Professional Documents
Culture Documents
4 DARAH
Tujuan Pembelajaran
Pada bab ini Anda akan mempelajari tentang struktur dan fungsi organ peredaran
darah pada makhluk hidup serta kelainan yang dapat terjadi organ itu. Dengan
mempelajari materi dalam bab ini diharapkan Anda dapat mengerti dan mema-
hami keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan yang dapat
terjadi pada sistem peredaran darah sehingga dapat mencegahnya dan
mengimplikasikannya pada salingtemas.
Sumber: Encarta Encyclopedia,
Kata Kunci
darah • eritoblast
Gambar 4.1 Sel darah merah • antibodi
• golongan
darah • antigen
Sekarang ini sistem transportasi umum • nadi
• pembuluh
di Indonesia sudah maju dan lancar. De- • vena
darah
ngan transportasi yang lancar tersebut,
• peredaran
maka kita dapat pergi ke tempat-tempat
darah
tujuan, sehingga memudahkan kita
dalam memenuhi kebutuhan.
Sistem transportasi pada makhluk hidup juga sama seperti sistem trans-
portasi umum tersebut di atas. Melalui sistem transportasi ini, makhluk hidup
menyalurkan kebutuhannya di dalam tubuh. Sistem transportasi pada
makhluk hidup yang dimaksud di sini adalah darah.
macamnya
Sistem Peredaran
Sistem Peredaran
darah tertutup
darah Manusia
Sistem Sistem Peredaran
peredaran darah pada Hewan
darah kecil meliputi
contohnya
• Cacing
Sel darah Plasma Jantung • Ikan
Pembuluh tanah
darah darah
• Amfibi (katak)
terdiri dari • Insekta
terdiri dari (belalang)
• Eritrosit • Serambi kiri terdiri dari
• Leukosit • Serambi
• Trombosit kanan
• Bilik kiri • Arteri
• Bilik kanan • Vena
bagian dari
dapat mengalami
Sistem imun tubuh Gangguan/kelainan
terdiri dari
A DARAH MANUSIA
1. Sel-Sel Darah
Bagian terbesar dari darah adalah sel-sel darah. Sel-sel darah dibedakan
menjadi sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan sel darah
pembeku (trombosit).
KEGIATAN KELOMPOK 1
limfosit
(20-30%) monosit (2-8%)
Tahukah Anda tentang golongan darah? Coba Anda ingat kembali pela-
jaran di SMP dulu! Apakah golongan darah semua manusia sama? Untuk
mengetahui hal ini dilakukan kegiatan di bawah ini!
TUGAS INDIVIDU
KEGIATAN KELOMPOK 2
Cara Kerja :
1. Basahi kapas dengan alkohol 70%, kemudian usapkan ke jari
tengah.
2. Tusuklah jari tengah dengan jarum yang sudah disterilkan.
3. Teteskan 1 tetes darah ke objek gelas di tiga tempat, seperti tampak
pada gambar.
tetesan dari pada objek gelas garam anti anti
fisiologis serum serum
A B
1 2 3
1 2 3
objek gelas
Golongan darah manusia dibagi menjadi beberapa macam. Hal ini dapat
dilihat dari aglutinogen (antigen) dan aglutinin (antibodi) yang terkandung
dalam darah seseorang. Penggolongan darah ini pertama kali ditemukan
oleh Dr. Lendsteiner dan Donath. Di dalam darah manusia terdapat aglu-
tinogen (antigen) pada eritrosit dan aglutinin (antibodi) yang terdapat di
dalam plasma darah.
Penemuan Karl Landsteiner diawali dari penelitiannya, yaitu ketika
eritrosit seseorang dicampur dengan serum darah orang lain, maka terjadi
penggumpalan (aglutinasi). Tetapi pada orang lain, campuran itu tidak
menyebabkan penggumpalan darah. Aglutinogen (aglutinin) yang terdapat
pada eritrosit orang tertentu dapat bereaksi dengan zat aglutinin (antibodi)
yang terdapat pada serum darah.
