You are on page 1of 11

Unsur-unsur

Intrinsik Puisi
Struktur Batin Struktur Fisik
1. Tipografi 1. Tema

2. Diksi 2. Amanat

3. Pengimajian 3. Perasaan

4. Kata konkret 4. Nada dan suasana

5. Bahasa figuratif (majas)

6. Rima

7. Ritme (irama)
• Struktur Batin
1. Tipografi
penyusunan baris dan bait dalam puisi. Aspek
visual puisi merupakan hal yang penting.
Diantaranya meliputi susunan kata, baris, dan
kata.
a. Teratur: memperhatikan kata, suku kata,
jumlah baris
b. Tidak teratur: tidak ada rima, kata disusun
secara acak
c. Teratur dengan baris dan bait yang tidak
sama
2. Diksi
Pilihan kata yang tepat.
3. Pengimajian
citra atau bayangan yang muncul dalam pikiran pembaca
puisi. Misal: imaji penglihatan, dengar, penciuman.
di pantai tepi memang tinggal terumbu hijau
angin, amis membiusku
4. Kata konkret
Kata konkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera
yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini
berhubungan dengan kiasan atau lambang. Misal kata konkret
“salju: melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll”.
setiap kita bertemu dengan gadis berkaleng kecil
senyummu terlalu kekal untuk kenal duka
lukisan gadis yang seorang pengemis gembel dengan kata
‘gadis berkaleng kecil ’akan lebih konkret daripada gadis
peminta-minta atau gadis miskin.
5. Bahasa figuratif (majas)
cara yang dipergunakan oleh penyair untuk membangkitkan
dan menciptakan imaji dengan menggunakan gaya bahasa,
perbandingan, kiasan, pelambangan dan sebagainya. Jenis-
jenis gaya bahasa antara lain
Perbandingan (simile), metafora, metonimia,
personifikasi, sinekdok, alegori, dll.
6.Rima
persamaan bunyi dalam puisi.
aliterasi: persamaan bunyi konsonan pada
satu baris puisi
asonansi: persamaan bunyi vokal pada satu
baris puisi
tiang tanpa siang tanpa malam
seperti matahari mencintai bumi
Sedikitpun matamu tak berkerling ( a )
Memandang ibumu sakit berguling ( a )
Air matamu tak bercucuran ( b )
Tinggalkan ibumu tak penghiburan ( b )
7.Irama atau ritme
pergantian turun naik, panjang pendek, keras
lembutnya ucapan bunyi bahasa dengan
teratur
Struktur Fisik
1. Tema: pokok persoalan (subyek matter) yang
dikemukakan oleh pengarang melalui puisinya.
2. Amanat: pesan yang akan disampaikan oleh
pengarang.
3. Perasaan: sikap penyair terhadap pokok persoalan
yang dikemukakan dalam puisinya. Misalnya : sedih,
senang, marah, heran, gembira dll.
4. Nada dan suasana: sikap penyair terhadap pembaca
atau penikmat karyanya. Terhadap pembaca, penyair
bisa bersikap menasihati, menggurui, mengejek,
mengimbau, mengajak, menyindir, dst.
1. Tipografi
teratur karena jumlah kata dan suku katanya hampir
sama, yaitu 12-16 suku kata. itu menandakan bahwa
jenis tipografi tersebut masih teratur
2. Diksi
sederhana, familiar tapi sangat tepat. sebagaimana
dalam penggalan puisi Aku Ingin/aku ngin
mencintaimu dengan sederhana/, mungkin kata
tersebut sangat sederhana, namun dengan
menambahkan dengan/kata yang tak sempat
diucapkan/kayu kepada api yang menjadikannya abu.
Puisi tersebut menjadi bermakna, yang biasanya
sesuatu yang diucapkan itu keluar dari mulut, tapi
dalam puisi tersebut menggunakan kayu sebagai
media untuk menyampaikan pesan.
3. Pengimajian
unsur penglihatan
kayu kepada api yang menjadikannya debu
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
4. Kata konkret
Penggunaan kata ‘kayu’ dan ‘awan’ sebagai media untuk
menyampaikan pesan (ucapan terima kasih)

5. Bahasa figuratif (majas)


majas metafora, yakni bahasa kiasan seperti perbandingan, hanya
saja tidak mempergunakan kata-kata perbandingan, seperti bagai,
laksana, seperti, dan sebagainya. Dalam puisi Aku ingin’
menjelaskan bahwa cara untuk mencintai diwujudkan dengan kata
yang tak sempat diucapkan ........begitu juga dengan baris
selanjutnya. Tetapi setelah kata /sederhana/tidak menggunakan
kata seperti, bagai, laksana, dan lain-lain.
6. Rima
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya
tiada
Stuktur batin
1. Tema : kecintaan kepada seseorang
2. Amanat: ketika mencintai seseorang kita
tidak harus selalu menggunakan kata yang
muluk-muluk. Akan tetapi, lebih kita
tekankan pada sikap dan ketulusan
3. Perasaan
tulus dan apa adanya
4. Nada dan suasana
mengimbau dan mengajak

You might also like