You are on page 1of 8

PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN

Menurut Stephen P. Roobins (2001 : 4) bahwa ”Organisasi adalah suatu unit


(satuan) sosial yang dikoordinasikan dengan sadar, yang terdiri dari dua orang atau lebih
yang berfungsi atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan atau
serangkaian tujuan bersama”. Berdasarkan definisi ini, perusahaan manufaktur dan jasa
adalah organisasi, demikian pula sekolah, rumah sakit, gereja, satuamn militer, toko
eceran, kantor polisi, dan badan pemerintah lokal, negara bagian, dan federal.
Orang–orang yang mengawasi kegiatan–kegiatan orang lain dan yang
bertanggung jawab atas pencapaian tujuan dalam organisasi ini adalah manajer yang
dengan kata lain manager bisa kita sebut juga Pemimpin.
Menurut Henry Fayol dalam buku Perilaku Organisasi (2001 : 5) mengatakan
bahwa ”Manajer menjalankan lima fungsi manajemen : mereka merencanakan,
mengorganisasi, memerintah, mengkoordinasi, dan mengendalikan”. Bila kita tinjau
kembali bahwa fungsi tersebut termasuk ke dalam komponen kepemimpinan. Jadi bisa
kita ambil kesimpulan kepemimpinan merupakan bagian dari organisasi.
Kepemimpinan merupakan cabang dari kelompok ilmu administrasi, khususnya
ilmu administrasi negara. Sedangkan ilmu administrasi adalah salah satu cabang dari
ilmu-ilmu social dan merupakan salah satu perkembangan dari filsafat. Kepemimpinan
dimasukkan ke dalam kategori “ilmu terapan” dari ilmu-ilmu social sebab prinsip-prinsip,
definisi, dan teori-teorinya diharapkan dapat bermanfaat bagi usaha peningkatan taraf
manusia. Kepemimpinan sebagai cabang ilmu bertujuan untuk:
1. Memberikan pengertian mengenai kepemimpinan secara luas,
2. Menafsirkan dari tingkah laku pemimpin, dan
3. Pendekatan terhadap permasalahan sosial yang dikaitkan
dengan fungsi pemimpin.
Kepemimpinan muncul bersama-sama adanya peradaban manusia yaitu sejak
zaman nabi-nabi dan nenek moyang manusia yang berkumpul bersama, lalu bekerja
bersama-sama untuk mempertahankan eksistensi hidupnya menantang kebuasan binatang
dan alam di sekitarnya. Sejak itulah terjadi kerja sama antar manusia dan ada unsure
kepemimpinan. Pada saat itu pribadi yang ditujuk sebagai pemimpin ialah orang-orang
yang paling kuat, paling cerdas, dan paling berani. Sebagai contoh, Kautilya dengan
tulisannya “Arthasastra” (321 Sebelum Masehi) menuliskan cirri-ciri khas seorang
perwira yang ditunjuk sebagai pemimpin, ialah:
1. Pribumi, lahir dari keturunan luhur,
2. Sehat, kuat, berani, ulet,
3. Intelegent punya ingatan yang kuat, pandai, fasih berbicara,
4. Punya watak yang murni dengan sifat-sifat utama, penuh kebaktian, setia, taat
pada kewajiban, punya harga diri, kokoh pendiriannya, memiliki antusiasme,
bijaksana, mampu melihat jauh ke depan,
5. Ramah-tamah, baik hati, sopan-santun,
6. Terampil, terlatih baik dalam bidang seni,
7. Mempunyai pengaruh.

Terdapat 2 pendapat mengenai asal-usul kepemimpinan yaitu :

2.1.1 Pemimpin Dilahirkan (Leaders are born)

Artinya seseorang hanya akan menjadi pimpinan yang efektif karena dia
dilahirkan dengan bakat-bakat kepemimpinan. Pandangan ini diwarni filsafat hidup
yang deterministik dalam arti bahwa adanya keyakinan diantara para penganutnya
bahwa jika seseorang memang sudah ditakdirkan “menjadi seorang
pemimpin”,terlepas dari pejalanan hidup yang bersangkutan tampil pada panggung
kepemimpinan dan akan efektif dalam menjalankan fungsi-fungsi kepemimpinannya.
Bagi para penganut pendapat ini tidak menjadi soal betapa banyak kesempatan yang
dimanfaatkan seseorang dalam upaya menumbuhkan efektivitas kepemimpinannya,
apabila seseorang itu tidak dilahirkan dengan bakat kepemimpinan yang bersangkutan
tidak akan pernah menjadi pemimpin yang efektif.
2.1.2 Pemimpin Dibentuk dan Ditempa (Leaders are made)

