Professional Documents
Culture Documents
1
Ban dan produk terkait serta ban dalam
Barang jadi karet untuk keperluan industri
Barang karet untuk kemiliteran
Alas kaki dan komponennya
Barang jadi karet untuk penggunaan umum
Alat kesehatan dan laboratorium.
Persentase Persentase
Total Ekspor Ekspor
Ekspor
Total Nilai Ekspor Ekspor Karet Alam Produk
Tahun Non
Ekspor Karet Produk Thd Karet Thd
Migas
Karet Ekspor Ekspor
Non Migas Non Migas
2
1.3.2. Kecenderungan yang akan terjadi
Sebagai dampak melemahnya perekonomian dunia didunia
ditriwulan terakhir 2008, ekspor karet dan barang karet
cenderung menurun karena menurunnya permintaan terhadap
produk ekspor Indonesia .
Pada tahun 2008 konsumsi karet alam dunia turun sebesar
3,37% dan diperkirakan pada tahun 2009 akan turun sebesar
6,43%.
Ekspor ban pada tahun 2008 mencapai 33,6 juta ton dan
diperkirakan pada tahun 2009 ekspor ban hanya mencapai 25,2
juta unit atau turun 15 % dari tahun 2008.
3
Masih rendahnya kualitas bokar yang menyebabkan
rendahnya kualitas crumb rubber
Besarnya kapasitas terpasang pabrik crumb rubber jauh
melebihi ketersediaan bahan olah karet (600.000 ton >
kemampuan produksi bokar)
Masih rendahnya kualitas SDM petani dalam budi daya,
panen, pasca panen dan pengolahan primer.
Masih lemahnya kelembagaan petani dan kemitraan usaha
serta akses permodalan
Rendahnya posisi tawar petani dalam perolehan harga
(sekitar 60% FOB).
Masih lemahnya dukungan prasarana dan sarana (akses ke
kebun dan pelabuhan).
4
II. FAKTOR DAYA SAING
a. Karet Alam
b. Karet Syntetis
5
Total ekspor ban China 30% dari produksi yaitu sebesar
lebih kurang 90 juta unit. 22% dari total ekspor china
diekspor ke EU yaitu sekitar 20 juta unit.
Domestik
Produksi karet alam pada tahun 2007 sebesar 2,76 juta ton
dimana 2,44 juta ton atau 88,4 % dari produksi karet alam
tersebut diekspor dengan nilai US$ 4,36 milyar, hanya
13,3% atau 355.717 ton digunakan untuk kebutuhan industri
dalam negeri.
6
Tabel. 3. Penawaran dan Permintaan Karet Alam (000 ton)
1 Benang Karet 6,576 15,537 5,542 13,971 5,304 17,537 5,123 16,579 3,582 14,015
2 Tabung, pipa, selang 8,362 12,316 10,701 15,129 15,692 22,414 2,006 3,668 1,311 3,118
dan karet lainnya
3 Belt conveyor 1,185 4,861 194 1,316 525 3,097 553 4,525 713 3,074
4 Belt transmission 4,430 32,286 5,216 36,687 5,813 44,888 5,308 40,979 5,591 44,679
5 Ban Roda 4, Roda 2, 262,005 519,040 273,802 621,652 309,453 766,513 325,164 885,312 318,561 1,371,968
sepeda, pesawat
terbang, ban bekas
6 Barang dari karet 46,552 76,855 33,975 108,495 26,375 118,539 26,503 124,586 17,876 115,419
lainnya (komponen
otomotif, packing,
ring, segel, dll)
7 Sarung tangan 41,526 95,736 53,850 138,125 52,379 152,199 50,425 163,611 52,932 211,691
Jumlah 370,695 756,781 383,359 935,480 415,590 1,125,504 415,258 1,240,277 400,817 1,764,774
Sumber: pusdatin
7
diekspor ke negara seperti: USA, Negara-negara Arab dan
Eropa, Japan, Philippines.
