Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Kelas VIII A
SMP Negeri 1 Ngawi
Tahun Pelajaran 2009/2010
PENDAHULUAN
BAHAN KIMIA
DALAM KEHIDUPAN
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi telah menghasilkan
produk-produk industri yang dapat memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari.
Bahan kimia yang telah diketahui manfaatnya dikembangkan dengan cara
membuat produk-produk yang berguna untuk kepentingan manusia dan
lingkungannya. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui jenis, sifat-sifat,
kegunaan, dan efek samping dari setiap produk yang kita gunakan atau kita
lihat sehari-hari.
Sifat korosif merupakan sifat bahan kimia yang dapat merusak zat lain,
jika zat lain bersentuhan dengannya. Bahan kimia korosif dapat pula merusak
logam dan marmer, sehingga bahan kimia korosif harus dikemas dalam
kemasan yang benar-benar aman, seperti botol plastik dan botol kaca. Bahan
kimia yang bersifat korosif ini merupakan senyawa-senyawa asam seperti
asam sulfat, asam asetat (cuka), dan asam klorida.
Sifat kaustik merupakan sifat bahan kimia yang dapat merusak kulit
kita dan dapat menimbulkan iritasi. Bahan kimia yang bersifat kaustik ini
merupakan senyawa-senyawa basa seperti natrium hidroksida, kalsium
hidroksida, dan amonium hidroksida.
Melalui pengolahan lebih lanjut dan dicampur dengan bahan-bahan
lain, maka bahan-bahan kimia yang bersifat kaustik ini menjadi aman untuk
digunakan. Hal ini dapat kita temukan pada beberapa seperti sabun, detergen,
dan sampo.
Sifat racun adalah sifat bahan kimia yang apabila masuk ke dalam
jaringan tubuh, dapat merusak sel darah merah dan sistem sarah, sehingga
dapat menyebabkan kematian atau kelumpuhan. Contoh bahan kimia yang
bersifat racun antara lain gas klor, raksa, insektisida, dan herbisida.
a.Sabun
Sabun dibuat dari bahan-bahan yang diperoleh dari lemak hewan
dan sari tumbuh-tumbuhan. Proses pembuatan sabun
menggunakan bahan yang bersifat basa, yaitu kalium hidroksida
(KOH) dan natrium hidroksida (NaOH), yang dikenal dengan
nama soda api.
b.Detergen
Detergen mulai banyak digunakan orang sejak tahun 1940.
bahan-bahan yang ditambahkan dala detergen, antara lain
natrium palmitat, sulfonat alkil benzena, senyawa tioeter
polioksietilena, zat pengatur pH, serta beberapa senyawa fosfat.
c. Produk Pembersih Lain
Produk-produk pembersih lain, di antaranya adalah pasta gigi,
sampo, pembersih muka, pembersih lantai, dan pembersih kaca.
Pada cairan pembersih lantai atau pembersih kaca digunakan
senyawa basa, yaitu amonium hidroksida dan senyawa-senyawa
klor.
1. Produk Pemutih
Bahan pemutih digunakan PADA pemutih Yang berbeda untuk Artikel
Bahan pemutih PAKAIAN tentu Yang pasta digunakan PADA Danijel di
muka Pembersih gigi. Agen pemutihan yang digunakan dalam pemutih
pakaian dengan pemutih tentu berbeda dari yang digunakan dalam pasta gigi
atau membersihkan wajah. Asithi Salah Satu Produk Pembersih Wajah Yang
terdapat zat Artikel Baru dikenal AHA (Alpha Hydroxy Acid), senyawa asam
Kronik Film Yang mengangkat kotoran Danijel Debu dapat PADA Tanpa
Kulit menimbulkan kekeringan PADA Kulit. Dalam menghadapi salah satu
produk pembersih adalah zat yang dikenal sebagai AHA (Alpha Hydroxy
Acid), yaitu senyawa asam yang dapat menghilangkan kotoran atau debu pada
kulit tanpa menyebabkan kekeringan pada kulit.
