You are on page 1of 15

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dewasa ini energi menjadi isu penting dan menjadi fokus perhatian semua
negara di dunia. Betapa tidak, saat ini energi telah menjadi komponen utama
yang menggerakan seluruh aktifitas manusia di bumi bahkan dalam dunia
antariksa. Perkembangan industri menguras sumber energi yang komponen
utamanya berasal dari bahan bakar fosil. Meskipun sudah ada beberapa penelitian
tentang sumber energi alternatif, seperti energi surya, biogas dan lain-lain,
kenyataannya belum cukup efektif untuk dapat menggantikan bahan bakar fosil
yang jumlahnya semakin tipis.
Melihat permasalahan yang telah dikemukakan diatas, tentunya manusia
tidak tinggal diam. Banyak usaha yang harus dilakukan untuk mengatasi
permasalahan energi. Salah satu hal kecil yang dapat dilakukan adalah melakukan
penghematan energi secara besar-besaran, serempak, sistematis dan terorganisasi
dengan baik. Penghematan merupakan tindakan kecil dan mudah dilakukan semua
orang, tentunya disertai dengan semangat tinggi, komitmen dan konsistensi.
Berikut kutipan diambil dari Laman Kompas yang memuat beberapa
seruan untuk melakukan tindakan penghematan energi secara besar-besaran:
SABTU, 28 FEBRUARI 2009 | 04:07 WIB
JAKARTA, SABTU - Kampanye global untuk menekan pemanasan
global akan dilakukan dalam bentuk gerakan mematikan lampu sejagat.
Tahun ini, kampanye yang diberi nama Earth Hour 2009 ini akan
dilakukan serentak Sabtu 28 Maret. Seluruh penduduk dunia dihimbau
untuk mematikan lampu di rumah. Tidak perlu sehari tapi cukup satu jam
saja dari pukul 20.30 hingga 21.30. Pastikan semua alat elektronik yang
tidak terpakai dalam kondisi power off bukan stand by.
WWF Indonesia memperkirakan, jika seluruh penduduk Jakarta
mematikan lampu satu jam, cukup untuk mengistirahatkan kebutuhan
listrik sebesar 300 MW. Ini juga akan mengurangi beban biaya listrik
Jakarta sekitar Rp 200 juta dan mengurangi emisi karbon dioksida sekitar
284 ton [2].
2

Dengan membaca artikel diatas, sudah sangat jelas sekali bahwa sedikit
menghemat energi (listrik) secara bersama-sama memiliki peran yang besar sekali
bagi ketersediaan energi untuk masa depan manusia.

Uraian gagasan

Gagasan yang kami tuangkan dalam karya tulis ini berfokus pada
penghematan listrik di Indonesia dengan merealisasikan suatu sistem yang dapat
mengajak untuk melakukan penghematan listrik. Inspirasi kami bersumber pada
penayangan iklan layanan masyarakat yang mengajak masyarakat Indonesia untuk
melakukan penghematan listrik sebesar Rp 500,00 per hari. Uang sebesar Rp
500,00 bisa dikatakan sesuatu yang kecil, namun apabila dilakukan oleh 200 juta
masyarakat Indonesia secara bersamaan tentunya menjadi sesuatu yang besar
manfaatnya dalam upaya penyelamatan kebutuhan energi.

Dalam rangka mewujudkan cita-cita iklan di atas dan dalam upaya


penghematan energi , kami menggagas sebuah sistem penghitung daya (energi
meter) yang dapat membatasi penggunaan daya listrik selama satu hari. Jumlah
daya (watt) dapat dimasukkan oleh pengguna melalui keypad atau jaringan
internet. Besar energi ditampikan ke display LCD atau dilihat secara online
melalui jaringan internet dengan bantuan hardware dan software yang
mendukung komunikasi internet. Sistem dapat melakukan pemberitahuan apabila
telah mendekati batas maksimal daya selama satu hari. Pemberitahuan dalam
bentuk alarm disampaikan kepada pengguna untuk segera mengurangi konsumsi
daya sehingga target penghematan dapat tercapai. Apabila tidak ada respon dari
pengguna, maka alat ini dapat mematikan sistem listrik secara otomatis
berdasarkan prioritas yang telah diprogramkan.
Prioritas yang dimaksud adalah tingkat efisiensi (penting dan tidak
penting) suatu peralatan listrik atau elektronik digunakan. Sebagai contoh,
prioritas dapat dikelompokkan kedalam tiga bagian yaitu penting, agak penting
dan tidak penting. Setiap peralatan yang telah dikelompokkan berdasarkan
prioritas dihubungkan ke port-port dalam mikrokontroler. Konsekuensinya adalah
3

