You are on page 1of 39

SOP PENILAIAN BALANCE CAIRAN

  PENILAIAN BALANCE CAIRAN

     

STANDARD    
OPERSIONAL
PROSEDUR

PENGERTIAN Penghitungan keseimbangan cairan masuk dan keluar tubuh


Mengetahui status cairan tubuh :

1. Mengetahui jumlah masukan cairan


2. Mengetahui keluaran cairan
TUJUAN
3. Mengetahui balance cairan

4. Menentukan kebutuhan cairan

KEBIJAKAN Pasien dengan kecenderungan gangguan regulasi cairan

PETUGAS Perawat
1. Alat tulis
PERALATAN
2. Gelas ukur urine/urine bag
  A. Tahap PraInteraksi
1. Melakukan pengecekan program terapi
  2. Mencuci tangan
B. Tahap Orientasi
  1. Memberikan salam pasien dan sapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan  dan prosedur pelaksanaan
  C. Tahap Kerja
1. Menghitung in take oral (minum)
PROSEDUR 2. Menghitung in take oral (makan)
PELAKSANAAN 3. Menghitung in take parenteral
4. Menentukan cairan metabolisme
5. Menghitung out put urine
6. Menghitung out put feces
7. Menghitung out put abnormal (muntah, drain,
perdarahan dll)
8. Menghitung out put IWL
9. Menghitung balance cairan
D. Tahap Terminasi
1. Berpamitan dengan klien
2. Membereskan alat-alat
3. Mencuci tangan

4. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI ASPEK KETRAMPILAN


PENILAIAN BALANCE CAIRAN

NILAI
No ASPEK YANG DINILAI BOBOT
0 1 2

A ALAT        

1 Alat tulis 1      

2 Gelas ukur urine/urine bag 2      

B Tahap Pra Interaksi        

1 Melakukan pengecekan program terapi 2      


2 Mencuci tangan 1      

C Tahap Orientasi        

1 Memberikan salam pasien dan sapa nama pasie 1      

2 Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan 2      

D Tahap kerja        

1 Menghitung in take oral (minum 3      

2 Menghitung in take oral (makan) 3      

3 Menghitung in take parenteral 4      

4 Menentukan cairan metabolisme 3      

5 Menghitung out put urine 4      

6 Menghitung out put feces 3      

7 Menghitung out put abnormal (muntah, drain, perdarahan      


3
dll)

8 Menghitung out put IWL 5      

9 Menghitung balance cairan 9      

E Tahap Terminasi        

1 Berpamitan dengan klien 1      

2 Membereskan  alat-alat 1      

3 Mencuci tangan 1      

4 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1      

  TOTAL 50      
http://kapukpkusolo.blogspot.com/2010/08/sop-penilaian-balance-cairan.html
SOP PROSEDUR PERAWATAN KATETER WANITA

  PROSEDUR PERAWATAN KATETER WANITA

     

STANDARD    
OPERSIONAL
PROSEDUR

Melakukan tindakan perawatan pada daerah genetal wanita yang


PENGERTIAN
terpasang kateter
1. Mencegah infeksi
TUJUAN
2. Memberikan rasa nyaman

KEBIJAKAN Pasien wanita yang terpasang kateter

PETUGAS Perawat
1. Bak instrument steril berisi lidi kapas
2. Sarung tangan steril
3. Desinfektan
4. Air hangat, waslap, handuk
PERALATAN
5. Perlak dan pengalas

6. Bengkok
A. Tahap PraInteraksi
PROSEDUR 1. Mengecek program terapi
PELAKSANAAN 2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam pada pasien dan sapa nama
pasien
2. Menjelaskan tujuan  dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
C. Tahap Kerja
1. Memasang sampiran/menjaga privacy
2. Menyiapkan pasien dengan posisi dorcal recumbent
dan melepaskan pakaian bawah pasien
3. Memasang perlak, pengalas
4. Memakai sarung tangan
5. Membersihkan genetalia dengan air hangat
6. Memastikan posisi kateter terpasang dengan benar
(menarik dengan hati-hati, kateter tetap tertahan)
7. Memberikan desinfektan dengan lidi kapas pada
ujung   pemasangan kateter
8. Melepas pengalas dan sarung tangan
9. Merapikan pasien
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan  dan kembalikan alat
4. Mencuci tangan

