You are on page 1of 120

Pendalaman Materi Bahasa Indonesia Sekolah Dasar

Tentang Mendengarkan Cerita dan Berita

Oleh:
Syamsul Ma’arif, M.Ag

DEPARTEMEN AGAMA RI
BADAN LITBANG AGAMA DAN DIKLAT KEAGAMAAN
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS KEAGAMAAN
JAKARTA 2009

1
Kata Pengantar

Pendidikan merupakan kebutuhan hidup, pendidikan juga berfungsi dalam


memainkan peranan sosial atau dukungan terhadap pertumbuhan dan juga memandu
perjalan umat manusia, baik itu perorangan, masyarakat, bangsa dan negara. Hal ini
lazim disebut education is the necessity of life as social function, as growth, as
direction. Maka posisi pendidikan menjadi sebuah kegiatan yang merangkum
kepentingan jangka panjang atau masa depan bangsa dan negara.
Pendidikan di Indonesia menempati posisi penting dalam konfigurasi sistem
kurikulum nasional. Hal ini sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, terutama pasal 31 yang menyebutkan
bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangkan mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggungjawab.
Dari amanat perundang-undangan tersebut di atas, maka mata pelajaran Bahasa
Indonesia yang diberikan mempunyai fungsi yang sangat penting terhadap
pembentukan karakter dan perilaku bagi peserta didik bersosialisasi dan berinteraksi
juga dalam memahami segala sesuatu yang mampu ditangkap oleh peserta didik.
Berbahasa adalah berbudaya dan berperadaban, oleh karenanya mata pelajaran bahasa
indonesia sudah seharusnya mampu membentuk mental anak bangsa yang selaras
dengan budaya bangsa indonesia yang terampil, ber etika dan pekerja keras.
Meskipun demikian, tampaknya pendidikan Bahasa Indonesia sejauh ini
hasilnya masih jauh dari harapan. Pendidikan Bahasa Indonesia masih belum mampu
mencerminkan moral Bangsa Indonesia yang beretika tinggi. Kondisi yang demikian
tentunya menjadi dorongan sekaligus tantangan khususnya bagi guru/rumpun mata
pelajaran Bahasa Indonesia untuk selalu membenahi diri dan meningkatkan
kompetensinya agar mampu menanamkan nilai-nilai etika sosial yang arif dalam
berbahasa dan berbudaya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kepada peserta
didiknya.

2
Modul Pendalaman Materi Bahasa Indonesia ini, disusun sebagai bahan
orientasi dasar bagi para tenaga pendidikan khususnya guru rumpun/mata pelajaran
Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD). Namun, secara khusus, modul ini dijadikan
sebagai salah satu bahan ajar dalam kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), bagi
para tenaga pendidikan. Dengan harapan setelah mengikuti diklat, para guru agama
memiliki pemahaman komprehensif tentang materi Bahasa Indonesia dengan model
pengembangan pendidikan yang lebih komunikatif, analitis, dan transformatif.
Selain itu, diharapakan para guru agama akan semakin kreatif dalam menjawab
berbagai tantangan di atas, dalam hal cara pengajaran materi Bahasa Indonesia
dengan lebih “bermakna” dengan lebih menekankan pada aspek keseimbangan dan
pengembangkan kecerdasan anak secara menyeluruh. Hal itu agar apa yang menjadi
tujuan dari pendidikan etika sosial dalam berkomunikasi yang santun dan arif di
Indonesai akan tercapai.

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I : PENDAHULUAN
A....................................................................................................Latar
belakang. .......................................................................................1
B....................................................................................................Deskripsi
singkat ...........................................................................................4
C....................................................................................................Standar
kompetensi ....................................................................................5
D....................................................................................................Peta
Konsep...........................................................................................6
E.....................................................................................................Manfaat/
Relevansi ......................................................................................8
F.....................................................................................................Tujuan
Pembelajaran.................................................................................9
G....................................................................................................Petunjuk
penggunaan modul ........................................................................9

BAB II : MENDENGARKAN CERITA DAN BERITA


A. Kompetensi Dasar.........................................................................11
B. Materi pokok ................................................................................11
C. Uraian Materi.................................................................................12
D. Rangkuman ...................................................................................82
E. Latihan/Tugas................................................................................83
F. Tugas Mandiri...............................................................................88
G. Tugas Kelompok...........................................................................88

BAB III : PENUTUP dan EVALUASI


A. Penutup....................................................................................89
B. Evaluasi...................................................................................90

4
Daftar Pustaka
Datar Gambar
Kunci jawaban
lampiran

5
BAB : I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah yang utama dan terutama di dalam kehidupan masa
sekarang ini. Sejauh kita memandang, maka harus sejauh itulah kita harus
melengkapi diri kita dengan berbagai pendidikan. Artinya masa depan seseorang
sangat tergantung pada tingkat pendidikan yang dimiliki, semakin matang
pendidikan seseorang, maka akan semakin siap dalam menghadapi masa depan.
Sebaliknya, minimnya pendidikan yang dimiliki seseorang akan semakin
mempersulit langkah dalam kehidupan ini.
Sungguh suatu kenyataan jika pendidikan merupakan kebutuhan bagi
setiap orang. Tak salah jika ada pepatah “Jika ingin kemakmuran 1 tahun,
tumbuhkanlah benih. Jika ingin kemakmuran 10 tahun, tumbuhkanlah pohon. Jika
ingin kemakmuran 100 tahun, tumbuhkanlah (didiklah) manusia.” Konfusius (551
SM-479).
Dalam dataran yang lebih luas, pendidikan merupakan pondasi utama
dalam merajut mentalitas bangsa. Jika rendah mutu pendidikan dari suatu bangsa,
maka sudah dapat dipastikan akan terjadi kemerosotan masa depan. Kemerosotan
ini dimulai dari masing-masing personal, yang tidak ada kepedulian terhadap
pendidikan. sebagai contoh, bangsa kita Indonesia saat itu berhasil dijajah oleh
Belanda maupun Jepang selama 3,5 abad tidak lain adalah karena masih
terkondisikan dalam suasana kebodohan.
Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting. Tentunya dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal itu sesuai dengan amanah di dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia alinea ke 4 yang
berbunyi “ikut mencerdaskan kehidupan bangsa”, disinilah sesungguhnya letak
urgensi pendidikan bagi bangsa ini. Tentu saja dengan harapan dan tujuan jangka
panjang yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab.
Dengan demikian pedidikan menduduki garda depan dalam membentuk
kepribadian bangsa. Pendidikan membawa muatan tidak hanya ideologis, nilai

6
maupun moral. Pendidikan berarti sangat luas, segala sesuatu yang menyentuh
aspek psikologis, afektif maupun Psikomotorik. Pendidikan tidak hanya melayani
kecerdasan akal, tetapi juga meliputi kecerdasan dalam proses, hasil dan
kekaryaan (hasil cipta) yang berkulitas tinggi. Pendidikan suatu saat juga
mempunyai fungsi menunjukkan pada manusia apa yang boleh dan tidak boleh
dilakukan.
Pendidikan memberikan batasan-batasan tentang mengapa dan bagaimana
melakukan sesuatu, membawa manusia mencerdasi segala sesuatu yang ada di
sekelilingnya. Nyata, bahwa pendidikan membawa manusia pada peradaban yang
lebih tinggi, yang menempatkan manusia sebagai kholifah fil Ardl, sebagai
pemegang amanah dan mampu menjaga kelestarian kehidupan.
Dengan pendidikan, menuntut penggunaan pemikiran untuk aktif bekerja
dan mendapatkan pengetahuan baru. Sementara dengan pengetahuan, manusia
akan tahu bagaimana makan, minum. Bagaimana memperolehnya, makan ataupun
minum, atau dari mana makanan bearasal. Ilmu Pengetahuan akan memberikan
alat sensor bagi setiap subyek yang ditangkap oleh indera manusia. Tidak hanya
itu, pengetahuan juga akan membimbing manusia bagaimana beragama, ber
Tuhan, dan bersikap pada Tuhannya. Itulah betapa bermanfaatnya pendidikan dan
Ilmu pengetahuan. Sehingga tidak heran kenapa ada derajat tersendiri bagi kaum
yang berilmu, lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak berilmu.
Dalam Dunia Pendidikan bahasa merupakan sarana untuk saling
berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, serta
untuk meningkatkan kemampuan intelektual dan kesusasteraan merupakan salah
satu sarana untuk menuju pemahaman tersebut. mata pelajaran Bahasa Indonesia
adalah program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa,
dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia, serta menghargai manusia dan nilai-
nilai kemanusiaan.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia diberikan di semua jenjang pendidikan
formal. Dengan demikian diperlukan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa
Indonesia yang memadai dan efektif sebagai alat berkomunikasi, berinteraksi
sosial, media pengembangan ilmu dan alat pemersatu bangsa. Daerah/sekolah
dapat secara efektif menjabarkan standar kompetensi sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan.

7
Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia bersumber pada
hakikat pembelajaran bahasa, yaitu belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi
dan belajar sastra adalah belajar menghargai manusia dan nilai-nilai
kemanusiaannya. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia mengupayakan
peningkatan kemampuan siswa untuk berkomunikasi secara lisan dan tertulis serta
menghargai karya cipta bangsa Indonesia.
Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia memberikan akses
pada situasi lokal dan global yang menekankan keterbukaan, kemasadepanan, dan
kesejagatan. Dengan demikian siswa menjadi terbuka terhadap beragam informasi
dan dapat menyaring yang berguna, belajar menjadi diri sendiri, dan menyadari
akan eksistensi budayanya sehingga tidak tercabut dari lingkungannya.
Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia mengupayakan siswa
dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, minat,
serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya bangsa sendiri. Pada
sisi lain sekolah atau daerah dapat menyusun program pendidikan sesuai dengan
keadaan siswa dan sumber belajar yang tersedia.
Berdasar pada sepenggal uraian diatas, maka sudah seharusnya setiap
peserta didik dibekali dengan kepiawaian dalam berbahasa, sebab dengan begitu
peserta didik akan mampu memahami etika berinteraksi dan berkomunikasi
sehingga peserta didik akan dengan mudah dapat menguasai apa saja yang akan di
pelajari.

8
B. Deskripsi Singkat

Modul ini berisi pendalaman Pembelajaran Bahasa Indonesia Materi


tentang Mendengarkan Cerita dan Berita. Adapun sebagai gambaran dasarnya
yaitu:
Pertama, tahap awal dalam belajar adalah bagimana kita mampu
memahami judul atau tema apa yang kita dengarkan dan media apa yang
digunakan untuk menyampaikan cerita atau berita, baru kemudian kita
menemukan apa maksud dan tujuan dari apa yang kita dengarkan. Baik itu dalam
bentuk cerita ataupun berita.

Kedua, dalam cerita ataupun berita yang kita dengar, sudah barang tentu
didalamnya terdapat suatu pesan yang akan disampaikan. Yang kemudian menjadi
persoalan adalah bagaimana caranya agar kita dengan mudah dapat menangkap
pesan tersebut. Untuk dapat menangkap pesan yang terdapat pada suatu cerita atau
berita, maka langkah pertama yang dilakukan adalah memahami dan
mengidentifikasi alur atau struktur cerita atau berita tersebut.

Ketiga, setelah mengutahui cara menangkap pesan dari apa yang kita
dengar, yang menjadi langkah selanjutnya adalah kita harus mendefinisikan dan
menemukan ide dasar dari pesan yang telah kita ketahui. Pesan yang kita tangkap
bersifat positif atau negatif ataukah bermakna perintah atau larangan.

Keempat, yang lebih mendasar dari tahap proses Mendengarkan Cerita dan
Berita adalah apa yang akan kita sampaikan sebagi tahap umpan balik (interaktif),
setelah kita mampu menerima pesan dan mendefinisikan atau yang kita nilai dari
apa yang kita dengarkan dari cerita ataupu berita.

9
C. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator
Dari berbagai penjelasan diatas, Standar kompetensi dari pelajaran
Bahasa Indonesia materi Mendengarkan Cerita dan Berita adalah: Siswa Mampu
Mendengarkan Cerita dan Berita dan memahami ragam wacana.
Adapun Komptensi dasar yang ingin dicapai dari pelajaran Bahasa
Indonesia materi Mendengarkan Cerita dan Berita adalah sebagai berikut:
1. Siswa mampu mengidentifikasi tema dan media penyampai cerita
atau berita yang didengar.

2. Siswa mampu Menyampaikan isi cerita atau berita dari berbagai


sudut pandang sesuai dengan bahasa siswa sendiri.

3. Siswa mampu menyimpulkan isi atau pesan yang tersampaikan

4. Siswa mampu Menanggapi isi atau pesan dari cerita atau berita yang
tersampaikan (umpan balik)

Dari uraian standar kompetensi dan Kompetensi dasar tersebut dapat kita
turunkan menjadi capaian-capaian pengajaran yang lebih spesifik berupa
indikator-indikator keberhasilan, antara lain:
1. Siswa mampu memahami tema cerita atau berita yang didengar.
2. Siswa mampu memahami media penyampaian cerita atau berita.
3. Siswa mampu menemukan pesan yang tersampaikan dalam cerita
auat berita.
4. Siswa mampu mendefinisikan dan menyimpulkan sifat dan makna
dari pesan tersebut yang tersampaikan
5. Siswa mampu menyampaikan dengan bahasa mereka dari cerita atau
berita yang dia dengar.
6. Siswa mampu memberi penilaian atas sifat dan makna dari pesan
yang dia tangkap dari cerita atau berita yang di dengar.
7. Siswa mampu menyampaikan hasil penilaian dari cerita dan berita
yang dengar

10
D. Peta Konsep
Mendengarkan adalah salah satu tahap awal dari proses bersosialisasi dan
berinteraksi antar sesama, oleh karena itulal manusia dapat di katakan sedang
menjalani kodratnya sebagai mahluk sosial yang harus saling menghargai, saling
memahami dan bantu-membatu dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Untuk dapat memahami apa maksud atau keinginan seseorang tentunya
kita harus belajar memahami cara penyampaian seseorang baik itu yang
disampaikan dalam bentuk cerita ataupun yang disampaikan dalam bentuk berita
begitu juga sebaliknya.
Cerita dan Berita. Cerita adalah proses penyampaian pesan yang di
kemas dalam bentuk sastra bahasa baik itu yang berbentu Fiksi ataupun nonfiksi,
dan biasanya cerita disampaikan sebagai penguat dari inti berita atau pesan yang
akan disampaikan. Mendengarkan cerita berati juga menyampaikan suatu pesan
dengan benar-benar memperhatikan kapasitas si penerima pesan sehingga si
penerima pesan dapat lebih maksimal dalam menerima pesan. Berita adalah
proses penyampaian pesan yang lebih menekankan pada tingkan validitas dari
kabar atau pesan yang ingin di sampaikan dan berita seringkali disampaikan atau
di sajikan secara lugas.
untuk memahami isi cerita atau berita tahap awal yang harus dilakukan
adalah mengidentifikasi jenis cerita dan sifat-sifat berita, selain jenis cerita dan
sifat-sifat berita, tentunya yang lebih mendasar pada materi mendengarkan cerita
dan berita adalah bagai mana cara kita untuk bisa menangkap maksud dan pesan
dari cerita dan berita yang disampaikan melalui media lisan, yaitu kemampuan
kita dalam memahami sesuatu dari apa yang kita dengar, apakah itu dalam bentuk
cerita atau berita.
Tahap selanjutnya dari proses maksimalisasi penerimaan pesan adalah
memberikan penilaian terhadap pesan yang kita tangkap dari cerita atau berita
yang kita dengar, baru kemudia kita di tuntut untuk dapat menyampaikan
tanggapan dari hasil penilaian kita sebagai tahap komunikasi interaktif (umpan
balik).

11
ALUR KONSEP

Cerita/berita

MENDENGARKAN

SISWA
menyampaikan
cerita/berita

Menidentifikasi dan
MenemukanPesan yang
menemukan pokok pikiran
terkandung dalam
cerita/berita
ceita/berita

Penilaian Sifat dan makna Menyampaikan penilaian


cerita/berita Sifat dan makna dari
cerita/berita

12
Relevansi/Manfaat
Modul pembelajaran Bahasa Indonesia materi Mendengarkan Cerita dan
Berita ini disusun berdasarkan ketentuan kurikulum terbaru dari Departemen
Pendidikan NasionalMenteri Pendidikan Permen Nomor 34 Tahun 2008. karena
itu, standar isi dan standar kompetensinya relevan dengan tuntutan kebutuhan
praktis guru di lapangan.
Modul ini, dapat dijadikan sebagai salah satu referensi oleh guru Pengajar
Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD/MI) dalam melaksanakan tugas
pembelajaran di kelas. Uraian substansi materi akan bermanfaat bagi guru dalam
merancang model pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan sistematis.
Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.
Beberapa Manfaat dari modul ini antara lain:
1. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru Pengajar Bahasa
Indonesia di Sekolah Dasar (SD/MI) dalam menerapkan dan mengembangkan
pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya materi Mendengarkan Cerita dan
Berita.
2. Memperkaya wawasan guru tentang materi pelajaran Bahasa Indonesia
khususnya materi Mendengarkan Cerita dan Berita.
3. Dengan modul ini guru dapat dengan mudah mengurai hal-hal pokok
yang berkaitan dengan materi Mendengarkan Cerita dan Berita.
4. Dengan modul ini diharapkan dapat menjadikan proses pembelajaran
materi Bahasa Indonesia lebih efektif, kreatif dan komprehensif.
5. Diharapkan Pengajar Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD/MI)
tapat memanfaatkan modul ini sebagai referensi untuk semakin meningkatkan
kemampuan siswa dalam mengasah kemampuan analisa terhadap fakta atau
kejadian di lingkungan sekitarnya dalam kehirupan sehari-hari.
6. Sebagai bahan kajian dalam pengembangan modul-modul yang lain
yang lebih baik.

13
E. Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari modul ini para peserta diklat diharapkan mampu
memahami konsep-konsep dari materi Mendengarkan Cerita dan Berita. Modul
ini merupakan sarana bagi guru Pengajar Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
(SD/MI) untuk membekali peserta didik dengan etika berinteraksi sosial dan
memperkuat daya tangkap siswa dalam menerima sesagala sesuatu yang dia
pelajari.
Dengan bekal tersebut, peserta didik diharapkan mampu berfikir kreatif
dan peka terhadap dinamika lingkungan, sehingga diharapkan peserta didik sudah
sejak dini belajar unuk memahami dan membedakan mana yang positif dan yang
negatif.
Secara khusus tujuan pembelajaran ini adalah agar peserta diklat dapat:
1. Memahami uraian materi tentang Mendengarkan Cerita dan Berita.
2. Mengambil nilai dan makna yang terdapat dalam konsep
Mendengarkan Cerita dan Berita.
3. Memberikan wacana, wawasan dan ilmu pengetahuan baru dalam
memahami konsep Mendengarkan Cerita dan Berita.
4. Mengembangkan kandungan maksud, nilai dan makna dari apa
yang terdapat dalam konsep Mendengarkan Cerita dan Berita.

F. Petunjuk Penggunaan Modul


Modul ini berisi 3 bab dengan perincian sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan berisi tentang; Latar belakang, Deskripsi singkat,
Standar kompetensi dan kompetensi dasar serta indikator, Peta/konsep,
Manfaat/relevansi, Tujuan pembelajaran, Manfaat dan Petunjuk penggunaan
modul.
Bab II : Konsep tentang Mendengarkan Cerita dan Berita untuk sekolah
dasar (SD/MI) berisi; Kompetensi dasar, Materi pokok, Uraian materi,
Rangkuman, latihan tugas, tes mandiri.
Bab III Penutup dan Evaluasi; memuat Kata penutup, Evaluasi; memuat
maksud dan tujuan Evaluasi, Materi Evaluasi, dan soal-soal Evaluasi

14
Dalam hal ini, peserta diklat diharapkan mengikuti langkah demi langkah
setiap bagian dari modul ini, agar materi dapat dikuasai dengan baik, benar dan
sistematis. Pada bab II, para peserta diklat diharapkan mampu mengembangkan
materi pembelajaran secara kreatif. Karena itu, partisipasi dan peran aktif dari
peserta diklat sangat dibutuhkan. Partisipasi dan peran aktif tersebut bisa
diwujudkan dalam bentuk diskusi, tanya jawab, dan lainnya.
Selanjutnya, pada sub bagian tes mandiri berisikan tentang rangkaian tes
yang bisa digunakan, selain untuk peserta diklat khususnya dalam latihan
penguasaan substansi materi, juga sebagai bahan untuk tes peserta didik. Yang
perlu menjadi perhatian bagi peserta diklat, dan atau para guru yang menggunakan
modul ini, bahwa modul ini merupakan media pembelajaran sekaligus media
referensi untuk pengembangan guru Pengajar Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
(SD/MI) dalam proses pendalaman materi ajar tentang Mendengarkan Cerita dan
Berita.

