You are on page 1of 6

Indikator Asam-Basa Alami

Laporan Praktikum
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Kimia
Semester Genap

To give the shape of being


Religious, Excellence and Competitiveness
Indonesians at the International level

Disusun oleh :
Dyna Purnama Alam
Intania Nurul Huda
Pilar Patria
Wina Asterina

XI IPA 1

SMA NEGERI 1 CIBADAK


Jalan Perintis Kemerdekaan no. 72 Telepon (0266) 531001
Website: www.sman1cibadak.sch.id; sman1cibadak@yahoo.co.id
CIBADAK KABUPATEN SUKABUMI
A. Judul Praktikum : IndikatorAsam-Basa Alami
B. Tujuan : Untuk menentukan asam-basa suatu senyawa atau zat dengan menggunakan
indikator dari alam
C. Alat dan Bahan
 Alat :
1. Lumpang-Alu
2. Plat tetes
3. Pipet tetes
4. Gelas Kimia atau gelas plastik

 Bahan :
1. Bunga sepatu
2. Kol ungu
3. Kunyit
4. Alkohol 30 ml
5. HCl 0,1 M; 0,01 M; 0,001 M; 0,0001 M (asam)
6. NaOH 0,1 M; 0,01 M; 0,001 M; 0,0001 M (basa)
7. Aquades (netral)

D. Langkah Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Teteskan larutan HCl dengan empat konsentrasi berbeda pada baris pertama plat tetes,
lalu teteskan juga larutan NaOH dengan empat konsentrasi berbeda pada baris kedua,
dan teteskan aquades pada baris ketiga.
3. Gerus bunga sepatu (bagian mahkota bunganya saja yang digunakan) dengan
menggunakan lumpang-alu.
4. Setelah bunga sepatu cukup halus, tambahkan alkohol sebanyak 10 ml kemudian gerus
kembali sampai cairan dari gerusan bunga sepatu tersebut keluar.
5. Ambil ekstrak cairan dari bunga sepatu tersebut pada gelas kimia atau gelas plastik.
6. Teteskan masing-masing 2-3 tetes ekstrak bunga sepatu pada masing-masing larutan
HCl dan NaOH dengan masing-masing konsentrasi berbeda, serta teteskan pada
aquades
7. Lihat dan catat perubahan warna zat setelah ditetesi dengan ekstrak dari kembang
sepatu.
8. Ulangi langkah no.2
9. Ulangi langkah no.3 – 7 dengan menggunakan kol ungu dan kunyit secara bergantian.

E. Landasan Teori
Setiap zat atau senyawa mempunyai sifat asam ,basa atau netral. Kita dapat
menentukan apakah zat atau senyawa itu asam, basa atau netral dengan menggunakan
indikator. Indikator ini dapat berupa indikator universal atau lakmus biru - lakmus merah
yang dibuat di laboratorium, atau juga dapat menggunakan indikator asam-basa dengan
bahan dari alam.
Indikator asam-basa alami menggunakan bahan-bahan dari alam seperti bunga sepatu,
bunga hidrangea, kol ungu, kunyit dan beberapa jenis tumbuhan lainnya. Indikator asam-
basa yang baik adalah zat warna yang memberi warna berbeda dalam larutan asam dan
larutan basa.
F. Hasil Pengamatan
Berikut adalah tabel hasil pengamatan perubahan dari warna dari larutan yang ditetesi
oleh indikator alam :

Warna larutan oleh


Warna larutan oleh Warna larutan oleh
Larutan indikator bunga
indikator kol ungu kunyit
sepatu
HCl 0,1 M Pink pekat Pink tua Kuning
HCl 0,01 M Pink pudar Pink Kuning
HCl 0,001 M Pink bening Ungu Kuning
HCl 0,0001 M Putih Ungu pudar Kuning

NaOH 0,1 M Hijau lumut Hijau daun Merah darah


NaOH 0,01 M Hijau muda Hijau tosca Merah darah
NaOH 0,001 M Hijau bening Ungu Kuning
NaOH 0,0001 M Keruh Ungu Kuning

Aquades Keruh Ungu Kuning

G. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa bahan alami berupa bunga sepatu, kol
ungu dan kunyit dapat digunakan sebagai indikator untuk menentukan asam-basa dari
suatu larutan. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan perubahan warna dari larutan asam dan
basa yang ditetesi oleh indikator alam. Seperti contoh dengan menggunakan indikator
bunga sepatu antara larutan asam dan larutan basa menghasilkan perubahan warna yang
berbeda pada saat ditetesi oleh indikator alam. Larutan HCl yang bersifat asam berubah
warna menjadi merah, NaOH yang bersifat basa menjadi Hijau dan aquades yang bersifat
netral berwarna bening keruh.
Indikator alam bunga sepatu dan kol ungu juga dapat digunakan untuk menentukan
kuat atau lemah asam-basa suatu larutan. Seperti contoh pada HCl 0,1 M memberikan
perubahan warna merah muda yang lebih pekat setalah ditetesi oleh indikator kembang
sepatu daripada larutan HCl yang memiliki konsentrasi 0,01 M; 0,001 M; 0,0001 M. Ini
berarti HCl yang memiliki konsetrasi yang lebih kuat memberikan perubahan warna yang
lebih pekat setelah ditetesi oleh indikator bunga sepatu.
Namun indikator kunyit hanya dapat digunakan untuk menetukan asam atau basa suatu
larutan. Larutan asam memberikan perubahan warna berupa kuning baik itu dengan
konsentrasi larutan berapa pun, sedangkan larutan basa memberikan perubahan warna
merah pada saat ditetesi oleh indikator kunyit.

H. Saran
1. Lakukan percobaan dengan benar
2. Utamakan penggunaan alkohol dibandingkan dengan aquades untuk melarutkan
gerusan bahan alami. Hal ini bertujuan alkohol yang berasal dari bahan organik lebih
mudah untuk melarutkan warna dari bahan alami yang bersifat organik.
Perhatikan dan bandingkan perubahan warna yang berubah dari setiap larutan
dengan konsentrasi berbeda dengan cermat.
I. Lampiran

Gambar (sebelah kiri) perubahan


warna oleh indikator bunga sepatu

Ket : Baris pertama HCl, baris kedua


NaOH (dari kiri ke kanan konsentrasi
0,1 M; 0,01 M; 0,001 M; 0,0001 M)
dan baris ketiga aquades.

Gambar (sebelah kiri) perubahan


warna oleh indikator kol ungu

Ket : Baris pertama HCl, baris kedua


NaOH (dari kiri ke kanan konsentrasi
0,1 M; 0,01 M, 0,001 M; 0,0001 M)
dan baris ketiga aquades.

Gambar (sebelah kiri) perubahan


warna oleh indikator kunyit

Ket : Baris pertama HCl, baris kedua


NaOH (dari kiri ke kanan konsentrasi
0,1 M; 0,01 M, 0,001 M; 0,0001 M)
dan baris ketiga aquades.

J. Daftar Pustaka
Sumber website : www.kimia.upi.edu.com

You might also like