Pasar ekspor ban mobil masih terbuka luas dengan tingkat daya
saing yang cukup tinggi walaupun persaingan harga di pasar
internasional makin ketat, khususnya dangan ban asal China dan
negara-negara Asia Tenggara.
Produksi karet alam dunia tahun 2007 sebesar 9,7 juta ton
sedangkan konsumsi karet alam dunia sebesar 9,9 juta ton
,sedangkan Synthetic Rubber dunia tahun 2007 surplus sebesar
274.000 ton. Produksi karet synthetis dalam negeri tahun 2007
sebesar 46.000 ton, sedangkan konsumsi dalam negeri sebesar
158.166 ton.Hal ini menggambarkan bahwa potensi dan peluang
pasar dunia masih terbuka disebabkan permintaaan lebih besar
dari penawaran.
Perilaku Pasar
8
Konsumen di negara maju menuntut kualitas yang semakin
bagus :
9
2.2.3. Sumber Daya Manusia
2.2.4. Infrastruktur
Industri Pendukung
- Karet Sintetis
10
- Karbon hitam (Carbon black)
- Karet kompon
Industri Terkait
- Otomotif
- Elektronika
- Alat-alat kesehatan
- Rumat Tangga
3.1. Kekuatan
Tersedianya pasokan karet alam rata-rata 2,75 juta ton per tahun
yang baru dimanfaatkan didalam negeri sekitar 13,5 %
11
Adanya dukungan industri bahan penolong ( karbon hitam, silika,
kaolin, tyre cord, processing oil, dll)
3.2. Kelemahan
3.3. Peluang :
12
3.4. Tantangan
IV. SASARAN
Sasaran Pengembangan Industri Karet dan Barang Karet
Peningkatan produksi karet alam dari 3 juta ton tahun 2009 menjadi
3,5 juta ton per tahun dengan pertumbuhan sekitar 4% rata-rata
setahun.
13
V. STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Peningkatan produktifitas dan kualitas karet alam untuk menunjang
pasokan bahan baku industri barang-barang karet
5.1. Visi dan Arah Pengembangan Industri Karet dan barang karet
Menjadikan Indonesia sebagai negara produsen utama barang-barang
karet tahun 2020.
Tabel 5. Realisasi dan Proyeksi Produksi Karet Alam Dunia (Ribu Ton)
14
Produksi karet alam indonesia dalam pada tahun 2007 sebesar 2,755
juta ton dan pada tahun 2008 turun menjadi 2,751 juta ton atau
mengalami penurunan - 0,14 % dari tahun 2007.Sebagian besar (90
persen), karet alam Indonesia di ekspor dalam bentuk karet mentah.
Konsumsi karet alam domestik untuk memproduksi barang-barang
karet pada tahun 2008 baru mencapai sekitar 10 persen.
Ekspor karet alam indonesia pada tahun 2007 sebesar 2,407 juta ton
dan pada tahun 2008 turun menjadi 2,209 juta ton atau mengalami
penurunan sebesar – 8,2 %
15
Utilisasi industri ban roda 4 pada tahun 2007 sebesar 85,2% dan
pada tahun 2008 sama dengan pada tahun 2007 sebesar 85,2%
*) Termasuk Roda 2
sumber : APBI
16
Industri Sarung Tangan
Nilai ekspor industri sarung tangan karet pada tahun 2007 sebesar
US$ 153,6 Juta dan pada tahun 2008 naik menjadi US$ 175,9 Juta
.Pada tabel berikut dapat dilihat perkembangan industri sarung
tangan karet dari tahun 2004 sampai dengan 2008.
17
5.3. Tahapan Implementasi
18
Telah tersusun konsep standar kompetensi kerja SDM karet dan
barang-barang karet oleh BPPI tetapi pada tahun 2008 baru akan
dikonvensikan.
Pemetaan potensi pasar dalam negeri dan industri permesinan
dalam mendukung pengembangan industri barang karet.
19
Menerapkan secara wajib SNI barang-barang karet.
Mengembangkan investasi baru agar menjadi salah satu basis industri
ban dunia.