Aglutinogen dibedakan menjadi dua yaitu:
Aglutinogen A : memiliki enzim glikosil transferase yang mengandung
glutiasetil glukosamin pada rangka glikoproteinnya.
Aglutinogen B : memiliki enzim galaktose pada rangka glikoproteinnya.
Aglutinin dibedakan menjadi aglutinin D dan E . Darah seseorang
memungkinkan dapat mengandung aglutinogen A saja atau aglutinogen B
saja. Tetapi kemungkinan juga dapat mengandung aglutinogen A dan B.
Ada juga yang tidak mengandung aglutinogen sama sekali.
Adanya aglutinogen dan aglutinin inilah yang menjadi dasar penggolongan
darah manusia berdasarkan sistem ABO.
C TRANSFUSI DARAH
A
= tidak menggum-
pal
B
AB
1. Jantung
a. Struktur Jantung
Jika Anda meraba dada bagian kiri, maka Anda merasakan suatu
denyutan. Dari mana asal denyutan itu? Denyutan itu berasal dari kerja
jantung. Jantung termasuk salah satu organ vital dalam tubuh kita. Jantung
terletak di dalam rongga mediastinum dari rongga dada (toraks), di atas paru-
paru. Jantung berukuran sebesar kepalan tangan masing-masing orang. Fungsi
jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh. Pada manusia, jantung
terdiri atas empat ruangan,
yaitu serambi kiri, serambi ka-
vena atas lengkung aorta nan, bilik kiri, dan bilik kanan.
arteri
paru-paru Dinding jantung terdiri atas 3
katup lapisan, antara lain perikar-
paru-paru
vena pembuluh dium, miokardium, dan endo-
paru-paru paru-paru kiri kardium. Perikardium adalah
kanan
Sumber: Kamus Visual, 2003
serambi
serambi kiri selaput pembungkus jantung.
katup aorta
kanan Perikardium terdiri dari 2 ba-
valvula bilik kiri gian, yaitu sebelah dalam dan
trikuspidalis
luar. Di antara kedua lapisan
endokardium interventricular perikardium di pisahkan oleh
septum sedikit cairan pelumas yang
vena bawah miokardium berfungsi mengurangi gesekan
aorta bilik kanan yang disebabkan oleh gerakan
memompa dari jantung itu
Gambar 4.6 Struktur jantung
sendiri. Miokardium adalah otot
KEGIATAN KELOMPOK 3
Cara Kerja :
1. Tempelkan ibu jari kanan Anda pada pergelangan tangan kiri.
Tekanlah sedikit sehingga Anda merasakan denyut nadi.
2. Hitunglah denyut nadi Anda selama 1 menit. Catatlah hasilnya
pada kertas kerja Anda!
3. Bandingkan denyut nadi Anda dengan denyut nadi sesudah
melakukan kegiatan berlari selama ± 3 menit.
4. Hitunglah jumlah denyut nadi setelah melakukan aktivitas tersebut!
Catatlah hasilnya pada kertas kerja Anda!
Berdasarkan kegiatan itu, jawablah pertanyaan di bawah ini!
a. Bagaimanakah jumlah denyut nadi ketika seseorang berada
dalam keadaan istirahat dan setelah beraktivitas?
b. Mengapa terjadi perbedaan jumlah denyut nadi dari dua
keadaan itu?
KEGIATAN KELOMPOK 4
Jalinan kapiler
Dinding tipis
Serat otot halus vena
membantu arteri Dinding tebal arteri
dilatasi (melebar)
a. Pembuluh Nadi/Arteri
Pembuluh ini merupakan pembuluh yang keluar dari jantung. Pembuluh
ini memiliki 1 buah katup/klep berbentuk bulan sabit yang disebut valvula
semilunaris. Fungsi pembuluh ini adalah untuk menjaga aliran darah tetap
searah. Pembuluh ini dibedakan menjadi tiga.
