You are on page 1of 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Apakah demokrasi itu? Apakah negara ini sudah demokrasi? Sengaja pertanyaan
ini kami munculkan karena teman-teman mungkin sudah mengerti dengan
pertanyaan yang kami ajukan tersebut di atas. Karena kami punya pandangan
produk dan atribut yang berkaitan dengan demokrasi itu merupakan produk luar
negeri. Sedangkan negara kita sendiri tidak memiliki kejelasan yang tepat tentang
demokrasi itu sendiri. Lalu kalau kita melihat bentuk demokrasi dalam struktur
pemerintahan kita dari level negara, provinsi, kabupaten, hingga kecamatan hampir
dapat dipastikan di level ini hanya proses pembuatan kebijakan sementara kalau kita
mencari demokrasi yang berupa ciri khas yang dapat mewakili bahwa negara kita
mempunyai diri demokrasi tersendiri itu dapat dilihat di level desa. Bagaimana
seperti ditulis almarhum Moh. Hatta bahwa,”Di desa-desa sistem yang demokrasi
masih kuat dan hidup sehat sebagai bagian adat istiadat yang hakiki.” Dasarnya
adalah pemilikan tanah yang komunal yaitu setiap orang yang merasa bahwa ia
harus bertindak berdasarkan persetujuan bersama. Struktur demokrasi yang hidup
dalam diri bangsa Indonesia harus berdasarkan demokrasi asli yang berlaku di desa.
Gambaran dari tulisan almarhum ini tidak lain dari pola-pola demokrasi tradisional
yang dilambangkan oleh musyawarah dalam pencapaian keputusan dan gotong
royong dalam pelaksanaan keputusannya tersebut. (Prijono Tjiptoherijanto dan
Yomiko M. Prijono, 1983 hal 17-19). Dari gambaran di atas, kami rasa hal ini pula
yang menginspirasi demokrasi pancasila yang selalu menjadi Kiblat negara kita
dalam menapaki kehidupan berbangsa dan bernegara masih perlu ditelaah atau
dikaji secara lebih dalam lagi. Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang dihayati
oleh bangsa dan negara Indonesia yang dijiwai dan diintegrasikan oleh nilai-nilai
luhur Pancasila yang tidak mungkin terlepas dari rasa kekeluargaan. Akan tetapi
yang menjadi pandangan kita sekarang. Mengapa negara ini seperti mengalami
sebuah kesulitan besar dalam melahirkan demokrasi. Banyak para ahli berpendapat
bahwa demokrasi pancasila itu merupakan salah satu demokrasi yang mampu
menjawab tantangan jaman karena semua kehidupan berkaitan erat dengan nilai
luhur Pancasila. Dalam hal ini kita ambil saja salah satu ahli Nasional Prof. Dardji
Darmodihardjo, S.H. beliau mempunyai Pandangan bahwa demokrasi Pancasila
adalah paham demokrasi yang bersumber kepada kepribadian dan falsafah hidup
bangsa Indonesia yang terwujudnya seperti dalam ketentuan-ketentuan pembukaan
UUD 1945. lain hal lagi dengan Prof. dr. Drs. Notonegoro,S.H. mengatakan
demokrasi pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan yang berke-Tuhan-
nan Yang Maha Esa, yang Berkepribadian Kemanusiaan yang Adil dan Beradab yang
mempersatukan Indonesia dan yang berkedaulatan seluruh rakyat.
Sejak digulirkannya reformasi tahun 1998, wacana dan gerakan demokrasi
terjadi secara masif dan luas di Indonesia. Hasil penelitian menyatakan “mungkin

Teknik Mesin Page 1


untuk pertama kali dalam sejarah, demokrasi dinyatakan sebagai nama yang paling
baik dan wajar untuk semua sisitem organisasi poitik dan sosial yang diperjuangkan
oleh para pendukungnya yang berpengaruh” (UNESCO 1949).

