Professional Documents
Culture Documents
Skripsi
Oleh:
NIM : 3401403029
2007
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing dan untuk selanjutnya diajukan
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang panitia skripsi Fakultas Ilmu
Hari :
Tanggal :
Penguji Skripsi
Anggota I Anggota II
Mengetahui
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis didalam skripsi ini benar-benar hasil karya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.
Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau
Anggun Kusuma W
NIM. 3401403029
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
Persembahan:
v
PRAKATA
Penulis menyadari bahwa berkat bantuan dari berbagai pihak, maka skripsi
ini dapat tersusun. Untuk itu penulis sampaikan rasa terimakasih yang tak
terhingga kepada:
Negeri Semarang
Kewarganegaraan
skripsi ini
vi
6. Bapak Drs. H. Mahmudi, M.Ag., Kepala Sekolah SMA Negeri I
7. Ibu Purwati, S.Pd dan Bapak Drs. Sigit Budi Nurani,. Guru pengampu
hidup penulis
10. Keluarga di rumah yang selalu memberi semangat dan bantuan hingga
11. Teman-teman serta semua pihak yang telah membantu yang tak dapat
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat berterimakasih bila ada saran
dan kritik yang membangun demi sempurnanya penyusunan skripsi ini. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
vii
SARI
viii
Saran. Secara global masih perlu adanya pelatihan-pelatihan ataupun
seminar untuk menambah pengetahuan, pengertian dan pemahaman tentang
pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam pelaksanaan
pembelajaran kontekstual guru diharapkan mampu meningkatkan kualitas
pembelajaran dengan cara memberikan pengalaman belajar secara kontekstual dan
praktis kepada siswa. Dan bagi sekolah diharapkan meningkatkan sarana dan
prasarana guna mendukung proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................... ii
PERNYATAAN............................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................... x
E. Sistematika Skripsi............................................................................... 6
C. Konsep Pembelajaran........................................................................... 14
x
E. Pelaksanaan Pembelajaran Kontekstual............................................... 23
B. Lokasi Penelitian.................................................................................. 34
B. Pembahasan.......................................................................................... 59
A. Simpulan ............................................................................................. 75
xi
B. Saran .................................................................................................. 76
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
5. Profil Sekolah
9. Kalender Pendidikan
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam lingkup kelas, maka guru mempunyai peran yang strategis untuk
demikian, peran dan tanggung jawab guru sesuai dengan kebijakan otonomi
efisien.
dihapal. Kelas masih terfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan,
1
2
ceramah menjadi pilihan utama strategi belajar. Sering dijumpai guru terbiasa
Siswa cenderung pasif dan hanya sebagai pendengar ceramah guru tanpa
terkesan kaku, kurang fleksibel dan guru cenderung kurang demokratis. Siswa
ibarat kertas putih bersih yang siap diisi dengan ilmu pengetahuan. Pencapaian
mengabaikan proses.
strategi belajar yang diharapkan lebih efektif dan efisien sebagai alternatif yaitu
pembelajaran kontekstual.
sering disingkat dengan CTL merupakan salah satu model pembelajaran yang
Dalam konteks tersebut, siswa perlu mengerti apa makna belajar, apa
sadar bahwa yang mereka pelajari berguna bagi hidupnya nanti. Dengan begitu
mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal untuk
hidupnya nanti. Mereka mempelajari apa yang bermanfaat bagi dirinya dan
formal lain yang ada di kota Banjarnegara, khususnya dalam bidang akademik
berlaku saat ini, yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Adapun
meliputi ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Dalam hal ini
strategi yang digunakan tidak hanya strategi yang secara konvensional saja,
namun strategi yang secara adaptif mampu dikembangkan oleh siswa secara
mandiri.
maka perlu diadakan penelitian terhadap hal tersebut. Adapun penelitian akan
kurikulum yang saat ini berlaku yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
satu SMA favorit yang ada di Kabupaten Banjarnegara, dengan data tahun
untuk NEM keluar (kelas III) rata-ratanya untuk IPA yaitu 8,62 dan untuk IPS
yaitu 7,78 (lihat lampiran 3). Dari latar belakang tersebut penulis terdorong
B. PERUMUSAN MASALAH
berikut.
