You are on page 1of 13

I.

Latar Belakang

Ide ini muncul ketika penulis tengah melakukan praktek kerja lapangan di Kantor

Berita Antara biro Jawa Barat. Ketika itu, penulis datang ke sebuah acara yang

dilaksanakan oleh gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Waktu itu, gubernur

hendak melakukan pelepasan tenaga kerja legal Indonesia ke luar negeri dan

meresmikan pemecahan rekor patung yang dibangun dari bahan bakar biji-

bijian. Pagi sekali, penulis telah berada di depan gedung sate untuk menyimak

acara.

Tidak hanya penulis sebagai wartawan yang datang waktu itu. Pemburu berita

dari berbagai media lokal juga ikut berkumpul untuk mendapatkan informasi.

Penulis bergabung bersama teman-teman dari Pikiran Rakyat dan meliput

bersama-sama.

Ketika acara sedang berlangsung, seorang perwakilan humas gedung sate

datang bergabung bersama kami. Wartawan pun menyambut baik

kedatangannya dan wawancara singkat pun segera berlangsung.

Humas gedung sate tersebut bercerita perihal acara tersebut dan banyak hal

lain. Penulis mengeluarkan sebuah note, pulpen, dan mulai mencatat. Seorang

wartawan PR pun melakukan hal yang sama dengan penulis. Tapi, wartawan PR

yang lain tidak, ia mengeluarkan Nokia seri E-nya yang memiliki tombol ketik

QWERTY dan mulai mengetik di sana. Ya, dia langsung mengetik apa yang

dikatakan humas tadi dan meraciknya menjadi sebuah berita.

“Untuk berita Online,” kata dia.

Cerita di atas merupakan sebuah contoh pemanfaatan teknologi untuk

mempermudah kerja wartawan. Telepon genggam saat ini tidak hanya berfungsi

1
sebagai sarana komunikasi biasa. Tapi telah berkembang menjadi perangkat

pintar yang bisa memudahkan kerja penggunanya.

Perkembangan telepon genggam tersebut tidak hanya dari fitur, kualitas, dan

kemampuan, tapi juga dari segi fisik dan desain. Ponsel-ponsel kemudian

mengalami semacam spesialisasi mengikuti kebutuhan penggunanya. Maka

lahirlah berbagai tipe dengan spesifikasi tersendiri di tiap kode tipenya. Sonny

Ericsson seri X dengan kawan Xperia-nya mengusung teknologi Android untuk

mereka yang suka mengembangkan aplikasi. Seri C dan K untuk mereka yang

suka mengabadikan momen dengan foto dan video. Nokia menawarkan produk

seri E untuk pelanggan yang mengutamakan manfaat internet. Kemudian vendor

baru yang langsung mendapat tempat di hati jutaan orang di dunia memiliki

kemampuan lebih pada akses sosial. Begitu pula dengan ponsel-ponsel milik

vendor yang lain.

Wartawan merupakan sebuah profesi yang bergerak di bidang komunikasi.

Karena itu, perkembangan teknologi komunikasi pasti berpengaruh pada

pekerjaan wartawan. Namun, seberapa besar pengaruh tersebut, khususnya

untuk ponsel dengan papan tombol QWERTY?

Pasar ponsel QWERTY awalnya masuk dan populer di Indonesia lewat ponsel

BlackBerry. Karena makin luas penggunanya, hampir semua vendor kini

mengikuti jejak BlackBerry dengan harga lebih murah.

Salah satu alasan yang mendasari ponsel QWERTY sangat diminati adalah

kepraktisannya. Teks panjang bisa diketik dengan lebih cepat. Selain itu, dengan

kemampuan ponsel itu sendiri, mengetik hingga ribuan kata dalam ponsel pun

bukan hal yang mustahil lagi saat ini.

2
Perkembangan media saat ini menuju ke arah dunia online. Media-media cetak

mulai bergerak ke arah ini dengan mengembangkan versi online mereka. Media

tersebut juga menggunakan jasa jejaring sosial sebagai sarana promosi.

