You are on page 1of 6

Keputihan atau Fluor Albus

Ditulis oleh Nenk


Pada tanggal 5 October 2009

Keputihan atau Fluor Albus merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita. Keputihan
yang disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di
sekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering menimbulkan keputihan ini antara lain
bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan
peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang
air kecil.

gejala keputihan
- Keluarnya cairan berwarna putih kekuningan atau putih kelabu dari saluran vagina.
Cairan ini dapat encer atau kental, dan kadang-kadang berbusa. Mungkin gejala ini
merupakan proses normal sebelum atau sesudah haid pada wanita tertentu.
- Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya.

Biasanya keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal. Keputihan juga dapat
dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau yang daya tahan tubuhnya lemah. Sebagian
besar cairan tersebut berasal dari leher rahim, walaupun ada yang berasal dari vagina
yang terinfeksi, atau alat kelamin luar.
* Pada bayi perempuan yang baru lahir, dalam waktu satu hingga sepuluh hari, dari
vaginanya dapat keluar cairan akibat pengaruh hormon yang dihasilkan oleh plasenta atau
uri.
* Gadis muda terkadang juga mengalami keputihan sesaat sebelum masa pubertas,
biasanya gejala ini akan hilang dengan sendirinya.

penyebab keputihan
Dengan memperhatikan cairan yang keluar, terkadang dapat diketahui penyebab
keputihan.
* Infeksi kencing nanah, misalnya, menghasilkan cairan kental, bernanah dan berwarna
kuning kehijauan.
* Parasit Trichomonas Vaginalis menghasilkan banyak cairan, berupa cairan encer
berwarna kuning kelabu.
* Keputihan yang disertai bau busuk dapat disebabkan oleh kanker.
* Kelelahan yang sangat berat.

Infeksi akibat kuman (bakteri), misalnya akibat;


* Gonococcus, atau lebih dikenal dengan nama GO. Warnanya kekuningan, yang
sebetulnya merupakan nanah yang terdiri dari sel darah putih yang mengandung kuman
Neisseria gonorrhoea. Kuman ini mudah mati setelah terkena sabun, alkohol, deterjen,
dan sinar matahari. Cara penularannya melalui senggama.
* Chlamydia trachomatis, kuman ini sering menyebabkan penyakit mata trakhoma.
Ditemukan di cairan vagina dengan pewarnaan Diemsa.
* Gardenerella, menyebabkan peradangan vagina tak spesifik. Biasanya mengisi penuh
sel-sel epitel vagina berbentuk khas clue cell. Menghasilkan asam amino yang akan
diubah menjadi senyawa amin bau amis, berwarna keabu-abuan.
* Treponema pallidium, adalah penyebab penyakit kelamin sifilis. Penyakit ini dapat
terlihat sebagai kutil-kutil kecil di liang senggama dan bibir kemaluan.
* Infeksi akibat jamur biasanya disebabkan spesies candida. Cairannya kental, putih susu
(sering berbentuk kepala susu), dan gatal. Vagina menjadi kemerahan akibat radang.
Predisposisinya adalah kehamilan, Diabetes melitus, akseptor pil KB.

Parasit penyebab keputihan terbanyak adalah Trichomonas vaginalis. Cairannya banyak,


berbuih seperti air sabun, bau, gatal, vulva kemerahan, nyeri bila ditekan atau perih saat
buang air kecil. Sementara keputihan akibat virus disebabkan Human Papiloma Virus
(HPV) dan Herpes simpleks.

Penanggulangan Keputihan

Pemeriksaan dokter baiknya segera dilakukan bila keputihan mulai menyerang Anda.
Tujuannya: Menentukan letak dari bagian yang sakit, dalam hal ini mencari darimana
keputihan itu berasal.

* Melakukan pemeriksaan dengan menggunakan alat tertentu untuk mendapatkan


gambaran alat kelamin yang lebih baik, seperti melakukan pemeriksaan kolposkopi yang
berupa alat optik untuk memperbesar gambaran leher rahim, liang senggama dan bibir
kemaluan.
* Merencanakan pengobatan setelah melihat kelainan yang ditemukan.

Lalu, bagaimana pengobatan yang rasional untuk mengatasi keputihan? Beberapa cara
dapat dilakukan, yaitu sebagai penawar saja, obat pemusnah atau pemungkas, dan
melakukan penghancuran lokal pada kutil leher rahim, liang senggama, bibir kemaluan,
atau melakukan pembedahan.

