You are on page 1of 19

SHAUM

Ibadah Shaum

A. Definisi Shaum

Secara bahasa:
Artinya adalah menahan.

Secara istilah adalah:


Menahan diri dari segala hal yang membatalkan dimulai dari terbitnya fajar sampai
terbenamnya matahari.

B. Hal-hal yang membatalkan shaum:

1. Makan dengan sengaja


2. Minum dengan sengaja
Dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh abu hurirah bahwasanya nabi
Muhammad S.A.W. bersabda: “Barang siapa yang lupa, sedangkan ia dalam
keadaan shaum ia makan atau minum maka hendaklah ia menyempurnakan
shaumnya karena sesungguhnya Allah telah memberikannya makan dan minum”.
(H.R.Ibnu Majah)
3. Muntah dengan sengaja
Dalilnya hadits abu hurairah R.A. bahwasanya nabi S.A.W. bersabda:
“Barang siapa yang terpaksa untuk muntah maka tidak ada qadha (mengganti
shaum) atasnya dan barang siapa yang muntah dengan sengaja maka gantilah
(shaum)”. (H.R.Ibnu Majah)
4. Haidh (Menstruasi)
5. Nifas (Darah yang keluar setelah melahirkan)
6. Jima’ (Melakukan hubungan suami istri)
Dalilnya adalah hadits abu hurairah R.A. ia berkata: ketika kami duduk bersama
Nabi S.A.W. ketika datang kepadanya seorang lelaki berkata: wahai Rasululullah
S.A.W. celakalah aku. Rasululullah S.A.W. bertanya: kenapa engkau? Laki-laki tadi
berkata: aku berhubungan badan dengan istriku sedangkan aku sedang berpuasa.
Rasululullah bertanya: apakah engkau mempunyai budak untuk dimerdekakan?
Laki-laki itu menjawab: tidak. Rasulullah bertanya: “ apakah engkau sanggup untuk
berpuasa dua bulan berturut-turut? Laki-laki itu menjawab: tidak. Rasulullah
kembali bertanya: “apakah engkau mampu memberi makan 60 orang miskin. Laki-
laki itu menjawab: tidak. Abu Hurairah berkata; Rasulullah S.A.W. diam. Ketika kami
dalam keadaan seperti itu didatangkan kepadanya sebuah wadah yang berisi
kurma. Rasululullah bertanya: dimana orang yang bertanya tadi? Laki-laki itu
menjawab: saya. Rasululullah bersabda: ambillah ini dan sedekahkan. Laki laki itu

1
bertanya: kepada orang yang lebih fakir dariku? Demi Allah tidak ada diantara 2
perkampungan keluarga yang lebih fakir dari pada keluargaku. Rasululullah S.A.W.
tertawa sampai nampak gigi taringnya. Kemudian beliau bersabda: “berikan kepada
keluargamu” (Muttafaq Alaih)

C. Hal-hal yang dibolehkan ketika shaum:

1. Mandi
Dari sebagian sahabat Nabi S.A.W. berkata:
“Saya melihat rasulullah S.A.W. di arj (nama suatu kampung) mengguyur kepalanya
dengan air dalam keadaan shaum karena kehausan atau kepanasan”.
H.R.Abu Daud

2. Berkumur-kumur kemudian mengeluarkan airnya (madhmadhah) dan


memasukkan air kedalam hidung kemudian mengeluarkannya lagi (istinsyaq) yang
tidak berlebihan.
Dalilnya: dari luqaith bin shabrah ia berkata: telah bersabda Rasulullah S.A.W.
“..Dan masukkanlah air ke hidungmu dengan berlebihan kecuali jika engkau sedang
shaum”. (Hadits shahih riwayat abu daud, attrimidzi dan ibnu majah).

3. Mencium dan memegang-megang (istrinya) bagi yang mampu mengendalikan


syahwatnya.
Dari Aisyah R.A. berkata: Rasululullah S.A.W. mencium dan memegang-megang
dalam keadaan shaum dan beliau adalah orang yang paling mampu menahan
syahwatnya. (Muttafaq alaih)

4. Berbekam
Dari ibnu abbas R.A. berkata: Nabi S.A.W. berbekam dalam keadaan shaum.
(H.R.Bukhari)

5. Subuh dalam keadaan junub.


Dalilnya: Dari aisyah dan ummi salamah berkata: Sesungguhnya Rasulullah S.A.W.
kedapatan waktu fajar (subuh) dalam keadaan junub (setelah berhubungan suami
istri) kemudian beliau mandi dan berpuasa.(Muttafaq alaih).

