You are on page 1of 4

DAVID RICARDO

 Biografi

David Ricardo adalah salah satu tokoh dari ekonomi klasik yang lahir pada 19 April
1772. Ia adalah anak ketiga dari 17 bersaudara. Ayahnya adalah seorang makelar saham, dan
saat berumur 14 tahun, D.Ricardo pun ikut bergabung dengan bisnis sang ayah.
 Karya Terpopuler

Sebagai seorang penyuka ekonomi, khususnya karya Adam Smith “The Wealth of
Nation”, David Ricardo telah menghasilkan beberapa karya, diantaranya, The High Price of
Bullion yang dipublikasikan pada 1810 dan A Proof of Deppreciation of the Bank Notes
(1811). Kemudian tahun 1815 David Ricardo menerbitkan Essay on the Influence of the Low
Price of Corn on the Profit of Stock, yang pada tahun 1817 judulnya diubah menjadi The
Principles of Political Economy and Taxation. Diantara karya-karyanya tersebut, salah satu
karya yang paling populer adalah The Principles of Political Economy and Taxation. Pada
buku tersebut, ia menjelaskan beberapa teori, antara lain mengenai teori sewa tanah, teori
nilai kerja, teori upah alami, teori uang, dan teori keuntungan komparatif dari perdagangan
internasional.

Dalam teori sewa tanah ia menjelaskan bahwa jenis tanah berbeda-beda. Produktivitas
tanah yang subur lebih tinggi, berarti untuk menghasilkan satu satuan unit produksi
diperlukan biaya rata-rata dan biaya marjinal yang lebih rendah. Makin rendah tingkat
kesuburan, maka makin tinggi pula biaya-biaya untuk mengolah tanah dan dengan sendirinya
keuntungan per hektar tanah semakin kecil pula. Jadi sewa tanah yang lebih subur lebih
tinggi dibanding sewa tanah yang kurang subur.

Protectionism

Like Adam Smith, Ricardo was also an opponent of protectionism for national economies,
especially for agriculture. He believed that the British "Corn Laws"—tariffs on agriculture
products—ensured that less-productive domestic land would be harvested and rents would be
driven up. (Case & Fair 1999, pp. 812, 813). Thus, the surplus would be directed more
toward feudal landlords and away from the emerging industrial capitalists. Since landlords
tended to squander their wealth on luxuries, rather than investments, Ricardo believed that
the Corn Laws were leading to the stagnation of the British economy. Parliament repealed the
Corn Laws in 1846.

In his Theory of Profit, Ricardo stated that as real wages increase, real profits decrease
because the revenue from the sale of manufactured goods is split between profits and wages.
He said in his Essay on Profits, "Profits depend on high or low wages, wages on the price of
necessaries, and the price of necessaries chiefly on the price of food."