terdapat instalasi listrik tertentu yang mengelompokkan peralatan listrik atau


elektronik kedalam prioritas tersebut.
Secara keseluruhan, sistem dapat menghitung secara real time dan
memperkirakan nilai daya dalam 24 jam dengan batas maksimal sesuai dengan
kehendak pengguna. Apabila dalam waktu tertentu sistem memperkirakan bahwa
skema atau penggunaan konsumsi daya tertentu telah melebihi target maka sistem
akan memperingatkan pengguna untuk mengurangi konsumsi dayanya. Jika hal
tersebut tidak dilakukan maka secara otomatis sistem akan mematikan instalasi
yang termasuk dalam kelompok prioritas tidak penting. Jika perkiraan sistem
masih melebihi target, maka prioritas yang lebih tinggi dari sebelumnya akan
dimatikan, dan seterusnya sampai target terpenuhi.

Tujuan Gagasan

1. Mengimplementasikan aplikasi mikrokontroler untuk menghitung nilai


daya listrik.
2. Mengimplementasikan sistem online dalam mengawasi dan
mengendalikan pemakaian energi listrik .
3. Mengimplementasikan “Sistem Pengaturan Pemakaian Listrik
Otomatis Melalui Jaringan Internet Berbasis Mikrokontroler”.

Manfaat Gagasan

1. Dapat mengajak pengguna listrik untuk melakukan penghematan


energi listrik dengan melakukan metode pengaturan dan pengendalian
target pemakaian listrik (KWH) dalam waktu periode satu bulan.
2. Dapat membantu perusahaan listrik nasional untuk mengurangi beban
listrik.
3. Dapat membantu pemerintah dalam hal mengurangi subsidi listrik
sehingga dapat dialihakan ke bidang lain yang lebih penting seperti
bidang pendidikan.
4

TELAAH PUSTAKA

Analisis Pengaruh Konservasi Listrik di Sektor Rumah Tangga Terhadap


Total Kebutuhan Listrik di Indonesia

Rumah tangga merupakan sektor pengguna listrik nomor dua terbesar di


Indonesia setelah industri. Pada tahun 2003 konsumsi listrik di sektor rumah
tangga mencapai 35.753,05 MWh, sedangkan industri mencapai 36.497,25 MWh.
Dengan diasumsikan rata-rata pertumbuhan kebutuhan listrik sebesar 7% pertahun
selama kurun waktu 30 tahun, mengakibatkan konsumsi listrik di sektor rumah
tangga akan meningkat dengan tajam dari 21,52 Gwh pada tahun 2000 menjadi
sekitar 444,53 Gwh pada tahun 2030 [5].
Dengan dilakukannya konservasi listrik di sektor rumah tangga sebesar 1
MWh pada tahun 2010 akan dapat menghemat biaya sebesar 61,10 US$, namun
penghematan tersebut selalu dikaitkan dengan jenis dan kapasitas pembangkit
listrik yang memproduksi listrik. Hal tersebut yang menyebabkan penghematan
total biaya sistem pada tahun 2015 tertinggi dibandingkan tahun 2010, 2020,
2025, dan 2030. Besarnya penghematan biaya sistem untuk 1 MWh konsumsi
listrik pada tahun 2015 adalah sebesar 88,15 US$ [5].

Gambar 1. Tabel Hubungan Penghematan Biaya Sistem terhadap


Pengurangan Konsumsi Listrik per MWh [5]

