Professional Documents
Culture Documents
Kelemahan/Kendala
1. Belum konsistennya kebijakan setiap unit kerja dalam mendukung upaya-
upaya mewujudkan pelaksanaan koordinasi perencanaan dan penyusunan
kebijakan, sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pelaksanaan dan
penanggulangan ancaman;
Peluang
1. Tujuan peran mahasiswa adalah sebagai katalisator dalam mempersiapkan
UKM menuju persaingan global.
2. Sistem informasi yang ada dapat diakses oleh UKM lain dalam upaya
melakukan persaingan yang sehat untuk perkembangan setiap UKM.
Tantangan/Ancaman
1. Sistem administrasi UKM belum tersusun dengan jelas dan rapih sehingga
masih banyak pengaturan-pengaturan yang tumpang tindih yang
menyebabkan aliran dana tidak jelas.
STRATEGI
Untuk memanfaatkan kekuatan dan peluang, serta dalam rangka menanggulangi
kendala/kelemahan dan mengatasi tantangan/ancaman, maka strategi yang digunakan dalam
menyelenggarakan koordinasi perencanaan dan penyusunan kebijakan, sinkronisasi pelaksanaan
perencanaan, pengendalian pelaksanaan dan pengawasan pelaksanaan perencanaan di bidang
usaha kecil menengah adalah:
1. Koordinasi
Sesuai tugas dan fungsi koordinator, maka kegiatan koordinasi merupakan
kegiatan inti yang dilaksanakan. Kegiatan koordinasi harus bersifat aktif dan
tidak menunggu. Oleh karena itu, untuk terwujudnya sinkronisasi dalam
pelaksanaan dalam usaha kecil menengah, maka koordinasi harus dilakukan.
2. Sosialisasi
Agar seluruh program UKM dan penanggulangan ancaman dapat diketahui
dan dipahami oleh pelaku UKM serta anggota masyarakat, maka kegiatan
sosialisasi perlu diselenggarakan. Kegiatan sosialisasi program UKM ini
diselenggarakan bukan hanya agar diketahui dan dipahami namun
dimaksudkan agar tidak terjadi tumpang tindih pelaksanaannya dengan
UKM/lembaga lain serta diharapkan dalam pelaksanaannya program masing-
masing UKM saling mendukung dan sinergis sehingga dapat terwujud adanya
Indonesia yang sejahtera, maju dan mandiri sebagaimana diharapkan. Di sisi
lain kegiatan sosialisasi ini diselenggarakan untuk mendapatkan suatu
persepsi yang sama sehingga masing-masing komponen baik UKM maupun
masyarakat berperan serta sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya.
3. PembentukanNKelompokNKerja
Keberadaan kelompok kerja atau tim pada hakekatnya adalah membantu
dalam proses kegiatan pembangunan ekonomi rakyat. Oleh karena itu, dalam
rangka terselenggaranya kegiatan koordinasi, sinkronisasi, pengendalian dan
pengawasan, maka pembentukan kelompok kerja atau tim yang terdiri dari
berbagai komponen sangat diperlukan. Di samping itu, kelompok kerja juga
merupakan suatu forum koordinasi dan sinkronisasi untuk saling memberikan
informasi sehingga diperoleh suatu persamaan persepsi yang dapat
melancarkan terwujudkan kesejahteraan rakyat dan penanggulangan
kemiskinan.
4. Kemitraan
Agar pelaksanaan koordinasi perencanaan dan penyusunan strategi usaha
kecil menengah dan penanggulangan ancaman berjalan dan mencapai
sasarannya maka diperlukan kemitraan dengan berbagai
departemen/kementerian/ instansi lain terkait dan unsur masyarakat.
5. Pengkajian
Kegiatan pengkajian dilakukan dengan menganalisis hasil pelaksanaan
perencanaan atau melalui hasil pengendalian dan pengawasan terhadap
pelaksanaan program yang diselenggarakan pihak terkait sebagai bahan
masukan dalam mengkoordinasikan dan menyusun perencanaan, serta
sinkronisasi pelaksanaan perencanaan usaha kecil menengah dan
penanggulangan ancaman yang mungkin terjadi.
