You are on page 1of 2

REFORMASI

A. Kronologi Jatuhnya Pemerintah Orde Baru dan Munculnya Reformasi


Krisis finansial yang terjadi di kawasan Asia menyebabkan ekonemi Indonesia ikut
melemah, hal ini memicu ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah. Sehingga
menyebabkan terjadinya aksi demonstrasi besar-besaran yang dilakukan para mahasiswa
dan massa rakyat diberbagai daerah.
1. Tragedi Trisakti
Pada 12 Mei 1998, terjadi Tragedi Trisakti yang menyebabkan empat orang
mahasiawa Universitas Trisakti Jakarta meninggal. Mereka tewas karena terkena peluru
tajam di tempat-tempat vital, seperti kepala leher dan dada. Tragedi itu dimulai oleh kondisi
ekonemi Indonesia yang mulai goyah pada awal 1998, yang terpengaruh oelh krisis finansial
Asia. Mahasiswa melakukan aksi damai dari akmpu Trisakti menuju gedung DPR/MPR,
namun aksi mereka dihambat oleh blokade pasukan keamanan dari polri dan militer.
Akhirya pada pukul 17.15, para mahasiswa bergerak mundur dan diikuti oleh bergerak
majunya aparat kemanan, aparat keamanan mulai menmbakkan peluru kearah mahasiswa
yang menyebabkan mahasiswa bercerai berai.
2. Kerusuhan Mei 1998
Kerusuhan Mei1998 adalah peristiwa kerusuhan yang terjadi di Indonesia pada 13-15
Mei 1998, khususnya di ibu kota Jakarta. Kerusuhan diawali oleh krisi finansial Asia dan
dipicu oleh Tragedi Trisakti. Kerusuhan ini menyebabkan banyak gedung perkantoran, toko,
perusahaan yang dihancurkan oleh amuk massa. Sampai saat ini sebab dan alasan terjadinya
kerusuhan Mei itu masih banyak diliputi ketidakjelasan dan kontroversi.
3. Pengunduran Diri Soeharto mdari Jabatan Presiden RI
Pada 1997, menurut bank Dunia, 20 sampai 30% dari dana pengembangan Indonesia
telah disalahgunakan selama bertahun-tahun. Krisis finansial Asia di tahun yang sama
membawa pengaruh yang buruk bagi pemerintahan Presiden Soekarno ketika ia dipaksa
untuk meminta pinjaman, yang juga berati akan dilakukannya pemeriksaan menyeluruh dan
mendetail dari IMF terhadap Indonesia. Setelah terjadi demonstrasi, kerusuhan, dan
tekanan dari elit politik, Presiden Soekarno akhirnya mengundurkan diri pada 21 Mei 1998
untuk menghindari terjadinya berbagai perpecahan dan ketidakstabilan di Indonesia.
B. Faktor-Faktor Munculnya Reformasi
Banyak faktor yang menyebabkan munculnya tuntutan Reformasi dan runtuhnya
Orde Baru. Munculnya tuntutan reformasi diawali oleh terjadinya krisis ekonomi dan
moneter yang sulit dikendalikan. Krisis ekonomi kemudian berkembang menjadi krisis sosial
dan politik yang tidak mudah untuk mengatasinya, yang menyebabkan terjadinya gerakan-
gerakan antipemerintah yang menuntut reformasi di segala bidang.
Gerakan reformasi terus bergelora menuntut, mengoreksi, dan mengkritik secara
keras kebijakan ekonomi dan politik yang diterapkan oleh pemerintah Orde Baru di bawah
Presiden Soeharto. Keadaan ekonomi dan politik yang tidak sehat tercermin dari strategi
pengembangan sektor manufaktur, sektor industri dan jasa yang dibangun dengan pondasi
ekonomi pasar yang bersifat semu dan kaku. Pada waktu itu muncullah konsep dan gagasan
baru tentang format kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara menuju Indonesia
baru serta pentingnya pemberdayaanekonomi kerakyattan dan konsep merumuskan
kebijakan reformasi pembangunan nasional.
Adapun latar belakang runtuhnya pemerintah Orde Baru adalah sebagai berikut :
1. Faktor Ekonomi
Pada pertengahan 1997, Indonesia dilanda krisis ekonomi dan moneter disertai kemarau
terpanjang dalam 50 tahun terakhir dan harga minyak, gas, serta komoditas ekspor lainnya
semakin merosot.

Latar belakang ekonomi yang menyebabkan munculnya tuntutan reformasi adalah


sebagai berikut.

a. Krisis ekonomi dan moneter yang berkepanjangan yang sulit untuk diatasi karena
besarnya utang luar negri Indonesia.
b. Timbulnya kecemburuan sosial dalam masyarakat sebagai akibat makinmenajamnya
kesenjangan ekinomi antara si kaya dan si miskin.
c. Pelaksanaan pembangunan sosial dan ekonomi lebih menguntungkan kelas menegah
keatas sehingga melahirkan kelompok masyarakat konglomerat yang berwatak
kapitalisme.
d. Pelaksanaan pembangunan nasional tidak merata di seluruh wilayag Indonesia sehingga
menimbulkan kekecewaan masyarakat di berbagai daerah Indonesia.
e. Kebijakan ekonomi yang diterapkan pemerintah Orde Baru cenderung bersifat terpusat
dan tidak adil.
f. Sumber-sumber keuangan negara terlalu bergantung pada pinjaman luar negri
Indonesia menjadi semakin besar.
g. Pelaksanaan pembangunan ekonomi kerakyatan melalui kegiatan koperasi, BUMN,
BUMS, pemberian subsidi, kredit lunak, dan sejenisnya tidak berjalan secara efektif
sebagai akibat kurangnya pengawasan dari pemerintah.
2. Faktor Politik

Kebijakan politik yang dilaksanakan pemerintah Orde Baru ternyata lebih cenderung
pada usaha untuk memelihara status quo dalam rangka mempertahankan tampuk
kekuasaan Presiden Soeharto. Kebijakan tersebut dalam perkembangannya menimbulkan
berbagai penyimpanagan dan ketimpangan, seperti membudayanya parktik-praktik Kolusi,
Korupsi dan Nepotisme (KKN), semakin tajamnya kesenjangan sosila-ekonomi,
terbelenggunya kebebasan pers dan mimbar, serta dominasi TNI Golkar yang terlalu besar
dalam pemerintahan.

Faktor politik yang menyebabkan munculnya tuntutan reformasi adalah sebagai


berikut.

a. Sistem pemerintahan yang dijalankan bersifat sentralistik dan cenderung otoriter.


b. Kekauasaaan legislatif dan yudikatif terlalu dibatasi oleh eksekutif (pemerintah)
sehingga lembaga-lembaga negra, seperti DPR, MPR, BPK dan MA menjadi kurang
befungsi sebagaimana mestinya.
c. Timbulnya gerakann mahasiswa yang didukung oleh elit politik menuntut turunya
Presiden Soeharto dan pembubran Golkar.
d. Situasi ibu kota Jakarta yang kacau balau dan tidak terkendali itu mendorang tokoh-
tokoh masyarakat mendatangi istana negara dan meminta Presiden Soeharto
melatakkan jabatannya.

You might also like