You are on page 1of 12

EKOSISTEM DAN PERANAN MANUSIA DI DALAMNYA

Di permukaan bumi antara batuan induk dan lapisan atas atmosfer,


terdapat kehidupan organisme, mulai dari bentuk yang sangat sederhana sampai
yang paling rumit. Dalam kehidupan tersebut, masing-masing organisme, saling
mempengaruhi dan membentuk organisasi yang disebut biosfer.

Manusia adalah salah satu koomponen dalam biosfer yang dapat


mempengaruhi keadaan biosfer dan juga dapat dipengaruhi oleh adanya
perubahan dalam biosfer tersebut.

Setiap unit yang meliputi organisme atau komunitas pada suatu daerah
tertentu saling berinteraksi terhadap linngkungan fisik sehingga terjadi aliran
energi, difersivikasi biotik dan siklus mineral yang terjalin dalam suatu sistem
yang disebut ekosistem.

Untuk mendapatkan keseimbangan dan kelarasan dalam pengubahan


materi dan energi diperlukan kesadaran dan tanggung jawab manusia dalam
peranannya sebagai bagian dari komponen biosfer.

Dalam kaitan dengan pengembangan tanggung jawab tersebut, maka perlu


diperoleh jawaban untuk pertanyaan berikut :

a. Komponen apa sajakah di alam yang sering berpengaruh?

b. Bagaimanakah hubungan antara komponen-komponen tersebut?

c. Masalah apa sajakah yang timbul bila terjadi ketidakserasian hubungan


antara komponen-komponen alam?

d. Bagaimanakah hubungan antara manusia dan lingkungan hidup?

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia berusaha mengubah lingkungan


demi kelangsungan hidupnya. Keberhasilan dalam memanfaatkan apa yang

1
terdapat di lingkungannya untuk kelanjutan hidup manusia sekarang dan yang
akan datang, ditentukan oleh pemahaman, penghayatan serta pandangan hidup
manusia akan adanya ketergantungan, saling mempengaruhi dan berhubungan
antara manusia dan lingkungannya.

Prinsip-prinsip Ekologi

Istilah ekologi mula-mula digunakan oleh Haeckel seorang ahli biologi,


kira-kira pada tahun 1860-an. Istilah Ekologi berasal dari dua kata yaitu Oikos,
yang berarti ilmu yang mengenai rumah yaitu rumah bagi makhluk hidup.
Menurut Drost (1992), ekologi atau ilmu lingkungan mengintegrasikan berbagai
ilmu yang mempelajari hubungan antara jasad hidup (termasuk manusia) dengan
lingkungannya.

Bumi dengan atmosfer dapat dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri
dari subsidtem-subsistem. Sistem daoat diartikan sebagai suatu kesatuan antara
komponen-komponen yang saling berhubungan dan berkaitan secara teratur.
Sistem yang terdiri dari komponen-komponen makhluk hidup disebut biosistem.
Biosistem memiliki sifat antara lain :

1. sistem yang terbuka,


2. membutuhkan makanan atau bahan bakar untuk memperbarui energi dan
materi yang habis dipakai,
3. mempunyai susunan yang rumit,
4. terutama terdiri dari protoplasma,
5. mengandung sejumlah subsistem,
6. mempunyai hubungan simbiotik, parasitik atau komensalistik baik dengan
sistem biotik lainnya maupun dengan sistem abiotik,
7. terdapat pada lingkungan yang tertentu.
Manusia merupakan suatu sistem homeostatik yang dapat mengatur
suhunya sendiri dalam batas-batas optimal bagi kelangsungan hidupnya. Bila suhu
atmosfer meningkat, tubuh manusia akan melepaskan panas dengan lebih banyak
mengeluarkan keringat; bila suhu atmosfer turun, tubuh manusia akan

2
memproduksi panas dengan cara menggigil, menghemat energi dengan
menyempitkan pembuluh darah serta mengurangi proses berkeringat. Kemampuan
suatu sistem dalam mengatur diri sendiri disebut hoomeostatis.

Semua sistem yang dapat mengatur dirinya sendiri mempunyai ambang


(batas) homeostatis. Batas-batas ini menentukan sejauh mana keadaan sistem
menyimpang dari titik keseimbangan dengan tidak menyebabkan perubahan balik
(irreversible) atau perusakan sistem itu sendiri.

Ekologi terutama mempelajari bagian kanan dari spektrum yaitu taraf


diatas organisme. Jadi ekologi mempelajari mekanisme serta interelasi komponen
biotik dan abiotik dalam mengalirkan energi dan mengatur populasi struktur
komuntitas beserta dinamikanya.