6. Bersiwak (menggosok gigi), berwangi-wangian, memakai minyak, bercelak,


membersihkan mata atau telinga dengan cairan dan menyuntik.

D. Hikmah-hikmah shaum:

1. Melatih kesabaran
2. Memberikan kesehatan jasmani
3. Memberikan kesehatan rohani
2
4. Mendekatkan diri kepada Allah S.W.T.
5. Menjauhkan diri dari api neraka
6. Mengendalikan hawa nafsu
7. Merasakan kelaparan kaum dhu’afa
8. Do’a akan lebih dekat untuk dikabulkan

3
HIKMAH GERAKAN-GERAKAN SHOLAT

Pelajaran-pelajaran dari gerakan-gerakan Shalat


Oleh: Rachmat Morado Sugiarto

1. Takbir

a. Membesarkan Allah S.W.T


b. Pasrah kepada Allah S.W.T.
c. Menghadapkan diri kepada Allah dengan penuh konsentrasi

2. Ruku’

a. Rendahnya manusia dihadapan Allah


b. Manusia tidak boleh takabbur (sombong)

3. I’tidal

a. Manusia harus menempuh jalan yang lurus dan mempunyai pendirian


b. Manusia akan menghadap Allah secara perorangan untuk mempertanggung
jawabkan amal perbuatannya.

4. Sujud

a. Manusia sangat rendah dihadapan Allah.


b. Manusia berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah.
c. Manusia tidak boleh takabbur.
d. Manusia harus bersyukur kepada Allah.

5. Duduk diantara dua sujud

a. Keseimbangan antara usaha dan beristirahat.


b. Merenungkan diri sendiri atas apa yang telah di perbuat.

6. Tahiyyat (tasyahhud)

a. Ketauhidan yang tidak boleh pernah hilang dari seorang yang mengaku muslim

4
7. Salam

a. Menebarkan kedamaian kepada setiap orang.


b. Empati dengan lingkungan sekitar

8. Thuma’ninah

a. Perlunya ketenangan dalam melakukan segala aktifitas.

5
Islam, Budaya, Tradisi dan Norma

Islam, Budaya, Tradisi dan Norma:


Budaya: dalam kamus besar bahasa Indonesia budaya diterjemahkan dengan: hasil
pikiran, akal budi.
Sedangkan tradisi: adat kebiasaan turun temurun (dari nenek moyang) dan masih
dijalankan di masyarakat.
Perbedaan antara budaya dan tradisi:
Budaya adalah ciri umum dari suatu bangsa.
Budaya lebih umum dan universal.
Tradisi adalah ciri khusus dari suatu komunitas yang lebih kecil.
Tradisi lebih bersifat ritual dan sakral.
Sikap Islam terhadap budaya dan tradisi::
Islam adalah filter bagi seluruh budaya dan tradisi..
Budaya-budaya dan tradisi yang bertentangan dengan Islam haruslah ditinggalkan
jauh-jauh..
Budaya berhala pada zaman jahiliyyah sebelum rasulullah S.A.W. telah rasulullah
musnahkan ketika beliau menyebarkan islam. Rasulullah S.A.W. telah mengangkat
akar kemusyrikan sehingga tidak tersisa sedikit pun berhala di jazirah arab.
Ini sangat berkaitan dengan keadaan Indonesia sebelum datangnya Islam.
Masyarakat Indonesia terlebih masyarakat jawa adalah masyarakat hindu. Ketika
Islam datang ke negeri Indonesia akar syirik belumlah hilang sepenuhnya. Oleh
sebab itu wajib bagi kita untuk menghilangkan akar syirik sehingga orang muslim
Indonesia bisa bertauhid dan meninggalkan segala bentuk syirik..
Syirik adalah dosa yang tidak bisa diampuni. Apabila seseorang mati dalam
keadaaan syirik maka ia tidak akan diampuni..

Allah berfirman An-Nisa ayat 116:


‫إن ال ل يغفر أن يشرك به ويغفر ما دون ذلك لمن بشاء ومن يشرك بال فقد ضل ضلل بعيدا‬
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa menyekutukan-Nya dan mengampuni
yang selainnya bagi orang yang dikehendaki-Nya dan barang siapa yang
menyekutukan Allah maka sungguh ia telah sesat (dalam) kesesatan yang jauh”.
Dalam ayat yang lain An-Nisa ayat 48:
‫إن ال ل يغفر أن يشرك به ويغفر ما دون ذلك لمن يشاء ومن يشرك بال فقدافترى إثما عظيما‬
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa menyekutukan-Nya dan mengampuni
yang selainnya bagi orang yang dikehendaki-Nya dan barang siapa yang
menyekutukan Allah maka sungguh ia telah melakukan dosa yang besar”.