Pemutih mempunyai daya urai yang lebih baik terhadap kotoran
dibandingkan dengan sabun atau detergen. Karena pemutih mengandung
bahan aktif, yaitu senyawa natrium hipoklorit (NaClO) yang berguna untuk
mengikat dan menguraikan kotoran pada pakaian.
Bahan pemutih yang digunakan pada pemutih pakaian tentu berbeda
dengan bahan pemutih yang digunakan pada pasta gigi atau pembersih muka.
Pada salah satu produk pembersih wajah terdapat zat yang dikenal dengan
AHA (Alpha Hydroxy Acid), yaitu senyawa asam yang dapat mengangkat
kotoran atau debu pada kulit tanpa menimbulkan kekeringan pada kulit.
2. Produk Pewangi
Pada dasarnya, aroma wangi atau harum yang digunakan sebagai
pengharum ruangan atau pewangi badan dapat diperoleh melalui beberapa
cara, antara lain dengan cara esterifikasi dan ekstraksi.
a. Esterifikasi
Reaksi esterifikasi merupakan reaksi kimia yang menghasilkan
senyawa-senyawa ester. Dalam hal ini senyawa ester merupakan
senyawa-senyawa yang mempunyai aroma buah dan bunga.
Sebagai contoh aroma wangi, aroma mawar yang diperoleh dari
senyawa geraniol, aroma nanas dan apel yang diperoleh dari
senyawa amil kaproat.
b. Ekstraksi
Proses ektraksi dilakukan berdasarkan prinsip pemisahan
campuran dengan cara penyulingan (distilasi). Tumbuhan yang
mempunyai aroma tertentu digiling dan dicampur dengan bahan
lain (misalnya air), kemudian untuk memperoleh aroma yang
diinginkan, campuran tersebut dipisahkan dengan cara distilasi.
Contoh pewangi yang beraroma melati, mawar, dan sedap
malam.
Tangan melepuh
Death of decomposing bacteria in groundwater affected by
chemicals
Matinya bakteri pengurai dalam air tanah yang terkena bahan kimia
Mencairnya es di kutub
Rising sea level
Pencemaran lingkungan
Inhibit the process of decomposition of leaves (trash) by bacteria
Menghambat proses pembusukan daun (sampah) oleh bakteri
Chemicals In Food
Bahan Kimia Dalam Makanan
1. Natural Chemicals
Bahan Kimia Alami
Natural chemicals are chemicals derived from plants or animals
that are used as basic materials, or any additional ingredients in the
food manufacturing process.
Bahan kimia alami merupakan bahan kimia yang berasal dari
tumbuhan atau hewan yang digunakan sebagai bahan dasar atau pun
bahan tambahan dalam proses pembuatan makanan.
2. Artificial Chemicals
B. Natural Chemicals
Bahan Kimia Alami
1. Chemicals For Natural Dyes
Bahan Kimia Alami Sebagai Pewarna
a. Turmeric
b. Carrots
c. Pandan leaf water and leaf suji
d. Cayenne pepper
e. Chocolate plant
f. Tea
g. Orange
h. Beet
a. Kunyit
b. Wortel
c. Daun pandan air dan daun suji
d. Cabe merah
e. Tanaman coklat
f. Teh
g. Jeruk
h. Bit
a. Cane sugar
b. Sugar Beet
c. Palm sugar
d. Palm sugar
e. Palm sugar
f. Sugar sorghum
a. Gula tebu
b. Gula Bit
c. Gula kelapa
d. Gula aren
e. Gula kurma
f. Gula sorgum
a. Garam dapur
b. Kunyit
c. Seledri
d. Bawang
e. Merica, cabai, dan pala
f. Jahe dan lengkuas
g. Daun salam, jinten, dan ketumbar
h. Daun pandan
a. Salt
b. Sugar
c. Honey
d. Java acidic
e. Cinnamon
f. Cloves
g. Ice
a. Garam
b. Gula
c. Madu
d. Asam jawa
e. Kayu manis
f. Cengkeh
g. Es
C. Artificial Chemicals
Bahan Kimia Buatan
1. Made For Chemicals Dyes
Bahan Kimia Buatan Sebagai Pewarna
Artificial coloring materials are also called synthetic dyes,
because it comes from the process of synthetic chemical compounds
through chemical engineering. Man-made chemicals commonly used as
food coloring, among others, are tartrazine, carmoisine, quinoline,
yellow poncean 4R, sunset yellow, patent blue V, brilliant black BN,
and brilliant blue FCF.