Hampir semua negara di dunia meyakini demokrasi sebagai “tolak ukur tak
terbantah dari keabsahan politik”. Keyakinan bahwa kehendak rakyat adalah dasar
utama kewenangan pemerintah menjadi basis bagi tegak kokohnya sisitem politik
demokrasi. Awal abad ini pun kita akan terus menyaksikan gelombang aneksasi
paham demokrasi mewabah keseluruh negara berbarengan dengan isu-isu global
lainnya seperti hak asai manusia, keadilan, masalh gender, dan persoalan lingkungan
hidup.

Pada saat ini, hampir semua negara mengaku bahwa sistem pemerintahannya
adalah demokrasi. Hal itu menunjukkan bahwa rakyat diletakkan pada posisi penting
walaupun secara operasional implikasinya di berbagai negara tidak terlalu sama.
Tidak ada negaara yang ingin diletakkan sebagai negara yang tidak demokratis atau
negara otoriter

1.2 Rumusan Masalah

Dalam pelaksanaanya, banyak sekali penyimpangan terhadap nilai-nilai demokrasi


baik itu dalam kehidupan sehari-hari di keluarga maupun masyarakat.
Permasalahan yang muncul diantaranya yaitu:
1. Belum tegaknya supermasi hukum.
2. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam kehidupan bermasnyarakat, berbangsa
dan bernegara.
3. Pelanggaran terhadap hak-hak orang lain.
4. Tidak adanya kehidupan berpartisipasi dalam kehidupan bersama (musyawarah
untuk mencapai mufakat).

1.3 Tujuan dan Manfaat


1.3.1 Tujuan
1. Dapat mengetahui konsep dan prinsip demokrasi
2. Memaparkan sejumlah sumber hukum yang menjadi landasan demokrasi
3. Memaparkan contoh nyata penerapan budaya demokrasi dalam kehidupan
sehari-hari.

Teknik Mesin Page 2


1.3.2 Manfaat
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Memberi pengetahuan kepada masyarakat, khususnya kalangan mahasisiwa
mengenai demokrasi
2. Mampu menerapkan demokrasi pada kehidupan sehari-hari

Teknik Mesin Page 3


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Materi

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara


sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara
untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan
politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis
lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yang sejajar
satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan
agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol
berdasarkan prinsip checks and balances.
Ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut adalah lembaga-lembaga pemerintah
yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan kewenangan
eksekutif, lembaga-lembaga pengadilan yang berwenang menyelenggarakan kekuasaan
judikatif dan lembaga-lembaga perwakilan rakyat (DPR, untuk Indonesia) yang memiliki
kewenangan menjalankan kekuasaan legislatif. Di bawah sistem ini, keputusan legislatif
dibuat oleh masyarakat atau oleh wakil yang wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi
masyarakat yang diwakilinya (konstituen) dan yang memilihnya melalui proses
pemilihan umum legislatif, selain sesuai hukum dan peraturan.

Teknik Mesin Page 4


BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Demokrasi
Kata demokrasi dapat ditinjau dari dua pengertian, yaitu
a. Penegertian secara bahasa atau etimologis
b. Penegertian secara istilah atau terminologis

3.1.1 Pengertian Etimologis Demokrasi

Dari sudut bahasa(etimologis), demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu demos
yang bearti rakyat dan cratos atau cratien yang bearti pemerintahan atau kekuasaan.
Jadi, secara bahasa, demos-cratein atau demos-cratos bearti pemerintahan rakyat atau
kekuasaaan.

Konsep demokrasi lahir dari Yunani kuno yang dipraktikan dalam hidup bernegara
antara abad ke-4 SM – abad ke-6 M. Demokrasi yang dipraktikan pada waktu itu adalah
demokrasi langsung (direct democracy), artinya hak keputusan rakyat untuk membuat
keputusan-keputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh rakyat atau warga
Negara. Hal ini dapat dilakukan karena Yunani pada waktu itu berupa Negara jota(polis)
yang penduduknya terbatas pada sebuah kota dan daerah sekitarnya yang berpenduduk
sekitar 300.000 orang. Tambahkan lagi, meskipun ada keterlibatan seluruh warga,
namun masih ada perbatasan, misalnya para anak, wanita dan para budak tidak berhak
berpatisipasi dalam pemerintahan.