5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI ASPEK KETRAMPILAN


PERAWATAN KATETER WANITA

NILAI
No ASPEK YANG DINILAI BOBOT
0 1 2

A ALAT        

1 Bak instrument steril berisi lidi kapas 1      

2 Sarung tangan steril 2      

3 Desinfektan 2      

4 Air hangat, waslap, handuk 2      

5 Perlak dan pengalas 1      

6 Bengkok 1      

B Tahap Pra Interaksi        

1 Cek program terapi 1      


2 Mencuci tangan 1      

3 Siapkan alat 2      

C Tahap Orientasi        

1 Memberikan salam dan menyapa nama pasien 1      

2 Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan 2      

3 Menanyakan persetujuan atau kesiapan klien 1      

D Tahap kerja        

1 Memasang sampiran/menjaga privacy 2      

2 Menyiapkan pasien dengan posisi dorcal recumbent dan      


2
melepaskan pakaian bawah pasien

3 Memasang perlak, pengalas 2      

4 Meletakkan bengkok di dekat vulva 1      

5 Memakai sarung tangan kemudian mengambil kapas      


2
basah

6 Membuka vulva dengan ibu jari dan jari telunjuk kiri 3      

7 Membersihkan vulva mulai dari labia mayora kiri, labia      


mayora kanan, labia minora kiri, labia minora kanan,
5
vestibulum, perineum. Arah dari atas kebawah dengan
kapas basah (1 kapas 1 kali usap)

8 Memastikan posisi kateter terpasang dengan benar      


4
(menarik dengan hati-hati, kateter tetap tertahan)

9 Memberikan desinfektan dengan lidi kapas pada      


3
Orifisium

10 Melepas pengalas dan sarung tangan 2      


11 Merapikan pasien 2      

E Tahap Terminasi        

1 Melakukan evaluasi hasil tindakan 1      

2 Berpamitan dengan klien 1      

3 Merapikan  alat dan mengembalikan ke tempat semula 1      

4 Mencuci tangan 1      

5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1      

  TOTAL 50      

http://kapukpkusolo.blogspot.com/2010/09/sop-prosedur-perawatan-kateter-wanita.html
SOP PENYIAPAN SPESIMEN DARAH VENA

Download Askep Kapuk Online Update Standar Operasional Prosedur (SOP)


Keperawatan PENYIAPAN SPESIMEN DARAH VENA persiapan OSCA Jateng
(Jawa Tengah)

  PENYIAPAN SPESIMEN DARAH VENA

     

STANDARD    
OPERSIONAL
PROSEDUR

Mengambil dan menyiapkan darah vena untuk pemeriksaan


PENGERTIAN
diagnostik

TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter

KEBIJAKAN Pasien yang membutuhkan pemeriksaan darah vena

PETUGAS Perawat
1. Sarung tangan 1 pasang
2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Kapas alcohol dalam kom (secukupnya)
4. Desinfektan (salf atau cair)
5. Torniquet
6. Perlak dan pengalas
PERALATAN
7. Botol wadah specimen dengan atau tanpa koagula
8. Bengkok
9. Plester luka (contoh “Hansaplast”) atau kasa dan plester

10. Lembar pemeriksaan laborat


A. Tahap PraInteraksi
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan  dan prosedur tindakan pada
keluarga/pasien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Mengatur posisi pasien dan pilih vena dari arah distal
2. Memasang perlak dan alasnya
3. Membebaskan daerah yang akan di injeksi
4. Meletakkan tourniquet 5 cm proksimal yang akan
ditusuk
5. Memakai hand schoon
6. Membersihkan kulit dengan kapas alcohol
(melingkar dari arah dalam ke luar) biarkan kering
PROSEDUR 7. Mempertahankan vena pada posisi stabil
PELAKSANAAN 8. Memegang spuit dengan sudut 300,
9. Menusuk vena dengan kemiringan 300, dan lubang
jarum     menghadap keatas
10. Melakukan aspirasi dan pastikan darah masuk spuit,
ambil darah  sesuai kebutuhan
11. Membuka tourniquet
12. Memasukkan darah secara perlahan
13. Mencabut spuit sambil menekan daerah tusukan
dengan kapas
14. Menutup daerah tusukan dengan “plester luka”
15. Memasukkan darah kedalam botol specimen
16. Merapikan pasien
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan

5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI ASPEK KETRAMPILAN


PENYIAPAN SPESIMEN DARAH VENA
NILAI
No ASPEK YANG DINILAI BOBOT
0 1 2

A ALAT        

1 Sarung tangan 1 pasang 0,5      

2 Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan 1      

3 Kapas alcohol dalam kom (secukupnya) 0,5      

4 Desinfektan (salf atau cair) 0,5      

5 Torniquet 1      

6 Perlak dan pengalas 0,5      

7 Plester luka (contoh “Hansaplast”) atau kasa dan plester 0,5      

8 Lembar pemeriksaan laborat 0,5      

9 Botol wadah specimen 0,5      

10 Bengkok 0,5      

B Tahap Pra Interaksi        

1 Melakukan verifikasi program pengobatan klien 1      

2 Mencuci tangan 1      

3 Menyiapkan obat sesuai prinsip 3      

3 Menempatkan  alat di dekat pasien dengan benar 1      

C Tahap Orientasi        

1 Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik 1      


2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada      
2
keluarga/klien

3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan 1      

D Tahap kerja        

1 Mengatur posisi pasien dan pilih vena dari arah distal 1      

2 Memasang perlak dan alasnya 1      

3 Membebaskan daerah yang akan di injeksi 1      

4 Meletakkan tourniquet 5 cm proksimal yang akan ditusuk 3      

5 Memakai hand schoon 1      

6 Membersihkan kulit dengan kapas alcohol (melingkar dari      


3
arah dalam ke luar)

7 Mempertahankan vena pada posisi stabil 3      

8 Memegang spuit dengan sudut 300 3      

9 Menusuk vena dengan kemiringan 300, dan lubang jarum      


3
menghadap keatas

10 Melakukan aspirasi dan pastikan darah masuk spuit, ambil      


3
darah  sesuai kebutuhan

11 Membuka tourniquet 2      

12 Mencabut spuit sambil menekan daerah tusukan dengan      


2
kapas

13 Menutup daerah tusukan dengan “plester luka” 1      

14 Memasukkan darah kedalam botol spesimen 2      

E Tahap Terminasi        
1 Melakukan evaluasi tindakan 1      

2 Berpamitan dengan klien 1      

3 Membereskan  alat-alat 1      

4 Mencuci tangan 1      

5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1      

  TOTAL 50      
http://kapukpkusolo.blogspot.com/2010/08/sop-penyiapan-spesimen-darah-vena.html
SOP PENGHISAPAN LENDIR

Download Askep Kapuk Online Update Standar Operasional Prosedur (SOP)


Keperawatan PENGHISAPAN LENDIR persiapan OSCA Jateng (Jawa Tengah)

  PENGHISAPAN LENDIR

     

STANDARD    
OPERSIONAL
PROSEDUR

PENGERTIAN Melakukan tindakan penghisapan lendir di jalan nafas


1. Mengeluarkan secret/cairan pada jalan nafas
TUJUAN
2. Melancarkan jalan nafas
1. Pasien tidak sadar
KEBIJAKAN
2. Pasien yang tidak mampu mengeluarkan lender sendiri

PETUGAS Perawat
1. Bak instrument berisi: pinset anatomi 2, kasa secukupnya
2. NaCl atau air matang
3. Canule section
4. Perlak dan pengalas
PERALATAN
5. Mesin suction

6. Kertas tissue
A. Tahap PraInteraksi
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan sapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan  dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
C. Tahap Kerja
1. Memberikan posisi yang nyaman pada pasien kepala
sedikit Ekstensi
2. Memberikan Oksigen 2 – 5  menit
3. Meletakkan pengalas di bawah dagu pasien
4. Memakai sarung tangan
5. Menghidupkan mesin, mengecek tekanan dan botol
penampung
6. Memasukkan kanul section dengan hati-hati (hidung
± 5 cm, mulut ±10 cm)
PROSEDUR
7. Menghisap lendir dengan menutup lubang kanul,
PELAKSANAAN
menarik keluar perlahan sambil memutar (+ 5 detik
untuk anak, + 10 detik untuk dewasa)
8. Membilas kanul dengan NaCl, berikan kesempatan
pasien bernafas
9. Mengulangi prosedur tersebut 3-5 kali suctioning
10. Mengobservasi keadaan umum pasien dan status
pernafasannya
11. Mengobservasi secret tentang warna, baud an
volumenya
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Merapikan pasien dan lingkungan
3. Berpamitan dengan pasien
4. Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula
5. Mencuci tangan