15
BAB : II
PEMBELAJARAN :
Mendengarkan Cerita dan Berita

A. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator


Sebelum memasuki pada kompetensi dasar ada baiknya kita ingat kembali
standar kompetensi dari mata pelajaran Bahasa Indonesia ini yaitu : Siswa
Mampu Mendengarkan Cerita dan Berita dan memahami ragam wacana
melalui apa yang didengar.
Adapun Kompetensi Dasar yang ingin dicapai dari pelajaran Bahasa
Indonesia materi Mendengarkan Cerita dan Berita adalah sebagai berikut:
1. Siswa mampu mengidentifikasi tema dan media penyampai cerita
atau berita yang didengar.

2. Siswa mampu Menyampaikan isi cerita atau berita dari berbagai


sudut pandang

3. Siswa mampu menyimpulkan isi atau pesan yang tersampaikan

4. Siswa mampu Menanggapi isi atau pesan dari cerita atau berita yang
tersampaikan (umpan balik)

B. Materi Pokok
Dari uraian Standar kompetensi dan Kompetensi dasar tersebut dapat kita
turunkan menjadi capaian-capaian pengajaran yang lebih spesifik berupa
indikator-indikator keberhasilan, antara lain:
1. Siswa mampu memahami tema cerita atau berita yang
didengar.
2. Siswa mampu memahami media penyampaian cerita atau
berita.
3. Siswa mampu menemukan pesan yang tersampaikan dalam
cerita auat berita.
4. Siswa mampu mendefinisikan dan menyimpulkan sifat dan
makna dari pesan tersebut yang tersampaikan

16
5. Siswa mampu menyampaikan dengan bahasa mereka dari
cerita atau berita yang dia dengar.
6. Siswa mampu memberi penilaian atas sifat dan makna dari
pesan yang dia tangkap dari cerita atau berita yang di dengar.
7. Siswa mampu menyampaikan hasil penilaian dari cerita dan
berita

C. Uraian Materi
Hal pertama dan utama yang harus dilakukan oleh seorang guru Pengajar
Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD/MI) adalah menyadari bahwasanya,
masing-masing anak didik memiliki tingkat pemahaman, kecerdasan, dan daya
pikir yang berbeda-beda tentang materi Mendengarkan Cerita dan Berita. Ada
sebagian anak yang bisa dengan mudah menangkap alur dan inti crita atau berita,
namun ada juga yang membutuhkan penjelasan yang belih extra sehingga alur dan
inti cerita atau berita dapat dipahami oleh peserta didik yang sebagian lagi.
Karena itulah, perbedaan pengalaman dan pengetahuan anak tentang
kemampuan daya tangkap hendaknya menjadi perhatian dan pertimbangan guru
Pengajar Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD/MI) dalam menyampaikan
materi yang berkenaan dengan masalah kemampuan memahami melalui
mendengar cerita atau berita. Dengan harapan nantinya anak-anak didik akan
mampu memahami materi tentang Mendengarkan Cerita dan Berita dengan baik.
Hal ini dapat dikatakan bahwa seorang guru Pengajar Bahasa Indonesia di Sekolah
Dasar (SD/MI) harus mampu melakukan identifikasi atas kemampuan masing-
masing peserta didik agar dapat lebih memudahkan dalam penyampaian materi
yang akan diajarkan.
Dalam proses menyampaikan materi tentang Mendengarkan Cerita dan
Berita, guru bisa berpijak dan mengacu pada bahan-bahan tertulis, seperti cerita-
cerita rakyar atau dongeng rakyat. Selain itu, guru juga bisa mengajak peserta
didik untuk belajar mencari referensi lain terkait dengan materi ajar yang sedang
dibahas. Hal yang kemudian dapat dilakukan adalah belajar menganalisis
kejadian-kejadian sehari-hari yang dialami peserta didik yang ada kaitannya
dengan materi Mendengarkan Cerita dan Berita, Seperti peserta didik dianjurkan
untuk mendengarkan dan mencatat isi pidato, semisal pidato dari bapak kepala

17
sekolah. Disamping itu juga, guru dalam menyampaikan materi dapat memulainya
lewat kisah-kisah, maupun menceritakan berbagai sejarah yang erat kaitannya
dengan masalah Mendengarkan Cerita dan Berita.
Metode semacam diatas seringkali menjadikan peserta didik lebih mudah
dalam menangkap dan memahami materi yang sedang diajarkan. Karena di usia
yang masih dalam tahap perkembangan peserta didik kebanyakan masih menyukai
metode mendengarkan cerita dari seorang guru. Akan tetapi hal tersebut juga
bergantung kepada guru itu sendiri bagaimana mengemas sebuah kisah yang
berkaitan erat dengan materi Mendengarkan Cerita dan Berita agar mudah
dipahami oleh peserta didik.
Selain itu, faktor lain yang sangat besar pengaruhnya bagi keberhasilan
proses pembelajaran adalah penggunaan media dan sumber belajar. Dalam hal ini
guru diharapkan mampu menguasai serta dapat menggunakan media dan sumber
belajar yang sesuai dengan tema yaitu mengenai Mendengarkan Cerita dan Berita.
Dalam proses pembelajaran maka ada hal-hal yang harus dilakukan oleh
seorang guru agar hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan maksimal. Hal-hal
tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal yang sangat menentukan
jalannya proses belajar mengajar. Mulailah dengan melakukan appersepsi.
Yakni guru melakukan penjajagan sejauh mana peserta didik telah mengetahui
dan memahami materi tentang Mendengarkan Cerita dan Berita. Appersepsi
dilakukan oleh seorang guru dengan harapan dan tujuan untuk menghasilkan
informasi sejauh mana pemahaman dan pengetahuan peserta didik tentang
materi Mendengarkan Cerita dan Berita sebelum guru menyampaikan materi
lebih lanjut.
Misalnya, guru bisa bertanya kepada para siswa: “apa pesan dari
pidato bapak kepala sekolah pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
kemarin?”, “apa manfaat yang dapat anak-anak ambil dari memperingati
Maulid Nabi Muhammad SAW?”. Guru juga bisa memberikan satu cerita atau
kisah dari masa lalu atau berita tentang musibah, misalnya berita mengenai

18
sebab-sebab terjadinya bencana alam banjir, tanah longsor,dll kesemuanya
merupakan bagian dari materi mengani Mendengarkan Cerita dan Berita.
Setelah itu, guru dapat bertanya kepada siswa, “apa yang menyebabkan
terjadinya banjir dan tanah longsor?”. Cara lain yang dapat digunakan oleh
guru dalam memancing kemampuan dan pengetahuan siswa tentang
Mendengarkan Cerita dan Berita adalah guru meminta salah satu siswa untuk
menceritakan ulang cerita yang tadi di ceritakan oleh guru dengan
menggunakan bahasa siswa sendiri, kemudian masing-masing siswa diminta
untuk membuat satu pertanyaan dan jawabannya adalah berasal dari siswa
yang lainnya. Ini merupakan metode untuk mengetahui kekritisan siswa dalam
memahami materi yang akan dibahas.

2. Materi Inti
Proses pemberian materi merupakan acara inti dari sebuah kegiatan
belajar mengajar. Dimana berhasil tidaknya materi tersebut dapat dikuasai dan
dipahami oleh peserta didik sangat tergantung pada kemampuan guru dalam
melakukan transfer materi. Dan tentunya materi inti ini dikembangkan dengan
berdasarkan indikator-indikator yang hendak dicapai dari pembelajaran
Mendengarkan Cerita dan Berita
MENDENGARKAN CERITA
PEDAGANG YANG TIDAK JUJUR
Tersebutlah kisah seorang bernama Buyung. Sudah kurang
lebih dua tahun, dia mencari nafkah dengan berdagang.
Lumayan sekadar untuk menutup kebutuhan sehari-hari.
Namun, tidak setiap hari dagangan Buyung itu laku. Segala
sesuatu itu membutuhkan kesabaran.
Pagi ini, Buyung ke rumah seorang saudagar kaya di
kampungnya. Di sana, dia mengambil beberapa potong kain
untuk dijual. Dengan teliti, dia memilih kain yang menurutnya
bagus dan mudah laku.

19
”Tuan, saya berangkat,” kata Buyung kepada saudagar
kaya itu. Buyung mulai berjalan menjajakan kain. Semua
kampung dia lewati. Namun, belum satu pun kain terjual.
Karena lelah dan lapar, dia beristirahat di bawah sebuah
pohon. Ketika beristirahat, dia membuka satu per satu lipatan
kain dagangannya. Kemudian, dia melipat kembali kain-kain itu
sambil menyembunyikan sebagian kain di tempatlain. Dalam
keadaan lelah, dia kembali ke rumah saudagar itu.
“Mengapa sudah kembali dari berdagang? Apakah
daganganmu habis terjual?” tanya saudagar.
“Dagangan saya memang laku sebagian,” jawab Buyung
pelan.
”Bagus kalau begitu, tetapi kenapa cepat pulang?” tanya
saudagar lagi.
”Beberapa kain dirampok orang jahat,” jawab Buyung
sambil menyerahkan sisa kain.
”Kasihan sekali kamu, Buyung!” ujar saudagar sambil
meneliti kain-kainnya.
Buyung pulang dengan hati girang. Dalam hatinya dia
berkata, betapa mudahnya saudagar kaya itu dibohongi.
Setibanya di rumah, Buyung menyimpan sisa kain itu di
tempat yang aman. Kepada istrinya, dia mengaku telah
dirampok.
Suatu hari,istrisi Buyung menemukan kain-kain lain yang

20
disembunyikan oleh Buyung. Ia merasa penasaran dengan
kain-kain itu.
Setelah sekian lama menyimpan kain-kain milik saudagar
itu, Buyung tetap merasa gelisah. Takut suatu ketika ketahuan
oleh saudagar. Ia pun tidak tahu jika istrinya sudah tahu soal
kain-kain itu.
Pada suatu hari, saudagar itu mengundang penduduk
kampung untuk merayakan pesta. Buyung pun diundang.
Dalam pesta itu, saudagar mendekati Buyung sambil berkata
sopan, ”Aku tahu orang yang telah merampok kain itu
Sikap sopan saudagar itu justru membuat Buyung gugup.
”Itu wanita yang mengaku telah menemukan kain yang
dirampok,” lanjut saudagar sambil menunjuk seorang wanita,
yang tiada lain istri Buyung.
”Bukankah wanita itu istrimu, Buyung? Jadi, siapa yang
menyimpan kain-kain itu di dalam rumahmu?” tanya
saudagar lagi.
Buyung benar-benar tidak berkutik. Kebohongannya
terbongkar begitu mudah
Sebenarnya saudagar itu telah tahu sejak awal sebab kain-kain
yang dijualkan oleh Buyung tidak terdapat tanda-tanda bekas
perampokan.
Wajah Buyung memerah. Semua penduduk kampung
menatap ke arahnya.
”Kali ini, aku memaafkanmu. Jika mengulang lagi perbuatan
tercela itu, kamu tahu sendiri akibatnya,” kata saudagar.
Buyung berlalu dari kerumunan sambil menyesali perbuatan
tidak jujurnya.
Sumber: Majalah Kids Fantasi, Februari 2004

Cerita rakyat diatas adalah cerita fiksi yang memperlihatkan tokoh


cerita seorang pedagang yang tidak jujur dan menceritakan seorang saudagar
yang sangat berhati-hati dalam pengambilan keputusan, tidak melakukan

21
tindakan menghakimi sendiri, bahkan memperlihatkan bentuk kebjaksanaan
dalam menghadapi persoalan.

MENDENGARKAN BERITA
Lomba Kebersihan Lingkungan

Tanggal 17 Agustus, tinggal dua minggu lagi. Pada


perayaan kemerdekaan Indonesia tersebut, di kampungku
diadakan berbagai lomba. Acara ini dipandu langsung oleh
bapak lurah. Lomba yang diadakan yaitu lomba khusus
anak-anak dan lomba kebersihan. Khusus lomba anak-
anak, dipandu oleh panitia yang dibentuk oleh bapak
lurah.
Lomba anak-anak dilaksanakan tanggal 4 Agustus,
sedangkan lomba kebersihan akan dinilai tanggal 17
Agustus. Agar kampungku memenangkan lomba
kebersihan, seluruh warga bergotong royong
membersihkan lingkungan sekitar. Ada yang bertugas
membersihkan rumput, membersihkan sungai, mengecat
pagar dan memasang bendera. Suasana 17 Agustusan kali
ini terasa berbeda dengan tahun sebelumnya. Aku dan Rian

22
membantu memasang bendera. Dewi dan Siti membantu
membersihkan rumput. Aku dan kawan-kawanku sangat
senang. Ini adalah perayaan 17 Agustus yang paling
meriah yang pernah aku rasakan. Kami berharap kampung
kami menang dalam lomba kebersihan.
Tanggal 17 Agustus telah tiba. Malamnya, seluruh
warga termasuk aku, berbondong-bondong menuju balai
desa. Acara tersebut berlangsung lama. Aku tidak sabar
menunggu hasil lomba kebersihan.
Jam menunjukkan pukul 20:45 WIB, hasil lomba akan
segera diumumkan. Semua warga yang datang tidak sabar
menunggu hasil yang dibacakan oleh ketua panitia. Tiba-
tiba, terdengar suara Kampung Permai sebagai juara I.
Kami bersorak-sorai. Itu adalah kampungku. Kami
memenangkan lomba kebersihan tersebut. Aku sangat
gembira karena aku ikut andil membersihkan lingkungan
kampungku.

Berita diatas adalah beutuk berita yang menjelaskan tentang bentuk


kegiatan suatu masyarakat dalam memperingati hari kemerdekaan Republik
Indonesia 17 Agustus 1945 dengan bentuk mengadakan perlombaan
kebersihan liungkungan.

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang Mendengarkan Cerita dan


Berita, alangkah lebih baiknya kita membicarakan dulu mengenai istilah
Mendengarkan Cerita dan Berita itu sendiri.

23
A. Mendengarkan Cerita dan Berita
1. Pengertian Cerita
Mendengarkan cerita adalah menuturkan sesuatu yang
mengisahkan tentang perbuatan atau sesuatu kejadian dan disampaikan
secara lisan dengan tujuan membagikan pengalaman dan pengetahuan
kepada orang lain (Bacrtiar S Bachir:2005:10).
Sedangkan menurut M.Nur Mustakim (2005: 20),
mendengarkan cerita adalah upaya untuk mengembangakan potensi
kemampuan berbahasa anak melalui pendengaran dan kemudian
menuturkannya kembali dengan tujuan melatih ketrampilan anak
dalam bercakap-cakap untuk menyampaikan ide dalam bentuk lisan.
Dengan kata lain mendengarkan cerita adalah menuturkan sesuatu
yang mengisahkan tentang perbuatan atau suatu kejadian secara lisan
dalam upaya untuk mengembangkan potensi kemampuan berbahasa.
a. Jenis cerita
Berdasarkan ciri-cirinya cerita dibagi menjadi 2, yaitu:
1) Cerita lama
Ceria lama pada umumnya mengisahkan kehidupan klasik
yang mencerminkan srtruktur kehidupan manusia di zaman
lama.
Jenis-jenis cerita lama menurut Desy, (1992:166-167)
adalah sebagai berikut:
a) Dongeng
Cerita tentang sesuatu yang tidak masuk akal, tidak
benar terjadi dan bersifat fantasis atau khayal. Dongeng
macamnya sebagai berikut:
- Mite Adalah cerita atau dongeng yang
berhubungan dengan kepercayaan masyarakat setempat
tentang adanya makhluk halus
Contoh:
Galau Putri Calon Arang

Alkisah, hiduplah di suatu desa di Jawa

24
seorang janda sakti dikenal dengan nama
Calon Arang bersama putrinya yang cantik,
Ratna Manggali. Kesaktian janda ini telah
tersiar ke seantero negeri, mengalahkan
kabar kecantikan putrinya. Sang Janda tak
suka bergaul dengan para penduduk desa
lainnya. Ia memilih menyendiri bertapa
sehingga orang-orang desa mencurigainya
sebagai dukun ilmu hitam atau tukang
tenung, karena itulah ia dijuluki Calon Arang.
Kecurigaan masyarakat desa baru
terbukti kemudian setelah peristiwa
pelecehan terhadap Ratna Manggali oleh
Rakajasa, putra kepala desa yang ingin
menjadikan Ratna sebagai istri ketiganya.
Pelecehan itu membuat murka Calon Arang.
Ia lantas mengutuk seluruh desa dengan
menyebarkan wabah penyakit menular yang
mematikan.
Wabah ganas itu akhirnya sampai juga
ke Daha, ibukota kerajaan Kahuripan yang
dipimpin Airlangga. Sang Raja risau
dibuatnya dan lalu mencari upaya mengatasi
kutukan tersebut. Ia bertambah gundah
setelah mengetahui bahwa ternyata si
penyebar kutuk adalah ibu kandungnya
sendiri.
Ya, Calon Arang ternyata adalah ratu
kerajaan Bali yang melarikan diri ke Jawa
bersama putrinya, Ratna Manggali, adik
kandung Airlangga, karena dituduh
mempraktikkan ilmu desti (ilmu hitam).

25
Riwayatnya dulu, Calon Arang, selagi
masih bernama Mahendradatta, adalah putri
raja Kahuripan. Ia kemudian menikah
dengan Dharmodayana, raja Bali dari
keturunan Warmadewa. Sedangkan
kakaknya, Dharmawangsa naik takhta
sebagai raja Kahuripan menggantikan sang
ayah.
Dari perkawinannya dengan raja Bali
itu, lahirlah Airlangga yang kemudian hijrah
ke Daha dan menikah dengan sepupunya
sendiri, putri Dharmawangsa untuk akhirnya
mewarisi takhta kerajaan tersebut.
Kini, sang raja muda gundah-gulana
dilanda dilema. Di satu sisi, ia harus
menyelamatkan kerajaan dan rakyatnya dari
bencana mematikan itu, di sisi lain, itu
berarti ia harus melawan ibu kandungnya
sendiri sebagai si pembuat bencana.
Sungguh pilihan yang sulit.
Konflik batin Airlangga inilah yang coba
diangkat oleh Femmy dalam bukunya.
Bagaimana seorang pemimpin seperti
Airlangga harus bersikap menghadapi
kezaliman yang dilakukan oleh ibundanya
sendiri? Ia pun mengatur siasat dengan
mengutus sahabat setianya, Bahula, untuk
menikahi Ratna Manggali. Airlangga
berharap, lewat Ratna Manggali, rahasia
kesaktian Calon Arang akan bisa terungkap.
Akibatnya, perang batin pun juga
dialami Ratna Manggali. Menghadapi

26
permohonan Bahula, sang suami, ia harus
memilih : ibunya yang sangat dicintainya
yang telah menebar teluh atau keselamatan
rakyat banyak.
Femmy Syahrani & Yulyana

- Legenda Adalah dongeng tentang kejadian


alam yang aneh dan ajaib
contoh
Cermin Penunjuk Sifat Buruk

Suasana di kamar seorang ratu sebuah


kerajaan. Di kamar tersebut, banyak sekali
cermin besar terpasang di dindingnya.
Matahari baru saja terbit dan sinarnya
masuk ke kamar mem bangunkan sang Ratu
dari tidurnya. Ia segera bangun dan
menghampiri salah satu cermin yang
terpasang di dinding kamarnya. Sang Ratu
tersenyum melihat bayangannya sendiri. Ia

27
lalu duduk di atas tempat tidurnya. Ia
mengambil sebuah cermin kecil bergagang
yang tergeletak di atas sebuah meja. Ia
memandangi bayangan dirinya sambil
tersenyum. Tanpa sengaja sang Ratu
menjatuhkan cermin yang dipegangnya, dan
cermin itu pecah. Sang Ratu kaget dan
marah.
Ratu : "Pengawal… cepat ke sini!"
(Dua orang pengawal datang tergopoh).
Pengawal 1 : "A-ada apa, Ratu?”
Ratu : (menunjuk ke bawah) "Kau
lihat, satu cermin milikku pecah, kalian harus
segera mencari penggantinya!"
Pengawal 2 : (kebingungan) "Ke mana
kami harus mencari nya, Ratu?"
Ratu : "Aku tak mau tahu! Cepat
kalian cari lagi cermin untuk ku!"
Kedua pengawal itu lalu segera pergi
ke pasar kota. Suasana pasar kota ramai.
Kedua pengawal berjalan menuju toko
tempat sang Ratu biasa membeli cermin. Di
sana mereka segera menghampiri seorang
bapak tua yang juga pemilik toko.
Pengawal 1 : "Kami sedang mencari
sebuah cermin untuk sang Ratu. Dapatkah
kau membantuku?"
Pemilik toko : "Sebuah cermin?
Bukankah sang Ratu telah me miliki banyak
cermin?"
Pengawal 2 : "Tapi sekarang, sebuah
cermin nya pecah dan sang Ratu ingin