1) Pembuluh Nadi Besar
Pembuluh nadi besar disebut juga aorta. Pembuluh ini berhubungan
langsung dengan bilik kiri, sehingga membawa darah kaya O2 yang akan
dibawa ke seluruh tubuh, bagian kepala maupun bagian bawah dari organ
tubuh. Pembuluh nadi lain yang berhubungan dengan bilik kanan adalah
arteri pulmonales, yaitu mengangkut darah yang kaya CO2. Pembuluh ini
menghubungkan darah menuju organ paru-paru kiri dan kanan. Gas CO2
di dalam paru-paru akan dilepaskan dan diganti dengan O2 yang kemudian
dibawa menuju jantung.
2) Arteri
Pembuluh arteri merupakan cabang dari aorta.
b. Pembuluh Balik/Vena
Pembuluh balik disebut juga vena, yaitu pembuluh yang mengangkut
darah dari seluruh tubuh ke jantung. Masuknya darah ke ruangan serambi
kanan dari jantung. Pembuluh ini dibedakan menjadi tiga.
1) Vena Cava
Pembuluh ini mengangkut darah dari bagian atas (kepala) yang disebut
vena cava superior dan dari bagian bawah, misalnya kaki, ginjal, hati, dan
lain-lain yang disebut vena cava inferior.
2) Vena
Contoh pembuluh vena, yaitu vena pulmonalis. Pembuluh ini mengangkut
darah yang kaya O2 dari paru-paru menuju ke serambi kiri.
3) Venula
Pembuluh venula merupakan pembuluh balik yang langsung berhu-
bungan dengan kapiler.
Pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh balik (vena) sama-sama mempu-
nyai fungsi yang sama, yaitu mengalirkan darah ke jantung dan dari jantung.
Namun di antara keduanya memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut dapat
terlihat pada tabel di bawah ini.
Limfa disebut juga getah bening, merupakan cairan tubuh yang tak kalah
penting dari darah. Ada beberapa perbedaan antara limfa dengan darah.
Di antaranya dapat dijelaskan di bawah ini.
Cairan limfa berwarna kuning keputih-putihan yang disebabkan karena
adanya kandungan lemak dari usus. Jika darah tersusun dari banyak sel-sel
darah, maka pada limfa hanya terdapat satu macam sel darah, yaitu limfosit,
yang merupakan bagian dari sel darah putih. Limfosit inilah yang akan
menyusun sistem imunitas pada tubuh, karena dapat menghasilkan antibodi.
Cairan limfa juga memiliki kandungan protein seperti pada plasma
darah, namun pada limfa ini kandungan proteinnya lebih sedikit dan
mengandung lemak yang dihasilkan oleh usus.
Perbedaan lain juga terlihat pada pembuluh limfa. Berbeda dengan
pembuluh darah, pembuluh limfa ini memiliki katup yang lebih banyak
dengan struktur seperti vena kecil dan bercabang-cabang halus dengan
bagian ujung terbuka. Dari bagian yang terbuka inilah cairan jaringan tubuh
dapat masuk ke dalam pembuluh limfa.
Pembuluh limfa mempunyai fungsi seperti berikut.
1. Mengangkut cairan dan protein dari jaringan tubuh ke dalam darah.
2. Menghancurkan kuman penyakit.
3. Menghasilkan zat antibodi.
4. Mengangkut emulsi lemak dari usus ke dalam darah.
Gambar 4.9
Sistem limfatik pada manusia
1. AIDS
Tahukah Anda tentang penyakit AIDS? Penyakit ini disebabkan oleh
virus HIV AIDS, biasanya terjadi pada orang yang memiliki gaya hidup
berganti pasangan serta pengguna jarum suntik untuk obat-obatan terlarang.
Sekitar 60% pengguna jarum suntik obat-obatan terlarang terinfeksi virus ini.
Sebagian besar masyarakat kita menganggap penyakit AIDS adalah
penyakit tabu karena biasanya yang menderita penyakit ini adalah orang-
orang yang memiliki gaya hidup tidak baik seperti disebutkan di atas.
