You are on page 1of 4

KAKI BENGKAK

Perhatian
 Pembengkakan tungkai bawah merupakan keluhan yang umum dijumpai dan
seringkali muncul dengan tanda dan gejala penyerta yang tidak spesifik.
Tabel 1 menunjukkan penyebab-penyebab penting pembengkakan tungkai bawah.
 Seperti halnya semua konsultasi, penggalian riwayat penyakit yang baik akan dapat
mengurangi jumlah diagnosis banding.

KEHAMILAN DENGAN PRE-EKLAMSIA


 Setiap wanita hamil akan mengalami pembengkakan tungkai bawah. Karena
pembengkakan tungkai bawah merupakan tanda awal pre-eklamsia, diperlukan
tingkat kecurigaan yang tinggi.
 Diagnosis pre-eklamsia merupakan keadaan darurat dan pasien harus ditangani di
rumah sakit. Lihat Eklamsia.

Tabel 1: Penyebab Penting Bengkak Tungkai Bawah


System Contoh Unilateral /
Bilateral
Jantung  Gagal jantung Bilateral
Lihat Gagal Jantung
Ginjal  Gagal ginjal akut / kronik Bilateral
dengan kelebihan cairan
Lihat Kedaruratan Ginjal
 Sindroma nefrotik / nefritik
Kehamilan  Pre-eklamsia Bilateral
Lihat Eklamsia
Hepatobilier  Gagal hati Bilateral
Lihat Ensefalopati Hepatik
Vena / Limfatik  Deep vein thrombosis (DVT) Unilateral
 Vena varikosum Unilateral /
 Lymphedema bilateral
Unilateral /
bilateral
Infeksi  Limfangitis Unilateral
 Selulitis
Penyebab Ortopedik  Trauma Unilateral
 Sindroma Kompartemen
 Arthritis / gout
 Kista Baker yang pecah
 Tumor: tulang atau jaringan
lunak
VENA DAN LIMFATIK
 Gambaran klinis deep vein thrombosis:
1. Rasa penuh pada tungkai bawah yang meningkat bila berdiri atau berjalan
2. Nyeri pada ekstremitas bawah saat batuk atau bersin, yang berbeda dari nyeri
seperti listrik saat bersin atau batuk pada sciatica.
3. Tungkai yang terkena seringkali lebih hangat dibanding sisi yang normal. Raba
adanya ‘tambang’ yang spesifik, walau tidak sensitif, untuk trombosis.
4. Cari faktor resiko terhadap penyakit tromboemboli (lihat Emboli Paru) untuk
mendiagnosis DVT.
 DVT umumnya unilateral kecuali bila terjadi sumbatan pada vena cava, suatu
kejadian yang jarang dan berbahaya.
 DVT umumnya muncul dalam beberapa hari. Sehingga nyeri hebat yang timbul
mendadak lebih cenderung akibat robekan otot atau trauma.
 Cari faktor resiko terhadap penyakit tromboemboli (lihat Emboli Paru) untuk
mendiagnosis DVT.
 Kombinasi tanda klinis dan gejala yang meliputi nyeri tekan, bengkak, kemerahan
dan penilaian tanda Homan (nyeri pada betis atau lutut akibat dorsofleksi paksa kaki)
tidak cukup membedakan pasien dengan atau tanpa DVT.
 DVT cenderung bukan menjadi penyebab bengkak bila ada demam > 390C.
 Tidak besarnya perbedaan ukuran betis tidak menyingkirkan diagnosis DVT. Akan
tetapi, pembengkakan betis asimetris > 3 cm hampir selalu merupakan temuan
bermakna pada DVT.
 Vena varikosum disertai dengan pigmentasi kulit pada kasus kronis. Tromboflebitis
superfisial vena varikosum menghasilkan bengkak tungkai bawah. Vena varikosum
unilateral dan pembengkakan memerlukan pemikiran yang lebih teliti karena dapat
mengindikasikan adanya proses patologis berat pada area pelvioabdominam.
 Obstruksi limfatik akan mengakibatkan edema ekstremitas inferior. Lymphedema
sekunder terjadi setelah kerusakan dan sumbatan jalur limfatik oleh keganasan yang
melibatkan kelenjar getah bening, oleh filariasis dan bisa jadi iatrogenik akibat
diseksi bedah.