Melaksanakan harmonisasi standar internasional seperti UN-ECE
untuk barang-barang karet komponen otomotif.
20
21
22
Industri Inti Industri Pendukung Industri Terkait
Industri Barang-barang Karet Karet Alam; Karet Sintetis; Bahan Kimia ( Filler), Industri Otomotif
Karbon Black, Permesinan
Sasaran Jangka Menengah ( 2010-2014) Sasaran Jangka Panjang ( 2010 – 2025)
- Peningkatan produktivitas karet alam sehingga mencapai 3,5 ton dengan - Meningkatnya produksi karet alam menjadi 4 juta ton/tahn
pertumbuhan sekitar 4 % rata-tara pertahun - Berkembangnya berbagai jenis produk barang-barang karet
- Peningkatan kualitas SDM di Industri Barang-barang Karet - Meningkatnya penggunaan karet alam dalam negeri dari 16 % (2010) menjadi
- Peningkatan Investasi baru dan Perluasan usaha Industri barang-barang 20 % (2020).
Karet
- Pengembangan Industri barang-barang karet dalam negeri sebagai
substitusi Impor.
Strategi
Sektor :
- Peningkatan produktifitas dan kualitas karet alam untuk menunjang pasokan bahan baku industri barang-barang karet
- Peningkatan produksi produk barang-barang karet guna memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri melalui diversivikasi produk , peningkatan nilai tambah , peningkatan
kandungan lokal (bahan baku/penolong, peralatan pbarik, jasa teknik dan konstruksi, jasa pendukung produksi.
Teknologi :
- Meningkatkan litbang teknologi industri, pengembangan dan diversifikasi teknologi tradisional keteknologi maju.
Pokok-pokok Rencana Aksi Jangka Menengah ( 2010– 2014) Pokok-pokok Rencana Aksi Jangka Panjang ( 2010 – 2025)
- Melanjutkan pembinaan petani untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas bahan olah - Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
karet melalui replanting dan perluasan lahan. penyediaan bahan baku karet alam
- Pengembangan Industri barang karet melalui promosi investasi dan fasilitas untuk - Mendorong Pengembangan industri barang-barang karet
pengembangan modal dibidang usaha tertentu dan atau daerah tertentu (PP No. 1 tahun
2007)
Unsur Penunjang
Periode Peningkatan Teknologi SDM :
a. Inisiasi : - Meningkatkan kemampuan SDM di Bidang industri pengolahan karet dan barang-
- Restrukturisasi dan optimalisasi pabrik-pabrik yang masih menggunakan barang karet
teknologi lama - Penyusunan standar kompetensi kerja industri pengolahan karet dan barang-
barang karet
b. Pengembangan cepat :
23
- Mendorong R& D dalam pengembangan ban dengan kebisingan
rendah ( Road Noise emission
- Memproduksi jenis ban radial dengan berbagai ukuran
- Memproduksi sarung tangan karet medical grade
Pasar : Infrastruktur :
- Membangun daya saing terhadap industri barang-barang karet - Meningkatkan peran Litbang dan perguruan tinggi
- Meningkatkan volume dan pasar ekspor - Membangun sarana prasarana jalan dari lokasi bahan baku
- Membangun citra menggunakan produk dalam negeri - Pengembangan kemampuan balai-balai karet
- Membangun dan memproduksikan merk lokal dipasar Internasional
Gambar 2.
