Professional Documents
Culture Documents
2. Definisi Penelitian
Penelitian adalah terjemahan dari bahasa Inggris research yang
berasal dari kata re (kembali) dan to search (mencari). Jadi arti research
yang sebenarnya adalah mencari kembali. Definisi lain dari penelitian
menurut Moh. Nasir (1999: 13) adalah penyelidikan yang hati-hati dan
kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang
amat cerdik untuk menetapkan sesuatu. Dari pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa penelitian adalah suatu penyelidikan yang hati-hati
serta teratur dan terus-menerus untuk memecahkan suatu masalah.
Sementara itu, Kerlinger (1986) menjelaskan bahwa research adalah
investigasi terhadap fenomena empirik yang dilakukan secara sistematis,
terkendali, dan kritis berdasarkan teori dan hipotesis yang menunjukkan
adanya hubungan antar fenomena. Dari definisi tersebut di atas, terdapat
tiga hal penting untuk memahami pengertian dari riset yaitu:
a. Riset merupakan proses yang berbasis masalah dengan objek suatu
fenomena empiris.
b. Proses riset dilakukan secara sistematis, terorganisasi, terkendali dan
kritis.
c. Tujuan riset menyajikan informasi untuk menjawab suatu masalah
yang spesifik.
yang pada gilirannya akan disanggah oleh tesis lain atau teori lain. Gerak dari
tesis dan teori yang satu ke teori yang lain merupakan proses berkelanjutan
ilmu pengetahuan memperoleh kebenaran epistemologik dalam upaya
menjangkau kebenaran absolut. Kebenaran absolut tersebut bagi pandangan
religius adalah milik Allah; bagi pandangan sekuler adalah kebenaran obyektif
universal yang bukti kebenarannya hanya dapat diuji pada beragam kasus.
Kebenaran ilmiah dibangun dari sejumlah banyak kenyataan atau
fakta. Kenyataan atau fakta dalam telaah filosofik menurut Noeng Muhajir
(2000: 5) dapat dibedakan menjadi empat yaitu kenyataan empirik sensual,
kenyataan empirik logik, kenyataan empirik etik, dan kenyataan empirik
transenden. Selain sebagaimana dikemukakan di atas, metode penelitian juga
nerupakan ilmu yang mempelajari tentang metode-metode penelitian serta
ilmu tentang alat-alat di dalam penelitian. Di lingkungan filsafat terdapat juga
logika yang dikena sebagai ilmu tentang alat untuk mencari kebenaran. Bila
ditata di dalam sistematika, metodologi penelitian merupakan bagian dari
logika.
1. Metode Deskriptif
a. Pengertian
Metode deskripsi adalah suatu metode dalam penelitian status
kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem
pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Whitney
(1960) berpendapat bahwa metode deskriptif adalah pencarian fakta
dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari
masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam
masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan,
kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-
proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu
fenomena.
Dalam metode deskriptif, peneliti bisa saja membandingkan
fenomena-fenomena tertentu sehingga merupakan suatu studi
komparatif. Adakalanya peneliti mengadakan klasifikasi, serta
penelitian terhadap fenomena-fenomena dengan menetapkan suatu
standar atau suatu norma tertentu, sehingga banyak ahli meamakan
metode ini dengan nama survei normatif (normatif survei). Dengan
metode ini juga diselidiki kedudukan (status) fenomena atau faktor dan
7
b. Tujuan
Penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi,
gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.
1) Pendekatan Eksperimen
Dalam judul di atas terdapat dua variabel, yaitu variabel
bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam judul di atas
adalah kecemasan siswa dan ujian nasional. Variabel terikatnya
adalah hasil ujian.
Ciri dari penelitian eksperimen adalah adanya manipulasi
terhadap variabel bebas. Dari kondisi di atas, variabel bebas dapat
dimanipulasi menjadi cemas dan tidak cemas. Konkritnya, sebuah
kelas terdiri dari kelas A dan B. Masing-masing kelas dimanipulasi
kondisinya menjadi kelas A menjadi kelas yang cemas, sementara
kelas B menjadi kelas yang netral (pengendali).
Pengkondisian kelas dapat dilakukan dengan memberikan
sugesti kepada kelas A bahwa ujian yang diberikan akan
berpengaruh terhadap kenaikan kelas. Artinya, siswa yang
memiliki nilai yang rendah bisa dimungkinkan tidak naik kelas.
Sementara kelas B dikondisikan netral. Dengan pengertian bahwa
ujian di kelas B hanyalah untuk mengukur kemampuan
13
a. Memilih Masalah
Masalah timbul karena adanya tantangan, kesangsian atau
kebingungan terhadap suatu hal atau fenomena, kemenduaan arti
(ambiguity), halangan dan rintangan, celah (gap) baik antarkegiatan
18
atau antarfenomena baik yang telah ada ataupun yang akan ada.