Bila kita tinjau keadaan di Yunani pada saat itu, tampak bahwa “rakyat ikut secara
langsung”. Karena keikutsertaannya yang secara langsung maka pemerintahan pada
waktu itu merupakan pemerintahan dengan demokrasi secara langsung.

Disebabkan adanya perkembangan zaman dan juga jumlah penduduk yang terus
bertambah maka keadaan seperti dicontohkan dalam demokrasi secara langsung yang
diterapkan seperti diatas mulai sulit dilaksanakan, dengan alas an berikut.

a. Tidak ada tempat yang menampung seluruh warga yang jumlahnya cukup
banyak.
b. Untuk melaksanakan musyawarah dengan baik dengan jumlah yang banyak sulit
dilakukan.
c. Hasil persetujuan secara bulat mufakat sulit tercapai, karena sulitnya memungut
suara dari peserta yang hadir.
d. Masalah yang dihadapi Negara semakin kompleks dan rumit sehingga
membutuhkan orang-orng yang secara khusus berkecimpungan dalam
penyelesaian masalah tersebut.

Teknik Mesin Page 5


Maka untuk menghindari kesulitan seperti diatas dan agar warga tetap memegang
kedaulatan tertinggi, dibentuklah badan perwakilan rakyat. Badan inilah yang
menjalankan demokrasi. Namun, pada perinsipnya rakyat tetap merupakan pemegang
kekuasaan tertinggi sehingga mulai dikenal “demokrasi tidak langsung” atau “demokrasi
perwakilan”.

Jadi, demokrasi atas dasar penyaluran kehendak rakyat ada dua macam, yaitu

a. Demokrasi langsung
Demokrasi langsung adalah paham demokrasi yang mengikutsertakan setiap warga
negaranya dalam permusyawaratan untuk menentukan kebijaksanaan umum dan
undang-undang.

b. Demokrasi tidak langsung


c. Demokrasi tidak langsung adalah paham demokrasi yang dilaksanakan melalui
sistem perwakilan. Demokrasi tidak langsung atau demokrasi perwakilan
biasanya dilaksanakan melalui pemilihan umum.

Untuk Negara-negara modern, penerapan demokrasi tidak langsung dilakukan


karena berbagai alas an, antara lain:

a. Penduduk yang selalu bertambah sehingga pelaksanaan musyawarah pada


suatu tempat tidak dimungkinkan;
b. Masalah yang dihadapi semakin kompleks karena kebutuhan dan tantangan
hidup semakin banyak;
c. Setiap warga Negara mempunyai kesibukan sendiri-sendiri didalam mengurus
kehidupannya sehingga masalah pemerintahan cukup diserahkan pada orang
yang berminat dan memiliki keahlian di bidang pemerintahan Negara.

3.1.2. Pengertian Teminologi Demokrasi

Dari sudut terminologi, banyak sekali definisi demokrasi yang dikemukakan oleh
beberapa ahli politik. Masing-masing memberikan definisi dari sudut pandang yang
berbeda. Berikut ini beberapa definisi tentang demokrasi.

a. Menurut Harris Soche


Demokrasi adalah bentuk pemerintahan rakyat, karena itu kekuasaan
pemerintahan itu melekat pada diri rakyat, diri orang banyak dan merupakan
hak bagi rakyat atau orang banyak untuk mengatur, mempertahankan, dan
melindungi dirinya dari paksaan dan pemerkosaan orang lain atau badan yang
diserahi untuk memerintah.

Teknik Mesin Page 6


b. Menurut Henry B. Mayo
Sistem politik demokratis adalah sistem yang menunjukan bahwa kebijaksanaan
umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara
efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas
prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminya
kebebasan politik.
c. Menurut Internasional Commission for Jurist
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana hak untuk membuat
keputusan-keputusan politik diselenggarakan oleh warga negara melalui wakil-
wakil yang dipilih oleh mereka dan yang betanggung jawab kepada mereka
melalui suatu proses pemilihan yang bebas.
d. Menurut C.F. Strong
Suatu sistem pemerintahan dalam mana mayoritas anggota dewasa dari
masyarakat politik ikut serta atas dasar sistem perwakilan yang menjamin
bahwa pemerintah akhirnya mempertanggung jawabkan tindakan-tindakan
kepada mayoritas itu.
e. Menurut Samuel Huntington
Sistem politik sebagai demokratis sejauh para pembuat keputusan kolektif yang
saling kuat dalam sistem itu dipilh melalui pemilihan umum yang adil, jujur, dan
berkala dan didalam sitem itu para calon bebas bersaing untuk memperoleh
suara dan hampir semua penduduk dewasa berhak memberikan suara.