24
Kerangka Keterkaitan Pengembangan Industri Karet dan barang Karet
Tabel : Peran Pemangku Kepentingan dalam Pengembangan Industri Karet dan Barang Karet
25
Pemerintah Pusat Pemda Swasta Perguruan Forum
Rencana Aksi 2010-2014 Tinggi & Litbang
Dep. Dep. Dep. Dep. BK BSN Dep. Dep. Meneg Prop Kab Aso- Prs. PT BPTK Baristand Daya Working Fasilit
Perin Tan. Dag Keu PM PU ESDM BI UKM siasi Ind. Saing Group asi
Klaste
r
26
10 Penyusunan dan penerbitan SNI V V V V V
barang-barang karet (selang
radiator, selang kompor gas,
sarung tangan)
11 Pemberlakuan SNI wajib bagi V V V V
ban vulkanisir
12 Partisipasi peningkatan V V V V
kerjasama bidang standar di
tingkat ASEAN dan internasional
13 Penghapusan PPN untuk semua V V V V V
jenis karet sebagai bahan baku
(PP No. 7 tahun 2007 hanya
diberlakukan untuk lateks)
14 Pemenuhan pasokan gas untuk V V V V
industri sarung tangan
15 Penghapusan BMAD Carbon V V V
Black yang sudah diberlakukan 3
tahun
16 Penyusunan dan penerapan V V V
standar kompetensi
17. Perbaikan Infrastruktur akses ke V V V
kebun dan pelabuhan
18 Pengembangan Industri barang- V V V V V V
barang karet keperluan industri
(diversifikasi) untuk produk
bernilai tambah tinggi (komponen
otomotif, teknik dan elektronika)
19. Promosi investasi dan fasilitas V V V V V V
untuk Penanaman modal di
bidang usaha tertentu dan atau
daerah tertentu (PP No. 1 Tahun
2007
20. Bantuan sertifikasi lahan untuk V V V V V
mendapatkan kredit bank
21. Penyediaan Kredit Usaha Kecil V V V V V V V V
dan Menengah (UKM) dalam
pengembangan usaha bersama
(pengolahan dan pemasaran).
27
VII. KELEMBAGAAN
b. Pengembangan Investasi
Peningkatan iklim investasi yang sehat diberbagai tingkat pemerintahan yang
mampu mengurangi biaya produksi disektor industri.
Memberikan kemudahan akses permodalan terutama untuk melakukan
restrukturisasi industri dan industri pendukung dan terkait
Merangsang adanya minat investasi modal dalam pembiayaan dalam negeri
serta alternative sumber pembiayaannya.
28
c. Pengembangan Infrastruktur
Untuk memperluas infrastruktur fisik melalui penyediaan fasilitas utama untuk
transfortasi, bongkar muat, telekomunikasi dan transmisi, energi, air bersih, dan
penataan ruang industri prioritas .
d. Pengembangan Pasar.
Dalam Pengembangan Pasar antara lain : Peningkatan kerjasama perdagangan
Internasional, Peningktan promosi dan jaringan global, Peningkatan penggunaan
produksi dalam negeri.
29
f. Pengembangan Kemampuan Tenaga Kerja Industri
Meningkatkan keterkaitan lembaga litbang, industri serta perguruan tinggi untuk
mengembangkan teknologi yang tepat dalam pelatihan tenaga kerja untuk
industri.
Meningkatkan kompetensi SDM industri melaui program pendidikan, pelatihan
dan pemagangan
Mengembangkan program pendidikan dan pelatihan untuk keahlian khusus di
bidang teknologi, proses dan produk, teknik desain dan manajemen.
Melakukan reoreantasi pengembangan SDM dengan mengacu pada kebutuhan
dunia industri
Departemen Perindustrian
Departemen Perdagangan
Departemen Pertanian
Departemen Keuangan
Departemen Perhubungan
Pemerintah
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
Departemen Tenaga Kerja
Departemen Dalam Negeri dan PEMDA
PENINGKATAN
Kementrian Ristek & BPPT
DAYA SAING
Badan Standardisasi Nasional, KAN
Perguruan IPB, ITB, UGM, USU, UNSRI, LIPI, BPPT
Tinggi, Litbang
B4T Bandung, Balai Besar Karet di Yogya, BPTK Bogor
Lembaga Non GAPKINDO, APBI, IRGMA (glove)
Pemerintah
APVUBINDO
Perusahaan Penyedia Bahan Penunjang, Perusahaan Penyedia
Mesin Peralatan dan Cetakan (moulding)
Produsen Perusahaan Produsen Laboratorium Eksportir &
(Pelaku Bisnis) Penghasil Barang- Penguji dan Importir
karet alam & barang Karet sertifikasi Jasa
sintetis
30