Masalah yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
b. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dimaksudkan untuk menjajagi kemungkinan
bisa tidaknya kegiatan penelitian diteruskan. Selain itu juga
dimaksudkan untuk mencari informasi yang diperlukan oleh peneliti
agar masalahnya menjadi lebih jelas kedudukannya.
1) Manfaat Studi Pendahuluan
Manfaat dari studi pendahuluan antara lain terkait dengan
informasi yang di dapat oleh peneliti mengenai:
a) apa yang akan diteliti.
b) Di mana dan kepada siapa informasi dapat diperoleh.
c) Bagaimana cara memperoleh data/informasi.
d) Teknik apa yang akan dugunakan untuk menganalisis data.
e) Bagaimana harus mengambil kesimpulan serta
memanfaatkan hasil penelitian.
2) Cara Mengadakan Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dapat dilakukan pada 3 obyek yang biasa di
kenal dengan istila 3 p (paper, person, place).
2) Hipotesis Penelitian
a) Pengertian Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara yang masih perlu
dibuktikan kebenarannya di lapangan. Berasal dari kata hipo =
lemah dan thesis = kebenaran. Hipotesis diturunkan dari kajian
teoretik yang dijembatani penyusunannya oleh kerangka
berpikir.
b) Macam Hipotesis
Hipotesis dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu hipotesis
nol (Ho) yaitu hipotesis yang menyatakan ketiadaan, dan
hipotesis alternatif (Ha/H1) yang menyatakan keberadaan.
Dari contoh judul penelitian di atas, hipotesis
penelitiannya dapat dirumuskan sebagai berikut:
a) Hipotesis Nol (Ho):
Tidak ada korelasi antara motivasi belajar dengan prestasi
belajar bahasa Inggris siswa SMU 3 Madiun Tahun Ajaran
2004-2005.
X-2
Diagram 1
26
X Y
Diagram 2
(Catatan: diagram di atas merupakan desain koresional
pertautan 2 variabel = 1 variabel bebas yaitu X, dan 1 variabel
terikat yaitu Y membutuhkan satu hipotesis)
2) Perbedaan:
FAKTOR B
B1 B2
FAKTOR A A1 Y Y
A2 Y Y
Diagram 3
(diagram di atas merupakan desain factorial 2 X 2 2 faktor
pertautan 3 variabel = 2 variabel bebas, yaitu A dan B, serta 1
variabel terikat yaitu Y membutuhkan 3 hipotesis)
FAKTOR A
A-1 A-2 A-3 A-4
Y Y Y Y
Diagram 4
2) Sumber Data
31
a) Pengertian Data
Data adalah keterangan mengenai sesuatu yang berbentuk
angka-angka dan mungkin bukan angka-angka (kuantitatif
maupun kualitatif)
b) Reliabilitas
(4) Reliabilitas mengacu kepada sejauh mana suatu alat
ukur secara ajeg mengukur apa yang diukurnya. (Donald Ary,
1982:281). Reliabilitas diukur dengan teknik: test-retest, split-
half, tes parallel dan komputasinya dapat dengan menggunakan
rumus statistik korelasi product moment.
h. Mengumpulkan Data
Teknik pengumpulan data adalah teknik yang digunakan untuk
menjaring data yang diperlukan sesuai dengan sampel yang telah
ditentukan. Macam-macam teknik sebagai berikut:
1) Interview atau wawancara. Dalam wawancara diperlukan panduan
atau pedoman wawancara, yaitu kisi-kisi yang berisi butir-butir
pertanyaan agar wawancaranya terarah. Wawancara dapat
dilakukan secara terbuka/bebas (mendalam = in-depth
interviewing) atau tertutup (dengan jawaban ya-tidak atau dengan
tanda checking)
35
i. Menganalisis Data
1) Tahapan Analisis Data Kuantitatif
Ada dua tahap dalam menganalisis data kuantitatif:
a) Analisis deskriptif yang menganalisis pendeskripsian data
dengan menyajikan: distribusi frekuensi. nilai median, mean,
modus, standar deviasi, histogram dan poligon;
b) Analisis inferensial yang macamnya terdiri antara lain sebagai
berikut:
c) Uji beda dua rata-rata = yaitu pembandingan dua rata-rata
yang menguji 3 macam hipotesis yaitu (a) ada berbedaan VS
tidak ada perbedaan, (b) lebih besar VS lebih kecil, (c) lebih
kecil VS lebih besar. Pilihlah jenis hipotesis sesuai dengan
desain penelitian yang dilakukan. Teknik komputasi statistik
yang dapat digunakan untuk uji beda dua rata-rata ialah t-test
atau z-test. Untuk uji beda lebih dari dua rata-rata
menggunakan Anava (analysis of variance) baik satu jalan
maupun dua jalan
d) Korelasi = yaitu teknik analisis statistik yang menguji ada atau
tidak adanya hubungan antara dua variabel atau lebih. Ada
yang berpendapat bahwa uji korelasi ini dipakai untuk menguji
36
hubungan dua variabel atau lebih yang peneliti tidak tahu mana
yang variabel aktif dan mana yang variabel pasif.
e) Regresi = yaitu teknik analisis statistik yang menguji ada atau
tidak adanya sumbangan (kontribusi) variabel prediktor
(variabel bebas) terhadap variabel terikatnya. Uji regresi ini
dapat regresi sederhana (1 prediktor) dan regresi ganda (2 atau
lebih prediktor)
f) Chi Kuadrat, dan lain sebagainya. (Sudjana, 1982, Bandung:
Tarsito).
