Professional Documents
Culture Documents
KONSEP TANAH
Konsep tanah yang sangat penting adalah konsep sebagai media alami bagi pertumbuhan
tanaman. Bila di kota – kota konsep tanah penting untk bahan rekayasa, konsep tanah sebagai
konsep rekayasa dikaitkan deangan tanah sebagai selimut batuan yang telah mangalami
pelapukan atau regolit suatu konsep yang dikembangkan oleh ahli – ahli geologi pada akhir abad
XIX, ahli tanah mengembangkan suatu konsep tanah sebagai suatu tubuh alam yang teratur.
Horison yang ditemukan dalam tanah dan sifat-sifat horison tersebut. Nama ordo
terdiri dari sebuah awalan yang di akhiri oleh “sol”.
Kesembilan ordo lain berasal dari bahan induk mineral yang tidak mengalami
kejenuhan air atau perendaman dalam jangka waktu yang lama. Bahan–bahan ini terdiri
dari batuan induk hasil pelapukan oleh iklim, abu vulkanik dan hasil pengendapan dari
aktivitas air, angin, es dan gravitasi. Pembalikan dari tanah ini akan mencegah
berkembangnya horison B.
Tanah-tanah muda atau tanah-tanah baru ini disebut Entisol. Entisol yang
terbentuk dari pasir kuarsa di daerah Humid, dimana hutan mempunyai vegetasi umum,
dengan pencucian hebat akibat curah hujan yang sangat tinggi dan tanah sangat
permeabel. Oksida-oksida besi dan aluminium bersama dengan koloida humus, umumnya
terakumulasidalam subsoil membentuk horison Bhs dan atau horison Bhs. Perkembangan
dari Horison B dengan Horison E yang berwarna abu-abu atau keputihan. Tanah-tanah ini
adalah Spodosol.
Etisol yang berkembang dari bahan induk lebih halus dari pasir, mungkin dapat
mengembangkan Horison B menjadi Inceptisol. Inceptisol di kembangkan sedikit lebih
cepat dari pada Entisol. Entisol dan Inceptisol terjadi di semua daerah iklim, dari tundra
sampai tropik.
Apabila kondisi baik untuk perkembanganya, selanjutnya Incepsol mungkin
berkembang menjadi salah satu dari lima ordo lainnya. Alfisol berkembang diderah hutan
humid, dimana perpindahan lempung menghasilkan Horison Bt yang mengandung 20%
aatu lebih lempung dari pada Horison A, dan tanahnnya cukup mengalami pencucian dan
pelapukan. Dalam waktu yang terbatas, dengan pelapukan dan pencucian yang terbatas,
Alfisol yang mengalami pelapukan dan pencucian terakhir membentuk Ultisol. Ultisol
sangat asam dan mempunyai kesuburan rendah untuk tanmana pertanian. Horison B di
bentuk terutama oleh besi dan oksida atauoxisol pelapukan. Tanah-tanah ini disebut tanah
oksida atau Oxisol. Oxisol atay Ultisol umumnya di temukan di daerah tropikhumid,
keduanya sangat asam dan kurang subur untuk pertanian. Oxisol mewakili kebanyakan
tanah-tanah tertua. Contohnya Alfisol, Ultisol, Oxisol.
Di Iklim arid dan subhunid, terjadi kekurangan air untuk pelapukan dan
pencucian, bahan-bahan yang dapat larut cenderung tertinggal di dalam solum dan tanah-
tanah cenderung tetap netral dan alkali. Vegetasi rumput di daearh subhumid
meningkatkan perkembangan Horison A yang tebal dan berwarna gelap yang akan
menjadi lebih lunak bila kering karena pertumbuhan melimpah dari akar-akar rumput.
Tanah-tanah yang lunak ini adalah Mollisol. Mollisol umumnya mempunyai tingkat
kesuburan yang cukup sebagai tempat produksi tanaman padi-padian. Aridisol
berkembang di daerah arid; tanah-tanah ini dicirikan oleh sifat keringnya. Tanh-tanh ini
umumnya subur tetapi memerlukan irigasi yang cukup untuk pertanian.
Sifat fisika tanah mempunyai banyak kemungkinan untuk dapat digunakan sesuai dengan
kemampuannya yang dibebankan kepadanya. Kemampuan untuk menjadi keras dan menyangga,
kapasitas drainase dan kapasitas untuk melakukan drainase dan menyimpan air, plastisitas,
kemudahan untuk ditembus akar, aerasi dan kemampuan menahan retensi unsur-unsur hara
tanaman , semuanya erat hubunganyadengan kondisi fisik tanah.
2.8.6 Pengaruh dari Budidaya yang Terus Menerus pada Ruang Pori
Beberapa ruang makro pori dikurangi menjadi mikro pori, hasilnya satu kenaikan
volume ruang mikro pori.
2.12.6 Permafrost
Permaforst berkisar dari bahan seluruhnya terutama dari es sampai tanah yang
membeku, dimana esnya tidak dapat terlihat, tanah dapat terlihat kecuali jika menjadi
keras. Lapisan permaforts dalam tanah tidak bertambah tebal, tetapi cenderung
mencapai ketebalan maksimum diimbangi oleh panas dari dalam perut bumi.
BAB III
KIMIA TANAH
Dua bahan penting yang diabsorbsi tanaman yang dipindahkan dari tanah adalah air dan
unsrur hara, tanaman dapat menjalanu defisiensi unsur ensensial bila:
1. Mereka tidak terdapat dalam tanah, atau
2. Terdapat dalam kuantitas yang besar dalam tanah, tetapi sangat sedikit terlarut atau
tersedia untuk menopang kebutuhan tanaman.