Contoh dari budaya syirik di Indonesia:


Memberikan sesajen kepada benda tertentu. Memelihara keris dan
6
memandikannya. Meyakini kekuatan pada benda-benda tertentu seperti cincin atau
gelang. Menggunakan jimat. Melakukan ritual-ritual tertentu yang diyakini dapat
mencegah dari bala dan malapetaka. Melakukan sembelihan untuk selain Allah
yang dimaksudkan untuk mendatangkan keberuntungan atau menolak mala
petaka.
Bukti nyata masih melekatnya budaya hindu di masyarakat Indonesia adalah
banyaknya candi-candi di negeri kita.. walaupun sebagian orang mengatakan itu
tidak disembah atau hanya di lihat saja namun itu adalah bukti masih kuatnya
budaya hindu di bumi pertiwi ini.
Kita mengenal 7 hari-an atau 40 hari-an atau 100 hari-an bagi orang yang wafat
yang sebenarnya bukan sama sekali dari Islam. Hal itu adalah tradisi orang hindu
dahulu yang mereka lakukan untuk para orang yang telah wafat.
Oleh sebab itu kita sebagai orang muslim yang telah mempelajari tauhid
seharusnya bisa mengubah tradisi-tradisi dan budaya-budaya yang jelas-jelas
menyimpang dari akidah Islam.
Budaya non syirik namun bertentangan dengan ajaran Islam:
1. Budaya korupsi yang melanda bumi pertiwi yang jelas-jelas bertentangan dengan
ajaran Islam.
2. Budaya kebebasan tanpa menghiraukan etika Islam. Seperti dalam pergaulan,
berpakaian dan berinteraksi dengan orang tua dan masyarakat.

Tradisi-tradisi pernikahan di Indonesia:


1. menginjak dan memecahkan telur… hal ini jika tidak diyakini mempunyai
kekuatan tertentu atau mendatangkan kebaikan atau menangkal malapetaka maka
tidak dianggap syirik.
2. puasa mutih. Jelas tidak ada tuntunannya dari rasulullah S.A.W. dan bisa di
kategorikan sebagai bid’ah (hal yang baru dalam beragama).

Norma
Dalam kamus besar bahasa Indonesia:
Aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok di masyarakat, dipakai
sebagai panduan, tatanan dan kendalian tingkah laku yang sesuai dan berterima”
Norma dengan definisi ini mengacu kepada etika di suatu komunitas.
Norma berbeda dengan hukum. Kalau hukum mengikat dan ada sanksi bagi yang
melanggarnya. Sedangkan pelanggaran terhadap pada norma hanya pengaruh
pada pandangan masyarakat terhadap palanggarnya.

Budaya, tradisi dan norma bisa diterima oleh islam apabila:


1. Tidak mengandung unsur syirik.
2. Tidak bertentangan dengan akidah dan syari’at Islam.
3. Bukan ciri dari agama-agama selain Islam. Maksudnya adalah apabila suatu
tradisi misalnya menjadi ciri khusus dari suatu agama seperti tradisi kemenyan
yang bisa dikatakan tradisi hindu yang menjadi ciri khusus bagi agama tersebut
maka tidak boleh bagi seorang muslim untuk meniru tradisi tersebut..
7
Rasulullah S.A.W. bersabda:
َ ‫شَواِر‬
‫ب‬ ّ ‫حُفوا ال‬
ْ ‫حى َوَأ‬
َ ‫ن َوّفُروا الّل‬
َ ‫شِرِكي‬
ْ ‫خاِلُفوا اْلُم‬
َ ‫ل‬
َ ‫سّلَم َقا‬
َ ‫عَلْيِه َو‬
َ ‫ل‬
ُّ ‫صّلى ا‬
َ ‫ي‬
ّ ‫ن الّنِب‬
ْ‫ع‬
َ ‫عَمَر‬
ُ ‫ن‬
ِ ‫ن اْب‬
ْ‫ع‬
َ
Dari Ibnu Umar dari Nabi S.A.W. beliau bersabda:
Berbedalah kalian dengan orang musyrik dan banyakanlah jenggot dan
bersihkanlah kumis..
Rasulullah menyuruh kaum muslimin agar berbeda dengan kaum lain dalam hal
penampilan yang menjadi ciri kaum lain selain islam.
Maka lebih utama apabila hal tersebut berkaitan dengan akidah..