Dua sumbangan utama Ricardo yang dibahas disini adalahTeori Distribusi dan Teori
Perdagangan Internasional yang mencakup keuntungan komparatif.
1. Teori Distribusi
Ricardo melanjutkan teori distribusi Smith dan yang dikemukakannya dalam bukunya yang
terkenal:
” To determine the laws which regulate this distribution (of income), in the principle
problem in Political Economy: much as the science has been improved by the writings of
Turgots, Stuart, Smith, Say, Sismodi, and others, they afford very little satisfactory
information respecting the natural course of rent, profit, and wages”.
Pengertian Distribusi Pendapatan menurut Ricardo adalah distribusi fungsional, oleh
karena pendapatan masing – masing kelompok input yang mendapat perhatiannya. Penjelasan
distribusi fungsional ini makin penting dengan adanya undang – undang gandum (Corn
Laws). Undang – undang ini mengatur penawaran padi – padian melalui tarif impor. Pemilik
modal menutur Ricardo mendapar bagian oleh karena telah memberi sumbangan dalam
proses alokasi sumber ekonomi dalam pasar persaingan, sehingga pengorbanan social
konsumen jadi rendah; pemilik modal juga telah mendorong pertumbuhan ekonomi dengan
berlangsungnya proses tabungan menjadi investasi.
Tingkat upah nyata pekerja adalah jumlah dana upah dibagi jumlah tenaga kerja. Dana upah
dapat meningkat dalam jangka pendek. Peningkatan upah nyata menyebabkan jumlah
penduduk meningkat. Tetapi dalam jangka panjang dengan jumlah tenaga kerja yang semakin
banyak tingkat upah kembali ketingkat subsisten.
Asumsi utama dalam Teori Ricardo adalah:
1. Menggunakan teori biaya tenaga kerja
2. Uang adalah netral
3. Dalam produksi terjadi koefisien yang tetap antara pengguna modal dengan tenaga kerja
4. Dalam industri manufaktur dianggap presentasi peningkatan input sama dengan presentasi
peningkatan hasil (constant return). Sedangkan pada sektor pertanian terjadi hasil yang
menurun.
5. Penggunaan input terpakai semuanya (Full Employment)
6. Pasar barang dan pasar tenaga kerja dalam pasar persaiangan sempurna
7. Para pelaku ekonomi adalah rasional (Economic Man)
8. Pada model distribusi Ricardo berlaku tesis Maltus tentang kependudukan
bersama dengan doktrin dana upah
Kalau pada pemikiran Fisiokrat adanya sewa lahan adalah kerena lahan itu sumber
produktif, tetapi pada pemikiran Ricardo adalah karena lahan kekuatan awal yang tidak dapat
dibinasakan.
2. Teori Nilai Tenaga Kerjam
Tentang teori nilai kerja dan upah alami, Ricardo menjelaskan bahwa nilai tukar suatu barang
ditentukan oleh ongkos yang perlu dikeluarkan untuk menghasilkan barang tersebut. Ongkos
itu berupa biaya untuk bahan mentah dan upah buruh yang besarnya hanya cukup untuk dapat
bertahan hidup yang disebut upah alami alami (natural wage). Kalau harga yang ditetapkan
lebih besar daripada biaya-biaya, dalam jangka pendek perusahaan akan menikmati laba
ekonomi. Adanya laba akan menarik perusahaan lainnya masuk pasar, yang berarti produksi
akan meningkat, dan terjadi kelebihan produksi di pasar. Kelebihan penawaran barang akan
mendorong harga-harga turun pada keseimbangan semula. Arena biaya-biaya bahan mentah
relatif konstan. Ricardo menyimpulkan bahwa yang palingmenentukan tingkat harga adalah
tingkat upah alami. Tingkat upah alami ini ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan setempat,
tingkat upah alami ini naik proporsional dengan standar hidup masyarakat. Akan tetapi, teori
yang semula dimaksudkan untuk menjelaskan tentang nilai tukar suatu barang atau komoditas
ini akan diterangkan kemudian oleh kaum sosialis dicap sebagai teori Upah Besi (Iron Law of
Wages), yang mengikat kaum buruh pada suatu lingkaran setan.
Kalau Smith telah beralih dari teori biaya tenaga kerja dalam menjelaskan harga relatif yang
statis. Sedangkan Ricardo menjelaskan harga relatif yang dinamis.. Dari sini pula Ricardo
menemukan bahwa teori nilai Adam Smith tidak dapat menjelaskan. Ricardo sependapat
dengan pembela proteksi bahwa proteksi akan menghasilkan upah uang yang lebih tinggi.
Ricardo menjelaskan bahwa efek yang sangat tajam dari Corn Laws adalah terhadap
distribusi pendapatan, sedangkan teori distribusi yang ada belum dapat menjelaskan hal ini.
Ricardo ingin menjelaskan kekuatan-kekuatan yang menentukan harga relatif untuk kapan
saja dalam rangka tujuan itu Ricardo kembali ke teori nilai tenaga kerja. sel.
Berkat pengaruh Ricardo, timbul gerakan anticorn law antara tahun 1820-1850, gerakan yang
menentang diaturnya tata niaga jagung di Inggris. Gerakan ini dipimpin oleh Cobden dan
Bright serta didukung oleh Ricardo dari pihak akademis. Pengaruh ajaran Ricardo sampai ke
Jerman, mereka yang percaya bahwa perdagangan harus bebas dari campur tangan pihak
manapun (pemerintah maupun swasta), mendirikan suatu aliran
pandangan ekonomi tersendiri yang dikenal dengan aliran Manchester.
3. Keuntungan Komparatif
Ricardo membedakan tiga jenis barang, yakni barang – barang dalam negeri untuk
konsumsi dalam negeri, barang – barang produksi dalam negeri untuk ekspor, dan barang –
barang (mewah) yang diimpor. Jenis barang kedua dan ketiga mendapar perhatian lebih lanjut
untuk perdagangan internasional. Lalu, sebab terjadinya perdagangan antar negara adalah
karena terjadi spesialisasi dalam membuat barang – barang , sehingga seuatu negara lebih
efisien dalam memproduksi suatu barang. Sedangkan Ricardo memberi sebab terjadinya
perdagangan antar negara melalui hukum perbandingan biaya ( Law of Comparative Cost),
Ricardo membahas teoti ini tersendiri oleh karena mobilitas input di dalam negeri dan
antarnegara berbeda, sedangkan teori nilai tenaga kerja tidak dapat terpakai.
David Ricardo memperbaikinya dengan mengajukan teori keuntungan komparatif
(comparative advantage). Berbeda dengan pendapat Smith yang mengajukan perdagangan akan
menguntungkan apabila suatu negara memperdagangkan barang yang secara mutlak
menguntungkannya. Ricardo berpendapat bahwa suatu negara akan mendapatkan keuntungan dari
perdagangan karena masing masing pihak mengambil relative efficient tenaga kerjanya masing-
masing.
Teori perdagangan internasional diketengahkan oleh David Ricardo (1772-1823) yang mulai dengan
anggapan bahwa lalu lintas pertukaran internasional hanya berlaku antara dua negara yang diantara
mereka tidak ada tembok pabean, serta kedua negara tersebut hanya beredar uang emas. Ricardo
(1772-1823) memanfaatkan hukum pemasaran bersama-sama dengan teori kuantitas uang untuk
mengembangkan teori perdagangan internasional. Walaupun suatu negara memiliki keunggulan
aboslut, akan tetapi apabila dilakukan perdagangan tetap akan menguntungkan bagi kedua negara
yang melakukan perdagangan.

