You are on page 1of 13

‫‪Naskah Khutbah Seragam Wahdah Islamiyah‬‬

‫‪Idul Adha Tahun 1431 H/2010 M‬‬

‫‪Dikeluarkan dan Direkomendasikan Oleh‬‬

‫‪Dewan Syariah Wahdah Islamiyah‬‬

‫‪IBRAHIM – alaihissalam‬‬

‫‪PEMBANGUN KELUARGA PEJUANG‬‬

‫بَِّْ اٌْذَِّذَ ٌٍَِِّٗ‪َٔ ,‬ذَِّ ُذُٖ‪ ,‬ؤََغِزَؼُُُِٕٗ‪ ,‬ؤََغِزَـِ ِف ُشُٖ ‪ ,‬ؤََؼُىرُ ثِبٌٍَِّٗ ِِٓ ُششُوسِ ؤَِٔفُغَِٕب‪ ,‬وَعَُِّئَبدِ ؤَػَِّبٌَِٕب‪.‬‬
‫َِ ِٓ َهِ ِذِٖ اٌٍَُّٗ فَالَ ُِضًَِّ ٌَُٗ‪ ,‬وََِِٓ َُضًٍِِْ فَالَ َ٘بدٌَِ ٌَُٗ‪ ,‬وَؤَ ِشهَذُ ؤَْْ الَ بٌََِٗ بِالَّ اٌٍَُّٗ وَدِ َذُٖ الَ َششَِِهَ ٌَُٗ‪,‬‬
‫وَؤَ ِشهَذُ ؤََّْ ُِذََّّذّا ػَجِ ُذُٖ وَسَعُىٌُُٗ‪.‬‬
‫غٍُِّىَْ‪.‬‬
‫ََب ؤََُّهَب اٌَّزََِٓ إَُِٓىا ارَّمُىا اٌٍََّٗ دَكَّ رُمَبرِِٗ وَالَ رَُّىرَُّٓ بِالَّ وَؤَِٔزُُِ ُِ ِ‬
‫ََب ؤََُّهَب إٌَّبطُ ارَّمُىا سَثَّىُُُ اٌَّزٌِ خٍََمَىُُِ ِِٓ َٔفْظٍ وَادِ َذحٍ وَخٍََكَ ِ ِٕهَب صَوِ َجهَب وَثَثَّ ِ ِٕهَُّب سِجَبالً وَثِريّا‬
‫ؤَِغَبءً وَارَّمُىا اٌٍََّٗ اٌَّزٌِ رَغَبءٌَُىَْ ثِِٗ وَالَسِدَبََ بَِّْ اٌٍََّٗ وَبَْ ػٍََُِىُُِ َسلُِجّب‪.‬‬
‫ََب ؤََُّهَب اٌَّزََِٓ إَُِٓىا ارَّمُىا اٌٍََّٗ َولُىٌُىا لَىِالً عَذَِذّا َُصٍِِخِ ٌَىُُِ ؤَػَِّبٌَىُُِ وََـِ ِفشِ ٌَىُُِ رُُٔىثَىُُِ وََِِٓ َُطِغِ‬
‫اٌٍََّٗ وَسَعُىٌَُٗ فَمَذِ فَبصَ فَىِصّا ػَظُِّّب‪.‬‬
‫ؤََِّب ثَؼِذُ‪:‬‬
‫فَةَِّْ خَ ُِشَ اٌْذَذَِثِ وِزَبةُ اٌٍَِّٗ‪ ,‬وَخَ ُِشَ اٌْهَذٌِِ َ٘ذٌُِ ُِذََّّذٍ‪ ,‬وَشَشَّ الُُِىسِ ُِذِذَثَبُرهَب‪ ,‬وَوًَُّ ُِذِذَثَخٍ ثِذِػَخٌ‪,‬‬
‫وَوًَُّ ثِذِػَخٍ ضَالٌََخٌ‪ ,‬وَوًُُّ ضَالٌََخٍ فٍِ إٌَّبسِ‬

‫‪Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar…..‬‬

‫‪Laa Ilaha illalllah wallahu Akbar ,‬‬

‫‪Allahu Akbar walillahil hamd.‬‬

‫! ‪Maasyiral Muslimin Rahimakumullah‬‬

‫‪1‬‬
Di pagi hari ini, seiring dengan tasbih semesta alam raya, seiring dengan ketundukan
semua makhluk ciptaan Allah, kita kembali melantunkan pujian dan takbir pengagungan
kepada Sang Maha Pencipta…Maha Pemelihara…Penguasa Jagad raya,….Dialah Allah
tabaraka wata’ala, satu-satunya yang berhak untuk disembah dan ibadahi….

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar…..