INFEKSI: LIMFANIGITIS / SELULITIS


 Infeksi menyebar sepanjang aliran limfatik menyebabkan limfaingitis dan tampak
sebagai alur kemerahan, tipis pada kulit, nyeri tekan, seringkali dengan sedikit edema
pada kulit yang berada di atasnya. Bila infeksi meluas ke kulit yang edem tadi, akan
terjadi selulitis.
 Indikasi Rawat Inap:
1. Demam berulang disertai menggigil
2. Peningkatan nyeri setempat
3. Eritema yang meluas
4. Pasien usia lanjut, karena mudah terjadi septikemia

PENYEBAB ORTOPEDIK: SINDROMA KOMPARTEMEN


 Penyebab ortopedik menmiliki riwayat yang jelas dan pemeriksaan fisik yang baik
umumnya dapat memastikan diagnosis. Adalah penting untuk menyingkirkan
sindroma kompartemen, yang merupakan kegawatan ortopedi, pada semua kasus
cedar akibat trauma pada tungkai bawah.

Gambaran Klinis
 Nyeri hebat pada tungkai, nyeri timbul pada regangan pasif otot, pucat, parestesia,
tidak terabanya denyut nadi dan paralysis merupakan enam tanda klasik iskemia otot.
 Adanya nyeri pada luas gerak otot pasif merupakan tanda yang paling awal. Tanda
lainnya termasuk pemanjangan pengisian balik kapiler serta terganggunya
diskriminasi 2-titik.
 Palpasi pada otot yang terkena sindroma kompartemen akan terasa tegangan dan
menimbulkan nyeri tekan.

Penyebab Tersering
 Tungkai bawah: fraktur tibia atau fibula
 Tungkai atas: fraktur suprakondiler humeri
 Luka bakar elektrik tegangan tinggi yang melibatkan otot

Komplikasi
 Mioglobinuria berat, gagal ginjal, hiperkalemia dan kematian.
 Kontraktur iskemik Volkmann’s dan hilangnya fungsi tungkai.

Penatalaksanaan
 Pastikan tanda vital dalam keadaan stabil dan tidak terdapat gangguan koroner akut
yang menyebabkan pembengkakan tungkai bawah. Pasien tidak stabil harus ditangani
pada area pelayanan kritis.
 Pemeriksaan laboratorium:
1. Wajib
a. Tes carik celup urin untuk mendeteksi proteinuria
b. EKG untuk mengetahui cedera miokard
c. Foto thoraks mendeteksi keadaan gagal jantung / kelebihan cairan.
2. Pilihan: bila tidak ditemukan penyebab yang jelas setelah dilakukan pemeriksaan
diatas atau bila terdapat kecurigaan diagnosis yang spesifik, periksa:
a. Uji fungsi hati (untuk menyingkirkan hipoalbuminemia)
b. Ureum, elektrolit dan kreatinin (jika dicurigai gagal ginjal)
c. Enzim jantung / troponin T (jika dicurigai masalah jantung)
d. Jika mencurigai DVT, periksa D-dimer, INR (untuk memandu terapi),
pemindaian color-flow duplex (abaikan peluang pra pengujian) dan golongan
darah & uji silang.
Catatan: Nilai D-dimer normal pada pasien tanpa faktor resiko trombosis membuat
peluang diagnosis DVT proksimal sangat kecil. DL tidak berguna karena hitung leukosit
tidak mampu membedakan antara DVT dan selulitis, serta tidak sensitive maupun
spesifik terhadap kedua kondisi tersebut.
e. Kultur dan uji sensitivitas darah untuk menemukan penyebab infeksi sebelum
memulai pemberian antibiotika
 Untuk sindroma kompartemen: panggil ahli bedah ORtopedi segera uintuk fasiotomi.
Catatan: Jika peningkatan tekanan tidak mereda setelah sekitar 8 jam, akan muncul
cedera irreversibel pada otot dan saraf yang terjepit.
 Terapi pembengkakan tungkai bawah tergantung pada penyebab primer dan hal ini
didiskusikan pada bab yang sesuai.
 Disposisi:
Rawat inap kasus dengan penyebab sebagai berikut:
1. Penyebab jantung
2. Gagal ginjal
3. DVT (walaupun sejumlah alur kritis saat ini menekankan tata laksana rawat jalan
bila memungkinkan)
4. Kehamilan dengan pre-eklamsia
5. Infeksi
6. Gagal hati
7. Sindroma kompartemen
8. Kecurigaan tumor tulang
9. Review dari Spesialis
7 penyebab pertama harus mulai diterapi di IRD. Rujuk pasien dengan penyebab lain
ke klinik rawat jalan yang sesuai untuk pemeriksaan lebih lanjut.

You might also like