You are on page 1of 2

PENYADAPAN YANG DILINDUNGI OLEH HUKUM

Menyadap pembicaraan orang adalah tindakan ilegal. Sampai saat ini


pun, kegiatan penyadapan untuk proses penyidikan tidak dapat
dilakukan sembarangan. Perlu dilengkapi dengan bukti yang cukup
sampai sebuah lembaga boleh melakukan tindakan penyadapan.

Menyadap telepon merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang


diakui secara internasional. Artinya, aktivitas penyadapan telepon di
manapun tidak dibenarkan. Aktivitas ini sudah pasti mengganggu privasi
seseorang sehingga sangat ditentang. Namun di lain sisi, menyadap
telepon dapat menjadi cara yang sangat efektif untuk mengetahui sebuah
informasi yang sangat rahasia. Sehingga terkadang proses penyadapan
dibenarkan. Khususnya untuk membantu proses penyelidikan pada kasus
yang sangat berbahaya/besar. Aktivitas menyadap juga dapat menjadi cara
yang efektif mengontrol penggunaan telepon. Bahkan sebagian orang ada
juga yang menggunakan kegiatan menyadap ini sebagai salah satu sarana
pencuran pulsa.

Yang paling besar memiliki kesempatan untuk melakukan aktivitas ini


adalah perusahaan telekomunikasi.

UU No. 36/1999 tentang Telekomunikasi melalui Pasal 40 menegaskan


bahwa setiap orang dilarang menyadap informasi yang disalurkan
melalui jaringan telekomunikasi dalam bentuk apapun. Namun, Pasal 42
ayat (2) memungkinkan penyelenggara jasa telekomunikasi merekam
informasi atas permintaan Jaksa Agung dan atau KAPOLRI serta penyidik
pidana tertentu yang diatur dengan undang-undang.

Selanjutnya dalam RUU ITE yang telah disahkan oleh DPR menjadi UU
ITE pada Bab VII Perbuatan Yang Dilarang, pasal 31 ayat (1) Setiap
orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan
intersepsi atau penyadapan atas informasi elektronik dan/atau dokumen
elektronik dalam suatu komputer dan/atau sistem elektronik tertentu milik
orang lain. Namun pada ayat (3) Kecuali intersep sebagaimana dimaksud
ayat (1) dan ayat (2), intersepsi yang dilakukan dalam penegakan hukum
atas permintaan kepolisian, kejaksaan, dan/atau institusi penegak hukum
lainnya yang ditetapkan berdasarkan undang-undang.
Ayat (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara intersepsi sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
TATA CARA PENYADAPAN

Tata cara penyadapan atau intersepsi telah diatur dalam Peraturan


Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor
11/PERM/M.KOMINFO/02/2006 tentang Teknis Penyadapan Terhadap
Informasi.
Dalam peraturan tersebut pada Pasal 3 disebutkan “Penyadapan terhadap
informasi secara sah (lawful interception) dilaksanakan dengan tujuan
untuk keperluan penyelidikan, penyidikan, penuntutan dan peradilan
terhadap suatu peristiwa tindak pidana.”
Pasal 4 menyebutkan “Penyadapan informasi hanya dibenarkan apabila
dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.”
Selanjutnya Pasal 5 menyebutkan :
(1) Penyadapan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
hanya dapat dilakukan oleh Aparat Penegak Hukum melalui alat
dan/atau perangkat penyadapan informasi;
(2) Alat dan/atau perangkat penyadapan informasi sebagaimana
dimaksud ayat (1) harus terpasang pada alat perangkat
telekomunikasi dan atau pada pusat pemantauan.
(3) Alat dan/atau alat perangkat penyadapan informasi dan proses
identifikasi sasaran dikendalikan oleh Aparat Penegak Hukum.”

Pada bab V tentang Mekanisme Penyadapan Informasi Secara Sah,


Pasal 7 ayat (1) Aparat Penegak Hukum mengirim identifikasi sasaran
kepada penyelenggara telekomunikasi. Ayat (2) Pelaksanaan pengiriman
identifikasi sasaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
secara elektronis dan dalam hal sarana elektronis tidak tersedia
dilakukan secara manual.

Dalam bab ini dijelaskan tentang perlunya Pusat Pemantauan (Monitoring


Center) Aparat Penegak hukum yang berfungsi menerima transmisi
secara elekronis atas permintaan identifikasi sasaran kepada para
penyelenggara telekomunikasi (operator seperti Telkomsel, Indosat, Esia,
dll).
Dan Monitoring Center tersebut merupakan alat perangkat penyadapan
informasi yang harus dikendalikan oleh Aparat Penegak Hukum.

You might also like