Laa Ilaha illalllah wallahu Akbar ,

Di sana,… di Padang Arafah , ketika berjuta tangan menengadah pada Sang Ilahi, ketika
berjuta bibir bergetar menyebut nama-Nya,maka di pagi hari ini kita menyempurnakan
semua itu, maka biarkan gema takbir ini membahana di angkasa, menyatu dengan
tasbih semesta, membuang semua yang membuncah di dada,….

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar…..

Laa Ilaha Illalllah wallahu Akbar ,

Allahu Akbar walillahil hamd

Kaum Muslimin a’azzakumullah !

Setiap kita menyebut Haji, Idul Adha dan peristiwa-peristiwa yang


mengiringinya, maka ada satu nama yang tak mungkin terlewatkan, dialah Ibrahim –
alaihissalam.

Hari ini kembali kita mengenang manusia agung utusan Allah subhanahu
wata’ala ini, Nabi Ibrahim alaihissalam beserta anak dan istrinya, Ismail alaihissalam
dan Hajar alaihassalam. Keagungan pribadinya yang telah Allah perintahkan agar kita
menjadikannya suri tauladan, Allah Ta’ala berfirman:

َُٗ‫لَذِ وَبَٔذِ ٌَىُُِ اُعِ َىحٌ دَغََٕخٌ فًِ اِِثشَاَُُِِ٘ وَاٌَّزََِِٓ َِؼ‬

Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang
yang bersama dengan dia (QS. al-Mumtahanah :4).

Pelajaran demi pelajaran, hikmah demi hikmah selalu dan senantiasa kita petik
dari perjalanan hidup pribadi yang agung ini.

Diantara hikmah dan pelajaran terpenting dari perikehidupannya adalah :


Perjuangan menegakkan Aqidah dan Tauhid, yang selalu melandasi dan mewarnai
segala gerak dan tingkah lakunya, semua sepak terjang dan bahkan derap langkahnya.
2
Awal kemunculan Ibrahim di tengah kaumnya langsung menohok pada inti
permasalahan yang dihadapi kaumnya yaitu penyimpangan dari tauhid, dimana mereka
menyembah berhala-berhala yang tidak berdaya apa-apa, perhatikanlah bagaimana
Ibrahim dengan piawai mengajak kaumnya beradu argumen tentang siapa yang
sebenarnya berhak disembah

ِْ‫ بََِّّٔب رَؼِجُذُوَْ ِ ِٓ دُو‬. َْ‫وَبِِثشَاَُُِ٘ ِبرْ لَبيَ ٌِمَىِ ِِٗ اػِجُذُوا اٌٍََّٗ وَارَّمُىُٖ رٌَِىُُِ خَ ُِشْ ٌَىُُِ بِْْ وُِٕزُُِ رَؼٍَُِّى‬
َ‫اٌٍَِّٗ ؤَوِثَبّٔب وَرَخٍُِمُىَْ ِبفْىًب بَِّْ اٌَّزََِٓ رَؼِجُذُوَْ ِِٓ دُوِْ اٌٍَِّٗ ٌَب ٍَِِّىُىَْ ٌَىُُِ سِ ِصلًب فَبثِزَـُىا ػِِٕذَ اٌٍَِّٗ اٌشِّصِق‬
‫ وَبِْْ رُىَزِّثُىا فَمَذِ وَزَّةَ ؤَُُِْ ِِٓ لَجٍِِىُُِ وََِب ػًٍََ اٌشَّعُىيِ بٌَِّب‬. َْ‫وَاػِجُذُوُٖ وَاشِ ُىشُوا ٌَُٗ بٌَُِِِٗ ُرشِجَؼُى‬
( 18-16:‫اٌْجٍََبؽُ اٌُّْجِنيُ ( اٌؼٕىجىد‬

Dan (ingatlah) Ibrahim, ketika ia berkata kepada kaumnya: "Sembahlah olehmu Allah
dan bertakwalah kepada-Nya. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu
mengetahui (16)Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala,
dan kamu membuat dusta. Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak
mampu memberikan rezki kepadamu; maka mintalah rezki itu di sisi Allah, dan
sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya-lah kamu akan
dikembalikan. (17) Dan jika kamu (orang kafir) mendustakan, maka umat yang sebelum
kamu juga telah mendustakan. Dan kewajiban rasul itu, tidak lain hanyalah
menyampaikan (agama Allah) dengan seterang-terangnya". (18).” (QS. al-‘Ankabut: 16-
18)

Jawaban kaumnya bukanlah jawaban yang menyenangkan, bahkan ancaman dan


kecaman .. Allah berfirman :

ٍَ‫فَّب وَبَْ جَىَاةَ لَىِ ِِٗ بٌَِّب ؤَْ لَبٌُىا الْزٍُُىُٖ ؤَوِ َد ّشِلُىُٖ فَإَجنَبُٖ اٌٍَّـُٗ َِٓ إٌَّبسِ بَِّْ فٍِ رٌََِٰهَ ٌَأََبدٍ ٌِّمَ ِى‬
)24 :‫َُاِ ُِٕىَْ (اٌؼٕىجىد‬

