Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Apakah demokrasi itu? Apakah negara ini sudah demokrasi? Sengaja pertanyaan
ini kami munculkan karena teman-teman mungkin sudah mengerti dengan
pertanyaan yang kami ajukan tersebut di atas. Karena kami punya pandangan
produk dan atribut yang berkaitan dengan demokrasi itu merupakan produk luar
negeri. Sedangkan negara kita sendiri tidak memiliki kejelasan yang tepat tentang
demokrasi itu sendiri. Lalu kalau kita melihat bentuk demokrasi dalam struktur
pemerintahan kita dari level negara, provinsi, kabupaten, hingga kecamatan hampir
dapat dipastikan di level ini hanya proses pembuatan kebijakan sementara kalau kita
mencari demokrasi yang berupa ciri khas yang dapat mewakili bahwa negara kita
mempunyai diri demokrasi tersendiri itu dapat dilihat di level desa. Bagaimana
seperti ditulis almarhum Moh. Hatta bahwa,”Di desa-desa sistem yang demokrasi
masih kuat dan hidup sehat sebagai bagian adat istiadat yang hakiki.” Dasarnya
adalah pemilikan tanah yang komunal yaitu setiap orang yang merasa bahwa ia
harus bertindak berdasarkan persetujuan bersama. Struktur demokrasi yang hidup
dalam diri bangsa Indonesia harus berdasarkan demokrasi asli yang berlaku di desa.
Gambaran dari tulisan almarhum ini tidak lain dari pola-pola demokrasi tradisional
yang dilambangkan oleh musyawarah dalam pencapaian keputusan dan gotong
royong dalam pelaksanaan keputusannya tersebut. (Prijono Tjiptoherijanto dan
Yomiko M. Prijono, 1983 hal 17-19). Dari gambaran di atas, kami rasa hal ini pula
yang menginspirasi demokrasi pancasila yang selalu menjadi Kiblat negara kita
dalam menapaki kehidupan berbangsa dan bernegara masih perlu ditelaah atau
dikaji secara lebih dalam lagi. Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang dihayati
oleh bangsa dan negara Indonesia yang dijiwai dan diintegrasikan oleh nilai-nilai
luhur Pancasila yang tidak mungkin terlepas dari rasa kekeluargaan. Akan tetapi
yang menjadi pandangan kita sekarang. Mengapa negara ini seperti mengalami
sebuah kesulitan besar dalam melahirkan demokrasi. Banyak para ahli berpendapat
bahwa demokrasi pancasila itu merupakan salah satu demokrasi yang mampu
menjawab tantangan jaman karena semua kehidupan berkaitan erat dengan nilai
luhur Pancasila. Dalam hal ini kita ambil saja salah satu ahli Nasional Prof. Dardji
Darmodihardjo, S.H. beliau mempunyai Pandangan bahwa demokrasi Pancasila
adalah paham demokrasi yang bersumber kepada kepribadian dan falsafah hidup
bangsa Indonesia yang terwujudnya seperti dalam ketentuan-ketentuan pembukaan
UUD 1945. lain hal lagi dengan Prof. dr. Drs. Notonegoro,S.H. mengatakan
demokrasi pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan yang berke-Tuhan-
nan Yang Maha Esa, yang Berkepribadian Kemanusiaan yang Adil dan Beradab yang
mempersatukan Indonesia dan yang berkedaulatan seluruh rakyat.
Sejak digulirkannya reformasi tahun 1998, wacana dan gerakan demokrasi
terjadi secara masif dan luas di Indonesia. Hasil penelitian menyatakan “mungkin
Hampir semua negara di dunia meyakini demokrasi sebagai “tolak ukur tak
terbantah dari keabsahan politik”. Keyakinan bahwa kehendak rakyat adalah dasar
utama kewenangan pemerintah menjadi basis bagi tegak kokohnya sisitem politik
demokrasi. Awal abad ini pun kita akan terus menyaksikan gelombang aneksasi
paham demokrasi mewabah keseluruh negara berbarengan dengan isu-isu global
lainnya seperti hak asai manusia, keadilan, masalh gender, dan persoalan lingkungan
hidup.
Pada saat ini, hampir semua negara mengaku bahwa sistem pemerintahannya
adalah demokrasi. Hal itu menunjukkan bahwa rakyat diletakkan pada posisi penting
walaupun secara operasional implikasinya di berbagai negara tidak terlalu sama.
Tidak ada negaara yang ingin diletakkan sebagai negara yang tidak demokratis atau
negara otoriter
TINJAUAN PUSTAKA
Dari sudut bahasa(etimologis), demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu demos
yang bearti rakyat dan cratos atau cratien yang bearti pemerintahan atau kekuasaan.
Jadi, secara bahasa, demos-cratein atau demos-cratos bearti pemerintahan rakyat atau
kekuasaaan.
Konsep demokrasi lahir dari Yunani kuno yang dipraktikan dalam hidup bernegara
antara abad ke-4 SM – abad ke-6 M. Demokrasi yang dipraktikan pada waktu itu adalah
demokrasi langsung (direct democracy), artinya hak keputusan rakyat untuk membuat
keputusan-keputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh rakyat atau warga
Negara. Hal ini dapat dilakukan karena Yunani pada waktu itu berupa Negara jota(polis)
yang penduduknya terbatas pada sebuah kota dan daerah sekitarnya yang berpenduduk
sekitar 300.000 orang. Tambahkan lagi, meskipun ada keterlibatan seluruh warga,
namun masih ada perbatasan, misalnya para anak, wanita dan para budak tidak berhak
berpatisipasi dalam pemerintahan.
