You are on page 1of 13

HAK dan Kewajiban Negara

Kelompok 5 :
1.Rambu Kareri Asanah
2.Eka Ayu Dharma Yanti Giri
3.Krisnanda Yudhantara
4.I.Gst.Agung Jelantik

12/07/21 1
Terdiri atas :

Bab I Pendahuluan:
Latar Belakang dan Tujuan
Bab II ISI
Bab III Penutup :
Kesimpulan dan Saran

12/07/21 2
I. Warga Negara dan Kewarganegaraan
WARGA NEGARA
•warga mengandung arti peserta, anggota dari suatu organisasi
•warga Negara berarti anggota dari suatu Negara
•Rakyat adalah mereka yang tinggal di suatu wilayah dan tunduk pada
pemerintahan itu
•Penduduk adalah orang-orang yang tinggal disuatu wilayah Negara dalam
kurun waktu tertentu dengan maksud berdomisili atau menetap

Warga Negara
Penduduk
Orang Asing
Orang yang berada
di wilayah negara
Bukan
Penduduk

12/07/21 3
KEWARGANEGARAAN
Kewarganegaraan (citizenship) memiliki arti keanggotaan yang
menunjukkan hubungan atau ikatan antara Negara dengan warga Negara
Pasal II Peraturan Penutup Undang-Undang No.62 Tahun 1958 , yaitu
segala jenis hubungan dengan suatu Negara yang mengakibatkan adanya
kewajiban Negara itu untuk melindungi orang yang bersangkutan
Undang-Undang Kewarganegaraan Republik Indonesia adalah segala hal
yang berkaitan dengan Negara
Kewarganegaraan dalam arti Yuridis dan Sosiologis
Kewarganegaraan dalam arti Yuridis, yakni ditandai dengan adanya ikatan
hukum antara orang-orang dengan Negara yang menimbulkan ikatan hokum
antara orang dan Negara yang bersangkutan. Tanda adanya ikatan hokum
yaitu : akte kelahiran, surat pernyataan, bukti kewarganegaraan, dll.
Kewarganegaraan dalam arti Sosiologis, yakni tidak ditandai dengan ikatan
hukum tetapi dengan ikatan emosional, seperti perasaan, ikatan keturunan,
ikatan tanah air, dll.
Kewarganegaraan dalam arti Formil dan Materiil
Dalam arti formil merujuk pada tempat kewarganegaraan. Dalam sistematika
hukum, masalah kewarganegaraan berada pada hokum publik.
Kewarganegaraan dalam arti materiil menunjuk pada akibat hukum dari status
kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan kewajiban warga Negara.

12/07/21 4
II.KEDUDUKAN WARGA NEGARA
Kedudukan warga Negara ditentukan oleh asas kewarganegaraan
berdasarkan kelahiran dan asas kewarganegaraan berdasarkan
perkawinan

Penentuan warga Negara Penentuan warga Negara


berdasarkan sisi kelahiran berdasarkan aspek perkawinan
ditentukan oleh dua asas, dibedakan atas :
yaitu : Asas Persamaan Hukum,
didasarkan pada pandangan bahwa
Asas Ius Soli, yaitu asas suami istri adalah suatu ikatan yang
yang menyatakan tidak terpecah sebagai inti dari
kewarganegaraan orang masyarakat sehingga asas ini
ditentukan dari tempat diusahakan status
tinggal dimana orang kewarganegaraan suami dan istri
tersebut dilahirkan. adalah satu dan sama.
Asas ius Sanguinis, yaitu Asas Persamaan Derajat, bahwa
asas yang menyatakan suatu perkawinan tidak
kewarganegaraan menyebabkan perubahan
ditentukan oleh keturunan statuskewarganegaraa suami atau
dari orang tersebut. istri sehingga mereka dapat
berbeda kewarganegaraan seperti
12/07/21
halnya mereka sebelum menikah.
5
PROBLEM KEWARGANEGARAAN
Apatride adalah istilah
untuk orang-orang
yang tidak memiliki
kewarganegaraan. Problem
Kewarganegaraan
Biapatride adalah istilah
untuk orang-orang
yang memiliki dua Apatride Biapatride Multiapatride
kewarganegaraan.
Bahkan dapat juga
menimbulkan
multiapatride yaitu istilah
bagi orang-orang yang
memiliki lebih dari dua
kewarganegaraan.
12/07/21 6
KETENTUAN PASAL
Pasal 26 UUD 1945, yang menjadi warga Negara Indonesia adalah :
yang menjadi warga Negara Indonesia ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara.
penduduk ialah warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia.
hal-hal yang mengenai warga Negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.

Berdasarkan Pasal 26 ayat 2 UUD 1945, penduduk Negara Indonesia terdiri


atas dua yaitu warga Negara dan orang asing. Ketentuan ini merupakan hal
baru dan sebagai hasil amandemen atas UUD 1945. Sebelumnya, penduduk
Indonesia berdasarkan Indische Staatregeling 1927 pasal 163, dibagi menjadi 3
kelompok yaitu
Golongan Eropa
Golongan Timur Asing
Golongan Bumiputra atau Pribumi

Undang-undang yang mengatur tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia


adalah UUD No 12 Tahun 2006.