“Maka tidak ada lagi jawaban kaum Ibrahim selain mengatakan: ‘Bunuhlah atau
bakarlah dia!’, lalu Allah menyelamatkannya dari api (yang membakarnya).
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi
orang-orang yang beriman.” (QS.al-‘Ankabut: 24)

Demikianlah konsekuensi dakwah yang kadang tidak menyenangkan, bahkan menuntut


pengorbanan, namun pertolongan Allah tidak pernah terlambat, Allah berfirman :

ََِٓ‫غش‬
َ ِ‫ وَؤَسَادُوا ثِِٗ وَُِذّا فَجَؼٍََْٕبُُُ٘ اٌْإَخ‬.َُُِ٘‫لٍَُْٕب ََب َٔبسُ وُىٍِٔ َث ِشدّا وَعٍََبِّب ػًٍَََٰ بِِثشَا‬

3
Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim",
(69) mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka
itu orang-orang yang paling merugi.” (QS.al- Anbiya:69-70)

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar…..

Laa Ilaha illalllah wallahu Akbar ,

Keteguhan prinsip dan ketegaran dalam bertauhid dan beraqidah pada pribadi Ibrahim
tidak hanya dimonopoli oleh diri beliau sendiri, namun ternyata seorang Ibrahim
alaissalam sangat memperhatikan dakwah pada keluarganya dan karib kerabatnya,
bahkan beliau mewujudkan hubungan yang paling indah antara anak dengan ayahnya
dengan berwujud dakwah kepada kepada orang tua untuk aqidah dan tauhid :

ٍَِٔ‫﴾ ََب ؤَثَذِ بٍِِّٔ لَذِ جَبء‬٤٢﴿ ‫صشُ وٌََب َُـٍِِٕ ػَٕهَ شَُِئًب‬ ِ ‫ِبرْ لَبيَ ٌِإَثُِِٗ ََب ؤَثَذِ ٌَُِ رَؼِجُذُ َِب ٌَب َغَِّغُ وٌََب َُ ِج‬
َْ‫﴾ ََب ؤَثَذِ ٌَب رَؼِجُذِ اٌشَُِّطَبَْ ۖ بَِّْ اٌشَّ ُِطَب‬٤٣﴿ ‫صشَاطًب عَىَِِّب‬ِ َ‫َِٓ اٌْؼٍُِِْ َِب ٌَُِ َإْرِهَ فَبرَّجِؼٍِِٕ ؤَِ٘ذِن‬
ِْ‫ ﴾ ََب ؤَثَذِ بٍِِّٔ ؤَخَبفُ ؤَْ ََّغَّهَ ػَزَاةْ َِّٓ اٌشَّدِ َّـَِٰٓ فَزَىُىَْ ٌٍِشَُِّطَب‬٤٤﴿ ‫وَبَْ ٌٍِشَّدِ َّـَِٰٓ َػصُِِّب‬
‫وٌَُِِّب‬

“Ingatlah ketika ia (Ibrahim) berkata kepada bapaknya: ‘Wahai bapakku, mengapa


engkau menyembah sesuatu yang tiada dapat mendengar, tiada pula dapat melihat dan
menolongmu sedikitpun? Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku
sebagian dari ilmu yang tidak datang kepadamu. Maka ikutilah aku, niscaya aku akan
menunjukkan kepadamu jalan yang lurus. Wahai bapakku, janganlah menyembah
setan, sesungguhnya setan itu durhaka kepada Allah Dzat Yang Maha Pemurah. Wahai
bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa engkau akan ditimpa adzab dari Allah Dzat
Yang Maha Pemurah, maka engkau akan menjadi kawan bagi setan.” (QS. Maryam: 42-
45)

Keluarga ….sekali lagi keluarga, orang terdekat di sekeliling kita yang kadang luput dari
perhatian dan pemenuhan hak atas mereka sebagai amanah Allah ta’ala.

Ibrahim alaihissalam adalah tipe manusia yang sangat memperhatikan keluarganya,


namun... perhatian di sini bukanlah sekedar perhatian untuk pemenuhan kebutuhan
duniawi semata, namun yang lebih sejati adalah bagaimana seorang Ibrahim
membangun keluarganya dengan pondasi iman dan aqidah …sehingga dengan taufiq
dari Allah melahirkan keluarga pejuang yang tangguh, pantang menyerah , tauhid dan
aqidah menjadi landasan dari segala tindakannya, ……

4
Hasil ini bukanlah datang begitu saja tentunya, namun ia adalah buah perjuangan
panjang manusia yang diberkati ini…..perhatikanlah doanya yang diabadikan dalam
AlQuran :

َ‫سَةِّ َ٘تِ ٌٍِ َِٓ اٌصَّبٌِذِني‬

“Wahai Tuhanku karuniakanlah padaku dari (keturunan) yang shalih “ (QS.ash-


Shaffat;100)

Penantian panjang seorang Ibrahim alaihissalam dengan tidak berputus asa,


membuahkan hasil dengan dikaruniakannya seorang anak yang didamba-dambakan,
dialah Ismail alaihissalam.

