Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
PERSALINAN NORMAL
a. Pengertian
uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui
jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan atau tanpa bantuan (kekuatan
lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu (Buku Acuan APN, 2002, hal
2-1).
b. Etiologi
5. Induksi partus.
(Muchtar, 1998)
2. Pengaruh prostaglandin
3. Struktur uterus
4. Sirkulasi uterus
c. Fisiologi
1) Kala I
a. Fase laten
b. Pemeriksaan Umum :
kemih.
c. Pemeriksaan Abdomen :
d. Pemeriksaan vagina :
e. Pemeriksaan Penunjang :
f. Perubahan psikososial
b. Fase aktif
Penggunaan Partograf
untuk :
1. Kesejahteraan janin
pemeriksaan dalam).
2. Kemajuan persalinan
jam).
3. Kesejahteraan ibu
Wanita merasa hendak buang air besar karena tekanan pada rektum.
jam.
kontraksi
atau vaginanya
Kala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan
30 menit). Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dan fundus uteri
1998).
Tanda dan gejala kala IV : bayi dan plasenta telah lahir, tinggi
perdarahan yang terjadi setiap 15 menit dalam satu jam pertama dan
setiap 30 menit dalam satu jam kedua kala IV. Jika ada temua yang
Multigravida :
Primigravida Multigravida
Kala I 10 – 12 jam 6-8 jam
Kala II 1-1,5 jam 0,5-1 jam
Kala III 10 menit 10 menit
Kala IV 2 jam 2 jam
Jumlah (tanpa memasukkan 12-14 jam 8-10 menit
kala IV yang bersifat
observasi)
berikut :
2. Perdarahan pervaginam,
minggu),
minggu),
7. Ikterus,
8. Anemia berat,
9. Tanda/gejala infeksi,
18. Syok.
persalinan.
(Wiknjosastro, 2005)
1) Pengertian
c. Descensus = penurunan
d. Fleksi
kebawah.
Gambar fleksi kepala janin menurut kopple
f. Defleksi
dagu.
luar
(Cunningham, 2005)
d. Prosedur Diagnostik
1) Tanyakan :
cairan ketuban
c) Riwayat kehamilan
d) Riwayat medik
e) Riwayat sosial
2) Pemeriksaan Umum :
c) Kandung kemih
3) Pemeriksaan Abdomen :
c) Kontraksi
d) Penurunan Kepala
e) Letak janin
f) Besar janin
5) Pemeriksaan Penunjang :
e. Penatalaksanaan
Kala I
persalinan
3) Memberikan cairan/nutrisi
Ibu harus berkemih paling sedikit setiap 2 jam atau lebih sering
mengakibatkan :
persalinan
5) Pencegahan infeksi
dan kematian ibu dan bayi baru lahir. Upaya dan ketrampilan
berkemih
10) Letakkan satu tangan dikepala bayi agar defleksi tidak terlalu
cepat
12) Jika kepala telah lahir, usap dengan kasa dari lendir dan darah
sendirinya
seluruhnya lahir.
Kala III
bayi lahir.
tali pusat kebawah lalu keatas sesuai dengan kurve jalan lahir
lahir
Kala IV
dehidrasi
4) Periksa kontraksi uterus dan tanda vital ibu setiap 15 menit pada
kontraksi
Tindakan
Temuan
Parameter Tindakan Mandiri dengan
Abnormal
Dokter
Tekanan > 149/90 mmHg Rujuk ibu dengan Sama
preeklampsia dokter.
Temperatur > 38ºC Kompres, rehidrasi, rujuk Sama
seperti
tanpa
dokter.
Nadi > 100x/mnt Rehidrasi, rujuk Sama
seperti
tanpa dokter
DJJ <100x/mnt atau Rehidrasi, ganti posisi ibu Sama
waspada rujuk
Serviks Partograf Rehidrasi, rujuk Sama
Kala I
1. Fase laten
terjadi.
2. Fase aktif
Kala II
dorongan.
Kala III
kelelahan.
