You are on page 1of 29

KULIT

dr. Dian Aviyanti, M. kes


T. I. U :
Setelah melakukan proses pembelajaran
selama beberapa minggu yang mencakup
teori, diskusi tutorial, dan pembelajaran
inovatif, nahasiswa semester II akan dapat
menejlaskan jaringan tubuh manusia
berdasarkan struktur histologi dan fungsinya
sebagai dasar untuk mengembangkan pada
proses patologi.
T. I. K :
 Mahasiswa akan dapat mengidentifikasi
dan menjelaskan fungsi dan struktur
jaringan kulit manusia secara mikroskopis.
UMUM
 Salah satu organ terbesar yang menutupi tubuh
 16 % dari BB
 Membentuk rambut, kuku, kelenjar minyak dan
kelenjar lemak
Struktur kulit dapat dibedakan dari : tekstur, struktur
halus, fungsi
Fungsi :
 melindungi tubuh dari trauma
 organ sensoris
 pengaturan suhu
 kesimbangan cairan tubuh
STRUKTUR HISTOLOGIS
Kulit terdiri dari :
 Epidermis : epitel
 Dermis : korium
 Hipodermis : jaringan ikat longgar
I. EPIDERMIS
 Tebal : 0,07 – 1,4 mm.
 Tersusun atas epitel berlapis gepeng
 Banyak mengandung filamen keratin 
keratinosit (telapak tangan)
 Terdapat 3 sel : sel Langerhans, sel
Merkel, Melanosit
a. Sel Langerhans
 Termasuk sel dendritik
 Terdapat di lapisan atas startum
spinosum
 Inti sel gelap, sitoplasma pucat bening
 Sitoplasma : badan multivesikular,
lisosom, vesikel kecil, granul
Barbeck/veriform
 Fungsi imunitas tubuh
 Terdapat di mulut, esofagus, vagina,
limfonodus, timus
 Termasuk sel dendritik
b. Sel Merkel
 Terdapat di lapisan basal
 Bersama dengan sel neurit membentuk komplek
sel Merkelneurit
 Sitoplasma pucat, mengandung filamen
sitoskelet, granul berinti padat
 Terdapat pada mukosa mulut
c. Melanosit
 Yang memberi warna pada kulit
 Melanin hanya dibentuk oleh melanosit epidermis
karena banyak mengandung enzim tirosinase
 Banyak terdapat di stratum basal dan dermis
 Sitoplasma : granul melanosom
c. Melanosit

 Yang memberi warna pada kulit


 Melanin hanya dibentuk oleh melanosit
epidermis karena banyak mengandung
enzim tirosinase
 Banyak terdapat di stratum basal dan dermis
 Sitoplasma : granul melanosom
Lapisan epidermis
1. Stratum basal
 Paling bawah melekat pada dermis
 Satu lapis sel
 Sel Langerhans
 Inti besar, sitoplasma basofilik, kompleks Golgi
kecil, mitokondria sedikit, retikulum endoplasma
kaya ribosom
2. Stratum Germinativum
 Gambaran mitotik
 Sel mengalami proliferasi
3.Stratum Spinosum (Str Malphigi)
 Bentuk sel polihedral gepeng
 Banyak berkas filamen intermediate
sitokeratin
 Sitoplasma : Granul bermembran/berlamel
4. Stratum granulosum
 Terdiri dari 3 – 5 lapis sel gepeng
 Sitoplasma : granul keratohialin ( granul
besar, tidak teratur, berwana gelap, tidak
bermembran) dan granul berlamel
 Kaya lipid
5. Stratum Lusidum
 Paling tipis
 Terdiri dari 4 – 6 baris sel gepeng
 Jarang terlihat inti sel
 Membran sel tebal, filamen keratin
berhimpitan
6. Stratum korneum
 Banyak lapis sel gepeng
 Plasmalema menebal, sel penuh keratin
tanpa inti dan sitoplasma
Pada telapak tangan dan kaki
 Pada telapak tangan 0,8 mm. Pada telapak kaki 1, 14
mm
 Sel – sel pada lapisan basal berproliferasi,
berdeferensiasi membesar dan menggumpalkan filamen
 mati  dilepaskan. Waktu 20 - 30 hari

