You are on page 1of 9

Pengaruh Administrasi Kepegawaian

Terahdap Jenjang Karir Pegawai Negeri

Oleh : ASWANI

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi ”BAYUANGGA”


Probolinggo
Jl. Slamet Riyadi Kanigran
Kota Probolinggo

1
Pengaruh Administrasi Kepegawian
Terhadap Jenjang Karir Pegawai Negeri

A. Latar Belakang
Di era serba modern ini administrasi yang baik adalah kunci utama
untuk mencapai tujuan suatu lembaga, jika suatu lembaga tersebut memiliki
pengadministrasian yang baik maka sudah tentu lembaga tersebut dapat
dikatakan sukses dalam mengatur rumah tangganya. Demikian pula seluruh
birokrasi pemerintahan dan terutama segi kepegawaian. Karena merekalah
yang pada akhirnya menjadi pelaksana dari kegiatan-kegiatan pemerintah,
baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.
Namun memang harus diakui bahwa pada sebagian besar negara-
negara berkembang, terdapat kelemahan-kelemahan dan hambatan-hambatan
dibidang administrasi kepegawaian ini. Salah satu diantaranya adalah orientasi
dan kondisi kepegawaian yang diwarisi dari jaman penjajahan yang lebih
ditujukan untuk kepentingan negara jajahannya dan kepentingan pemeliharaan
keamanan dan ketertiban belaka. Itulah ciri-ciri tradisionil masyarakat negara –
negara yang belum maju seringkali menunjukkan, bahwa birokrasi
pemerintahan memberikan gambaran sebagai pengganti kekuasaan feodal
atau masih bersifat feodal, selain itu sifat kepegawaian lebih legalitas dari pada
inovatif ataupun dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan politik dari sang
penguasa.
Bagi beberapa negara tertentu, masalah gaji juga memberikan
pengaruh terhadap keadaan pegawainya. Gaji yang terlalu rendah sering kali
mengakibatkan rendahnya produktivitas kerja yang kurang inisiatif. Orientasi
pendidikan dimasa lampau juga sering memberikan pengaruhnya terhadap
kwalitas kepegawaian yag seharusnya dibutuhkan bagi suatu usaha
pembaharuan dan pembangunan berencana. Hal tersebut juga pernah dialami
oleh negara Indonesia sebelum orde baru.
Didalam usaha pembangunan, jelas dkehendaki suatu orientasi dan
kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas baru pemerintah, yaitu

2
memperluas sumber-sumber kepegawaian dengan keahlian-keahlian yang
diperlukan pemerintah, khsusnya dibidang sosial ekonomi. Perluasan disini
bukan berarti selalu dikaitkan dengan penambahan tenaga-tenaga yang
banyak, akan tetapi penambahan tenaga-tenaga secara relatif lebih kompeten
dan profesional dan dapat melaksanakan pekerjaan-pekerjaan seperti
pembangunan industri, analisa ekonomi, riset dan teknologi, pengembangan
pendidikan dan kesehatan serta dapat mengayomi masyarkakat.
Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi atau harus diperhatikan
didalam membina suatu kepegawaian agar dapat tepat guna yaitu harus
mempunyai sifat interpreneur baik bagi pemimpin maupun bawahannya untuk
dapat menjalankan program-program yang telah dibuat dan ini adalah inti dari
peranan birokrasi pemerintah dengan peranannya sebagai ”penggerak
pembangunan”.

