You are on page 1of 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Apabila perencanaan telah selesai dilaksanakan, hal selanjutnya yang perlu


dilakukan ialah melaksanakan fungsi pengorganisasian (organizing). Jika ditinjau
dari sudut administrasi, peranan fungsi pengorganisasian ini tampak cukup
penting. Karena apabila fungsi pengorganisasian telah berhasil dilaksanakan maka
berarti berbagai hal yang tercantum dalam suatu rencana (plan), telah
mendapatkan pengaturan, sehingga siap untuk dilaksanakan. Hal-hal yang
memerlukan pengaturan dalam dalam suatu rencana banyak macamnya. Secara
umum disebutkan, makin kompleks rencana yang dimiliki, makin kompleks pula
hal-hal yang memerlukan pengaturan tersebut.

Mengingat pentingnya fungsi pengorganisasian, maka telah merupakan


kewajiban bagi semua pihak yang bergerak dalam administrasi kesehatan untuk
memiliki pemahaman yang lengkap tentang fungsi pengorganisasian. Perlunya
pemahaman tersebut makin bertambah penting jika kebetulan bermaksud
menyelenggarakan program kesehatan masyarakat. Mudah dipahami karena
pekerjaan pengorganisasian pada program kesehatan masyarakat, menyangkut
bidang yang amat luas sekali. Pengorganisasian yang harus dilakukan tidak hanya
terbatas pada hal-hal yang tercantum dalam rencana saja, tetapi juga hal-hal yang
terdapat dalam masyarakat secara keseluruhan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah pengorganisasian program pelayanan kesehatan ?


2. Bagaimanakah perencanaan, koordinator, pelaksanaan uraian tugas, dan
pengawasan pada program pelayanan kesehatan masyarakat ?

1
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN PENGORGANISASIAN

1. Pengorganisaasian adalah pengelompokan berbagai kegiatan yang


diperlukan untuk melaksanakan suatu rencana sedemikian rupa sehingga
tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan memuaskan.

2. Pengorganisasian adalah pengaturan sejumlah personil yang dimiliki


untuk memungkinkan tercapainya suatu tujuan yang telah disepakati dengan
jalan mengalokasikan masing-masing fungsi dan tanggungjawabnya.

3. Pengorganisasian adalah pengkoordinasian secara rasional berbagai


kegiatan dari sejumlah orang tertentu untuk mencapai tujuan bersama,
melalui pengaturan pembagian kerja dan fungsi menurut penjenjangannya
secara bertanggung jawab.

Jika diperhatikan beberapa batasan pengorganisasian ini, tampak dalam pengertian


pengorganisasian terdapat beberapa unsur pokok yang perlu dipahami. Unsur-unsur
pokok yang dimaksud jika disederhanakan dapat dibedakan atas tiga macam yaitu:

1. Hal yang diorganisasikan

Sebenarnya hal-hal yang perlu diorganisasikan dari suatu rencana banyak


macamnya. Disesuaikan dengan pengertian pengorganisasian sebagaimana
dikemukakan diatas yang terpenting diantaranya hanya dua macam saja
yakni:

a. Kegiatan

Pengorganisasian kegiatan yang dimaksudkan disini ialah pengaturan


berbagai kegiatan yang ada dalam rencana sedemikian rupa sehingga
terbentuk satu kesatuan yang terpadu, yang secara keseluruhan diarahkan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2
b. Tenaga pelaksana

Pengorganisasian tenaga pelaksana yang dimaksudkan disini mencakup


pengaturan struktur organisasi, susunan personalia serta hak dan
wewenang dari setiap tenaga pelaksana, sedemikian rupa sehingga setiap
kegiatan ada penanggung jawabnya.

2. Proses pengorganisasian

Karena di dalam pengertian pengorganisasian terkandung kegiatan


pengaturan maka pekerjaan pengorganisasian pada dasarnya merupakan suatu
proses(process). Proses yang dimaksudkan disini adalah yang menyangkut
pelaksanaan langkah-langkah yang harus dilakukan sedemikian rupa sehingga
semua kegiatan yang akan dilaksanakan sarta tenagaga pelaksana yang
dibutuhkan, mendapatkan pengaturan yang sebaik-baiknya, serta setiap
kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut memiliki penanggungjawab
pelaksanaannya.

3. Hasil pengorganisasian

Hasil dari pekerjaan pengorganisasian adalah terbentuklah suatu wadah


(entity), yang pada dasarnya merupakan panduan antara kegiatan yang akan
dilaksanakan serta tenaga pelaksana yang dibutuhkan untuk melaksanakan
kegiatan tersebut. Wadah yang terbentuk ini dikenal dengan nama organisasi
(organization).

