Professional Documents
Culture Documents
oleh : Budi Wibowo
GMCI
www.gmci.indonetwork.web.id
email: cvgmci@yahoo.com
Internal Audit adalah salah satu alat/ tools dalam sistem manajemen mutu yang bila digunakan dengan
baik akan memberikan kontribusi yang besar terhadap kemajuan penerapan dari Sistem Manajemen
Mutu itu sendiri.
Namun demikian terkadang Top Manajemen kurang memahami hal ini, internal audit dilakukan sebatas
formalitas untuk memenuhi persyaratan dari sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, lebih parah lagi
ada beberapa perusahaan yang tidak melakukan internal audit, hanya membuat laporan Temuan Internal
Audit tanpa melaksanakan internal audit.
Banyak hal yang menyebabkan tidak efektifnya internal audit.
1. Kurangnya dukungan dari Top Manjemen, Top Manajemen melihat bahwa internal audit
hanyalah bagian dari rutinitas dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008),
sepanjang mendapatkan laporan hasil internal audit maka internal audit sudah dianggap
terlaksana dengan baik, tidak begitu peduli terhadap proses mulai dari penunjukan tim audit,
pelatihan internal audit bagi tim, penjadwalan audit, pelaksanaan audit, dan follow up hasil
audit.
2. Penjadwalan internal audit yang monoton, jadwal audit dibuat selalu sama dari tahun ke tahun ,
tidak melihat dari sisi kepentingan dari masing masing divisi / departemen yang memerlukan
treatment lebih banyak ataupun bagian baru yang belum banyak diaudit, sebenarnya jadwal
audit adalah sesuatu yang hidup/ atau selalu bergerak berbeda dari waktuke waktu ,
penjadwalan ini harus berdasarkan data faktual hasil audit yang lalu maupun kinerja dari divisi/
departemen, bila ada divisi/ departemen yang mempunyai kinerja buruk, perlu mendapatkan
konsentrasi waktu yang lebih dibandingkan divisi/ departemen yang kinerja nya bagus, dengan
demikian melaluiinternal audit diharapkan bisa memberikan sumbang saran terhadap
permasalahan yang dihadapi oleh bagian/ departemen tertentu.
3. Jadwal pelaksanaan Audit hanya dua kali atau sekali setahun , hal ini lazim dilakukan di banyak
perusahaan, sepertinya hal ini tidak begitu efektif untuk menunjang kemajuan dari SMM dalam
perusahaan tersebut, ada kesalahan pemahaman bahwa internal audit hanya boleh dilakukan
dalam periode 1 atau 2 minggu saja, padahal sebenarnya internal audit bisa dilaksanakan
menyebar dalam periode 6 bln atau 1 tahun, yang terpenting adalah semua divisi/ departemen
GMCI
www.gmci.indonetwork.web.id
email: cvgmci@yahoo.com
HP: 0812 10 9 10 329
telah diaudit dalam kurun waktu tersebut, bila hal ini bisa dilakukan, maka internal audit tidak
mengganggu aktivitas rutin, seperti ketika dilakukan audit bersamaan dimana masing masing
bagian sibuk menjadi auditor/ auditee, perlu memepertimbangkan untuk melaksanakan internal
audit yang menyebar, agar hasilnya lebih fokus dan lebih baik.
4. Terlalu berpatokan pada daftar pertanyaan / check list audit, adalah bagus untuk membuat chek
list audit yang berguna untuk menjaga jangan sampai ada item yang terlewat, namun jika kita
terlalu berpatokan pada chek list audit, maka untuk beberapa saat pertanyaanpertanyaan
tersebut menjadi basi dan mudah ditebak oleh auditee, perlu untuk melihat situasi dan kondisi
dilapangan untuk menerapkan ceklist yang kita pegang, ceklist adalah hanya sebagai guidance,
selanjutnya tergantung kondisi yang ada dilapangan, disarankan untuk berpedoman pada proses
approachment audit yaitu berdasar pada lima komponen dasar Input, Proses, Resources, Control
dan Output, atau menggunakan PDCA cycle untuk mengcreate pertanyaan pada saat internal
audit, agar audit bisa berjalan lebih natural dan tujuan audit bisa dicapai.
5. Internal Auditor Kurang Terlatih, Internal auditor ibarat atlit yang semakin sering melakukan
internal audit maka ketrampilannya akan semakin bagus, biasanya pelatihan internal auditor
dilakukan 1 kali untuk kurun waktu 3 th atau bahkan selama iso tsb tidak ada perubahan, hal ini
tentu kurang efektif, apa jadinya jika seorang atlit yang sekali berlatih kemudian maju ke
perlombaan ?? bisa ditebak hasilnya, ada baiknya perusahaan selalu menambah kemampuan
dari internal auditor dengan memberikan workshop live audit, benchmarking internal auditor &
Pelatihan yag lain yang menunjang kepada Tim Internal auditornya.
6. Follow up internal audit terlalu santai , banyak auditee meremehkan follow up dari temuan
internal audit, melakukan perbaikan pada saat batas waktu mau habis atau bahkan melebihi dari
jadwal yang ditentukan, hal ini tentu sangat mengganggu fungsi dari internal audit itu sendiri,
ada baiknya semua orang menyadari bahkan masalah bila dibiarkan terlalu lama akan banyak
menimbulkan masalah yang lain!
7. Temuan yang membangun, Temuan dari internal audit kita kategorikan menjadi 2 jenis , yaitu
temuan koreksi bila temuan ini terkait dengan pelanggaran aturan, prosedur, IK, dsb, dan
temuan yang bersifat membangun biasanya berupa saran untuk perbaikan, kita perlu
menganalisa hasil temuan internal audit, Perlu diberdayakan temuan yang bersifat membangun
untuk meningkatkan kinerja sistem kita dengan tidak mengenyampingkan temuan koreksi.
Demikian sedikit uraian mengenai internal audit
semoga bermanfaat....
Training & Pelatihan Internal Auditor, Advance Auditor ISO 9001:2008, ISO 14001:2004, OHSAS
18001:2007 dengan biaya yang terjangkau dan ditangani oleh trainer yang berpengalaman...
kontak kami sekarang juga !!!
GMCI
www.gmci.indonetwork.web.id
email: cvgmci@yahoo.com
HP: 0812 10 9 10 329
GMCI
www.gmci.indonetwork.web.id
email: cvgmci@yahoo.com
HP: 0812 10 9 10 329