C. TUJUAN PENELITIAN
3. Untuk mengetahui sistem penilaian yang dilakukan oleh guru PKn di SMA
D. MANFAAT PENELITIAN
2. Memberikan konstribusi dan motivasi bagi guru PKn pada khususnya dan
kontekstual
persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran.
7
kerangka berpikir.
LANDASAN TEORI
dengan dewasa ini. Seperti dikemukakan oleh Darsono (2000: 127) bahwa
pengertian kurikulum menurut para ahli dapat dicermati seperti di bawah ini.
menuntun pengajaran.
diinginkan.
Pada sisi lain yaitu Pasal 1 ayat 19 UU No. 20 tahun 2003 tentang
8
9
untuk validasi dan mendapatkan masukan yang empiris. Kurikulum itu disebut
tentang Sisdiknas, PP No. 19 Tahun 2005 tentang SNP, Permen Diknas No.
10
22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, Permen Diknas No. 23 Tahun 2006
kalender pendidikan, dan silabus. Adapun KTSP mulai diterapkan pada tahun
Berstandar Internasional (SNBI), dan bagi sekolah yang telah siap. Pada tahun
ingin membentuk warga negara yang ideal yaitu warga negara yang
hak dan kewajiban warga negara, hak asasi manusia, hak sipil dan hak
politik;
mengelola konflik;
minoritas (Depdiknas).
sosio-kultural, bahas, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara
12
membentuk warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter yang setia
kewarganegaraan;
bernegara;
c. Hak asasi manusia, meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan
masyarakat demokrasi
globalisasi.
Isi (Permen diknas No. 22 Tahun 2006). Adapun Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar mata pelajaran PKn kelas X, kelas XI, dan kelas XII
C. Konsep Pembelajaran
daripada itu yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil
15
sosial, jasmani, budi pekerti (etika), sikap dan lain-lain. Kalau seseorang
telah melakukan perbuatan belajar, maka terjadi perubahan pada salah satu
rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik.
(tingkah laku yang diinginkan) perlu latihan, dan setiap latihan yang
2. Ciri-ciri Pembelajaran
berikut.
dalam belajar
3. Tujuan Pembelajaran
yang dilakukan secara sadar dan sengaja. Oleh karena itu pembelajaran
17
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Ada dua hal yang perlu dicermati
Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari
dalam kegiatan nyata agar tujuan tercapai secara optimal disebut dengan
tergantung dari pendekatan tersebut. Menurut Roy Killen (1998) ada dua
proses belajar, agar kelas lebih hidup dan lebih bermakna karena siswa
yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
d. dinding kelas dan lorong-lorong penuh dengan hasil karya siswa; dan
20
e. laporan kepada orang tua bukan sekedar rapor tetapi hasil karya siswa,
materi pelajaran.
latihan-latihan.
tiga pertanyaan pokok: (1) kompetensi apakah yang akan diajarkan; (2)
atau penilaian.
terbaik untuk peserta didiknya. Oleh karena itu, setiap guru harus
2005: 82).
a. Konstruktivisme (constructivism)
atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus
pengalaman nyata. Dalam hal ini anak akan belajar lebih bermakna
b. Menemukan (inquiry)
bukanlah sejumlah fakta dari mengingat, akan tetapi hasil dari proses
c. Bertanya (questioning)
terjadi secara alamiah. Hasil belajar dapat diperoleh dari hasil sharing
dengan orang lain, antar teman, antar kelompok; yang sudah tahu
e. Pemodelan (modeling)
siswanya untuk belajar, dan melakukan apa yang guru inginkan agar
f. Refleksi (reflection)
tentang apa-apa yang diperolehnya pada hari itu; (2). catatan atau
pembelajaran hari itu; (4). diskusi; (5). hasil karya; (6). cara-cara lain
sumber; (d) tes hanya salah satu alat pengumpul data penilaian; (e)
kehidupan siswa yang nyata setiap hari; serta (f) penilaian harus
ulangan.
29
3. Kebiasaan belajar
sebagai berikut.
1. Sasaran penilaian
secara seimbang.