28
mendapatkan penggantinya."
Pemilik toko : "Oh maaf, Tuan! Sejak
dibeli oleh Ratu, cermin di sini sudah habis."
Pengawal 1 : "Jadi, di mana lagi kami
bisa menemukan toko yang menjual
cermin?"
Pemilik toko : (kebingungan)
"Entahlah, aku pun sedang kesusahan
mencari persediaan cermin untuk dijual.”
Kedua pengawal itu lalu keluar dari
toko cermin. Wajah mereka penuh
kebingungan. Ketika sedang berjalan,
mereka tanpa sengaja melihat seorang
pemuda yang sedang duduk di bawah
pohon. Di dekatnya, bersandar sebuah
cermin dengan bingkai kotak dari kayu.
Kedua pengawal menghampiri pemuda itu.
Pengawal 2 : "Apakah cermin itu akan
kau jual?"
Pemuda : (menoleh ke cermin di
sampingnya) "Benar Tuan, tapi sejak tadi tak
juga ada orang yang mau membeli."
Pengawal 1 : (tersenyum) "Kau mujur,
sang Ratu akan membeli cerminmu."
Pemuda : (kaget) "Tapi, tuan cermin itu
bukan cermin biasa. Aku takut sang Ratu
tidak menyukainya."
Pengawal 1 : ( b e r k a t a s a m b i l
membentak) "Cermin, ya, tetap cermin. Apa
bedanya?"
Pengawal 2 : "Sudahlah, kau ikut kami
saja ke istana." Si pemuda lalu berjalan

29
menuju istana.
Setibanya di istana, kedua pengawal
tersebut segera mengantarkan si pemuda ke
hadapan Ratu.
Ratu : "Apakah cermin itu milikmu?"
Pemuda : (berkata dengan takuttakut)
"Benar Ratu, tapi hamba ragu kalau Ratu
menyukai cermin
ini."
Sang Ratu menghampiri cermin milik
pemuda tersebut. Ia segera berkaca. Tapi
tiba-tiba, mukanya berubah pucat pasi.
Ratu : "Hah…"
Pemuda : (berkata sambil menunduk)
"Maaf Ratu, cermin itu memang bukan
cermin biasa. Cermin itu dapat menunjukkan
sisi buruk sese orang."
Ratu : (memandang ke arah pemuda)
"Lalu, apa maksudnya cermin itu me
nunjukkan ada banyak ulat di wajahku?"
Pemuda : "Ulat itu adalah lambang dari
keserakahan Ratu."
Ratu : (marah) "Kau ingin bilang kalau
aku serakah?"
Pemuda : "Hamba hanya mengingatkan.
Selama ini, Ratu sering membeli barang
berlebih walaupun se benarnya tidak begitu
penting."
Ratu : "Aku memang mempunyai
banyak cermin. Apakah itu serakah?"
Pemuda : "Hamba tahu, tanpa cermin pun
Ratu tetap terlihat cantik. Tapi,jangan

30
sampai itu membuat Ratu lupa akan rakyat
yang Ratu pimpin."
Ratu : (terdiam sejenak mendengar
jawaban pemuda. Ia tersenyum) "Kau benar
anak muda. Aku memang telah me lupakan
tanggung jawabku kepada rakyat. Apakah
aku harus membuang semua cermin
milikku?"
Pemuda : "Lebih baik diberikan kepada
rakyat saja. Agar setiap kali mereka
bercermin, mereka akan selalu teringat pada
Ratu mereka yang bijaksana."
Ratu mengangguk-angguk. Ia bahagia
mendengar jawaban pemuda tersebut.
Ratu : "Lalu, bolehkah aku meminta
cermin milikmu ini?"
Pemuda : "Untuk apa? Bukankah cermin
ini dapat membuat Ratu takut?"
Ratu : "Dengan cermin ini, aku
berharap dapat memperbaiki sisi buruk yang
ada dalam hatiku."
Pemuda itu tersenyum dan
memberikan cerminnya pada sang Ratu.
Sejak saat itu, tak ada lagi seribu cermin
yang menghias istana sang Ratu. Hanya ada
satu cermin yang tersisa di istana, yaitu
cermin penunjuk sifat buruk.
Sumber: Bobo, 22 Februari 2007

31
- Fabel Adalah dongeng tentang kehidupan
binatang yang diceritakan seperti kehidupan manusia
Contoh
Rama Harimau

Di sebuah hutan rimba hiduplah seekor


harimau besar yang dijuluki Rama Harimau.
Rama Harimau terkenal sangat bijaksana dan
baik hati. Meskipun ia dikenal sebagai hewan
yang kuat, tetapi ia tidak sombong dengan
kelebihannya itu. Karena itulah ia dipilih
sebagai pemimpin seluruh binatang di hutan.
Rama Harimau mempunyai putra
namanya si Loreng. Tidak seperti Rama
Harimau yang terkenal sangat bijaksana dan
juga dikagumi hewan-hewan di hutan, si
Loreng dibenci binatang di hutan. Selain
sangat jahil, dia juga sangat sombong. Sering
si Loreng menindas binatang yang ada di
hutan. Suatu hari si Loreng menemukan
sarang semut merah. Segera sarang semut
itu ia tutup menggunakan batu.
”Biar saja semut itu mati, lagipula para
semut memang terlalu lemah untuk hidup”,

32
kata si Loreng dengan sombong.
”Di mana-mana yang kuat akan selalu
dapat bertahan hidup”, lanjutnya.
Namun si Loreng tidak tahu kalau
semut merah itu selamat dan mengadukan
perbuatan si Loreng ke Rama Harimau.
Begitu si Loreng pulang, Rama Harimau
langsung menegurnya dengan sangat keras.
”Maafkan Loreng, Rama. Loreng berjanji tidak
akan mengulangi perbuatan seperti itu lagi.”
”Rama memaafkan kau, Loreng. Tapi kau
harus dihukum atas kesalahan yang telah kau
lakukan.” kata Rama Harimau. Si Loreng
hanya mengangguk pasrah.
Esoknya, dengan disaksikan seluruh
penghuni hutan, Rama Harimau menghukum
si Loreng. Ia harus masuk ke dalam sebuah
gua dalam waktu tiga hari dan pintu guanya
akan ditutup dengan batu. Rama Harimau
berharap putranya itu dapat merasakan
penderitaan yang pernah dialami semut
merah. Rama Harimau juga berharap agar
putranya dapat mengubah sikap buruknya.
Dengan dihukumnya si Loreng, para
binatang di hutan semakin menghormati
Rama Harimau. Tindakan Rama Harimau
mencerminkan kebijaksanaannya. Meskipun
yang bersalah anaknya sendiri, ia tidak
segan-segan menghukumnya dengan
hukuman setimpal. Setelah menjalani
hukuman, watak si Loreng mulai berubah. Ia
tak lagi sombong dan jahil. Kini ia mulai

33
meneladani sikap Rama Harimau, ayahnya.
Oleh: Winda Putri Ayuning Tyas
Sumber: Kedaulatan Rakyat

- Saga Adalah dongeng yang berisi kegagah-


beranian seorang pahlawan yang terdapat dalam sejarah,
tetapi cerita bersifat khayal.
Contoh
AJI SAKA
Dahulu kala, ada sebuah kerajaan
bernama Medang Kamulan yang dioerintah
oleh raja bernama Prabu Dewata Cengkar
yang buas dan suka makan Manusia. Setiap
hari prabu dewata cengkar memakan
manusia yang dibawa oleh patih Jugul Muda.
Sebagian kecil yang resah dan ketakutan,
mengungsi secara diam-diam ketempat lalin.
Di dusun kawit, ada seorang pemuda
bernama Aji Saka yang sakti mandraguna,
rajin dan baik hati. Suatu hari aji saka
berhasil menyelamatkan bapak tua yang
sedang dipukuli oleh dua orang penyamun,
kemudian oleh bapak tua tersebut aji saka
diangkat sebagai anak angkat. Bapak tua
yang mengangkat aji saka sebagai anak
tersebut ternyata adalah salah satu keluarga
pengungsi dari medang kamulan. Mendengar
cerita tentang kebuasan prabu dewata
cengkar, ahirnya aji saka berniat untuk
menolong rakyat medang kamulan tersebut.
Dengan mengenakan sorban di kepala, aji
saka berangkat ke medang kamulan.
Perjalanan ke medang kamulan tidaklah

34
mulus, aji saka sempat bertempur salama
tujuh hari tujuh malam dengan setan
penunggu hutan, karena aji saka menolak
untuk dijadikan budak setan penunggu hutan
tersebut.
Ahirnya dengan kesaktiannya, aji saka
berhasil mengelak dari semburan api si
setan, sesaat setelah aji saka berdo’a, tiba-
tiba ada sinar kekuning-kuningan dari langit
dan langsung menghantam setan tersebut
yang sekaligus melenyapkannya.
Aji saka sampi di medangkamulang
yang sepi. Di dalam istana prabu dewata
cengakar murka besar karena pada hari itu
patih junggul muda tidak membawakannya
manusia untuk di makan.
Dengan beraninya aji saka menghadap
sang prabu untuk dijadikan santapan sang
prabu, akan tetapi aji saka memberikan
syarat kepada sang prabu, yaitu aji saka
memintak untu diberikan tanah seluas
sorban yang dipakai aji saka.
Saat mereka sedang mengkur tanah
sesuai permintaan aji saka, sorban terus
mamanjang hingga melebihi luasnya
kerajaan prabu dewata cengkar. Prbu marah
besar setelah mengetahui niat aji saka
sesungguhnya adalah untuk mengahiri sang
prabu.
Ketika prabu dewata cengkar marah
besar, sorban aji saka melilit tubuh sang
prabu yang kemudian aji saka

35
melemparkannya ketengah laut selatan dan
prabu dewata cengkar ahirnya tenggelam
terseret ombak.
Aji saka di angkat sebagai raja di
kerajaan medang kamulan dan ayahnya di
boyong ke kerajaan. Berkat pemerintahan
yang adil dan bijaksana, Aji saka
menghantarkan kerajaan medang kamulan
ke zaman ke-emasan, zaman dimana rakyat
merasa damai dan sejahtera.

b) Hikayat Adalah cerita yang melukiskan raja atau dewa


yang bersifat khayal
Contoh
Hang Tuah Diutus ke Majapahit

Raja Melaka mengutus Hang Tuah


(Laksamana) mempersembahkan surat dan
bingkisan ke hadapan raja Majapahit,
mertua baginda.
Maka Laksamana pun menjunjung duli.
Maka dianugerahi persalin dan emas sepuluh
kati dan kain baju dua peti. Maka,
Laksamana pun bermohonlah kepada
Bendahara dan Temenggung, lalu berjalan
keluar diiringkan oleh Hang Jebat dan Kesturi
serta mengirimkan surat dan bingkisan, lalu
turun ke perahu. Setelah sudah datang ke
perahu, maka surat dan bingkisan itu pun
disambut oleh Laksamana, lalu naik ke atas
“Mendam Berahi”. Maka Laksamana pun
berlayar. Beberapa lamanya berlayar itu,
maka sampailah ke Tuban.

36
Maka Rangga dan Barit seketika pun
berjalan naik ke Majapahit. Beberapa
lamanya maka sampailah ke Majapahit.
Maka dipersembahkan Patih Gajah Mada
kepada Batara Majapahit, “Ya, Tuanku,
utusan daripada anakanda Ratu Melaka
datang bersamasama dengan Rangga dan
Barit Ketika; Laksamana panglimanya.”
Setelah Sri Batara mendengar sembah Patih
Gajah Mada demikian itu, maka titah Sri
Batara, “Jika demikian, segeralah Patih
berlengkap.”
Maka sembah Patih Gajah Mada, “Ya
Tuanku, adapun patik dengar Laksamana itu
terlalu sekali beraninya, tiada berlawan pada
tanah Melayu itu. Jikalau sekiranya dapat
patik hendak cobakan
beraninya itu.”
Maka titah Sri Batara, “Mana yang
berkenan pada Patih, kerjakanlah!”
Maka Patih pun menyembah lalu
keluar mengerahkan segala pegawai dan
priyayi akan menyambut surat itu. Setelah
sudah lengkap, maka pergilah Patih dengan
segala bunyi-bunyian. Hatta maka sampailah
ke Tuban. Maka Laksamana dan Hang Jebat
dan Hang Kesturi pun berlengkap memakai
pakaian yang indah-indah. Maka surat dan
bingkisan itu pun dinaikkan oleh Laksamana
ke atas gajah. Maka Laksamana dan Hang
Jebat dan Hang Kesturi pun naik kuda. Maka
Rangga dan Barit Ketika pun

37
naik kuda mengiringkan Laksmana. Maka di
hadapan Laksamana orang berjalan memikul
pedang berikat empat bilah berhulukan
emas dan tumbak
pengawinanbersampakemas empat puluh
bilah dan lembing bersampakkan emas
bertanam pudi yang merah empat puluh
rangkap. Maka segala bunyi-bunyian pun
dipalu orang terlalu ramai. Maka surat dan
bingkisan itu pun diarak oranglah ke
Majapahit. Hatta beberapa lamanya berjalan
itu, maka sampailah. Maka Laksamana dan
Hang Jebat dan Hang Kesturi pun turun dari
atas kuda, berjalan di atas gajah. Maka
Rangga pun berjalan serta berkata,
“Mengapa maka Laksamana turun dari atas
kuda itu? Baik Laksamana naik kuda!”
Maka kata Laksamana, “Hai Rangga,
adapun adat segala hulubalang Melayu itu,
apabila nama tuannya dibawa pada sebuah
negeri itu, maka hendaklah sangat-sangat
dihormatkan dan takutkan nama tuannya itu.
Jikalau sesuatu peri surat nama tuannya itu,
sehingga mati sudahlah; yang memberi aib
itu sekali-kali tiada ia mau, dengan karena
negeri Majapahit itu negeri besar.” Setelah
Rangga mendengar kata Laksamana
demikian itu, maka ia pun diam, lalu turun
berjalan sama-sama dengan Laksamana.
Maka surat dan bingkisan itu pun
diarak masuk ke dalam kota, terlalu ramai
orang melihat terlalu penuh sesak sepanjang

38
jalan dan pasar. Maka kata Patih Gajah Mada
pada penjurit dua ratus itu, “Hai, kamu
sekalian, pergilah kamu mengamuk di
hadapan utusan itu, tetapi engkau
mengamuk itu jangan bersungguh- sungguh,
sekadar coba kamu beraninya. Jika ia lari,
gulung olehmu sekali. Jika ia bertahan, kamu
sekalian menyimpang, tetapi barang orang
kita, mana yang terlintang bunuh olehmu
sekali, supaya main kita jangan diketahui.”
Maka penjurit dua ratus itu pun
menyembah, lalu pergi ke tengah pasar.
Waktu itu sedang ramai orang di pasar,
melihat orang mengarak surat itu. Maka
penjurit itu pun berlari-lari sambil
menghunus kerisnya, lalu mengamuk di
tengah pasar itu, barang yang terlintang
dibunuhnya. Maka orang di pasar itu
gempar, berlari-lari kesana-kemari, tiada
berketahuan. Maka penjurit dua ratus itu pun
datanglah ke hadapan Laksamana; dan anak
bayi priayi di atas kuda itu pun terkejut
melihat orang mengamuk itu terlalu banyak,
tiada terkembali lagi. Maka barang mana
yang ditempuhnya, habis pecah. Maka
segala pegawai itu pun habis lari beterjunan
dari atas kudanya, lalu berlari masuk
kampung orang. Maka segala orang yang
memalu bunyi-bunyian itu pun terkejutlah,
habis lari naik ke atas kedai, ada yang lari ke
belakang Laksamana. Setelah dilihat oleh
Laksamana orang gempar itu tiada

39
berketahuan lakunya, maka segala orang
yang di hadapan Laksamana itu pun habis
lari. Maka prajurit yang dua ratus itu pun
kelihatanlah. Dilihat orang yang mengamuk
itu terlalu banyak, seperti ribut datangnya,
tiada berkeputusan. Maka Laksamana pun
tersenyum-senyum seraya memegang hulu
keris panjangnya itu.
Maka Hang Jebar, Hang Kesturi pun
tersenyum-senyum, seraya memegang hulu
kerisnya, berjalan dari kiri kanan Laksamana.
Maka Rangga dan Barit Ketika pun
terkejut, disangkanya orang yang
mengamuk itu bersungguh-sungguh. Maka
Rangga pun segera menghunus kerisnya,
seraya berkata, “Hai Laksamana, ingatingat,
karena orang yang mengamuk itu terlalu
banyak.”
Maka sahut Laksamana seraya
memengkis, katanya,”Cih, mengapa pula
begitu, bukan orangnya yang hendak
digertak-gertak itu.”
Maka Laksamana dan Hang Jebat,
Hang Kesturi pun berjalanlah seorang orang
Melayu pun tiada yang undur dan tiada
bergerak.
Maka kata Laksamana, “Hai segala tuan-tuan
sekalian, seorang pun jangan kamu undur
dan bergerak. jiika kamu undur, sekarang ini
juga kupenggal leher kamu!”
Maka dilihat oleh Barit Ketika, orang
mengamuk banyak datang seperti belalang

40
itu, maka Barit Ketika pun segera undur ke
belakang gajah itu. Maka prajurit yang dua
ratus itu pun berbagi tiga, menyimpang ke
kanan dan ke kiri dan ke hadapan
Laksamana mengamuk itu, ke belakang
Laksamana. Maka Laksamana pun berjalan
juga di hadapan gajah itu. Maka prajurit itu
pun berbalik pula dari belakang Laksamana.
Maka Barit Ketika pun lari ke hadapan berdiri
di belakang Laksamana itu. Maka,
Laksamana
pun tersenyum-senyum seraya berkata,
“Cih, mengapa begitu, bukan orangnya yang
hendak digertak gerantang itu.”
Maka, Laksamana dan Hang Jebat,
Hang Kesturi pun berjalan juga, dengan
segala orangnya dan tiada diindahkannya
orang mengamuk itu. Maka Rangga, dan
Barit Ketika pun heran melihat berani
Laksamana dan segala Melayu-melayu itu,
setelah dilihat oleh penjurit dua ratus itu,
Laksamana dan segala orangnya tiada
bergerak dan tiada diindahkannya lawan itu,
maka prajurit itu pun mengamuk pula ke
belakang Laksamana. Seketika lagi datang
pula prajurit itu mengamuk ke hadapan
Laksamana, barang yang terlintang
dibunuhnya dengan tempik soraknya,
katanya, “Bunuhlah akan segala Melayu itu,”
seraya mengusir ke sana kemari barang
yang terlintang dibunuhnya. Maka prajurit
dua ratus itu pun bersungguh-sungguh

41
rupanya.
Maka, sahut Laksamana, “Jika
sebanyak ini prajurit Majapahit, tiada,
kuindahkan; tambahkan sebanyak ini lagi,
pun tiada aku takut dan tiada aku indahkan.
Jikalau luka barang seorang saja akan
Melayu ini, maka negeri Majapahit ini pun
habislah aku binasakan, serta Patih Gajah
Mada pun aku bunuh,” serta ditendangnya
bumi tiga kali. Maka bumi pun bergerak-
gerak. Maka, Laksamana pun memengkis
pula, katanya “Cih, tahanlah bekas tanganku
baik-baik.”
Maka, prajurit itu pun sekonyong-
konyong lari, tiada berketahuan perginya.
Maka, surat dan bingkisan itu pun sampai-
lah ke peseban. Maka surat itu pun disambut
oleh Raden Aria, lalu dibacanya
di hadapan Sri Batara. Maka, Laksamana dan
Hang Jebat, Hang Kesturi pun naik ke
peseban. Maka segala bingkisan itu pun
disambut oranglah. Maka, titah Sri Batara,
“Hai Laksamana, kita pun hendak mengutus
ke Melaka, menyuruh menyambut anak kita
Ratu Malaka, karena kita pun terlalu amat
rindu dendam akan anak kita. Di dalam pada
itu pun yang kita harap akan membawa anak
kita kedua itu ke Majapahit ini hanyalah
Laksamana.”
Maka, sembah Laksamana, “Ya
Tuanku, benarlah seperti titah andika Batara
itu.”

