You are on page 1of 13

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan atas berkat Rahwat Allah SWT, yang telah
memberikan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini bisa diselesaikan
sebagai pemenuhan tugas Pengantar Teknik Industri.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak sedikit masalah yang
dihadapi, namun berkat kerja keras serta bantuan dari berbagai pihak, semua masalah tadi
bisa teratasi dengan baik. Olehnya itu kami terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Kami pun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kami mengharapkan saran dan kritik yang sangat membangun untuk menyempurnakan
karya tulis ini. Akhir kata kami ucapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Jakarta, 27 Oktober 2010

Penulis
Sejarah Teknik Industri

Awal mula Teknik Industri dapat ditelusuri dari beberapa sumber berbeda.
Frederick Winslow Taylor sering ditetapkan sebagai Bapak Teknik Industri meskipun
seluruh gagasannya tidak asli. Beberapa risalah terdahulu mungkin telah memperngaruhi
perkembangan Teknik Industri seperti Risalah The Wealth of Nation karya Adam Smith,
dipublikasikan tahun1776; Essay on Population karya Thomas Malthus dipublikasikan
tahun 1798; Principles of Political Economy karya John Stuart Mill, dipublikasikan tahun
1848. Seluruh hasil karya ini mengilhami penjelasan paham Liberal Klasik mengenai
kesuksesan dan keterbatasan dari Revolusi Industri. Adam Smith adalah ekonom yang
terkenal pada zamannya. “Economic Science” adalh frasa untuk menggambarkan bidang
ini di Inggris sebelum industrialisasi Amerika muncul.
Kontribusi penting lannya dan mengilahami Taylor adalah Charles W. Babbage.
Babbage adalah profesor ahli matematika di Cambridge University. Salah satu kontribusi
pentingnya adalah buku yag berjudul On Economy of Machinery and Manufacturers
tahun 1832 yang mendiskusikan banyak topik menyangkut manufaktur. Babbage
mendiskusikan gagasan tentang Kurva Belajar (Learning Curve), pembagian tugas dan
bagaimana proses pembelajaran dipengaruhi dan efek belajar terhadap peningkatan
pemborosan. Charles Babbage adalah orang pertama yang menganjurkan membangun
komputer mekanis. Dia menyebutnya “anaytical calculating machine”, untuk tujuan
memecahkan masalah matematika yang kompleks.
Di Amerika Serikat selama akhir abad 19 telah terjadi perkembangan yang
memperngaruhi pembentukan Teknik Industri. Henry R.Towne menekankan aspek
ekonomi terhadap pekerjaan insinyur yakni bagaimana seoarang insinyur akan
meningkatkan laba perusahaan? Towne kemudian menjadi Anggota Society of
Mechanical Engineers (ASME) sebagaimana yang dilakukan beberapapendahulunya
dibidang Tknik Industri. Towne menekankan perlunya mengembangkan suatu bidang
yang terfokus pada system manufaktur. Dalam Industrial Engineering Handbook
diaktakan bahwa “ASME adalah tempat berkembang biaknya Teknik Industri”. Towne
bersama Frederick A Hasley bekerja tanpa berpengaruh negative terhadap ongkos
produksi. Rencanaini juga menganjurkan bahwa sebagian keuntungan dapat dibekukan
dapat dibagikan kepada pekerja dalam intensif.
Sejarah Teknik Industri tidak lengkap tanpe menyebut Frederick Winslow Taylor.
Taylor mungkin adalah pelopor Teknuik Industri yang peling terkenal. Dia
mempresentasikan gagasan mengenai perorganisasian pekerjaan dengan menggunakan
manajemen kepada seluruh anggota ASME. Dia menciptakan istilah “Scientific
Management” untuk menggambarkan metode yang dia bangun melalui studi empiris.
Kegiatannya, seperti yang lainnya, meliputi topic-topik seperti pengorganisasian
pekerjaan dengan manajemen, seleksi pekerja, pelatihan, dan konpensasi tambahan bagi
seluruh individu yang memenuhi standar yang dibuat perusahaan. Scientific Management
memiliki efek yang besar terhadap Revolusi Industri, baik Amerika maupun diluar
Negara Amerika.
Saat Amerika serikat menghadapi Perang Dunia II, secara diam-diam pemerintah
mendaftarkan para ilmuwan untuk meneliti perencanaan, metode produksi dan logistic
