You are on page 1of 13

KEWAJIBAN HUKUM

KELOMPOK 3

NURBAITI TAHA
LUDIA REUMY
SRI MAYANA
MAYEKSA MAQQDYS
Kewajiban dan Norma
KEWAJIBAN HUKUM

Terkait erat dengan konsep delik adalah


konsep kewajban hukum (legal duty).
Konsep kewajiban hukum merupakan
pasangan dari konsep norma hukum, bahkan
pada awal karyanya Kelsen menyebutkan
norma hukum sebagai kewajiban hukum.
Eksistensi dari suatu kewajiban
hukum tidak lain adalah validitas dari
suatu norma hukum

KEWAJIBAN HUKUM ADALAH KEWAJIBAN


UNTUK TIDAK MELAKUKAN DELIK,

ATAU UNTUK MEMATUHI NORMA HUKUM


KEWAJIBAN DAN
KEHARUSAN
……
• Konsep kewajiban hukum berbeda dari
kewajiban moral oleh karena fakta bahwa
kewajiban hukum bukanlah perbuatan yang
dituntut oleh norma hukum tetapi yang harus
dijalankan. Maka konsep keharusan tidak
bersatu dengan konsep kewajiban hukum,
melainkan kewajiban hukum adalah suatu
perbuatan yang karena menjalankan perbuatan
tersebut delik menjadi terhindarkan.
Norma Sekunder

• Norma sekunder memuat tindakan yang
menurut tata hukum membawa konsekuensi
suatu sanksi.
• Jika membuat konsep penunjang tentang
norma sekunder, maka kebalikan dari delik
terlihat sebagai lawful behavior atau tindakan
yang sesuai dengan norma sekunder, dan delik
merupakan unlaw ful behavior atau perbuatan
yang bertentangan dengan norma sekunder.
Ketika delik didefinisikan secara sederhana
sebagai unlawful behavior maka hukum di
pahami sebagai suatu sistem dari norma
sekunder.
MEMATUHI & MENERAPKAN NORMA HUKUM

Jika suatu norma hukum tidak dipatuhi secara


permanen oleh subjek, maka norma hukum ini
barangkali tidak lagi diterapkan juga oleh
organ organ lainnya. Oleh sebab itu walaupun
efektifitas hukum pada dasarnya adalah
penerapannya oleh organ yang semestinya,
secara sekunder efektivitasnya berarti
kepatuhan subjek terhadapnya.
PERBEDAAN ANTARA KEWAJIBAN PRMER
DAN SEKUNDER DARI AUSTIN

• Salah satu kelemahan utama dari teori Austin


adalah kurangnya pemahaman yang jelas
terhadap karakter norma sekunder, yang
menetapkan perbuatan para subjek yang
dimaksudkan oleh aturan hukum.
• Di dalam perintah yang didefinisikan oleh
Austin tidak ada tempat bagi sanksi. Namun
demikian hanya melalui sanksi perintah
tersebut akan bersifat wajib.
….
• Jika menyadari bahwa
suatu elemen esensial
bahwa sanksi adalah
hukum, maka harus
mendefinisakan aturan hukum yang sebagai
suatu perintah yang menetapkan suatu sanksi.

• Austin secara tegas menyatakan bahwa istilah


saya sendiri tentang hak-hak dan kewajiban-
kewajiban primer dan sekunder tidak
menggambarkan suatu perbedaan logis
• Jika kewajiban primer menerima eksistensinya
sepenunya dari kewajiban sekunder atau
pemberian sanksi, nampaknya lebih tepat untuk
menyebut pertama sekunder yang kedua primer
dan untuk mengatakan perintah-perintah
primer dan sekunder daripada kewajiban
primer dan sekunder.
TERIMA KASIH

You might also like