Bila kita tinjau keadaan di Yunani pada saat itu, tampak bahwa “rakyat ikut secara
langsung”. Karena keikutsertaannya yang secara langsung maka pemerintahan pada
waktu itu merupakan pemerintahan dengan demokrasi secara langsung.
Disebabkan adanya perkembangan zaman dan juga jumlah penduduk yang terus
bertambah maka keadaan seperti dicontohkan dalam demokrasi secara langsung yang
diterapkan seperti diatas mulai sulit dilaksanakan, dengan alas an berikut.
a. Tidak ada tempat yang menampung seluruh warga yang jumlahnya cukup
banyak.
b. Untuk melaksanakan musyawarah dengan baik dengan jumlah yang banyak sulit
dilakukan.
c. Hasil persetujuan secara bulat mufakat sulit tercapai, karena sulitnya memungut
suara dari peserta yang hadir.
d. Masalah yang dihadapi Negara semakin kompleks dan rumit sehingga
membutuhkan orang-orng yang secara khusus berkecimpungan dalam
penyelesaian masalah tersebut.
Jadi, demokrasi atas dasar penyaluran kehendak rakyat ada dua macam, yaitu
a. Demokrasi langsung
Demokrasi langsung adalah paham demokrasi yang mengikutsertakan setiap warga
negaranya dalam permusyawaratan untuk menentukan kebijaksanaan umum dan
undang-undang.
Dari sudut terminologi, banyak sekali definisi demokrasi yang dikemukakan oleh
beberapa ahli politik. Masing-masing memberikan definisi dari sudut pandang yang
berbeda. Berikut ini beberapa definisi tentang demokrasi.
a. Monarki, yaitu suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh seseorang sebagai
pemimpin tertinggi dan dijalankan untuk kepentingan rakyat banyak.
b. Tirani, yaitu suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh seseorang sebagai
pemimpin tertinggi dan dijalankan untuk kepentingan pribadi.
c. Aristokrasi, yaitu suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh sekelompok orang
yang memimpin dan dijalankan untuk kepentingan rakyat banyak.
d. Oligarki, yaitu suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh sekelompok yang dan
dijalankan untuk kelompok itu sendiri.
e. Demokrasi, yaitu suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh rakyat dan
diljalankan untuk kepentingan rakyat banyak.
f. Mobokrasi/Okhlokrasi, yaitu suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh rakyat
tetapi rakyat yang tidak tahu apa-apa, rakyat yang tidak berpendidikan, dan rakyat
yang tidak paham tentang pemerintahan, yang akhirnya pemerintahan yang
dijalankan tidak berhasil untuk kepentingan rakyat banyak.
Bentuk pemerintahan seperti diatas, sekarang ini tidak dianut oleh banyak Negara.
Adapun bentuk pemerintahan yang dianut atau diterima dewasa ini adalah bentuk
pemerintahan modern menurut Nicollo Machiavelli.
Semua nergara di dunia ini dapat digolongkan dalam klasifikasi di atas. Bentuk
pemerintahan kerajaan, misalnya Inggris, Malaysia, Jepang, Arab Saudi dan Thailand.
Bentuk republic misalnya Amerika Serikat, India, Prancis, dan Korea Selatan. Bagaimana
dengan bentuk pemerintahan di Indonesia?
Sistem politik dewasa ini dibedakan menjadi dua (Huntington,2001), yaitu sistem politik
demokrasi dan sistem politik nondemokrasi. Termasuk sistem politik nondemokrasi
adalah sistem politik otoriter, totaliter, sistem dictator, rezim militer, rezim satu partai,
monarki absolute, dan sistem komunis. Sistem politik(pemerintahan) demokarsi adalah
sistem pemerintahan dalam suatu Negara yang menjalankan prinsip-prinsip demokrasi.
Sistem politik kediktatoran adalah sistem pemerintahan dalam suatu Negara yang
menjalankan prinsip-prinsip kediktatoran/otoritasrian. Umumnya dianggap bahwa
prinsip-prinsip kediktatoran/otoritarian adalah lawan dari prinsip-prinsip demokrasi.
Negara baik bentuk kerajaan maupun bentuk republik dapat saja merupakan Negara
demokrasi atau Negara kediktatoran, tergantung dari prinsip-prinsip yang dijalankan
dalam penyelenggaraan Negara. Dengan demikian, ada Negara kerajaan yang
demokratis dan Negara kerajaan yang bersifat otoriter. Demikian pula ada Negara
republik yang demokratis dan Negara republik yang sifatnya ditaktor atau otoriter.
Kebalikan dari prinsip demokratis adalah prinsip kediktatoran yang berlaku pada sistem
politik otoriter atau totaliter. Prinsip-prinsip ini bisa disebut sebagai prinsip
nondemokrasi, yaitu sebagai berikut.
4.1 KESIMPULAN
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara
sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara
untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
Dalam demokrasi, kekuasaan pemerintahan di negara itu berada di tangan
rakyat. Rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi atau kedaulatan di negara
tersebut. Pemerintahan yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kekuasaan
tertinggi disebut pemerintahan demokrasi. Pemerintahan demokrasi dapat dinyatakan
pula sebagai sistem pemerintahan yang berkedaulatan rakyat.
4.2 SARAN
Kita seharusnya menjaga dan terus membenahi demokrasi yang ada. Demokrasi
jangan dijadikan suatu alasan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, kita harus
mengetahui apa itu Demokrasi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
http://mklh11demokrasi.blogspot.com
http://id.answer.yahoo.com
http://id.wikipedia.org
www.google.com