Perbedaan media online dengan yang lain adalah kekonvergenannya. Dengan

wujud media cetak (bisa dibaca) namun menggunakan media elektronik.

Persaingan media pun mulai muncul di sini sehingga menuntut wartawan untuk

mampu menghasilkan berita dengan lebih cepat. Bahkan ketika peristiwa masih

berlangsung, berita diusahakan telah sampai di pembaca.

Salah satu media massa yang cukup intens dalam pemberitaan online adalah

detik.com. Situs berita online ini terkenal paling cepat memberitakan informasi

pada khalayak.

Detikcom ialah sebuah portal web yang berisi berita aktual dan artikel daring di

Indonesia. Detikcom merupakan salah satu situs berita terpopuler di Indonesia.

Berbeda dari situs-situs berita berbahasa Indonesia lainnya, detikcom hanya

mempunyai edisi online dan menggantungkan pendapatan dari bidang iklan.

Meskipun begitu, detikcom merupakan yang terdepan dalam hal berita-berita

baru.

Server detikcom sebenarnya sudah siap diakses pada 30 Mei 1998, namun mulai

online dengan sajian lengkap pada 9 Juli 1998. Tanggal 9 Juli itu akhirnya

ditetapkan sebagai hari lahir Detikcom yang didirikan Budiono Darsono (eks

wartawan DeTik), Yayan Sopyan (eks wartawan DeTik), Abdul Rahman (mantan

wartawan Tempo), dan Didi Nugrahadi. Semula peliputan utama detikcom

terfokus pada berita politik, ekonomi, dan teknologi informasi. Baru setelah

situasi politik mulai reda dan ekonomi mulai membaik, detikcom memutuskan

untuk juga melampirkan berita hiburan, dan olahraga.

3
Dari situlah kemudian tercetus keinginan membentuk detikcom yang update-nya

tidak lagi menggunakan karakteristik media cetak yang harian, mingguan,

bulanan. Yang dijual detikcom adalah breaking news. Dengan bertumpu pada

metode ini detikcom melesat sebagai situs informasi digital paling populer di

kalangan pengguna internet.

Berdasarkan data yang ditulis wikipedia.com, pada Juli 1998 situs detikcom per

harinya menerima 30.000 hit (ukuran jumlah pengunjung ke sebuah situs)

dengan sekitar 2.500 user (pelanggan Internet). Sembilan bulan kemudian,

Maret 1999, hit per harinya naik tujuh kali lipat, tepatnya rata-rata 214.000 hit

per hari atau 6.420.000 hit per bulan dengan 32.000 user. Pada bulan Juni 1999,

angka itu naik lagi menjadi 536.000 hit per hari dengan user mencapai 40.000.

Terakhir, hit detikcom mencapai 2,5 juta lebih per harinya.

(wikipedia.org/detikcom)

Selain perhitungan hit, detikcom masih memiliki alat ukur lainnya yang sampai

sejauh ini disepakati sebagai ukuran yang mendekati seberapa besar potensi

yang dimiliki sebuah situs. Ukuran itu adalah page view (jumlah halaman yang

diakses). Page view detikcom sekarang mencapai 3 juta per harinya. sekarang

detik.com menempati posisi ke empat tertinggi dari alexa.com untuk seluruh

konten di Indonesia. Saat ini, detikcom memiliki beberapa giro di kota-kota besar

Indonesia. detikBandung, detikSurabaya, dan detikYogyakarta.

Berikut jumlah tabel jumlah berita detikBandung berdasar pemantauan penulis

selama sepekan terakhir (25 – 31Oktober 2010).

4
jumlahberita
30
20
10 jumlah berita
0
0 5 10 15 20 25 30 35

Jumlah berita yang dihasilkan detikBandung dalam sehari tampaknya sangat

tergantung dari banyaknya peristiwa yang terjadi pada hari itu. Seperti tanggal

26 Oktober 2010 detik menghasilkan 26 berita. Waktu itu tengah ada konfirmasi

rubuhnya bangunan bersejarah di braga dan Indonesia tengah dilanda bencana.

