You are on page 1of 1

Arsitektur Data Warehouse BCA Terkait dengan data center, BCA

hingga kini masih mengembangkan sistem dua data center yang saling
mem-back up. Tujuannya, jika ada masalah di salah satu data center,
yang satu lagi akan mem-back up dan mengambil alih tugas. Berbeda
dengan kebanyakan bank lain, BCA memisahkan antara data center
dan disaster recovery center (DRC)-nya. Sistem DRC telah dimiliki BCA
sejak 1989. Sejak 2002, sistem DRC ini ditempatkan di Singapura dan
dipercayakan pada IBM untuk mengelolanya.[11] Arsitektur data
menyediakan kerangka dengan mengidentifikasikan dan memahami
bagaimana data akan pindah melalui sistem dan digunakan dalam
perusahaan. Arsitektur data untuk data warehouse mempunyai
komponen utama yaitu read-only database.[12] Karateristik Arsitektur
Data Warehouse[13]:
a) Data diambil dari sistem asal (sistem informasi yang ada), database
dan file.
b) Data dari sistem asal diintegrasikan dan ditransformasi sebelum
disimpan ke dalam Database Management System (DBMS) seperti
Oracle,Ms SQL Server, Sybase dan masih banyak yang lainnya.
c) Data warehouse merupakan sebuah database terpisah bersifat
hanya dapat dibaca yang dibuat khusus untuk mendukung
pengambilan keputusan
d) Pemakai mengakses data warehouse melalui aplikasi front end tool

Jadi, Arsitektur Data Warehouse sudah memiliki standart dimana karateristik yang sudah
disebutkan harus dimiliki apabila ingin membangun sebuah data warehouse. Tidak
terkecuali oleh BCA, data warehouse yang dimiliki oleh BCA pastinya tidak jauh berbeda
dengan definitive dan karakteristik data warehouse secara umum.

You might also like