2. Alat penilaian
tes dan bukan tes sehingga diperoleh gambaran hasil belajar yang
objektif.
formatif yakni pada akhir pengajaran, dan tes sumatif yakni pada
F. Kerangka Berfikir
pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio kultural, bahasa, usia,
suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan
berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, dan ceramah menjadi
belajar baru yang lebih memberdayakan siswa. Sebuah strategi belajar yang
anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan
panjang.
yang sering disingkat CTL merupakan salah satu strategi belajar yang
sebagai berikut:
32
sudah masuk untuk disimpulkan siswa yang lulus atau belum lulus
kompetensi. Bagi siswa yang telah lulus kompetensi guru bisa saja
perencanaan yang lebih baik lagi dan disesuaikan dengan peserta didik
METODE PENELITIAN
A. Dasar Penelitian
penelitian dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan penelitian kuantitatif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
deskriptif analisis adalah suatu pengumpulan data secara kaya dari suatu
apa yang sudah diteliti. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar,
tingkah laku.
B. Lokasi Penelitian
penelitian perlu ditetapkan terlebih dahulu. Dalam penelitin ini, lokasi yang
34
35
disesuaikan dengan kurikulum yang saat ini berlaku yaitu Kurikulum Tingkat
C. Fokus Penelitian
fokus dapat membatasi studi. Jadi dalam hal ini fokus akan membatasi bidang
a. ulangan harian;
b. tugas-tugas terstruktur;
1. Jenis Data
maka jenis data yang digunakan dalam penelitian ini lebih banyak
Banjarnegara.
2. Sumber Data
Sumber data utama dalam penelitian ini adalah guru PKn di SMA
Negeri I Banjarnegara serta siswa dan para pelaku kegiatan sekolah yang
perlu memilih teknik dan alat pengumpulan data yang relevan (Rachman,
1. Metode Dokumentasi
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat
2. Metode Wawancara
data yang berupa pertanyaan yang ditujukan pada guru PKn dan siswa.
3. Metode Observasi
1997:204).
Kewarganegaraan.
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu tes dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang hendak diukur. Sebuah instrumen dikatakan valid
apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.
39
(Arikunto, 2004:144).
penelitian dengan kenyataan yang ada dalam lapangan. Lincoln dan Guba
triangulasi.
berkaitan.
data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara; dan (2). membandingkan
kedalam pola, kategori, dan satuan ukuran dasar sehingga ditemukan hipotesis
kerja seperti yang didasarkan oleh data. Menurut Milles dan Huberman dalam
berupa data kualitatif dan data tersebut diolah dengan model interaksi. Adapun
1. Pengumpulan data
Dalam hal ini peneliti mencatat semua data secara objektif dan apa
pencatatan data yang diperlukan terhadap berbagai jenis data dan berbagai
2. Reduksi data
15 – 16).
3. Penyajian data
jenis dan bentuk data yang dimasukkan dalam kotak-kotak matriks (Milles,
1992:17-18).
4. Verifikasi data
1992:19). Tahap analisis data dapat dilihat pada bagan berikut ini:
42
Pengumpulan Data
selain itu pengumpulan data juga digunakan untuk penyajian data. Apabila
verifikasi.
H. Prosedur Penelitian
2. Tahap penelitian
A. Hasil Penelitian
1961. Dalam usianya yang telah lebih dari 40 tahun tersebut, SMA
44
45
melalui Misi yang jelas yang akan dilakukan. Indikator Visi tersebut
masyarakat. Dengan Visi diatas itu, ditetapkan Misi yang jelas sebagai
berikut.
dimiliki.
Inggris.
berdisiplin.
sebuah kondisi yang kondusif yang dalam kegiatan belajar mengajar dapat
awal guru agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar.
mengajar.
Artinya rencana atau program yang telah dibuat oleh guru terkadang tidak
berikut.
a. Program Tahunan
format yang ada dalam kurikulum yang berlaku saat ini yaitu
b. Program Semester
lampiran 6).
lampiran 7).
