Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan Magang
Adapun tujuan melakukan Magang di Bank Nagari BPD Sumatera Barat
Cabang Pariaman adalah sebagai berikut :
a. Bagi Mahasiswa
1) Dapat mengetahui dan memahami aktifitas
sebuah Lembaga Perbankan pada pelayanan atau jasa di Bank
Nagari BPD Sumatera Barat Cabang Pariaman.
2) Untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan
pengalaman kerja yang sangat bermanfaat bagi Penulis dan
membandingkannya dengan teori-teori yang telah dipelajari di
bangku perkuliahan.
3) Untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilan Penulis dalam mengimplementasikan suatu teori
tertentu di dunia usaha yang sesungguhnya.
c. Bagi Perusahaan
1) Menjalin kerja sama antara dunia kerja khususnya Bank Nagari
BPD Sumatera Barat Cabang Pariaman dengan dunia pendidikan
khususnya Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sumatera Barat Pariaman.
2) Dapat membantu para karyawan Bank Nagari BPD Sumatera
Barat Cabang Pariaman dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
2
2) Dapat mengetahui bahwa ilmu yang diperoleh di bangku kuliah
berguna dalam pelaksanaan kerja.
Bagi Perguruan Tinggi
1) Menjalin kerjasama antara perguruan tinggi khususnya Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Sumatera Barat dengan perusahaan khususnya
Bank Nagari BPD Sumatera Barat Cabang Pariaman.
2) Menghasilkan lulusan yang siap kerja pada Instansi Pemerintah atau
Perusahaan.
3
1.6 Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan, berisi latar belakang pelaksanaan magang dan
pemilihan tempat magang, tujuan magang, manfaat magang,
waktu dan prosedur persiapan magang, ruang lingkup dan
sistematika penulisan.
Bab II : Berisi gambaran umum Bank Nagari BPD Sumatera Barat
Cabang Pariaman, sejarah perusahaan, struktur perusahaan,
struktur organisasi (fungsi dan tugas), dan bidang usaha
yang dijalankan perusahaan.
Bab III : Meliputi program magang dan kegiatan magang yang
mencantumkan program kerja selama magang dan kegiatan
apa yang diselesaikan selama magang.
Bab IV : Membahas tentang pokok permasalahan selama magang
yaitu Pertama, pengendalian sebelum kredit yang meliputi
tentang ketentuan pokok pemberian kredit, analisa
pemberian kredit dan persetujuan kredit serta pencairan
kredit. Kedua, pengendalian setelah pemberian kredit yang
meliputi tentang pengendalian kualitas kredit dan
kebijaksanaan terhadap kredit bermasalah serta analisa
pengendalian kredit.
Bab V : Berisi penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM
yang timbul dari kalangan pejabat daerah dan pengusaha. Keadaan ini
H. Hadis Didong dari pihak swasta menghadap Notaris Hasan Qalbi guna
Atas dasar Akte Notaris No. 9 tanggal 12 Maret 1962, maka berdirilah
suatu lembaga keuangan didaerah Sumatera Barat dengan nama PT. Bank
5
perindustrian, kerajinan, pertambangan, pengangkutan, perdagangan dan
sama lainnya.
Sumatera Barat.
Bertitik tolak dari hal diatas, maka pada tanggal 18 November 1973
Daerah No. 4 tahun 1973 tentang PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera
Daerah No. 5 tahun 1973, yang berlaku pada tanggal 11 Januari 1974,
bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka
6
b. Pemilik / pemegang saham dan Pengawas
pokok sebagai mana hal dengan bank umum lainnya yakni melakukan
Pariaman
7
beralamat di Jl. Sudirman No. 25 Pariaman. sebagai Kepala Cabang pada
saat itu adalah Bapak Drs. Rajilis Hamzah dengan dibantu oleh 5 orang
karyawan.
Barat.
mencakup tugas dan wewenang dalam suatu kesatuan yang utuh. Struktur
operasi perusahaan.
yang menunjukan segi - segi penting sutau organisasi yang meliputi fungsi -
8
fungsi pokok yang berhubungan dengan dengan saluran pengawasan dan
wewenang yang berhubungan dengan setiap pegawai yang diberi tugas dan
fungsi.