Kala IV
bayinya.
a. Posisi
1) Prognosa
2) Komplikasi
c) Retensio plasenta
d) Inversio uteri
f) Ruptura uteri
h) Hematoma obstetric
BAB II
TINJAUAN KASUS
DOKUMENTASI KALA I
Hari/Tanggal : Senin, 01 Februari 2010
Waktu : 21.30 wita
Tempat : Ruang Bersalin Puskesmas Karang Taliwang
I. PENGUMPULAN DATA
A. Data Subyektif
1. Identitas
Biodata Istri Suami
Nama Ny “N” Tn “M”
Umur 30 tahun 37 tahun
Suku Sasak Sasak
Agama Islam Islam
Pendidikan SD SMP
Pekerjaan Dagang Tukang
Alamat Monjok Culik
Tanggal masuk : 01 Februari 2010 pukul: 21.30 wita
Tanggal pengkajian : 01 Februari 2010 pukul: 21.30 wita
2. Keluhan Utama
Ibu datang mengeluh sakit pinggang menjalar ke perut bagian bawah
ingin melahirkan.
b. Eliminasi
Eliminasi Selama hamil Menjelang Persalinan
BAB BAK BAB BAK
Frekuensi 1x/hari 7-8x/hari 1x/hari 7-8x/hari
Jumlah Normal Normal Normal Normal
Konsistensi Padat – Cair Padat lunak Cair
lunak
Kesulitan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
BAB/BAK 01-02-2009 01-02-2009
Terakhir Pukul 08.00 Pukul 21.30
wita wita
8. Memastikan persiapan :
a. Lingkungan : menutup tirai dan menjaga keprivasian ruangan
tempat ibu akan bersalin, menyiapkan tempat
sampah infeksiosus dan non infeksiousus, air DTT,
larutan klorin 0,5%.
b. Ibu : melonggarkan BH ibu, menyiapkan kain untuk alas
dan selimut ibu, serta minuman yang manis-manis
untuk persiapan tenaga mengedan.
c. Pakaian bayi : kain, lampin, baju, popok, sarung tangan dan sarung
kaki dalam satu rangkaian.
d. Alat partus : klem ½ kocher, 1 gunting tali pusat, kassa, benang
tali pusat, balon penghisap lendir, handscoon, spuit
3 cc dan uterotonika: oksitosin 10 IU, vitamin K dan
spuit 1 cc serta salep mata
Persiapan heating : nalvudder, pinset
anatomis, jarum jahit, benang catgut, betadin,
bengkok, dan lidocaine.
9. Memberitahu keluarga atau orang terdekat agar mendampingi ibu
selama proses persalinan berlangsung.
VII. EVALUASI
Tanggal : 01 – 02 – 2010 pukul: 22.15 wita
1. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan bahwa keadan ibu dan janinnya baik
dan saat ini pembukaannya sudah lengkap (10 cm).
2. Ibu memahami tentang semua yang disarankan dan bersedia
melakukannya.
3. Ibu merasakan sakit pinggang sampai ke perut bagian bawah, ingin
meneran dan ada rasa seperti ingin BAB.
4. k/u ibu baik, kesadaran composmentis, tanda vital: TD = 120/90 mmHg,
Nadi : 84x/menit, Suhu : 36oC, Respirasi : 20x/menit.
5. His terakhir yaitu 4x dalam 10 menit lamanya 55 detik, intensitas kuat.
6. DJJ positif 136x permenit, teratur 11 – 11 – 12.
7. VT 10 cm, eff 100%, ketuban negatif, uuk di depan, penurunan kepala
HIII+, tidak teraba bagian kecil janin atau tali pusat.
DOKUMENTASI KALA II (Tanggal 02 – 02 – 2010 pukul: 00.30 wita)
I. PENGUMPULAN DATA DASAR
A. Subyektif
Ibu mengatakan ingin mengejan
Ibu mengatakan ingin BAB
Ibu mengatakan sakit perut dan pinggang yang semakin kuat
B. Obyektif
Ada dorongan untuk mengejan, tekanan anus (+), perineum
menonjol, vulva membuka, pengeluaran lendir campur darah
semakin banyak.
His semakin kuat lamanya 55 detik, frekuensi 4x dalam 10 menit,
DJJ (+), irama teratur 11 – 11 – 12, frekwensi : 136x/menit
VT = 10 cm, eff = 100%, ket (-), teraba kepala, uuk di depan, Kep
HIII+, tidak teraba bagian terkecil janin/tali pusat.
TD: 120/90 mmHg, N: 84x/mnt, S: 36oC, R: 20x/mnt
V. RENCANA ASUHAN
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan.
2. Berikan dukungan moril pada ibu
3. Bimbing ibu cara mengedan yang baik.
4. Tolong persalinan sesuai dengan langkah APN
VI. PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : Selasa, 02 Februari 2010
Pukul : 00.40 wita
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa keadaan umum ibu
baik. Keadaan janin ibu baik, posisi normal dan bunyi jantung teratur,
dan memberitahu ibu bahwa sebentar lagi akan melahirkan karena
pembukaan sudah lengkap. Sakit pinggang sampai ke perut bagian
bawah masih terjadi karena kepala bayi ibu terus turun pada jalan lahir,
sehingga ibu akan mengalami sakit pinggang dan perut bagian bawah.
