NURBAITI TAHA LUDIA REUMY SRI MAYANA MAYEKSA MAQQDYS Kewajiban dan Norma KEWAJIBAN HUKUM
Terkait erat dengan konsep delik adalah
konsep kewajban hukum (legal duty). Konsep kewajiban hukum merupakan pasangan dari konsep norma hukum, bahkan pada awal karyanya Kelsen menyebutkan norma hukum sebagai kewajiban hukum. Eksistensi dari suatu kewajiban hukum tidak lain adalah validitas dari suatu norma hukum
KEWAJIBAN HUKUM ADALAH KEWAJIBAN
UNTUK TIDAK MELAKUKAN DELIK,
ATAU UNTUK MEMATUHI NORMA HUKUM
KEWAJIBAN DAN KEHARUSAN …… • Konsep kewajiban hukum berbeda dari kewajiban moral oleh karena fakta bahwa kewajiban hukum bukanlah perbuatan yang dituntut oleh norma hukum tetapi yang harus dijalankan. Maka konsep keharusan tidak bersatu dengan konsep kewajiban hukum, melainkan kewajiban hukum adalah suatu perbuatan yang karena menjalankan perbuatan tersebut delik menjadi terhindarkan. Norma Sekunder … • Norma sekunder memuat tindakan yang menurut tata hukum membawa konsekuensi suatu sanksi. • Jika membuat konsep penunjang tentang norma sekunder, maka kebalikan dari delik terlihat sebagai lawful behavior atau tindakan yang sesuai dengan norma sekunder, dan delik merupakan unlaw ful behavior atau perbuatan yang bertentangan dengan norma sekunder. Ketika delik didefinisikan secara sederhana sebagai unlawful behavior maka hukum di pahami sebagai suatu sistem dari norma sekunder. MEMATUHI & MENERAPKAN NORMA HUKUM
Jika suatu norma hukum tidak dipatuhi secara
permanen oleh subjek, maka norma hukum ini barangkali tidak lagi diterapkan juga oleh organ organ lainnya. Oleh sebab itu walaupun efektifitas hukum pada dasarnya adalah penerapannya oleh organ yang semestinya, secara sekunder efektivitasnya berarti kepatuhan subjek terhadapnya. PERBEDAAN ANTARA KEWAJIBAN PRMER DAN SEKUNDER DARI AUSTIN
• Salah satu kelemahan utama dari teori Austin
adalah kurangnya pemahaman yang jelas terhadap karakter norma sekunder, yang menetapkan perbuatan para subjek yang dimaksudkan oleh aturan hukum. • Di dalam perintah yang didefinisikan oleh Austin tidak ada tempat bagi sanksi. Namun demikian hanya melalui sanksi perintah tersebut akan bersifat wajib. …. • Jika menyadari bahwa suatu elemen esensial bahwa sanksi adalah hukum, maka harus mendefinisakan aturan hukum yang sebagai suatu perintah yang menetapkan suatu sanksi.
• Austin secara tegas menyatakan bahwa istilah
saya sendiri tentang hak-hak dan kewajiban- kewajiban primer dan sekunder tidak menggambarkan suatu perbedaan logis • Jika kewajiban primer menerima eksistensinya sepenunya dari kewajiban sekunder atau pemberian sanksi, nampaknya lebih tepat untuk menyebut pertama sekunder yang kedua primer dan untuk mengatakan perintah-perintah primer dan sekunder daripada kewajiban primer dan sekunder. TERIMA KASIH