Obat-obat penawar misalnya Betadine vaginal kit, Intima, Dettol, yang sekadar
membersihkan cairan keputihan dari liang senggama, tapi tidak membunuh kuman
penyebabnya. Selain itu dapat dilakukan penyinaran dengan radioaktif atau penyuntikan
sitostatika. Sedangkan obat pemunah misalnya vaksinasi, tetrasiklin, penisilin,
thiamfenikol, doksisiklin, eritromisin, dsb.

Sementara penghancuran lokal dan pembedahan berupa pengangkatan sebagian jaringan


leher rahim, dengan menggunakan kawat berlubang yang dialiri listrik atau dipancung
berbentuk kerucut ke bawah menggunakan pisau bedah yang disebut konisasi.

Atau bisa dilakukan pengangkatan seluruh badan kandungan yang disebut histerektomia
(jika ada prakanker leher rahim, atau kanker leher rahim).

Nah, banyak juga keputihan yang membandel. Karena itu, lebih baik mencegah
ketimbang mengobati. Dalam kasus keputihan, pencegahan bisa dilakukan dengan
berbagai cara seperti menggunakan alat pelindung (kondom), pemakaian obat atau cara
profilaksis (pemakaian obat antibiotika disertai dengan pengobatan terhadap jasad renik
penyebab penyakit), dan melakukan pemeriksaan dini.

http://www.lenterabiru.com/2009/10/keputihan-fluor-albus.htm
Flour Albus
(Keputihan)
Pendahuluan
Wanita, dengan segala keunikannya memang tidak akan pernah ada habisnya untuk
diperbincangkan. mulai dari masa pubertas terjadi perubahan fisik karena pengaruh
hormone seperti pembesaran payudara, tumbuhnya bulu pada ketiak dan organ genitalia,
tumbuh jerawat dan yang paling utama adalah menstruasi pertama atau menarche sampai
masa kehamilan dan menopause. Peristiwa yang dilalui oleh para wanita ini tidak
selamanya menyenangkan karena sering kali dapat menimbulkan masalah apabila
kurangnya penanganan akibat kelalaian yang disengaja ataupun tidak terutama yang
berhubungan dengan kesehatan reproduksi.
Pada studi kasus fisiologi reproduksi, kita akan membahas salah satu kejadian yang
seringkali dianggap masalah oleh para wanita, yaitu Keputihan atau Flour Albus. Banyak
wanita mengeluhkan keputihan. Sangat tidak nyaman. Gatal, berbau, bahkan terkadang
perih. Usut punya usut, ternyata itu berkait dengan kebiasaan sehari-hari. Salah satu
penyebab keputihan adalah masalah kebersihan di sekitar organ intim. Umumnya wanita
sangat peduli dengan kebersihan, terutama yang berhubungan dengan penampilan. Setiap
hari tidak lupa mandi dan selalu telaten menyingkirkan sisa-sisa make up dari wajah,
rajin pedicure, medicure, creambath di salon seminggu sekali dan lain-lain. Tapi, bila
ditanya apakah setelaten itu pula kaum Hawa menjaga kebersihan organ kewanitaannya?
Harus kita akui tidak semua wanita melakukannya. Contoh, entah berapa banyak wanita
yang tidak mengeringkan bagian organ intimnya seusai buang air kecil. memangnya apa
hubungan mengeringkan organ genitalia seusai buang air kecil dengan keputihan???
Pengertian
Keputihan atau leukore /flour albus adalah cairan bukan darah yang keluar dari vagina/
secara berlebihan. Dalam keadaan normal, cairan ini tidak sampai mengganggu, namun
bila mulai mengganggu harus dipikirkan dengan suatu penyakit.