Bank Nagari BPD Sumatera Barat Cabang Pariaman dapat dilihat pada
halaman berikut :
1. Pemimpin
Cabang
a. Mewakili
cabang.
b. Menetapkan
akan dicapai
c. Mengarahkan,
d. Memasarkan
9
pendekatan / mencari calon nasabah dalam rangka meningkatkan
2. Kontrol
Internal Cabang.
a. Mengendalika
b. Melakukan
c. Mengadakan
d. Menyusun
3. Pemimpin
Kelompok Pemasaran
a. Mengarahkan
10
- Memasarkan produk dana, jasa dan kredit serta
b. Mengupayaka
c. Mengupayaka
n kualitas kerja yang tinggi dan tepat waktu, efesiensi dan efektifitas
a. Melaksanakan
11
b. Mengembang
c. Melakukan
d. Memperganda
e. Memproses
f. Mengupayaka
ada.
12
h. Melakukan kunjungan dalam rangka memproses permohonan
nasabah.
4. Pemimpin
13
b. Mengupayakan menyajikan pelayanan yan optimal dan memberikan
Bank Nagari.
4.1 Teller
batas kewenangan.
4.2 Teller
Payment Point
a. Menerima
b. Menerima
c. Membuat
14
d. Mengelola
tabungan.
pengambilan.
batas kewenangan.
jumlah tabungan.
5. Pemimpin
Bagian Operasional.
15
b. Melayani nasabah, penarik chek kosong dan mengelola daftar hitam
rekening nasabah.
sistem.
c. Mengendalikan dan mengawasi data enties (voucher) dan data out put
16
f. Menangani nasabah penarik chek kosong, mengelola daftar hitam
kepada nasabah.
sistem.
cabang.
6. Pemimpin
kegiatan :
dihapus bukukan.
pencairan agunan.
17
- Melakukan supervisi dan pembinaan BPR / LPN.
barang agunan.
18
BAB III
19
d. Menjaga brog / jaminan debitur secara baik dan rapi.
2. Administrasi Kredit
Administrasi Kredit bertugas :
a. Mengagendakan permohonan kredit kedalam Buku
Agenda
b. Membuat Permohonan Kredit dengan Komputer.
c. Membantu Kepala Bidang Kredit membuat Laporan
akhir bulan tentang kegiatan yang telah dilakukan bersangkutan
dengan kredit.
20
6. Membuat Laporan kelengkapan Costumerbase, Daftar
Nominatif pinjaman KP-RI, Mengisi Daftar LBU.
7. Membuat surat PPAT untuk Notaris.
8. Mengagendakan surat dukungan Bank, Meng-registrasi
FDN, Sortir SSP, Mencari STTS PBB dan pencocokan spesimen
nasabah.
BAB IV
debitur harus diajukan secara tertulis sesuai dengan blanko yang telah
21
alamat perusahaan, jumlah permohonan pinjaman, jangka waktu kredit
debitur.
calon debitur.
22
d. Mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sesuai ketentuan
1) Wawancara
3) Informasi bank
4.1.2 Analisa Kredit Pada Bank Nagari BPD Sumbar Cabang Pariaman
23
Pariaman dalam proses pemberian melakukan beberapa penilaian
1. Watak / Character
karakter calon debitur analis kredit meminta informasi dari bank lain
2. Kemampuan
dapat meyakini bahwa usaha yang akan atau sedang dikelola oleh
pemberian kredit.
3. Permodalan
serta keadaan dan situasi usaha nasabah untuk beberapa tahun yang
24
lalu, saat ini dan kemungkinan untuk proyeksi pada masa yang akan
datang.
pada masa lalu, saat ini maupun untuk masa yang akan datang.
5. Agunan
a. Agunan berwujud
Tanah dan bangunan berikut yang ada maupun yang bakal ada
2) Benda bergerak
kerja yang ada maupun yang bakal ada, barang dagangan yang
25
kuasa hak jual (KHJ). Untuk nilai agunan yang nilainya
pasar setempat.
6. Faktor Lainnya
yang timbul dari usaha atau proyek yang akan dibiayai dan juga untuk
26
untuk mengetahui kondisi perusahaan dari beberapa aspek. Adapaun
a. Aspek Hukum
Barat Cabang Pariaman dengan nasabah menjadi tidak sah. Hal ini
hukum.
berbentuk firma maka dalam hal ini setiap anggota firma berhak
27
Adakalanya persero aktif mempunyai wewenang penuh untuk
28
dimiliki disesuaikan dengan jenis usaha calon nasabah yang
b. Aspek Pemasaran
c. Aspek Teknis.
