Professional Documents
Culture Documents
ANGGARAN DASAR
PERHIMPUNAN PENGHUNI RUMAH SUSUN (PPRS)
“MENARA CAWANG”
Mukadimah
Bahwa berkat rahmat Tuham Yang Maha Esa, sebagaimana telah diatur dalam UUD
1945, setiap warga negara Indonesia berhak berserikat dan berkumpul membentuk
organisasi sesuai dengan maksud dan tujuannhya, Negara Indonesia wajib
melindungi setiap warganya yang berserikat dan berkumpul sesuai dengan
ketentuan-peraturan yang berlaku di wilayahnya sebagaiman diamanatkan oleh
UUD 1945.
Begitu juga dalam Undang-undang Nomor 16 Tahun 1985 Pasal 19, Ayat 1 tentang
Rumah Susun berbunyi: “Penghuni Rumah Susun wajib membentuk Perhimpunan
Penghuni”, yang kemudian diatur dengan Peraturan Pemerintah Nomer 4 Tahun
1988 tentang Rumah Susun.
Pengertian Rumah Susun adalah bangunan gedung bertingkat yang terstruktur
secara fungsional dalam arah horizontal dan arah vertikal yang terbagi dalam
satuan-satuan yang masing-masing jelas batas-batasnya, ukuran dan luasnya, dan
dapat dimiliki dan dihuni secara terpisah, ada Bagian Bersama dari bangunan
tersebut serta Benda Bersama dan Tanah Bersama yang diatasnya didirikan Rumah
Susun yang karena sifat dan fungsinya harus digunakan dan dinikmati bersama dan
tidak dapat dimiliki secara perseorangan.
Satuan Rumah Susun “Menara Cawang” yang merupakan milik perseorangan
dikelola oleh pemiliknya, sedangkan yang merupakan hak bersama harus digunakan
dan dikelola secara bersama karena menyangkut kepentingan untuk kehidupan
bersama. Penggunaan dan pengelolaan hak bersama harus diatur dan dilakukan oleh
suatu Perhimpunan Penghuni Rumah yang diberi wewenang dan tangung jawab
untuk itu. Oleh karena itu penghuni Rumah Susun wajib membentuk Perhimpunan
Penghuni Rumah Susun yang mempunyai tugas dan wewenang untuk mengelola
dan memelihara rumah susun beserta lingkungannya dan menetapkan peraturan-
peraturan mengenai tata tertib penghunian.
Perhimpunan Penghuni Rumah Susun (PPRS) dapat membentuk atau merujuk
Badan Pengelola yang bertugas untuk menyelenggarakan pengelolaan yang meliputi
pengawasan terhadap penggunaan Bagian Bersama, Benda Bersama, Tanah
Bersama dan pemeliharaan serta perbaikannya. Dana yang dipergunakan untuk
membiayai pengelolaan dan pemeliharaan Rumah Susun diperoleh dari pemungutan
Iuran Pengelolaan dari anggota Perhimpunan Penghuni Rumah Susun (PPRS)
Dan dari hal tersebut di atas, maka diharapkan timbulnya kesadaran akan tangung
jawab terhadap Bangsa dan Negara. Dilihat dari kondisi masyarakat Indonesia maka
tujuan dari kegiatan pembangunan di Indonesia seutuhnya yang mampu berkarya di
dalam pembangunan nasional, maka dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa para
Pemilik dan Penghuni Rumah Susun “Menara Cawang” telah berketetapan hati dan
bertekad bulat untuk membentuk dan mendirikan suatu perhimpunan para Pemilik
dan Penghuni Rumah Susun “Menara Cawang” yaitu dengan dibentuknya suatu
Perhimpunan Penghuni Rumah Susun (PPRS) “Menara Cawang” yang disingkat
PPRS “MC”.