Bahan pewarna buatan disebut juga dengan pewarna sintetis,
karena dihasilkan dari proses sintetis senyawa-senyawa kimia melalui
rekayasa kimiawi. Bahan-bahan kimia buatan yang biasa digunakan
sebagai pewarna makanan antara lain adalah tartrazine, carmoisine,
quinoline, yellow poncean 4R, sunset yellow, patent blue V, brilliant
black BN, dan brilliant blue FCF.
beverages.
Dapat mempertahankan dan meningkatkan nilai gizi suatu
makanan atau minuman.
Can increase the economic value of a food or beverage product.
time.
Dapat mengawetkan makanan atau minuman, sehingga dapat
digunakan dalam waktu yang relatif lama.
Make a food or beverage becomes more interesting and tempting.
NARCOTICS, PSYCHOTROPIC,
AND ADDICTIVES
NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA,
DAN ZAT ADIKTIF
A. Narcotics
Narkotika
The term narcotic derived from English, namely "Narcotics" which has
the meaning of "dope." Basically, the drug is an ingredient derived from three
types of plants, namely somniferum (opium), Erythroxylum coca (cocaine),
and Cannabis sativa (hemp), a pure or mixtures of other materials.
Istilah narkotika berasal dari bahasa Inggris, yaitu “narcotics” yang
mempunyai arti “obat bius”. Pada dasarnya, narkotika merupakan bahan yang
berasal dari tiga jenis tanaman, yaitu Papaver somniferum (candu),
Erythroxylum coca (kokain), dan Cannabis sativa (ganja), yang murni
maupun campuran dari bahan-bahan lain.
In the human body, drugs can affect the central nervous system that can
make the wearer does not feel anything, although there are certain body parts
that hurt.
Dalam tubuh manusia, narkotika dapat mempengaruhi system saraf
pusat yang dapat membuat si pemakai tidak merasakan apa-apa, meskipun ada
bagian tubuh tertentu yang disakiti.
In general, drugs could be classified into four types, namely:
Secara umum, narkotika dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
Narcotics depressant
Consists of all the ingredients that can decrease awareness or drugged
person.
Narkotika depresan
Terdiri dari semua bahan yang menimbulkan turunnya kesadaran atau
dapat membius seseorang.
Stimulant
Consists of all the ingredients that can stimulate a person to excessively
active.
Stimulan
Terdiri dari semua bahan yang yang dapat merangsang seseorang untuk
aktif secara berlebihan.
Halusinogen
Terdiri dari semua bahan yang dapat menimbulkan efek mengkhayal
pada diri si pemakai.
Halusinogen
Terdiri dari semua bahan yang dapat menimbulkan efek mengkhayal
pada diri si pemakai.
Dependencies
Consists of all the ingredients that can cause dependency effects on the
wearer.
Dependensi
Terdiri dari semua bahan yang dapat menimbulkan efek ketergantungan
pada pemakainya.
1. Marijuana
Ganja
Cannabis is all part of the plant Cannabis sativa, which is
including clump plant. Cannabis leaf and fruit that has been dried, then
used by addicts in a way like tobacco in cigarettes smoked.