Ekosistem

Setiap unsur yang berada di suatu daerah tertentu berhubunga dan saling
mempengaruhi lingkungan fisik sehingga terjadi aliran energi dan materi yang
terjadi dalam suatu sistem dan disebut ekosistem ( asal kata ecological system atau
ecosystem). Ekosistem meliputi organisme (biotik) dan lingkungan yang tak hidup
(abiotik). Di dalam suatu ekosistem yang dapat berdiri sendiri harus tersedia :

a. Sumber energi serta kehidupan yang sanggup mengolah energi ini untuk
kebutuhan komponen-komponen dalam ekosistem.

b. Cukup zat-zat kimia yang dibutuhkan serta mekanisme yang mengatur


keseimbangan zat-zat antara komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem.
Zat-zat kimia yang dibutuhkan oleh suatu ekosistem terutama adalah
H2O,CO2 dan O2 serta zat hara lainnya.

Untuk memelihara keseimbangan ekosistem, maka zat-zat kimia dan unsur


hara lainnya harus seimbang di antara komponen biotik dan abiotik. Di alam ini
keseimbangan dipelihara melalui siklus zat-zat tersebut, yang dikenal dengan
nama siklus biogeokimia. Contohnya adalah siklus (daur) Karbon, Phosphor dan
Nitrogen. Komunitas adalah kumpulan beberapa kelompok organisme yang hidup

3
pada suatu tempat secara bersamaan. Populasi adalah kumpulan individu yang
sejenis, yang terdapat di suatu daerah tertentu.kumpulan dari populasi ini
membentuk komunitas. Populasi mempunyai kemungkinan untuk berinteraksi
.interaksi ini terliahat dalam bentuk kompetisi untuk mempertahankan diri atau
kerja sama untuk mempertahankan jenis.

Berdasarkan aliaran energi yang digunakan dalam setiap komunitas,maka


setiap populasi dapat digolongkan ke dalam salah satu kelompok berikut ini.

1. Produsen,yakni jenis makhluk hidup berhijau daun yang dapat mengubah


energi surya menjadi energi kimia dalam jaringannya

2. Konsumen pertama,biasanya disebut juga herbivor ,yaitu organisme


pemakan tumbuhan.

3. Konsumen kedua ,ialah juga karnivor ,ciri organisme yang memakan


herbivor.

4. Konsumen ketiga,yakni kanivor yang memakan karnivor lainya.Namun


ada organisme yang secara fungsional termasuk konsumen pertama,kedua dan
ketiga misalnya manusia .

5. Parasit,yakni organisme yang mendapat makanan yang telah dicernakan


dari organisme lain ditempat dia hidup.

6. Pemakan bangkai,ialah hewan-hewan yang hidup dari kotoran (faeces)


atau tubuh organisme mati yang sudah membusuk.

7. Pengurai,ialah cendawan,bakteri dan mikroba yang menguraikan


organisme mati atau sampah organik dan melepaskan zat kimia serta panas
kedalam lingkungannya untuk kemudian diserap kembali oleh tumbuhan
hidup.

Ekosistem adalah seperangkat komponen biotik dan abiotik yang


memilliki hubungan yang berkaitan. Batas antara satu ekosistem dengan
ekosistem yang lain tidak jelas ,juga luas areal ekosistem tidak dapat ditentukan.

4
Pada dasarnya mereka berhubungan dalam ekosistem menyangkut perubahan
energi dan materi . Dalam berlansung daur biogeokimia serta pengaturan
ekologis.Aliran materi dalam ekosistem membentuk jaringan-jaringan makanan.
Ada tiga tipe rantai makanan yakni:

1. Tipe rantai makanan perumput.

2. Tipe rantai makanan pembusuk.

3. Tipe rantai makanan parasit.

Berdasarkan aliran energi yang digunakan pada komunitas, populasi


digolongkan menjadi :

a. Produsen

b. Konsumen pertama

c. Konsumen kedua

d. Konsumen ketiga

e. Parasit

f. Pemakan bangkai

g. Pengurai

Daur Nitrogen

Organisme pengurai berpengaruh dan berperan dalam proses


pengembalian zat yang diserap oleh tubuhan kemudian berpindah ke hewan lalu
kemanusia melalui proses makan memakan.dalam siklus nitrogen bakteri bukan
hanya sebagai pengurai tetapi juga mengusahakan penggunaan kembali zat
nitrogen oleh makhluk hidup . Sebenarnya ekosistem bukan hanya sekedar
kompleks ekosistem , tetapi juga factor kimia yang membentuk lingkungan. Sinar
matahari adalah elemen penting dalam kehidupan , merupakan sumber energy
bagi organisme. Tumbuhan mengubah energy ini menjadi energy kimia , lalu di

5
makan oleh hewan herbivora yaitu hewan pemakan tumbuhan . Herbivore di
makan lagi oleh karnivora ,yaitu hewan yang memakan daging. Karnivora yang
mati di makan oleh bakteri pengurai (organisme pembusuk).

