Professional Documents
Culture Documents
3. Kompetensi darar lain yang harus dimiliki untuk melakukan tindakan tersebut.
Perawat harus mengetahui jenis dan ukuran kanula infuse, jenis cairan yang akan
diberikan, cara menghitung tetesan infuse.
Kanula infuse yang digunakan harus yang mudah dimasukkan, menggunakan trauma yang
sedikit (gunakan yang terkecil), dan alirannya lancar. Ukuran kanul yang digunakan
tergantung dari tujuan pemberian infuse, tipe cairan dan ukuran atau kondisi vena.
- 18 Gauge (ungu) untuk darah atau memasukkan banyak cairan.
- 20 Gauge (pink) untuk pemberian obat yang lama atau pemberian 2-3 liter cairan/hari.
- 22 Gauge (biru) untuk pemberian obat yang lama, klien kanker dan vena kecil.
- 24 Gauge (kuning) untuk bayi, anak atau dewasa yang venanya kecil/ rapuh.
8. Prosedur tindakan.
- Kaji status klien (instruksi atau program terapi, tanda vital, alergi, hasil laboratorium).
- Jelaskan prosedur, beri privasi dan posisi yang nyaman.
- Cuci tangan, siapkan alat
- Cek bungkus/botol cairan: bocor, warna cairan, tanggal kadaluarsa.
- Hitung tetesan infuse dengan benar.
- Gunakan teknik mempertahankan sterilitas untuk menyambung selang ke dalam botol
cairan. Atur set selang dan cairan infuse. Kunci/ klem selang infuse. Sambungkan
selang dengan cairan infuse & gantung botol infuse, isi chamber dengan cairan infuse
dan aliran sampai ke ujung selang.
- Beri label pada botol infuse (tanggal, jam, terapi, tetesan) & selang infuse (tanggal,
jam, inisial perawat yang memasang).
- Pilih dan kaji kondisi vena, pastikan tidak ada hematoma.
- Matikan alur cairan pada selang dan lindungi ujungnya dengan jarum untuk mencegah
kontaminasi.
- Perhatikan posisi klien dan cahaya untuk memudahkan insersi.
- Siapkan tempat penusukan (mulai dari vena bagian distal). Pasang tourniquet.
- Pasang perlak, sarung tangan dan bersihkan area penusukan dengan kapas alcohol.
- Buka jarum dengan tangan dominan, insersi jarum dengan sudut 15-450
- Bila sudah pasti masuk ke dalam vena, tarik jarum dan lepaskan, pertahankan kateter.
- Hubungkan selang infuse dengan kateter yang masuk ke vena dan buka klem selang
infuse
- Lepaskan bendungan dan mulai jalankan infuse, dan atur tetesan.
- Plester kateter infuse dengan metode H. beri antiseptic pada tempat penusukan.
- Tutup dengan kasa perban. Plester perban dan beri label (waktu pemasangan, ukuran
dan jenis kanula infuse serta inisial pemasang).
- Rapikan alat, lepas sarung tangan dan dokumentasi.
9. Hal-hal penting yang harus diperhatikan bagi perawat dalam melakukan tindakan.
- Ganti lokasi tusukan setiap 48-72 jam dan gunakan set infus baru.
- Ganti kasa steril penutup luka setiap 24-48 jam dan evaluasi tanda infeksi.
- Observasi tanda / reaksi alergi terhadap infus atau komplikasi lain.
- Jika infus tidak diperlukan lagi, buka fiksasi pada lokasi penusukan.
- Kencangkan klem infus sehingga tidak mengalir.
- Tekan lokasi penusukan menggunakan kasa steril, lalu cabut jarum infus perlahan,
periksa ujung kateter terhadap adanya embolus.
- Bersihkan lokasi penusukan dengan anti septik. Bekas-bekas plester dibersihkan
memakai kapas alkohol atau bensin (jika perlu)
SUMBER
Arifianto. “Pemberian cairan infuse intravena (Intravenous Fluids).” Style sheets.
http://www.sehatgroup.web.id/?p=200 (Tanggal unduh 9 Oktober 2010).
Murwani, A. (2008). Keterampilan dasar praktek klinik keperawatan. Yogyakarta: Penerbit
Fitramaya.
Staff DKKD. (2006). Panduan praktikum keperawatan dasar II. Jakarta: Lembaga Penerbit
FEUI.
Potter, P. A & Perry, A. G. (2006). Fundamentals of nursing: concepts, process and practice.
Philadelphia: Mosby.