3. Cocaine
Kokain
Obtained cocaine from coca leaves Erythroxylon plants, which
originated from South America region. The addict may be feeling the
effects of cocaine in the short term or long term. On the use of
excessive (over dose), cocaine addicts will experience mental illness
and further may cause rupture of blood vessels in the brain (stoke).
Kokain diperoleh dari daun tanaman Erythroxylon coca, yang
berasal dari daerah Amerika Selatan. Para pecandu dapat merasakan
pengaruh kokain dalam jangka waktu yang pendek maupun dalam
jangka waktu yang panjang. Pada pemakaian yang berlebihan (over
dosis), pecandu kokain akan mengalami gangguan jiwa dan lebih lanjut
lagi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak (stoke).
Short-term impact that is felt by them, among others, are as follows:
1. Amphetamine
Amfetamin
2. Methamphetamine
Metamfetamin
Methamphetamine is a stimulant type substances. In essence,
these types of substances may cause effects that are not much different
from amphetamines. One type of these substances is sabu-sabu.
Metamfetamin merupakan jenis psikotropika stimulant. Pada
dasarnya, jenis psikotropika ini dapat menimbulkan pengaruh yang
tidak jauh berbeda dengan amfetamin. Salah satu jenis psikotropika ini
adalah sabu-sabu.
3. Barbituric
Barbiturat
Benzodiazepin
Benzodiazepines is a psychotropic drug that is included in group
depressant. In Indonesia, the substance of this type consists of several
trademarks such as rahipnol and stesolid. However, generally known by
the term koplo pills.
Benzodiazepin merupakan obat psikotropika yang termasuk ke
dalam kelompok depresan. Di Indonesia, psikotropika jenis ini terdiri
dari beberapa merek dagang seperti rahipnol dan stesolid. Akan tetapi,
umumnya dikenal dengan istilah pil koplo.
5. Metakualon
Metakualon
Metakualon is a type of medicine used officially for a sedative
and to relieve pain. However, many people are abusing this drug and is
used to intoxicate themselves.
Metakualon merupakan jenis obat yang digunakan secara resmi
untuk obat penenang dan untuk menghilangkan rasa sakit. Akan tetapi,
banyak orang yang menyalahgunakan obat ini dan digunakan untuk
memabukkan diri.
C. Addictive Substance
Zat Adiktif
1. Cigarettes
Rokok
2. Coffee
Kopi
Well, do you know, that coffee contains caffeine addictive substances known.
Caffeine in coffee can meninbulkan effect on a person addicted to a
mengunsumsinya. On one hand, the caffeine into the blood vessel will cause
blood flow and oxygen supply to all parts of the body becomes more fluid, so
we keep them fresh (not sleepy).
Nah, tahukah kalian, bahwa kopi mengandung zat adiktif yang disebut
kafein. Kafein pada kopi ini dapat meninbulkan efek ketagihan pada
seseorang yang mengunsumsinya. Disatu sisi, kafein yang masuk kedalam
pembuluh darah akan menimbulkan aliran darah dan suplai oksigen keseluruh
bagian tubuh menjadi lebih lancar, sehingga kita tetap segar (tidak ngantuk).
3. Alcoholic Drinks
Minuman keras
Alcohol used in liquor obtained from the fermentation process of
brewing of tau substances that have a high sugar content, minyasalnya grapes,
wheat, jangung, sugar cane, and black rice. Alcohol content exceeding 0.05%
can cause disturbance in the system of coordination of movement and balance
system of the body, so that people who drink alcohol will have drunk (lost
consciousness).
Alkohol yang digunakan pada minuman keras diperoleh dari hasil
proses peragian tau fermentasi zat-zat yang mempunyai kadar gula tinggi,
minyasalnya anggur, gandum, jangung, tebu, dan ketan hitam. Kadar alcohol
yang melebihi 0,05% dapat menyebabkan terganggunya koordinasi system
gerak dan system keseimbangan tubuh, sehingga orang yang meminum
minuman keras akan mengalami mabuk ( hilang kesadaran ).