Ada satu pengertian demokrasi yang dianggap paling populer diantara


pengertian yang ada. Pengertian tersebut dikemukakan pada tahun 1863 oleh Abraham
Lincoln yang mengatakan demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat (government of the people, by the people, and for the people)
Pemerintahan dari rakyat bearti pemerintahan negara itu mendapat mandat
dari rakyat untuk menyelenggarakan pemerintahan. Rakyat adalah pemegang
kedaulatan atau kekuasaan tertinggi dalam negara demokrasi. Apabila pemerintah telah
mendapat mandat dari rakyat untuk memimpin penyelenggaraan bernegara,
pemerintah tersebut sah. Seorang pemimpin seperti presiden, gubernur, bupati, kepala
desa, pemimpin politik yang telah dipilih oleh rakyat, bearti mendapat mandat mandat
secara sah dari rakyat. Pemerintahan yang dijalankan adalah pemerintahan demokrasi
sebab berasal dari mandat rakyat.
Pemerintahan oleh rakyat bearti pemerintahan itu dijalankan oleh rakyat.
Meskipun dalam praktik yang menjalankan penyelenggaraan bernegara itu pemerintah,
tetapi orang-orang itu pada hakikatnya yang telah dipilih dan mendapat mandat dari
rakyat. Selain itu pemerintahan oleh rakyat bearti pemerintahan negara itu diawasi oleh
rakyat. Dalam negara demokrasi, pemeritahan oleh rakyat itu dijalankan oleh
sekelompok orang yang disebut wakil rakyat, sebab apabila semua rakyat menjalankan
pemerintahan hal itu tidak bisa dilakukan. Wakil rakyat inilah yang akan memilih dan

Teknik Mesin Page 7


menentukan pemerintah sekaligus yang akan mengawasi penyelenggaraan
pemerintahan. Rakyat secara tidak langsung melalui wakil-wakilnya membentuk
pemerintahan dan mengawasi jalannya pemerintahan. Inilah yang disebut dengan
demokrasi tidak langsung.
Pemerintahan untuk rakyat berarti pemerintahan itu menghasilkan dan
menjalankan kebijakan-kebijakan yang diarahkan untuk kepentingan dan kesejahteraan
rakyat. Apabila kebijakan yang dihasilkan hanya untuk kepentingan sekelompok orang
dan tidak berdasarkan kepentingan rakyat maka pemerintahan itu bukan pemerintahan
yang demokratis. Karena itu dalam negara demokrasi, pemerintah harus berusaha
sebaik mungkin agar kebijakan yang dikeluarkan adalah berasal dari aspirasi rakyat dan
untuknkepentingan rakyat. Agar kebijakan itu aspiratif dan untuk kepentingan rakyat,
pemerintah harus bertanggung jawab kepada rakyat dan diawasi oleh rakyat.
Dalam demokrasi, kekuasaan pemerintahan di negara itu berada di tangan
rakyat. Rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi atau kedaulatan di negara
tersebut. Pemerintahan yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kekuasaan
tertinggi disebut pemerintahan demokrasi. Pemerintahan demokrasi dapat dinyatakan
pula sebagai sistem pemerintahan yang berkedaulatan rakyat.
Secara substantif, prinsip utama dalam demokrasi ada dua (maswadi rauf, 1997),
yaitu
a. Kebebasan/persamaan (freedom/equality), dan
b. Kedaulatan rakyat (people’s sovereignty)

Kebebasan dan persamaan adalah fondasi demokrasi. Kebebesan dianggap


sebagai sarana mencapai kemajuan dengan memberikan hasil maksiimal dari usaha
orang tanpa adanya pembatasan dari penguasa. Jadi, bagian tak terpisahkan dari ide
kebebasan adalah pembatasan kekuasaan penguasa politik. Demokrasi adalah system
politik yang melindungi kebebasan warganya sekaligus memberi tugas pemerintah untuk
menjamin kebebasan tersebut. Demokrasi pada dasarnya merupakan perlembagaan
dari kebebasan.