6. Advokasi
Bagaimanapun baiknya suatu strategi yang disusun oleh kalangan internal,
tanpa mendapat masukan dari pihak eksternal maka pelaksanaan strategi
belum dapat mengantisipasi secara baik berbagai kendala di depannya. Pada
prakteknya bahwa pelaku kegiatan dalam era otonomi adalah daerah dan
masyarakat, oleh karena itu maka kegiatan advokasi dalam bentuk
pemberian masukan, arahan, penyamaan persepsi, kesepakatan atau
pembimbingan perlu dilakukan dalam pelaksanaan operasional program
usaha kecil menengah.
7. Monitoring&Evaluasi
Kegiatan monitoring dilakukan untuk mengetahui apakah program atau
kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Dari kegiatan monitoring
akan diperoleh masukan atau informasi yang sebenarnya tentang
pelaksanaan program atau kegiatan di tingkat lapangan. Dengan diketahui
hasil pelaksanaan perencanaan melalui monitoring maupun evaluasi, maka
akan mempermudah pengendalian dan pengawasan pelaksanaan
perencanaan dalam usaha kecil menengah.
8. Fasilitasi
Kegiatan koordinasi dan sinkronisasi dapat berjalan efektif dan efisien, antara
lain jika terdapat fasilitasi dan kemudahan ataupun pelayanan terhadap
program yang diselenggarakan oleh UKM terkait. Fasilitasi yang dilakukan
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat yakni dengan
memberikan dorongan dan dukungan untuk memperlancar pelaksanaan
kegiatan-kegiatan program UKM. Untuk itu, perlu dilakukan pendekatan yang
arif agar tidak terkesan atau dianggap mengintervensi tugas pokok dan
fungsi UKM yang dikoordinasikan.
10.Pemberdayaan
Dalam upaya meningkatkan terwujudnya kegiatan koordinasi dan
sinkronisasi maka seluruh jajaran di lingkungan UKM perlu didorong untuk
meningkatkan kinerjanya dalam pengelolaan dan pengintegrasian program
usaha kecil menengah. Upaya mensinergikan kekuatan di dalam lingkungan
UKM secara intensif adalah sebagai bentuk pemberdayaan yang perlu
dilakukan untuk mengkoordinasikan dan menyinkronkan secara internal
penyelenggaraan program di lingkungannya masing-masing.
5. Komitmen bersama
untuk mewujudkan
usaha kecil
menengah yang
tangguh dan siap
bersaing di pasar
global.
2. Semakin
intensifnya upaya
pemberantasan
kemiskinan dan
kebodohan, serta
kontrol sosial yang
semakin kuat di
masyarakat
kalangan ekonomi
menengah
kebawah.
3. Semakin
meningkatnya
upaya
pemberantasan
pengangguran.
4. Semakin
meningkatnya
peran
serta/partisipasi
mahasiswa dan
masyarakat dalam
kegiatan
pembangunan dan
ketahanan
ekonomi.
2. Masih lemahnya
sistem dan
kelembagaan
sosial yang
menaungi UKM di
tingkat lapangan
dalam memelihara
dan melindungi
UKM.
3. Belum optimalnya
partisipasi
masyarakat dalam
pelaksanaan
pembangunan
ekonomi.
4. Terjadinya
berbagai masalah
di bidang sosial
seperti bencana,
konflik, krisis
ekonomi yang
memerlukan
penanganan yang
cepat dan intensif.
5. Tumpang
tindihnya kegiatan
peningkatan
kesejahteraan
rakyat dan
penanggulangan
kemiskinan oleh
berbagai
instansi/perusahaa
n teknis.
6. Tingginya tuntutan
masyarakat akan
kepuasan produk
konsumsi.
7. Besarnya
kompleksitas
masalah internal
dan atau eksternal
UKM.
Rendahnya kepercayaan
masyarakat terhadap
kinerja pemerintah dan
atau UKM/perusahaan
Daftar Pustaka
http://www.bloggaul.com/faizone/readblog/93988/peran-dan-tanggung-
jawab-mahasiswa-dalam-lingkungan-sosial
http://aguswibisono.com/2010/analisis-swot-strength-weakness-
opportunity-threat/