Mengingat pentingnya kedudukan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun (PPRS)
“Menara Cawang” yang diberikan status Badan Hukum oleh Undang-undang No. 16
Tahun 1985 dan atas dasar pertimbangan kebersamaan dan kekeluargaan serta
dengan mengharapkan rakhmat dari Tuhan Yang Maha Esa, maka diatur dan
disusunlah Anggaran Dasar (AD) Perhimpunan Penghuni Rumah Susun
(PPRS) “Menara Cawang” sebagai berikut :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Definisi
1. Anggaran Dasar Perhimpunan Penghuni Rumah Susun “Menara Cawang” atau
disingkat AD PPRS “MC” adalah Anggaran Dasar Perhimpunan Penghuni
Rumah Susun (PPRS) “Menara Cawang”
BAB IV
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 4
Maksud dan Tujuan
4. PPRS “MC” didirikan dengan maksud :
a. Memenuhi ketentuan undang-undang, dalam hal ini sebagaimana dimaksud
dalam pasal 19 Undang-undang No. 16 Tahun 1985 jo. Pasal 54 ayat 1
BAB V
Pasal 5
Status Hukum
1. PPRS “MC” mempunyai status hukum sebagai suatu badan hukum sebagaimana
dimaksud Pasal 19 ayat 2 Undang-undang Nomer 16 Tahun 1985 juncto Pasal 54
ayat 2 Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1988 tentang Rumah Susun;
2. Sesuai dengan Undang-undang Nomer 16 Tahun 1985 juncto Peraturan Pemerintah
No. 4 tahun 1988 tentang rumah susun, PPRS “MC” memperoleh status sebagai
Badan Hukum terhitung sejak tanggal disahkannya AD PPRSCM oleh Gubernur
Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
BAB VI
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Pasal 6
Tugas Pokok
Tugas Pokok PPRS “MC” adalah:
BAB VII
KEANGGOTAAN DAN DAFTAR ANGGOTA
Pasal 8
Keanggotaan
1. Setiap pemilik dan/ atau Penghuni atas Satuan Rumah Susun “Menara Cawang”
“Menara Cawang” wajib menjadi Anggota PPRS “MC”.
2. Yang dapat menjadi Anggota PPRS “MC” adalah subyek hukum (perorangan/Badan
Hukum) yang memiliki, atau memakai, atau menyewa beli yang memanfaatkan
Satuan Rumah Susun “Menara Cawang” “Menara Cawang”.
3. Keanggotaan PPRS “MC” diwakili oleh Kepala Keluarga/Penanggung Jawab Satuan
Rumah Susun “Menara Cawang” “Menara Cawang” dan mulai berlaku sejak
terdaftar dalam daftar anggota;
4. Dalam hal Kepala Keluarga/Penanggung Jawab Satuan Rumah Susun “Menara
Cawang” “Menara Cawang” yang bersangkutan berhalangan, maka dapat diwakili
orang lain berdasarkan surat kuasa yang sah menurut hukum;
5. Dalam hal Satuan Rumah Susun “Menara Cawang” dimiliki oleh lebih dari satu
orang, para pemilik harus menentukan satu orang sebagai wakil mereka dan
menyampaikan secara tertulis kepada Pengurus PPRS “MC” untuk didaftarkan dalam
Daftar Anggota;
6. Dalam hal Satuan Rumah Susun “Menara Cawang” dimiliki oleh badan hukum maka
akan diwakili oleh Direksi atau kuasanya;
Pasal 9
Daftar Anggota
6. Pengurus PPRS “MC” akan menentukan dan menyusun daftar para Anggota dari
waktu ke waktu, sesuai petunjuk AD PPRS “MC” dan ART PPRS “MC”;
7. Daftar Anggota adalah daftar yang memuat nama para Kepala keluarga/Penanggung
Jawab Satuan Rumah Susun “Menara Cawang”, berikut keterangan-keternagan yang
diperlukan.
10 | A D P P R S “ M C ”
BAB X
SUSUNAN ORGANISASI, PERSYARATAN, WEWENANG DAN KEWAJIBAN
PENGURUS
Pasal 14
Susunan Organisasi dan Persyaratan Anggota Pengurus PPRS “MC”
1. Anggota PPRS “MC” dipilih sebagai anggota Pengurus PPRS “MC” sesuai dengan
jabatannya dengan susunan organisasi sebagai berikut:
a. Ketua
-Anggota Pemilik
-Warga Negara Indonesia
b. Wakil Ketua
-Anggota Pemilik dan/atau Penghuni
-Warga Negara Indonesia
c. Sekretaris
-Angota Pemilik
-Warga Negara Indonesia
d. Wakil Sekretaris
-Angota Pemilik dan/ atau Penghuni
-Warga Negara Indonesia
e. Bendahara
-Angota Pemilik
-Warga Negara indoensia
f. Wakil Bendahara
-Anggota Pemilik dan/ atau Penghuni
-Warga Negara Indonesia
2. Yang dapat dipilih menjadi Pengurus PPRS “MC” adalah para angota yang sah
menurut hukum dan memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Warga Negara Indonesia
b. Sudah dianggap dewasa sesuai ketentuan perundang-undangan
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Tidak dalam status menjalani pidana kurungan karena suatu tindak kriminal
11 | A D P P R S “ M C ”
e. Mempunyai kepribadian yang jujur, bertangung jawab, kreatif dan tangap dalam
menyelasaikan segala permasalahan yang timbul.