2. Menganjurkan kepada keluarga untuk memberi dukungan moril dan
meminta keluarga untuk menemani selama proses persalinan.
3. Membimbing cara meneran yang baik seperti saat diberikan informasi
awal tentang tehnik meneran.
4. Menolong persalinan sesuai dengan langkah APN
· Mengamati tanda dan gejala kala II yaitu keinginan untuk meneran,
tekanan pada anus <ibu merasa seperti ingin BAB>, perineum
menonjol, vulva membuka.
· Memastikan perlengkapan, bahan dan obat-obatan, mematahkan
ampul oksitosin 10 IU dan menempatkan tabung suntik steril 3 cc
kedalam wadah partus set.
· Menggunakan celemek, cuci tangan, lalu menggunakan handscoen.
Memasukkan oksitosin ke dalam tabung suntik.
· Membersihkan vulva dan perinium dengan kapas DTT, kemudian
melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan
lengkap.
· Mendekontaminasi sarung tangan yang telah digunakan untuk
pemeriksaan dalam ke dalam larutan clorin 0,5 % dan merendamnya
selama 10 menit.
· Memeriksa DJJ untuk memastikan bahwa DJJ dalam Batas normal
dan ternyata DJJnya (+) frekuensi 136x/menit, irama teratur 11-11-12
· Memberitahu ibu bahwa pembukaaan sudah lengkap dan keadaan
janinnya baik. Membantu ibu dalam posisi yang nyaman yaitu
meminta bantuan kepada keluarga untuk membantu ibu dalam posisi
setengah duduk.
· Melakukan pimpinan untuk meneran saat ibu mempunyai dorongan
yang kuat untuk meneran dan menganjurkan ibu untuk istirahat jika
sakit perutnya berhenti.
· Pada saat kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 — 6
cm, meletakkan handuk bersih diatas perut ibu untuk mengeringkan
bayinya, dan meletakkan kain yang bersih di bawah bokong.
· Membuka partus set
· Memakai sarung tangan steril atau DTT.
· Melindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain tali,
meletakkan tangan yang lain di kepala bayi dan sehingga tidak terjadi
defleksi yang terlalu cepat. Perineum ibu diepisiotomi karena kaku.
Menganjurkan ibu untuk meneran sekuat tenaga hingga lahir kepala
bayi.
· Memeriksa lilitan tali pusat dan ternyata tidak ada lilitan tali pusat
· Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
spontan
· Menempatkan kedua tangan dalam posisi biparietal kemudian
melahirkan bahu depan dengan menarik perlahan ke arah bawah
untuk melahirkan bahu depan. Selanjutnya mengangkat kepala bayi
ke arah atas untuk melahirkan bahu belakang.
· Setelah kedua bahu dilahirkan, tangan kiri menelusuri badan bayi
dari bahu hingga menyelipkan telunjuk tangan kiri di antara
pergelangan kaki, sedangkan tangan kanan menyangga kepala, leher
dan bahu bayi
· Setelah keseluruhan badan bayi lahir, pegang bayi bertumpu pada
tangan sedemikian rupa sehingga menghadap kearah penolong,
kemudian melakukan penilaian awal pada bayi yang meliputi apakah
menangis atau bernapas tanpa kesulitan? (ya), apakah warna kulit
bayi kemerahan? (ya), apakah bayi bergerak aktif? (ya). Selanjutnya
dilakukan penilaian APGAR pada 1 menit pertama dan 5 menit
kedua :
Tabel Apgar Score
Aspek yang 1 menit Nilai 5 menit Nilai
dinilai
Appearance Esktremitas biru, wajah 1 Seluruh tubuh 2
merah kemerahan
Pulse rate >100 x/ menit 2 > 100 x / menit 2
Grimance Bersin 2 Bersin 2
Activity Fleksi sedikit 1 Fleksi sedikit 1
Respiration Teratur, menangis kuat 2 Teratur, menangis kuat 2
Jumlah 8 9
· Mengeringkan seluruh tubuh bayi, kecuali tangan bayi, mengganti
handuk basah dengan kain yang kering kemudian dibiarkan di atas
perut ibu untuk IMD
· Pastikan tidak ada bayi kedua.