6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI ASPEK KETRAMPILAN


PENGHISAPAN LENDIR

No ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI


0 1 2

A ALAT        

1 Bak instrument berisi: pinset anatomi 2, kasa secukupnya 1      

2 NaCl atau air matang 1      

3 Canule section 2      

4 Perlak dan pengalas 1      

5 Mesin suction 1      

6 Kertas tissue 1      

B Tahap Pra Interaksi        

1 Melakukan verifikasi program pengobatan klien 1      

2 Mencuci tangan 1      

3 Menempatkan  alat di dekat pasien 1      

C Tahap Orientasi        

1 Memberikan salam dan menyapa nama pasien 1      

2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada      


2
keluarga/klien

3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan 1      

D Tahap kerja        

1 Memberikan posisi yang nyaman pada pasien kepala      


3
sedikit ekstensi

2 Memberikan Oksigen 2 – 5  menit 4      

3 Meletakkan pengalas di bawah dagu pasien 1      


4 Memakai sarung tangan 1      

5 Menghidupkan mesin, mengecek tekanan dan botol      


5
penampung

6 Memasukkan kanul section dengan hati-hati (hidung ± 5      


5
cm, mulut ± 10 cm)

7 Menghisap lendir dengan menutup lubang kanul, menarik      


keluar perlahan sambil memutar (± 5 detik untuk anak, 6
±10 detik untuk  dewasa)

8 Membilas kanul dengan NaCl, berikan kesempatan      


3
pasien bernafas

9 Mengobservasi keadaan umum pasien dan status      


2
pernafasannya

10 Mengobservasi secret tentang warna, baud an volumenya 1      

E Tahap Terminasi        

1 Melakukan evaluasi tindakan 1      

2 Berpamitan dengan klien 1      

3 Membereskan  alat-alat 1      

4 Mencuci tangan 1      

5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1      

  TOTAL 50      

http://kapukpkusolo.blogspot.com/2010/08/sop-penghisapan-lendir.html

SOP PENGANGKATAN JAHITAN LUKA

Download Askep Kapuk Online Update Standar Operasional Prosedur (SOP)


Keperawatan PENGANGKATAN JAHITAN LUKA persiapan OSCA Jateng (Jawa
Tengah)
  PENGANGKATAN JAHITAN LUKA

     

STANDAR    
OPERASIONAL
PROSEDUR

PENGERTIAN Mengangkat / membuka jahitan pada luka yang dijahit


1. Mencegah terjadinya infeksi dari benang
TUJUAN
2. Mencegah tertinggalnya benang
1. Luka jahit yang sudah waktunya diangkat jahitannya
KEBIJAKAN
2. Luka jahitan yang infeksi

PETUGAS Perawat
1. Pinset anatomis: 2 buah (steril)
2. Pinset Chirurgis: 2 buah (steril)
3. Gunting angkat jahit: 1 buah (steril)
4. Kassa steril
5. Mangkok kecil: 3 buah (steril)
6. Sarung tangan steril
7. Gunting verband
PERALATAN 8. Plester
9. Alkohol 70% dalam tempatnya
10. Iodin povidon solution 10% atau sejenisnya
11. NaCl 0,9%
12. Bengkok: 2 buah, 1 berisi cairan desinfektan

13. Kain pembalut atau verband secukupnya


A. Tahap Pra Interaksi
PROSEDUR 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
PELAKSANAAN 2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan therapeutic
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
klien/keluarga
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat
jelas
2. Membuka peralatan
3. Memakai sarung tangan
4. Membasahi plester dengan alcohol/wash bensin dan
buka dengan menggunakan pinset
5. Membuka balutan lapis terluar
6. Membersihkan sekitar luka dan bekas plester
7. Membuka balutan lapisan dalam
8. Menekan kedua tepi luka (sepanjang luka)
9. Membersihkan luka dengan menggunakan cairan
NaCl 0,9%
10. Mendesinfeksi luka dengan Iodine Povidone
11. Meletakkan kassa steril dekat luka
12. Menarik simpul jahitan sedikit keatas secara hati-hati
dengan memakai pinset chirurgis, sehingga benang
yang berada di dalam kulit kelihatan
13. Menggunting benang dan tarik hati-hati, buang ke
kassa
14. Membilas dengan menggunakan cairan NaCl 0,9%
15. Melakukan kompres betadine pada luka / memberi
obat / menutup dengan kassa steril
16. Memasang plester pada seluruh tepi kassa (4 sisi)
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
4. Mencuci tangan

