You are on page 1of 7

A.

ILMU POLITIK
1. PENGERTIAN ILMU POLITIK

Ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari suatu segi khusus dari kehidupan masyarakat yang
menyangkut soal kekuasaan. Secara umum ilmu politik ialah ilmu yang mengkaji tentang hubungan
kekuasaan, baik sesama warga Negara, antar warga Negara dan Negara, maupun hubungan sesama
Negara. Yang menjadi pusat kajiannya adalah upaya untuk memperoleh kekuasaan,usaha
mempertahankan kekuasaan, pengunaan kekuasaan tersebut dan juga bagaiman menghambat pengunan
kekuasaan.

Ilmu politik mempelajari beberapa aspek, seperti :

a. Ilmu politik dilihat dari aspek kenegaran adalah ilmu yang memperlajari Negara, tujuan Negara,
dan lembaga-lembaga Negara serta hubungan Negara dengan warga nwgaranya dan hubungan antar
Negara.

b. Ilmu politik dilihat dari aspek kekuasaan adalah ilmu yang mempelajari ilmu kekuasaan dalam
masyarakat, yaitu sifat, hakikat, dasar, proses, ruang lingkup, dan hsil dari kekuasaan itu.

c. Ilmu politik dilihat dari aspek kelakuan politik yaitu ilmu yang mempelajari kelakuan politik
dalam system politik yang meliputi budaya politik, kekuasaan, kepentingan dan kebijakan.

Konsep-konsep pokok yang dipelajari dalam ilmu politik :

a. Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempeunyai kekuasaan tertinggi yang
sah dan ditaati oleh rakyatnya

b. Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau suatu kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku
orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelakunya

c. Pengambilan keputusan adalah membuat pilihan diantara beberapa alternative sedangkan istilah
pngambilan keputusan menunjukkan pada proses yang terjadi sampai keputusan itu tercapai

d. Kebijakan umum adalah kumpulan keputusan yang diambil oleh seseorang pelaku atau kelompok
politik dalam usaha memilih tujuan-tujuan dan cara-cara untuk mencapai tujuan-tujuan itu.

e. Pembagian adalah pembagian dan penjatahan dari nilai-nilai dalam masyarakat, yang ditekankan
bahwa pembagian selalu tidak merata sehingga timbul konflik

2. BIDANG-BIDANG KAJIAN ILMU POLITIK


1. teori ilmu politik yang meliputi teori politik dan sejarah perkembangan ide-ide politik

2. lembaga-lembaga politik yang meliputi UUD, pemerintahan nasional, pemerintahan daerah dan
lokal, fungsi ekonomi dan social dari pemerintah dan perbandingan lembaga-lembaga politik

3. partai politik, organisasi kemasyarakatan, pendapat umum, partisipasi warga Negara dalam
pemerintahan dan administrasi

4. hubungan internasional yang meliputi politik internasional, organisasi-organisasi dan administrasi


internasional dan hokum internasional
• Perkembangan dan Definisi Ilmu Politik

Apabila ilmu politik dipandang semata-mata sebagai salah satu cabang dari ilmu-ilmu sosial yang
memiliki dasar, rangka, fokus, dan ruang lingkup yang jelas, maka dapat dikatakan bahwa ilmu politik
masih muda usianya karena baru lahir pada akhir abad ke-19. pada tahap itu ilmu politik berkembang
secara pesat berdampingan dengan cabang-cabang ilmu sosial lainnya, seperti sosiologi, antropologi,
ekonomi, dan psikologi, dan dalam perkembangan ini mereka saling mempengaruhi.

Akan tetapi, apabila ilmu politik ditinjau dalam rangka yang lebih luas, yaitu sebagai pembahasan
secara rasional dari berbagai aspek negara dan kehidupan politik, maka ilmu politik dapat dikatakan
jauh lebih tua umurnya. Bahkan ia sering dinamakan ilmu sosial yang tertua di dunia. Pada taraf
perkembangan itu ilmu politik banyak bersandar pada sejarah dan filsafat.

Di Indonesia kita mendapati beberapa karya tulis yang membahas masalah sejarah dan kenegaraan,
seperti misalnya Negarakertagama yang ditulis pada masa Majapahit sekitar abad ke-13 dan ke-15
Masehi dan Babad Tanah Jawi. Sayangnya di negara-negara Asia tersebut kesusastraan yang mencakup
politik mulai akhir abad ke-19 telah mengalami kemunduran karena terdesak oleh pemikiran Barat
yang dibawa oleh negara-negara seperti Inggris, Jerman, Amerika Serikat, dan Belanda dalam rangka
imperialisme.