12/07/21 7
Ada 7 undang-undang yang mengatur
kewarganegaraan yaitu :
Pokok materi yang diatur dalam
a.UU No 3 Tahun 1946 tentang Warga
undang-undang ini adalah :
Negara dan Penduduk Negara Siapa yang menjadi WNI
b.UU No 6 Tahun 1947 tentang Perubahan Syarat dan tata cara memperoleh
atas UU No 3 Tahun 1946. KRI
c.UU No 8 Tahun 1947 tentang Kehilangan KRI
Memperpanjang Waktu untuk Mengajukan
Pernyataan Berhubung dengan
Syarat dan tata cara memperoleh
Kewarganegaraan Negara Indonesia.
kembali KRI
d.UU No 11 Tahun 1948 tentang Ketentuan Pidana
Memperpanjang Waktu lagi untuk
Mengajukan
Pernyataan Berhubung dengan
Kewarganegaraan Negara Indonesia
e.UU No 62 Tahun 1958 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia
f. UU No 3 Tahun 1976 tentang Perubahan
atas Pasal 18 UU No 62 Tahun 1958
g. UU No 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Indonesia.

12/07/21 8
III. HAK dan KEWAJIBAN WARGA NEGARA
Peranan ini dibedakan menjadi 4 yaitu :
Peranan Pasif adalah kepatuhan warga Negara terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Peranan Aktif adalah aktivitas warga Negara untuk terlibat
serta ambil bagian dalam kehidupan bernegara, terutama
dalam hal mempengaruhi public.
Peranan Positif merupakan aktivitas warga Negara untuk
meminta pelayanan dari Negara untuk memenuhi
kebutuhan hidup.
Peranan Negatif merupakan aktivitas warga Negara untuk
menolak campur tangan Negara dalam persoalan pribadi.

12/07/21 9
Hak dan Kewajiban dalam UUD 1945
Hak Warga Negara :
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 : Hak atas Kewajiban Warga Negara :
pekerjaan dan Penghidupan yang layak, Pasal 27 ayat 1 UUD 1945 :
pasal ini menunjukkan asas keadilan social Kewajiban menaati hokum
dan kerakyatan.
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 : Hak membela
dan pemerintahan
Negara Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 :
Pasal 28 UUD 1945 : Hak mengemukakan Kewajiban membela Negara
Pendapat
Pasal 29 ayat 1 dan 2 UUD 1945 : Hak
Pasal 30 ayat 1 UUD 1945 :
kemerdekaan memeluk agama Kewajiban dalam uapaya
Pasal 30 ayat 1 UUD 1945 : Hak dan pertahanan Negara.
kewajiban dalam membela Negara
Pasal 31 ayat 1 dan 2 UUD 1945 : Hak
untuk mendapatkan Pengajaran
Pasal 32 ayat 1 UUD 1945 : Hak untuk
mengembangkan dan memajukan
kebudayaan nasional Indonesia.
Pasal 33 ayat 1, 2, 3, 4, dan 5 UUD 1945 :
Hak ekonomi atau hak untuk mendapatkan
kesejahteraan social.
Pasal 34 UUD 1945 : Hak mendapatkan
jaminan keadilan social.

12/07/21 10
HAK dan KEWAJIBAN NEGARA
Selain itu ditentukan pula hak dan kewajiban yang dimiliki
Negara terhadap warga Negara. Beberapa ketentuan
tersebut adalah :
hak Negara untuk ditaati hokum dan pemerintahan
hak Negara untuk dibela
hak Negara untuk menguasai bumi, air, dan kekayaan untuk
kepentingan rakyat.
Kewajiban Negara untuk menjamin system hukum yang adil
Kewajiban Negara untuk menjamin hak asasi warga Negara
Kewajiban Negara untuk mengembangkan system
pendidikan nasional rakyat
Kewajiban Negara memberi jaminan social
Kewajiban Negara memberi kebebasan beribadah

12/07/21 11
Penjabaran Atas UUD 1945
Ketentuan lebih lanjut mengenai berbagai hak dan kewajiban warga Negara
dalam hubungannya dengan Negara tertuang dalam berbagai peraturan
perundang-undangan sebagai penjabaran atas UUD 1945, yaitu :
Hak dan Kewajiban warga Negara di bidang pendidikan :
UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
UU No 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen
Hak dan Kewajiban warga Negara di bidang perztahanan :
UU No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI
UU No 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
UU No 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia
Hak dan Kewajiban Warga Negara di bidang Politik :
UU No 9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan mengemukakan pendapat
UU No 40 Tahun 1999 tentang Pers
UU No 31 Tahun 2002 tentang PARPOL
UU No 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Anggota DPR, DPD, dan DPRD
UU No 23 Tahun 2003 tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden

12/07/21 12
PENUTUP
I.Kesimpulan
Hubungan dan kedudukan warga Negara bersifat khusus,
sebab hanya mereka yang menjadi warga negaralah yang
memiliki hubungan timbal balik dengan negaranya.
Peran Negara sebagai entitas adalah abstrak. Realitasnya
unsur negara yang tampak adalah rakyat, wilayah, dan
pemerintah.rakyat yang tinggal di suatu wilayah merupakan
penduduk Negara yang bersangkutan. Kedudukan warga
Negara akan menciptakan hubungan yang bersifat timbale
balik yang meliputi peranan, hak, dan kewajiban antara
warga Negara dan Negara itu sendiri. Sehingga hubungan
antara hak dan kewajiban warga Negara dengan Negara
atau sebaliknya harus seimbang, agar dapat tercipta
hubungan yang harmonis, konstruktif, produktif, dan
demokratis antara Negara dan warga negaranya.
II.Saran
Untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada makalah ini
kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun
agar makalah selanjutnya menjadi lebih baik
12/07/21 13

You might also like