dalam perang. Para ilmuwan ini mengembangkan sejumlah teknik untuk pemodelan dan
meprediksi solusi optimal. Lebih lanjut saat informasi ini terbongkar, lahirlah istilah
Operation Research. Banyak hasil penelitian yang masih sangat teoritis dan pemahaman
bagaimana menggunakannya dalam dunia nyata tidak ada. Hal inilah yang menyebabkan
jurang antara kelompok Operation Research (OR) dan profesi insinyur yang lebar. Hanya
sedikit perusahaan yang dengan sigap membentuk Departemen Operation Research dan
mengkapitalisasikannya.
Pada 1948 sebuah komunitas baru, Ameriacan Institute fir Industrial Engineers
(AIIE). Dibuka untuk pertama kalinya. Pada masa Teknik Industri benar-benar tidak
mendapatkan tempat yang khusus dalam struktur perusahaan. Selama tahun 1960 dan
sesudahnya, beberapaperguruan tinggi mulai mengadopsi teknik-teknik Operation
Research dan menambahkannya pada kurikulum Teknik Industri. Sekarang untuk
pertama kalinya metod-metode Teknik Industri disandarkan pada fondasi analisa,
termasuk metode empiris terdahulu lainnya. Pengembangan baru terhadap optimisasi
dalam matematika sebagaimana metode baru dalam analisa staistik membantu dalam
mengisi lubang-lubang Teknik Industri dengan pendekatan teoritis.
Di Indonesia
Sejarah Teknik Industri di Indonesia di awali dari kampus Universitas Sumatera
Utara (USU) dengan situs http://ft.usus.ac.id//, Medan pada tahun 1965 dan dilajutkan
dengan Teknik Industri ITB (Institut Teknologi Bandung). Sejarah pendirian pendidikan
Teknik Industri ITB, tidak terlepas dari kondiso praktek Sarjana Mesin pada lima-
puluhan. Pada waktu itu, profesi sarjana Teknik Mesin merupakan kelanjutan dari profesi
pada Zaman Belanda, yaitu terbatas pada pekerjaan pengoperasian dan perawatan mesin
dan fasilitas produksi. Barang-barang modal itu sepenuhnya diimpor, karena indonesia
belum teradapat Pabrik Mesin.
Di Universitas Indonesia (UI) (www.ui.edu), keilmuan Teknik Industri telah
dikenalkan pada awal tahun 70an dan merupakan sub bagian dari keilmuan Teknik
Mesin. Sejak 30 Juni 1998, diresmikanlah Jurusan Teknik Industri (sekarang Departemen
Teknik Industri) Fakultas Teknik Universitas Indonesia, situs resminya di
http://www.ie.ui.ac.id/.
Pada awal tahun 1958, muali diperkenalkan beberapa mata Kuliah baru di
Departemen Teknik Mesin, diantaranya: Ilmu Perusahaan, Statistik, Teknik Produksi,
Tata Hitung Ongkos dan Ekonomi Teknik. Sejak itulah dimulailah babak baru dalam
pendidikan Teknik Mesin di ITB, mata kuliah yang bersifat pilihan itu muali digemari
oleh mahasiswa Teknik Mesin dan juga Teknik Kimia dan Tambang.
Sementara itu pada sekitar tahun 1963-1964 sebagian sarjananya yang
berkualifikasi penegtahuan manajemen Produksi/Teknik Produksi. Bidang Teknik
Produksi semakin berkembang bertambahnya jenis Mata Kuliah seperti : Teknik Tata
Cara, Pengukuran Dimensional, Mesin Perkakas, Pengujian Tak Merusak, Perkakas
Oembantu dan Keselamatan Kerja cupup memperkaya pengetahuan mahasiswa Teknik
Produksi.
Pada tahun 1966-1967, perkuliahan di Teknik Produksi semakin berkembang. Mata
Kuliah yang berbasis Teknik Industri mulai diperkenalkan. Sistem mam-machine-
material tidak lagi hanya berdasarkan pada lingkup wawasan manufaktur saja, tetapi pada
lingkup yang lebih kuas yaitu Perusahaan dan Lingkungan. Di Departemen ini mulai
diajarkan mata kuliah: Manajemen Personalia, Administrasi Perusahaan, Statistik
Industri, Perancangan Tata Letak Pabrik, Studi Kelayakan, Penyelidikan Operasional,
Pengendalian Persediaan Kualitas Statistik dan Programa Linear. Sehingga pada tahun
1967, nama Teknik Produksi secara resmi berubah menjadi Teknik Industri dan masih
bernaung di bawah Bagian Teknik Mesin ITB. Pada tahun 1968-1971, dimulailah upaya
untuk membangun Departemen Teknik Industri yang mandiri. Upaya itu terwujud pada
tanggal 1 januri 1971.
PERBEDAAN DAN PERSAMAAN TEKNIK INDUSRI DAN TEKNIK
LAINNYA
Secara Skematis hubungan antar Teknik Industri dan Teknik Lainnya ditunjukkan
sebagai berikut :
Military
Engineering