42
Maka Batara pun memberi persalin
akan Laksamana dan Hang Jebat, Hang
Kesturi dengan selengkap pakaian. Maka
titah Sri Batara, “Hai Laksamana, duduklah
hampir kampong Patih Gajah Mada.”
Maka sembah Laksamana, “Daulat
tuanku, mana titah patik junjung.”
Maka Sri Batara pun berangkat masuk.
Maka Patih Gajah Mada, dan Laksamana pun
bermohonlah, lalu keluar kembali ke
rumahnya. Maka akan Laksamana pun diberi
tempat oleh Patih Gajah Mada hampir
kampungnya.

Sumber: Bunga Rampai dari Hikayat Lama


karya Sanusi
Pane, Hal. 105-109 dan 138

c) Cerita berbingkai Adalah cerita yang didalamnya terdapat


beberapa cerita sebagai sisipan
Contoh
Penjual Nasi

Para pembeli beramai-ramai menuju


beberapa warung nasi menjelang malam,
waktu biasanya mereka makan malam. Kata
teman, warung yang banyak pembelinya pasti
masakannya enak dan harganya murah.
Mungkin saja banyak benarnya. Tidak begitu
bagi Rina. “Mbak saya keluar sebentar, cari
makan”, katanya kepada teman satu
kontrakan. Rina melihat beberapa warung
yang dipenuhi pembeli. Dia tidak hiraukan

43
perkataan temannya. Sengaja dia berputar-
putar mencari warung nasi yang tidak ada
pembelinya dan kelihatannya tidak biasa
dikunjungi cewek-cewek yang janjian beli
makan. Memang aneh Si Rina, gadis yang
sering sekali mendapat teori-teori sosial yang
mengungkapkan besarnya angka-angka
kemiskinan. Sepertinya hatinya tumbuh
sebagai hati sosial yang sangat peka. Rina....
Rina sampai urusan nasi dikaitkan dengan
keprihatinan. Dengan sedikit ragu, tapi
mencoba memastikan langkahnya Rina
memasuki warung nasi yang Ia buru. Seorang
nenek dengan kebaya ala nenek di rumahnya
dengan kerudung yang lebih lazim disebut
ikat kepala duduk melihat tayangan campur
sari di TV. Nenek itu kontan berdiri
menyambut Rina dengan panggilan Nak. Nasi
Mbah, 1, bungkus. Rina semakin menajamkan
pandangan untuk memilih menu yang sesuai
seleranya. Hanya satu yang Ia temukan.
“Wah, kalau cuma satu menu tidak enak sama
neneknya, tapi tidak ada menu lagi,” dalam
batinnya. Agak lama Ia tidak menyebut menu
apa lagi. Nenek menawarkan daging ayam.
Sambil menunjuk nenek itu menyebut, :
“Ayam yang kecil saja Nak, yang besar
mahal”. Tampaknya Si nenek membaca kalau
Rina mahasiswa yang biasa kekurangan jatah
uang saku. Rina setuju walaupun sambil
disertai pertanyaan apakah daging itu baru
atau sudah dua hari? Jangan-jangan daging itu

44
tidak laku, lalu ditawarkan pada dirinya.
Kekhawatirannya dienyahkan karena alasan
utamanya bukan menu. Nenek mengambil
satu daging ayam besar dibungkuskan beserta
nasinya. Rina bertanya-tanya lagi, jangan-
jangan nenek memanfaatkan pembeli dengan
harga yang mahal. Di Indonesia banyak sekali
ditemui hal-hal demikian. Ia pernah membeli
minuman di kereta, pikirnya seperti harga
biasanya, tidak tahunya Ia harus membayar 2
kali lipat. Padahal alasan Rina membeli karena
ingin menjadi perantara rejeki. Beberapa kali
dia kecewa dengan kejadian yang serupa.
Penjual juga tidak dapat dikasihani, mereka
tidak jujur, suka memanfaatkan keadaan
sama pembeli. Jangan-jangan nenek juga
seperti penjual-penjual nakal itu? Sebenarnya
dia juga ingin membeli pisang goreng,
terpaksa ditahannya dulu karena takut
uangnya tidak cukup. Dasar mahasiswa yang
sudah terbiasa kehabisan uang saku. Tidak
kenal tanggal muda atau tanggal tua. Gadis
kecil dengan face tua yang punya kemauan
kuat untuk memberikan sesuatu yang
berharga pada sesamanya. Di dadanya
tertanam keinginan kuat untuk mengentaskan
kemiskinan, memberikan santunan pendidikan
anak-anak yang tidak mampu, ingin jadi
presiden ideal seperti idolanya, Fidel Castro,
hidup sebagai aktivis yang ditakuti dan
disegani pemerintah, ingin jadi penulis yang
sangat produktif dan ingin jadi pembicara

45
pada ratusan bahkan ribuan forum kajian.
Nenek menyerahkan nasi yang telah
dipesannya, dengan menyebut 3000 Nak.
Lega rasanya, ternyata uangnya cukup untuk
membeli pisang goreng, spontan Ia
menambahkan “Pisang goreng 2 Mbah”. Ia
pulang dengan emosi yang tercampur aduk,
bahagia telah menjadi pembeli warung nasi
yang tidak banyak pembeli dan sedih karena
masih terus berpikir berapa banyak orang
yang berjualan dengan pembeli yang tidak
bisa diharapkan di luar sana. Rina, gadis
idealis yang sayang belum mampu berbuat
banyak untuk memperbaiki keadaan. Namun,
dirinya tetap bangga memiliki jiwa sosial.
Di kunyahnya perlahan nasi bungkus itu,
dia mengunyah perlahan karena takut
dagingnya memang benar sudah basi. Dua
kunyahan, tiga kunyahan, empat kunyahan,
dan benar daging itu basi. Dia mengeluh
sejenak, makanan seperti ini masin di jual,
tapi segera harus dia maklumi, karena tidak
laku jadi dijual lagi sampai habis. Nenek itu
mencoba mengais rejeki dari warung kecilnya
yang kurang menarik pembeli untuk datang.
Disingkirkannya daging agar tidak termakan,
dan memakan bagian yang lain. Rina, tidak
seharusnya mengecam penjual seperti nenek
itu, mungkin Nenek sudah kehabisan cara
mencari penghidupan lainnya. Tetaplah
menjadi pembelinya, dan carilah warung-
warung serupa untuk menjadi langgananmu.

46
Warung yang tidak banyak dikunjungi orang.
Kamu mungkin tidak akan makan enak seperti
yang kamu rasakan dari masakan nenek itu,
tapi kamu akan merasakan kepuasan telah
peduli pada sesamamu. Tuhan akan menilai
segala niatan manusia. Dan nasi tidak akan
menangis walaupun kau buang sebelum kau
habiskan.
Any Rufaidah

d) Cerita panji Adalah bentuk cerita seperti hikayat tapi


berasal seperti kesusastraan jawa.
Contoh
Kancil karo asu belang
pak wangsa duwe tegal timun
saben dina dicolongi kancil
pak wangsa nemu akal
nggawe wong wongan dioser oseri pulut
sekawit kancil wedi marga dianggep wong
temenan
bareng ditamatake lan ora bisa nguyak
ngerti yen kuwi mung wong wongan
kancil nyedhaki wong wongan disotho
diantemi
tangan lan sikile kanggo milara kabeh kelet
marga kena pulut
si kancil nangis ora bisa uwal
pak wangsa teka lega lan seneng banget dene
bisa nangkep
si kancil
kancil dicekel digawa mulih arep dipateni
kancil dikurung dhisik ditinggal ngasah peso

47
nalikane ditinggal ngasah peso asu belang
marani kurungane
kancil
asu belang takon genea kancil dikurungi
kancil ngapusi yen arep dipek mantu
asune kepengin nggenteni kancil
kancil ethok ethok ora oleh
asune tansaya kepengin
wusanane asu mbukaake kurungan
kancil metu asune genti mlebu kurungan
kancil bungah banget bisa uwal saka ing pati
mlayu bablas karo muni selamat tinggal
nalika pak wangsa teka arep nyembeleh kancil
kaget... dene sing ana jeron kurungan si
belang
pak wangsa nesu njupuk penthung
asune dipala dipenthungi nangis klengkengan
asu goblog, bodho gampang diapusi

e) Tambo Adalah cerita mengenai asal-usul keturunan,


terutama keturunan raja-raja yang dicampur dengan unsur
khayal.
Contoh:
Mataram-Demak

Adalah Seorang Raden Patah yang


menjadi perintis kerajaan Islam di Jawa. Ia
disebut-sebut sebagai putra Raja Majapahit
Brawijaya V dengan putri asal Campa (kini
Kamboja) yang telah masuk Islam. Masa
kecilnya dihabiskan di Pesantren Ampel Denta
-pesantren yang dikelola Sunan Ampel. Ibu

48
Sunan Ampel (istri Maulana Malik Ibrahim) juga
putri penguasa Campa ketika Majapahit
melemah dan terjadi pertikaian internal, Raden
Patah melepaskan diri dari kekuasaan
Majapahit dan membangun Kesultanan Demak.
Dalam konflik dengan Majapahit, ia dibantu
Sunan Giri. Berdirilah Kesultanan Demak pada
1475 atau beberapa tahun setelah itu.
Kelahiran Demak tersebut mengakhiri
masa Kerajaan Majapahit. Konon sebagian
penganut Hindu kemudian hijrah ke Bali dan
sebagian mengasingkan diri ke Tengger.
Babad Tanah Jawi menyebutkan bahwa
pengganti Raden Patah adalah Pangeran
Sabrang Lor. Dia yang menyerbu Portugis di
Malaka pada 1511. Pangeran Sabrang Lor ini
tampaknya adalah Dipati Unus menurut
sumber Portugis. Pada 1524-1546, kekuasaan
Demak dipegang oleh Sultan Trenggono yang
dilantik oleh Sunan Gunung Jati -Sultan Cirebon
yang juga salah seorang "walisongo".
Dalam buku "Sejarah Ummat Islam
Indonesia" yang diterbitkan Majelis Ulama
Indonesia, Trenggono banyak membuat
langkah besar. Pada masanya, Sunda Kelapa
(kini Jakarta) digempur. Berbagai wilayah lain
ditaklukkannya. Namun ia tewas dalam
pertempuran menaklukkan Panarukan - Jawa
Timur. Ia diganti adiknya, Sunan Prawoto, yang
lemah. Banyak adipati memberontak. Prawoto
dibunuh Adipati Jipang, Ario Penangsang.
Demak berakhir. Jaka Tingkir atau Sultan

49
Adiwijaya -menantu Trenggono-memindahkan
kerajaan ke Pajang. Atas bantuan Senopati,
anak Ki Ageng Pemanahan, Ario Penangsang
dapat dikalahkan. Senopati dijadikan menantu
Sultan. Begitu Adiwijaya wafat, dia mengambil
alih kekuasaan dan memindahkannya ke
Mataram.
Senopati berkuasa dengan tangan besi.
Legenda rakyat menyebut ia membunuh
menantunya sendiri, Ki Mangir, dengan
menghantamkan kepala korban ke batu. Ia
digantikan anaknya, Pangeran Seda ing
Krapyak yang meninggal pada 1613.
Pemerintahan dilanjutkan oleh anak Seda ing
Krapyak, Mas Rangsang yang kemudian
bergelar Sultan Agung (1613-1645).
Sultan Agung memegang erat kekuasaan
dengan gaya yang anggun. Wilayah demi
wilayah ditaklukkannya untuk tunduk ke
Mataram. Adipati Ukur di Sumedang
diserangnya. Panembahan Kawis Gua -pelanjut
Sunan Giri- berhasil dibekuk dan ditawan di
Mataram. Blambangan digempur.
Kesultanan Cirebon diikatnya dengan
perkawinan. Putri Sultan Agung menikah
dengan Pangeran Cirebon. Adipati Surabaya
yang memberontak dikalahkannya, lalu
Pangeran Pekik, putra adipati itu diambilnya
sebagai menantu.
Ia juga mengirim utusan ke Mekah,
menggunakan kapal Inggris, untuk
memperoleh gelar Sultan. Tahun 1641, gelar

50
itu diperolehnya. Jadilah Mataram bukan hanya
pusat kekuasaan namun juga pusat Islam di
Jawa. Sultan Agung mengubah penanggalan
Jawa dari Tahun Saka menjadi Tahun Hijriah. Ia
juga memerintahkan para pujangga kraton
untuk menulis 'Babad Tanah Jawi'.
Setelah era Demak, Sultan Agung adalah
satu-satunya kekuasaan yang berani
menggempur asing. Pada 1618, VOC Belanda
bertikai dengan Jepara yang berada di pihak
Mataram. Pada 1628 dan 1629, Sultan Agung
dua kali menyerang markas VOC di Batavia.
Upayanya gagal setelah gudang persediaan
makanannya dibakar Belanda.
Pada Februari 1646, Sultan Agung wafat.
Ia dimakamkan di puncak bukit imogiri /daerah
wonosari jogya, komplek pemakaman yang
dibangunnya pada 1631,dan sekarang menjadi
komplek pemakaman raja raja tarh Mataram
dari Solo dan Jogyakarta
Sang anak, Amangkurat II, seorang
ambisius. Ia ingin sesegera mungkin naik tahta
menganti ayahnya. Ia bersama seorang
Madura, Trunojoyo, untuk memberontak.
Trunojoyo menguasai kerajaan. Pada 1677 itu,
di saat rakyat tertimpa musibah kelaparan
hebat, Amangkurat I terlunta-lunta mengungsi
hingga meninggal di daerah Tegal. Sejak
Amangkurat I,nampaknya kekuasaan di Jawa
sepenuhnya dalam pengaruh pihak Belanda.
Amangkurat II kemudian berkoalisi
dengan Belanda untuk mengalahkan

51
Trunojoyo. Bahkan Amangkurat II menikam
sendiri perut sahabat dekatnya tersebut.
Amangkurat II ini yang menurunkan Dinasti
Pakubuwono di Solo dan Hamengkubuwono di
Yogya. Dari Pakubuwono kemudian pecah
Dinasti Mangkubumi. Sedangkan dari
Hamengkubuwono lahir Dinasti Paku Alam.
http://www.jawapalace.org

2) Cerita baru
Cerita baru adalah bentuk karangan bebas yang tidak berkaitan
dengan sistem sosial dan struktur kehidupan lama.
Cerita baru dapat dikembangkan dengan menceritakan
kehidupan saat ini dengan keanekaragaman bentuk dan
jenisnya.
Contoh:
Kegiatan Keluarga Pak Abas

Angga adalah anak yang pandai di kelasnya.


Selain rajin, ia juga patuh kepada orang tuanya. Ia
juga disenangi oleh teman-temannya karena
ramah dan tidak sombong. Pak Abas adalah ayah
Angga. Ia seorang guru SMA di kotanya. Untuk
menambah penghasilan keluarganya, Pak Abas
memelihara ayam di kebun belakang rumah.
Angga rajin membantu ayahnya memberi
makan ayam-ayam dan membersihkan kandang
setelah salat subuh. Sementara Anggi, adiknya,
baru duduk di kelas satu. Ia rajin menyapu lantai
rumah, membersihkan kaca jendela, dan
membantu ibu menyiapkan sarapan pagi. Tepat
pukul enam pagi, seluruh anggota keluarga sudah
rapi dan siap di depan meja makan. Mereka makan

52
pagi bersama, kemudian berangkat ke tempat
kegiatan masing-masing.
Pada siang hari, Angga dan Anggi pulang
dari sekolah. Mereka segera berganti pakaian dan
mencuci tangan. Lalu, mereka beristirahat dengan
menonton televisi sambil menunggu ayahnya
pulang. Setelah ayahnya pulang, mereka makan
siang bersama. Selanjutnya, mereka beristirahat
sambil mendengarkan cerita tentang pengalaman
masingmasing di sekolah. Tak lama kemudian, Pak
Abas dibantu Angga memberi makan dan
mengganti air minum ayamnya, sementara Anggi
membantu ibu mencuci piring di dapur.

Setelah semua pekerjaan selesai, Angga dan


Anggi mengulangi pelajaran yang didapatkannya
hari itu. Jika mengalami kesulitan, mereka
menanyakan kepada ayah. Pak Abas menunggui
mereka belajar sambil membaca buku atau koran.
Selesai mengerjakan pekerjaan rumah yang
diberikan oleh ibu guru di sekolah, Angga bermain
ke tanah lapang.
Sore harinya setelah salat magrib, keluarga

53
Pak Abas sudah siap di depan meja makan.
Mereka makan malam dengan lahap, kemudian
bercakap-cakap sebentar sambil menonton televisi
di ruang tengah. Setelah itu, Angga dan Anggi
masuk ke kamar masing-masing untuk belajar.
Tepat pukul sembilan malam Angga dan Anggi
tidur.
(K. Darmadi, 2007)

b. Bentuk cerita
Cerita terbagi menjadi 2 (dua) bentuk yaitu cerita fiksi dan
cerita non fiksi
1) Cerita fiksi adalah cerita yang isinya berdasakan
imajinasi atau hayalan si pengarang cerita, biasanya cerita fiksi
berbentuk dongeng atau cerita rakyat. Bagi anak didik SD/MI
cerita fiksi biasanya menjadi sangat menarik, di karenakan
pentokohan dalam cerita fiksi sengaja dibuat serupa dengan
alam imajinasi anak didik
Seperti contoh cerita dibawah ini

Cerita fiksi
SERUNI
Seruni, gadis cilik berusia enam tahun. Dia
hidup bersama ibu dan kakak perempuannya.
Sang ayah meninggal dalam kecelakaan. Kini,
ibunyalah yang menanggung beban hidup
keluarganya.

54
Seruni lebih banyak menghabiskan waktu di
rumah. Dia tidak memiliki teman. Bahkan,
kakaknya juga tidak mempedulikannya. Seruni
terlahir sebagai gadis cilik yang bisu dan tuli.
Seruni hanya dapat bermain dengan ibu dan
kawan khayalannya. Sampai suatu hari, dia
bertemu dengan Diah. Diah adalah anak yang
baik hati dan dapat dipercaya. Baru kali ini,
Seruni bertemu dengan orang yang mampu
memahami dirinya.
Sejak kedatangan Diah, Seruni lebih riang. Dia
dapat berkomunikasi dengan menggerakkan
jemarinya, sebagai bahasa isyarat. Diah yang
mengajarkannya. Kini, jemari Seruni dapat
bergerak dengan lincah. Ia dapat
mengungkapkan isi hatinya.
Ada satu keinginan yang disampaikan Seruni
kepada Diah. Seruni ingin mendengar,
walaupun hanya sehari.
Suatu hari, Seruni mengalami kecelakaan.
Peristiwa ini menyebabkan Seruni tidak mampu

55
lagi menggerakkan jemarinya. Dia pun kehilangan
semangat h idu pya.
Sumber : Majalah fantasi kids Januari 2005

Kisah Seruni ini banyak memberikan pelajaran berharga


bagi pembaca. Cerita ini berusaha mengenalkan pelajaran arti
hidup, terutama bersyukur atas sesuatu yang diberikan Tuhan.
Kecacatan tubuh bukanlah segala-galanya untuk ditangisi. Rasa
kasih sayang antarsesama bukan sekadar milik orang yang
diciptakan sempurna keadaan badannya. Justru kitalah yang
harus sadar mengasihi orang yang tidak memiliki
kesempurnaan badan.

2) Cerita non fiksi adalah cerita yang isinya


berdasarkan kejadian nyata seperti sejarah kebudayaan, laporan,
dan karya ilmiyah.
Oleh karena peserta didik seringkali lebih menyukai
cerita fiksi maka cerita nonfiksi pada proses pembelajaran
hanya di terangkan atau di ajarkan hanya sebatas pada
pengenalan ciri-cirinya saja. Padahal ketika dilihat dari
kesesuaian alur cerita antara antara cerita fiksi dengan cerita
non fiksi, maka hampir bisa dipastikan sebagian besar alur
cerita memiliki kesamaan yaitu pada pewatakan dan
pengkarakteran dari para tokoh cerita, hanya saja yang
bembedakan adalah lingkup basis produksi dalam cerita dan
jenis-jenis penandaan antropologis dalam cerita.
Berangkat dari gambaran tersebut, yang kemudian harus
diperhatikan oleh guru pengajar Bahasa Indonesia adalah
bagaiman agar dapat manyajikan cerita nonfiksi sehingga dapat
diterima dan dipahami lebih mudah oleh anak didik.

Lihat contoh cerita nonfiksi dibawah ini.