f. Tidak pernah tersangkut dengan organisasi yang dilarang Pemerintah Indonesia;
g. Mampu bekerja sama dengan sesama Badan Pengurus lainnya;
h. Mempunyai pengetahuan dan ketrampilan kerja yang baik, berwawasan luas dan
berdedikasi;
i. Diutamakan Pemiik yang menjadi Penghuni Rumah Susun;
3. Pengurus PPRS “MC” dipilih dari dan oleh Anggota dalam Rapat Umum yang
khusus diadakan untuk itu;
4. Pengurus PPRS “MC” dipilih berdasarkan asas musyawarah dan mufakat secara
kekeluargaan. Apabila musyawarah dan mufakat tidak dapat tercapai, maka
pemilihan dapat dilakukan dengan cara pemungutan suara terbanyak atau voting.
Pasal 15
Kewenangan Pengurus PPRS “MC”
1. Ketua dan Sekretaris Pengurus PPRS “MC” secara bersama-sama berhak dan
berwenang bertindak untuk dan atas nama Badan Pengurus, Dalam hal Ketua tidak
hadir atau berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada
pihak ketiga, maka sekretaris bersama wakil ketua mempunyai kekuasaan untuk
bertindak untuk dan atas nama Badan Pengurus, sedangkan dalam hal Sekretaris
tidak hadir atau berhalanagan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan
kepada pihak ketiga, maka Ketua dan Wakil sekretaris mempunyai kekuasaan untuk
bertindak dan atas nama Badan Pengurus;
2. Pengurus Perhimpunan mewakili dan secara sah mengikat PPRS “MC” baik ke
dalam maupun ke luar pengadilan sehubungan mengenai segala hal dan dalam segala
kejadian serta menjalankan segala tindakan-tindakan, yang sesuai dengan AD PPRS
“MC” dan ART PPRS “MC” dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta
menjalankan segala tindakan-tindakan baik mengenai kepengurusan maupun
mengenai kepemilikan dalam ruang lingkup pengelolaan Rumah Susun dan berhak
mengambil segala tindakan yang dapat dipertanggung jawabkan dalam Rapat Umum
berkenaan dengan pengelolaan Rumah Susun dan kepengurusan PPRS “MC”.
12 | A D P P R S “ M C ”
3. Menyusun Program Kerja PPRS “MC” untuk disahkan dalam Rapat Umum.
4. Menunjuk atau membentuk Badan Pengelola dalam pengelolaan Rumah Susun
dengan mutu pengelolaan yang baik
5. Mengawasi pekerjaan Badan Pengelola dalam rangka pengelolaan Rumah Susun
beserta Bagian Bersama, Benda bersama dan Tanah Bersama;
6. Jika dipandang perlu, mengusulakan perubahan-perubahan atas AD PPRS “MC”
maupun ART PPRS “MC”.