Namun ternyata proses tarbiyah ilahiyah menghendaki lain, seorang Ismail dalam masa
kecil ternyata harus berpisah dengan ayahandanya, ditinggal di negeri tandus yang
kering kerontang, semuanya adalah lillah wafie sabilillah, dalam menjalankan perintah
Allah seorang Ibrahim alaihissalam tidak ada kata tidak, bahkan dengan penuh
keyakinan dan harapan serta optimisme ia bertawakkal pada Allah Ta’ala :

َِّٓ ً‫َشَِ سَثََّٕب ٌُِمُُِّىا اٌصٍََّبحَ فَبجِؼًَْ َؤفْئِ َذح‬


َّ ‫سَّثََّٕب بٍِِّٔ ؤَعِىَٕذُ ِِٓ رُسََِّّزٍِ ثِىَادٍ ؿَ ُِشِ رٌِ صَسِعٍ ػِٕذَ ثَُِزِهَ اٌُّْذ‬
‫إٌَّبطِ َرهِىٌِ بٌَِ ُِهُِِ وَاسِ ُص ْلهُُ َِّٓ اٌثَّ َّشَادِ ٌَؼ ٍََّهُُِ َشِ ُىشُوَْ سَثََّٕب بَِّٔهَ رَؼٍَُُِ َِب ُٔخِفٍِ وََِب ُٔؼٍُِِٓ ۗ وََِب‬
(38-37:ُُ٘‫خفًََٰ ػًٍََ اٌٍَّـِٗ ِِٓ شَ ٍِءٍ فٍِ اٌْإَسِضِ وٌََب فٍِ اٌغََّّبءِ ( اثشا‬
َِ

Wahai Rab kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di


lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang
dihormati, Wahai Rabb kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka
jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka
dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. (37) Wahai Rabb kami,
sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami
lahirkan; dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi
maupun yang ada di langit. (QS. Ibrahim:37-38)

Semangat ketaatan dan optimisme ini pula yang mengalir kepada istrinya Hajar,
perhatikanlah riwayat berikut ini :

Diriwayatkan dari Sahabat Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata:


“Kemudian Ibrahim membawa Hajar dan sang putra Ismail dalam usia susuan menuju
Makkah dan ditempatkan di dekat pohon besar, di atas (bakal ) sumur Zamzam di lokasi
(bakal) Masjidil Haram. Ketika itu Makkah belum berpenghuni dan tidak memiliki
sumber air. Maka Ibrahim menyiapkan satu bungkus kurma dan satu qirbah (kantong)

5
air, kemudian ditinggallah keduanya oleh Ibrahim di tempat tersebut. Hajar, Ibu Ismail
pun mengikutinya seraya mengatakan: ‘Wahai Ibrahim, hendak pergi kemana engkau,
apakah engkau akan meninggalkan kami di lembah yang tak berpenghuni ini?’
Diulangnnya kata-kata tersebut, namun Ibrahim tidak menoleh kepadanya. Hingga
berkatalah Hajar: ‘Apakah Allah yang memerintahkanmu berbuat seperti ini?’ Ibrahim
menjawab: ‘Ya.’ Maka (dengan serta-merta) Hajar mengatakan: ‘Kalau begitu Dia
(Allah) tidak akan menyengsarakan kami.’ Kemudian Hajar kembali ke tempatnya
semula.” (Lihat Shahih Al-Bukhari, no. 3364)

Demikianlah kepribadian istimewa dari suami istri ini dengan Rahmat dan Taufiq Allah
juga mengalir pada anak keturunan mereka, di saat -saat sejuknya pandangan seorang
Ayah melihat anaknya mulai tumbuh besar, ujian Allah pun datang lagi , tidak tanggung-
tanggung, perintah untuk mengorbankan anak sendiri :

‫ٌََّّب ثٍََؾَ َِؼَُٗ اٌغَّؼٍَِ لَبيَ ََب ثٍََُّٕ بٍِِّٔ ؤَسَيَٰ فٍِ إٌََّْبَِ ؤٍَِّٔ َؤرْثَذُهَ فَبٔ ُظشِ َِبرَا َرشَيَٰ ۚ لَبيَ ََب ؤَثَذِ افْؼًَْ َِب‬
ََِٓ‫رُاِ َِشُ ۖ عَزَجِذٍُِٔ بِْ شَبءَ اٌٍَّـُٗ َِٓ اٌصَّبِثش‬

Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim,
Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku,
kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku
termasuk orang-orang yang sabar".(QS.as-Shaffat :102)

Demikianlah keluarga yang agung ini , meraih keagungan dan ketinggian derajatnya
dengan tauhid, pengamalan aqidah dan ketaatan tiada henti atas setiap titah Ilahi.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar…..