MUKO KUTAN
 Peralihan antara kulit ke membran mukosa pelapis
lubang tubuh ( mulut dan anus)
 Terdiri epitel berlapis gepeng
 Stratum korneum sangat tipis tidak mengandung rambut,
kelenjar sebasea, kelenjar keringat
 Sangat tipis sehingga tampak warna pembuluh darah
dibawahnya
II. DERMIS
 Lapisan kulit paling tebal dan paling kuat
 Tebal 0,6 mm – 3 mm ( laki > Wanita)
 memebentuk pola dermatoglift
 rabung paralel primer dan sekunder
berderet teratur membentuk pola.
 Papila dermis berkelompok, panjang,
berjarak teratur
 sel : fibroblast, makrofag, limfosit, sel mast
 terdiri dari 2 lapisan :
1. Stratum Papilare (Superfisial)
 fibroblas
 sel jaringan ikat
 serat kolagen tipe III
 serat retikuler
 banyak kapiler
2. Stratum Retikulare
 serat kolagen tipe I
 serat elastin
 pada penis, skrotum, areola mammae
mengandung otot polos dan muskulus erektor pili
 mengkerut
III. HIPODERMIS
 jaringan ikat sangat longgar
 jaringan kolagen
 sel lemak >> paha, abdomen, bokong.
 sel lemak – kelopak mata, penis 
panikulus adiosa
TURUNAN KULIT
1, Rambut
Rambut berkembang dari epidermis 
folikel
1. Papila dermis : matriks sel, sel melanosit
 atas : membentuk medula rambut : sedikit
keratin
 perifer membentuk korteks : banyak
keratin dan trikohialin
 lateral membentuk kutikula
2. Matriks rambut (aktifitas melanosit)
3. Sarang akar rambut luar
4. Sarang akar rambut dalam :
• lapis Henle : sel epitel gepeng yang melekat
erat
• lapis huxley : 2 – 3 lapis sel epitel gepeng
• kutikula : sel gepeng tersusun seperti genteng
5. Batang rambut

Proses pertumbuhan rambut


Tergantung dari proliferasi dan diferensiasi
papila dermis
1. Sel ujung papila  medula rambut
2. Sel lateral  kortex dan sarang akar
rambut dalam dan luar
3. Kelenjar Sebasea
 lokasi di dermis kecuali telapak tangan, telapak
kaki, sisi kaki
 sekret disebut : sebum
 struktur lobular terdiri atas asini panjang yang
bermuara dalam saluran pendek
 asini tidak berlumen tapi terisi sel besar pucat
dengan inti piknotik
 bagian tepi : sel basal kecil, retikulum endoplasma
kasar dan licin, glikogen, lipid kecil, inti bulat,
sitoplasma vakuol
 bagian atas : sel lebih besar, retikulum endoplasma
licin, banyak lipid
 pusat asini ; sel degenerasi  inti piknotik hitam,
membran tidak utuh, lipid menyatu  sel nekrotik
2. Kuku
 Lempeng keratin keras
 Dibentuk melalui proliferasi dan
keratinisasi sel epitel
Struktur kuku :
 lempeng kuku :
 dasar kuku ; tidak ada stratum korneum
 eponichium : perluasan dari lipat kuku
 lunula : bagian anterior kuku yang
berbentuk bulan sabit
 matriks kuku : keratin >>
4. Kelenjar ekrin
 kelenjar tubuler bergelung
 sekresi di dermis dan hipodermis
 jumlah 3 – 4 juta , ukuran 30 - 40 um
 dilapisi epitel kuboid / kolumnar rendah
 terdiri dari sel gelap, sel terang, sel mioepitel
sel gelap :
 bentuk piramid terbalik, ujung luminal lebar
bawah sempit, tidak mencapai lamina basal,
kompleks golgi jelas, mitokondria panjang,
retikulum endolpasma kasar, banyak ribosom
bebas, sitoplasma bergranul,
Sel Terang :
 apikal lebar, basal sempit terjulur ke
lamina basal, tidak mengandung granul
sekresi, sedikit retikulum endoplasma,
glikogen banyak, kanalikuli intersel
dibatasi mikrovili, dasar sel berlipat
Sel mioepitel :
 sel kuboid kecil, inti besar heterokromatin,
banyak mkitokondria, inti sel interlumen
tidak tertur, sedikit sitoplasma, terminal
web dibawah membran plasma, saluran
keluar berpilin
5. Kelenjar keringat apokrin
 lokasi di dermis dan saluran bermuara
kedalam folikel rambut
 sel kuboid /kolumnar rendah
 kelenjar moll pada kelopak mata, kelenjar
seruminosa liang telinga luar
Pembuluh darah dan limf
 arteri besar  batas dermis dan hipodermis
membentuk rete kutaneum untuk daerah
subkutan.
 stratum retikulare dan papilare dermis  rete
subpapilare
 cabang vena  kapiler papila dermis  pleksus
vena dibawah rete subpapiler pleksus vena
rete kutaneum  vena besar di subkutan
 pembuluh limfe berawal dari papila dermis 
stratum retikulare  rete kutaneum pembuluh
limfe besar
Saraf
 badan paccini
 organ akhir krause
 badan meissner
 badan ruffini
Histofisiologi sensoris
 fungsi protektif : keratinisasi sel dan lipid
 sawar permeabilitas :stratum korneum, lipid
 termoregulasi : kelenjar kulit
 persepsi sensoris : saraf
 fungsi imunologik : sel – sel langerhans di
epidermis, keratinosit  timopoetin
interleukin 1
STRUKTUR KULIT

You might also like