You are on page 1of 11

Sejarah

Kelas XI IPS
Semester II
Paham Liberalisme,Sosialisme,Nasionalisme,Pan-Islamisme,dan
Demokrasi serta Kesadaran Berbangsa di Asia dan Afrika
 Nasionalisme
adalah paham yang memandang bahwa kelompok-kelompok di
suatu bangsa memiliki kesamaan budaya, bahasa, wilayah, cita-cita
dan tujuan.
 Liberalisme
adalah paham yang mengutamakan kemerdekaan individu sebagai
pangkal dari kebahagiaan hidup.
 Sosialisme
adalah paham yang tidak memusatkan perhatiannya pada
individu, tetapi pada masyarakat secara keseluruhan.
 Pan-Islamisme
adalah paham atau cita-cita manifestasi dari prinsip Islam
mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan antara umat Islam di
seluruh dunia.
 Demokrasi
adalah suatu pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat.
Faktor-Faktor yang Memicu Kesadaran
Bersama Bangsa-Bangsa di Asia dan Afrika
» Adanya kenangan kejayaan di masa lalu.
» Adanya unsur persamaan dalam bangsa,
seperti:agama, bahasa, adat istiadat, dan nasib
hidup terjajah.
» Munculnya tokoh atau kelompok-kelompok
terpelajar di Asia dan Afrika.
» Kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905
juga membangkitkan semangat bangsa-bangsa
lainnya di kawasan Asia dan Afrika untuk
menentang kolonialisme dan imperialisme barat.
» Berkembangnya komunikasi massa melalui media
seperti surat kabar dan buku-buku yang berisikan
ide-ide pembaharuan (nasionalisme).
Perkembangan Beberapa Gerakan
Kebangsaan di Asia dan Afrika
A. Gerakan Kebangsaan di Filipina
Pergerakan nasional di Filipina berawal dari munculnya Liga
Filipina yang dipimpin oleh Jose Rizal pada tahun 1982. Liga
Filipina dibentuk untuk melawan dominasi penjajahan Spanyol
di Filipina. Jose Rizal ditangkap dan dihukum mati oleh
pemerintah Spanyol karena dituduh mendalangi Gerakan
Katipunan. Lalu perjuangan dilanjutkan oleh Emilio Aguinaldo
yang berlangsung pada tahun 1898. Ketika terjadi perang antara
Spanyol dan Amerika, Aguinaldo membangun aliansi dengan
Amerika Serikat dengan tujuan menggempur Spanyol. Setelah
Spanyol kalah, Aguinaldo melakukan perang gerilya melawan
Amerika Serikat selama 4 tahun hingga Ia ditangkap pada tahun
1898. Dekolonisasi Amerika Serikat di Filipina berlangsung
pada 4 Juli 1946. Amerika Serikat menyerahkan kedaulatan
kepada Filipina dan mengangkat Manuel Royas Y. Acuna
sebagai presiden pertama Filipina.
B. Gerakan Kebangsaan di Malaysia
 Malaysia merupakan negara yang pernah mengalami kolonialisasi
dari Inggris. Perjuangan kemerdekaan di Malaysia sedikit
terhalang dengan adanya friksi antar-etnis yang terdapat di
Malaya(sebelum menjadi Malaysia). Mereka membentuk sebuah
partai aliansi yang meliputi ketiga etnis yang terdapat di Malaya
waktu itu. Aliansi ini terdiri dari United Malaya National
Organization (UMNO) yang terdiri dari orang-orang Melayu,
Malayan Chinese Associaton yang terdiri dari masyarakat
keturunan Tionghoa, dan Malayan Indian Congress yang berisi
orang-orang keturunan India. Hasil dari pemilu ini adalah
dibentuknya konstitusi yang disusun oleh pemerintahan kolonial
Inggris beserta Partai Aliansi yang mendapat suara mayoritas di
Malaysia. Bentuk negara federal pun kemudian diusung dengan
sistem parlemen 2 kamar yang terdiri atas badan pilihan rakyat
dan badan bentukan parlemen. Pada tahun 1957, Federasi Malaya
memperoleh kemerdekaan dari Inggris.
C. Gerakan Kebangsaan di Vietnam
 Pada awal tahun 1920-an pergerakan nasionalisme Vietnam,
melalui kekuatan partai, mulai menuntut reformasi dan
kemerdekaan. Pada tahun 1930, Nguyen Tat Thanh, atau
dikenal dengan nama Ho Chi Minh, seorang revolusioner
yang terlatih di Moskow, mendirikan Indochinese
Communist Party (ICP). Setelah berkelana ke berbagai
negara dan mengembangkan paham komunisnya, Ho Chi
Minh kembali ke Vietnam pada tahun 1941. Ia menjadi
pelopor atas berdirinya gerakan kemerdekaan yang
berhaluan komunis dengan nama Viet Minh. Organisasi ini
memulai aksinya dengan melawan pasukan militer Jepang
yang menganeksasi Indocina, khususnya Vietnam. Lalu
pada bulan Oktober 1945, Prancis kembali menyerang
Vietnam. Namun penyerangan itu dapat dikalahkan.
Negoisasi dilaksanakan di Jenewa dan menghasilakn
kesepakatan damai serta hengkangnya Prancis dari
Vietnam. Kesepakatan itu juga membagi Vietnam menjadi
dua wilayah yaitu Vietnam Utara dan Vietnam Selatan.
Akan tetapi pada tahun 1956, Vietnam bersatu kembali.
D. Gerakan Kebangsaan di India
 Dalam upaya meletakkan kekuasaan di India, Inggris
mengambil langkah-langkah seperti mendirikan
perkumpulan dagang yang disebut EIC (East India
Company) pada tahun 1600. EIC merupakan perkumpulan
dagang yang memiliki hak Oktrooi. Pemberontakan di
kalangan militer pecah pada tahun 1857-1859.
pemberontakan ini dikenal dengan nama pemberontakan
Sepoy, tetapi pemberontakan itu dapat dipadamkan. Sejak
saat itu, kaum nasionalis India menyadari realitas
bangsanya, seperti: rakyat India telah sangat menderita
akibat penjajahan Inggris, para pemuka India tetap tidak
diperbolehkan untuk ikut memerintah di negerinya sendiri,
bertambahnya jumlah elite terpelajar di India yang telah
mengenal kehidupan Eropa dan memahami aliran-aliran
baru yang sedang berkembang di Eropa, kemungkinan
memiliki pemerintahan sendiri sebagaimana yang terjadi
pada Kanada yang diberi status dominion oleh Inggris,
adanya perbedaan kebudayaan Inggris dengan kebudayaan
India, kemenangan Jepang atas Rusia pada 1905 yang
menyadarkan mereka akan kekuatan bangsa kulit berwarna,
dan kekuatan pasukan India berhasil dibuktikan dalam
Perang Dunia I dan II.
1. Ahimsa: gerakan yang mengutamakan sikap anti-
kekerasan.
2. Satyagraha: gerakan yang mendidik rakyat India
untuk tidak bekerja sama dalam segala bentuk urusan
yang berhubungan dengan pemerintahan penjajah
kolonial Inggris.
3. Hartal: gerakan yang menekankan pada aksi
pemogokan kerja oleh rakyat India.
4. Swadesi: gerakan yang mengutamakan aksi
pemboikotan dan penolakan seluruh produk-produk
buatan Inggris, khususnya tekstil.
5. Suaraji: membentuk pemerintahan sendiri.