Persamaan merupakan sarana penting untuk kemajuan setiap orang. Dengan


prinsip persamaan, setiap orang dianggap sama, tanpa dibeda-bedakan dan
memperoleh akses dan kesempatan sama untuk mengembangkan diri sesuai dengan
potensinya. Demokrasi berasumsi bahwa semua orang sama derajat dan hak-haknya
sehingga harus diperlakukan sama pula dalam pemerintahan.

Dengan konsep kedaulatan rakyat, pada hakikatnya kebijakan yang dibuat


adalah kehendak rakyat dan untuk kepentingan rakyat. Mekanisme semacam ini akan
mencapai dua hal, pertama, kecil kemungkinan terjadi penyalahgunaan kekuasaaan dan
kedua, terjaminnya kepentingan rakyat dalam dalam tugas-tugas pemerintahan.
Perwujudan lain konsep kedaulatan adalah pengawasan oleh rakyat. Pengawasan
dilakukan dilakukan karena demokrasi tidak mempercayai kebaikan hati penguasa.

Teknik Mesin Page 8


Betapa pun niat hati penguasa, jika mereka menafikan control/kendali rakyat maka ada
dua kemungkinan buruk; pertama, kebijakan mereka tidak sesuai dengan kebutuhan
rakyat dan kedua, yang lebih buruk kebijakan iitu korup dan hanya melayani
kepentingan penguasa.

3.2 Demokrasi sebagai Bentuk Pemerintahan

Demokrasi pada masa lalu dipahami hanya sebagai bentuk pemerintahan.


Demokrasi adalah salah satu bentuk pemerintahan, Akan tetapi, sekarang ini demokrasi
dipahami lebih luas lagi sebagai system pemerintahan atau politik. Konsep semokrasi
sebagai bentuk pemerintahan berasal dari para filsuf Yunani. Dalam pandangan ini,
demokrasi merupakan salah satu bentuk pemerintahan.

Secara klasik, pembagian bentuk pemerintahan menurut Plato, dibedakan menjadi:

a. Monarki, yaitu suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh seseorang sebagai
pemimpin tertinggi dan dijalankan untuk kepentingan rakyat banyak.
b. Tirani, yaitu suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh seseorang sebagai
pemimpin tertinggi dan dijalankan untuk kepentingan pribadi.
c. Aristokrasi, yaitu suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh sekelompok orang
yang memimpin dan dijalankan untuk kepentingan rakyat banyak.
d. Oligarki, yaitu suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh sekelompok yang dan
dijalankan untuk kelompok itu sendiri.
e. Demokrasi, yaitu suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh rakyat dan
diljalankan untuk kepentingan rakyat banyak.
f. Mobokrasi/Okhlokrasi, yaitu suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh rakyat
tetapi rakyat yang tidak tahu apa-apa, rakyat yang tidak berpendidikan, dan rakyat
yang tidak paham tentang pemerintahan, yang akhirnya pemerintahan yang
dijalankan tidak berhasil untuk kepentingan rakyat banyak.

Bentuk pemerintahan monarki, aristokrasi, dan demokrasi dikatakan sebagai bentuk


pemerintahan yang baik, sedangakan bentuk tirani, oligarki, dan mobokrasi adalah
bentuk yang buruk dari pemerintahan.

Bentuk pemerintahan seperti diatas, sekarang ini tidak dianut oleh banyak Negara.
Adapun bentuk pemerintahan yang dianut atau diterima dewasa ini adalah bentuk
pemerintahan modern menurut Nicollo Machiavelli.

Machiavelli membedakan bentuk pemerintahan, yaitu:

a. Monarki adalah bentuk pemerintahan yang bersifat kekerajaan. Pemimpin Negara


umumnya bergelar raja, ratu, kaisar, atau sultan.
b. Replublik adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh seorang presiden atau
pedana mentri.