5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawata

PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI ASPEK KETRAMPILAN


PENGANGKATAN JAHITAN LUKA

NILAI
No ASPEK YANG DINILAI BOBOT
0 1 2

A ALAT        

1 Pinset anatomis: 2 buah (steril) 1      

2 Pinset Chirurgis: 2 buah (steril) 1      


3 Gunting angkat jahit: 1 buah (steril) 1      

4 Kassa (steril) 1      

5 Mangkok kecil: 3 buah (steril) 0,5      

6 Sarung tangan (steril) 0,5      

7 Gunting verband 0,5      

8 Plester 0,5      

9 Alkohol 70% dalam tempatnya 1      

10 Iodin povidon solution 10% atau sejenisnya 1      

11 NaCl 0,9% 1      

12 Bengkok: 2 buah, 1 berisi cairan desinfektan 0,5      

13 Kain pembalut atau verband secukupnya 0,5      

B Tahap Pra Interaksi        

1 Melakukan verifikasi program pengobatan klien 2      

2 Mencuci tangan 1      

3 Menempatkan alat didekat pasien dengan benar 1      

C Tahap Orientasi        

1 Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik 1      

2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada      


2
klien/keluarga

3 Menayakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum      


1
tindakan dilakukan
D Tahap Kerja        

1 Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat jelas 1      

2 Membuka peralatan 1      

3 Memakai sarung tangan 1      

4 Membasahi plester dengan alcohol/wash bensin dan      


2
buka dengan menggunakan pinset

5 Membuka balutan lapis terluar 1      

6 Membersihkan sekitar luka dan bekas plester 2      

7 Membuka balutan lapisan dalam 1      

8 Menekan kedua tepi luka (sepanjang luka) 3      

9 Membersihkan luka dengan menggunakan cairan NaCl      


2
0,9%

10 Mendesinfeksi luka dengan Iodine Povidone 2      

11 Meletakkan kassa steril dekat luka 1      

Menarik simpul jahitan sedikit keatas secara hati-hati      


12 dengan memakai pinset chirurgis, sehingga benang yang 4
berada di dalam kulit kelihatan

13 Menggunting benang dan tarik hati-hati, buang ke kassa 2      

14 Membilas dengan menggunakan cairan NaCl 0,9% 2      

Melakukan kompres betadine pada luka / memberi obat /      


15 2
menutup dengan kassa steril

16 Memasang plester pada seluruh tepi kassa (4 sisi) 1      

E Tahap Terminasi        
1 Merapikan pasien 1      

2 Berpamitan dengan pasien 1      

3 Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula 1      

4 Mencuci tangan 1      

5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1      

  TOTAL 50      
http://kapukpkusolo.blogspot.com/2010/08/sop-pengangkatan-jahitan-luka.html
SOP PERAWATAN INFUS

Download Askep Kapuk Online Update Standar Operasional Prosedur (SOP)


Keperawatan PERAWATAN INFUS persiapan OSCA Jateng (Jawa Tengah)

  PERAWATAN INFUS

     

STANDARD    
OPERSIONAL
PROSEDUR

PENGERTIAN Perawatan pada tempat pemasangan infus

TUJUAN Mencegah terjadinya infeksi

KEBIJAKAN Pasien yang terpasang infus

PETUGAS Perawat
1. Pinset anatomis steril: 2 buah
2. Kasa steril
3. Sarung tangan steril
4. Gunting plester
5. Plester/hypavic
6. Lidi kapas
PERALATAN 7. Alkohol 70% /wash bensin dalam tempatnya
8. Iodin Povidon solution 10% /sejenis
9. Penunjuk waktu
10. NaCl 0,9%