VIII. EVALUASI
Hari/tanggal : Selasa, 02 Februari 2010
Waktu : Pukul 00.45 Wita
1. Bayi lahir, jenis kelamin perempuan, lahir spontan langsung menangis,
hidup, bernafas tanpa kesulitan,warna kulit kemerahan , tonus otot baik,
seluruh tubuh kemerahan, A-S: 8-9
2. TFU sepusat dan tidak ada bayi kedua.
3. Ibu mengatakan merasa senang dengan kelahiran bayinya.
4. Ibu mengeluh perutnya mules.
DOKUMENTASI KALA III (Tanggal 02 Februsri 2010,pukul : 00.45 wita)
I. PENGKAJIAN DATA
Hari/tanggal : Selasa, 02 Februari 2010
Waktu : Pukul 00.45 WITA
A. Data Subyektif
1. Ibu mengatakan perutnya terasa mules.
2. Ibu mengatakan senang dengan kelahiran bayinya
B. Data Obyektif
1. TFU Sepusat
2. Plasenta belum lahir
3. Tali pusat tampak menjulur didepan vulva dan terdapat tanda
pelepasan plasenta
B. Masalah: Ketidaknyamanan
Dasar : Ibu mengatakan perutnya mules setelah melahirkan
C. Kebutuhan :
Penjelasan tentang penyebab perut terasa mules
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
V. RENCANA ASUHAN
1. Beritahu ibu tentang keadaanya setelah melahirkan dan informasikan
penyebab perut ibu terasa mules.
2. Observasi tanda-tanda vital, tinggi fundus uteri, kontraksi uterus, kandung
kemih, perdarahan (pemantauan kala IV)
3. Pemeriksaan fisik pada bayi ibu yang Baru lahir setelah 1 jam IMD,
injeksi Vitamin K.
4. Lakukan vulva hygiene dan mengganti pembalut yang baru
5. Beri penyuluhan tentang kebersihan diri ibu, ASI eksklusif dan perawatan
bayi sehari-hari, meliputi jaga kehangatan, perawatan tali pusat dan
imunisasi bayi
6. Motivasi keluarga untuk memberi makan dan minum pada ibu, anjurkan
ibu untuk istirahat
3. Pemeriksaan fisik pada bayi ibu, secara umum keadaan bayi baik, tidak
ditemukan kelainan kongenital, dengan berat badan 3100 gr dan panjang
badan 48 cm, lika 33 cm, lida 31 cm, lila 10 cm. Kemudian injeksi Vitamin
K pada paha kiri bayi.
4. Melakukan vulva hygiene dan mengganti pembalut yang Baru.
Memakaikan ibu stagen.
5. Memberi penyuluhan tentang kebersihan diri ibu terutama cara cebok yang
baik dari depan ke belakang, cebok dengan air biasa bukan dengan air
hangat dan cebok serta mencuci tangan setiap selesai BAB dan BAK,
menganjurkan ibu agar memberikan ASI eksklusif kepada bayinya, tanpa
makanan pendamping lain selain ASI sebelum bayi berumur 6 bulan.
Menjelaskan pada ibu tentang perawatan bayi sehari-hari meliputi menjaga
kehangatan bayi dengan selalu membungkus bayi menggunakan kain
kering dan bersih, menunda memndikan bayi sekurang-kurangnya 6 jam
setelah lahir dan tidak menempatkan bayi pada tempat dingin dan banyak
angin , merawat tali pusat bayi hanya dengan membersihkan menggunakan
sabun pada saat mandi dan kemudian dikeringkan tanpa membubuhi
ramuan apapun, serta mengingatkan ibu agar membawa bayinya ke
posyandu untuk mendapatkan imunisasi lengkap sebelum bayi berumur 1
tahun.
6. Menganjurkan keluarga untuk memberi makan dan minum pada ibu, serta
menganjurkan ibu istirahat yang cukup agar keadaannya cepat pulih.
VII. EVALUASI
Hari/tanggal : Selasa, 02 Februari 2010
Waktu : Pukul 02.35 WITA
1. Keadaan umum ibu baik
2. Proses involusi uterus berjalan dengan normal
3. Kontraksi uterus baik, TFU 3 jari bawah pusat, kandung kemih kosong
4. Tidak ada perdarahan postpartum
5. Bayi sudah diberikan ASI dan dapat menyusui dengan baik, walaupun
IMD gagal karena bayi kurang aktif.
6. Ibu sudah diberikan penyuluhan kesehatan tentang kebersihan diri ibu,
ASI eksklusif dan perawatan bayi sehari-hari. Ibu memahami penjelasan
ynag diberikan dan bersedia melakukan apa yang dianjurkan.
7. Ibu sudah dipakaikan pembalut baru dan stagen.