Masyarakat juga menganggap penyakit ini adalah penyakit yang sangat
ganas dan tidak ada obatnya. Seseorang yang mengidap penyakit ini jika
terinfeksi penyakit walaupun ringan, penyakit tersebut mudah sekali menjadi
parah. Tahukah Anda mengapa bisa terjadi demikian?
Kasus tersebut merupakan sebagian kecil dari akibat rusaknya sel darah
putih. Seseorang yang terkena penyakit yang merusak sel darah putih,
berakibat ia tidak lagi memiliki kekebalan tubuh. Jika seseorang tidak punya
daya kebal dalam tubuhnya, maka ia mudah terinfeksi penyakit-penyakit
lain. Inilah yang menunjukkan fungsi utama dari sel darah putih, yaitu
untuk kekebalan tubuh. Coba Anda sebutkan lagi kasus lain yang diakibat-
kan oleh rusaknya sel darah putih!
2. Leukimia/Kanker Darah
Pada penderita penyakit ini, sel darah putihnya aktif membelah dan
tak terkendali, sehingga jumlahnya melebihi jumlah normal.
3. Anemia
Orang yang menderita penyakit ini, sel darah merah dalam tubuhnya
kekurangan hemoglobin. Kasus lain dapat pula disebabkan karena tubuh
seseorang kekurangan darah yang disebabkan operasi, kecelakaan, proses
melahirkan, maupun gizi buruk.
5. Hipertensi
Tanda-tanda penyakit ini, antara lain tekanan darah seseorang naik di
atas normal. Coba ingatlah kembali tekanan darah normal pada orang dewasa!
6. Hipotensi
Penyakit ini merupakan keadaan yang berlawanan dengan hipertensi,
yaitu suatu keadaan di mana tekanan darah seseorang turun di bawah
tekanan darah normal.
7. Varises
Seseorang yang menderita penyakit ini akan mengalami pelebaran pada
pembuluh balik (vena), kebanyakan terdapat pada bagian kaki atau betis.
Penyebabnya adalah aliran darah yang tidak lancar. Ini sering dialami oleh
seseorang yang banyak melakukan kegiatan dengan berdiri dan sering pula
dialami wanita yang sedang hamil.
8. Wasir (Hemoroid)
Tanda-tanda penyakit ini, yaitu adanya pelebaran pembuluh balik (vena)
yang terdapat di bagian dubur. Faktor pencetus biasanya karena aktivitas
mengejan.
9. Sklerosis
Sklerosis ditandai dengan adanya pengerasan pada pembuluh nadi.
Pengerasan ini disebabkan oleh endapan senyawa lemak maupun kapur.
10. Miokarditis
Penyakit ini diakibatkan radang yang terjadi pada otot jantung.
KEGIATAN KELOMPOK 5
KEGIATAN KELOMPOK 6
1. Sistem Limfatik
Sistem limfa berfungsi
untuk:
a. memberikan pertahanan
tubuh melawan penyakit.
b. mengembalikan cairan
yang berlebih dari jaring-
an tubuh ke dalam darah.
c. menyerap lemak yang
berada di dalam usus
halus untuk diangkut ke
dalam darah.
Sistem limfatik terdiri atas
Sumber: Biologi 2, Kimball, 1999
a. Pembuluh Limfa
Pembuluh limfa berfung-
si untuk mengangkut cairan
untuk kembali ke peredaran
darah. Limfa sebenarnya me-
rupakan cairan plasma darah
Gambar 4.14 Sistem limfatik
yang merembes keluar dari
pembuluh kapiler di sistem
peredaran darah dan kemu-
dian menjadi cairan intersisial
ruang antarsel pada jaringan.