Tergantung dari rencana yang dimiliki, maka hal yang diorganisasikan serta
hasil dari pekerjaan pengorganisasian dapat sangat bervariasi. Tetapi tidak
demikian halnya dengan proses. Karena program apapun yang dihadapi,
proses yang ditempuh pada pengorganisasian tetap sama. Dari uraian ini
menjadi jelaslah , jika membicarakan unsur-unsur pengorganisasian, yang
terpenting adalah unsur proses pengorganisasian. Apabila proses
pengorganisasian tersebut dapat dipahami dengan baik, dapatlah diharapkan
terlaksananya pekerjaan pengorganisasian dengan baik.

3
B. MANFAAT PENGORGANISASIAN

Melalui fungsi pengorganisasian akan dapat diketahui :

1. Pembagian tugas untuk perorangan dan kelompok

2. Hubungan organisatoris antar orang-orang di dalam organisasi tersebut


melalui kegiatan yang dilakukannya

3. Pendelegasian wewenang

4. Pemanfaatan wewenang

C. LANGKAH-LANGKAH PENGORGANISASIAN

Ada enam langkah atau aspek penting dalam fungsi pengorganisasian :

1. Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. Tugas ini sudah tertuang dalam
fungsi perencanaan.

2. Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan pokok untuk


mencapai tujuan. Dari sini akan ada pembagian tugas
(departementasi,bidang-bidang,seksi-seksi dsb)

3. Menggolongkan kegiatan-kegiatan pokok ke dalam satuan-satuan kegiatan


yang praktis(elemen kegiatan). Pembagian tugas staf harus mencerminkan
apa yang harus dikerjakan oleh staf.

4. Menetapkan berbagai kewajiban yang harus dilaksanakan oleh staf dan


menyediakan fasilitas yang diperlukan. Pengaturan ruang kerja adalah salah
satu contohnya.

5. Penugasan personil yang cakap (memilih staf yang dipandang mampu


melaksanakan tugas)

6. Mendelegasikan wewenang

4
D. PENGORGANISASIAN SEBAGAI SUATU WADAH

Sekalipun yang terpenting pada pengorganisasian adalah proses, namun untuk


dapat melakukan pekerjaan pengorganisasian dengan baik, perlulah dipahami
terlebih dahulu hasil dari pekerjaan pengorganisasian, yakni yang dikenal dengan
nama wadah atau organisasi tersebut. Untuk ini banyak batasan yang dikenal.
Beberapa diantaranya yang terpenting adalah:

1. Organisasi adalah persekutuan antara dua orang atau lebih yang


bersepakat untuk secara bersama-sama mencapai tujuan yang dimiliki.

2. Organisasi adalah suatu sistem yang mengatur kerjasama antara dua


orang atau lebih, sedemikian rupa sehingga segala kegiatan dapat diarahkan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sebagai suatu persekutuan dan ataupun sistem, tidaklah sulit dipahami bahwa
didalam organisasi terdapat berbagai bagian, komponen atau subsistem yang satu
sama lain saling berhubungan dan mempengaruhi. Bagian, komponen atau
subsistem ini disebut dengan nama satuan organisasi. Agar tujuan yang tercantum
dalam rencana dapat dicapai dengan memuaskan maka berbagai satuan organisasi
ini perlu mendapatkan pengaturan yang sebaik-baiknya. Pengaturan yang seperti
ini melahirkan konsep struktur(structure) organisasi yakni menunjuk pada bagian
atau pola hubungan antara satu satuan organisasi dengan satusatuan organisasi
lainnya.

Karena adanya konsep struktur ini, tidak mengherankan jika kemudian


banyak pihak berpendapat bahwa pengertian organisasi hanyalah yang menunjuk
pada bagan atau pola hubungan dari sekelompok fungsi dan wewenang saja. Jika
diketahui bahwa sifat yang dimiliki oleh setiap fungsi dan wewenang pada
dasarnya adalah dinamis. Karena adanya sifat yang dinamis ini, suatu organisasi
akan mendapat nilai yang baik apabila organisasi tersebut dapat selalu
menyesuaikan diri dengan perkembangan lingkungan. Dengan perkataan lain,
konsep sistem dalam organisasi, bukanlah sistem yang tertutup, melainkan sistem
yang terbuka (open system).