5 Konsep Utama Mahatma Gandhi


E. Gerakan Kebangsaan di Mesir
 Pada tahun 1798, tentara Prancis mendarat di Mesir
dan menguasai Mesir sampai tahun 1801. Mesir
dapat melakukan pembangunan dan modernisasi
setelah Prancis kembali ke negerinya. Pembangunan
ini dipimpin oleh Mohammad Ali. Namun, Mesir
mengalami kemunduran setelah Mohammad Ali
wafat dan Inggris dengan mudah menguasai Mesir.
Lalu, dilanjutkan oleh Mustafa Kamil yang
mendapat dukungan dari Abbas II penguasa Mesir.
Namun, usaha Mustafa Kamil belum berhasil. Tahun
1922, Inggris mengeluarkan Unilateral untuk
melindungi kepentingannya. Ketidakpuasan
terhadap pemerintah dengan dilakukannya kudeta
pada pemerintahan Raja Fuad I yang kemudian
digantikan oleh Faruk I. Pemerintahan mengalami
kekacauan karena kudeta yang dilakukan oleh
Mohammad Naguib dan Ia mengubah Kerajaan
Mesir menjadi republik dengan presiden
pertamanya adalah Mohammad naguib.
Kehidupan Kekotaan dan Munculnya
Pergerakan Kebangsaan Indonesia
 Kaum Terpelajar dan Kaum Profesional
Kemunculan kaum elite nasional tidak lepas dari perkembangan kota-
kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Di
kota-kota ini, berdiri berbagai lembaga pendidikan yang menarik
minat kaum muda dari berbagai daerah untuk datang dan menimba
ilmu. Proses transfer pemikiran dan ide-ide seperti ini lambat laun
menumbuhkan rasa persatuan, rasa senasib, dan semangat untuk
memperbaiki bangsa. Rasa persatuan ini memupuskan identitas
kedaerahan yang kemudian melebur menjadi satu tujuan, yaitu
Indonesia merdeka.
 Peranan Pers Nasional Indonesia
Perkembangan pers di Indonesia telah dimulai pada abad ke-18.
Ketika itu, beberapa surat kabar berbahasa Belanda mulai muncul di
Indonesia, seperti De Bataviase yang terbit pada tahun 1744.
Keterkaitan antara Peranan Kaum Terpelajar dan Pers Indonesia

 Kaum terpelajar dan pers Indonesia adalah kelompok masyarakat


Indonesia yang pertama-tama menyadari nasib buruk bangsanya.
 Dalam kaitannya dengan menumbuhkembangkan kesadarn
nasional, pers juga berperan penting sebagai pihak yang
mentransfer ide-ide kemerdekaan, sekaligus menjadi sarana
terpenting dalam menyebarluaskan kesadaran nasional.
 Tumbuhnya media-media pers nasional Indonesia menjadi tonggak
awal dari kebebasan menyatakan pendapat dan hak untuk
memperoleh informasi ari setiap warga negara Indonesia.
 Peningkatan kesadaran diri dan emansipasi masyarakat Indonesia
untuk menciptakan sebuah tatanan sosial yang lebih baik
merupakan tujuan dasar dari intelektualitas kaum terpelajar dan
pers Indonesia.

You might also like