51
pengayaan.
siswa tentang topik yang telah diberikan maupun tentang topik yang akan
diberikan. Seperti yang peneliti amati pada saat guru memberikan materi
dijawab oleh siswa dengan benar meskipun siswa tidak menjawab jika
meskipun kadang juga divariasi dengan metode yang lain seperti simulasi
dikerjakan.
ceramah merupakan salah satu metode yang dianggap cukup efektif dalam
ataupun diskusi kelompok untuk menjaga agar siswa tidak merasa jenuh
mensimulasikan tata cara pemilihan kepala desa di depan kelas, atau juga
membangun pengetahuan yang sudah ada pada diri siswa itu sendiri,
membangun daya kritis dan kreatifitas siswa, serta dapat menjadi bekal
yang cukup dalam hidup bermasyarakat baik sekarang maupun yang akan
datang.
dari buku paket dan lembar kerja siswa (LKS). Biasanya guru
menjelaskan materi yang sudah ada di LKS namun jika materi yang ada
55
oleh guru kepada siswa sudah mulai bervariasi yaitu mulai dari tugas
maka tidak akan mengalami kesulitan yang berarti karena sudah mendapat
pengalaman sebelumnya.
sebagai alat evaluasi untuk mengetahui dimana dan dalam hal apa siswa
maksimal. Penilaian dapat dilaksanakan melalui teknik tes dan non tes.
yang cukup tinggi, sehingga aspek yang dinilai tidak hanya pada ingatan,
Sedangkan penilaian yang dilakukan dengan teknik non tes, guru PKn di
harus mampu memberikan nilai pada siswa secara apa adanya (objektif).
non tes, sudah dapat dipastikan sikap subjektivitas akan muncul. Hal ini
Keputusan apa yang akan diambil tetap berada pada jalur objektif, yaitu
dengan materi tes adalah kompetensi dasar yang belum diteskan atau
diulangkan.
setiap akhir semester dengan materi tes semua kompetensi dasar pada
pada kompetensi dasar yang belum tuntas maksimal dua kali. Sistem
a. Ujian pertama/utama
Remidi
Ujian Remidi I Nilai Akhir
II
Ditambah 4 dari nilai yang
Lulus / tuntas - -
diperoleh
Ditambah 2 dari nilai
Tidak tuntas Tuntas -
batas tuntas
Tidak Tuntas Tidak ditambah (= nilai
Tidak tuntas
tuntas batas tuntas)
Tidak Tidak Nilai tertinggi yang
Tidak tuntas
tuntas tuntas diperoleh
58
b. Ujian susulan (ujian pertama tidak ikut karena sakit atau ijin)
Remidi
Ujian Remidi I Nilai Akhir
II
Ditambah 2 dari nilai yang
Lulus / tuntas - -
diperoleh
Ditambah 1 dari nilai
Tidak tuntas Tuntas -
batas tuntas
Tidak Tidak ditambah (= nilai
Tidak tuntas Tuntas
tuntas batas tuntas)
Tidak Tidak Nilai tertinggi yang
Tidak tuntas
tuntas tuntas diperoleh
Remidi
Ujian Remidi I Nilai Akhir
II
Ditambah 2 dari nilai
Lulus / tuntas - -
batas tuntas
Tidak ditambah (= nilai
Tidak tuntas Tuntas -
batas tuntas)
Tidak Nilai tertinggi yang
Tidak tuntas tuntas
tuntas diperoleh
Negeri I Banjarnegara meliputi dua bentuk yaitu tes dan non tes. Bentuk
non tes yaitu dengan melakukan pengamatan. Guru membuat skala sikap
B. Pembahasan
Berdasarkan dari hasil penelitian dapat dilihat ada tiga tahap dalam
kontekstual.
khususnya pada mata pelajaran PKn masih kurang sehingga dalam proses
berhasil. Salah satu faktor yang bisa membawa keberhasilan itu ialah guru
berfungsi untuk: (1) memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang
dan error dalam mengajar; serta (4) memberikan kesempatan bagi guru-
silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan / atau kelompok mata
motivasi guru agar mengajar lebih baik dan memotivasi siswa agar belajar
lebih baik.