Teknik Mesin Page 9


Pembagian dua bentuk pemerintahan tersebut didasarkan pada cara pengangkatan atau
penunjukan pemimpin Negara, Apabila penunjukan pemimpin Negara berdasarkan
keturunan atau pewarisan, bentuk pemerintahan monarki. Adapun bila penunjukan
pemimpin Negara berdasarkan pemilihan, bentuk pemerintahannya adalah republik.

Semua nergara di dunia ini dapat digolongkan dalam klasifikasi di atas. Bentuk
pemerintahan kerajaan, misalnya Inggris, Malaysia, Jepang, Arab Saudi dan Thailand.
Bentuk republic misalnya Amerika Serikat, India, Prancis, dan Korea Selatan. Bagaimana
dengan bentuk pemerintahan di Indonesia?

3.3 Demokrasi sebagai sistem Politik

Pada masa sekarang demokrasi dipahami tidak semata suatu bentuk


pemerintahan tetapi, sebagai sistem politik. Sistem politi cakupannya lebih luas dari
sekadar bentuk pemerintahan. Beberapa ahli telah mendefinisikan demokrasi sebagai
sistem politik. Misalnya;

A. Henry B. Mayo, menyatakan demokrasi sebagai sistem politik merupakan suatu


sistem yang menujukan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar
meyoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam
pemilihan yang berkala yang didasarkan atas prinsip keamanan politik dan
diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik.
B. Samuel Huntington, menyatakan bahwa sistem politik sebagai demokratis
sejauh para pembuat keputusan kolektif yang paling kuat dalam sistem itu
dipilih melalui pemilihan umum yang adil, jujur dan dan berkala didalam sistem
itu para calon bebas bersaing untuk memperoleh suara dan hampi semua dan
hamper semua penduduk dewasa berhak memberikan suara.

Sistem politik dewasa ini dibedakan menjadi dua (Huntington,2001), yaitu sistem politik
demokrasi dan sistem politik nondemokrasi. Termasuk sistem politik nondemokrasi
adalah sistem politik otoriter, totaliter, sistem dictator, rezim militer, rezim satu partai,
monarki absolute, dan sistem komunis. Sistem politik(pemerintahan) demokarsi adalah
sistem pemerintahan dalam suatu Negara yang menjalankan prinsip-prinsip demokrasi.
Sistem politik kediktatoran adalah sistem pemerintahan dalam suatu Negara yang
menjalankan prinsip-prinsip kediktatoran/otoritasrian. Umumnya dianggap bahwa
prinsip-prinsip kediktatoran/otoritarian adalah lawan dari prinsip-prinsip demokrasi.

Negara baik bentuk kerajaan maupun bentuk republik dapat saja merupakan Negara
demokrasi atau Negara kediktatoran, tergantung dari prinsip-prinsip yang dijalankan
dalam penyelenggaraan Negara. Dengan demikian, ada Negara kerajaan yang
demokratis dan Negara kerajaan yang bersifat otoriter. Demikian pula ada Negara
republik yang demokratis dan Negara republik yang sifatnya ditaktor atau otoriter.

Teknik Mesin Page 10


Sukarna dalam buku Demokrasi Vs Kediktatoran (1981) mengemukakan adanya
beberapa prinsip dari demokrasi dan prinsip dari otoritarian atau kediktatoran. Adapun
prinsip-prinsip dari sistem politik demokrasi, sebagai berikut:

A. pembagian kekuasaan; kekuasaan eksekutif, legislative, dan yudikati berada


pada badan yang berbeda;
B. pemerintahan konstitusional;
C. pemerintahan berdasarkan hokum(rule of law);
D. pemerintahan mayoritas;
E. pemerintahan dengan diskusi;
F. pemilihan umum yang bebas;
G. partai politik lebih dari satu dan mampu melaksanakan fungsinya;
H. manajemen yang teruka;
I. pers yang bebas;
J. pengakuan terhadap hak-hak manoritas;
K. perlindungan terhadap hak asasi manusia;
L. peradilan yang bebas dan tidak memihak;
M. pengawasan terhadap terhadap administrasi Negara;
N. mekanisme politik yang berubah antara kehidupan politik masyarakat dengan
kehidupan politik pemerintah;
O. kebikaksanaan pemerintaj dibuat oleh badan perwakilan politik tanpa paksaan
dari lembaga mana pun;
P. penempatan pejabat pemerintahan dengan merit sytem bukan poll system;
Q. penyelesaian secara damai bukan dengan kompromi;
R. jaminan terhadap kebebasan individu dalam batas-batas tertentu;
S. konstitusi/UUD yang demokratis;
T. prinsip persetujuan