Metode Pengaturan Penggunaan Tenaga Listrik Dalam Upaya Penghematan


Energi

Pengaturan penggunaan tenaga listrik adalah program pengaturan waktu


dan besaran pemakaian tenaga listrik agar diperoleh pemakaian yang efisien dan
hemat. Pengaturan dilakukan dengan menurunkan atau menghemat tenaga listrik,
5

pemangkasan beban puncak dan pengalihan beban dari waktu beban puncak
(WBP) ke luar waktu beban puncak (LWBP), sehingga suplai pembangkit yang
tidak efisien bahan bakarnya dapat berkurang [4].
Metoda pengaturan pemakaian tenaga listrik dari sisi pengguna adalah:
1. Efisiensi penggunaan lampu atau penerangan
2. Efisiensi penggunaan kulkas
3. Efisisensi penggunaan Air Coniditioner
4. Efisiensi penggunaan motor
5. Kontruksi bangunan yang efisien
6. Penggunaan tenaga listrik pada luar waktu beban puncak
7. Audit manajemen energi [4]

Antarmuka Energi Meter Menggunakan Komunikasi Internet

Telah didesain alat yang dapat membaca atau mengukur energi listrik
(energi meter) yang dapat terhubung ke jaringan internet. Pulsa energi setiap
seperempat jam dihitung pada mikrokontroler dan disimpan pada media non-
volatile, kemudian semua data yang diperlukan dikirimkan ke energy dispatcher
control unit melalui komunikasi internet yang terintegrasi dengan mikrokontroler
[3].
Sistem ini terdiri dari antarmuka energi meter dengan mikrokontroler dan
antarmuka mikrokontroler dengan SitePlayer™ (Embedded Web Server).
Antarmuka energi meter dengan mikrokontroler menggunakan rangkaian optical
insulated interface logic untuk merubah sinyal analog yang dihasilkan energi
meter ke bentuk digital, dan rangkaian dekoder untuk mencegah kehilangan pulsa
bila energi meter yang dipakai lebih dari satu [3].
Sedangkan antarmuka mikrokontroler dengan SitePlayer™ hanya
menggunakan IC MAX232 untuk menyediakan komunikasi standar dari
antarmuka serial RS232C. Kemudian data dikirim ke energy dispatcher control
unit atau Consumer Energy Department Top Management Unit melalui Ethernet
yang telah terintergrasi di dalam SitePlayer™ [3].
6

Energi Meter

Energi meter, secara sederhana dapat didefnisikan sebagai alat ukur yang
menghitung daya (P) dalam jumlah waktu tertentu (t). Dengan kata lain, energi
meter dapat dikatakan sebagai KWH meter. Faktor terpenting dalam pengukuran
daya adalah arus dan tegangan disamping faktor beda fase. Namun dalam karya
tulis ini, hanya digunakan faktor arus dan tegangan dengan mengacu rumus
perhitungan daya pada Persamaan 1 sebagai berikut:
P=VxI (1)
Dimana P menyatakan daya, V menyatakan tegangan dan I menyatakan arus [6].
Percobaan Oersted menunjukkan bahwa disekitar arus listrik terdapat
medan magnetik. Berdasarkan percobaan tersebut maka deteksi arus dapat
dilakukan yaitu dengan menggunakan sensor efek hall. Sensor ini merespon
medan magnet yang menyelubunginya. Besar medan magnet disekitar kawat
berarus selalu sebanding dengan arus yang melewati kawat tersebut. Ini membuat
sensor efek hall baik digunakan sebagai sensor arus. Dalam karya tulis ini
digunakan sensor arus ACS712 yang dapat mendeteksi arus hingga 5A dengan
sensitivitas rata-rata 185mV/A. Pada prinsipnya ACS712 sama dengan sensor
efek hall lainnya yaitu dengan memanfaatkan medan magnetik di sekitar arus
kemudian dikonversi menjadi tegangan yang linier dengan perubahan arus. Trafo
step down dapat digunakan sebagai sensor tegangan. Arus altenating current (AC)
pada jala-jala listrik PLN diturunkan ke dalam tegangan yang lebih rendah dan
besar arus yang lebih kecil, diikuti proses penyearahan dan filterisasi [6].
Nilai varibel dari sensor merupakan input bagi mikrokontroler, maka dapat
dihitung besar daya yang digunakan. Perhitungan dilakukan di dalam
mikrokontroler yaitu dengan mengalikan secara program nilai arus dan tegangan
yang terdeteksi [6].
7

METODE PENULISAN

Pada penyusunan gagasan ini langkah-langkah yang ditempuh adalah


sebagai berikut:
1. Menentukan tujuan dan batasan masalah pada penyusunan gagasan ini
dengan kerangka berfikir yang sesuai.