8
TAUHID

Tauhid dalam bahasa arab adalah bentuk masdar dari kata “‫يوحد‬-‫ ”وحد‬dibaca
wahhada yuwahhidu yang artinya menjadikan sesuatu satu..
Dalam istilah adalah:
Mengesakan Allah dalam beribadah kepada-Nya…

Pembagian tauhid:
Tauhid dibagi menjadi 3:
1. Tauhid rububiyyah:
Yaitu mengesakan Allah dalam perbuatan-Nya: dalam penciptaan, menghidupkan,
memberi rizki, memiliki dan mengatur alam semesta ini.
Dalilnya:
Al-a’raf ayat 54:
‫جوَم‬ ُ ‫س َواْلَقَمَر َوالّن‬َ ‫شْم‬
ّ ‫حِثيًثا َوال‬َ ‫طُلُبُه‬
ْ ‫ل الّنَهاَر َي‬ َ ‫شي الّلْي‬ ِ ْ‫ش ُيغ‬
ِ ‫عَلى اْلَعْر‬
َ ‫سَتَوى‬
ْ ‫سّتِة َأّياٍم ُثّم ا‬
ِ ‫ض ِفي‬
َ ‫لْر‬
َْ ‫ت َوا‬
ِ ‫سَماَوا‬
ّ ‫ق ال‬
َ ‫خَل‬
َ ‫ل اّلِذي‬
ُّ ‫ن َرّبُكُم ا‬
ّ ‫ِإ‬
َ ‫ب اْلَعاَلِمي‬
‫ن‬ ّ ‫ل َر‬ ُّ ‫ك ا‬
َ ‫لْمُر َتَباَر‬
َْ ‫ق َوا‬
ُ ‫خْل‬َ ‫ل َلُه اْل‬
َ ‫ت ِبَأْمِرِه َأ‬
ٍ ‫خَرا‬ ّ‫س‬َ ‫ُم‬
Sesungguhnya Tuhan-mu yang telah menciptakan langit dan bumi dalam jangka 6
hari kemudian bersemayam di atas arsy’…
Al-zukhruf ayat 9 dan 87
‫ولئن سألتهم من خلق السموات والرض ليقولن خلقهن العزيز العليم‬
Dan seandainya engkau bertanya kepada mereka siapakah yang menciptakan
langit dan bumi pastilah mereka akan mengatakan “telah menciptakan semua itu
yang maha perkasa , maha mengetahui.
‫ولئن سألتهم من خلقهم ليقولن ال فأنى يؤفكون‬..
Dan apabila engkau bertanya kepada mereka siapakah yang telah menciptakan
mereka pastilah mereka akan mengatakan “Allah” maka bagaimanakah mereka
dapat dipalingkan ?,

2. Tauhid uluhiyyah:
Yaitu mengesakan Allah dalam beribadah kepada-Nya
Dalilnya adalah:
Al-an’am ayat 162-163
‫قل إن صلتي ونسكي ومحياي ومماتي ل رب العالمين ل شريك له وبذلك أمرت وأنا أول المسلمين‬
Katakanlah sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk
Allah Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan itulah aku telah
diperintahkan dan aku adalah orang pertama-tama meyerahkan diri.
Surah al-mu’minun ayat 117
‫ومن يدع مع ال إلها آخر ل برهان له به فإنما حسابه عند ربه إنه ل يفلح الظالمون‬
Dan barang siapa berdo’a dengan selain Allah tidak ada baginya satu dalil pun
baginya dengan hal tersebut maka sesungguhnya perhitungannya disisi Tuhannya
sesungguhnya tidaklah beruntung orang-orang yang zhalim.