11. Bengkok 2 buah, satu berisi cairan desinfektan


A. Tahap PraInteraksi
PROSEDUR 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
PELAKSANAAN 2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan  dan prosedur tindakan pada
keluarga/pasien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Mengatur posisi pasien (tempat tusukan infus terlihat
jelas)
2. Memakai sarung tangan
3. Membasahi plester dengan alkohol/wash bensin dan
buka balutan dengan menggunakan pinset
4. Membersihkan bekas plester
5. Membersihkan daerah tusukan & sekitarnya dengan
NaCl
6. Mengolesi tempat tusukan dengan Iodin cair/salf
7. Menutup dengan kassa steril dengan rapi
8. Memasang plester penutup
9. Mengatur tetesan infus sesuai program
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan

5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan

PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI ASPEK KETRAMPILAN


PERAWATAN INFUS

NILAI
No ASPEK YANG DINILAI BOBOT
0 1 2

A ALAT        

1 Pinset anatomis steril: 2 buah 1      

2 Kasa steril 1      

3 Sarung tangan steril 1      

4 Gunting plester 0,5      

5 Plester/hypavic 0,5      
6 Lidi kapas 1      

7 Alkohol 70% /wash bensin dalam tempatnya 1      

8 Iodin Povidon solution 10% /sejenis 1      

9 Penunjuk waktu 1      

10 NaCl 0,9% 1      

11 Bengkok 2 buah, satu berisi cairan desinfekta 1      

B Tahap Pra Interaksi        

1 Melakukan verifikasi data  sebelumnya bila ada 1      

2 Mencuci tangan 1      

3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar 2      

C Tahap Orientasi        

1 Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik 1      

2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada      


2
keluarga/klien

3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan 1      

D Tahap kerja        

1 Mengatur posisi pasien (tempat tusukan infus terlihat      


1
jelas)

2 Memakai sarung tangan 2      

3 Membasahi plester dengan alkohol/wash bensin dan buka      


5
balutan dengan menggunakan pinset

4 Membersihkan bekas plester 3      


5 Membersihkan daerah tusukan & sekitarnya dengan NaCl 5      

6 Mengolesi tempat tusukan dengan Iodin cair/salf 4      

7 Menutup dengan kassa steril dengan rapi 4      

8 Memasang plester penutup 1      

9 Mengatur tetesan infus sesuai program 2      

E Tahap Terminasi        

1 Merapikan pasien 1      

2 Berpamitan dengan klien 1      

3 Membereskan  alat-alat 1      

4 Mencuci tangan 1      

5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1      

  TOTAL 50      
http://kapukpkusolo.blogspot.com/2010/09/sop-perawatan-infus.html
SOP PEMBERIAN OKSIGEN (O2) BINASAL

Download Askep Kapuk Online Update Standar Operasional Prosedur (SOP)


Keperawatan PEMBERIAN OKSIGEN (O2) BINASAL persiapan OSCA Jateng
(Jawa Tengah)

  PEMBERIAN OKSIGEN (O2) BINASAL

     

STANDARD    
OPERSIONAL
PROSEDUR

PENGERTIAN Pemberian oksigen melalui hidung dengan kanula ganda

TUJUAN Mempertahankan dan memenuhi kebutuhan oksigen

KEBIJAKAN Pasien dengan gangguan oksigenasi

PETUGAS Perawat
1. Tabung O2 lengkap dengan manometer
2. Pengukur aliran flow meter dan humidifier
PERALATAN
3. Selang kanula hidung ganda
A. Tahap PraInteraksi
PROSEDUR 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
PELAKSANAAN 2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan  dan prosedur tindakan pada
keluarga/pasien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Menjaga privacy pasien
2. Memastikan tabung masih berisi oksigen
3. Mengisi botol pelembab dengan aqua sesuai batas
4. Menyambungkan selang binasal O2 dengan
humidifier
5. Mengatur posisi semi fowler
6. Membuka Flow meter demgan ukuran yang sesuai
dengan kebutuhan dan memastikan ada aliran udara
7. Memasang kanula pada hidung pasien dengan hati-
hati
8. Memperhatikan reaksi dan menanyakan respon
pasien
9. Merapikan pasien
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan

5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI ASPEK KETRAMPILAN


OKSIGEN DENGAN NASAL KANUL

NILAI
No ASPEK YANG DINILAI BOBOT
0 1 2

A ALAT        

1 Tabung O2 lengkap dengan manometer 2      

2 Pengukur aliran flow meter dan humidifier 2      

3 Selang kanula hidung ganda 2      

B Tahap Pra Interaksi        

1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada 1      

2 Mencuci tangan 2      

3 Membawa  alat di dekat pasien dengan benar 1      

C Tahap Orientasi        
1 Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik 1      