Dalam rantai makanan ekosistem dibagi menjadi beberapa kelompok


berdasarkan jarak transfer makanan . tumbuhan hijau merupakan tingkat tropic
pertama ( langsung menggunakan sinar matahari ). Herbivore masuk dalam tropic
kedua , karnivor termasuk tropic ketiga. Ada 3 tipe rantai makanan :

1. Rantai makanan perumput, yaitu materi tumbuhan yang berpidah dari


kelompk konsumen yang satu ke konsumen yang lain.

2. Rantai makanan pembusuk yang di dalamnya terdapat bakteri pembusuk.

3. Rantai makanan parasit yang didalamnya terdapat organisme kecil


memakan organisme yang besar.

Dalam ekosistem rantai makanan tak berdiri sendiri tetapi berkaitan


dengan yang lain , membentuk jalinan kompleks yang disebut jaring – jaring
makanan.dalam tumbuhan zat hara beserta air dan energy di asimilasi membentuk
tubuh tumbuhan, lalu dimakan oleh hewan untuk kelangsungan hidupnya ,hanya
sebagian kecil yang digunakan oleh hewan untuk tubuhnya . 100 kg rumput
dimakan oleh sapi kira – kira 10 kg yang menjadi bahan tubuh .

6
MANUSIA DAN LINGKUNGAN HIDUPNYA

Peranan Manusia terhadap Lingkungannya

a. Manusia sebagai Organisme yang Dominan secara Ekologik

Manusia memiliki peranan penting dalam biosfer karena manusia merupakan


makhluk yang dominan secara ekologik. Terdapat dua alasan mengapa
manusia disebut dominan secara ekologik, yakni :

1. Manusia dapat berkompetisi secara lebih baik untuk memenuhi


kebutuhan hidupnya terutama dalam hal makanan, jika dibandingkan
dengan makhluk lain yang ada diekosistem.

2. Manusia mampu memberikan pengaruh yang besar terhadap


lingkungan tempat hidupnya atau terhadap organisme lainnya.

Suatu makhluk dikatakan dominan secara ekologik ketika menyangkut jumlah


anggota populasi, ukuran tubuh maupun kemampuan untuk mengubah
lingkungannya.

b. Manusia sebagai Makhluk Pembuat Alat

Manusia memiliki beberapa kekurangan dari hewan besar yang ada, namun
kekurangan ini sifat penglihatan tiga dimensi, kemampuan penalaran yang

7
besar dan kemampuan membuat alat atau perkakas. Kemampuan membuat
alat, erat hubungannya dengan sikap tegak manusia yang memungkinkan ia
dapat bebas menggunakan tangannya. Disamping itu kemampuan itu juga erat
hubungannya dengan kemampuan penglihatan, kecekatan, dan kemampuan
penalaran dari otaknya yang lebih tinggi. Jadi manusia menjadi dominan
dalam ekosistem berkat kemampuan membuat dan menggunakan alat.

c. Manusia sebagai Makhluk Perampok

Perkembangna dominasi manusia sejalan dengan perkembangan alat-alat yang


digunakannya. Manusia dengan dengan makhluk yang paling hebat dalam
mengeksploitasi ekosistem. Ia dapat mengeksploitasi baik ekosistem darat
maupun air. Hal ini terjadi karena sifatnya yang omnivor dan kebutuhannya
yang beraneka ragam. Sejak semula manusia mengeksploitasi ekosistem tidak
hanya untuk memenuhi kebutuhan makanannya saja, tetapi juga untuk
keperluan lainnya misalnya pakaian dan perumahan.

d. Manusia sebagai Penyebab Evolusi

Pesatnya perkembangan pengetahuan merupakan penyebab utama dalam


proses evolusi organik. Evolusi alamiah berlangsung sangat lambat, tetapi
perusakan alam oleh manusia baik disengaja atau tidak akan mempercepat
evolusi organik. Cara manusia mempercepat evolusi adalah dengan
membudidayakan hewan dan tumbuhan, menciptakan habitat baru serta
penyebaran hewan dan tumbuh-tumbuhan. Perkembangan hewan maupun
tumbuhan yang dipelihara manusia, sejak awal menghasilkan jenis-jenis
organisme baru (varietas baru) yang tidak akan bertahan hidup tanpa campur
tangan manusia, contohnya adlah padi, jagung dan sapi perah.

8
e. Manusia sebagai Makhluk Pengotor

Manusia merupakan satu-satunya makhluk yang mengotori lingkungannya.


