You are on page 1of 9

HUBUNGAN ANTARA GAYA DAN PERTAMBAHAN PANJANG PEGAS

Oleh :

1. DELLA HANINRACHMA
2. MASFUKHATUL WAKHIDAH
3. NOVI SULISTYAWATI
4. PRATIWI VIYANTI
5. REZA DWI ANISTAWATI

MADRASAH ALIYAH NEGERI LAMONGAN


TAHUN PELAJARAN 2010/2011
ABTRAKSI

JUDUL PERCOBAAN : HUBUNGAN ANTARA GAYA DAN PERTAMBAHAN


PANJANG PEGAS
ANGGOTA : 1. Della Hanin Rachmah
2. Masfukhatul Wakhidah
3. Novi Sulistyawati
4. Pratiwi Viyanti
5. Reza Dwi Anistawati

Percobaan ini bertujuan untuk mencari hubungan antara gaya dan pertambahan panjang pegas.
Metode yang digunakan pada percobaan ini adalah metode eksperimen.
Percobaan ini menghasilkan kesimpulan bahwa gaya pegas berbanding lurus dengan pertambahan
panjang pegas, yaitu apabila gayanya bertambah besar, maka panjang pegas akan bertambah panjang.
Begitu pula sebaliknya, apabila gayanya diperkecil maka panjang pegas akan semakin pendek.
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1

A. Latar Belakang

B. Rumusan masalah

C. Tujuan Percobaan

D. Batasan Masalah

E. Manfaat percobaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA.........................................................................................................2

BAB III METODE PENELITIAN................................................................................................3

A. Waktu dan Tempat

B. Alat dan Bahan

C. Prosedur Percobaan

D. Rancangan Percobaan

BAB IV HASIL PERCOBAAN.....................................................................................................4

BAB V PEMBAHASAN.............................................................................................................5

BAB VI PENUTUP.......................................................................................................................6

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai bahan, misalnya karet, kawat tembaga, pegas
tembaga, besi, kayu, nilon, sapu lidi, dan plastisin. Diantara bahan-bahan tersebut dapat
digolongkan menjadi benda elastis dan tidak elastis.
Benda elastis adalah benda yang dapat kembali ke bentuk semula setelah gaya yang mengubah
bentuk telah dihapuskan. Benda tidak elastis adalah benda yang tidak kembali ke bentuk semula
setelah gaya yang mengubah benda dihapuskan. Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa pegas adalah benda elastis.
Dari percobaan ini, akan membuktikan hubungan antara gaya dan pertambahan panjang pegas.

B. Rumusan Masalah
1. Berapa panjang pegas apabila gaya yang dibutuhkan dirubah?
2. Apakah besar gaya mempengaruhi pertambahan panjang pegas?

C. Tujuan Percobaan
1. Menentukan panjang pegas apabila gaya yang dibutuhkan dirubah.
2. Mencari pengaruh besar gaya dengan panjang pegas.

D. Batasan Masalah
Pada percabaan ini dibatasi pada pencarian hubungan antara gaya dengan pertambahan
panjang pegas.

E. Manfaat Percobaan
Percobaan ini kita akan mendapatkan manfaat :
1. Mampu menentukan panjang pegas apabila gaya yang dibutuhkan dirubah.
2. Mampu mencari pengaruh besar gaya dengan panjang pegas.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Percobaan ini dilakukan di musholah MA Negeri Lamongan pada tanggal 09 Novenber 2010

B. Alat dan Bahan :


1. Dasar statif 6. Penggaris plastik 50 cm
2. Kaki statif 7. Beban 5-50 gr
3. Batang statif pendek 8. Jepit penahan
4. Batang statif panjang 9. Pegas spiral
5. Balok pendukung

C. Prosedur Kerja :

BAB IV
HASIL PERCOBAAN
Dari percobaan penentuan nilai indeks bias dihasilkan data sebagai berikut.
Tabel 1. Nilai indeks Bias Spiritus
No I r n n rata-rata
1 45 30 1,414
2 30 23 1,28 1,3947
3 15 10 1,49