Penyebab Keputihan
Penyebab keputihan antara lain :
1. Infeksi bakteri : Klamidia, gonore, sifilis, vaginosis bakterialis
2. Infeksi jamur : Candida albicans
3. Infeksi protozoa : Trikomonas vaginalis
4. Infeksi virus : Herpes simpleks, HPV:
Keputihan terbagi dua yaitu fisiologis (normal) dan patologis (tidak normal). keputihan
yang bersifat fisiologis biasa ditemukan pada bayi baru lahir, wanita yang baru pertama
kali haid, keputihan dapat terjadi pada saat hamil, wanita dewasa yang dirangsang
seksual, pada masa subur, dan saat banyak melakukan aktivitas fisik yang kesemuanya
tidak menimbulkan keluhan tambahan seperti bau, gatal, dan perubahan warna.
Sedangkan keputihan patofisiologis penyebabnya adalah tumor jinak atau ganas, infeksi
mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit bersel satu Trichomonas
vaginalis. Dapat pula disebabkan oleh iritasi seperti iritasi akibat bahan pembersih
vagina, iritasi saat berhubungan seksual, penggunaan tampon, dan alat kontrasepsi.
Infeksi virus, bakteri, dan parasit bersel satu umumnya didapatkan saat melakukan
aktivitas seksual terutama dengan partner yang berganti-ganti. Sementara infeksi jamur
Candida sp yang secara normal ada dalam saluran cerna dan vagina, dapat terjadi karena
pertumbuhan yang berlebihan akibat berbagai faktor, salah satunya adalah kehamilan
yang menimbulkan kondisi terjadinya penurunan imunitas tubuh dan juga kurangnya
kebersihan vagina.
1.4 Gejala keputihan
Gejala-gejalanya yaitu keluar cairan berwarna putih kekuningan, putih keabuan, kuning
kehijauan/ kecoklatan dan berbusa, encer atau kental, berbau, gatal, nyeri saat berkemih,
nyeri saat berhubungan, rasa terbakar, kadang ada perdarahan. Bila keputihan tidak
diobati dan menyebabkan infeksi/radang panggul yang akhirnya dapat menyebabkan
kemandulan, hamil di luar kandungan atau bahkan menjadi suatu penyakit yang lebih
membahayakan.
A. Keputihan pada wanita hamil
Umumnya penyebab keputihan tersering pada wanita hamil adalah infeksi jamur Candida
sp. Wanita hamil dapat terkena keputihan sejak awal kehamilan hingga trimester akhir
menjelang persalinan. Namun pada keputihan karena infeksi jamur, akan lebih berat
terjadi pada bulan-bulan terakhir kehamilan karena pada saat tersebut kelembaban vagina
paling tinggi. Selama belum terjadi persalinan dan selaput ketuban masih utuh, dimana
janin masih terlindungi oleh selaput ketuban dan air ketuban yang steril, umumnya tidak
ada efek langsung infeksi vagina yang menyebabkan terjadinya keputihan pada janin.
Namun bila saat persalinan masih terdapat infeksi, maka dampak keputihan yang terjadi
tergantung penyebabnya, dimana bayi akan terkontak dengan penyebab keputihan
tersebut.
Pada infeksi Chlamydia dapat terjadi keguguran hingga persalinan sebelum waktunya
(persalinan prematur). Infeksi virus Herpes simpleks dapat menyebabkan radang pada
otak bayi (ensefalitis). Infeksi virus HPV dapat menyebabkan terjadinya papiloma laring
pada bayi yang menyebabkan gangguan pernapasan dan gangguan pencernaan bayi
hingga kematian. Infeksi bakteri Neisserea gonorrhoeae dapat menyebabkan infeksi pada
mata bayi hingga terjadi kebutaan.
Pada keputihan yang tidak normal yang disebabkan oleh infeksi, tentunya infeksi yang
berlanjut dan tergantung penyebabnya, dapat mengganggu kesehatan ibu hamil. Misalnya
bila terjadi infeksi Chlamydia pada kehamilan, dapat terjadi pecahnya selaput ketuban
sebelum masa persalinan. Hal ini berakibat terjadinya infeksi pada janin dan juga pada
ibu yang dapat menyebabkan infeksi berat hingga kematian.
Pada keputihan yang normal boleh saja melakukan hubungan seksual. Namun pada
kondisi sedang terjadi masalah apalagi bila masalah tersebut ada infeksi, maka hubungan
seksual harus dihindari hingga masalah selesai.
Diperlukan terapi pada pasangan baik wanita dan pria bila infeksi yang terjadi disalah
satu dan keduanya, agar penanganan tuntas dan tidak terjadi fenomena pingpong. Disebut