B. Pengertian Administrasi Kepegawaian


Administrasi kepegawian adalah suatu tatacara didalam mengorganisasi dari
pada manusia-manusia dan peralatannya guna mencapai tujuan birokrasi
(1)
khususnya Pemerintah Edward H. Litcfield “ study of public administration” .
Dan disini sudah jelas mengapa administrasi kepegawaian perlu dilakukan,
yaitu :
1. Adanya satu badan yang menyelenggarakan administrasi kepegawaian,
dan yang bersangkutan bertanggungjawab langsung kepada pimpinan
yang ditunjuk oleh pemerintah didalam sebuah birokrasi serta unit-unit
dari birokrasi tersebut.
2. Perumusan yang jelas terhadap klasifikasi kerja serta jabatan
kepegawaian.
3. Untuk mengetahui dan mempermudah pengevaluasi terhadap kinerja,
prestasi kerja, kedisiplinan, pengangkatan, mutasi dan pemberhentian
seorang pegawai di suatu birokrasi.
4. Untuk mempermudah sistem gaji yang diterima berdasarkan ketentuan-
ketentuan tertentu yang bersifat obyektif sesuai dengan pekerjaan dan hal
ini berkaitan langsung dengan kesejahteraan dan masa pensiun.

3
C. Sistem Karir
Seperti yang sudah disebutkan diatas bahwa sistem karir pegawai
didasarkan atas prestasi kerja, masa kerja dan tingkat pendidikan yang perlu
dikembangkan didalam administrasi kepegawaian.
 Sistem karir berdasarkan prestasi kerja
Sistem karir berdasarkan prestasi kerja dimaksudkan sebagai prinsip
bahwa seseorang yang bekerja di sebuah birokrasi pemerintahan didalam
hal kedinasan, penempatan, promosi kepada pangkat yang lebih tiggi
bahkan masa pensiunnya dilakukan atas dasar ketentuan-ketentuan serja
melalui ujian obyektif terhadap prestasi maupun kemampuannya.
 Sistem karir berdasarkan masa kerja
Masa kerja merupakan sebuah prestasi yang dapat membuat karir seorang
pegawai menjadi lebih meningkat dan hal ini juga berkaitan erat dengan
pemberian gaji kepada pegawai yang bersangkutan.
 Sistem karir berdasarkan pendidikan
Pendidikan merupakan pendongkrak pola fikir seorang pegawai terhadap
apa tugas yang di embannya, sangat jelas pula bahwa pendidikan semakin
tinggi maka lebih luas pula wawasannya.
Ketiga hal tersebut diatas merupakan hal-hal yang perlu dibina, karena sistem
karis merupakan sebuah penentu dari tinggi rendahnya gaji yang diterima oleh
seorang pegawai.(2) Bintoro Tjokroamidjojo ”Pengantar administrasi
pembangunan” halaman 125.

D. Pengklasifikasian Pegawai
Dalam membantu atau membina sistem karir dibidang administrasi
kepegawaian, usaha yang pertama adalah mengadakan klasifikasi dan
penggolongan jabatan atau kepangkatan. Dengan adanya klasifikasi ini maka
ada kriteri-kriteria dalam pelihan pegawai serta adanya keseragaman didalam
pembinaan pangkat, gaji untuk sebuah pekerjaan yang sama didalam birokrasi
pemerintahan. Standar atau ketentuan yang menentukan klasifikasi dan
golongan adalah beban kerja, luasnya tugas-tugas dan tanggungjawab, seta
kualifikasi pendidikan dan lamanya masa kerja.
Mengenai klasifikasi ini ada dua sistem yan digunakan diantaranya
adalah :

4
1. Klasifikasi menurut tugas dan jabatan
Kategori ini dimaksudkan untuk memberikan gaji yang sama utuk sebuah
pekerjaan yang sama yang bertujuan untuk kepentingan dan efisiensi
manajemen. Dengan demikian pula sudah jelas perincian tanggungjawab
dalam setiap jabatan yang memberikan uraian pekerjaan dan kewajiban
masing-masing.
2. Klasifikasi menurut kepangkatan
Dalam setiap golongan kepangkatan dapat terdiri dari bebagai macam
tugas pekerjaan dan jabatan yang dianggap mempunyai status yang sama.
Cara ini lebih mempermudah apabila terjadi mutasi-mutasi terhadap
pegawai di suatu birokrasi ke birokrasi lain, maka si pegawai tetap
mempunyai kepastian tentang pangkat dan statusnya.

