Professional Documents
Culture Documents
Pentingnya iodium dalam tubuh manusia untuk metabolisme sudah dikenal sejak
abad lalu walaupun pengaruh positif seaweed atau burntsponges (kaya iodium) terhadap
penyakit gondok sudah diketahui sejak zaman purba di seluruh dunia (Cavalieri, 1980).
Gondok merupakan suatu gejala pembesaran pada kelenjar tiroid yang terjadi akibat
respons terhadap defisiensi/kekurangan iodium.
Iodium ditemukan pada tahun 1811 oleh Courtois. Iodium merupakan sebuah
anion monovalen. Keadaannya dalam tubuh mamalia hanya sebagai hormon tiroid.
Hormon-hormon ini sangat penting selama pembentukan embrio dan untuk mengatur
kecepatan metabolis dan produksi kalori atau energi disemua kehidupan. Jumlah iodium
yang terdapat dalam makanan sebanyak jumlah ioda dan untuk sebagian kecil secara
kovalen mengikat asam amino. Iodium diserap sangat cepat oleh usus dan oleh kelenjar
tiroid di gunakan untuk memproduksi hormon thyroid. Saluran ekskresi utama iodium
adalah melalui saluran kencing (urin) dan cara ini merupakan indikator utama
pengukuran jumlah pemasukan dan status iodium. Tingkat ekskresi (status iodium) yang
rendah (25 – 20 mg I/g creatin) menunjukan risiko kekurangan iodium dan bahkan
tingkatan yang lebih rendah menunjukan risiko yang lebih berbahaya (Brody, 1999).
Iodium dapat diperoleh dari berbagai jenis pangan dan kandungannya berbeda-
beda tergantung asal jenis pangan tersebut dihasilkan. Kandungan iodium pada buah dan
sayur tergantung pada jenis tanah. Kandungan iodium pada jaringan hewan serta produk
susu tergantung pada kandungan iodium pada pakan ternaknya. Pangan asal laut
merupakan sumber iodium alamiah. Sumber lain iodium adalah garam dan air yang
difortifikasi (Muchtadi. dkk, 1992). Hal yang sama juga dikemukakan oleh Sauberlich,
(1999) bahwa makanan laut dan ganggang laut adalah sumber iodium yang paling baik.
Penggunaan garam beriodium di Amerika Serikat diberikan sebagai sumber iodium
penting. Di USA konsumsi garam beriodium per hari per orang mendekati 10 – 12 gram
dimana garam tersebut mengandung 76 mg iodium per gram.
Tingkat konsumsi pangan hasil laut terus meningkat dari tahun 1968, 1978, 1988
dan 1993 berturut-turut 9.9 ; 11.6 ; 15.4 ; dan 17 kg sedangkan target nasional yang harus
dicapai sebesar 18.6 kg per kapita per tahun. Hal ini menandakan bahwa tingkat
konsumsi ikan di Indonesia masih rendah atau di bawah tingkat konsumsi ikan tersebut.
Tetapi masih terdapat beberapa wilayah di Indonesia seperti Sumatera Barat, Sulawesi
Tenggara, Maluku, Kalimantan Tengah dan Timur mempunyai tingkat konsumsi pangan
hasil laut tinggi melebihi dua kali jumlah konsumsi target nasional (Muhammad dan
Guntur, 1996).
Kebutuhan Iodium
Menurut Hetzel (1989) dalam keadaan normal intake harian untuk orang dewasa
berkisar 100 – 150 mg perhari. Iodium diekskresikan melalui urin dan dinyatakan dalam
mg I/g kreatinin. Pada tingkat ekskresi lebih kecil daro 50 mg/g kreatinin sudah menjadi
indikator kekurangan intake. Konsumsi iodium sangat bervariasi antar berbagai wilayah
di dunia, diperkirakan sekitar 500 mg per hari di USA (sekitar 5 kali RDA). Adapun
kecukupan iodium yang dianjurkan untuk orang Indonesia antara lain : 1) umur 0 sampai
9 tahun kebutuhannya sebesar 50 – 120 mg ; 2) umur 10 – 59 dan > 60 tahun sebesar 150
mg (Pria) ; 3) umur 10 – 59 dan > 60 tahun sebesar 150 mg ; 4) Wanita Hamil mendapat
tambahan + 25 mg ; wanita laktasi 0 – 12 bulan sebesar + 50 mg (Muhilal, dkk. 1998).
Khusus bagi kelompok ibu hamil tambahan tersebut sebagian dapat dipergunakan
untuk keperluan aktivitas kelenjar tiroid dan sebagiannya lagi untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin khususnya perkembangan otak. Bagi ibu hamil yang mengkonsumsi
iodium tidak mencukupi kebutuhan maka bayi atau janin yang dikandung akan
mengalami gangguan perkembangan otak (berat otak berkurang), gangguan
perkembangan fetus dan pasca lahir, kematian perinatal (abortus) meningkat, kemudian
setelah bayi dilahirkan mempunyai berat lahir rendah (BBLR) dan terdapat gangguan
pertumbuhan tengkorak serta perkembangan skelet, sedangkan bagi tubuh ibu hamil akan
mengalami gangguan aktivitas kelenjar tiroid. Pada kondisi ini tubuh akan mengalami
penyesuaian yang pada akhirnya akan mengalami pembesaran kelenjar tiroid yang
dikenal dengan sebutan gondok (Djokomoeldjanto, 1993 dan WHO, 1994).