Laa Ilaha illalllah wallahu Akbar ,

Allahu akbar walillahil hamd.

Akan tetapi ternyata Allah Maha Kasih dan Sayang kepada ayah dan anak ini dan
mendapat pengakuan Allah sendiri tabaraka wataa’la:

َ‫َذلْذَ اٌشُّئََِب ۚ بَِّٔب وَزٌََِٰه‬


َّ ‫﴾ لَذِ ص‬١٠٤ ﴿ ُُُِ٘‫﴾ ؤََبدَََِٕبُٖ ؤَْ ََب بِِثشَا‬١٠٣ ﴿ ِ‫فٍَََّّب ؤَعٍََِّب وَرٍََُّٗ ٌٍِْجَجِني‬
﴾١٠٧ ﴿ ٍُُِ‫﴾ َوفَذَََِٕبُٖ ثِزِثِخٍ ػَظ‬١٠٦ ﴿ ُ‫﴾ بَِّْ َ٘ـَٰزَا ٌَهُىَ اٌْجٍََبءُ اٌُّْجِني‬١٠٥ ﴿ َ‫جضٌِ اٌُّْذِغِِٕني‬
ِ َٔ
َ‫جضٌِ اٌُّْذِغِِٕني‬
ِ َٔ َ‫﴾ وَزٌََِٰه‬١٠٩﴿ َُُِ٘‫﴾ عٍََبَْ ػًٍَََٰ بِِثشَا‬١٠٨﴿ ََِٓ‫وََرشَوَْٕب ػٍََُِِٗ فٍِ اٌْأ ِخش‬

6
Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas
pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). (103) Dan Kami panggillah dia: "Hai
Ibrahim, (104) sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya
demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (105)
Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. (106) Dan Kami tebus anak itu
dengan seekor sembelihan yang besar. (107) Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian
yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, (108) (yaitu)"Kesejahteraan
dilimpahkan atas Ibrahim". (109) Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-
orang yang berbuat baik. ".(QS.as-Shaffat :103-110)

Allahu Akbar, Allahu Akbar

Allahu akbar walillahil hamd.

Kaum Muslimin yang semoga dimuliakan Allah

Alangkah rindunya kita untuk mewujudkan keluarga seperti keluarga Ibrahim


alaihissalam, alangkah rindunya kita dengan istri seperti Hajar alaihassalam, yang
dengan tegar menggendong anaknya yang masih bayi, hanya berbekal sekantong korma
dan sedikit air, di tanah asing, tiada berpenghuni, tandus tiada tetumbuhan... Namun
dengan lugas bertanya kepada suami tercinta AALLAHU AMARAKA BIHADZA ? ketika
sang suami menjawab ;Ya, maka saat itu pula iman dan tawakkal itu menyata dengan
perkataannya :Idzan la yudlayyi’unaa – jika demikian Ia tak menyia-yiakan kami.

Seorang istri da’i dan pejuang seharusnya selalu menjadikan momentum ini segar di
pelupuk matanya, selalu hidup dalam catatan batinnya, bahwa istri pejuang harus tegar
setegar Hajar, yang lebih tegar dari batu karang… dan jangan sampai justru menjadi
penghalang suami memenuhi panggilan suci berjuang dan berdakwah di jalanNya.

Namun sebelum itu tentunya seorang suami da’i dan pejuang harus pula menorehkan
sejarah Ibrahim ini dalam sanubarinya, agar terpatri pada jiwa semangat ketaatan dan
optimisme serta qawwamah (kepemimpinan) yang mumpuni dengan izin Allah Ta’ala.

Allahu Akbar, Allahu Akbar

Allahu akbar walillahil hamd.

Kaum Muslimin yang semoga dimuliakan Allah

Mengambil pelajaran dari Ibrahim dan keluarganya adalah berarti belajar untuk taat
dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah , dan inilah yang seharusnya menyertai

7
kita setiap saat, semangat selalu mawas diri dari penyimpangan- penyimpangan dalam
beragama, tidakkah kita perhatikan parade penyimpangan mulai dari tataran aqidah,
hingga moral dan akhlak seakan disambut oleh alam ini dengan parade bencana dan
musibah?

Negeri yang indah ini, dengan laut, gunung, sungai dan airnya, tidaklah melainkan
makhluk-makhluk Allah yang taat, yang selalu bertasbih dan memuji Allah Tabaraka
wata’ala:

﴾١﴿ ُُُِ‫اٌْذَى‬ ُ‫عَجَّخَ ٌٍَِّـِٗ َِب فٍِ اٌغََّّبوَادِ وََِب فٍِ اٌْإَسِضِ ۖ وَُ٘ىَ اٌْ َؼضَِض‬

Telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi;
dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS.as-Shaf :1)

Isyarat alam ini seakan memberi kita pesan bahwa bumi makhluk Allah ini enggan
berjalan di atasnya manusia-manusia congkak dan durjana.

