You are on page 1of 3

METAMORFOSIS

Pada siklus hidup hewan tertentu, terjadi perubahan bentuk tubuh dari embrio sampai dewasa.
Perubahan bentuk ini disebut metamorfosis. Metamorfosis dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu
metamorfosis sempurna dan tidak sempurna.

Metamorfosis sempurna dicirikan dengan adanya bentuk tubuh yang berbeda di setiap fase
metamorfosis. Metamorphosis sempurna merupakan metamorphosis yang melewati tahapan-tahapan
mulai dari telur-larva-pupa-imago (dewasa). Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna
adalah kupu-kupu dan katak.

Metamorfosis tidak sempurna ditandai dengan adanya bentuk tubuh yang sama, tetapi ukurannya
berbeda pada salah satu fase metamorfosis. Metamorphosis tidak sempurna merupakan
metamorphosis yang melewati 2 tahapan yaitu dari telur menjadi nimfa kemudian menjadi hewan
dewasa. Contohnya adalah belalang dan kecoa.

METAMORFOSIS KATAK

Katak mengalami metamorfosis sempurna mulai


dari

 telur
 berudu (kecebong)
 katak muda
 katak dewasa.

Pada awalnya, katak betina dewasa akan bertelur, kemudian telur tersebut akan menetas setelah 10 hari.
Setelah menetas, telur katak tersebut menetas menjadi Berudu. Setelah berumur 2 hari, Berudu
mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas. Setelah berumur 3 minggu insang berudu akan
tertutup oleh kulit. Menjelang umur 8 minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk kemudian membesar
ketika kaki depan mulai muncul. Umur 12 minggu, kaki depannya mulai berbentuk, ekornya menjadi
pendek serta bernapas dengan paru-paru. Setelah pertumbuhan anggota badannya sempurna, katak
tersebut akan berubah menjadi katak dewasa.

Metamorfosis Katak
Pada metamorfosis amphibi banyak sekali mengalami perubahan baik secara morfologi maupun
fisiologi.

a. Proses Morfologi

Pada amphibi, metamorfosis umumnya digabungkan dengan perubahan persiapan yang mana
dari organisme aquatik untuk menjadi organisme daratan. Pada urodela (salamander), perubahan
ini meliputi berkurangnya ekor dan rusaknya insang bagian dalam dan berubahnya struktur kulit.
Pada anura, perubahan metamorfosis berlangsung secara dramatis dan kebanyakan organ-
organnya telah termodifikasi. Perubaan ini meliputi hilangnya gigi dan insang internal pada anak
katak, seperti hilangnya ekor, kemudian akan terjadi proses pembentukan seperti berkembangnya
anggota tubuh dan morfogenesis kelenjar dermoid. Perubahan lokomosi terjadi dari pergerakan
ekor menjadi terbentuknya lengan depan dan lengan belakang. Gigi yang digunakan untuk
mencabik tanaman hilang dan digantikan dengan perubahan bentuk baru dari mulut dan
rahangnya, otot dari lidah juga berkembang, insang mengalami degenerasi, paru-paru membesar,
otot dan tulang rawan berkembang untuk memompa udara masuk dan keluar pada paru-paru.
Mata dan telinga berdiferensiasi. Telinga bangian tengah berkembang dan membran timfani
terletak pada bagian telinga luar.

b. Proses Biokimia

Penambahan secara nyata pada perubahan morfologi, yang terpenting adalah terjadinya
transformasi biokimia selama metamorfosis. Pada berudu, fotopigmen ratina yang utama adalah
porphyropsin. Selama metamorfosis, pigmen ini merubah karakterisik fotopigmen dari darat dan
vertebrata perairan. Pengikatan hemoglobin (Hb) dengan O2 juga mengalami perubahan. Enzim
yang terdapat pada hati juga mengalami perubahan, hal ini disebabkan adanya perubahan habitat.
Kecebong bersifat ammonotelik yaitu mensekresikan amonia, sedangkan katak dewasa bersifat
ureotelic yaitu mensekresikan urea. Selama metamorfosis, hati mensintesis enzim untuk siklus
urea agar dapat membentuk atau menghasilkan urea dari CO2 dan amonia.

c. Perubahan spesifik
organ tubuh yang berbeda juga akan merespon beda pada stimulasi hormon. Stimulus yang sama
menyebabkan beberapa jaringan degenerasi dan menyebabkan diferensiasi dan perkembangan
yang berbeda. Respon hormon thyroid lebih spesifik pada bagian-bagian tubuh tertentu. Pada
ekor, T3 menyebabkan kematian dari sel-sel epidermal. Meskipun terjadi kematian dari sel-sel
epidermal pada ekor, kepala dan epidermis tubuh tetap melanjutkan fungsinya.

Hormon yang berperan dalam metamorfosis katak

Metamorfosis ini dikontrol hormon thyroid. Perubahan metamorfosis dari perkembangan katak
dengan mensekresikan hormon thyroxin (T4) dan triiodothronine (T3) dari thyroid selama
metamorfosis. Peranan hormon T3 lebih penting, hal ini disebabkan perubahan metamorfosis
pada thyroidectomized berudu memiliki konsentrasi yang lebih rendah bila dibandingkan dengan
hormon T4.
Koordinasi dari perubahan perkembangan dan respon molekul hormon thyroid. Salah satu
masalah utama dari metamorfosis adalah koordinasi saat perkembangan. Pada dasarnya, ekor
tidak mengalami degenerasi sampai terbentuk dan berkembangnya organ-organ lokomosi.
Seperti berkembangnya kaki dan tangan untuk pergerakan dan insang tidak akan mengalami
perubahan fungsi sampai berkembang otot paru-paru. Hal ini menunjukkan bahwa koordinasi
metamorfosis yang berbeda pada jaringan dan organ akan memberikan respon yang berbeda pada
hormon. Untuk menjamin sistem kerja ini, 2 organ yang sensitif terhadap thyroksin yaitu thyroid
dan kelenjar pituitary, akan meregulasi produksi hormon thyroid. Hormon thyroid berfungsi
untuk membentuk hubungan timbal balik dengan kelenjar pituitary yang menyebabkan interior
pituitary menginduksi thyroid untuk menghasilkan T3 dan T4 lebih banyak. Selain itu, hormon
thyroid juga berfungsi untuk transkripsi dan mengaktivasi transkripsi pada beberapa gen. Seperti
transkripsi gen untuk albumin, globin dewasa, keratin kulit dewasa diaktivasi oleh hormon
thyroid. Respon T3 adalah aktivasi transkripsi gen reseptor hormon thyroid (TR). TR berikatan
dengan sisi yang spesifik pada kromatin sebelum hormon thyroid dibentuk. Ketika T3 dan T4
masuk kedalam sel, dan berikatan dengan ikatan reseptor kromatin, hormon reseptor kompleks
dirubah dari aktivator transkripsi. Belum diketahui mekanisme dari hormon thyroid dengan
respon yang berbeda pada jaringan yang berbeda (proliferasi, diferensiasi, kematian sel).
Pembentukan anggota tubuh tidak tergantung hormon thyroid, hal ini terjadi pada pembelahan
holoblastic dimana gastrulasi diawali pada posisi subequatorial, pembentukan neural dibagian
permukaan dan kuncup anggota tubuh juga terbentuk dibagian permukaan. Pembentukan
anggota tubuh tidak tergantung pada hormon thyroid.

You might also like