2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada      


2
keluarga/klien

3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan 1      

D Tahap kerja        

1 Menjaga privacy pasien 1      

2 Memastikan tabung masih berisi oksigen 5      

3 Mengisi botol pelembab dengan aqua sesuai batas 5      

4 Menyambungkan selang binasal O2 dengan humidifier 2      

5 Mengatur posisi semi fowler 3      

6 Membuka Flow meter demgan ukuran yang sesuai dengan      


6
kebutuhan dan memastikan ada aliran udara

7 Memasang kanula pada hidung pasien dengan hati-hati 4      

8 Memperhatikan reaksi dan menanyakan respon pasien 4      

9 Merapikan pasien 1      

E Tahap Terminasi        

1 Melakukan evaluasi tindakan 1      

2 Berpamitan dengan klien 1      

3 Membereskan  alat-alat 1      

4 Mencuci tangan 1      

5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1      

  TOTAL 50      
http://kapukpkusolo.blogspot.com/2010/08/pemberian-oksigen-o2-binasal.html
SOP PEMASANGAN TRANFUSI

Download Askep Kapuk Online Update Standar Operasional Prosedur (SOP)


Keperawatan PEMASANGAN TRANFUSI persiapan OSCA Jateng (Jawa Tengah)

  PEMASANGAN TRANFUSI

     

STANDARD    
OPERSIONAL
PROSEDUR

Pemberian darah dari kantong darah ke dalam tubuh melalui


PENGERTIAN
pembuluh vena

TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter

KEBIJAKAN Pasien yang mendapatkan terapi tranfusi

PETUGAS Perawat
1. Sarung tangan 1 pasang
2. Kantong darah
3. Perlak dan pengalas
PERALATAN
4. Penunjuk waktu
  A. Tahap PraInteraksi
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
  2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
  B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
  2. Menjelaskan tujuan  dan prosedur tindakan pada
keluarga/pasien
PROSEDUR 3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
PELAKSANAAN dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Melepaskan selang infus dari flabotle dan
memindahkan ke kantong darah
2. Menghitung jumlah tetesan sesuai program
3. Memperhatikan reaksi pasien
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan

5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan

PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI ASPEK KETRAMPILAN


PEMBERIAN TRANFUSI DARAH

NILAI
No ASEK YANG DINILAI BOBOT
0 1 2

A ALAT        

1 Sarung tangan 1 pasang 1      

2 Kantong darah 2      

3 Perlak dan pengalas 1      

4 Penunjuk waktu 1      

B Tahap Pra Interaksi        

1 Melakukan verifikasi program pengobatan klien 2      

2 Mencuci tangan 1      

3 Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar 1      

4 Menyiapkan darah (cek silang label darah, suhu sesuai      


10
tubuh)

C Tahap Orientasi        

1 Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik 1      


2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada      
2
keluarga/klien

3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan 1      

D Tahap kerja        

1 Melepaskan selang infus dari flabotle dan memindahkan      


8
ke kantong darah

2 Menghitung jumlah tetesan sesuai program 7      

3 Memperhatikan reaksi pasien 7      

E Tahap Terminasi        

1 Melakukan evaluasi tindakan 1      

2 Berpamitan dengan klien 1      

3 Membereskan  alat-alat 1      

4 Mencuci tangan 1      

5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1      

  TOTAL 50      
http://kapukpkusolo.blogspot.com/2010/08/sop-pemasangan-tranfusi.html
SOP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT)

Download Askep Kapuk Online Update Standar Operasional Prosedur (SOP)


Keperawatan PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) persiapan OSCA
Jateng (Jawa Tengah)

  PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT)

     

STANDARD    
OPERSIONAL
PROSEDUR

Memasang slang / pipa khusus melalui saluran pencernakan atas


PENGERTIAN
secara langsung yang berakhir di lambung
1. Memasukkan makanan, obat pasien yang tidak bisa makan
melalui mulut
2. Mencegah distensi gaster
3. Melakukan bilas lambung
TUJUAN
4. Mengambil spesimen asam lambung untuk diperiksa di
laboratorium
1. Pasien yang tidak dapat makan melalui mulut
2. Pasien yang Illeus atau Peritonitis trauma abdoment (untuk
dekompresi
KEBIJAKAN
3. Pasien perdarahan lambung/bilas lambung