Teori perdagangan telah mengubah dunia menuju globalisasi dengan lebih cepat. Kalau
dahulu negara yang memiliki keunggulan absolut enggan untuk melakukan perdagangan, berkat
”law of comparative costs” dari Ricardo (1772-1823), Inggris mulai kembali membuka
perdagangannya dengan negara lain.

Pemikiran kaum klasik telah mendorong diadakannya perjanjian perdagangan bebas antara
beberapa negara. Teori comparative advantage telah berkembang menjadi dynamic comparative
advantage yang menyatakan bahwa keunggulan komparatif dapat diciptakan. Oleh karena itu
penguasaan teknologi dan kerja keras menjadi faktor keberhasilan suatu negara. Bagi negara yang
menguasai teknologi akan semakin diuntungkan dengan adanya perdagangan bebas ini, sedangkan
negara yang hanya mengandalkan kepada kekayaan alam akan kalah dalam persaingan
internasional.

 Hasil Pemikiran yang Pernah Diterapkan di Negara Lain

Pada tahun 1799 ia membaca Adam Smith 's Wealth of Nations dan selama sepuluh tahun
berikutnya ia belajar ekonomi. Pamflet pertamanya diterbitkan pada tahun 1810: berjudul Harga
Tinggi Bullion, sebuah Bukti dari Penyusutan Bank Notes, itu adalah perpanjangan dari surat-surat
yang telah diterbitkan di Ricardo Morning Chronicle pada tahun 1809. Di dalamnya, ia berpendapat
mendukung mata uang logam, memberikan stimulus segar ke kontroversi tentang kebijakan Bank of
England. Perang Perancis (1792-1815) yang disebabkan pemerintahan Pitt untuk menunda
pembayaran tunai oleh Bank of England pada 1797 . Akibatnya, telah terjadi peningkatan jumlah
mata uang kertas mereka dan volume kredit. This created a climate of inflation. Hal ini menciptakan
iklim inflasi. Ricardo mengatakan bahwa inflasi terpengaruh kurs mata uang asing dan aliran emas.
The Bullion Komite ditunjuk oleh House of Commons di tahun 1819: ia dikonfirmasi's dilihat Ricardo
dan merekomendasikan pencabutan Bank Restriction Act

 Konsep Pemikiran yang bisa Diaplikasikan

- Perdagangan internasional-keunggulan komparatif


-

You might also like