7. Memintakan pengesahan dari Rapat Umum Anggota atas perubahan-perubahan
dalam AD PPRS “MC” dan ART PPRS “MC” yang diusulkan;
8. Pengurus PPRS “MC” berwenang membuat dan mengubah Tata tertib serta
kebijakan PPRS “MC” sesuai dengan AD PPRS “MC” dan ARTPPRS “MC”;
9. Menjalin hubungan kerjasama baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
pihak ketiga dan/ atau pihak-pihak terkait sebagaimana dimaksud dalam peraturan
perundangan
10. Pengurus PPRS “MC” berwenang memberikan teguran, peringatan dan sanksi
terhadap anggota perhimpunan yang melanggar atau tidak mematuhi AD PPRS
“MC” dan/ atau ART PPRS “MC” dan/ atau Tata Tertib dan/ atau Keputusan Rapat
Umum dan/ atau Keputusan Rapat Badan Pengurus;
11. Mengusulkan kepada Badan Pengelola besarnya iuran pengelolaan (service charge
dan sinking Fund) yang layak;
12. Menyusun serta mengusulkan angaran renovasi termasuk usulan penetapan iuran
cadangan renovasinya serta iuran-iuran lainnya jika dirasakan perlu untuk disahkan
dalam Rapat Umum PPRS “MC”
13. Menentukan penggunaan dana cadangan renovasi (sinking fund) untuk hal yang
belum dianggarkan karena sesuatu yang tidak dapat direncanakan atau tindakan
mendesak yang harus diambil segera mempetahankan kelangsungan atau kelanjutan
kegiatan operasi;
14. Mengadakan pengikatan sewa, kerja sama operasi atau bagi hasil dengan pihak lain
untuk pemanfaatan Bagian Bersama, Benda Bersama maupun Tanah Bersama
dengan Tujuan agar memberikan keuntungan yang optimal bagi perhimpunan.
15. Pembagian tugas diantara para angota Pengurus PPRS “MC” diatur dalam ART
PPRS “MC”
13 | A D P P R S “ M C ”
16. Melaksanakan kewenangan-kewenangan lain yang diberikan dalam Rapat
UmumAnggota maupun Rapat Umum Angota Luar Biasa.
Pasal 16
Kewajiban Pengurus PPRS “MC”
Pengurus PPRS “MC” berkewajiban:
1. Melaksanakan AD PPRS “MC” dan ART PPRS “MC”
2. Memberikan pertangungjawabkan kepada Rapat Umum
3. Menyampaiakan laporan kepada anggota secara berkala sekurang-kurangnya 1 (satu)
kali setahun atas pekerjaan Badan Pengelola;
4. Menyelenggarakan tugas-tugas administrasi pengunian Rumah Susun
5. Melaksanakan keputusan-keputusan Rapat Umum dan Rapat Pengurus
6. Membina Anggota ke arah kesadaran hidup bersama yang selaras, serasi dan
seimbang dalam kehidupan di rumah susun;
7. Mengawasi pelaksanaan penghunian/pemakaiaan Satuan Rumah Susun “Menara
Cawang” agar Penghuni/pemakai Satuan Rumah Susun “Menara Cawang” mematuhi
peraturan perundang-undangan yang berlaku, ketentuan-ketentuan yang tercantum
dalam AD PPRSCM dan ART PRSCM serta pengikatan atau perjanjian dengan
Badan Pengelola
8. Menetapkan dan menerapkan sanksi langsung maupun tidak langsung terhadap
pelanggaran yang telah dilakukan angota atas AD PPRS “MC” dan ART PPRS
“MC”, Keputusan Rapat Umum, Keputusan Rapat Pengurus, Tata Tertib;
9. Menjalin hubungan kerjasama secara langsung maupun tidak langsung dengan pihak-
ihak terkait sebagaimana dimaksud dalam peraturan Perundang-undangan, dalam
rangka lebih meningkatkan upaya mewujudkan tujuan PPRS “MC”
10. Menyusun serta memelihara Buku Daftar Anggota
11. Menyusun serta memelihara buku administrasi surat
12. Menyusun serta memelihara buku daftar harta kekayaan PPRS “MC”.
14 | A D P P R S “ M C ”
BAB XI
MASA JABATAN PENGURUS
Pasal 17
Masa Jabatan Pengurus
Masa bakti kepengurusan Perhimpunan adalah 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal
pengesahan Pengurus PPRS “MC” oleh Rapat Umum dan dapat dipilih kembali untuk 1
(satu) kali masa bakti berikutnya untuk jabatan yang sama.