Sudah tiba masanya kita kembali mengintrospeksi diri, secara individu dan kolektif,
sejauhmana kita melangkah jauh dari yang seharusnya....

Namun......

Ketika musibah datang dan sebagian penduduk negeri ini justru semakin
merapat kepada kesyirikan dan takhayul,

Ketika musibah datang justru datang pula sokongan dan dukungan pada nabi-
nabi palsu dan para pengikutnya seperti Ahmadiyah dan Qadiyaniyah,

Ketika musibah datang justru celaan, kecaman, dan bahkan pengkafiran pada
generasi terbaik umat ini (Sahabat Rasulullah )menyelip dan menikam dari belakang
oleh kaum Syi’ah Rafidlah

Ketika musibah datang menjelang sebagian kita bahkan dengan bangga


memamerkan kedurhakaannya pada Allah, menginjak-injak harga diri dan
kehormatannya sendiri.

Sungguh ini adalah musibah di atas musibah !

Wallahul musta’an

Jalan keluar tiada lain dan tiada bukan adalah kembali bertobat, kembali menapak tilasi
perjalanan juang Ibrahim dan para keluarganya, menapak tilasi perjuangan Nabi dan
8
Rasul akhir zaman Muhammad shallallahu alaihi wasallam, yang Ibrahim alaihiissalam
berdoa untuk kehadirannya.

َ‫سَثََّٕب وَاثِؼَثْ فُِهُِِ سَعُىًٌب ِّ ِٕهُُِ َزٍُِى ػٍََ ُِهُِِ آََبرِهَ وََُؼٍَِّ ُّهُُُ اٌْىِزَبةَ وَاٌْذِىَّْخَ وََُضَوُِّهُِِ بَِّٔهَ ؤَٔذ‬
)129 :‫اٌْذَىُُُِ (اٌجمشح‬ ُ‫اٌْ َؼضَِض‬

Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seseorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan
membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al
Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya
Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. (QS. al-Baqarah:129)

Ya… bertobat, dan Ibrahim sendiri bertobat walau ia seorang khalilullah (kekasih Allah):

ُ‫سَثََّٕب وَاجِؼٍََْٕب ُِغٍَُِِِِّٓ ٌَهَ وَِِٓ رُسََِّّزَِٕب ؤَُِّخً ُِّغٍَِِّخً ٌَّهَ وَؤَسَِٔب ََِٕبعِىََٕب وَرُتِ ػٍَََُِٕب ۖ بَِّٔهَ ؤَٔذَ اٌزَّىَّاة‬
)128 :‫(اٌجمشح‬ ُُُِ‫اٌشَّد‬

“Ya Rabb kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau
(jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan
tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan
terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima Taubat lagi
Maha Penyayang” (QS. al-Baqarah:128).

Mawas diri dari kesyirikan dan penyimpangan aqidah adalah sikap mukmin sejati,
bukankah Ibrahim sendiri khawatir dan minta perlindungan Allah dari kesyirikan:

)35:ُُ٘‫(اثشا‬ ََ‫وَِبرْ لَبيَ بِِثشَاُُُِ٘ سَةِّ اجِؼًَْ َ٘ـَٰزَا اٌْجٍََذَ آ ِّٕب وَاجُِٕجٍِِٕ وَثٍََِّٕ ؤَْ َّٔؼِجُذَ اٌْإَصَِٕب‬

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah),
negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah
berhala-berhala.(QS.Ibrahim:35)

Kita tidak boleh lengah , setiap saat syaithan dan bala tentaranya siap
menggelincirkan dan menjerumuskan kita.

Olehnya itu benteng aqidah harus berwujud pada keluarga kita, panji-panji
tauhid harus terpancang dalam dan kuat pada diri, anak dan istri kita….semangat
perjuangan harus selalu menggelora pada setiap dada anggota keluarga kita

9
Wahai para muslimah, ibunda dan saudari kita, bercerminlah selalu pada Hajar-
alaihassalam yang tegar setegar hajar (batu), siap untuk berjuang dan mendampingi
seorang suami pejuang dalam kondisi apapun, dan semangat perjuangan itu insya Allah
akan dibalasi Allah dengan sejuknya mata memandang anak-anak anda berbaris rapi
dalam shaf perjuangan

Wahai para pemuda , jadilah “Ismail-ismail” zaman ini, yang ditempa dalam
perjuangan, di dalam keluarga pejuang, bahkan anda lahir dari rahim
perjuangan…bersiaplah untuk berkorban di jalan perjuangan ini….”korbankanlah”
beberapa kesenangan masa muda untuk memmpuh jalan perjuangan ini, percayalah
kelezatan berjuang jauh lebih nikmat daripada kenikmatan semu fatamorgana dari hiruk
pikuknya dunia kemaksiatan dan penyimpangan….