Di negara-negara benua Eropa seperti Jerman, Austria, dan Prancis bahasan mengenai politik dalam
abad ke-18 dan ke-19 banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum dan karena itu fokus perhatiannya adalah
negara semata-mata. Bahasan mengenai negara termasuk kurikulum Fakultas Hukum sebagai mata
kuliah Ilmu Negara (Staatslehre). Di Inggris permasalahan politik dianggap termasuk filsafat, terutama
moral philosophy, dan bahasannya dianggap tidak dapat terlepas dari sejarah. Akan tetapi dengan
didirikannya Ecole Libredes Sciances Politiques di Paris (1870) dan London School of Economics and
Political Science (1985) , ilmu politik untuk pertama kali di negara-negara tersebut dianggap sebagai
disiplin tersendiri yang patut mendapat tempat dalam kurikulum perguruan tinggi. Namun demikian,
pengaruh dari ilmu hukum, filsafat dan sejarah sampai perang dunia II masih tetap terasa.

• Ilmu Politik Sebagai Ilmu Pengetahuan (Science)

Adakalanya dipersoalkan apakah ilmu politik merupakan suatu ilmu pengetahuan (science) atau tidak,
dan disangsikan apakah ilmu politik memenuhi syarat sebagai ilmu pengetahuan. Soal ini menimbulkan
pertanyaan: apakah yang dinamakan ilmu pengetahuan (science) itu? Karakteristik ilmu pengetahuan
(science) ialah tantangan untuk menguji hipotesis melalui eksperimen yang dapat dilakukan dalam
keadaan terkontrol (controlled circumstances) misalnya laboratorium. Berdasarkan eksperimen-
eksperimen itu ilmu-ilmu eksakta dapat menemukan hukum-hukum yang dapat diuji kebenarannya.

Jika definisi ini dipakai sebagai patokan, maka ilmu politik serta ilmu-ilmu sosial lainnya belum
memenuhi syarat, karena sampai sekarang belum ditemukan hukum-hukum ilmiah seperti itu. Mengapa
demikian? Oleh karena yang diteliti adalah manusia dan manusia itu adalah makhluk yang kreatif, yang
selalu didasarkan atas pertimbangan rasional dan logis, sehingga mempersukar usaha untuk
mengadakan perhitungan serta proyeksi untuk masa depan. Dengan kata lain perilaku manusia tidak
dapat diamati dalam keadaan terkontrol.

• Definisi Ilmu Politik


Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari politik atau politics atau kepolitikan. Politik adalah usaha
menggapai kehidupan yang baik. Di Indonesia kita teringat pepatah gemah ripah loh jinawi. Orang
Yunani Kuno terutama Plato dan Aristoteles menamakannya sebagai en dam onia atau the good life.

Mengapa politik dalam arti ini begitu penting? Karena sejak dahulu kala masyarakat mengatur
kehidupan kolektif dengan baik mengingat masyarakat sering menghadapi terbatasnya sumber daya
alam, atau perlu dicari satu cara distribusi sumber daya agar semua warga merasa bahagia dan puas. Ini
adalah politik.

Bagaimana caranya mencapai tujuan dengan berbagai cara, yang kadang-kadang bertentangan dengan
satu sama lainnya. Akan tetapi semua pengamat setuju bahwa tujuan itu hanya dapat dicapai jika
memiliki kekuasaan suatu wilayah tertentu (negara atau sistem politik). Kekuasaan itu perlu dijabarkan
dalam keputusan mengenai kebijakan yang akan menentukan pembagian atau alokasi dari sumber daya
yang ada.

Dengan demikian kita sampai pada kesimpulan bahwa politik dalam suatu negara (state) berkaitan
dengan masalah kekuasaan (power) pengambilan keputusan (decision making), kebijakan publik
(public policy), dan alokasi atau distribusi (allocation or distribution).

Politik adalah perebutan kekuasaan, kedudukan, dan harta (Politics at its worst is a selfish grab for
power, glory and riches).

Di bawah ini ada dua sarjana yang menguraikan definisi politk yang berkaitan dengan masalah konflik
dan konsensus.

1. Menurut Rod Hague et al.: “politik adalah kegiatna yang menyangkut cara bagaimana kelompok-
kelompok mencapai keputusankeputusan yang bersifat kolektif dan mengikat melalui usaha untuk
mendamaikan perbedaan-perbedaan di antara anggota-anggotanya.