5
Lebih lanjut karena pada waktu melakukan pengelompokkan fungsi dan
wewenang harus disusun menurut dan untuk setiap satuan organisasi yang ada
dalam organisasi, maka disebutkan bahwa suatu organisasi (organization) tidaklah
sama dengan organisme (organismis). Pada organisasi, setiap satuan organisasi
memiliki fungsi dan wewenang masing-masing. Sedangkan pada organisme,
fungsi dan wewenang tersebut hanya dimiliki oleh seluruh organisme secara
keseluruhan.

E. PRINSIP POKOK ORGANISASI

Untuk dapat melakukan pekerjaan pengorganisasian dengan baik perlu pula


dipahami berbagai prinsip pokok yang terdapat dalam organisasi. Prinsip pokok
yang dimaksud banyak macamnya. Beberapa diantaranya yang penting ialah:

1. Mempunyai pendukung

2. Mempunyai tujuan

3. Mempunyai kegiatan

4. Mempunyai pembagian tugas

5. Mempunyai perangkat organisasi

6. Mempunyai pembagian dan pendelegasian wewenang

7. Mempunyai kesinambungan kegiatan, kesatuan perintah dan arah

F. PENGORGANISASIAN SEBAGAI SUATU PROSES

Terlepas dari macamnya, untuk dapat membentuk suatu organisasi ada proses
tertentu yang harus ditempuh. Proses yang dimaksud terdiri dari berbagai langkah
yang jika disederhanakan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Memahami tujuan

6
Langkah pertama yang harus dilakukan pada pekerjaan pengorganisasian ialah
memahami tujuan yang ingin dicapai dan didirikannya organisasi tersebut.
Uraikanlah tujuan tersebut sehingga jelas tolak ukurnya.

2. Memahami kegiatan

Langkah kedua yang harus dilakukan ialah memahami berbagai kegiatan yang
akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Kegiatan yang dimaksud disini tentu
yang bersifat pokok saja. Lakukanlah pembahasan yang sebaik-baiknya,
sehingga setiap kegiatan jelas arah dan sasarannya.

3. Mengelompokkan kegiatan

Kegiatan yang akan dilaksanakan banyak macamnya. Oleh karena itu perlu
lebih disederhanakan. Untuk ini dilakukanlah pengelompokkan kegiatan.
Dalam melakukan pengelompokan kegiaitan ini ada beberapa prinsip pokok
yang harus ditempuh yakni :

a. Jenis kegiatan

Jenis kegiatan yang dikelompokkan harus sama dalam arti tidak


bertentangan antara satu dengan yang lainnya

b. Jumlah kegiatan

Jumlah kegiatan yang dikelompokkan jangan terlalu banyak, karena akan


memberatkan pelaksanaannya, tetapi juga jangan terlalu sedikit, karena
tidak efisien serta karena ada kemungkinan tergabungnya kegiatan yang
sebenarnya berbeda sehingga dapat menyulitkan organisasi.

4. Mengubah kelompok kegiatan ke dalam bentuk jabatan

Langkah selanjutnya yang dilakukan ialah mengubah kelompok kegiatan


tersebut dalam bentuk jabatan (position classification). Untuk ini dilakukan
beberapa kegiatan sebagai berikut :

a. Analisis tugas

7
Mula-mula lakukanlah analisis tugas (job analysis). Tujuannya ialah untuk
memperjelas tugas setiap kelompok kegiatan. Susun berbagai tugas
tersebut menurut kelompok dan urutannya.

b. Uraian tugas

Setelah analisa tugas selesai, lanjutkan dengan melakukan uraian tugas


(job description). Tujuannya ialah lebih menjelaskan tugas-tugas yang
telah disusun. Jadi pada uraian tugas ini, setiap tugas telah dilengkapi
dengan berbagai keterangan yang dibutuhkan.

c. Penilaian tugas

Setelah uraian tugas selesai dilakukan, lanjutkan dengan penilaian tugas


(job evaluation). Tujuannya ialah mengkaji ulang setiap tugas yang telah
diperinci tersebut apakah ada yang berlebihan dan ataupun masih kurang.
Lakukanlah penyempurnaan seperlunya. Apabila tugas-tugas tersebut telah
jelas, ubahlah dalam bentuk jabatan.

5. Melakukan pengelompokkan jabatan

Jabatan yang dihasilkan dari pekerjaan klasifikasi dapat terlalu berlebihan dan
beraneka ragam. Mudah dipahami bahwa keadaan yang seperti ini tidak akan
menguntungkan. Untuk itu sebagai langkah selanjutnya dilakukan
pengelompokkan jabatan (position grouping).