Munculkan semangat dan kekuatan Ismail di zaman kini. Jadilah generasi


pendobrak yang memiliki prinsip hidup yang kokoh di jalan taqwa. Bukan generasi latah
yang menjadi korban situasi dan kondisi. Dan bukan generasi yang mudah terombang
ambing kemana angin berhembus. Jadilah Ismail baru yang mewarisi semangat tauhid
dan keteguhan diri dalam menerima semua titah perintah Allah. Sekalipun nyawa adalah
taruhannya.

Dan anda wahai para bapak dan suami, bercerminlah pada Ibrahim bagaimana
ia menjadi kepada keluarga teladan, didiklah keluarga anda dengan tidak pantang
menyerah, usaha anda yang tidak pantang menyerah adalah bagian dari perjuangan itu
sendiri…..lihatlah Nuh alaihissalam, hingga detik terakhir masih saja menyeru anaknya
untuk kembali ke jalan yang benar.

ََِٓ‫ؤََبدَيَٰ ُٔىحْ اثَُِٕٗ وَوَبَْ فٍِ َِ ِؼضِيٍ ََب ثٍََُّٕ اسِوَت َِّؼََٕب وٌََب رَىُٓ َِّغَ اٌْىَب ِفش‬

Dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil:
"Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama
orang-orang yang kafir".(QS. Hud:42)

Namun Akhirnya kita kembalikan semuanya kepada Allah yang menggenggam


hati semua hambaNya.

Dan kepada para pemimpin negeri yang indah mempesona ini, ingatlah bahwa
setiap kita akan dimintai pertanggung jawaban akan apa yang dipimpinnya.

Ingatlah ketika bencana dan musibah datang bergelombang, bahwa semua itu
adalah pengingat dari pemilik hakiki negeri ini dan setiap jengkal bumi dan langit untuk
kembali bertahkim kepada ajaran yang diturunkanNya,firman Allah Ta’ala

10
)168:‫(الػشاف‬ َْ‫وَثٍََىَِٔبُُ٘ ثِبٌْذَغََٕبدِ وَاٌغَُِّّئَبدِ ٌَؼ ٍََّهُُِ َشِجِؼُى‬

Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-
buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran). (QS.al-A’raf:168)

Pertegas keberpihakan anda pada kebenaran, keadilan, dan jangan justru


semakin menggandeng penggusung kezaliman dan keangkara murkaan...kami percaya
anda sanggup dan mampu untuk itu, dan kami berdoa agar Allah memberikan Hidayah
dan Inayah-Nya

Allahu Akbar, Allahu Akbar

Allahu akbar walillahil hamd.

Dalam kesempatan ini pula kita mendoakan saudara-saudara kita yang sedang
berjuang menegakkan rukun Islam kelima dengan haji ke Baitullah, agar menjadi haji
yang mabrur dan selamat kembali di tanah air, berkumpul kembali dengan sanak
saudara..

Dan bagi kita di sini yang melakukan Idul Qurban dan penyembelihan hendaknya
senantiasa memperhatikan tuntunan syari’at dalam pelaksanaannya; maka hewan yang
sah untuk dikurbankan adalah sapi yang usianya genap dua tahun atau kambing yang
genap satu tahun. Jika kambing dengan umur satu tahun sulit didapatkan, maka tidak
mengapa berkurban dengan domba yang genap berusia enam bulan. Tidak boleh
berkurban dengan hewan yang jelas buta sebelah matanya (picak), atau pincang dengan
kepincangan yang jelas, atau sakit yang jelas, atau hewan yang sangat kurus.

Dan seekor sapi atau unta boleh disembelih untuk tujuh orang.

Sebaiknya orang yang berkurban itu menyembelih hewan kurbannya sendiri,


namun tidak mengapa mewakilkannya dengan syarat tidak mengupah penjagal itu dari
hewan kurban, baik dengan memberikan kulit atau dagingnya. Penyembelihan dimulai
setelah khutbah dan berakhir tiga hari sesudah hari Idul Adha. Daging sembelihan dapat
dibagi tiga; sepertiga untuk dikonsumsi, sepertiga untuk dihadiahkan dan sepertiga
untuk disedekahkan kepada fakir miskin.

Allahu akbar, Allahu akbar, walillahil hamd

Akhirnya, di penghujung khutbah ini, marilah kita menundukkan jiwa, dan


menyerahkan seluruh diri ini untuk memohon dan berdoa kepada Allah azza wajalla.
Semoga doa kita menjadi catatan akan ketundukan kita pada Allah azza wajalla, dan Dia
berkenan menerima dan mengabulkannya.