160 Biologi SMA/MA Kelas XI
Pembuluh limfa dibedakan menjadi:
1) Pembuluh Limfa Kanan (Duktus Limfatikus Dekster)
Pembuluh limfa kanan terbentuk dari cairan limfa yang berasal dari
daerah kepala dan leher bagian kanan, dada kanan, lengan kanan, jantung
dan paru-paru yang terkumpul dalam pembuluh limfa. Pembuluh limfa
kanan bermuara di pembuluh balik (vena) di bawah selangka kanan.
2) Pembuluh Limfa Kiri (Duktus Toraksikus)
Pembuluh limfa kiri disebut juga pembuluh dada. Pembuluh limfa kiri
terbentuk dari cairan limfa yang berasal dari kepala dan leher bagian kiri
dan dada kiri, lengan kiri, dan tubuh bagian bawah. Pembuluh limfa ini
bermuara di vena bagian bawah selangka kiri.
Peredaran limfa merupakan peredaran yang terbuka. Peredaran ini
dimulai dari jaringan tubuh dalam bentuk cairan jaringan. Cairan jaringan
ini selanjutnya akan masuk ke dalam kapiler limfa. Kemudian kapiler limfa
akan bergabung dengan kapiler limfa yang membentuk pembuluh limfa
yang lebih besar dan akhirnya bergabung menjadi pembuluh limfa besar
yaitu pembuluh limfa kanan dan kiri. Kurang lebih 100 mil cairan limfa
akan dialirkan oleh pembuluh limfa menuju vena dan dikembalikan ke dalam
darah.
b. Organ-Organ Limfoid
Organ-organ limfoid berperan sebagai tempat hidup sel fagositik. Or-
gan-organ limfoid terdiri atas limpa, nodus limfa, sumsum tulang, timus,
dan tonsil.
1) Limpa
Limpa merupakan organ limfoid yang paling besar. Kelenjar yang
dihasilkan dari limpa berwarna ungu tua. Limpa terletak di belakang
lambung. Fungsi limpa antara lain:
a) membunuh kuman penyakit;
b) membentuk sel darah putih (leukosit) dan antibodi;
c) menghancurkan sel darah merah yang sudah tua.
2) Nodus Limfa
Nodus limfa terbagi menjadi ruangan yang lebih kecil yang disebut
nodulus. Nodulus terbagi menjadi ruangan yang lebih kecil lagi yang disebut
sinus. Di dalam sinus terdapat limfosit dan makrofag. Fungsi nodus limfa
adalah untuk menyaring mikroorganisme yang ada di dalam limfa.
2. Sistem Kekebalan
Tubuh selalu kontak dengan lingkungan yang banyak terdapat kuman-
kuman. Kuman-kuman dapat masuk melalui udara pernapasan maupun
makanan. Dalam hal ini tubuh memiliki sistem kekebalan untuk menghalangi
dan bahkan membunuh kuman-kuman tersebut. Agar tidak merugikan
tubuh.
Sistem kekebalan pada tubuh dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
sebagai berikut.
a. Kekebalan Bawaan
Kekebalan bawaan merupakan potensi yang terdapat dari dalam tubuh
sendiri. Kekebalan ini ada sejak manusia dilahirkan. Kekebalan bawaan
meliputi:
1) Perlindungan Permukaan
Apabila ada kuman masuk ke dalam tubuh, ada sistem pertahanan luar
pada bagian kulit yang akan menghalangi dan mematikan kuman tersebut
sehingga kuman tidak dapat masuk ke dalam tubuh. Apabila kuman masih
dapat lolos dan menembus kulit, maka akan dijerat oleh lendir yang diha-
silkan oleh bagian membran mukosa. Perlindungan yang diberikan oleh kulit
dan membran mukosa, antara lain sebagai berikut.