Civil Engineering
Mathematics &
Physics

Chemistry

Mechanical
Engineering

Chemical
Engineering
Electrical
Engineering
Pscychology

INDUSTRIAL
ENGINEERING

Early
Management
Philosophy
Computer
Sciences

Statistic

Operation
Research
Military
Engineering

Civil Engineering
Mathematics &
Physics

Chemistry

Mechanical
Engineering

Chemical
Engineering
Electrical
Engineering
Pscychology

INDUSTRIAL
ENGINEERING

Early
Management
Philosophy
Computer
Sciences

Statistic

Operation
Research

INDUSTRIAL & SYSTEM


ENGINEERING

Social
Sciences

Dari Skema tersebut dapat dijelaskan bahwa Teknik Industri Menyerap seluruh teknik-
teknik lainnya dan menggabungkan secara keseluruhan menjadikan suatu Industri
Manufacturing atau jasa.
Teknik Industri tidak hanya menekankan pada disiplin keteknikan lainnya seperti Teknik
Mekanika, Ilmu Komputer, Psikologi, Manajemen, Statistik, Operasional Riset dan Ilmu
Sosial.
Dari Sejarah perkembangan Konsep Teknik Industri sedikit banyak dapat memberi
gambaran bahwa Disiplin Teknik Industri tidak dapat dipisahkan dengan Disiplin Ilmu
Lainnya. Konsep Teknik Industri yng bertujuan mendapatkan efisiensi kerja dalalm
segala bidang perkerjaan telah nyata-nyata membutuhkan bantuan dari Disiplin Ilmu
lainnnya. Sebaliknya, aplikasi dari Disiplin Teknik Indstri itu sendiri meluas ke segala
bidang kehidupan tidak hanya diaplikasikan khusus pada industri saja, melaikan semua
operasi yang ada pada pemerintahan, perdagangan, jasa pelayanan dan juga bidang
kemiliteran.