BAB XII
PENUNJUKAN, TUGAS HAK DAN KEWENANGAN BADAN PENGELOLA
Pasal 18
Penunjukan Badan Pengelola
PPRS “MC” melalui pengurusnya dapat membentuk atau menunjuk Badan Pengelola
yang berstatus badan hukum dan profesional yang sesuai dengan tingkat kebutuhannya
yang bertugas menyelenggarakan pengelolaan rumah susun;
Pasal 19
Tugas Badan Pengelola
Tugas-tugas Badan Pengelola
1. Melaksanakan pemeriksaan, pemeliharaan, kebersihan dan perbaikan rumah susun
dan lingkungannya atas Bagian Bersama, Benda Bersama dan Tanah Bersama
dengan menyesuaikan kebutuhan masing-masing bagian pengelolaan;
2. Mengawasai ketertiban dan keamanan Penghuni serta penggunaan Bagian Bersama,
Benda Bersama dan Tanah Bersama sesuai dengan peruntukannya;
3. Memberikan laporan secara berkala kepada pengurus PPRS “MC” sekurang-
kurangnya setiap 3 (tiga) bulan:
4. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Pengurus PPRS “MC”
5. Mempertangungjawabkan kepada PPRS “MC” tentang penyelenggaraan pengelolaan
rumah susun
Pasal 20
Hak dan Kewenangan Badan Pengelola
Hak dan Kewenangan Badan Pengelola adalah :
1. Membuat Tata Tertib dan aturan lainnya yang berhubungan dengan pengelolaan
rumah susun;
15 | A D P P R S “ M C ”
2. Melaksanakan pemungutan setiap dan seluruh pembayaran kepada tiap-tiap penghuni
untuk masing-masing bagian pengelolaan yang sebagaimana yang diatur lebih lanjut
dalam perjanjian pengelolaan;
3. Hak dan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan 2 pasal ini dengan
persetujuan pengurus PPRS “MC”;
BAB XIII
Musyawarah dan Rapat-Rapat
Pasal 21
1. Rapat-rapat PPRS “MC” terdiri dari:
a. Rapat Umum :
- Rapat Umum Tahunan
- Rapat Umum Luar Biasa
b. Rapat Pengurus PPRS “MC”
Pasal 22
Rapat Umum merupakan forum kewenangan yang tetingi untuk :
1. Memilih, menetapkan, dan mengesahkan Pengurus PPRS “MC”
2. Memberhentikan PPRS “MC”
3. Merubah dan mengesahkan Anggaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga;
4. Menyetujui program kerja PPRS “MC” dan mengambil keputusan atas tindakan yang
diangap perlu sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh peraturan perundang-
undangan serta AD PPRS “MC” dan ART PPRS “MC”
5. Menilai pertangungjawaban Pengurus PPRS “MC”
6. Menetapkan Badan Pengelola;
7. Menetapkan besarnya iuran pengelolaan termasuk penyesuaiannya apabila
diperlukan sesuai dengan usulan dari Pengurus PPRS “MC”
Pasal 23
KOURUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Peserta Rapat Umum terdiri dari seluruh anggota dan pengurus PPRS “MC”.
Pasal 24
Kourum
16 | A D P P R S “ M C ”
1. Rapat Umum PPRS “MC” dinyatakan sah apabila dihadiri langsung maupun yang
diwakilkan telah mencapai minimal 51% (lima puluh satu persen) dari Nilai
Perbandingan Proporsional (NPP) dan segala keputusan yang diambil mengikat
seluruh anggota PPRS “MC”;
2. Dalam hal Anggota PPRS “MC” yang hadir sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan belum mencapai kourum sebagaimana yang ditentukan dalam butir 1
Pasal ini, maka rapat ditunda maksimum 2 (dua) kali kesempatan yang masing-
masing lamanya adalah 30 (tiga puluh) menit;
3. Jika setelah kedua kali penundaan rapat tersebut belum juga mencapai kourum
sebagaimana tersebut dalam ayat 1 Pasal ini, maka Anggota yang hadir dapat
melangsungkan Rapat Umum PPRS “MC” dan mengambil keputusan yang sah;
Pasal 25
Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan pada azasnya dilakukan berdasarkan musyawarah dan mufakat,
dan apabila hal tersebut tidak tercapai maka pengambilan keputusan dapat dilakukan
dengan pemungutan suara terbanyak atau votin;
Bab XIV
KEUANGAN
Pasal 26
Keuangan diperoleh dari :
1. Iuran anggota, meliputi :
a. Jaminan Iuran Pengelolaan (security deposit)
b. Iuran Pengelolaan
c. Dana cadangan (Sinking Fund)
d. Asuransi Gedung
2. Usaha-usaha lain yang sah;
3. Iuran sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini, akan diatur lebih lanjut dalam
ART PPRS “MC” dan/ atau dalam PPRS “MC” lain yang ditetapkan oleh PPRS
“MC”
17 | A D P P R S “ M C ”
BAB XV
HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK TERKAIT
Pasal 27
1. PPRS “MC” menjalin hubungan kerjasama baik secara langsung maupun tidak
langsung dengan pihak-pihak terkait sebagaimana dimaksud dengan peraturan
perundang-undangan, dalam rangka lebih meningkatkan upaya mewujudkan tujuan
PPRS “MC”
2. Hubungan kerja sama sebagaimana dimaksud ayat 1 pasal ini meliputi:
a. Bilamana diperlukan memohon bantuan dinas perumahan DKI Jakarta dan
pihak-pihak terkait lainnya, dalam menerapkan sanksi bagi Anggota yang tidak
mematuhi Tata Tertib penghunia, ketentuan yang berlaku vdalam pengelolaan
rumah susun.
