Professional Documents
Culture Documents
Latar Belakang
Air merupakan media bagi usaha budidaya ikan, maka pengelolaan air yang
baik merupakan langkah awal dalam pencapaian keberhasilan budidaya
ikan. Secara umum pengelolaan kualitas air dibagi kedalam tiga bagian,
yaitu secara biologi, kimia dan fisika. Dalam hal ini akan dibahas mengenai
pengelolaan air secara kimia, khususnya pH (derajat keasaman) dan
salinitas (kandungan garam) suatu perairan.
B. Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui kisaran pH yang optimum bagi kehidupan
ikan.
Mahasiswa dapat mengetahui kebutuhan kapur untuk menetralkan pH
perairan.
Mahasiswa dapat mengetahui kisaran salinitas yang dapat ditoleransi oleh
ikan mas.
BAB II
TINJAUAN PUSAKA
2. Salinitas
Salinitas menurut Boyd (1982) dalam Ghufran dkk (2007), salinitas adalah
kadar seluruh ion – ion yang terlarut dalam air. Komposisi ion – ion pada air
laut dapat dikatakan mantap dan didominasi oleh ion – ion tertentu seperti
klorida, karbonat, bikarbonat, sulfat, natrium, kalsium dan magnesium.
Berdasarkan kemampuan ikan menyesuaikan diri pada salinitas tertentu,
dapat digolongkan menjadi Ikan yang mempunyai toleransi salinitas yang
kecil (Ctenohaline) dan Ikan yang mempunyai toleransi salinitas yang lebar
(Euryhaline). Pada Tabel 1. menyajikan klasifikasi air berdasarkan salinitas
3. Osmoregulasi
Osmoregulasi pada organisme akuatik dapat terjadi dalam dua cara yang
berbeda (Gilles dan Jeuniaux, 1979 dalam Affandi et al., 2002) yaitu :
• Usaha untu menjaga konsentrasi osmotik cairan diluar sel (ekstraseluler)
agar tetap kosntan terhadap apapun yang terjadi pada konsentrasi osmotik
medium eksternalnya.
• Usaha untuk memelihara isoosmotik cairan dalam sel (interseluler)
terhadap cairan luar sel.
b. Insang
Insang emmpunyai peranan yang sangat penting sebagai organ yang mampu
dilewati air maupun mineral, serta tempat dibuangnya sisa metabolisme
(Moyle dan Cech, 1999 dalam Affandi, 2001). Permeabilitas insang yang
tinggi terhadap ion-ion monovalen Na+ dan Cl- , sehingga pasif brgerak dari
media atau lingkungan air laut ke dalam plasma.
c. Kulit
Pada ikan teleostei ikan yang bersifat hiperostomik terhadap media atau
lingkungan hidupnya, masalah utama yang muncul adalah bagaimana
memamsukkan air secara osmose.
d. Saluran Pencernaan