PETUGAS Perawat
1. Slang NGT
2. Klem
3. Spuit 10 cc
4. Stetoskop atau gelas berisi air matang
5. Plester & gunting
6. Kain kassa
PERALATAN
7. Pelumas (jelly)
8. Perlak atau pengalas
9. Bengkok

10. Sarung tangan


A. Tahap PraInteraksi
1. Melakukan pengecekan program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan  dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
C. Tahap Kerja
1. Menjaga privacy
2. Mengatur posisi pasien dalam posisi semi fowler atau
fowler (jika tidak ada kontra indikasi
3. Memakai sarung tangan
4. Membersihkan lubang hidung pasien
5. Memasang pengalas diatas dada
6. Mengukur panjang NGT dan memberi tanda (dari
prosessus xipoideus ke hidung dan belok ke daun
telinga)
7. Mengolesi ujung NGT dengan jelly sesuai panjang
PROSEDUR NGT yang akan di pasang
PELAKSANAAN 8. Mengatur pasien pada posisi fleksi kepala, dan
masukkan perlahan ujung NGT melalui hidung (bila
pasien sadar menganjurkan pasien untuk menelan
ludah berulang-ulang)
9. Memastikan NGT masuk kedalam lambung dengan
cara: menginspirasi NGT dengan spuit atau
memasukkan udara 10 cc sambil di auskultasi di
region lambung atau memasukkan kedalam gelas
berisi air)
10. Menutup ujung NGT dengan spuit/klem atau
disesuaikan dengan tujuan pemasangan
11. Melakukan fiksasi NGT di depan hidung dan pipi
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan

5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan

PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI ASPEK KETRAMPILAN


PEMASANGAN NGT
NILAI
No ASPEK YANG DINILAI BOBOT
0 1 2
A ALAT        

1 Slang NGT 2      

2 Klem 1      

3 Spuit 10 cc 1      

4 Stetoskop atau gelas berisi air matang 1      

5 Plester & gunting 1      

6 Kain kassa 1      

7 Pelumas (jelly) 1      

8 Perlak atau pengalas 1      

9 Bengkok 1      

10 Sarung tangan 1      

B Tahap Pra Interaksi        

1 Melakukan pengecekan program terapi 2      

2 Mencuci tangan 1      

3 Membawa alat di dekat pasien 1      

C Tahap Orientasi        

1 Memberikan salam dan menyapa nama pasien 1      

2 Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan 2      

3 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien 1      

D Tahap kerja        
1 Menjaga privacy 1      

2 Mengatur posisi pasien dalam posisi semi fowler atau      


1
fowler (jika tidak ada kontra indikasi

3 Memakai sarung tangan 1      

4 Membersihkan lubang hidung pasien 1      

5 Memasang pengalas diatas dada 1      

6 Mengukur panjang NGT dan memberi tanda (dari      


7
prosessus xipoideus ke hidung dan belok ke daun telinga)

7 Mengolesi ujung NGT dengan jelly sesuai panjang NGT      


3
yang akan di pasang

8 Mengatur pasien pada posisi fleksi kepala, dan masukkan      


perlahan ujung NGT melalui hidung (bila pasien sadar
6
menganjurkan pasien untuk menelan ludah berulang-
ulang)

9 Memastikan NGT masuk kedalam lambung dengan cara:      


menginspirasi NGT dengan spuit atau memasukkan udara
6
10 cc sambil di auskultasi di region lambung atau
memasukkan kedalam gelas berisi air)

10 Menutup ujung NGT dengan spuit/klem atau disesuaikan      


1
dengan tujuan pemasangan

11 Melakukan fiksasi NGT di depan hidung dan pipi 1      

12 Merapikan pasien 1      

E Tahap Terminasi        

1 Melakukan evaluasi tindakan 1      

2 Berpamitan dengan klien 1      

3 Membereskan  alat-alat 1      
4 Mencuci tangan 1      

5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1      

  TOTAL 50      
http://kapukpkusolo.blogspot.com/2010/08/sop-pemasangan-naso-gastric-tube-ngt.html

You might also like