b. Bekerjasama dengan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional DKI Jakarta
dalam hal sertipikasi;
c. Bekerja sama dengan Pemerintah DKI Jakarta cq. Kelurahan Cawang,
Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, dalam hal ketertiban di Rumah Susun
d. Bekerja sama dengan pihak-pihak yang terkait dalam hal taguhan rekening
utilitas, pembayaran PBB dan asuransi;
BAB XVI
PERUBAHAN TERHADAP ANGGARAN DASAR
Pasal 28
1. Perubahan terhadap Anggaran Dasar ini hanya dapat diadakan berdasarkan
keputusan 2/3 anggota yang hadir dalam Rapat Anggota Tahunan atau Rapat
Anggota Tahunan Luar Biasa yang diadakan khusus untuk perubahan Anggaran
Dasar.
2. Salinan rancangan perubahan Anggaran Dasar harus sudah disampaikan kepada
setiap anggota sekurang-kurangnya 7 (tujuh hari sebelum Rapat Anggota
diselenggarakan
BAB XVII
PEMBUBARAN PPRSC
Pasal 29
1. Perhimpunan bubar karena antara lain:
18 | A D P P R S “ M C ”
a. Tanah dan bangunan Rumah Susun musnah, sebagaimana dimaksud dalam Pasal
50 Peraturan Pemerintah Nomer 4 Tahun 1988
b. Hak atas tanah Bersama nya tidak dapat diperpanjang lagi;
c. Bangunan Rumah Susun tidak ada lagi;
d. Melaksanakan peraturan perundang-undangan yang menetapkan bubarnya PPRS
“MC” ini;
e. Hasil keputusan musyawarah Rapat Umum yang khusus diadakan untuk
keperluan itu.
2. Dalam hal terjadi pembubaran PPRS “MC” maka harus kekayaan/asset PPRS “MC”
dibagikan kepada Pemilik sesuai dengan NPP yang dimilikinya, dengan melihat
kenyataan yang ada.
BAB XVIII
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 30
1. Peraturan Tata Tertib yang selama ini berlaku, masih tetap berlaku sebelum diganti/
dicabut dengan yang baru sesuai dengan ketentuan AD PPRS “MC” ini;
2. Selama SHM Sarusun belum dapat ditertibkan, maka untuk kepentingan pendaftaran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat 1 dan Ayat 2 Undang-undang Nomer 6
Tahun 1985 juncto Pasal 58 Ayat 1 dan Ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomer 4 Tahun
1988, Perhimpunan dapat menerima
BAB XIX
ANGGARAN RUMAH TANGGA
DAN PERATURAN KHUSUS
Pasal 31
1. Anggaran Rumah Tangga dan perubahannya yang memuat peraturan pelaksanaan
dari ketentuan dalam Anggaran Dasar ditetapkan dalam Rapat Anggota, sejauh tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.
2. Peraturan khusus yang memuat perunjuk pelaksanaan dari ketentuan dalam
Anggaran Rumah Tangga dibuat dan ditetapkan oleh pengurus
19 | A D P P R S “ M C ”
BAB XX
PENUTUP
Pasal 32
Hal-hal lain yang belum ditetapkan dalam anggaran dasar ini akan diatur dalam
anggaran rumah tangga dan peraturan khusus lainnya.
Disahkan di Jakarta
Pada tanggal ……
Ketua Sekretaris
Disahkan di :
Nomor :
Pada tanggal :
Oleh :
FAUZI BOWO
20 | A D P P R S “ M C ”