Pandangan ini berkisar pada pendapat yang mengatakan bahwa efektifitas


kepemimpinan seseorang dapat dibentuk dan ditempa. Caranya adalah dengan
memberikan kesempatan yang luas kepada yang bersangkutan untuk menumbuhkan
dan mengembangkan efektifitas kepemimpinannya melalui bebagai kegiatan
pendidikan dan latihan kepemimpinan. Menurut pandangan para penganut paham ini
bahwa kepemimpinan seseorang dapat dibentuk dan bahwa efektifitas kepemimpinan
dapat dipelajari,dengan pendidikan dan latihan yang terarah dan intensif. Para
penganut paham ini pada umumnya tegolong pada orang-orang yang menganut
paham egalitarianistik.

2.2 Konsep Dasar / Teori Kepemimpinan


Konsep dasar atau teori kepemimpinan memiliki pengertian sebagai berikut.
a. Suatu penggeneralisasian dari suatu seri fakta mengenai sifat-sifat dasar
dan perilaku pemimpin dan konsep-konsep kepemimpinan.
b. Dengan menekankan latar belakang histories dan sebab musabab
timbulnya kepemimpinan serta persyaratan untuk menjadi pemimpin.
c. Sifat-sifat yang diperlukan oleh seorang pemimpin , tugas-tugas pokok
dan fungsinya, serta etika profesi yang perlu dipakai oleh pemimpin.
d. Suatu konsep yang menganggap bahwa kepemimpinan merupakan suatu
kemampuan yang berupa sifat-sifat yang dibawa sejak lahir yang ada pada diri
seorang pemimpin. Menurut konsep ini kepemimpinan diartikan sebagai “traits
within the individual leader”. Jadi, seorang dapat menjadi pemimpin karena
memang dilahirkan sebagai pemimpin dan bukan karena dibuat/dididik untuk itu
(leaders were borned and not made). Konsep ini merupakan konsep yang paling
tua dan paling lama dianut orang.
e. Konsep kedua agak lebih maju lagi. Konsep ini memandang
kepemimpinan sebagai fungsi kelompok (function of the group). Menurut konsep
ini sukses tidaknya suatu keputusan tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan
atau sifat-sifat yang ada pada seseorang tetapi justru yang lebih penting adalah
dipengaruhi oleh sifat-sifat yang ada dan ciri-ciri kelompok yang dipimpinnya.
f. Kepemimpinan dipandang sebagai suatu fungsi dari situasi (function of
the situation) konsep yang ketiga ini menunjukkan bahwa betapapun seorang
pemimpin telah memiliki sifat-sifat kepemimpinan yang baik masih ditentukan
pula oleh situasi yang selalu berubah yang mempengaruhi perubahan dan
perkembangan kehidupan kelompok yang dipimpinnya.
Tiga teori yang menonjol dalam menjelaskan kemunculan pemimpin ialah sebagai
berikut.
a. Teori Genetis, menyatakan bahwa:
• Pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi lahir jadi pemimpin oleh
bakat-bakat alami yang luar biasa sejak lahirnya.
• Dia ditakdirkan lahir menjadi pemimpin dalam situasi kondisi
yang bagaimanapun juga, yang khusus.
• Secara filosofi, teori tersebut menganut pandangan deterministis.
b. Teori Sosial (lawan teori genetis), menyatakan bahwa:
• Pemimpin itu harus disiapkan, dididik, dan dibentuk, tidak
terlahirkan begitu saja.
• Setiap orang bias menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan
pendidikan serta didorong oleh kemauan sendiri.
c. Teori Ekologis atau Sintetis, menyatakan bahwa:
Seorang akan sukses menjadi pimpinan bila sejak lahirnya dia telah memiliki
bakat-bakat kepemimpinan dan bakat-bakat ini sempat dikembangkan melalui
pengalaman dan usaha pendidikan, dan juga sesuai dengan tuntutan lingkungan atau
ekologisnya
Banyak studi ilmiah dilakukan orang mengenai kepemimpinan, dan hasilnya
berupa teori-teori tentang kepemimpinan. Teori-teori yang dimunculkan menunjukan
perbedaan dalam:
a. Pendapat dan uraiannya,
b. Metodologinya,
c. Interpretasi yang diberikan,
d. Kesimpulan yang ditarik.
Setiap teoritikus mempunyai segi penekanannya sendiri, dipandang dari satu
aspek tertentu dan para penganutnya berkenyakinan bahwa teori itulah yang paling
benar dan paling tepat.
G. R. Terry mengemukakan sejumlah teori kepemimpinan yaitu teori - teori
sendiri ditambah dengan teori-teori penulis lain sebagai berikut:

2.3 Hakekat Kepemimpinan


Dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi,
perusahaan sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin,
kepemimpinan serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan
yang berkaitan satu dengan yang lainnya.
Untuk lebih jelasnya dapat didefinisikan, bahwa pemimpin adalah orang yang
mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap dan gaya yang baik untuk mengurus atau
mengatur orang lain. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam
menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan,
mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Sedangkan kekuasan
adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apa yang
diinginkan pihak lainnya.
Mengapa ketiga kata tersebut memiliki keterikatan yang tak dapat
dipisahkan?. Hal itu karena untuk menjadi seorang pemimpin bukan hanya
berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil
hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau
pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat-
sifatnya atau kewenangan yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh
terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.
Teori kepemimpinan yang menjadi dasar mengapa seseorang diangkat
menjadi pemimpin antara lain; pertama karena sifatnya yang identik dengan
karakteristik khas seperti fisik, mental dan kepribadian yang dikaitkan dengan atribut
pribadi dari para pemimpin tersebut yang dianugerahi beberapa ciri yang tidak
dimiliki orang lain. Di antaranya intelegensia, kepribadian dan karakteristik fisik.
Kedua; karena kepribadian perilaku serta ketiga karena situasi. Pemimpin
memahami betul perilaku maupun sifat-sifat bawahannya. Apalagi dengan situasi dan
kondisi di negeri kita sekarang ini, krisis kepemimpinan akan berakibat pada gejolak
yang seharusnya tidak kita inginkan. Sebagai contoh, maraknya demonstrasi para
buruh, masalah rawan pangan maupun gizi buruk. Logikanya, masalah-masalah itu
tak perlu terjadi di negeri kita yang kaya akan sumber alam dan sumber daya
manusianya.
Memang untuk mengatasi masalah tersebut bukan pekerjaan yang mudah.
Perlu pemikiran yang jernih dan bijaksana. Di sinilah peran kepemimpinan benar-
benar diharapkan. Jangan sampai hasil keputusan yang diambil justru memicu
masalah yang baru. Sebagai contoh, demo buruh dan pekerja. Pada dasarnya mereka
tidak puas terhadap kebijakan pimpinan, seperti PHK tidak diberi upah/pesangon
yang seharusnya mereka terima, upah/gaji mereka tidak diperhatikan sementara
pimpinan menginginkan mereka bekerja sesuai dengan keinginan pemimpin.
2.3.1 Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan.

a. Pengertian Pemimpin
 Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan
khususnya kecakapan kelebihan di satu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi
orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu,demi
pencapaian satu atau beberapa tujuan.
 Pemimpin adalah seorang yang memimpin ,dengan jalan memprakarsai
tingkah laku sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol
usaha/upaya orang lain atau melalui prestise,kekuasaan atau posisi
(Henry Pratt Fairchild)
 Pemimpin adalah pemandu ,penunjuk,penuntun, komandan.
(John Gage Allee)
 Pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan khusus, dengan atau
tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya, untuk
melaksanakan usaha bersama mengarah pada pencapaian sasaran-sasaran tertentu.

b. Pengertian Kepemimpinan.
 Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang agar mau
bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan yang mereka inginkan. (Ordway Tead)
 Kepemimpinan adalah kemampuan mengajak atau mengarahkan orang-
orang tanpa memakai perbawa atau kekuatan formal jabatan atau keadaan luar.(Reuter)
 Kepemimpinan adalah perilaku individu apabila dia mengarahkan
kegiatan-kegiatan kelompok untuk mencapai tujuan bersama.(J.K. Hemphill & Coons)
 Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seorang pemimpin,
mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama secara sadar dalam hubungan tugas untuk
mencapai yang diinginkan pemimpin.(G.R.Terry)
 Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas kelompok untuk
menetapkan tujuan dan mencapai tujuan.(Fred E. Fiedler)
 Kepemimpinan adalah seni membujuk bawahan untuk menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaan mereka dengan semangat keyakinan.(Harold Koontz & Cyril
O”Donnel)
 Kepemimpinan adalah satu bentuk dari kekuasaan dalam hal mana
pengikut banyak tidaknya mengharuskan menerima pengarahan dan pengawasan dari
orang lain (James Donelly)
 Kepemimpinan adalah suatu proses pengarahan pengaruh menuju
pencapaian tujuan tertentu.(John A. Pierce & Richard B. Robinson)
 Kepemimpinan merupakan pengaruh interpersonal yang terlatih dalam
suatu situasi dan melalui proses komunikasi,diarahkan pada pencapaian tujuan khusus.
( Robert Tannebaum & Fred Massarik)

You might also like