Didalam administrasi kepegawaian pada umunya terdapat kelompok-


kelompok golongan kepegawaian sebagai berikut :
1. Kelompok administratif tingkat tinggi, yang mempunyai fungsi sebagai
pengambil keputusan atau pemimpin.
2. Kelompok pegawai yang memiliki keterampilan dan latihan serta ilmu
pengetahuan khusus yang bersifat profesionil dalam jabatan-jabatan
tertentu.
3. Jabatan-jabatan diplomatik dalam rangka hubungan luar negeri.
4. Angkatan bersenjata
5. Kelompok kepegawaian dalam instansi-instansi pemerintah, baik
Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.
6. Kelompok kepegawaian pelayanan administratif
7. Pekerja-pekerja harian yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan-
pekerjaan tertentu dengan ketentuan diluar kepegawaian negeri (tenaga
(3)
honorer). Badan Kepegawaian Negara ”rencana pembangunan lima
tahun (1999/2000)

E. Formasi dan Pengadaan Pegawai


Formasi dalam bidang kepegawaian menyangkut masalah rencana
kepegawaian untuk instansi-instansi pemerintah, dengan adanya formasi
kepegawaian diharapkan dalam jumlah dan susunan pegawai untuk masing-

5
masing instansi pemerintah dapat sesuai dengan fungsi, tugas dann beban
kerja yang diembannya.
Formasi merupakan penentuan kualitas dan kuantitas pegawai yang
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan jenis dan beban kerja
yang harus dilaksanakan dengan tujuan agas organisasi itu dapat
melaksanakan tugasnya dan berdaya guna untuk melayani masyarakat.
Faktor-faktor yang menentukan penetapan formasi adalah sebagai
berikut :
1. Jenis pekerjaan
2. Sifat pekerjaan
3. Kapasitas pekerjaan
4. Beban kerja
5. Prinsip pelaksanaan pekerjaan
6. Jenjang dan jumlah jabatan dan pangkat yang tersedia dalam organisasi

Yang berkaitan erat dengan formasi adalah pengadaan (recruitment)


dan penempatan (placement). Pengadaan perlu dilakukan dengan melalui
sistem seleksi terhadap calon pegawai, dan didalam pengadaan pegawai
seharusnya tidak melalui cara-cara hubungan pribadi aka tetapi di sebar
luaskan kepada masyarakat dengan tujuan memberikan kesempatan kepada
masyarakat untuk mengabdikan diri kepada pemerintah.

F. Pembinaan, Promosi dan Penilaian Kerja


Suatu jabatan karir pada pegawai negeri dimaksudkan sebagai suatu
jabatan selama hidup. Oleh karena itu suatu sistem promosi sangat penting
bagi pegawai negeri untuk dapat melihat adanya prespektif hidupnya daimasa
yang akan datang. Sistem promosi dimaksudkan untuk memberikan peluang
terhadap hal penyediaan tenaga pegawai negeri tingkat tinggi yang
berpengalaman.
Sistem promosi sering kali dikaitkan dengan klasifikasi pendidikan, dan
latihan jabatan. Karena pendidikan dan latihan tersebut dianggaps sebagai
peningkatan dalam kemampuan. Oleh karena itu promosi pada tingkat-tingkat
tertentu diperlukan sebuah tes sertifiksi terhadap jabatan yang lebih tinggi.

6
G. Pendidikan dan Latihan
Pendidikan dan latihan bagi pegawai negeri merupakan salah satu
aspek penting didalam pembinaan kepegawaian. Pendidikan dan keadaan
pendidikan di suatu negara sangat berpengaruh terhadap kondisi kepegawaian
di negara tersebut dan pendidikan pula menjadi sumber bagi tersedianya
regenerasi kepegawaian.
Beberapa alasan pentingnya pendidikan dan latihan dalam
kepegawaian, yang diantaranya adalah :
1. Perlunya pembaharuan dan peningkatan penyempurnaan di bidang
administrasi untuk dapat menganggulagi dan mendukung perkembangan
sosial dan ekonomi.
2. Perlu diberikan orientasi baru, penekanan kepada berbagai teknik-teknik
administrasi maupun manajemen yang di anggap masih lemah.
3. Kurangnya atau masih adanya kelangkaan terhadap tenaga-tenaga ahli
dibidang tertentu.
4. Untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi dan informasi.
Oleh karena itu pendidikan dan pelatihan pegawai perlu mendapat
prioritas yang tinggi didalam usaha pembangunan berencana. Seperti yang
telah disebutkan diatas bahwa pendidikan dan pelatihan pegawai negeri
sebaiknya dilakukan dengan sistem promosi karena pendidikan dan pelatihan
juga merupakan penentu didalam suatu jenjang karir pegawai negeri.

