Professional Documents
Culture Documents
ISSN: 0853-8697
ABSTRACT
Work shift has negative effect in physical and mental health, work performance and
job accident. Disturbance of circadian rhythms is indicated as source of the problems.
This article explores some researches related to the impacts of work shift and
establishes basic principles of work shift scheduling that considers human need and
limitation.
Keywords: work shift, circadian rhythms, accident, fatique.
dan sosial; (2) mengganggu psychophysiology memformulasikan suatu model seperti terlihat
homeostatis seperti circadian rhythms, waktu dalam Gambar 1.
tidur dan makan; (3) mengurangi kemampuan
Faktor pekerja merupakan faktor yang
kerja, dan meningkatnya kesalahan dan
sangat rentan terhadap kecelakaan kerja.
kecelakaan; (4) menghambat hubungan sosial
Beberapa penelitian berhasil mengidentifikasi
dan keluarga; dan (5) adanya faktor resiko
beberapa faktor manusia yang menyebabkan
pada saluran pencernaan, sistem syaraf,
kecelakaan kerja yaitu umur, kemampuan,
jantung dan pembuluh darah (Costa, 2003).
pengalaman, obat-obatan/alkohol, gender,
Dari banyaknya akibat negatif dari shift stres, kelelahan (fatique), dan motivasi kerja.
kerja, khususnya shift di malam hari, maka,
Banyak perusahaan beroperasi lebih dari 8
berdasarkan studi-studi yang telah dilakukan,
jam per hari untuk memenuhi kebutuhan pasar
artikel ini akan merumuskan penyusunan shift
dan karena keterbatasan sumber
kerja yang mempertimbangkan berbagai aspek
daya/fasilitas. Konsekuensinya, perusahaan
kesehatan dan keselamatan kerja.
harus melakukan shift kerja. Shift kerja adalah
periode waktu dimana suatu kelompok pekerja
dijadualkan bekerja pada tempat kerja tertentu.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA,
Disamping memiliki segi positif yaitu
FATIQUE DAN SHIFT KERJA
memaksimalkan sumberdaya yang ada, shift
Kondisi keselamatan kerja yang optimal kerja akan memiliki resiko dan mempengaruhi
adalah sarana utama untuk mencegah pekerja pada:
kecelakaan kerja, cacat dan kematian akibat
1. Aspek Fisiologis
dari kecelakaan kerja. Keselamatan kerja
bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, Circadian rhythms adalah proses-proses
bahan, dan proses pengolahannya, landasan yang saling berhubungan yang dialami
tempat kerja dan lingkungannya serta cara- tubuh untuk menyesuaikan dengan
cara melakukan pekerjaan (Suma’mur, 1993). perubahan waktu selama 24 jam (Tayyari
Sedangkan kesehatan kerja berhubungan dan Smith, 1997). Circadian rhythms
dengan situasi dan lingkungan tempat kerja menjadi dasar fisiologis dan psikologis
yang menyebabkan gangguan kesehatan. pada siklus tidur dan bangun harian.
Fungsi dan tahapan fisiologis dan
Faktor
Alam psikologis memiliki suatu circadian rhythms
SISTEM KERJA
yang tertentu selama 24 jam sehari,
Sifat pekerja sehingga circadian rhythms seseorang
Manajemen Sifat pekerjaan Hazard Kecelakaan akan terganggu jika terjadi perubahan
Atau Kerja
Kesalahan Peralatan
jadwal kegiatan seperti perubahan shift
Rancangan kerja. Dengan terganggunya circadian
Lingkungan fisik
Kesalahan
rhythms pada tubuh pekerja akan terjadi
Lingkungan sosial Operator dampak fisiologis pada pekerja seperti
gangguan gastrointestinal, gangguan pola
Gambar 1. Sistem Keselamatan Kerja
tidur dan gangguan kesehatan lain.
Circadian rhythms berhubungan dengan
Beragam teori dan model telah suhu tubuh, tingkat metabolisme, detak
dikembangkan untuk menjelaskan dan jantung, tekanan darah, dan komposisi
memperkirakan kejadian kecelakaan kerja. kimia tertentu pada tubuh. Circadian
Umumnya pembahasan dari sebagian besar rhythms dipengaruhi oleh faktor lingkungan
diantaranya berhubungan dengan analisis seperti terang, gelap, dan suhu lingkungan.
faktor penyebab kecelakaan. Salah satu 2. Aspek Psikologis
diantaranya yang bersifat komprehensif
adalah pendekatan sistem yang memandang Stress akibat shift kerja akan
kecelakaan kerja sebagai akibat interaksi dari menyebabkan kelelahan (fatique) yang
berbagai komponen sistem. Komponen sistem dapat menyebabkan gangguan psikis pada
meliputi pekerja yang menjalankan pekerjaan, pekerja, seperti ketidakpuasan dan iritasi.