2. Menurut Andrew Heywood: “Politik adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk membuat,
mempertahankan , dan mengamandemenkan peraturan-peraturan umum yang mengatur
kehidupannya, y ang berarti tidak dapat terlepas dari gejala konflik dan kerja sama.

Perbedaan-perbedaan dalam definisi yang kita jumpai disebabkan karena setiap sarjana meneropong
hanya satu aspek atau unsur dari politik. Unsur ini diperlukannya sebagai konsep pokok yang akan
dipakainya untuk meneropong unsur-unsur lain. Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa
konsep-konsep itu adalah:
1. Negara (state)
2. Kekuasaan (power)
3. Pengambilan keputusan (decision making)
4. Kebijakan (policy, beleid)
5. Pembagian (distribution)

• Bidang-bidang Ilmu Politik

Dalam contemporary Political Science, terbitan Unesco 1950, ilmu politik dibagi menjadi empat
bidang.
1. Teori Politik
2. Lembaga-lembaga politik
3. Partai-partai, golongan-golongan (groups), dan pendapat umum
4. Hubungan internasional

Read more: http://a2i3s-c0ol.blogspot.com/2008/09/sifat-arti-dan-hubungan-ilmu-


politik.html#ixzz15GWbZaK8
Ilmu Politik
Didalam hidup bernegara sudah lazimnya jika politik menjadi suatu pembicaraan yang hangat,
kebanyakan masyarakat pada umumnya menilai perpolitikan itu kotor.
Bahkan masyarakat mengklaim setiap individu yang telah berbaju politik terkesan kotor, koruptor dan
dianggap kaum munafik.

Pemikiran- pemikiran seperti ini telah tertanam pada setiap masyarakat baik berjenis pria atau wanita,
anak- anak bahkan remaja- remaji. Faktor penyakit ini disebabkan kurangnya bimbingan ilmu politik
terhadap masyarakat sekitar.

Nah, untuk mencegah penyakit yang berwabah ini diperlukan beberapa siraman kesejukan melalui ilmu
tersebut, Ada beberapa definisi yang diberikan oleh para philosophy tentang ilmu politik, diantaranya:

1. Menurut Bluntschli, Garner dan Frank Goodnow menyatakan bahwa ilmu politik adalah ilmu yang
mempelajari lingkungan kenegaraan.

2. Sedangkan pendapat Seely dan Stephen leacock, ilmu politik merupakan ilmu yang serasi dalam
menanggani pemerintahan.

3. Dilain pihak pemikir francis seperti Paul Janet menyikapi ilmu politik sebagai ilmu yang mengatur
perkembangan Negara begitu juga prinsip- prinsip pemerintahan, Pendapat ini didukung juga oleh R.N.
Gilchrist.

4. Disisi lain, Lasswell menyetujui ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari pengaruh dan kekuasaan.

Dari beberapa definisi diatas sudah jelas bahwa ilmu politik sangat diperlukan didalam satu Negara,
Dimana perbedaan pendapat hampir terkesan sama. Tapi perlu diketahui pendapat yang paling utama
merupakan paling luas dan tepat, yang mana dikatakan bahwa ilmu politik, ilmu yang mempelajari
tentang Negara, Dimana berartikan luas dan mencakup secara keseluruhan.

Perlu kita ketahui setiap ilmu pada dasarnya murni dan baik, itupun kalau sang pemakai cenderung
lurus dan jujur. Ilmu politik yang telah berumur kira- kira 2500 tahun ini dibentuk oleh para ilmuwan
philosophy jelas memiliki banyak mamfaat.

Intisarinya Ilmu politik sangatlah berbeda dengan para pelakonnya, yang mana aktor politik berlakon
layaknya musik berlaju, Mereka tidak mau tau apakah itu benar atau salah yang jelas dramanya selesai.

Sedangkan jika membaca dan meneliti theori, jangkauan dan tujuan ilmu politik sendiri sangatlah
berbeda. Ilmu politik memberikan cara dalam bernegara dengan baik, Tapi sayangnya para executive
membawanya kejalan yang berlumpur.

Tidaklah salah anggapan rakyat terhadap perpolitikan sekarang ini, yang mana terlihat jelas kotor,
koruptor bahkan terkesan melenceng dari ajaran ilmu tersebut. Solusinya amatlah diperlukan gambaran
pemimpin- pemimpin yang bijaksana, adil, jujur dan memiliki kecakapan yang luas.

Jika Negara telah memiliki kriteria pemimpin diatas maka Negara tersebut akan berkembang pesat,
damai dan sejahtra, sedangkan kuncinya terdapat pada rakyat pula, siapa yang akan dipilih itulah
tombaknya.

You might also like