H. Gaji dan Pensiun


Gaji merupakan hal penting bagi pegawai negeri dalam hal
administrasi kepegawaian. Secara ideal gaji pegawai dan sistemnya harus
memenuhi tiga unsur: yaitu adil, cukup dan merangsang, serta berorientasi
pada prestasi kerja. Gaji yang rendah seringkali bahkan bukan sebagi
penghematan, akan tetapi merupakan tambahan beban karena produktivitas
kerja pegawai yang rendah. Lain halnya dengan gaji yang cukup, yang
pastinya akan membuat seorang pegawai menjadi makmur dengan adanya
gaji yang cukup, tidak hanya cukup disini pada saat ini pemerintah mulai
merangsang pegawai negeri dengan berbagai macam cara, misalnya melalui
pemberian tunjangan-tunjangan, progam kredit rumah dengan cicilan yang
ringan, pinjaman tunai dengan ansuran yang terjangkau dan lain sebagainya.

7
Hal ini menunjukkan bahwa keseriusan pemerintah untuk memakmurkan
pegawai negeri dengan berbagai program yang sudah dijalankan.
Berkaitan dengan masalah gaji tidak lain yaitu pemberian pensiun. Hal
ini disebabkan karena suatu sistem yang mendasarkan pekerjaan dan
pengamdiannya pada pemerintah selama hidup. Pensiun harus dilakukan pada
saat seseorang mencapai umur tertentu, atau mencapai jangka waktu tertentu
bekerja pada pemerintah, kecuali dapat dilakukan apabila jasa pekerjaan
seseorang memang masih dibutuhkan, serta apabila orang tersebut masih
mampu fisik psikis didalam melakukannya.
Mengapa seseorang harus pensiun didalam pekerjaannya? hal ini
disebabkan karena pada waktu tertentu atau umur tertentu, kapasitas dan
kemampuan secara fisik seseorang didalam melaksanakan pekerjaannya akan
menurun. (3) Bintoro Tjokoamidjojo ”Pengantar Administrasi Pembangunan”

I. Penutup / Kesimpulan
Suatu administrasi kepegawaian biasanya selalu dibarengi dengan
kebijakan-kebijakan pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah
Daerah yang sering kali harus mengalami penambahan dan perubahan yang
disesuaikan dengan perkembangan jaman.Didalam administrasi kepegawaian
yang diprioritaskan adalah pendidikan dan pelatihan, karena dengan
pendidikan dan pelatihan seorang pegawai dapat mempunyai wawasan yang
luas sehingga dapat membawa pembaharuan bagi pembangunan.
Dan sistem pendidikan dan keadaan pendidikan di suatu negara dapat
pula mempengaruhi pola fikir seseorang dan pastinya sangat berpengaruh
bagi pembangunan di negara tersebut. Pegawai negeri yang mempunyai
wawasan yang luas tentunya ia dapat membawa dan mengayomi masyarakat
kearah yang lebih baik dan dapat melayani kebutuhan masyarakat dengan
optimal sehingga masyarakat tidak lagi kebingungan didalam masalah yang
menyangkut administrasi kependudukan.

8
Daftar Pustaka

1. Edward H. Litcfield “ study of public administration” .

2. Bintoro Tjokroamidjojo ”Pengantar administrasi pembangunan”

3. Badan Kepegawaian Negara ”rencana pembangunan lima tahun

(1999/2000)

You might also like