Berdasarkan pantauan penulis, rata-rata wartawan detikBandung memiliki

sebuah ponsel QWERTY ketika mereka melakukan perolehan berita. Berangkat

dari sinilah, penulis hendak mengetahui sejauh mana pengaruh ponsel QWERTY

terhadap kinerja wartawan detikBandung. Karena setiap hari, wartawan

detikBandung yang hanya empat orang ini mampu menghasilkan rata-rata 20

berita. Berdasar pemantauan itulah penulis hendak melakukan penelitian

dengan tema “Pengaruh Penggunaan Ponsel Tipe Tombol Ketik QWERTY

terhadap Efektivitas Kerja Wartawan Media Online Detik Bandung”.

II. Rumusan Masalah

Pada hari pertama penulis melakukan kuliah praktek di media online kantor

berita ANTARA, redaktur ANTARA ingin mengetahui jenis ponsel yang penulis

gunakan. Penulis mengeluarkan motorola VE518 yang memiliki tombol ketik

numerik. Redaktur ANTARA menaikkan alis dan bertanya pada penulis.

“HP itu bisa mengirim email?”

5
“Bisa, Pak,” jawab penulis dan melakukan test pengiriman email padanya.

Setelah dia memeriksa kotak surat elektroniknya dan menemukan email penulis

di dalamnya, dia mengangguk.

“OK, tapi kamu harus bisa mengetik cepat juga. Media online itu mengejar

kecepatan juga. Tidak boleh kalah dari yang lain,”

Pengalaman itu penulis alami di Kantor Berita ANTARA biro Jawa Barat.

Setidaknya, ini memberi gambaran pada penulis bahwa kecepatan pengiriman

berita merupakan salah satu syarat bagi media massa online. Penulis sementara

menyimpulkan, begitu pula dengan detikBandung, kecepatan adalah hal yang

penting.

Dari percakapan penulis dengan redaktur ANTARA tadi, penulis bisa menangkap

bahwa sebenarnya dia ingin memastikan penulis bisa mengetik berita langsung

dari ponsel untuk segera mengirimkannya pada dia. Penulis yakin, dia berharap

penulis tadinya akan mengeluarkan ponsel dengan papan tombol QWERTY.

Jika dikaitkan dengan jenis media detikBandung, ilustrasi penulis, dan latar

belakang sebelumnya, rumusan masalah yang hendak penulis ajukan pada

proposal penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh penggunaan ponsel dengan papan tombol QWERTY

terhadap kecepatan berita di detikBandung?

2. Bagaimana pengaruh penggunaan ponsel dengan papan tombol QWERTY

terhadap konten berita detikBandung?

3. Apakah ada pengaruhnya juga dengan jumlah pengunjung situs

detibandung.com?

6
4. Bagaimana pengaruh penggunaan ponsel dengan tombol kunci QWERTY

terhadap kelengkapan berita di detikBandung?

5. Bagaimana detikBandung menjaga kelengkapan nilai berita terkait dengan

kecepatannya tersebut?

6. Apakah wartawan detikBandung cukup terbantu dengan adanya ponsel

QWERTY?

Pertanyaan-pertanyaan inilah yang akan penulis jabarkan melalui penelitian

“Pengaruh Penggunaan Ponsel Tipe Tombol Ketik QWERTY terhadap Efektivitas

Kerja Wartawan Media Online Detik Bandung”.

III. Batasan Masalah

Penelitian perlu dikerucutkan agar masalah yang diteliti lebih spesifik sehingga

menghasilkan temuan yang akurat. Semakin sempit objek penelitian akan

semakin baik hasil yang didapatkan karena dapat mengurangi nilai generalisasi.