56
Cerita non fiksi
T r a d i s i P a n e n M a d u d i Peda la ma n
Suma tra

"Auooooo ! Hai teman-teman, kini Tibro


sedang ada di pedalaman hutan di Sumatra".
Sttt...meski memanjat-manjat pohon,Tibro bukan
jadiTarzan I h o .Tibro sedang ikut sebuah tradisi
masyarakat pedalaman, yaitu upacara memetik
madu lebah di pohon sialang. Ingin tahu k a n
cerita lengkapnya?"

Pohon Sialang Pohon Rezeki


Masyarakat di pedalaman hutan Sumatra,
tepatnya di perbatasan antara Jambi dan
Palembang, memelihara pohon sialang. Ini bukan
pohon sembarang pohon. Bagi mereka, pohon
sialang bisa disebut sebagai pohon rezeki.
Maklum, di ujungujung dahan pohon ini bergantung
sarangsarang lebah madu. N a h , madu-madu
inilah yang menjadi sumber penghasilan mereka

57
untuk menjalani kehidupan.
Pohon sialang memang salah satu pohon asli
yang tumbuh di hutan. Ukurannya sangat tinggi.
Rata-rata bisa mencapai 50 m dari permukaan
tanah. Batangnya bisa berdiameter 2 m. Besar
sekali, ya! Pohon ini biasanya tidak berdaun. Di
sinilah bergantungan sarang tawon atau lebah.
Sttt... setiap dahan pohon biasanya ditempati 20
sarang dan pada setiap pohon dapat ditemukan
100 hingga 200 sarang lebah.
Panen Madu
Panen madu dilakukan sesuai dengan
hukum adat yang berlaku. Biasanya, dilakukan
di malam hari saat bulan tidak bersinar. Hal itu
karena apabila ada cahaya dan lebah yang
masih begadang beterbangan, proses
pengambilan madu akan terganggu. Setiap
pemetikan madu di satu pohon biasanya
dilakukan oleh lima orang. Satu orang yang
disebut juragan muda akan memanjat pohon dan
diiringi oleh dua orang juragan tua. Sementara,
dua orang lainnya memanjatkan doa dan
berjaga-jaga di sekitar pohon.
Obor Kulit Pohon
Para juragan ini memanjat pohon melalui
tangga yang terbuat dari kayu bulat yang
disambung-sambung. Sambil memanjat, juragan
muda membawa obor dari kulit pohon
kepayang.
Kulit pohon ini sangat mudah memijar, tetapi
tidak menimbulkan api Setelah memijar, kulit
pohon ini akan

58
rontok berjatuhan. Di saat inilah, lebahlebah
akan mengejar rontokan pijar obor yang jatuh
seperti kembang api. Tentu saja, para juragan
pemanjat pohon ini akan leluasa memetik madu
yang ditinggal oleh para penjaganya.
Berdendang Mantra
Saat memanjat pohon ini, juragan muda
juga menumbai. Menumbai adalah
mendendangkan pantun-pantun mantra. Tujuan
dari m enum bai adalah agar para lebah tertidur
dan tidak mengganggu pemetik madu ketika
berada di puncak pohon atau dekat dengan
sarang yang akan dipetik. Isi mantranya
ternyata rayuan gombal pada lebah yang sudah
tidur. Jika ternyata masih ada beberapa ekor
yang menyengat, juragan muda tetap tenang
dan tidak marah. Berkalikali pula ia
mendendangkan mantra hingga selesai
pemetikan. Saat turun dari pohon pun, juragan
muda tetap mendendangkan lagu. Isinya
pamitan dan hiburan kepada lebah agar tidak
gundah atau sedih karena madunya diambil.
Jadi, seluruh proses memetik madu diiringi
dengan dendangan mantra yang merdu. Asyik,
kan?
Pembagian Hasil
Sesuai hukum adat pula, hasil dari panen
madu ini bisa dinikmati oleh seluruh
masyarakat. Hasil madu dibagi sesuai ketentuan
yang berlaku. Pekerja pengambil madu akan
mendapatkan 20% dari panen yang dihasilkan.
Kepala suku juga mendapat jatah 20% dan

59
seluruh anggota suku mendapatkan 60%. Hasil
madu ini dijual kepada para pedagang antar
pulau. Tentu saja setiap setelah panen madu,
kehidupan mereka menjadi lebih makmur.
Biasanya, mereka juga mengadakan beberapa
upacara
Sumber: Orbit, No.10 Tahun 2005

c. Manfaat mendengarkan cerita


Menurut Tadkiroatun Musfiroh, (2005:95) ditinjau dari beberapa
aspek, manfaat mendengarkan cerita sebaga beripkut:
1) Membantu pembentukan pribadi dan moral anak
2) Menyalurkan kebutuhan imajinasi dan fantasi
3) Memacu kemampuan verbal anak
4) Merangsang minat menulis anak
5) Merangsang minat baca anak
6) Membuka cakrawala pengetahuan anak

Sedangkan menurut Bachtiar S. Bachri (2005: 11), manfaat


mendengarkan cerita adalah dapat memperluas wawasan dan cara
berfikir anak, sebab dalam mendengarkan cerita anak mendapat
tambahan pengalaman yang bisa jadi merupakan hal baru baginya.
Manfaat mendengarkan cerita dengan kata lain adalah
menyalurkan kebutuhan imajinasi dan fantasi sehingga dapat
memperluas wawasan dan cara berfikir anak.

Banyak orang tidak menyadari betapa besar pengaruh cerita


bagi perkembangan bahasa anak, bahkan sampai membentuk
budayanya.Pengaruh cerita, membaca cerita dan mendengarkan
cerita yang demikian besar menjadi salah satu alasan bagaimana
cerita yang baik.

60
Cerita juga dapat digunakan oleh orang tua dan guru
sebagai sarana mendidik dan membentuk kepribadian anak melalui
pendekatan transmisi budaya (Suyanto & Abbas,2001). Melalui
kegiatan ini, transmisi budaya terjadi secara alamiah, bawah sadar
dan akumulatif hingga jalin menjalin membentuk kepribadian
anak. Mendengarkan cerita menjadi sesuatu yang penting bagi
anak karena beberapa alasan:
1) Mendengarkan cerita merupakan alat pendidikan budi pkerti
yang paling mudah di cerna anak
2) Mendengarkan cerita merupakan metode dan materi yang dapat
di integrasikan dengan dasar ketrampilan lain, yakni berbicara,
membaca dan menulis.
3) Mendengarkan cerita memberi ruang lingkup yang bebas pada
anak untuk mengembangan kemampuan bersimpati dan
berempati
4) Mendengarkan cerita memberikan “pelajaran” budaya dan budi
pekerti yang memiliki retensi lebih kuat dari pada “pelajaran”
budi pekerti yang diberikan melalui penuturan atau perintah
langsung.
5) Mendengarkan cerita memberi contoh pada anak bagaimana
menyikapi suatu permasalan dengan baik, sekaligu memberi
“pelajaran” pada anak bagaimana cara mengendalikan
keinginan-keinginan yang dinilai negative oleh masyarakat.

Arti pentingnya cerita bagi perkembangan anak tidak dapat


dilepaskan dari kemampuan guru dalam mentransmisikan nilai-
nilai luhur kehidupan dalam bentuk cerita atau
dongeng.Kemampuan gurulah yang sebenarnya menjadi tolak ukur
kebermaknaan mendengarkan cerita. Tanpa itu dongeng dan cerita
tidak akan memberikan makna apa-apa bagi anak.

d. Manfaat Mendengarkan cerita Bagi Perkembangan Anak

61
Cerita merupakan kebutuhan universal manusia, dari anak-
anak hingga orang dewasa. Bagi anak-anak, cerita tidak sekedar
memberi manfaat emotif tetapi juga membantu pertumbuhan
mereka dalam berbagai aspek. Oleh karena itu mendengarkan
cerita merupakan aktivitas penting dan tak terpisahkan dalam
program pendidikan untuk anak usia dini. Cerita bagi anak
memiliki manfaat yang sama pentingnya dengan aktivitas dan
program pendidikan itu sendiri. Ditinjau dari berbagai aspek,
manfaat tersebut akan diuraikan sebagai berikut:
1) Membantu pembentukan pribadi dan moral anak
Cerita sangat efektif untuk mempengaruhi cara berfikir
dan cara berperilaku anak karena mereka senang mendengarkan
cerita walaupun dibacakan secara berulang-ulang. Pengulangan
imajinasi anak, dan nilai kedekatan guru dan orang tua
membuat cerita menjadi efektif untuk mempengaruhi cara
berfikir mereka.
Cerita mendorong perkembangan moral anak karena
beberapa sebab, yaitu sebagai berikut:
a) Menghadapkan siswa kepada situasi yang mengandung
“konsiderasi” yang sedapat mungkin mirip dengan yang
dihadapi siswa dalam kehidupan.
b) Cerita dapat memancing siswa menganalisis situasi, dengan
melihat bukan hanya yang nampak tetapi juga sesuatu yang
tersirat didalamnya,untuk menemukan isyarat-isyarat halus
yang tersembunyi tentang perasaan, kebutuhan dan
kepentingan orang lain.
c) Cerita mendorong siswa untuk menelaah perasaan sendiri
sebelum ia mendengar respon orang lain untuk
dibandingkan.
d) Cerita mengembangkan rasa konsiderasi yaitu pemahaman
dan penghayatan atas apa yang diucapkan/dirasakan tokoh
hingga akhirnya anak memiliki konsiderasi terhadap tokoh
lain dalam alam nyata

62
2) Menyalurkan kebutuhan imajinasi dan fantasi
Anak-anak membutuhkan penyaluran imajinasi dan
fantasi tentang berbagai hal yang selalu muncul dalam
pikiirannya. Masa usia pra sekolah merupakan masa-masa aktif
anak berimajinasi. Tak jarang anak “mengarang” suatu cerita
sehingga oleh sebagian orang tua dianggap sebagai
kebohongan. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya, imajinasi
anak-anak sedang membutuhkan penyaluran. Salah satu tempat
yang tepat adalah cerita. Anak membutuhkan dongeng atau
cerita karena beberapa hal:
a) Anak membangun gambaran-gambaran mental pada saat
guru memperdengarkan kata-kata yang melukiskan
kejadian.
b) Anak memperoleh gambaran yang beragam sesuai dengan
latar belakang pengetahun dan pengalaman masing-masing.
c) Anak memperoleh kebebasan untuk melakukan pilihan
secara mental.
d) Anak memperoleh kesempatan menangkap imajinasi dan
citraan-citraan cerita: citraan gerak, citraan visual, dan
auditif.

63
3) Memacu kemampuan verbal anak
Cerita yang bagus tidak sekedar menghibur tetapi juga
mendidik, sekaligus merangsang perkembangan komponen
kecerdasan linguistik yang paling penting yakni kemampuan
menggunakan bahasa untuk mencapai sasaran praktis. Selama
menyimak cerita, anak belajar bagaimana bunyibunyi yang
bermakna diajarkan dengan benar, bagaimana kata-kata disusun
secara logis dan mudah dipahami, bagaimana konteks dan
konteks berfungsi dalam makna.
Memacu kecerdasan linguistik merupakan kegiatan yang
sangat penting. Pernyataan ini didukung oleh pendapat
sejumlah ahli, bahwa diantara komponen kecerdasan yang lain,
kecerdasan linguistiklah yang mungkin merupakan kecerdasan
yang paling universal.
Cerita mendorong anak bukan saja senang menyimak
cerita, tetapi juga senang mendengarkan cerita atau berbicara.
Anak belajar tentang tata cara berdialog dan bernarasi dan
terangsang untuk menirukannya. Kemampuan pragmatik
terstimulasi karena dalam cerita ada negosiasi, pola tindak-tutur
yang baik seperti menyuruh, melarang, berjanji, mematuhi
larangan dan memuji.
Memacu kemampuan mendengarkan cerita anak
merupakan sesuatu yang penting, karena beberapa alasan, yaitu
pertama anak memiliki kosa kata cenderung berhasil dalam
meraih prestasi akademik. Kedua, anak yang pandai berbicara
memperoleh perhatian dari orang lain. Hal ini penting karena
pada hakikatnya anak senang menjadi pusat perhatian dari
orang lain. Ketiga, anak yang pandai berbicara mampu
membina hubungan dengan orang lain dan dapat memerankan
kepemimpinannya dari pada anak yang tidak dapat berbicara.
Berbicara baik mengisyaratkan latar belakang yang baik pula.
Keempat, anak yang pandai berbicara akan memiliki

64
kepercayaan diri dan penilaian diri yang positif, terutama
setelah mendengar komentar orang tentang dirinya.

4) Merangsang Minat menulis


Pengaruh cerita terhadap kecerdasan bahasa anak diakui
oleh Leonhardt. Menurutnya cerita memancing rasa kebahasaan
anak - anak yang gemar mendengar dan membaca cerita akan
memiliki kemampuan berbicara, menulis dan memahami
gagasan rumit secara lebih baik (Leonhardt,1997:27). Ini berarti
selain memacu kemampuan berbicara, menyimak cerita juga
merangsang minat menulis anak.

5) Merangsang minat baca anak


Mendengarkan cerita dengan media buku, menjadi
stimulasi yang efektif bagi anak TK, karena pada waktu itu
minat baca pada anak mulai tumbuh. Minat itulah yang harus
diberi lahan yang tepat, antara lain melalui kegiatan
mendengarkan cerita.
Menstimulasi minat baca anak lebih penting dari pada
mengajar mereka membaca, menstimulasi memberi efek yang
menyenangkan, sedangkan mengajar seringkali justru
membunuh minat baca anak, apalagi bila hal tersebut dilakukan
secara dipaksa.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk memupuk
minat baca anak berkaitan dengan mendengarkan cerita adalah
sebagai berikut:
a) Biarkan anak memilih sendiri buku cerita yang dibacakan
guru. Dalam hal ini, guru mempersiapkan beberapa buku
yang hendak dibacakan, dan anak memilih buku cerita
mana yang akan dibacakan guru.
b) Persiapkan buku-buku yang sesuai dengan tingkat
perkembangan anak, baik tulisan, piliha kata, isi cerita,
panjang cerita, maupun ilustrasinya.

65
c) Bawalah anak –anak ke perpustakaaan atau TK yang
menyediakan bahan bacaan.
d) Bacakanlah cerita dengan lafal yang baik dan menarik.
Tunjukkan jari kelambang tulis.

6) Membuka cakrawala pengetahuan anak


Setiap anak pada hakekatnya sangat tertarik untuk
mengenal dunia, dan karena dunia ini cenderung berkaitan
dengan budaya dan identitas banyak orang, maka anak juga
tertarik untuk mengenal budaya dan ras lain.
Cerita kadang menyimpan daya rangsang tinggi untuk
memicu daya eksplorasi anak tentang lingkungan. Kegiatan
mendengarkan cerita dapat memperluas wawasan dan cara
berfikir anak, sebab dalam kegiatan mendengarkan cerita anak
mendapat tambahan pengalaman yang bisa jadi merupakan hal
baru baginya, atau juga seandainya bukan merupakan hal baru
tentu akan mendapatkan kesempatan untuk mengulang kembali
ingatan akan hal yang pernah didapat atau dialaminya.

66
2. Pengertian Berita
Berita adalah proses penyampaian pesan yang lebih
menekankan pada validitas pesan itu sendiri yaitu penekanan pada 5W
1H (apa, kenapa, kapan, siapa, dimana, dan bagaimana), dalam ber peri
laku tentunya kita membutuhkan suatu penjelasan tentang sesgala
sesuatu yang berada di luar kita, dengan begitu kita akan dapat dengan
mudah untuk memahami segala sesuatu yang dapat kita tangkap dan
yang dapat kita terima dari berita, begitu juga sebalinya oleh karenanya
dengan kita mempelajari tentang berita di harapkan kita dapat
memahami antar satu dengan yang lainnya dan saling dapat memenuhi
kebutuhan hidup kita khususnya kebutuhan akan informasi.

a. Memahami teks berita


Tahapan dalam mempelajari dan memahami materi
Mendengarkan cerita dan berita adalah Mendengarkan Pembacaan
Teks Berita, Menemukan Isi Pokok Berita, dan memahami
Sinonim dan Antonim dalam Teks Berita.

1) Mendengarkan Pembacaan Teks Berita


Hal terpenting saat mendengarkan pembacaan sebuah
teks berita adalah dapat menemukan isi pokok berita sebagai
isu utamanya. Apabila belum ditemukan isi pokok berita,
berarti kamu belum berhasil dalam menemukan informasi
penting dalam berita tersebut
dengarkan pembacaan contoh teks berita berikut!
Berdoa Bersama demi Keselamatan
Bangsa

Semarang - Sabtu (4/8) malam, pelataran


hingga bukit Vihara Gunung Kaling bertaburan
cahaya ribuan ilin. Pelita kecil tersebut
dinyalakan bersama oleh ratusan pemuda
Buddhayana tatkala delapan pelita besar

67
secara simbolis dinyalakan oleh bikhu-bikhu
Majelis Buddhayana Indonesia (MBI), Sangha
Agung Indonesia (SAI), Muspida Provinsi, Plt
Bupati Semarang, dan panitia kegiatan ritual
Sejuta Pelita Sejuta Harapan (SPSH). Kegiatan
ini semakin meriah karena diikuti sedikitnya
3.000 umat Buddha se-Jateng.
Ketua panitia Hariyono yang juga Waki Ketua III
MBI Jateng menjelaskan, ritual SPSH ini dalam
rangka memperingati Hari Asadha (yang
digelar serentak di Indonesia) dan HUT ke-52
MBI. “Bangsa ini sedang dirundung berbagai
musibah. Atas dasar keprihatinan itulah MBI
mengambil inisiatif untuk mengadakan ritual
SPSH. Doa bersama ini semoga menuntaskan
permasalahan bangsa yang bertubi-tubi,”
papar Hariyono.
Persembahan 80.000 pelita tersebut sebagai
ungkapan bakti umat Buddha kepada Sang Tri
Ratna. Pelita sebagai simbol penerang dan
pengorbanan untuk sesama yang berdasar
cinta kasih universal. Sejuta pelita tersebut
adalah lambang cahaya untuk melenyapkan
kemalangan yang menimpa bangsa Indonesia.
Sebelum dilakukan penyalaan sejuta pelita,
panitia mengambil sumber api abadi dari
Mrapen, Grobogan. Kebersamaan bangsajuga
terlihat dari ritual ini karena SPSH dihadiri
perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI),
Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI),
Persatuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), dan
Majelis Agama Konghucu Indonesia (Makin).

68
(Dikutip dengan perubahan dari Suara
Merdeka, 5 Agustus 2007 hlm. 2)

Saat menyimak pembacaan berita yang dilakukan


teman, siapkan alat tulis untuk mencatat isu-isu yang muncul
dalam berita tersebut dan tuliskan sebagai isi pokok berita.
Gunakan tabel di bawah ini untuk mengerjakan!
Judul berita Sumber Isi Pokok Berita

2) Menemukan Isi Pokok Berita


Pemuatan berita pada surat kabar, umumnya berisi
sebuah isu yang sedang hangat diperbincangkan di
masyarakat/orang banyak. Contoh teks berita yang disajikan di
atas merupakan pemberitaan tentang wujud kerukunan umat
beragama dalam kegiatan yang bertujuan untuk memperbaiki
kondisi bangsa yang carut marut. Beberapa isu yang menyertai
pemunculan berita tersebut, misalnya mengapa perlu diadakan
acara doa bersama? Siapa yang menyelenggarakan acara
tersebut?
Untuk itu, kamu perlu berlatih untuk dapat
menemukan isu utama sebagai isi pokok sebuah berita.
Latihan ini dapat kamu lakukan dengan rajin mendengarkan
berita yang disiarkan melalui media elektronik, baik radio
maupun televisi Kegiatan mendengarkan berita juga dapat
kamu lakukan di dalam kelas atas rekaman berita yang telah
disiapkan oleh gurumu. Jika di sekolahmu belum tersedia
sarana alat perekam, kamu dapat menggunakan teks berita
dalam buku ini untuk melakukan kegiatan mendengarkan
berita.

69
3) Memahami Sinonim dan Antonim dalam Teks Berita
Pada saat menyimak pembacaan teks berita yang
dilakukan temanmu, tentu kamu menemukan bentuk-bentuk
pertalian makna kata sebagai sinonim dan antonim. Apa
sinonim dan antonim itu? Marilah kita pelajari lebih dahulu
teori kebahasaan!
Sinonim adalah pertalian dua kata atau lebih yang
memiliki makna sama atau hampir sama. Suatu kata
bersinonim dengan kata lainnya apabila dalam kalimat yang
sama, kata-kata tersebut dapat saling menggantikan.
Contoh:
- ciri = tanda
- benar = betul
- agar = supaya
- rajin = giat
- hemat = irit

Contoh dalam kalimat:


- Pak Iwan meninggal dunia pada hari Kamis.
Pak Iwan wafat pada hari Kamis.
- Baju yang dikenakan Aulia sangat cantik.
Baju yang dikenakan Aulia sangat indah.