Hewan membuang kotoran berupa faeces yang dapat diuraikan untuk didaur
ulang karena terdiri dari zat organik, tetapi pada manusia, selain faeces,
manusia juga membuang kotoran zat organik lain yang penguraiannya sangat
lambat, seperti kotoran dari bahan sintetik bahkan zat beracun. Sumber
kotoran manusia ini berasal dari rumah, perkebunan, tempat kerja, alat
transportasi, dan kegiatan lainnya. Smua ini akan mencemari lingkungan.

Indonesia Menjelang Tinggal Landas

Beberapa cara yang digunakan pemerintah untuk menanggulangi masalah


kependudukan dan lingkungan ini adalah dengan :

1. Mensukseskan program keluarga berencana.

Program keluarga berencana sebagai kebijaksanaan kependudukan nasional


telah dicanangkan sejak tahun 1969. Tujuan kebijaksanaan kependudukan ini
adalah untuk mengatur jumlah penduduk dan kualitasnya sehingga
kemakmuran diharapkan dapat meningkat. Yang dilakukan KB adalah fertility
control yaitu pengendalian kesuburan melalui beberapa tahapan tertentu.
Program KB sekarang sudah menuju pada norma keluarga kecil dengan
jumlah anak paling banyak dua orang. Usaha peningkatan keluarga berencana
ini penting, karena dapat diharapkan adanya penurunan tingkat kematian.

Negara-negara berkembang pada umumnya menanggapi masalah


kependudukan nasional lewat lima tahap. Daldjoeni (1986) mengatakan
kelima urutan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Respon awal yang disertai banyak salah paham,

b. Perbaikan sistem pemerintahan dan teknologi,

c. Penyelenggaraan kesehatan ibu dan anak,

9
d. Pembangunan ekonomi,

e. Mengubah faktor-faktor sosial budaya.

2. Mensukseskan program pemindahan pendudukan (transmigrasi).

Menurut Heeren dalam Daldjoeni (1986),transmigrasi adalah perpindahan


orang dari daerah yang padat ke daerah yang jarang penduduknya di dalam
batas satu negara dan dalam rangka kebijaksanaan pemerintah untuk
tercapainya penyebaran penduduk yang seimbang.daerah yang merupakan
sasaran bagi pelaksanaan transmigrasi adalah daerah yang berpenduduk 1000
jiwa/km2 atau lebih,daerah yang terkena bencana alam dan daerah kritirs yang
perlu direhabilitasi.

3. Melaksanakan program industrialisasi.

Dalam melaksanakan program indutrialisasi, diharapkan luas tanah yang tidak


cukup untuk menampung keluarga melalui pertanian diubah menjadi daerah
industri. Pembangunan industri akan menimbulkan dampak lingkungan pada
berbagai sektor,misalnya sektor pertanian, perikanan, kesehatan, pendidikan,
dan juga lingkungan pemukiman

4. Berusaha mengubah pola bertani sehingga tidak merusak struktur tanah.

Contohnya adalah melalui pola bertani dengan menggunakan terasering


(sengked) dan meningkatkan daya dukung alam. Petani mulai mendesak ke
daerah-daerah pegunungan untuk usaha pertaniannya. Hutan sebagai
pelindung dibuka menjadi tanah pertanian dan pemukiman, tanah sawah
mengering dan erosi semakin meningkat. Teknologi modern banyak
diterapkan untuk memperoleh hasil yang sebesar-besarnya pada waktu yang
sesingkat-singkatnya. Sejalan dengan kemajuan pembangunan industri,
terjaddi pula perubahan lingkungan hidup yang terlihat nyata. Perubahan itu
sering membawa efek negatif yang tidak menguntungkan bagi kelestarian
lingkungan hidup. Udara banyak terpolusi dan pencemaran udara dan air.

10
KESIMPULAN

Manusia banyak berperan dalam pengubahan ekosistem. Manusia sebagai


organisme secara ekologis sangat dominan. Dominan secara ekologis ini
tergantung pada kemampuan organisme dalam berkompetisi untuk memperoleh
kebutuhan hidupnya yang esensial.

Dominasi manusia juga diperoleh karena kemampuannya menciptakan dan


menggunakan alat-alat serta menggunakan api. Dengan menggunakan alat-alat,
manusia dapat bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Manusia
lebih banyak memanfaatkan ekosistem dibandingkan organisme lain. Manusia
cenderung untuk memanfaatkan ekosistem secara berlebihan. Penduduk yang

11
banyak dan berkembang secara pesat dapat mempertinggi kerusakan lingkungan
hidup. Kerusakan lingkungan membawa efek negatif terhadap penduduk. Oleh
karena itu,pemanfaatan sumber daya alam harus bijaksana.

12

You might also like