Akibatnya analisa kimia total tanah umumnya hanya sedikit meberikan informasi penting
mengenai makanan tanaman.
3.3.3 Peranan Hidrogen dapat Tukar dan Basa dapat Ditukar dalam Tanah yang Sedikit
Asam dan Alkali
Pelapukan mineral dalam tanah dapat menyumbangkan basa yang terakumulasi
sebagai karbonat untuk menjaga sistem karbonat. Kelembaban tanah adalah udic dapat
kehilanagan karbonat. Hidrogen dapat tukar meberikan H+ ke larutan tanah melalui
dissosiasi dari pertukaran sebagai berikut.
Misel H+ H+
pH tanah disebabkan oleh pengaruh kompetisi dissosisi hidrogen dapat ditukar dan
produksi OH— dari hidrolisis basa dapat ditukar dalam tanah berkisar dari alakali ringan
sampai acidic ringan.
Selama pencucian terus menerus dan pH tanah menurun, kapasitas tukar kation
menurun, sebagian besar disebabkan reduksi muatan yang tergantung pH bahan organik.
3.3.5 Peranan Pyrit dan Asam Sulfur dalam Tanah-tanah Acidic yang Sangat Berat
Di daerah pantai, dimana rawa-rawa yang bergaram dan tanah digenangi serta
jenuh air sepanjang waktu. Bakteri mereduksi sulfur menghasilkan sulfida (H2S).
Sebagian besar tanah ini berisi pirit(FeS2) dan besi tersedia.
3.5.2 Kebutuhan Kapur bagi Tanah-tanah dengan Status Basa Rendah dan Muatan
Tergantung pH yang Tinggi
Apabila kejenuhan aluminium dapat ditukar melebihi 60 persen daripada
kapasitas tukar kalium efektif, jumlah aliminium dalam larutan meningkat denagn nyata.
Jumalh kapur yang dianjurkan dikaitkan dengan jumlah aluminium dapat ditukar,
sehingga ketidak aktifan aluminium nampak merupakan keuntungan utama pengapuran.
Berat mili ekivalen dari satu (1) mili ekivalen CaCO3 dengan:
Pada beberapa tanah terjadi juga keracunan aluminium dalam subsoil yang
membatasi pertumbuhan akar dan pengambilan air. Tanah kering yang sebagian
merupakan penyebab kurangnya akar subsoil. Masalah ini sukar untuk dipecahkan, sebab
pengapuran yang berlebihan lapisan permukaan tanah, agar supaya sebagian kapur
berpindah kebawah, dapat menimbulkan keracunan mikro-nutrien atau defesiensi dan
mengurangi pertumbuhan tanaman.
3.5.3 Kebutuhan kapur Tanah Berstatus Basa rendah dengan Muatan yang Tinggi
Dua keuntungan utam pengapuran tanah berstatus basa rendah dengan muatan
yang tinggi adalah prngaturan pH dan peningkatan kejenuhan basa. Pada dasaranya hal
ini berarti penurunan yang nyata hidrogen dapat ditukar, yang merupakan sumber utama
keasaman dan suatu peningkatan ketersedian kalsium. Di dalam tanah ini, terdapat suatu
hubungan pH dan kejenuhan basa atau kejenuhan hidrogen untuk geografi yang luas
dimana tanah mempunyai kondisi mineral sama, terjadi suatu hubungan yang umum.
Di Michigan sebelah selatan data dari ribuan contoh tanah dianalisa dan untuk
tanah mineral hubungan sebagai berikut:
pH x 24 =187 – 0,3 (CEC) – persen kejenuhan H.
Dapat dilihat bahwa pH dikaitkan dengan kejenuhan basa 85 persen (dianggap
kapasitas kation 13). Pada 50 persen kejenuhan H dan kejenuhan basa, pH adalah 5,5.
Keadaan ini disebabkan H dapat ditukar di adsorbsi kurang kuat terhadap Micell daripada
basa dapat ditukar dimana divalen kalsium dan magnesium lebih banyak menguasai.
Kebutuhan kapur untuk 2.000.000 pon are potongan/irisan akar adalah:
Hal yang sama, untuk 2.000.000 kilogram potongan akar untuk satu hektar, kebutuhan
kapur atau CaCO3 4.500 kilogram.
Ca+2
Misel + 2 H2CO3 + Al (OH)3
Ca+2
H2O CO2
Berdasarkan beratnya kapur mempunyai perbedaan kapasitas untuk menetralisir.
Nilai penetralisiran bahan kapur berdasarkan 100 persen kalsium karbonat murni. Bila 56
gram kalsium dioksida dibasahi, mereka bereaksi dengan 18 gram air untuk mebentuk 74
gram kapur hidratasi, mereka bereaksi dengan 74 gram kalsium dioksida murni dan 56
gram kalsium oksida murni semuanya berisi jumlah kalsium yang sama.
Kekuatan menetralisir bentuk kapur berbeda dalam keadaan murni ditentukan
oleh berat molekulnya. Berat molekul kalsium hidroksida 74 dan kalsium oksida 56.
3.5.7 Ukuran Partikel Batu Kapur
Batu kapur yang lebih halus yang menyebar, lebih cepat terlarut dan lebih mudah
dapat dicampur dengan tanah. Secara umum disarankan agar diperoleh batu kapur yang
diberikan, kehalusannyasedang. Sehingga yang diberikan satu agak murah sedikit. Batu
kapur tersebut di atas akan menjadi salah satu yang akan melewati saringan 8 mesh.
Fraksi-fraksi 8- 20 mesh dan yang lebih besar tidak efektif dalam meningkatkan pH tanah
asam.