2. Melakukan kajian dan pembelajaran dengan metode penelitian


pustaka, yaitu dengan mempelajari artikel, makalah, jurnal, karya tulis
yang terkait dengan topik yang dibahas, serta mendiskusikannya
bersama dosen terkait untuk menemukan penyebab perlunya
melakukan penghematan listrik pada sisi pengguna (sektor rumah
tangga).

3. Setelah memahami konsep dan dasar teori, lalu menentukan


permasalahan secara mendalam untuk dapat dipecahkan dengan
mudah.

4. Melakukan analisis permasalahan dari telaah pustaka, untuk


mendapatkan fakta yang diperlukan untuk menyimpulkan solusi yang
tepat agar dapat dijadikan gagasan atau usulan pemecahan masalah.

Dalam hal ini permasalahan yang dimaksud adalah metode yang sesuai untuk
melakukan penghematan listrik pada sisi pengguna. Sedangkan solusi yang
dimaksud adalah melakukan penghematan listrik dengan metode pengaturan
pemakaian listrik.
Kemudian solusi yang didapat, diimplementasikan ke dalam “Sistem
Pengaturan Pemakaian Listrik Otomatis Melalui Jaringan Internet Berbasis
Mikrokontroler”, untuk dijadikan gagasan pemecahan masalah dengan mengacu
pada konsep dan ilmu yang telah dikaji.
8

ANALISIS DAN SINTESIS

Pertambahan kebutuhan energi listrik tersebut selayaknya diikuti dengan


penghematan penggunaan energi listrik secara menyeluruh dan terpadu.
Penghematan energi semakin relevan, sehubungan rencana Pemerintah untuk
menurunkan subsidi energi, sehingga akan menjadikan harga BBM dan energi
listrik semakin mahal pada tahun-tahun mendatang [1].
Peningkatan pasokan listrik dengan cara mambangun pembangkit listrik
yang baru bukan solusi yang tepat untuk mengimbangi peningkatan konsumsi
listrik. Pembangunan pembangkit listrik memerlukan dana yang besar dan waktu
yang lama. Selain itu juga memerlukan pertimbangan-pertimbangan politis,
ketersediaan bahan bakar dan sumber daya manusianya [1].
Solusi yang tepat untuk dapat dicapai tujuan yang seimbang, antara
pemenuhan kebutuhan pada saat sekarang maupun pertumbuhan permintaan
tenaga listrik dan penyediaannya, ialah dengan dilakukan penghematan baik dari
sisi penyedia maupun pengguna energi listrik.
Penulis akan membahas lebih jauh tentang penghematan listrik dari sisi
pengguna di sektor rumah tangga. Rumah tangga merupakan sektor pengguna
listrik nomor dua terbesar di Indonesia setelah industri, dan diperkirakan selama
kurun waktu 30 tahun kebutuhan listrik rumah tangga rata-rata tumbuh sebesar
7% per tahun dari 21,52 Gwh pada tahun 2000 menjadi sekitar 444,53 Gwh pada
tahun 2030. Peningkatan konsumsi listrik di sektor ini diakibatkan dari
peningkatan penduduk dan peningkatan pendapatan penduduk per kapita.
Peningkatan pendapatan penduduk per kapita (taraf hidup) yang terjadi di
Indonesia akibat adanya keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan,
menimbulkan banyak perubahan dalam standar dan pola kehidupan masyarakat.
Perubahan tersebut akan selalu diikuti dengan peningkatan kebutuhan daya listrik,
sebagai akibat dengan bertambahnya jumlah peralatan rumah tangga yang
membutuhkan energi listrik.
9

Untuk mengatasi pemenuhan kebutuhan listrik, khususnya di sektor rumah


tangga dapat dilakukan dengan memanfaatkan kompor, lampu dan peralatan
listrik hemat energi dengan efisiensi tinggi. Penulis mengusulkan untuk
melakukan penghematan pemakaian listrik dengan metode pengaturan dan
pengendalian target pemakaian listrik dalam periode satu bulan.
Implementasi sistem untuk metode tersebut hanya dirancang untuk
pengukuran daya, tidak sampai pada pengukuran sudut fase, kemudian pengaturan
pemakaian listrik dapat dilakukan secara otomatis setelah memasukkan nilai Kilo
Watt Hour (KWH) sebagai tujuan pencapaian beban dalam periode satu bulan.
Kemudian pengguna listrik dapat melakukan pengendalian dan pengawasan
secara remote (jarak jauh) melalui internet.