pekerjaan itu sendiri dan peralatan kerja. Tingkat kecelakaan dapat meningkat
Slappended dkk (Tayyari dan Smith, 1997)
dengan meningkatnya stres, fatique, dan (2005) menyatakan bahwa shift kerja dalam
ketidakpuasan akibat shift kerja ini. waktu lama akan mengganggu circadian
rhythms yang akan menimbulkan gangguan
3. Aspek Kinerja
pada kinerja kognitf. Tomei dkk (2006)
Dari beberapa penelitian baik di Amerika menyatakan bahwa ada kecenderungan
maupun Eropa, shift kerja memiliki meningkatnya kecemasan dan agresivitas
pengaruh pada kinerja pekerja (Tayyari pada akhir suatu shift. Aspek demografi seperti
&Smith, 1997). Kinerja pekerja, termasuk umur dan jenis kelamin banyak menyita
tingkat kesalahan, ketelitian dan tingkat perhatian peneliti terutama dalam
kecelakaan, lebih baik pada waktu siang pengaruhnya pada shift kerja. Harma dkk
hari dari pada malam hari, sehingga dalam (2006) membuktikan bahwa walaupun shift
menentukan shift kerja harus diperhatikan berhubungan dengan tidur, mengantuk
kombinasi dari tipe pekerjaan, sistem shift subyektif, kinerja dan kehidupan sosisl, tetapi
dan tipe pekerja. umur hanya berpengaruh pada perubahan
4. Domestik dan sosial banyaknya tidur, rasa mengantuk subyektif
dan kewaspadaan psikomotorik. Tidak ada
Shift kerja akan berpengaruh negatif hubungan langsung antara perbedaan umur
terhadap hubungan keluarga seperti dengan rasa mengantuk dan kinerja pada shift
tingkat berkumpulnya anggota keluarga malam. Gustafsson (2002) menyatakan bahwa
dan sering berakibat pada konflik keluarga. berkurangnya kualitas tidur pada pekerja
Secara sosial, shift kerja juga akan wanita berpengaruh terhadap stres, mudah
mempengaruhi sosialisasi pekerja karena terinfeksi, ada perubahan mood dan somatic
interaksinya terhadap lingkungan menjadi disstress. Oginska & Pokorski(2006)
terganggu. menyatakan bahwa wanita membutuhkan
waktu tidur lebih lama dari laki-laki. Wanita
Banyak penelitian model shift kerja juga memiliki kecenderungan mudah
dilakukan untuk mengurangi pengaruh negatif mengalami kelelahan, perubahan mood dan
dari shift kerja tersebut. ILO membedakan 3 masalah kognitif, juga diutarakan bahwa umur
tipe shift kerja yaitu diskontinu, semikontinu berbanding terbalik dengan lama waktu tidur.
dan kontinu. Shift juga dibagi menjadi 2
Penentuan kecepatan rotasi shift kerja
kelompok yaitu shift permanen/tetap dan
juga berpengaruh terhadap aspek fisik
dengan rotasi. Dua model shift konvensional
maupun mental pekerja (Lack & Chamonux,
yang umum dilakukan adalah:
2004) karena adanya korelasi antara circadian
Continental Rota: 2-2-3 (2)/2-3-2(2)/3-2- rhythms dan ritme waktu tidur (Henning et al,
2(3) 1998). Kostreva et. al (2002) mengkaji secara
numeris circadian rhythms dalam penyusunan
Metropolitan Rota: 2-2-2(2)
shift kerja dan mendukung hasil Czeisler
Rotasi yang digunakan pada penulisan diatas (1992) yang menyatakan bahwa perubahan
menunjukkan: pagi-siang-malam (libur). shift kerja harus perlahan, dan pola rotasi maju
dengan waktu rotasi 2 minggu dengan waktu
libur rata-rata 2 hari/minggu. Wu dan Wang
FAKTOR DAN PENJADUALAN SHIFT KERJA (2002) mengidentifikasi waktu kerja yang
Beberapa peneliti melakukan studi tentang optimal berdasarkan beban kerja fisik (dengan
shift kerja. Costa (2003) mengidentifikasi VO2, %VO2max, dan RVO2). Shift kerja yang
faktor-faktor utama yang mempengaruhi lama (>10 jam) seharusnya dengan
kesehatan pekerja dan toleransi shift kerja, pengerjaan beban kerja yang lebih ringan dari
seperti interaksi antar individu, kondisi sosial, intensitas shift 8jam. Batas beban kerja untuk
dan organisasi kerja dalam menyusun suatu shift kerja 4 jam dapat diberikan VO2max 10%
shift kerja. lebih dari yang disarankan untuk shift kerja 8
jam. Perbedaan inter-individual juga perlu
Beberapa studi mengenai pengaruh shift dipertimbangkan dalam pengaturan shift kerja
kerja terhadap kinerja pekerja dan faktor-faktor (Dongen, 2006). Berger dkk (2006)
yang mempengaruhinya juga telah dilakukan. menyatakan bahwa tambahan durasi shift
Shift berpengaruh negatif terhadap (extended-duration shift), yang didefinisikan
kemampuan dan kinerja pekerja. Rough dkk bekerja lebih dari 24 jam terus menerus, akan