fenomena pingpong karena infeksi pada perempuan yang juga ada pada pasangan prianya
menginfeksi kembali pihak perempuan setelah perempuan tersebut sembuh dengan
pengobatan sebelumnya.
Penyebab eksternal keputihan
Cairan pencuci vagina yang bersifat antiseptik kuat atau bila dilakukan pemasukan cairan
pencuci vagina dalam jumlah besar ke dalam vagina (douche) dapat merusak flora normal
vagina sehingga menyebabkan jamur dan bakteri patogen mudah tumbuh. Sehingga untuk
memilih cairan pencuci vagina, sebaiknya dipilih cairan pencuci vagina yang mempunyai
keasaman sesuai dengan vagina dan penggunaannya hanya untuk di bagian luar vagina.
Tanda yang mudah dilihat untuk menentukan cairan vagina yang tidak normal ialah
dengan adanya perubahan pada warna, jumlah dan bau cairan tersebut. Ia juga
menyebabkan rasa gatal yang amat sangat, di samping vagina menjadi hiperemia, rasa
pedih atau rasa terbakar sewaktu kencing dsb.
Infeksi Jamur Candida
Adalah masalah keputihan yang paling sering terjadi, disebabkan oleh sejenis jamur yang
disebut Candida sp seperti Candida albicans. Cairan yang dikeluarkan adalah pekat
berwarna putih seperti susu. Penderita akan mengalami gatal di vagina di samping
menghadapi masalah tidak nyaman sewaktu buang air kecil atau sewaktu mengadakan
hubungan intim.
Jamur ini memang secara normal ada dalam vagina tetapi ia tidak menyebabkan masalah
apa-apa. Hal ini disebabkan oleh karena pertumbuhannya di”saingi” oleh bakteri
Lactobaccilus yang juga menduduki tempat yang sama sehingga terjadi “Keseimbangan”.
Masalah akan mulai timbul bila minum antibiotik yang membunuh bakteria tetapi tidak
membunuh jamur atau pencucian vagina dengan bahan-bahan yang menyebabkan bakteri
mati secara berlebihan. Hal ini menyebabkan jamur tersebut berkembang dengan cepat
karena tidak ada lagi saingannya. Terlebih bila ada penurunan imunitas tubuh seperti
pada infeksi HIV/AIDS, maka candida akan merajalela.
Obat yang digunakan adalah anti jamur yang dapat di minum ( oral ) atau obat bentuk
ovula yang dimasukkan kedalam vagina ( suppositoria ). Obat ovula ini dimasukkan
dalam vagina sedalam mungkin dan digunakan sebelum tidur.
Infeksi bakteri seperti Gardnerella vaginosis
Sama seperti Infeksi jamur tetapi discharge biasanya berwarna putih atau kekuningan dan
berbau seperti bau ikan. Penggunaan antibiotik baik secara oral ataupun ovoid dapat
digunakan.
Infeksi Penyakit Menular Seksual
Infeksi yang disebabkan oleh hubungan kelamin memerlukan perawatan yang perlu
dilakukan kepada kedua pasangan, baik pasangan tersebut menunjukkan tanda-tanda
infeksi atau tidak. Penyakit ini bila tidak mendapatkan penanganan yang segera dan baik
dapat menyebabkan infeksi pada saluran kencing dan juga kemandulan.
Penyebabnya antara lain infeksi parasit Trichomonas, Chlamydia, virus Herpes dan
bakteria Gonorrhoea. Trichomonas dan Chlamydia menyebabkan rasa gatal dan pedih.
Selain itu discharge tidak berwarna tetapi berbau busuk. Infeksi kuman Gonorrhoea juga
menyebabkan discharge yang berwarna kehijauan ataupun kecoklatan.
CARA PENCEGAHAN
Harus kita sadari terkadang kita lupa untuk mengeringkan organ genitalia sesudah buang
air, entah disengaja atau tidak.. Usai dibasuh langsung mengenakan celana dalam. Alhasil
celana ikut basah, akibatnya vagina ‘terperangkap’ dalam suasana lembab. Organ intim
wanita, seperti vagina sangat sensitif dengan kondisi lingkungan. Walaupun letaknya
tersembunyi dan tertutup, vagina harus terjaga dengan baik. Kondisi yang terlalu lembab
akan mengundang berkembangbiaknya jamur dan bakteri patogen. Inilah salah satu
penyebab keputihan. Bila ingin terhindar dari keputihan, Anda mesti menjaga kebersihan
daerah sensitif itu. Kebersihan organ kewanitaan hendaknya sejak bangun tidur dan
mandi pagi. Bagaimana caranya?Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:
Kebersihan diri terutama di daerah genital hendaklah diutamakan. Basuh tangan sebelum
dan setelah menyentuh alat kelamin.
Setelah buang air besar, bersihkan dari bagian depan ke belakang, agar kuman dari
belakang tidak berpindah ke vagina.
Penggunaan vaginal douche seperti Lactacyd dsb sebaiknya tidak dilakukan karena
penggunaannya dapat membunuh ‘bakteria baik’ yang ada di vagina. Douching tidak
dianjurkan selama hamil.
Dianjurkan untuk memakai celana dalam yang baik sirkulasi udaranya (katun 100%) serta
ganti celana dalam dengan teratur. Bisa juga memakai pembalut khusus untuk ini, yang
biasa disebut panty liner, namun ingat untuk sering menggantinya.
Apabila terasa gatal, hindari pemakaian sabun, tetapi cuci dengan bersih memakai air
hangat. Meski rasa gatal sangat kuat, hindari mencuci sampai bagian dalam vagina,
karena ini akan menghilangkan bakteri yang berguna sehingga akan meningkatkan
pertumbuhan bakteri yang memiliki efek negatif atau jamur. Jadi cukup cuci dan siram
dengan air hangat bagian luar saja.
Pengobatan Flour Albus
1. Pesarium dan Krim
Merupakan cara yang efektif untuk mengobati keputihan dengan cara dioleskan pada
bidang yang terkena infeksi. Ada beberapa macam pesarium yang bisa digunakan untuk
mengobati keputihan yaitu canesten, daktarin, gyno-daktarin, pevaryl, gyno-pevaryl, dan
ecostatin. Obat- obat tersebut bisa menghilangkan gajala keputihan dalam beberapa jam
walaupun tidak mungkin bebas dari keputihan sama sekali selama paling sedikit 2 hari.
2. Gel vagina
Gel dimasukkan jauh ke dalam vagina dengan satu indicator khusus. Betadine adalah
salahsatu gel semacam itu.
3. Tablet Oral
Obat ini bekerja dengan memusnahkan jamur di dalam tubuh. Tablet oral biasanya
memiliki sedikit efek dalam meredakan keputihan karena tablet oral seperti nystan harus
digunakan bersama krim local dan atau pesarium. Nizoral mrupakan suatu jenis preparat
oral yang relative baru, berisikan obat ketoconazole yaitu suatu antibiotika anti jamur.
Pemakaian nizoral biasanya berlangsung selama 7 hari bila mengalami keputihan yang
buruk. Efek merugikan dari nizoral adalah rasa mual, gangguan perut, dan rasa gatal.
Nizoral tidak boleh digunakan selama kehamilan.
4. Bubuk Obat
Keputihan juga diobati dengan bubuk obat, seperti nystan atau mysil. Penaburan yang
sering pada bagian genital merupakan cara yang ideal untuk membantu mencegah
serangan keputihan yang berulang.
5. Tampon Obat
Merupakan satu alternative lain dari pesarium dan gel vagina. Tampon obat bisa
digunakan selama masa haid dengan demikian tampon ideal bagi wanita yang
keputihannya cenderung muncul kembali setelah haid atau bagi penderita yang menjadi
lebih rentan terhadap infeksi jamur selama mensturasi. Pesarium dan gel vagina
cenderung menjadi kotor sedangkan tampon menjaga agar obat tetap berada dalam tubuh
6. Gentian Violet
Mencat vagina dan serviks dengan gentian violet merupakan pngobatan kuno yang masih
digunakan oleh dokter untuk mengobati keputihan. Cara ini efektif juga sangat sederhana
tanpa nyeri, dan murah. Gentian violet mengandung bahan celup ungu yang akan
menodai apapun yang bersentuhan dengannya.
7. Asam Laktat
Asam laktat adalah salah satu pengobatan keputihan yang tertua. Asam laktat bekerja
dengan memulihkan keasaman alamiah vagina. Asam laktat berbentuk cairan dan
penderita bisa menggunakannya sebagai kegiatan rutin pertolongan diri sendiri.
Ada beberapa herbal yang khasiatnya telah terbukti secara empiris untuk pengobatan
keputihan, seperti : sambiroto, tapak liman, temu putih, temu kunci, temu lawak dan daun
sirih untuk obat luar
Daftar Pustaka
Clayton, Caroline.1986.Keputihan dan Infeksi Jamur Kandida lain.Jakarta.Archan
Djuanda, Adhi. 1987. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Nita.2008.Keputihan pada wanita hamil.
http://www.mediastore.com/
Brunner&Suddarth.1997.Keperawatan medikal Bedah.ECG.Jakarta
Diposkan oleh Enni di 05.15
Label: Tugas Kuliah

You might also like