Agar penelitian ini tidak terlalu lebar, penulis melakukan pembatasan sesuai

dengan variabel yang diperlukan untuk menghasilkan temuan yang akurat dan

terperinci.

Penulis mengambil ponsel dengan tombol ketik QWERTY sebagai variabel

pertama. Pada variabel ini, penulis tidak membatasi jenis ponsel berdasarkan

merek dan tipe. Namun, penulis tetap memberi batasan untuk kemampuan

internet ponsel. Ponsel QWERTY yang masuk kategori penulis adalah ponsel

QWERTY yang memiliki kemampuan internet baik. Yang penulis maksud dengan

kemampuan internet baik adalah setidaknya mendukung GPRS kelas 10

sehingga bisa mendukung teknologi pesan elektronik.

7
Variabel berikutnya adalah wartawan detikBandung. Karena hanya ada empat

orang, penulis akan mengambil sampel penuh. Efektivitas kerja wartawan

merupakan variabel terikat dari variabel pertama.

IV. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi pengaruh penggunaan ponsel QWERTY terhadap kecepatan

berita detikBandung

2. Mengidentifikasi pengaruh penggunaan ponsel QWERTY terhadap keakuratan

berita detikBandung

3. Mengidentifikasi pengaruh penggunaan ponsel QWERTY terhadap

kelengkapan berita detikBandung

4. Mengidentifikasi kenyamanan wartawan detikBandung ketika menggunakan

ponsel QWERTY

5. Mengidentifikasi jumlah pengunjung situ detikBandung.com

6. Mengidentifikasi pemanfaatan ponsel QWERTY oleh wartawan detikBandung

V. Kegunaan Penelitian

Manfaat penelitian bagi penulis adalah untuk memperkaya ilmu pengetahuan

tentang pengaruh ponsel QWERTY dengan kinerja wartawan media massa online.

Hal ini terkait dengan difusi dan inovasi teknologi komunikasi pada wartawan.

Pelajaran mengenai pemanfaatan teknologi ini penting mengingat teknologi

senantiasa terus berkembang.

Manfaat penelitian bagi media massa online khususnya detikBandung adalah

sebagai acuan kerja wartawan untuk mengukur mutu perusahaan. Jika hasilnya

8
baik, bisa jadi bahan rujukan perusahaan untuk mendukung kerja wartawannya,

atau sebaliknya.

Selain itu, penulis juga berharap penelitian ini bisa terus dikembangkan dan

menjadi bahan rujukan pada penelitian sejenis di kemudian hari.

VI. Metodologi Penelitian

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2002, p.284), Efektif adalah ada

efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya); dapat membawa hasil atau

berhasil guna (tentang usaha, tindakan).

Definisi efektivitas menurut Aras (2003, p.11) adalah suatu keadaan di mana

kemampuan suatu sistem sesuai dengan keinginan dari pengguna.

Penulis memakai dua variabel pada penelitian ini. Variabel pertama adalah

ponsel dengan tombol ketik QWERTY. Dan variabel kedua kinerja wartawan

detikBandung.

Variabel pertama mencakup segala jenis ponsel yang memiliki papan ketik

QWERTY dengan mengedepankan manfaat dari papan ketik tersebut. Namun,

penulis juga akan sedikit menyinggung kemampuan ponsel tersebut menjelajah

dunia internet karena hal ini berkaita dengan variabel kedua yaitu kinerja

wartawan detikBandung.

Pada variabel kedua, penulis akan mengambil objek penuh semua wartawan

detikBandung. Dengan begini, penulis akan mendapatkan data primer untuk

kemudian dianalisis sesuai dengan temuan data pada variabel pertama.

9
Kinerja yang dimaksud pada variabel kedua tersebut meliputi: kecepatan,

ketepatan, keakuratan, kelengkapan, dan kenyamanan. Untuk mendapatkan

data ini, penulis akan membagi kuesioner pada wartawan detikBandung.