Tabel 2. Nilai indeks Bias Minyak Tanah


Keterangan :
No i r n n rata-rata
1 45 31 1,37
i = Sudut Datang
2 30 21 1,39 1,4167 r = Sudut Bias
3 15 10 1,49 n = Indek Bias

Tabel 3. Nilai indeks Bias Air


No i r n n rata-rata
1 45 33 1,3
2 30 23 1,3 1,2867
3 15 12 1,26

Tabel 4. Nilai indeks Bias Minyak Goreng


No i r n n rata-rata
1 45 31 1,37
2 30 23 1,28 1,2667
3 15 13 1,15

Tabel 5. Nilai indeks Bias Minyak Tanah


No i r n n rata-rata
1 45 32 1,33
2 30 25 1,18 1,3333
3 15 10 1,49

Diagram 1. Perbandingan nilai Indeks Bias antar bahan


Perbandingan Indeks Bias antar bahan

1,4500
1,4000
1,3500
1,3000 n rata-rata
1,2500
1,2000
1,1500
Spiritus Minyak Air Minyak Larutan
Tanah Goreng garam

1 2 3 4 5

BAB
PEMBAHASAN
Dari hasil percobaan diatas kita dapat mengetahui bahwa nilai indeks bias bahan seperti,
spirirtus, minyak tanah, air, minyak goreng dan larutan air garam nilai rata-ratanya berturut-turut
sebagai berikut.
No Bahan n rata-rata
1 Spiritus 1,3947
2 Minyak Tanah 1,4167
3 Air 1,2867
4 Minyak Goreng 1,2667
5 Larutan garam 1,3333

Dari data ini nampak bahwa setiap bahan mempunayai nilai indeks bias karena perbedaan
kerapatan bahan sebagi medium perabatan cahaya.
Nilai indeks bias yang dihasilkan dari percobaan ini jika diurutkan dari nilai indeks bias
terkecil hinggA terbesar adalah
1. Minyak goreng dengan indeks bias 1,2667
2. Air dengan indeks bias 1,2867
3. Larutan garam dengan indeks bias 1, 3333
4. Spiritus dengan indeks bias 1,3947
5. Minyak tanah dengan indeks bias 1,4167
Dari sudut sinar datang dan sinar bias pada percobaan yang menggunakan bahan spiritus
sebagai berikut.
No i r n n rata-rata
Keterangan :
1 45 30 1,414
i = Sudut Datang
2 30 23 1,28 1,3947
3 15 10 1,49
r = Sudut Bias
n = Indek Bias

Nampak bahwa sudut bias lebih kecil dari sudut datang. Hal ini sesuai dengan hukum Snellius
karena sinar datang dari udara (medium renggang) menuju Spiritus (medium lebih rapat) akan
dibiaskan mendekati garis normal.

BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Nilai indeks bias air, minyak tanah, minyak goreng, spiritus, dan larutan garam
berturut turut 1,3947, 1,4167, 1,2867, 1,2667, 1,3333.
2. Nilai indeks bias jika diurut dari kecil ke besar adalah
a. Minyak goreng dengan indeks bias 1,2667
b. Air dengan indeks bias 1,2867
c. Larutan garam dengan indeks bias 1, 3333
d. Spiritus dengan indeks bias 1,3947
e. Minyak tanah dengan indeks bias 1,4167
3. Pengamatan terhadap sudut datang dan sudut bias pada percobaan sesuai dengan hukum Snellius.

B. SARAN
Dalam proses pengamatan terhadap sinar datang dan sinar bias dibutuhkan ketepatan dan
ketelitian pengamatan sehingga pada para peneliti lain disarankan untuk lebih benar-benar
1. teliti dan prosedural dalam melakukan pengamatan
2. merancang lebih sempurna peralatan yang dibutuhkan

DAFTAR PUSTAKA

1. Tim Penyusun, 2007, Buku penuntun pelajaran fisika XB,


SAGUFINDO KINARYA
2. Kamajaya, Drs. 1995. Penuntun belajar fisika 2. GANECA
EXACT Bandung
3. Supiyanto. 2006. Fisika SMA XII. ERLANGGA Jakarta

You might also like