Antonim disebut juga lawan kata, yaitu hubungan


antara satu kata dengan kata yang lain yang dianggap
berlawanan.
Contoh:
- siang > < malam
- pulang > < pergi
- kaya > < miskin
- panjang> < pendek
- hidup > < mati

70
Contoh dalam kalimat:
- Orang yang kaya itu membeli mobil.
Orang yang miskin itu tidak dapat membeli mobil.
- Rambutnya panjang sekali.
Rambutnya pendek sekali

b. Memahami Sifat-sifat berita


Menurut sifatnya berita trbagi menjadi 3 (tiga). Pertama
Kabar Berita, Kedua berita yang bersifat perintah dan Larangan,
dan ketiga berita yang bersifat ajakan atau himbauan.
1) Kabar berita
Berita yang disampaikan hanya sebatas penyampaian
informasi kepada yang membutuhkan informasi, biasanya
tentang beberapa kejadian di masyarakat, bencana alam,
ramalan cuaca, kerusakan lingkungan, dan hal-hal baru yang
terkait dengan kepentingan individu maupun masyarakat
umum.
Berikut contoh berita (kabar berita)
BBM Alternatif
Bisa Diperbaharui dan Ramah Lingkungan

Akhir-akhir ini kita sering mendengar


orang berbicara tentang BBM alternatif. Katanya
BBM alternatif harus segera dicari dan
dipergunakan. Mengapa, ya?
BBM atau bahan bakar minyak yang biasa
kita gunakan adalah bensin, solar, dan minyak
tanah. BBM itu diambil dari dalam tanah. BBM
berasal dari fosil yang sudah terkubur selama
jutaan tahun. Meski jumlahnya cukup banyak,
kalau diambil terus-menerus, lama-lama akan
habis. Kita kan tak bisa menggantinya.

71
Sekarang saja, katanya persediaan BBM di
perut bumi sudah tinggal sedikit.

Bisa Bikin Polusi


Asap knalpot kendaraan hasil pembakaran
BBM juga tidak ramah lingkunganIa menjadi
penyebab utama polusi udara. BBM yang dipakai
untuk menjalankan kendaraan atau
menjalankan mesin pabrik, menghasilkan zat
beracun seperti CO2 dan CO. Zat-zat itu bila
dihirup bisa menyebabkan gangguan
pernapasan, bahkan bisa menyebabkan kanker.

Dari Tanaman dan Hewan


Nah, dari dua alasan itulah rupanya para
ahli menyarankan kita semua untuk segera
mencari dan menggunakan BBM alternatif. BBM
alternatif adalah BBM lain selain BBM tadi. BBM
alternatif harus bisa diperbaharui dan ramah
lingkungan. Eh, ternyata banyak lho, BBM
alternatif yang sudah ditemukan. Tetapi kita
belum mengenalnya karena belum diperbanyak
dan diperjualbelikan. BBM alternatif itu berasal
dari tumbuh-tumbuhan dan lemak serta kotoran
hewan. Yuk kita lihat beberapa BBM alternatif
itu!

Minyak Buah Jarak


Pohon jarak biasanya ditanam Pak Tani
untuk pagar atau pembatas tanah. Daunnya
diambil untuk makanan ternak. Dari hasil
penelitian, ternyata buah jarak bisa dijadikan

72
minyak yang kualitasnya sama dengan solar.
Cara membuatnya sederhana sekali.
Begini! 10 kg buah jarak dikukus selama satu
jam kemudian diblender. Setelah itu diperas
hingga minyaknya keluar. Biasanya 10 kg buah
jarak bisa menghasilkan sekitar 3,5 liter. Nah,
minyak itulah yang bisa digunakan sebagai
bahan bakar.

Sumber: Repro Bobo, 18 Agustus 2005


Gas Kotoran Ternak
Dari kotoran hewan atau bahan tanaman
yang sudah membusuk akan keluar gas yang
disebut Biogas. Biogas itu bila ditampung dalam
wadah yang ditutup, kemudian dibuatkan
saluran yang menghubungkan ke kompor, maka
biogas itu bisa digunakan untuk menyalakan
kompor.
Menurut penelitian, keluarga dengan
anggotanya berjumlah 5 orang, memerlukan
sekitar 1,25 meter kubik biogas untuk memasak
sehari. Biogas sebanyak itu bisa dihasilkan dari
sekitar 40 kg kotoran sapi. Kotoran sebanyak itu
bisa diperoleh dari kira-kira 4 ekor sapi. Jadi
kalau mau
menghemat BBM di rumah, satu keluarga
idealnya punya 4 ekor sapi.

73
Minyak Jelantah Setara dengan Solar

Sumber: Repro Bobo, 18 Agustus 2005


Kalau kita menggoreng ikan, misalnya,
kita akan mendapatkan minyak sisa. Namanya
minyak jelantah. Minyak jelantah itu agak kental
dan berwarna kehitaman. Bila digunakan untuk
menggoreng makanan lagi minyak ini bisa
menimbulkan berbagai penyakit. Antara lain
penyakit kanker dan jantung. Karena itu
seringkali minyak jelantah dibuang. Sekarang
kita jangan sembarangan membuang minyak
jelantah. Dari hasil penelitian ternyata minyak
jelantah bisa digunakan sebagai pengganti
solar.
Memang, kalau kita mau mengganti solar
dengan minyak jelantah, kita perlu menambah
sebuah alat pada mesin. Tetapi alat ini sangat
sederhana dan tidak mahal. Nama alat itu
konverter. Fungsinya sebagai pengubah minyak
jelantah sehingga memiliki sifat-sifat
menyerupai solar.

Alkohol dari Singkong


Pernah melihat orang membuat tape

74
singkong, belum? Begini nih! Mula-mula
singkong yang sudah bersih dikukus, lalu
ditaburi dengan ragi. Setelah itu tutup dengan
daun dan diamkan. Beberapa hari kemudian ia
akan berubah menjadi tape.
Proses perubahan singkong menjadi tape
ini disebut fermentasi. Bila dibiarkan, tape
singkong ini lamalama akan berair. Air ini
berupa alkohol. Sepuluh persen alkohol
singkong ini bila dicampur dengan 50% bensin
akan menghasilkan BBM yang disebut gasohol.
Gasohol itu gabungan dari nama gasline
(bensin) dengan alkohol.
Meskipun cuma diperlukan 10% dalam
gasohol, tetapi kalau jumlahnya banyak, alkohol
singkong ini akan sangat membantu
menghemat penggunaan BBM. Nah, itulah
beberapa BBM Altrernatif yang sudah
ditemukan. Ternyata bahan dasarnya sangat
sederhana. Kita bisa dengan
mudah mendapatkan bahan-bahan itu.

Sumber: Bobo, 18 Agustus 2005

Berdasar pada contoh berita diatas, ide dasar


dan gagasan utamanya adalah Pemerintah Indonesia
bekerja sama dengan BPPT akan mengembangkan
energi listrik tenaga surya.

2) Berita yang bersifat Perintah dan Larangan


Berita yang disampaikan berdasarkan pada
pencapaian terhadap sesuatu yang lebih bersifat mendesak dan

75
biasanya berita ini ditujukan kepada masyarakat atau individu
yang struktur sosialnya di bawah.
Berita yang bersifat perintah dan larangan inilah yang
kemudian menjadi salah satu bagian dari berlangsungnya
sistem sosial dan menjadi sebab terjadinya keseimbangan
antara klasifikasi sosial masyarakat, sebab dengan berita yang
bersifat perintah inilah beberapa hal yang bersifat mendesak
akan dengan segera dapat disikapi bersama, belum lagi ketika
proses penyampaian berita tersebut melalui media yang dapat
dengan mudah di akses oleh orang banyak atau masyarakat
kuas.

Berikut contoh berita yang bersifat Perintah


Pengumuman

Dalam rangka menyambut gerakan disiplin


nasional, sekolah juga akan meningkatkan
gerakan disiplin. Untuk itu, setiap siswa wajib
mematuhi peraturan berikut ini.
1. Siswa wajib datang di sekolah sepuluh
menit sebelum jam pelajaran dimulai.
2. Siswa yang berhalangan hadir wajib
memberikan surat izin atau surat
keterangan sakit dari dokter pada hari
berikutnya.
3. Siswa wajib mengenakan seragam sekolah
sesuai dengan ketentuan hari masuk di
sekolah.
4. Siswa tidak boleh membuat coretan di
meja, kursi, dan dinding sekolah.
5. Siswa dilarang membuang sampah di
sembarang tempat.
6. Siswa wajib memelihara kebersihan dan

76
keindahan taman sekolah.
Kepala Sekolah SD Maju
Pintar
Ttd.
Dra. Zulaika

Berikut contoh berita yang bersifat Larangan


Pengumuman

Peserta ujian tidak diperbolehkan pinjam-


meminjam alat tulis.
1. Peserta ujian tidak dibenarkan bekerja
sama, menyontek, atau melakukan bentuk
kecurangan yang lain.
2. Peserta ujian tidak boleh meninggalkan
ruang ujian sebelum tanda selesai ujian
dibunyikan.
Setiap pelanggaran terhadap tata tertib ini akan
dikenai sanksi sesuai dengan tingkat pelanggaran
yang dilakukan.
Kepala Sekolah SD Maju
Pintar
Ttd.
Dra. Zulaika

3) Berita yang bersifat Himbauan


Berita yang disampaikan berdasarkan pada fakta
kejadian di masyarakat atau di komunitas tertentu, dari fakta
kejadian tersebut dibutuhkannya perhatian yang serius untuk
menyikapinya secara arif dan bijaksana.
Tidak jauh beda dari berita yang bersifat perintah,
berita yang bersifat himbauan atau anjuran inipun memiliki
karakteristika yang sama, namun kemudian yang membedakan

77
adalah kalau berita yang bersifat perintah memiliki pesan yang
dipaksakan sedangkan berita yang bersifat himbauan atau
anjuran lebih menekankan pada pemunculan pertimbangan
bagi si penerima berita tanpa adanya unsur takanan sedikitpun.

Berikut contoh berita yang bersifat himbauan


Presiden SBY Canangkan
Gerakan Penghematan Nasional

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono


kemarin mencanangkan Gerakan Penghematan
Nasional dan Indonesia Menanam. Penghematan
itu menyangkut paling tidak empat hal, yaitu air,
listrik, telepon, dan bahan bakar minyak.
SBY mengakui, bangsa yang dipimpinnya
merupakan bangsa yang boros. Boros dalam
menggunakan BBM, menguras sumber daya
alam, serta menambah anggaran. Pencanangan
dilakukan bersama peluncuran Komunitas Hijau
(Green Community) civitas akademika
Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar pada
peringatan Hari Bumi 2006 di kampus Unhas,
Makassar, Sulawesi Selatan.
“Ada penelitian internasional bahwa dalam
penggunaan BBM bangsa kita termasuk boros.
Ratusan miliar kita boroskan, baik dari
penggunaan BBM, listrik, serta telepon,” ujarnya.
Dana tersebut mestinya bisa digunakan untuk
mengurangi angka kemiskinan, peningkatan
pendidikan, serta kesehatan masyarakat.
Dia telah berkunjung ke beberapa daerah
untuk mengamati hal tersebut. Misalnya, ke
Trenggalek, Pacitan, Lombok Tengah, dan

78
Kepulauan Seribu. Di daerah tersebut, dia
melihat, jangankan untuk mandi, untuk minum
pun air sulit didapat. Padahal, dia terkadang
melihat air di kantorkantor mengalir tanpa
pernah berhenti.
SBY juga melihat banyak daerah yang
belum mendapat aliran listrik, namun, di sisi lain
banyak kantor yang listriknya selalu hidup siang
dan malam. “Boleh saja lembur, bekerja demi
negara. Namun, selesai bekerja, jangan lupa
matikan listrik,” pesannya.
Dalam penggunaan telepon, dia
mengamati banyak pembicaraan yang tidak
perlu. Akibatnya, rekening meningkat. Kita
menghamburkan ratusan miliar untuk
pembicaraan yang tidak perlu. Saya stressing,
penggunaan telepon cukup tiga menit. Kalau
perlu, langsung bertemu orangnya, tidak perlu
melalui telepon,” ujarnya.
Dia menambahkan, kenaikan minyak dunia
yang mencapai USD 73 per barel telah memukul
sektor ekonomi semua negara, termasuk
Indonesia. Untuk itu, dia memandang perlu
mengubah kebijakan penggunaan bahan bakar.
Kalau perlu, beralih ke batu bara.
Presiden juga menyatakan perang
terhadap illegal logging. Ini karena kerusakan
hutan Indonesia sudah sangat mencemaskan.
Upaya penyelamatan hutan dan lingkungan
serta sumber daya alam lainnya harus
dilaksanakan sekarang dan tidak boleh ditunda-
tunda lagi. “Now! Not tomorrow! Not the day

79
after today (sekarang, bukan besok),” tegasnya.

Dewasa ini 59 juta hektare kawasan hutan


negeri ini telah rusak. Kerusakan terus
bertambah dua juta hektare setiap tahun akibat
pembalakan liar dan perambahan hutan.
Kerusakan itu tidak hanya mempercepat
kepunahan flora dan fauna yang tidak dimiliki
bangsa lain, tetapi juga menimbulkan berbagai
bencana seperti banjir dan tanah longsor,
kesulitan air, perubahan iklim, dan kebakaran
hutan. Bahkan, sampai terjadi ekspor asap ke
negara tetangga yang cukup memalukan bangsa
Indonesia.
Dalam perencanaan Komunitas Hijau, SBY
menandainya dengan menanam bibit pohon
ebony di halaman kampus. Ibu Ani Yudhoyono
ikut menaman pohon yang sama, diikuti seluruh
bupati di Sulawesi Selatan.
Total pohon yang ditanam sekitar 60.000
bibit. SBY juga membubuhkan pesan di atas

80
kanvas yang bertuliskan, Selamatkan
lingkungan kita, selamatkan negara kita,
selamatkan masa depan kita.

Sumber: Jawa Pos, 24 April 2006

3. Memahami bentuk-bentuk
penyampain cerita dan berita
Sekuat apapun nilai atau pesan yang terkandung dalam cerita
atau berita namun proses penyampaian tidak memperhatikan bentuk
penyampain yang tepat maka pesan yang akan disampaikan akan
menjadi kabur dan tidak berarti.
Yang mendasar dari mempelajari dan mamahami apa maksud
dan nilai yang terkandung dalam sebuah cerita atau berita adalah
bagaimana cerita atau berita tersebut dapat tersampaikan secara
langsung dengan melalui dalam bentuk apapun dan media apapun,
yang pasti harus sesuai dan selaras dengan kondisi, situasi dan
kapasitas si penyampai maupun si penerima pesan dalam bentuk cerita
dan berita.
Oleh karena itu yang harus di perhatikan dalam materi
mendengar cerita dan berita adalah bagaiman cara kita memberikan
pemahaman kepada anak didik terkait bagaimana caranya agar dapat
dengan mudah memahami suatu nilai atau tujuan yang terdapat di
dalam suatu cerita atau berita yang di dengar, biasanya anak didik
seringkali bersentuhan dengan cerita atau berita yang didengar melalui
bentuk-bentuk antara lain:
a. Mendengarkan pengumuman
umum
Untuk dapat menangkap inti dari pesan yang disampaikan
dalam bentuk pengumuman lisan, pertama yang diperhatikan adalah
pengumuman yang disampaikan tentang apa?, kedua siapa yang
menyampaikan pengumuman tersebut, dalam hal ini bukan hanya si
penyampai pengumuman akan tetapi siapa penanggungjawab dari isi

81
pengumuman tersebut?, ketiga ditujukan kepada siapa sajakah
pengumuman tersebut?, keempat terkait dengan waktu, kapan
pengumuman disampaikan dan kapan pengumuman tersebut
dilaksanakan oleh si penerima pengumuman tersebut?
Berikut adalah contoh bentuk pengumuman lisan yang
dibacakan:

Pengumuman

Dalam rangka menyongsong tahun ajaran baru,


koperasi sekolah menyediakan kebutuhan buku tulis
dan buku pelajaran untuk semua kelas dengan harga
sama dengan harga toko di luar sekolah. Untuk itu,
semua siswa diimbau untuk membeli buku pelajaran
di koperasi sekolah. Pembelian buku diatur sebagai
berikut.
1) Kelas I, II, dan III dikoordinasi oleh wali kelas dan
dilayani pada hari Senin, Selasa, dan Rabu.
Pembelian dilakukan secara kolektif.
2) Kelas IV, V, dan VI dikoordinasi oleh ketua kelas dan
dilayani pada hari Kamis, Jumat, dan Sabtu.
Pembelian dilakukan secara kolektif.
3) Penukaran buku karena rusak, cacat, atau tidak

82
lengkap dilayani pada hari Rabu dan Sabtu.
Atas perhatian dan kerja sama yang diberikan, kami
mengucapkan terima kasih.

Semarang, 01 juni 2009


Ketua Koperasi SD Maju
Pintar

Ttd.
Dra. Fatmawati

Dari contoh pengumuman umum lisan diatas kita dapat memahami


isi dari pengumuman tersebut
1) Menjelaskan tentang ketersediaan buku tulis dan mata buku
pelajaran di koperasi sekola
2) Menjelaskan tentang penanggungjawab pengumuman yaitu
ketua koperasi sekolah (Dra. Fatmawati)
3) Pengumuman ditujukan kepada seluruh siswa SD Maju Pintar
4) Pengumuman disampaikan pada 01 juni 2009
5) Pesan yang disampaikan adalah seluruh siswa diharapkan bisa
membeli buku tulis dan buku mata pelajaran di koperasi.

b. Mendengarkan penjelasan dari


narasumber
Terdapat sedikit perbedaan antara keterangan dari
pengumuman umum dengan keterangan secaralangsung yang
sampaikan oleh narasumber. Pada keterangan pengumuman umum
penanggung jawab isi pesan bisa tidak secaralangsung terlibat atau
bertatap muka sedangkan keterangan dari narasumber
penanggungjawad pesan sekaligus si penyampai pesan.
Lihat contoh dibawah tentang penjelasan dari narasumber
dalam bentuk percakapan oleh 2 (dua) narasumber
1) Apa yang sedang di bicarakan oleh kedua narasumber?

83
2) Siapa yang sedang di bicarakan oleh kedua narasumber?
3) Pokok Permasalahan apa yang sedang dibicarakan oleh kedua
narasumber?
4) Pesan apa yang ingin disampaikan oleh kedua narasumber?