6. Mengubah kelompok jabatan ke dalam bentuk satuan organisasi

Langkah selanjutnya yang dilakukan ialah mengubah kelompok jabatan


tersebut ke dalam bentuk satuan organisasi. Cara membentuk satuan organisasi
banyak macamnya. Beberapa diantaranya yang penting ialah :

a. Atas dasar kesamaan fungsi dari jabatan

b. Atas dasar kesamaan proses atau cara kerja dari jabatan

8
Contoh pembentukan satuan organisasi berdasarkan kesamaan proses atau
cara kerja ialah bagian pencegahan penyakit, perawatan penderita
rehabilitasi penderita dan lain sebagainya yang seperti ini.

c. Atas dasar kesamaan hasil (produksi) dari jabatan

Satuan organisasi dapat pula dibentuk berdasarkan kesamaan hasil


(produksi). Misalnya bagian produksi obat, bagian produksi bahan
makanan, bagian produksi bahan publikasi dan lain sebagainya yang
seperti ini.

d. Atas dasar kesamaan kelompok masyarakat yang memanfaatkan

Contoh pembentukan satuan organisasi berdasarkan kesamaan kelompok


masyarakat yang memanfaatkan hasil ialah bagian KIA, bagian KB,
bagian UKS dan lain sebagainya yang seperti ini.

e. Atas dasar kesamaan lokasi jabatan

Satuan organisasi dapat pula dibentuk atas dasar kesamaan lokasi dimana
kegiatan tersebut dilakukan. Misalnya kelompok bagian pelayanan
didalam gedung, diluar gedung, di desa, dikota, dan lain sebagainya yang
seperti ini.

f. Kombinasi dari berbagai cara diatas

Satuan organisasi dapat pula dibentuk dengan menggabungkan beberapa


cara diatas.

7. Membentuk struktur organisasi

Apabila satuan organisasi telah berhasil dirumuskan, lanjutkan dengan


menyusun berbagai satuan organisasi tersebut dalam bentuk bagan. Bagan
yang seperti ini dikenal dengan nama struktur organisasi.

Pada waktu membentuk struktur organisasi, perhatikanlah hirarkinya,


pembagian tugas dan wewenang masing-masing serta kemampuan

9
pengawasan yang dimiliki (span of control). Sesuai dengan fitrahnya,
kemampuan pengawasan seseorang selalu bersifat terbatas. Dengan perkataan
lain, jumlah satuan organisasi yang akan diawasi jangan terlalu banyak, tetapi
juga jangan terlalu sedikit. Secara umum disebutkan untuk tingkat pimpinan,
jumlah satuan organisasi yang dapat diawasi paling banyak 4. Sedangkan
untuk tingkat pelaksana, jumlah yang diawasi berkisar antara 8 sampai 12.
Sebab, seperti yang dikemukakan oleh V.A. Graicunas, makin banyak jumlah
subordinat yang diawasi, makin kompleks sifat komunikasi, sehingga
pekerjaan administrasi lebih sulit.

G. PENGEMBANGAN ORGANISASI

Pengembangan organisasi adalah upaya pihak manajer untuk


mengembangkan stafnya (pengembangan daya dari sumber manusia/staf) dengan
harapan untuk lebih meningkatkan kapasitas organisasi yang dpimpinnya untuk
memecahkan masalah. Pengembangan organisasi dapat dilakukan melalui
pengefektifan gaya kepemimpinan manajer, hubungan yang harmonis antara
pimpinan dengan stafnya, meningkatkan kepuasan kerja staf dan semangat
kelompok, kejelasan penyusunan tujuan, dan perbaikan system pencatatan dan
pelaporan.

Hal yang paling pokok dalam fungsi pengorganisasian adalah pembagian


tugas. Jika pembagian tugas sudah dilakukan dengan jelas dan sesuai dengan
kemampuan staf, maka staf akan menjadi suatu kelompok kerja yang kompak.
Melalui pembagian tugas yang jelas dan spesifik, kelompok kerja (working team)
akan mempunyai spesialis tugas yang lebih terarah. Dengan spesialisasi tugas, staf
akan berusaha mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya untuk
melaksanakan tugasnya mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Tugas-
tugas kelompok kerja juga harus didukung dengan dana dan sumber daya lainnya
yang mencukupi.

10
Pengembangan suatu organisasi adalah suatu kegiatan yang perlu dilakuakan
secara terus menerus sehingga akan mampu mendinamisir proses manajemen
karena kegiatan pengembangan ini akan mempunyai dampak untuk lebih memacu
fungsi manajemen lainnya secara berkelanjutan.

11
BAB III

PEMBAHASAN

PENGORGANISASI PROGRAM LAYANAN KESEHATAN

Pengorganisasian dalam pelaksanaan program kesehatan masyarakat dilihat


dari segi perencanaan, koordinator, pelaksanaan uraian tugas, dan pengawasan.
Pengorganisasi program layanan kesehatan yang ada perlu mendapat dukungan dari
dan dimanfaatkan oleh masyarakat.