Diagram kotak sistem yang dirancang adalah sebagai berikut:

Gambar. 2 Blok Diagram Sistem Pengaturan Pemakaian Listrik Otomatis


Melalui Jaringan Internet Berbasis Mikrokontroler
Tegangan AC dari beban yang diukur oleh sensor arus dan tegangan,
diturunkan terlebih dahulu dengan trafo, kemudian disearahkan, dan difilter
10

riaknya agar menjadi tegangan DC sehingga dapat terbaca oleh ADC sebagai hasil
pengukuran.
Sensor arus AC-nya adalah sensor ACS712 yang dapat mengukur arus
hingga 5 A. Hasil pengukuran oleh sensor dimasukkan ke dalam ADC, kemudian
diolah atau dihitung menjadi suatu nilai daya sesuai rumus P = V x I (persamaan
1), diikuti konversi kedalam bentuk KWH oleh mikrokontroler yaitu dengan
mengalikan nilai daya (P) dengan waktu (t). Nilai KWH yang telah dihitung
ditampilkan ke display.
Keypad berfungsi sebagai input nilai KWH yang dijadikan target
penggunaan daya listrik dalam waktu periode satu bulan. Apabila dalam kurun
waktu tertentu, mikrokontroler memperkirakan skema beban listrik tertentu dapat
melebihi nilai KWH yang ditargetkan maka peringatan atau pemberitahuan akan
diberikan kepada pengguna melalui tulisan pada display dan bunyi pada alarm.
Seandainya tidak ada respon dari pengguna maka secara otomatis sistem akan
mematikan listrik melalui relai-relai yang merupakan representasi dari prioritas
yang telah dijelaskan di awal karya tulis ini.
Dengan adanya embedded web server, energi meter melalui antarmuka
serial (UART) ke RJ-45 dapat dimonitor dan relai dapat dikendalikan secara
remote menggunakan komputer melalui jaringan internet. Pengguna listrik dapat
mengatur pemakaian listrik rumahnya melalui internet dengan memanfaatkan
jalur komunikasi yang aman yaitu Virtual Private Network (VPN).
Pengguna dapat melakukan pengawasan energi meter dan pengaturan relai
secara remote melalui komputer, karena menggunakan aplikasi (software) yang
telah ditulis dengan bahasa pemrograman untuk komunikasi internet, yang sesuai
dengan spesifikasi embedded web server, dan menggunakan protokol komunikasi
http (port 80) pada lapisan aplikasi (layer 7 dari model TCP/IP).
11

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan uraian terdahulu, maka pada gagasan ini dapat diambil


kesimpulan sebagai berikut:
1. Berlaku dan bertindak hemat merupakan hal kecil namun bermanfaat
besar bagi masa depan energi apabila dilakukan secara besama-sama,
konsisten dan dengan semangat tinggi.
2. Sistem pengaturan pemakaian listrik bersifat mengajak pengguna
untuk menghemat energi melalui pengaturan jumlah (KWH)
pemakaian listrik dalam waktu periode satu bulan dan bunyi alarm
sebagai peringatan untuk mematikan peralatan listrik yang tidak perlu.
3. Sistem pengaturan pemakaian listrik dapat dikendalikan jarak jauh
melalui jaringan internet, sehingga meningkatkan keamanan saat
rumah dalam keadaan kosong.
4. Sistem ini dapat membantu negara untuk mengurangi subsidi energi
sehingga dapat dialokasikan ke bidang lain seperti pendidikan.

Saran

Perlu membangun jaringan komunikasi melalui internet untuk sistem


pengawasan pemakaian listrik serta pengendalian pembangkit listrik di Indonesia.
Sehingga dapat memudahkan tujuan penghematan energi listrik dari sisi pengguna
dan penyedia energi listrik.
12