(a) Ilmiah. Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muataqn dalam
keilmuan.
sistem penilaian.
dinyatakan bahwa apabila guru mata pelajaran karena suatu hal belum
dilakukan secara bersama oleh MGMP, maka bukan tidak mungkin guru
silabus dan RPP yang dibuat oleh guru PKn di SMA Negeri I
kearah yang lebih baik. Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling
Salah satu tugas guru dalam proses belajar mengajar (PBM) yaitu
terus memotivasi siswa untuk lebih aktif dan kreatif dalam belajar
idenya. Salah satu bentuk motivasi guru PKn terhadap siswa yaitu dengan
(1) penguatan secara verbal berupa kata-kata dan kalimat pujian seperti
bagus, tepat, bapak/ibu puas dengan hasil kerja kalian; dan (2) penguatan
non verbal yang dapat dilakukan dengan gerakan mendekati peserta didik,
ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan
siswa dalam proses belajar mengajar. Meskipun metode ini lebih banyak
menuntut keaktifan guru daripada anak didik, tetapi metode ini tetap tidak
(2) mudah mengorganisasikan tempat duduk atau kelas; (3) dapat diikuti
metode mengajar yaitu: (1) tujuan yang berbagai jenis dan fungsinya;
(2) anak didik yang berbagai tingkat kematangannya; (3) situasi yang
berbeda-beda.
situasi dunia nyata nyata dan mendorong siswa untuk membuat hubungan
a. Konstruktivisme (constructivisme)
peserta didik dibangun sendiri oleh peserta didik sedikit demi sedikit
keterampilan yang baru diperoleh. Tugas guru dalam hal ini adalah
artis yang mana siswa biasanya lebih tertarik dan cepat merespon.
b. Menemukan (inquiry)
dari diri peserta didik, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan
berbagai hal atau sesuatu yang baru. Untuk itu tugas guru yang
kondusif.
c. Bertanya (questioning)
belum diketahuinya.
antara peserta didik dengan guru tetapi dapat pula dilakukan diantara
peserta didik satu dengan peserta didik yang lain sehingga terjadi
secara kritis. Tugas guru dalam hal ini adalah mendorong dan
kalau siswa tidak bisa atau kurang sempurna dalam menjawab, guru
diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Dalam kelas CTL, guru
sudah tahu memberi tahu yang belum tahu dan seterusnya. Masyarakat
Kegiatan saling belajar tersebut bisa terjadi apabila tidak ada pihak
71
yang merasa segan untuk bertanya, tidak ada pihak yang menganggap
aktifitas anak dalam kelas lebih tinggi. Dalam artian bahwa bagi siswa
e. Pemodelan (modeling)
untuk belajar dan melakukan apa yang guru inginkan agar siswanya
tentang konsep atau aktivitas belajar. Guru bukan satu satunya model,
kelas tata cara pemilihan kepala desa. Dengan adanya simulasi atau
f. Refleksi (reflection)
dalam masa lalu. Refleksi dilakukan dengan tujuan agar peserta didik
balik dan berusaha berkali-kali akan lebih efektif daripada jika siswa
dan juga dilakukan pada saat menjelang ulangan baik ulangan tengah
pembelajaran.
dengan cara memberikan tes atau ulangan baik dalam bentuk essay tes
mengambil suatu keputusan yang didasarkan atas data yang telah disusun
harus dilaksanakan juga pada awal proses pembelajaran. Hal ini terlebih
hasil tetapi juga melalui penilaian proses. Melalui kegiatan penilaian yang
dan data yang didapat mengenai diri siswa akan jauh menjadi lebih
diperoleh siswa mampu bertahan lama. Hasil belajar yang telah lama ini
yang baru dipelajari atau berpikir kebelakang tentang apa-apa yang sudah
siswa dilatih untuk memiliki kemampuan bersikap kritis, peka, dan peduli
A. Simpulan
dengan cukup baik oleh guru secara terintegrasi baik selama proses
yang digunakan melalui teknik tes dan non tes. Adapun sistem penilaian
yang digunakan sesuai dengan ketentuan yang dibuat pihak sekolah yaitu
75
76
B. Saran
secara mandiri dan tidak hanya terpancang pada silabus yang sudah ada
pada sarana dan prasarana serta buku pelajaran pokok yang sudaha ada,
dengan guru membuat buku ajar sendiri dimana materi-materi yang ada
nantinya.
77
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Saiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Huberman, Michael dan Milles. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press.