11
Rabbana, kami tidak berhenti dan tidak akan berhenti untuk menghadap-Mu,
memohon ampunan-Mu, meminta belas kasih-Mu yang luasnya meliputi segala sesuatu.

Ya Allah, dosa kami begitu berlimpah. Rasanya tiada hari yang terlalui tanpa kesalahan
pada-Mu. Dosa-dosa kami sudah terlalu banyak. Jika Engkau tak mengampuni kami,
maka siapakah lagi yang akan mengampuni dan menutupinya selain Engkau ya Allah,
Wahai Sang Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Pengampun. Maka ampunilah,
ampunilah, ampunilah diri-diri ini, ya Allah.

Rabbana, Engkau pasti Maha Tahu betapa banyak salah dan dosa kami kepada kedua
orangtua kami. Betapa banyak hak mereka yang tak sempat kami tunaikan. Ya Allah,
sungguh kami mohon ampunilah dosa dan kedurhakaan kami kepada mereka.
Limpahkanlah Rahmat-Mu tak henti-hentinya untuk mereka. Ampuni segala kekurangan
mereka sebagai hamba-Mu. Jika Engkau masih izinkan kami bersama mereka dalam
kehidupan ini, beri kami kesangupan untuk berbakti pada mereka bersama menikmati
Tauhid dan iltizam di Jalan-Mu, namun jika kematian memisahkan kami jadikanlah
pertemuan kami di Jannah-Mu kelak menjadi pertemuan terindah anak dan orangtunya.

Rabbana, berikan kami kekuatan untuk mengubah kondisi kami dengan izin-Mu menjadi
jauh lebih baik dan gemilang. Limpahkan kepada kami kekuatan tekad untuk menjadi
umat yang kuat dan tegar menegakkan keadilan dan menumbangkan kezhaliman.

Ya Allah, berikanlah pertolonganMu pada saudara-saudara kami para pejuang Islam di


Palestina, Irak, Afganistan dan dimana pun mereka berjuang menegakkan kalimat -Mu.

Wahai Rabb kami, limpahkanlah kedamaian dan keamanan untuk negeri kami ini dan
seluruh negeri kaum muslimin di penjuru dunia. Lindungilah kami dan semua saudara
kami dari makar dan muslihat musuh-musuh-Mu, ya Allah.

Wahai Rabb Penguasa langit dan bumi, pemilik sejati laut dan gunung Raja diraja
semesta alam, semua nya dalam genggaman-Mu, lindungilah kami dari segala
marabahaya dan bencana, janganlah engkau hukum kami disebakan keponggahan dan
kebodohan sebagian dari kami.

Wahai Rabb yang menggenggam segenap hati hamba-hambaNya, satukanlah


hati kami dalam ketaatan pada-Mu, persatukan jiwa kami dalam berjuang di jalan-Mu,
hilangkanlah segala benci, iri, dengki, dan sangka buruk di antara kami.

12
Jadikanlah kami hamba-hamba-Mu yang bersaudara dan saling mencintai dan
mengasihi demi Engkau ya Allah, janganlah dosa menjadi sekat penghalang cinta dan
sayang di antara kami.

Rabbana, karuniakan kepada kami para pemimpin yang selalu takut kepada-Mu.
Jangan Engkau berikan pendamping-pendamping yang berhati busuk kepada mereka
yang menyebabkan mereka menzhalimi kami. Ya Allah, limpahkanlah Hidayah-Mu
kepada mereka untuk selalu mengambil keputusan yang sesuai dengan Keridhaan-Mu.

Rabbana, Engkaulah yang Maha Mengetahui kapan jiwa ini meninggalkan raga.
Jika kelak Engkau menakdirkan usia ini berakhir, maka karuniakanlah ia husnul
khatimah dan berakhirnya segala dosa dan kedurhakaan

Ya Allah. Berilah kami kesempatan untuk menutup kehidupan kami di dunia ini
dengan kalimat Tauhid-Mu nan suci: La ilaha illallah.

Rabbana inilah doa dan munajat kami-hamba-Mu yang tiada berdaya ini kepada-
Mu, dan kami hanya dapat meminta dan berdoa, sedang Engkau adalah Rabb yang
Maha Kuasa mengabulkan segala doa dan permintaan, maka kabulkanlah ya Allah Amin.
Amin. Amin ya Rabbal ‘alamin.

ِ‫سَثََّٕب آَرَِٕب فٍِ اٌذَُُِّٔب دَغََٕخً َوفٍِ اٌْأَ ِخ َشحِ دَغََٕخً َولَِٕب ػَزَاةَ إٌَّبس‬
، ‫وصًٍ اهلل وعٍُ ػًٍ ٔجُٕب حمّذ وػًٍ آٌٗ وصذجٗ ؤمجؼني‬
‫وآخش دػىأب ؤْ احلّذ هلل سة اٌؼبملني‬

13

You might also like