Dari keempat poin pertanyaan tersebut tentunya akan sangat


membantu bagi anak didik dalam memahami apa saja isi dari proses
percakapan yang dilakukan oleh dua narasumber dan apa pesan
yang ingin disampaikan oleh kedua narasumber.
Jika Perlu, Kerja Bakti Setiap Hari

Narasumber 1:
“Saya jadi ingat, ketika kecil dahulu diajari ibu untuk
selalu membawa kantong plastik kosong. Biasanya,
saya menyimpannya di dalam tas. Jika mengemil
sambil berkendarat, sampah saya masukkan ke
kantong plastik, termasuk gelas atau botol bekas air
minum kemasan. Karena itu, saya heran, kok, ada
orang yang tega membuang kemasan permen atau
makanan ringan di lantai bus kota atau kendaraan
umum? Lagi-lagi, mereka tidak menyadari bahwa
lingkungan itu sebenarnya rumah besar mereka.”
Narasumber 2:
“Rasanya nyaman, ya, jika semua orang di lingkungan

84
tempat tinggal kita menyadari pentingnya menjaga
kebersihan.”
Narasumber 1:
“Betul. Pada hari-hari pergantian dari musim hujan ke
kemarau ini, surat kabar dan televisi masih
diramaikan oleh berita demam berdarah. Bukan hanya
Indonesia, negara tetangga se-Asia Tenggara pun
sama. Yang dituding adalah nyamuk Aedes Aegypty.
Padahal, si nyamuk tidak akan berkembang biak jika
kita rajin menjaga kebersihan lingkungan. Misalnya,
dengan bekerja bakti menguras-menutupmengubur
(3M) tempat-tempat yang didiami nyamuk.”
Narasumber 2:
“O ya, saya jadi ingat. Selain itu, kebiasaan lama,
memelihara 1–2 ikan kecil di bak mandi ternyata baik
untuk memakan jentik. Meski keluarga saya di rumah
lebih suka cara ini: isilah bak mandi seperlunya,
begitu kita mau mandi saja. Dengan begitu, jentik tak
punya tempat untuk berkembang.”
Narasumber 1:
“Kebiasaan menjaga kebersihan, sebaiknya memang
dipelihara sejak kecil. Jika tidak sempat belajar disiplin
sejak kecil, pelajaran itu bisa dimulai sejak sekarang.
Misalnya, pernahkah kita perhatikan jeruk yang
dijajakan dengan kemasan plastik? Plastik yang
menjadi pembungkus jeruk berguna untuk tempat
kulit atau biji jeruk yang telah dibuang Jadi, bukan
sekadar hiasan atau pelindung jeruk dari panas
matahari.”
Narasumber 2:
“Untuk menjaga kebersihan atau bekerja bakti
membersihkan sampah di sekitar rumah, tidak harus

85
menunggu Hari Bumi (1 April) atau Hari Lingkungan
Hidup Sedunia (5 Juni). Jika perlu, kerja baktilah tiap
hari.”
Sumber: Intisari, Agustus 2007 dengan pengubahan

Beberapa keterangan yang dapat kita pahami dari proses


percakapan oleh kedua narasumber tersebut adalah:
1) Kedua narasumber sedang membicarakan tentang keindahan
lingkungan
2) yang menjadi perhatian kedua narasumber adalah mereka
yang tidak menyadarai arti penting menjaga lingkungan
3) Pokok Permasalahannya adalah tingkat kesadaran
masyarakat terhadap menjaga kebersihan lingkungan.
4) Pesan apa yang ingin disampaikan oleh kedua narasumber
adalah ajakan untuk menjaga lingkungan

c. Mendengarkan pesan lewat tatap


muka atau telephon
Kadang ketika kita sedang menikmati pembicara dengan
seseorang, kita sering melupakan pesan apa yang dapat pada proses
perbincangan kita dengan seseorang tersebut. Pada kenyataannya
setiap yang dilakukan oleh manusia tidak mungkin terlepas dari apa
yang menjadi niatan atau tujuan kita, begitu pula sebaliknya yang
terjadi terhadap seseorang yang berinteraksi dengan kita.
Berdasar pada hal tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa
sesiap terjadinya interaksi visual atau lisan paster terdapat pesan
yang ingin disampaikan, selama hal tersebut masih dalam kondisi
sadar.
Seperti halnya beberapa keterangan diatas proses
mendengarkan dan memahami pesan melalui tatapmuka kali ini
menuntuk seseorang harus berinteraksi secaralangsung, akan tetapi
pesan tang ingin disampaikan belum tentu diperuntukkan bagi yang

86
saat itu ber komunikasi secara langsung tatap muka atau melalui
tephon.
Kita amati bersama dialog dalam bentuk wawancara dibawah
ini, selanjutnya kita coba identifikasi beberapa penjelasan tentang
apa saja yang perlu kita pahami untuk menemukan pesan apa yang
terkandung didalam wawancara tersebut.
Dari contoh wawancara di bawah, penjelasan apa saja perlu kita
dapatkan:
1) Apa yang sedang di perbincangkan dalam wawancara tersebut?
2) Apa Pokok pembicaraan dalam wawancara tersebut?
3) Siapa saja yang terlibat dalam wawancara tersebut?
4) Pesan apa yang ingin disampaikan dalam wawancara tersebut?
Bentuk wawancara

Mendengarkan pesan lewat tatap muka atau


telephon
Pewawancara:
”Terima kasih, Kak Kusumo atas kesempatan
wawancara ini. Oya, nama saya Indah Meilani. Saya
ngin tahu soal dongeng. Menurut Kak Kusumo,
apakah manfaat mendongeng itu?”
Kak Kusumo:
”Kegiatan mendongeng bermanfaat untuk
mempererat ikatan dan komunikasi antara anak
dan orang tua.”
Pewawancara:
”Selain manfaat itu, adakah manfaat lain dari
mendengarkan dongeng?”
Kak Kusumo:
”Cerita atau dongeng merupa kan alat yang bagus
untuk menanamkan berbagai nilai budi pekerti.
Misalnya, nilai kejujuran, rendah hati,
kesetiakawanan, kerja keras, dan nilai baik

87
lainnya.”
Pewawancara:
”Apakah kegiatan mendongeng ada hubungannya
dengan kegiatan membaca?”
Kak Kusumo:
”Betul sekali! Setelah tertarik pada berbagai
dongeng yang diceritakan orangtuanya, si anak
akan mulai tertarik dengan buku.”
Pewawancara:
”Menurut Kak Kusumo, berapa lama sih, waktu
yang dibutuhkan untuk mendongeng?”

Sumber:
www.kpai.go.id
Kak Kusumo:
”Orang tua atau orang dewasa hendaknya dapat
meluangkan waktu untuk mendongeng kira-kira
15–20 menit untuk satu cerita. Untuk anak-anak
yang lebih kecil atau usia TK, bahkan kurang dari
itu sebab terlalu lama mendengarkan cerita pun
anak cenderung bosan.”
Pewawancara:
”Banyak sekali yang saya dapat dari penjelasan
Kak Kusumo. Sekali lagi, saya ucapkan terima kasih
atas kesempatan berwawancara dengan Kakak.

Sumber: Bali Post Minggu, 4 September 2005

88
Seteh coba di amati teks dialog bentuk proses wawancara diatas,
beberapa penjelasan yang dapat kita ambil adalah:
1) Perbincangkan dalam wawancara tersebut membahas tentang
metodologi pembelajaran terhadap anak dengan menggunakan
metode dongeng
2) Pokok pembicaraan dalam wawancara tersebut adalah manfaat
mendongeng
3) yang terlibat dalam wawancara tersebut adalah pertama si
pencari berita kedua Kak Kusumo
4) Pesan yang ingin disampaikan dalam wawancara tersebut adalah
Penanamkan nilai budi pekerti melalui dongeng.

d. Mendengarkan cerita rakyat


Mendengarkan dan memahami cerita rakyat bukan hanya
sebatas ritual kita untuk mengenang dan mengabadikan kejadian
masalalu yang telah dilakukan oleh nenek moyang kita.
Cerita rakyat akan selalu hidup selama kita mampu
memahaminya dengan lebih analitis, tidak satupun komunitas,
kampung, suku, dan bangsa yang tidak memiliki cerita masa lalu
atau biasa di sebut cerita rakyat.
Cerita rakyat akan selalu mencerminkan budaya yang luhur,
cerita rakyat akan selalu mensiratkan kearifan prilaku dan
kebijaksanaan dalam menjalani kehidupan, dan cerita rakyat akan
selalu memunculkan suatu misteri panjang tentang gejala kehidupan
sosial yang akan berlangsung dari masa ke masa, oleh karena itu
cerita rakyat selalu di pilih sebagai alasan untuk memberikan
penyadaran bagi kita semua.
Ilmu pengetahuan apapun selalu mengunakan cerita rakyat
sebagai referensi, sehingga ilmu pengetahuan akan selalu
berkembang, begitu juga ketika kita mempelajari tentang
metodologi pengembangan pengajaran Bahasa Indonesia tentang
mendengarkan cerita dan berita.

89
Pada materi mendengarkan cerita rakyat kali ini kita akan
mencoba menganalisis lebih mendasar, dan mencoba untuk
mengidentifikasi dan menemukan pesan yang terdapat pada contoh
cerita rakyat dibawah ini seperti pada uraian-uran materi
sebelumnya.
KESETIAAN BUJANG TRINDIL

Pada zaman dahulu, di kerajaan kecil di tanah


Sumedang, hidup seorang raja yang adil dan
bijaksana. Baginda raja mempunyai seorang putri
bernama Rumaningsih. Putri Arum, nama
panggilannya, sangat cantik. Putri Arum memiliki
seorang kekasih bernama Dang Anggara. Ia seorang
putra bangsawan di negeri itu yang tampan dan
baik budi.
Setiap bulan purnama, Dang Anggara menemui
Putri Arum. Bila bertandang ke istana, ia diiringi
oleh lima orang pembantu (bujang). Salah satu
bujang bernama Bujang Trindil, yang seusia Dang
Anggara. Akan tetapi, tubuhnya lebih pendek, kulit
gelap, wajahnya buruk dan kakinya terdapat borok.
Bujang Trindil sangat sayang dan setia pada Dang
Anggara.
Pada suatu hari, tersiar kabar bahwa Putri Arum
menderita penyakit kulit yang menjijikkan. Baginda
raja segera memanggil tabib dan peramu obat dari
seluruh penjuru negeri. Namun, tidak ada satu pun
yang berhasil menyembuhkan penyakit sang Putri.
Baginda raja akhirnya menyelenggarakan
sayembara. Jika ada yang berhasil menyembuhkan
putri, bila wanita akan diangkat menjadi saudara,
dan bila laki-laki akan dijodohkan dengan Putri

90
Arum. Mendengar sayembara itu, orang dari
berbagai kalangan berduyun-duyun mendatangi
istana. Tetapi, setelah 3 hari sayembara
berlangsung, tidak ada seorang pun yang berhasil
menyembuhkan sang Putri.

Baginda raja semakin sedih, demikian pula Dang


Anggara. Wajahnya tampak selalu murung dan tidak
mau makan. Bujang Trindil tidak sampai hati
melihatnya. Pada suatu hari, diam-diam ia pergi
untuk mencari jalan bagi kesembuhan Putri Arum.
Bekal yang dibawanya hanyalah enam butir buah
salak.
Tanpa tahu arah yang dituju, Trindil terus
berjalan. Tiba-tiba ia tertarik melihat puncak Gunung
Tampomas yang menjulang tinggi. Ia ingin mendaki
gunung itu, ia berharap Dewa mendengar
permohonannya. Karena lelah, ia beristirahat di
bawah pohon beringin yang rindang hingga tertidur
pulas.
Ketika terbangun, Trindil terkejut. Ia mendapati

91
kaki dan pantatnya terasa panas. Ternyata, tanah
yang diduduki telah menjadi sumber mata air panas.
Dari sela-sela akar beringin terdapat sebuah mata
air yang berkhasiat menyembuhkan boroknya.
“Wah, kalau air ini bisa menyembuhkan borokku,
tentu dapat pula mengobati penyakit sang putri!”
Trindil kemudian menggali kubangan itu lebih
dalam supaya airnya lebih banyak. Ia buru-buru
pulang untuk menyampaikan berita gembira itu.
Dang Anggara dan Trindil segera menjemput Putri
Arum. Mereka berangkat ke kubangan air di bawah
pohon beringin. Keajaiban pun langsung terjadi.
Setelah Putri Arum mandi, borok di tubuhnya
langsung lenyap. Putri Arum pulih menjadi seorang
gadis yang cantik jelita.
Saat perjalanan pulang, tiba-tiba Trindil merasa
khawatir ketika teringat janji raja. “Putri Arum tidak
boleh menikah dengan pemuda lain kecuali Dang
Anggara. Apabila denganku, si bodoh yang buruk
rupa ini, kasihan Putri Arum. Dia pasti akan
menderita selama hidupnya”. Setelah berpikir
demikian, Trindil memutuskan kembali ke tempat
mata air tersebut. Dang Anggara dan Putri Arum
kembali ke istana.
Setibanya di istana, raja sangat gembira. Pesta
pernikahan Dang Anggara dan Putri Arum segera
dipersiapkan. Dang Anggara buru-buru menghadap
Baginda raja dan menceritakan kejadian yang
sesungguhnya.
Baginda raja menghela napas berat, “Janji adalah
janji. Walaupun Trindil hanya seorang bujang, ia
tetap akan menjadi suami Putri Arum.” Baginda Raja

92
memerintahkan prajurit untuk menjemput Trindil.
Dang Anggara ikut sebagai penunjuk jalan.
Sesampainya rombongan di kubangan, mereka
menjumpai tubuh Bujang Trindil duduk bersemedi.
Tubuhnya tenggelam dengan bibir tersenyum,
seakan mengatakan bahwa ia sangat bahagia
dengan perbuatannya. Rupanya Bujang Trindil
menemukan cara lain untuk membahagiakan
majikannya, yaitu dengan menenggelamkan diri di
dasar kolam yang digalinya sendiri. Baginda raja
akhirnya menikahkan Putri Arum dengan Dang
Anggara. Untuk mengenang kesetiaan Bujang
Trindil, setiap bulan purnama Dang Anggara berjanji
akan selalu menjaga dan merawat kubangan serta
pohon beringin.
Kubangan air panas itu hingga sekarang banyak
dikunjungi orang. Letaknya di kaki gunung
Tampomas, Kecamatan Congeang, Kota Sumedang.
Oleh penduduk setempat, kubangan itu telah
dipasangi dinding beton dan diberi pipa sehingga
menjadi beberapa buah pancuran. Di bawah
pancuran itulah, banyak orang mandi air panas.
Pohon beringin tersebut hingga sekarang masih
tetap berdiri kokoh dengan akar gantung.
Di sepanjang jalan menuju ke lokasi kebun, terdapat
banyak sekali pohon salak. Konon, pohonpohon
salak itu tumbuh dari biji yang ditinggalkan Trindil
selama perjalanannya

Kita coba mengenali struktur dari cerita rakyat diatas :


1) Mengidentifikasi tokoh dalam cerita
Beberapa tokoh dalam cerita rakyat diatas yaitu:
- Baginda raja Sumedang

93
- Putri Rumaningsih panggilannya Putri Arum putri
badinda raja Sumedang
- Dang Anggara, seorang putra saudagar diwilayah
sumedang
- Bujang Trindil, pembantu Dang Anggara
2) Mengenal watak tokoh dalam cerita
Pewatakan dari beberapa tokoh cerita adalah:
- Baginda raja Sumedang, raja yang adil dan bijaksana
- Putri Rumaningsih panggilannya Putri Arum putri
badinda raja Sumedang, pewatakan selalu menurut dan
penyabar.
- Dang Anggara, seorang putra saudagar diwilayah
sumedang, baik budi dan bijaksana
- Bujang Trindil, pembantu Dang Anggara, terpercaya dan
berprinsip kuat juga penyabar, setia dan nerimo (bisa
menerima apa adanya)
3) Mengenali tokoh dan karakter dominan dalam cerita
Tokoh dan karakter yang paling dominan adalah Bujang Trindil
yang setia terhadan tuannya.
4) Memahami pesan yang disampaikan dalam cerita
Tidak selamanya kesetiaan dimiliki oleh seorang kesatria
ataupun bangsawan, seorang pembantupu dapat menjaga
kesetiaan terhadap tuannya, hal ini membuktikan bahwa
kesetiaan adalah milik siapasaja yang dapat menjaganya dan
mempertanggung jawabkannya

e. Mendengarkan cerita pendek anak-


anak
Yang mendasar dari cara pembelajaran tentang mendengarkan
cerita pendek anak-anak adalah bagaimana guru pengajar Bahasa
Indonesia mampu menyesuaikan antara kondisi murid dengan alur
cerita pendek anak-anak sehingga kesesuaian antara fakta perilaku

94
anak didik dengan pesan yang terdapat pada cerita pendek anak-
anak dapat benar-benar diterima secara maksimal oleh anak didik.
Berikut adala contoh cerita pendek anak-anak :
Nunu tak peduli diejek kawan-kawannya. Dia
tetap masuk Taman bacaan ”Kancil”. Siang itu, dia
sengaja menyempatkan mampir ke tempat baca itu.
”Nu, kamu ini sombong banget! Kita ini, kan,
mau main sepeda di tanah lapang dekat sawah Haji
Miun,” kata Kiki.

Melihat Nunu masuk taman bacaan, Kiki dan


teman lainnya pergi.
Pada rak buku cerita anak, Nunu menemukan
cerita tentang rahasia sebuah buku ....
Setelah tamat membaca buku itu, dia makin
sadar bahwa membaca buku penting bagi siapa pun.
”Makin banyak membaca buku, ternyata makin
banyak yang kutahu,” gumam Nunu.

Kutipan Cerita ”Nunu si Kutu Buku”


Karya Anandita F. P

Tahap identifikasi dari cerita pendek anak-anak diatas adalah:


1) Menidentifikasi tokoh dalam cerita
- Nunu, tokoh dalam cerita

95
- Kiki, teman Nunu, simbol dari sebagian
besar teman-teman Nunu
2) Mengenal watak tokoh dalam cerita
- Nunu, tokoh dominan dalam cerita, rajin
membaca
- Kiki, teman Nunu, kurang mengerti arti
pentin dari membaca atau belajar diluar sekolah
3) Memahami pesan yang disampaikan dalam cerita
Pesan yang dapat di tangkap pada cerita pendek anak-anak
diatas adalah, dengan membaca kita dapat mendapatkan
pelajaran yang lebih banyak.

96
4. Memberikan dan menyampaikan
penilaian dari cerita atau berita yang didengar
Setelah memahami cara untuk menemukan pesan dalam suatu
cerita atau berita, maka tahap selanjutnya adalah bagaimana cara
membuat suatu kesimpulan akhir sebagai bentuk penilaian terhadap
pesan yang telah ditangkap oleh anak didik dan selanjutnya anak didik
diajarkan juga bagai mana cara untu menyampaikan definisi dari hasil
penilaiannya, dengan begitu anak didik sudah sejak dini diajari tentang
kebebasan berfikir dan keberanian dalam mengutarakan pendapat yang
berdasar pada hasil analisis juga keberanian dalam mengambil suatu
tindakan yang positif.
Berikut adalah teks bacaan sebagai pengantar untuk memahami
alur dalam melakukan penilaian terhadap pesan yang terdapat pada
cerita atau berita.
Bahaya Merokok

Jika kamu sudah besar, sebaiknya tidak merokok. Tidak


diragukan lagi, merokok dapat menyebabkan berbagai
penyakit serius, antaralain, kanker paru-paru, jantung, dan
darah tinggi. Para perokok, menurut penelitian, dapat
mengurangi peluang usianya sebanyak lima menit untuk
setiap batang rokok yang diisap.

97
Rokok tembakau berisi tiga benda yang tinggi bahayanya,
yaitu tar, nikotin, dan karbon monoksida. Tar pada rokok
tertimbun sebagai kotoran pekat yang menyumbat paru-
paru dan sistem pernapasan
Akibatnya,dapat menimbulkan penyakit bronkitis kronis.
Racunkimia dalam tar itu juga meresap ke dalam aliran
darah, kemudian dikeluarkan di urine. Ini akan
menyebabkan timbulnya kanker kandungkemih
Nikotin adalah suatu zat candu yang mempengaruhi sistem
saraf. Selain itu, nikotin dapat mempercepat detak jantung
dan menambah risiko terkena penyakit jantung. Karbon
monoksida meresap dalam aliran darah dan mengurangi
kemampuan sel-sel darah merah membawa oksigen ke
seluruh tubuh. Akibatnya, sangat besar berpengaruh
terhadap sistem peredaran darah. Selain itu, zat ini akan
memudahkan penumpukan zat-zat yang mengakibatkan
penyumbatan pembuluh nadi atau menyebabkan
serangan jantung yang fatal
(Tony Smith, “Dokter di Rumah Anda”, 2002)

98
Sebelum lebih jauh membahas tentang alur penilaian terhadap
bacaan teks di atas, alangkah lebih baiknya kita temukan terlebih
dahulu pakok pikiran dalam teks bacaan tersebut melalui beberapa
pertanyaan di bawah ini.
a. Sebutkan penyakit serius yang diakibatkan oleh rokok!
kanker paru-paru, jantung, dan darah tinggi
b. Sebutkan benda yang terkandung di dalam rokok!
tar, nikotin, dan karbon monoksida
c. Sebutkan bahaya dari tiap-tiap benda tersebut!
1) Tar pada rokok tertimbun sebagai kotoran pekat yang
menyumbat paru-paru dan sistem pernapasan
2) Nikotin adalah suatu zat candu yang mempengaruhi sistem saraf
3) Karbon monoksida meresap dalam aliran darah dan
mengurangi kemampuan sel-sel darah merah membawa
oksigen ke seluruh tubuh
d. Sebutkan bagian-bagian tubuh kita yang rawan penyakit jika kita
merokok!
1) paru-paru dan sistem pernapasan
2) kandungkemih
3) jantung
4) sel-sel darah merah
5) pembuluh nadi

Pikiran pokok adalah ide pokok dari sebuah paragraf. Pikiran pokok
disebut juga gagasan pokok, yang menjadi dasar pengembangan sebuah
paragraf.
Pikiran pokok dan pesan yang disampaikan pada teks bacaan di
atas adalah jangan merokok, sebab merokok mengancam jiwakita
Selanjutnya setelah pesan sudah dapat di tangkap, maka penilai
yang muncul adalah merokok dapat menyebabkan pen yakit kanker,
paru-paru, jantung, dan darah tinggi.
Penyampaian dari penilaian yang sudah dilakukan dalam bentuk
pernyataan adalah

99
Jika kamu sudah besar, sebaiknya tidak merokok! Tidak diragukan
lagi, merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit serius, antara lain,
kanker, paru-paru, jantung, dan darah tinggi. Para perokok, menurut
penelitian, dapat mengurangi peluang usianya sebanyak lima menit
untuk setiap batang rokok yang diisap.