Tidak menutup kemungkinan pula, penulis akan mencoba membandingkan hasil

temuan ini dengan pembaca detikBandung. Pembaca detikBandung, penulis

batasi pada mereka yang berdomisili di kota Bandung. Penulis akan mengambil

sampel dari berbagai segmentasi untuk kemudian membandingkan hasilnya.

Variabel Sub Variabel Indikator


Ponsel QWERTY 1. Kemampuan 1. Kecepatan yang

dalam pengetikan ditawarkan pada

pengetikan

2. Ketepatan yang

ditawarkan dalam

pengetikan

3. Kenyamanan yang

diberikan saat

pengetikan

1. Jumlah kata
2. Kemampuan dasar
maksimal dalam
ponsel
satu tulisan

2. Kecepatan data

akses

3. Kecepatan RAM

4. Dukungan memori
Kinerja Wartawan 1. Kemampuan 1. Penciuman berita

jurnalistik 2. Peliputan

3. Penulisan
10
4. Penyajian

1. Kecepatan

mengetik

2. Kemampuan menggunakan

pemanfaatan posel QWERTY

teknologi 2. Pengoptimalan

kemampuan

ponsel

3. Melek teknologi

Jenis penelitian yang penulis usung adalah penelitian eksplanatif. Bambang

Prasetyo dan Lina Miftahul dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif menulis

penelitian eksplanatif dilakukan untuk menemukan penjelasan tentang mengapa

suatu kejadian atau gejala terjadi. Hasil akhir dari penelitian ini adalah gambaran

mengenai hubungan sebab akibat.

“Penelitian ini diidentikkan dengan penelitian yang menggunakan pertanyaan

‘BAGAIMANA’ dalam mengembangkan informasi yang ada.” (Bambang dan Lina:

2010, 29)

VII. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kuantitatif, terdapat beberapa jenis penelitian, yaitu penelitian

survei, penelitian eksperimen, dan penelitian analisis isi. Ada pula yang disebut

dengan penelitian lapangan, analisis wacana, dan penelitian perbandingan

sejarah.

Penelitian survei merupakan penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai

instrumen penelitian. Kuesioner merupakan lembaran yang berisi beberapa

11
pertanyaan dengan struktur yang baku. Dalam pelaksanaan survei, kondisi

penelitian tidak dimanipulasi oleh peneliti. (Bambang dan Lina: 2010, 49)

Karena penelitian ini merupakan penelitian survei, penulis akan mengumpulkan

data dengan cara membagi kuesioner kepada semua wartawan detikBandung

dan melakukan wawancara mendalam jika diperlukan.

Dengan mengumpulkan data dari seluruh wartawan detikBandung, penulis

berharap bisa mendapatkan data yang baik sehingga hasil penelitian bisa akurat.

Syarat data yang baik menurut J. Supranto dalam buku Teknik Sampling Untuk

Survey & Eksperimen sebagai berikut:

1. Data harus objektif, dapat menggambarkan keadaan seperti apa adanya.

2. Data harus mewakili.

3. Data perkiraan harus mempunyai kesalahan sampling yang kecil.

4. Data harus tepat waktu.

5. Data harus ada hubungan dengan persoalan.

Berhubung penulis tidak menggunakan teknik sampel acak maka penulis yakin

semua syarat ini akan terpenuhi.

Untuk menguji keabsahan data, penulis akan melakukan pengujian dengan

metode Hypothesis Testing-Chi-squared test of independence. Dari uji Chi ini

nanti juga akan bisa ditarik suatu simpulan apakah hipotesis bisa diterima atau

ditolak.

VIII. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada Januari hingga Februari 2011 di Bandung.

12
Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Detikcom

Prasetio, Bambang & Lina Miftahul. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif. Rajawali
Press : Jakarta.

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Tarsito: Bandung.

Sudjana. 2003. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Tarsito:
Bandung.

Supranto, J. 2007. Teknik Sampling Untuk Survey & Eksperimen. Rineka Cipta:
Jakarta.

13

You might also like