Masalah GAKI
Kodyat (1996) mengatakan bahwa pada umumnya masalah ini lebih banyak
terjadi di daerah pegunungan dimana makanan yang dikonsumsinya sangat tergantung
dari produksi makanan yang berasal dari tanaman setempat yang tumbuh pada kondisi
tanah dengan kadar iodium rendah.
Defisiensi iodium merupakan sebab pokok terjadinya masalah GAKI. Hal ini
disebabkan karena kelenjar tiroid melakukan proses adaptasi fisiologis terhadap
kekurangan unsur iodium dalam makanan dan minuman yang dikonsumsinya
(Djokomoeldjanto, 1994).
Hal ini dibuktikan oleh Marine dan Kimbell (1921) dengan pemberian iodium pada
anak usia sekolah di Akron (Ohio) dapat menurunkan gradasi pembesaran kelenjar tiroid.
Temuan lain oleh Dunn dan Van der Haal (1990) di Desa Jixian, Propinsi Heilongjian
(Cina) dimana pemberian iodium antara tahun 1978 dan 1986 dapat menurunkan
prevalensi gondok secara drastic dari 80 % (1978) menjadi 4,5 % (1986).
Iodium Excess terjadi apabila iodium yang dikonsumsi cukup besar secara terus
menerus, seperti yang dialami oleh masyarakat di Hokaido (Jepang) yang mengkonsumsi
ganggang laut dalam jumlah yang besar. Bila iodium dikonsumsi dalam dosis tinggi akan
terjadi hambatan hormogenesis, khususnya iodinisasi tirosin dan proses coupling
(Djokomoeldjanto, 1994).
Daerah yang biasanya mendapat suplai makanannya dari daerah lain sebagai
penghasil pangan, seperti daerah pegunungan yang notabenenya merupakan daerah yang
miskin kadar iodium dalam air dan tanahnya. Dalam jangka waktu yang lama namun
pasti daerah tersebut akan mengalami defisiensi iodium atau daerah endemik iodium
(Soegianto, 1996 dalam Koeswo, 1997).
Faktor Zat Gizi Lain
Defisiensi protein dapat berpengaruh terhadap berbagai tahap pembentukan hormon dari
kelenjar thyroid terutama tahap transportasi hormon. Baik T 3 maupun T4 terikat oleh
protein dalam serum, hanya 0,3 % T 4 dan 0,25 % T3 dalam keadaan bebas. Sehingga
defisiensi protein akan menyebabkan tingginya T3 dan T4 bebas, dengan adanya
mekanisme umpan balik pada TSH maka hormon dari kelenjar thyroid akhirnya
menurun.
Hormon Thyroid
- TBG ( 85 % )
- TBPA
- Albumin (sedikit )
Aktifitas biologik hormon ini adalah oleh fraksi yang tidak terikat (bebas)
Mekanisme Kerja
Patofisiologi
• Dibedakan : - Kreatinisme
- Miksedema
- hipertensi diastolik
Pada bayi penderita marasmus, di mana terjadi kurang makan pada tahun pertama
kehidupan bayi, misalnya karena anak terlalu cepat disapih dan kemudian tidak
memperoleh makanan yang cukup, perkembangan otaknya lebih parah lagi, karena
gangguan terjadi pada umur yang lebih muda. Biarpun anak-anak ini kemudian diberi
makan yang cukup dan bergizi tinggi, retardasi pertumbuhan otaknya menetap (Mardjono
et al, 1995). Dilaporkan bahwa jumlah sel otak anak-anak penderita marasmus lebih
sedikit dibandingkan dengan anak normal (Winick & Rosso, 1969). Demikian pula
ukuran sel-sel otak anak-anak penderita marasmus lebih kecil dibandingkan dengan anak
normal (Chase et al, 1974).
DAFTAR PUSTAKA
Sauberlich, H.E. 1999. Assessment of Nutritional Status. Second Edition. CRC Press.
Boca Raton London New York Washington, DC.
Ganong, W.F. 1989. Review of medical Physiology, 14th Ed. A Lange Medical Book.
Prentice Hall International Inc.
Harper, L.J., Deaton and J.A. Driskel. 1985. Pangan, Gizi dan Pertanian
(Penerjemah : Soehardjo). UI Press, Jakarta.
Muhilal, Jalal dan Hardinsyah. 1998. Angka Kecukupan Gizi Rata – Rata yang
Dianjurkan. Widyakarya Pangan dan Gizi Nasional VI. LIPI. Jakarta.
WHO. 1994. Indicator for Assesing Iodine Deficiency Disorder and Their Control
Through Salt Iodization. Geneva.
DepKes RI. 1996. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium dan Garam Beriodium . Pusat
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat. Jakarta.
http://tumoutou.net/702_05123/intje_picauly.htm
Rabu: 10 09 08 jam 11:40
http://209.85.175.104/search?q=cache:LhfFr8ykQj4J:library.usu.ac.id/modules.php
%3Fop%3Dmodload%26name%3DDownloads%26file%3Dindex%26req%3Dgetit
%26lid
%3D824+protein+dan+pembentukan+hormon+dari+kelenjar+thyroid&hl=id&ct=clnk&c
d=2&gl=id
http://parbutaran.wordpress.com/2008/01/28/thyroid-disease/
Rabu: 10 09 08 jam 12:00