29
diteliti dalam hal ini adalah lokasi usaha nasabah, bangunan tempat
d. Aspek Keuangan
penggunaan, cash flow dan out flow usaha calon nasabah. Selain
antara lain ketentuan self financing dari bank sentral, tarif pajak
dana, proyeksi rugi laba dan proyeksi arus kas. Estimasi struktur
30
modal kerja. Identifikasi kebutuhan modal ini berguna untuk
memperoleh laba atau tambahan laba yang lebih besar dari biaya
tunai. Sebab itu analis kredit perlu menyusun proyeksi arus kas
kredit.
e. Aspek Jaminan.
31
Jaminan kredit berfungsi mengamankan kepentingan bank
f. Aspek Manajemen
32
sesuai dengan bidang usahanya, serta menjalankan praktek usaha
yang sehat.
kredit harus disertai syarat – syarat kredit tentang plapon kredit, jenis
33
kredit, jangka waktu, masa tenggang, syarat dan cara penarikan, cara
secukupnya.
nasabah dan telah disetujui oleh pejabat yang berwenang dalam hal
yang berlaku.
34
dengan skim kredit modal kerja yang disetujui debitur dengan Bank
35
Jika perkembangan dirasa debitur tidak dapat memenuhi
Informasi ini terdiri dari informasi ekstren (dari luar bank) dan
sebagai berikut :
lainnya.
nasabah.
36
3) Pengendalian dengan melakukan kunjungan rutin atau secara
mendadak.
kredit.
37
terjadi. Tindakan ini dilakukan oleh Bank Nagari BPD Sumatera
Dalam proses pemberian kredit modal kerja ini Bank Nagari BPD
mengembalikan pinjamannya.
hutangnya.
pengendalian kredit.
38
2. Mengklasifikasi penyimpangan
39
4.3.2 Kebijaksanaan Terhadap Kredit Bermasalah
asal.
40
kembali dan bidang usaha tersebut belum jenih sehingga
Cabang Pariaman.
2. Penghapusan Kredit.
41
Cabang Pariaman mnyerahkannya kepada Badan Pelayanan
Pariaman.
pemberian kredit.
42
4. Dilakukannya analisa terhadap kredit yang diberikan serta
Bank Nagari BPD Sumatera Barat Cabang Pariaman cukup baik, hanya
dari nasabah.
ada pada Bank Nagari BPD Sumatera Barat Cabang Pariaman dengan
sekali dalam tiga bulan untuk debitur yang pinjamannya cukup besar.
43
kurang lancar dilakukan satu kali sampai dengan dua kali dalam
khusus dan kurang lancar lebih diprioritaskan oleh Bank Nagari BPD
perpindahan kolektibility.
dari debitur, Bank Nagari BPD Sumatera Barat Cabang Pariaman dalam
hal ini juga meminta informasi dari pihak ketiga lainnya untuk menguji
kewajibannya.
kredit diragukan.
44
melakukan upaya penyelesaian kredit terhadap debitur ternyata sudah
tidak mampu lagi melunasi kewajibanya sesuai dengan apa yang telah
diperjanjikan. Dalam hal ini Bank Nagari BPD Sumatera Barat Cabang
jaminan kredit guna menutupi tunggakan pokok dan bunga. Bila debitur
dengan cara ini lebih sering terjadi karena tingkat kemampuan debitur
BAB V
45
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada Bank Nagari BPD Sumatera
1. Kredit modal kerja merupakan salah satu produk Bank Nagari BPD
analisa kredit yang terdiri dari beberapa aspek penilaian kredit. Dari
46
2. Sistem pengendalian setelah pemberian kredit yang dilaksanakan oleh
mengurangi resiko dari kredit yang diberikan pada nasabah. Hal ini
5.2 Saran
penulis menyarabkan :
47
plapon kredit, jangka waktu kredit, jenis kredit yang dipasarkan untuk
hal ini Bank Nagari BPD Sumatera Barat Cabang Pariaman masih
diyakini.
48
49