Beberapa indicator yang digunakan untuk menilai keterlibatan masyarakat


dalam rumah sakit dan puskesmas.

• Indikator kegiatan partisipasi masyarakat

Beberapa indicator kegiatan partisipasi masyarakat antara lain :

- Adanya anggota masyarakat yang menjadi anggota kepengurusan rumah


sakit/puskesmas.
- Adanya akses masyarakat kepada manajemen rumah sakit/puskesmas
- Tersedianya penampungan keluhan masyarakat, kotak saran, pertemuan
berkala wakil masyarakat dengan rumah sakit/puskesmas
- Sumbangan dana masyarakat masyarakat kepada rumah sakit/puskesmas
- Tenaga sukarela masyarakt bekerja di rumah sakit.puskesmas

• Indikator kegiatan koordinasi lintas-sektor

Beberapa indicator yang dapat digunakan untuk menilai koordinasi lintas sector
dalam system kesehatan kabupaten/kota, antara lain :

12
- Berapa banyak program layanan kesehatan primer yang menjadi komponen
integral dari rencana pembangunan local dan kegiatan pembangunan
masyarakaT
- Adanya wakil-wakil sektor terkait kesehatan yang menjadi anggota
kepengurusan rumah sakit/puskesmas
- Dibakukan tatacara lintas sector
- Jumlah kegiatan koordinasi ad-hok dalam system kesehatan kabupaten/kota.

Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi


kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam
melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat
dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang
harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang
bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus
diambil.

Pengorganisasian yang dapat dilakukan dalam perencanaan program kesehatan ialah:

• Bagaimana bentuk tindakan pemberantasan panyakit tidak menular yang akan


dilakukan dan siapa yang akan melakukannya?

• Mengordinir petugas kesehatan yang akan melakukan tahapan pemberantasan


penyakit tidak menular dimasyarakat.

Untuk menjawab point pertama diatas maka tindakan pengorganisasian perencanaan


program kesehatan itu berupa pelaksanaan tugas-tugas oleh bidang-bidang
pemberantasan kesehatan tidak menular yang telah dibentuk sebelumnya oleh
pemerintah terkait yang kemudian akan dilaksanakan oleh bidang-bidang tersebut
misalnya Bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
terdiri dari:

13
1. Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Seksi Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan
pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian kegiatan
pencegahan dan pemberantasan penyakit.

2. Seksi Pengamatan Penyakit dan Imunisasi Seksi Pengamatan Penyakit dan


Imunisasi mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan dan
koordinasi serta pengawasan dan pengendalian kegiatan Pengamatan Penyakit
dan Imunisasi.

3. Seksi Penyehatan Lingkungan Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai


tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan
dan pengendalian kegiatan penyehatan lingkungan.

Dari ketiga contoh diatas merupakan bentuk pengorganisasian dari pernecanaan


program kesehatan dalam rangka pemberantasan penyakit tidak menular.

Kemudian poin kedua ialah cara untuk mengordinir petugas pemberantasan


kesehatan dimasyarakat oleh petugas kesehatan ialah dengan memberdayakan semua
potensi yang ada baik itu dari lingkup kesehatan sendiri maupun dari masyarakat
sendiri.

14
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan & Saran

1. Pengorganisasian dalam pelaksanaan program kesehatan masyarakat


mencakup perencanaan, koordinasi, pelaksanaan urian tugas, pengawasan dan
penambahan tugas rangkap non profesi kesehatan.

2. Cakupan pelaksanaan program kesehatan masyarakat pada umumnya


baik, namun ada beberapa program kesehatan lainnya yang masih rendah.

15
DAFTAR PUSTAKA

• Azwar, Azrul.1996.Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta :Binarupa


Aksara.

• Departemen Kesehatan RI. 2004. Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan


Masyarakat. Jakarta.

• Muninjaya. 2004. Manajemen Kesehatan.Jakarta : EGC

• Pohan, Imbalo S. 2006 .Jaminan Mutu Layanan Kesehatan : Dasar-dasar


Pengertian & Penerapan. Jakarta : EGC.

• Salim, Ridwan.2010. Perencanaan Program Kesehatan Melalui Fungsi


Manajemen ( Poace ). http://ingo1.wordpress.com/2010/05/29/perencanaan-
program-kesehatan-melalui-fungsi-manajemen-poace/. Diakses tanggal 1
November 2010:19.35 WITA.

16

You might also like