Job Profesi Teknik Industri


PROFESI TEKNIK INDUSTRI
Seorang Sarjana Teknik Industri menjadikan industri sebagai titik awal dan
pengembangan karirnya. Sarjana Teknik Industri terlibat dalam pengorganisasian, desain
tempat dan laju aliran materi dalm proses produksi di pabrik. Lapangan Kerja bagi
Sarjana Teknik Industri di zaman sekarang meluas, tidak hanya manufaktus tetapi juga di
bidang Non-Manufaktur seperti Rumah Sakit, Tooko Retail, Perbankan dll.
Dalam buku sumber, profesi Tkenik Industri memiliki kompetensi-kompetensi
berikut :
2.1 Work Design and Measurement
Teknik mengukur performa kerja supaya standar waktu kerja dapat ditentukan.
Dengan begitu, jadwal kerja harian dapat dirancang dari jadwal produksi total (jangka
panjang). Di bidang ini juga digunakan Predetemined Time Systems.
2.2 Plant Location and Layout
Kemampuan tata letak dan lokasi pabrik, meliputi mengumpulan, melakukan
kompilasi dan mngevaluasi data yang diperlukan untuk membuat keputusan lokasi
terbaik pabrik.
2.3 Engineering Economy
Kemampuan mengimplementasikan sisi ekonomi dalam Engineering. Sesuai yang
diajarkan oleh Henry Towne.
2.4 Production Planning and Inventory Control
Kemampuan mengeset level keseluruhan output manufaktur untuk mendapatkan
rating produksi yang bisa diraih target perusahaan dan menjaga Production Force
tetap stabil.
2.5 Statistical Quality Control
Kemampuan mendata output kerja sacara statistik.
2.6 Linear Programming
Kemampuan untuk menyederhanakan langkah kerja dan juga menyusun sistem kerja
yang linear sehingga mempermudah produksi.
2.7 Operation Research
Kemampuan untuk survei an riset mengenai sistem operasi yang baik dan efisien.
Dengan keahliannya, profesi-profesi yang tersedia bagi seorang sarjana Teknik Industri
diantaranya :
A. Konsultan
Seorang sarjana Teknik Industri dapat mengevaluasi sistem kerja sebuah perusahaan
dan mendesain sebuah solusi sistem yang lebih baik, untuk meningkatkan
produktifitas perusahaan. 5 fungsi utama dari seorang Konsultan, yaitu :
1. Mengembangkan dan mengoptimalisasikan potensi-potensi yanga ada
dalam suatu perusahaan atau industri.
2. Memberikan saran-saran, menerapkan pengalaman-pengalamannya dalam
suatu perusahaan
3. menganalisa permasalahan yang ada dalam suatu perusahaan sebagai
katalisator, dengan mengembangkan sistem manajerial.
4. mengadakan pelatihan dan pembelajaran.
5. menginovasikan, memadukan dan menerjemahkan teknologi, program dan
pemecahan masalah.
B. Supervisor
Bidang ini mengawasi jalannya sistem poduksi di pabrik. Supervisor membutuhkan
pengetahuan tentang Ergonomi kerja, statistik dan ilmu Teknik Industri lainnya.
C. Manager
Sejak ditemukannya ”Scietific Management” Oleh Taylor dan ”Administratif dan
Behavior Management”, Sarjana Teknik Industri Memiliki kompetensi untuk
mengatur dan mengoptimasi kerja organisasi.

PROFESI LULUSAN TEKNIK INDUSTRI


Profil dan Kompetensi Sarjana Teknik Industri :
1. kemampuan mengindetifikasikan, mengformulasikan dan memecahkan masalah-
masalah sistem integral menggunakan alat-alat pokok analitikal, komputsional
dan atau eksperimental.
2. Mempunyai wawasan luas sehingga dapat memahami dampak penerapan
keilmuan Teknik Industri terhadap konteks Global/Sosial.
3. Mampu berkomunikasih secara efektif
4. mampu bekerja sama dalam kelompok yang bersifat multi disiplin, baik dalam
peran sebagai pemimpin maupun anggota kelompok.
5. mampu menerapkan teknik dan alat analisis baru yang diperlukan dalam
menjalankan praktik profesi ke-teknik-indutrian-nya.
6. Memahami dan menyadari tanggung jawab profesi dan etika.