100
D. Rangkuman
A. Mendengarkan Cerita dan Berita
1. Pengertian Cerita
Cerita terbagi menjadi 2 (dua) bentuk yaitu cerita fiksi dan cerita non fiksi
a. Cerita fiksi adalah cerita yang isinya berdasakan imajinasi atau hayalan
si pengarang cerita
b. Cerita non fiksi adalah cerita yang isinya berdasarkan kejadian nyata
seperti sejarah kebudayaan, laporan, dan karya ilmiyah.
2. Pengertian Berita
Berita adalah proses penyampaian pesan yang lebih menekankan pada
validitas pesan itu sendiri yaitu penekanan pada 5W 1H (apa, kenapa,
kapan, siapa, dimana, dan bagaimana),
a. Memahami teks berita
Mendengarkan Pembacaan Teks Berita, Menemukan Isi Pokok Berita,
dan memahami Sinonim dan Antonim dalam Teks Berita.
b. Memahami Sifat-sifat berita
1) Kabar Berita
2) Berita yang bersifat perintah dan Larangan dan
3) Berita yang bersifat ajakan atau himbauan
3. Memahami bentuk-bentuk penyampain
cerita dan berita
a. Mendengarkan pengumuman
umum
b. Mendengarkan penjelasan dari
narasumber
c. Mendengarkan pesan lewat tatap
muka atau telephon
d. Mendengarkan cerita rakyat
e. Mendengarkan cerita pendek anak-
anak
4. Memberikan dan menyampaikan
penilaian

101
Menyampaikan definisi dari hasil penilaiannya dari pesan yang telah
ditangkap dari cerita maupu berita

102
E. Latihan
Memberikan latihan kepada anak didik sangat penting di tengah-tengah
proses pembelajaran. Latihan ini berguna dan bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana anak didik memahami dan menyerap materi yang sedang dipelajari.

Selain itu, kegiatan latihan ini diberikan kepada anak didik setelah
menerangkan materi inti dan tersedia waktu untuk mengerjakannya. Dalam hal ini
seorang guru harus berusaha memberi latihan yang bervariasi. Karena, variasi dari
latihan-latihan yang akan diberikan sangat mempengaruhi pemahaman dan tingkat
keberhasilan pencapaian kompetensi anak didik.

Dalam memberikan laihan kepada anak didik dapat dilakukan dengan


beberapa metode. Diantaranya adalah sebagai berikut: yaitu:

a. Tes tertulis yang harus diselesaikan anak didik (menjawab soal pilihan
ganda, uraian, teka-teki silang dan lainnya).
b. Penugasan
Penugasan dapat diberikan untuk individu atau kelompok yang dapat
dikerjakan anak didik di dalam maupun di luar kelas, atau sebagai tugas di
rumah. Memberikan tugas-tugas harus sesuai dengan materi diajarakn. Selain
itu, juga sesuai dengan kompetensi yang hendak dicapai oleh anak didik.
Tugas yang diberikan dapat berupa suatu soal atau tugas yang harus mereka
kerjakan, pengamatan, pembiasaan, dan sebagainya.

Berikut ini model latihan bagi peserta didik dengan test tertulis yaitu
berupa mengejakan soal laihan ganda.

103
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Teks dialog ditulis dengan kalimat ....
a. berita
b. langsung
c. cerita
d. puisi

2. Hal yang harus ada dalam wawancara adalah ....


a. membuat jadwal wawancara
b. mempersiapkan pertanyaan
c. mengetahui jawaban
d. menyiapkan contekan

Bagaimana mengenali bahwa kita demam? Apa yang harus dilakukan


untuk mengatasinya? Selain penggunaan termometer untuk mengukur suhu badan
secara tepat, ada tanda-tanda yang dapat dilihat. Tanda yang umum adalah tubuh
terasa panas, kemerahan, dan berkeringat. Mata terlihat berkilau dan terasa panas.
Boleh jadi mulut akan terasa kering, haus, serta sakit kepala. Oleh karena
banyaknya cairan yang keluar dalam bentuk keringat, urine akan lebih sedikit dan
berwarna keruh. Jika sakit kepala terasa berat, kompres dingin akan dapat
meredakannya.
(Tony Smith, Dokter di Rumah Anda, 2002)
3. Gagasan utama paragraf di atas terdapat pada kalimat ....
a. kesatu
b. kedua
c. ketiga
d. Keempat

Tiga jenis obat ini masing-masing diminum seperti berikut: tablet yang
merah satu tablet 3 kali, yang putih besar setengah tablet 3 kali sehari, dan sirup
satu sendok teh pagi dan sore.
4. Isi paragraf di atas adalah ....
a. petunjuk penyimpanan obat

104
b. cara membuat ramuan obat
c. cara membeli obat di apotek
d. petunjuk pemakaian obat

”Anak-anakku, pagi ini sekolah kita mendapat penghargaan sebagai


sekolah dengan prestasi UAN terbaik sewilayah kabupaten.”
5. Pernyataan tersebut merupakan penggalan pidato untuk....
a. menginformasikan
b. memengaruhi
c. menghibur
d. meyakinkan

Hobiku mengumpulkan resep makanan. Setiap kali kakak membeli


majalah, aku minta pada kakak lembar resep makanannya. Resep-resep itu
kugunting dan kukumpulkan menjadi satu. Kadangkadang aku pun mencoba
resep itu.
6. Kalimat utama paragraf itu ialah ....
a. Setiap kali kakak membeli majalah, aku minta pada kakak lembar resep
makanannya.
b. Resep-resep itu kugunting dan kukumpulkan menjadi satu.
c. Kadang-kadang aku pun men coba resep itu.
d. Hobiku mengumpulkan resep makanan

Hari itu kami sekeluarga pergi ke Surabaya untuk menengok saudara.


Kami naik kereta api Kerta Jaya dari Blitar. Saat sampai di stasiun Malang, kereta
api yang kami tumpangi berhenti lama sekali untuk menunggu jam
pemberangkatan. Tiba-tiba Ryan, adikku yang masih kecil bertanya pada ibuku,
”Kereta apinya, kok, berhenti lama sekali. Apa rodanya kempis?” Orang yang
mendengar pertanyaan Ryan, tertawa. Setelah dijelaskan bahwa roda kereta api
itu terbuat dari besi dan tak bisa kempis, barulah Ryan mengerti
7. Apa judul yang tepat untuk cerita tersebut?
a. Roda Kereta Api
b. Pergi ke Surabaya

105
c. Orang Tertawa karena Adikku
d. Stasiun Kereta Api Malang

8. Apakah yang terjadi ketika mereka tiba di stasiun Malang?


a. Kami sekeluarga makan dahulu.
b. Kami semua istirahat sambil makan.
c. Kereta api berhenti lama sekali untuk menunggu jam pemberangkatan.
d. Kami menengok keluar stasiun.

Patih Anom pun ingin anak laki-lakinya menjadi lelaki yang dihargai
penduduk kampung. Patih Anom juga ingin anaknya kelak dapat menjadi
pelindung seluruh kampung. Selain itu, Patih Anom ingin anaknya berlaku adil.
9. Pokok pikiran paragraf tersebut adalah ....
a. keinginan Patih Anom
b. anak Patih Anom
c. Patih Anom jadi pelindung penduduk kampung
d. keadilan anak Patih Anom

Bulan Agustus 1973, ada laba-laba yang menjadi "astronaut". Dua ekor
laba-laba Aranous diadematus disertakan pada skylab, stasiun ruang angkasa
milik Amerika Serikat. Kedua laba-laba itu dinamai Arabella dan Anita.
Keduanya menempati semacam kandang yang dilengkapi kamera di dalam
skylab. Kedua hewan itu berada di sana karena para ilmuwan ingin mengetahui
pengaruh gaya tanpa bobot di ruang angkasa terhadap kemampuan laba-laba
membuat jaring. Ternyata, laba-laba tak berdaya di ruang angkasa. Benang sutra
yang mereka hasilkan tebalnya tidak rata. Jaringnya pun tampak 'berantakan'.
Sumber: Orbit, Oktober 2005
10. Pertanyaan yang sesuai dengan isi bacaan tersebut adalah ....
a. Pada tahun berapa laba-laba diterbangkan ke luar angkasa?
b. Apa nama stasiun ruang angkasa milik Amerika Serikat?
c. Mengapa laba-laba tidak mampu membuat jaring?
d. Apa jenis laba-laba yang diterbangkan ke luar angkasa?

106
Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!
1. Apa yang pengertia Cerita?
2. Apa pengertia Berita?

Namaku Anton. Semenjak ibuku meninggal, aku tinggal bersama


ayah dan kedua adikku. Aku sangat menyayangi mereka. Oleh karena itu,
sepulang sekolah aku selalu pergi mengamen untuk meringankan beban
ayahku. Meskipun aku sering diejek teman-temanku, aku tidak peduli, aku
tetap gigih bekerja. Sebab, kalau tidak demikian, aku tidak dapat sekolah
dan membantu ayahku. Aku ingin mengubah jalan hidupku. Aku ingin tetap
bersekolah dan mencapai cita-citaku untuk menjadi seorang polisi. Aku
ingin membahagiakan ayah dan kedua adikku. Untuk mewujudkan impian
itu, aku akan terus berjuang untuk mencari uang dan belajar yang rajin agar
cita-citaku dapat terwujud.
3. Apa ide cerita yang terkandung dalam teks cerita di atas?
4. Apa pesan yang dapat di ambil dari teks cerita diatas?
5. Buatlah pernyataan dari teks cerita diatas?

107
Selain latihan dengan menjawab soal, maka peserta didik dapat juga
diberikan latihan dalam bentuk lain penugasan. Penugasan ini dapat berupa tugas
mandiri (pribadi) atau tugas kelompok.

A. Tugas Mandiri
Kegiatan 1:
Berkunjunglah ke perpustakaan, toko buku, warnet atau tempat lainnya. Carilah
buku, atau data-data yang membahas tentang Mendengarkan Cerita dan Berita.
Kegiatan 2:
Buatlah ringkasan secukupnya dari hasil data yang tekah kamu peroleh dengan
bahasamu sendiri. Pergunakanlah bahasa yang ringkas, padat, efektif, dan
sistematis. Sampaikan kepada gurumu hasil karyamu untuk kemudian dimintakan
kritik, saran dan juga penilaian!

B. Tugas Kelompok
Kegiatan 1
Bersama dengan teman-temanmu sekelompokmu berkunjunglah ke pasar-pasar
tradisional carlilah pedagang kecil dipinggiran pasar lalu belajarlah
mewawancarai pedagang tersebut,

Kegiatan 2
Diskusi
Diskusaikan dengan kelompokmu hasil dari wawancara dengan para pedagang
pinggiran di pasar tradisional. Setelah selesai berdiskusi buatlah rangkuman hasil
diskusi kalian, lalu serahkan kepada guru untuk dinilai.

Kegiatan 3
Presentasi hasil diskusi

Setelah selesai mengumpulkan tugas kelompok, maka guru dapat meminta masing
masing kelompok mempresentasikan hasil karya masing-masing untuk kemudian
didiskusikan bersama kelompok lain.

108
B AB : III
PENUTUP dan EVALUASI
A. Penutup
Setelah pembelajaran selesai, maka satu langkah terbaik untuk
mengakhiri proses belajar mengajar tersebut adalah fasilitator dapat meminta
beberapa peserta diklat menyimpulkan pokok bahasan dari materi inti yang telah
dipaparkan. Baru setelah itu fasilitator menyimpulkan apa yang telah ia
sampaikan selama proses pembelajaran.

Selain itu, dalam membuat kesimpulan materi yang telah dibahas


hendaknya fasilitator menggunakan kalimat yang sederhana, efektif, mudah
diingat dan dipahami oleh setiap peserta diklat.

109
B. Evaluasi
1. Maksud dan Tujuan Evaluasi
Setelah mendalami modul ini, diharapkan peserta diklat dapat
meningkatkan pemahaman dan pengetahuan yang tertuang dalam modul ini
secara keseluruhan. Evaluasi disini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
pemahaman dan kemampuan peserta diklat setelah melakukan kegiatan
pembelajaran sebagaimana dalam modul ini. Penguasaan materi yang
dimaksud disini meliputi penguasaan secara teoritis yaitu pemahaman dan
penguasaan terhadap Pendalaman Materi Mendengarkan Cerita dan Berita.

Sedangkan tujuan yang hendak dicapai dalam evaluasi ini sebenarnya


adalah untuk mengetahui apakah para peserta diklat telah dapat menerima,
memahami dan mampu mencerna materi yang diberikan oleh fasilitator tanpa
ada penyimpangan dari garis besar isi modul.

Untuk mengukur tingkat penguasaan substansi materi modul para


peserta diklat, maka diperlukan standar evaluasi. Standar evaluasi ini
diperlukan untuk menilai tingkat capaian para peserta diklat dengan skore-
skore tertentu, sampai kemudian bisa dianggap menguasai materi pelatihan.
Adapun standar evaluasi yang digunakan dalam modul ini adalah sebagai
berikut :

No Interval Skor Tingkat Penguasaan


1 > 50 Sangat Kurang
2 51-60 Kurang
3 61-70 Cukup
4 71-80 Baik
5 81-90 Baik Sekali
6 < 91 Sangat Baik

(istimewa)

110
2. Materi Evaluasi

Materi evaluasi meliputi seluruh isi materi dalam modul ini, mulai dari
kegiatan belajar 1 sampai kegiatan belajar terakhir. Adapun aspek evaluasi
meliputi kognitif yaitu pemahaman peserta diklat terhadap materi, afektif yaitu
sikap prilaku peserta diklat selama mengikuti diklat dan aspek psikomotorik
yaitu kemampuan menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam materi
Mendengarkan Cerita dan Berita dalam kehidupan sehari-hari.

No Indikator Capaian Nilai Catatan


1 Mampu memahami secara
teori materi Mendengarkan
Cerita dan Berita.
Mampu membuat
2
kesimpulan dari beberapa
cerita atau berita yang
didengar
Mampu memberikan hasil
3
analisis dari cerita atau
berita yang di dengar
4 .................
5 ...............
6 ...............
7 ...............
8 ...............
9 Dan seterusnya

111
.3
.7
.6
.5
.4
.3
.2
.1
No
SISWA:
CONTOH

or
Sikap

Siswa
Nama
Indikat

Keterbukaan

r a j a l e b n a n u k e t e
K

n a n i j a r e
a s a r g n a g g n e

112
n a n i l p i s i d e
K T K

n a i t a h r e
a ma s a j r e
P K

b a wa j g n u g g n a
T

/Jumlah
1 LEMBAR PENGAMATAN SIKAP PESERTA DIKLAT

Rata-Rata
CONTOH 2 LEMBAR SKALA MINAT SISWA

MATA Pelajaran : ……………………….


NAMA : ……………………….
KELAS/ SEMESTER : ……………………….

1. Skala
Selalu Sering Jarang Tidak
NO. Pernyataan
pernah

1. Saya senang mengikuti


Mata pelajaran ini
2. Saya rugi bila tidak
mengikuti Mata pelajaran
ini
3. Saya merasa Mata
pelajaran ini bermanfaat
4. Saya berusaha
menyerahkan tugas tepat
waktu
5. Saya berusaha
memahami Mata
pelajaran ini
6. Saya bertanya kepada
guru bila ada yang tidak
jelas
7. Saya mengerjakan
tugas/soal latihan di
rumah
8. Saya mendiskusikan
materi pelajaran dengan
teman
9. Saya berusaha memiliki
buku untuk Mata

113
pelajaran ini
10 Saya berusaha mencari
bahan di perpustakaan
sekolah
1. J
umlah

114
CONTOH 3 PENILAIAN PERFORMAN DALAM DISKUSI KELAS
A. Menentukan indikator penampilan yang akan dinilai
B. Memilih tipe skala yang akan digunakan (lima skala)
C. Menuliskan instrumen
D. Telaah instrumen oleh sejawat
E. Merevisi Instrumen
MATA Pelajaran : ……………………….
NAMA : ……………………….
KELAS/ SEMESTER : ……………………….

e id n a k a k u m e g n e
Indikator
A
Jal

si kaunim kon ina


a y n a T f ti k

Me

nan
Akt
Nama Siswa

idepi gga
Sk
if
abjaw

.No

or
.1
.2
.3

115
3. Soal Evaluasi

1. Mengapa pembelajaran Mendengarkan cerita dan berita mendorong


manusia kreatif dan peka terhadap terjadinya gejala sosial?
2. Apakah tujuan digunakannnya pendekatan rasional dan emosional dalam
penyampaian materi mata pelajaran Bahasa Indonesia ?
3. Mengapa perlu diciptakan iklim kompetisi antar siswa di kelas?
4. Atas pertimbangan apa pendekatan keteladanan dan pembiasaan sangat
perlu dilakukan oleh guru dan orangtua dalam pengajaran nilai?
5. Bagaimana upaya guru supaya penyampaian materi dengan metode
ceramah dapat menyenangkan sehingga tidak membosankan anak didik?
6. Sebutkan tiga pertimbangan dalam menentukan media belajar yang tepat!
7. Apa yang dimaksud dengan sumber belajar by design dan by utilization?
8. Coba anda susun instrumen evaluasi untuk mengukur ranah kognitif,
afektif dan psikomotor siswa atas materi Mendengarkan Cerita dan Berita
(masing-masing ranah 5 soal)!
9. Coba anda rancang metode resitasi (penugasan) yang baik terkait dengan
materi Mendengarkan Cerita dan Berita!
10. Mengapa metode penugasan kelompok sangat baik untuk anak didik?

116
Daftar Pustaka
Alisyahbana, Sutan Takdir. 1948. Puisi Lama. Jakarta: Pustaka Rakyat.
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Isi Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Depdiknas.
Darmadi, Kaswan. 1996. Meningkatkan Kemampuan Menulis. Yogyakarta: Andi
Offset.
Hartoko, Dick dan B. Rahmanto. 1986. Pemandu di Dunia Sastra. Yogyakarta:
Kanisius.
Hidayat, Kidh. 1999. Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara. Surabaya: CV Pustaka
Agung.
Kridalaksana, Harimurti. 1982. Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia.
___, 1989. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.
Maryani, Yani dan Sunarti. 2005. Intisari Bahasa Indonesia untuk SD Kelas 4, 5, dan
6. Bandung: Pustaka Setia.
Moeliono, Anton M. (Penyunting Penyelia). 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Muchlis.1998. Taktik Kancil 1 dan 2. Surabaya: SIC.
Mulyasa, E. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosda
Karya.
Ramlan, M. 1980. Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: UP Karyono.
___, 1981. Sintaksis. Yogyakarta: CV Karyono.
Razak, Abdul. 1990. Kalimat Efektif: Struktur, Gaya, dan Variasi. Jakarta: PT
Gramedia.

Sumber-sumber lain:
http://64.203.71.11/kompas-cetak/0407/23/rumah/1164977.htm
http://www.wikipedia.org
http://www.hudzaifah.org
http://www.cybertokoh.com.

117
Sumber Gambar

Dokumentasi penulis
Majalah Bobo
Ilmu Pengetahuan Populer
Majalah Ino
Majalah Mombi
Majalah Orbit
Majalah Fantasi Kids
Harian Umum Pikiran Rakyat
www.wfor.id
www.antarin.net
www.kpai.go.id
www.geocities.com

118
Kunci Jawaban Pilihan Ganda

1. b.
2. b.
3. d.
4. d.
5. a.
6. d.
7. b.
8. c.
9. a.
10. C.

Kunci Jawaban Isian


1. Cerita adalah proses penyampaian pesan yang di kemas dalam bentuk sastra
bahasa dan biasanya disampaikan sebagai penguat dari inti berita atau pesan yang
disampaikan

2. Berita adalah proses penyampaian pesan yang biasanya hanya memperhatikan


tingkan validitas dari kabar atau pesan yang di sampaikan.

3. Anton sang pahlawan kecil

4. Seorang bocah yang gigi dalam megejar cita-citanya untuk membahagiakan


keluarga

5. Anton adalah seorang anak yang masih harus belajar dan mendapatkan perhatian
dari orang tua

119
Lampiran

120

You might also like