b. Kekebalan Adaptif
Kekebalan adaptif dapat disebut juga kekebalan spesifik karena keke-
balan ini mampu mengenali dan mengingat patogen spesifik. Pertahanan
ini dilakukan oleh antibodi dan antitoksin yang dapat menahan serangan
bibit penyakit, baik sel mikronya maupun toksin yang dihasilkan oleh bibit
penyakit tersebut. Daya kerja zat anti ini sangat spesifik, misalnya antibodi
untuk menahan Mycobacterium tuberculosis tidak dapat menahan serangan
Bacillus anthracis. Antitoksin tetanus juga dapat digunakan untuk mencegah
serangan dipteri. Pertahanan spesifik dalam kehidupan sehari-hari disebut
sebagai kekebalan tubuh (imunitas).
a. Kekebalan Aktif
Kekebalan aktif merupakan jenis kekebalan yang dapat dibuat oleh
tubuh dengan sendirinya karena respon tubuh terhadap suatu antigen (benda
asing) yang masuk ke dalam tubuh. Jenis kekebalan ini akan bertahan lama,
bahkan dapat bertahan seumur hidup.
Jenis kekebalan ini ada pula yang sengaja dibuat dengan tujuan agar
tubuh dapat membuat antibodi untuk melawan dan menghasilkan kekebalan
yang baru. Misalnya, dengan memasukkan antigen (benda asing) berupa
vaksin ke dalam tubuh. Vaksin ini berupa bibit penyakit atau virus yang
sudah dilemahkan.
Percobaan untuk memperoleh kekebalan buatan pernah dilakukan oleh
seorang peneliti dari Inggris, yaitu Edward Jenner pada abad ke-18. Dia mela-
kukan percobaan dengan mengambil nanah (bibit penyakit) dari penyakit
cacar yang diderita oleh seekor sapi. Bibit penyakit itu selanjutnya diberikan
pada seorang anak. Ternyata anak tersebut tidak menderita sakit cacar
seperti sapi, tetapi justru dapat membuat antibodi terhadap penyakit cacar
itu.
Berdasarkan percobaan itu muncul teori bahwa kekebalan aktif bisa
dibuat dengan memberikan atau memasukkan antigen yang berupa bibit
penyakit yang dilemahkan agar tubuh dapat merespon sehingga akan mem-
bentuk kekebalan tertentu.
b. Kekebalan Pasif
Kekebalan pasif berbeda dari kekebalan aktif. Pada kekebalan pasif,
tubuh seseorang langsung menerima antibodi yang sudah jadi sehingga tidak
perlu membuatnya sendiri. Antibodi ini diperoleh dengan cara menyuntikkan
suatu antigen ke dalam tubuh hewan yang sesuai. Hewan itu selanjutnya
akan membuat antibodi untuk merespon antigen tersebut. Antibodi yang
sudah terbentuk di dalam tubuh hewan tersebut lalu diambil dan dimasuk-
kan ke dalam tubuh seseorang yang memerlukan.
Contoh lain kekebalan pasif yaitu pemberian air susu ibu (ASI) pada
anaknya. Pemberian ASI ini selain bertujuan untuk memberikan makanan
yang terbaik bagi anaknya juga untuk memberikan kekebalan pada bayinya.
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa air susu ibu yang baru menyusui
mengandung antibodi yang baik untuk bayi sehingga bayi memiliki kekebalan
terhadap penyakit tertentu.
tubuh.
b. Makrofag
Makrofag merupakan sel pembersih
yang akan memakan mikroba dan menye-
rahkan kepada limfosit untuk dihancur-
kan melalui proses kekebalan.
c. Monosit
Monosit memiliki peran yang sama
Gambar 4.16
Jalur perkembangan limfosit yang seperti makrofag, yaitu memakan mikro-
aktif dalam kedua cabang sistem ba. Monosit juga menghasilkan lisosim
imun
yang berfungsi untuk menghancurkan sel
mikroba dan makromolekul.
d. Neutrofil
Neutrofil menghasilkan lisosim yang akan menghancurkan sel mikroba.
Selain itu juga menghasilkan interferon, yaitu suatu protein yang membantu
melindungi sel-sel tubuh yang sehat terhadap serangan virus. Fungsi inter-
feron adalah menghambat perkembangbiakan virus.
UJI KOMPETENSI