Kebalikan dari prinsip demokratis adalah prinsip kediktatoran yang berlaku pada sistem
politik otoriter atau totaliter. Prinsip-prinsip ini bisa disebut sebagai prinsip
nondemokrasi, yaitu sebagai berikut.

A. Pemusatan kekuasaan, yaitu kekuasaan legislatif, kekuasaan eksekutif, dan


kekuasaan yudikatif menjadi satu. Ketiga kekuasaan itudipegang dan
dijalankan oleh satu lembaga saja.
B. Pemerintahan tidak berdasarkan konstitusi yang sifatnya konstitusional,
tetapi pemerintahan dijalankan berdasarkan kekuasaan. Konstitusinya
memberi kekuasaan yang besar pada Negara atau pemerintah.
C. Rule of Power atau prinsip Negara kekuasaan yang ditandai dengan
supremasi kekuasaan dan ketidaksamaan di depan hokum.
D. Pembentukan pemerintahan tidak berdasarkan musyawarah, tetapi melalui
dekrit.
E. Pemilihan umum yang tidak demokratis. Pemilu dijalankan hanya untuk
memperkuat keabsahan penguasa an pemerintahan Negara.

Teknik Mesin Page 11


F. Terdapat satu partai politik, yaitu partai kekuasaan atau ada beberapa
partai, tetapi ada sebuah partai yang memonopoli kekuasaan.
G. Manajemen dan kepemimpinan yang tertutup dan tidak bertanggung jawab
H. Menekan dan tidak mengakui hak-hak minoritas warga Negara.
I. Tidak adanya kebebasan berpendapat, berbicara dan kebebasan pers.
Kalaupun ada pers, pers tersebut sangat dibatasi.
J. Tidak ada perlindungan terhadap hak asasi manusia, bahkan sering terjadi
pelanggaran atas hak asasi manusia.
K. Badan peradilan yang tidak bebas dan bisa diintervensi oleh penguasa.
L. Tidak ada control atau pengendalian terhadap administrasi dan birokrasi.
Birokrasi pemerintah sangat besar dan menjangkau keseluruh wilayah
kehidupan bermasyarakat.
M. Mekanisme dalam kehidupan politik dan social tidak dapat berubah dan
bersifat sama.
N. Penyelesaian perpecahan atau perbedaan dengan cara kekerasan dan
penggunaan paksaan.
O. Tidak ada jaminan terhadap hak-hak dan kebebasan individu dalam batas
tertentu, misalnya kebebasan berbicara, kebebasab beragama, bebas dari
rasa takut.
P. Prinsip dogmatisme dan banyak berlaku doktrin.

Teknik Mesin Page 12


BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara
sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara
untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
Dalam demokrasi, kekuasaan pemerintahan di negara itu berada di tangan
rakyat. Rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi atau kedaulatan di negara
tersebut. Pemerintahan yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kekuasaan
tertinggi disebut pemerintahan demokrasi. Pemerintahan demokrasi dapat dinyatakan
pula sebagai sistem pemerintahan yang berkedaulatan rakyat.

4.2 SARAN
Kita seharusnya menjaga dan terus membenahi demokrasi yang ada. Demokrasi
jangan dijadikan suatu alasan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, kita harus
mengetahui apa itu Demokrasi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Teknik Mesin Page 13


DAFTAR PUSTAKA

http://mklh11demokrasi.blogspot.com

http://id.answer.yahoo.com

http://id.wikipedia.org

www.google.com

Winarno, PARADIGMA BARU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN, Bumi Aksara

Teknik Mesin Page 14

You might also like