DAFTAR PUSTAKA

[1] Anonima, Label Tingkat Hemat Energi Peralatan Pemanfaat Listrik Rumah
Tangga, Departemen ESDM,
http://www.clasponline.org/files/Indonesia%20Label%20Leaflet.pdf,
Diakses 7 Maret 2009.
[2] Anonimb, 2009, Kampanye Global Untuk Menekan Pemanasan Global Akan
Dilakukan Dalam Bentuk Gerakan Mematikan Lampu Sejagat, Kompas,
http://www.kompas.com,
Diakses 7 Maret 2009.
[3] Coca, E., 2004, A New Energy Meters Interface Using Internet
Communications,
http://dasconference.ro/papers/2004/17_A19_Coca.pdf,
Diakses 16 Februari 2009.
[4] Nugroho, A., 2006, Metode Pengaturan Penggunaan Tenaga Listrik Dalam
Upaya Penghematan Bahan Bakar Pembangkit Dan Energi,
http://www.elektro.undip.ac.id/transmisi/jun06/9_agungn.pdf,
Diakses 7 Maret 2009.
[5] Siregar, E., Niode, N., Analisis Pengaruh Konservasi Listrik Di Sektor Rumah
Tangga Terhadap Total Kebutuhan Listrik Di Indonesia,
http://www.geocities.com/markal_bppt/publish/pltkcl/plerwin.pdf,
Diakses 8 Maret 2009.
[6] Sutopo, B., Erlanda, H., Perancangan Alat Ukur Daya Listrik Lampu Pijar
Menggunakan ADC TLV2543 Dengan Tampilan Komputer,
http://www.te.ugm.ac.id/~bsutopo/harda.pdf,
Diakses 9 Maret 2009.
13

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1) Penulis 1:
Nama : Andi Setiono
NIM : 05/185091/PA/10431
Tempat, Tanggal Lahir : Banyumas, 23 Mei 1987
Alamat asal : Karanglewas Rt 01/03 Jatilawang, Banyumas
Alamat tinggal : Pogung Kidul SIA XVI Rt 4/49 No. 20
Jenis Kelamin : Pria
Agama : Islam
Hobi : Membaca novel
No. Telp/ HP : 08562910238
Email : andisetiono@gmail.com
Pekerjaan : mahasiswa
Universitas : Universitas Gadjah Mada
Fakultas/Jurusan : MIPA/ Fisika – Elektronika dan Instrumentasi

Pendidikan Formal

No Nama Sekolah Tahun Lulus

1 SDN Karang Lewas 2 1993-1999

2 SLTP N 1 Jatilawang 1999-2002

3 SMAN 1 Purwokerto 2002-2005

Pengalaman Organisasi

No Pengalaman Tahun

1 Panitia Lomba Elins FMIPA UGM 2007

2 ROHIS SMA N 1 Purwokerto 2004


14

2) Penulis 2:
Nama : Faisal Rachman Putra
NIM : 05/185851/PA/10443
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 5 September 1987
Alamat asal : Jl. Kerinci X No.3 RT 04/ RW 026, Depok 16417
Alamat tinggal : Karang Gayam CT VIII No.127,
Yogyakarta 55281
Jenis Kelamin : Pria
Agama : Islam
Hobi : mengunjungi laman, menulis blog dan membaca
No. Telp/ HP : (0274) 6613025/ 085959559000
Email : rpfaisal@gmail.com
Pekerjaan : mahasiswa
Universitas : Universitas Gadjah Mada
Fakultas/Jurusan : MIPA/ Fisika – Elektronika dan Instrumentasi

Pendidikan Formal

No Nama Sekolah Tahun Lulus

1 TK Nurul Islam Depok 1992 – 1993

2 SD Tugu Ibu Depok 1993 – 1999

3 SMP Negeri 3 Depok 1999 – 2002


4 SMA Negeri 1 Depok 2002 – 2005
15

Pengalaman Organisasi

No Pengalaman Tahun

1 Panitia Ramadhan Di Kampus 1426 H Jamaah 2005


Shalahuddin, Universitas Gadjah Mada

2 Panitia Pemilihan Raya Mahasiswa BEM KM, 2006


Universitas Gadjah Mada

3 Anggota Unit Penalaran Ilmiah, Universitas Gadjah 2008 –


Mada Sekarang

Penghargaan Ilmiah yang Diraih

No Prestasi Tahun

1 Pendanaan PKMT (Program Kreativitas Mahasiswa 2008


Terapan) “Sistem Informasi Wilayah dengan RFID”

Karya Ilmiah yang Dibuat

No Judul Tahun

1 Sistem Informasi Wilayah dengan RFID 2007

You might also like