BASIC KNOWLEDGE AND TOOLS


Ilmu Dasar Disiplin Teknik Industri :
1. Methode Engineering
Methode Engineering merupakan studi yang menpelajari secara sistematis seluruh
operasi langsung dan operasi tidak langsung untuk mendapatkan perbaikan-
perbaikan system kerja dengan maksud suatu pekerjaan akan lebih mudah untuk
dapat dilakukan dan dilakukan dalam jangka waktu yang lebih pendek.
2. Ergomomi
Dikenal dengan istilah Human Factor, diidentifikasikan sebagai ilmu yang
menpelajari tentang keterkaitan antara orang dengan linkungan kerjanya, terutama
dengan hasil rancangan kerjanya.
3. Perencanaan dan Perancangan Fasilitas
Ilmu ini meliputi penetuan dan penempatan lokasi fasilitas, susunan tata letak
fasilitas dan seberapa besar fasilitas yang akan ditempatkan.
4. Simulasi
Simulasi adalah suatu metodologi untuk melakuakn percobaan dengan
menggunakan model dari system nyata.
5. Material Handling
Secara tradisional Material Handling dikonotasikan sebagai perpindahan material
atau bahan dari satu lokasi ke lokasi lainnya atau diantara stasiun kerja. Tujuan
dari Material Handling ini adalah untuk mengurangi biaya dari perpindahan
material tersebut, karena sering kali perpidahan material menimbulkan biaya yang
tidak sedikit.
6. Riset Operasional
Merupakan disiplin ilmu Penentuan pola-pola dasar penerbangan yang effisien,
pola distribusi barang dan polapola jaringan operasi-operasi teknologi elektronika
dan telekomunkasi.
7. Sistem Produksi
Adalah suatu aktivitas untuk mengolah atau mengatur penggunaan sumber daya
(resource) yang ada dalam proses penciptaan barang-barang atau jasa-jasa dengan
tujuan dapat memperbaiki tingkat efektifitas dan efisiensi dari proses produksi.
8. Pengawasaan Persediaan
9. Pengendalian Kualitas
10. Manajemen

Basic Knowledge :
1. Mathematics
2. Physical Phenomena
3. Engineering Sciences
4. Social Sciences
Tool :
1. Industrial Engineering Methode
2. Systemic and Integrated Process
3. Engineering Sciences
4. Design

KELOMPOK KEAHLIAN
A. Rekayasa Sistem Manufaktur
1. Perancangan (Design) : Mampu merancang system manufaktur dimulai
dari penjabaran kebutuhan pasar menjadi parameter desing dan rancangan produk
serta sistem manufaktur.
2. Perekayasaan (Engineering) : Memahami rekayasa transformasi produksi
khususnya yang terkait dengan Interaksi Man, Machine dan Material.
3. Fabrikasi (Manufaktur) : Mampu menangani proses pembuatan produk
serta menguasai metode pengoperasian pabrik dan fungsi manajemen yang terkait
serta perbaikannya (Improvement).
4. Wawasan Usaha (Business Insight) : Mempu mengidentifikasikan
kebutuhan pasar serta peluang usaha dan memperkirakankelayakan usahanya.
B. Kelayakan Manajemen Industri
1. Perancangan (Design) : Mampu merangcang system manajemen yang
sesuai dengan karakteristik sistem manufakturnya.
2. Pengoperasian (Operation) : Memahami dan mampu menangani proses
Menajemen (Planning, Organizing, Actuating, Controlling), mampu untuk
memimpin, memotivasi serta bekerja sama dengan berbagai unsur yang terkait
(Leadership).
3. Perbaikan (Improvement) : Mampu mengenali masalah dan melakukan
perbaikan.
4. Wawasan usaha (Bussiness Insight) : mampu Mengidentifikasikan
kebutuhan pasar serta peluang usaha dan memperkirakan kelayakan usahanya
serta merealisasikannya.

You might also like