2) Hasil analisis data.
Bagian ini merupakan bagian yang beriisi laporan hasil
komputasi. Jadi, daftar data mentah (daftar nilai dalam tabel,
misalnya) hendaknya tidak ditulis di sini, tetapi diletakkan dalam
lampiran.
j. Menarik Kesimpulan
Kesimpulan adalah hasil dari suatu proses tertentu, yaitu
menarik dalam arti memindahkan sesuatu dari suatu tempat ke tempat
lain. Oleh karena itu, kesimpulan penelitian harus selalu mendasarkan
diri pada semua data yang diperoleh dari kegiatan penelitian. Dengan
kata lain, penarikan kesimpulan harus didasarkan atas data. Oleh
karena itu kesimpulan tidak dapat lepas dari problematic dan hipotesis
penelitian.
Contoh:
Problematik:
Adakah korelasi antara motivasi belajar dengan prestasi
belajar bahasa Inggris siswa SMU 3 Madiun Tahun Ajaran
2004-2005?
Hipotesis:
37
Tabel 1:
PERBEDAAN ANTARA PENELITIAN KUANTITATIF DENGAN
PENELITIAN KUALITATIF
JUDUL
PENGESAHAN
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
43
1. Judul
Judul penelitian ditulis secara ringkas tetapi lengkap. Elemen-elemen yang
seyogyanya ada dalam judul adalah nama variabel, hubungan antar variabel,
metode penelitian, lokasi penelitian, dan tahun penelitian. Gaya penulisan judul
disesuaikan dengan selera penulis/pembimbing.
2. Pengesahan
Pengesahan berupa persetujuan komisi pembimbing tentang proposal
penelitian yang diajukan oleh mahasiswa. Persetujuan tersebut diberikan dalam
bentuk tanda tangan dari komisi pembimbing, yang biasanya berjumlah dua
orang untuk skripsi/tesis dan tiga orang untuk disertasi.
3. Daftar Isi
Daftar isi ditulis dengan format sebagaimana daftar isi pada struktur penulisan
proposal di atas. Masing-masing butir/elemen dalam daftar isi diikuti nomor
halaman.
5. Identifikasi Masalah
Dari uraian dalam Latar Belakang Masalah, diharapkan muncul berbagai
persoalan yang terkait terutama dengan variabel terikat (Y). Oleh karena itu,
44
6. Pembatasan Masalah
Karena terbatasnya kemampuan peneliti (baik kemampuan metodologis
maupun finansial/logistik) dan terbatasnya waktu, maka berbagai persoalan
yang telah teridentifikasi tidak mungkin dapat ditangani oleh peneliti sekaligus.
Oleh karena itu, dalam bagian ini peneliti membatasi lingkup penelitian yang
akan digarap. Pembatasan tersebut menyangkut penentuan jenis dan jumlah
variabel bebas dan variabel terikat serta hubungan antara keduanya.
7. Rumusan Masalah
Atas dasar pembatasan masalah di atas, peneliti merumuskan masalah
penelitiannya secara jelas. Rumusan masalah dalam penelitian kuantitatif yang
menguji hipotesis diformulasikan dalam bentuk kalimat tanya ya/tidak (yes/no
question). Pertanyaan tersebut hendaknya bersifat jelas, operasional, dan
terukur.
8. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dirumuskan secara spesifik berdasarkan masalah yang dikaji.
Dalam beberapa hal tujuan penelitian merupakan parafrase dari rumusan
masalah. Namun demikian rumusan lain dapat digunakan sepanjang relevan
dengan masalahnya. Hendaknya dihindari rumusan tujuan penelitian yang
terlalu umum.
9. Manfaat Penelitian
Dalam bagian ini dikemukakan manfaat yang dapat dipetik apabila penelitian
telah terlaksana. Manfaat tersebut dapat berupa manfaat praktis maupun
manfaat teoretis. Uraian tentang manfaat tersebut hendaknya bersifat spesifik,
45
13. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban teoretis atas masalah yang diajukan. Oleh
karena itu, hipotesis dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan. Hipotesis
diajukan berdasarkan kerangka berpikir yang telah dibuat. Ketepatan
hipotesis tergantung pada ketajaman kerangka berpikirnya dan ketajaman
kerangka berpikir sebagian ditentukan oleh kedalaman kajian teorinya.
DAFTAR PUSTAKA
Brown, James Dean. Theodor S. Roger. 2003. Doing Second Language Research.
Oxford: Oxford University Press.