9
3. Pembagian yang terakhir dari tauhid adalah tauhid asma’ wa sifat..
Yaitu mengimani dengan apa yang ada dalam al-qur’an dan as-sunnah dari nama-
nama Allah yang baik dan sifat-sifatnya yang tinggi tanpa merubah, mengabaikan,
menta’wil, menyerupakan dengan sesuatu pun.
Dalam bahasa lain tauhid asma wa sifat adalah mengesakan Allah dalam nama-
namanya dan sifat-sifatnya yang tidak menyerupai nama-nama dan sifat-sifat
mahluk-Nya.
Dalil nya adalah firman Allah surah as-syura ayat 11:
‫ليس كمثله شيء وهو السميع البصير‬
Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar
dan Melihat.
Juga dalam firman Allah dalam surah al-a’raf ayat 180:
‫ول السماء الحسنى فادعوه بها وذروا الذين يلحدون في أسمائه سيجزون ما كانوا يعملون‬
anya milik Allah asmaa-ul husna , maka bermohonlah kepada-Nya dengan
menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang
dari kebenaran dalam nama-nama-Nya . Nanti mereka akan mendapat balasan
terhadap apa yang telah mereka kerjakan.
Contoh-contoh tauhid asma wa sifat:
1. firman Allah S.W.T.
‫الرحمن على العرش استوى‬
Yang maha penyayang bersemayam di atas “Arsy”
Maka kita meyakini bahwa Allah bersemayam di atas Arsy (singgasana) tanpa
menyamakan seperti apakah singgasana Allah atau menanyakan bagaimanakah
Allah bersemayam?
2. hadits
‫عْنُه‬َ ‫ل‬ ُّ ‫ي ا‬ َ‫ض‬ِ ‫ن َأِبي ُهَرْيَرَة َر‬ ْ‫ع‬ َ
‫عوِني‬ ُ ‫ن َيْد‬ ْ ‫ل َم‬
ُ ‫خُر َيُقو‬ ِ‫ل‬ْ‫لا‬ ِ ‫ث الّلْي‬ُ ‫ن َيْبَقى ُثُل‬َ ‫حي‬
ِ ‫سَماِء الّدْنَيا‬ّ ‫ل َلْيَلٍة ِإَلى ال‬
ّ ‫ك َوَتَعاَلى ُك‬
َ ‫ل َرّبَنا َتَباَر‬
ُ ‫ل َيْنِز‬
َ ‫سّلَم َقا‬
َ ‫عَلْيِه َو‬
َ ‫ل‬
ُّ ‫صّلى ا‬
َ ‫ل‬
ِّ ‫ل ا‬
َ ‫سو‬
ُ ‫ن َر‬
ّ ‫َأ‬
‫غِفَر َلُه‬ْ ‫سَتْغِفُرِني َفَأ‬
ْ ‫ن َي‬
ْ ‫طَيُه َم‬
ِ‫ع‬ ْ ‫سَأُلِني َفُأ‬
ْ ‫ن َي‬
ْ ‫ب َلُه َم‬
َ ‫جي‬ِ ‫َفَأسَْت‬
Dari abu hurairah R.A.: bahwasanya rasulullah S.A.W. bersabda: “Rabb kita
Tabaraka wa Ta’ala turun pada setiap malam ke langit dunia, ketika masih tersisa
sepertiga malam terakhir. Dia berfirman: ‘Siapa yang berdoa kepadaKu, niscaya
Aku mengabulkannya, siapa yang memohon kepadaKu, niscaya Aku memberinya,
siapa yang meminta ampun kepadaKu niscaya Aku mengampuninya!”. H.R.Bukhari
dan Muslim
Penyimpangan – penyimpangan tauhid:
Secara garis besar penyimpangan tauhid ada 3 macam yaitu:
1. syirik: yaitu menjadikan Allah mempunyai sekutu. Seperti meminta kepada selain
Allah, berqurban, bernazari untuk selain Allah.
Syirik adalah dosa yang tidak akan diampuni apabila pelakunya tidak bertaubat dan
mati dalam keadaan itu… sesuai dengan firman Allah surah an-nisa ayat 48 yang
artinya:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni
segala dosa yang selain dari itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa
10
yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”.

2. Kufur: adalah tidak mengakui bahwa Allah itu ada dan tidak mengakui
rasululullah sebagai utusan Allah. Kufur adalah kebalikan dari iman.
Dalam surah Muhammad ayat 34 Allah berfirman yang artinya:
Sesungguhnya orang-orang kafir dan menghalangi manusia dari jalan Allah
kemudian mereka mati dalam keadaan kafir, maka sekali-kali Allah tidak akan
memberi ampun kepada mereka.
3. nifaq: yaitu menampakkan ke-Islaman dan menyembunyikan kekufuran di dalam
hati..
Allah berfirman dalam surah an-nisa ayat 145 yang artinya:
esungguhnya orang-orang munafik itu pada tingkatan yang paling bawah dari
neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi
mereka.

a. Contoh-contoh syirik:
Menyembah berhala atau mengagungkan patung-patung tertentu, sesajenan,
perdukunan dan ramalan..
b. Contoh – contoh kufur:
Tidak mengakui Allah dan rasul-Nya.. keluar dari agama Islam atau yang disebut
dengan (murtad)
c. Contoh-contoh nifak:
Mengaku-ngaku islam padahal di dalam hatinya ingin merusak dan menghancurkan
Islam itu sendiri.

11
Rukun iman dan aplikasinya dalam kehidupan

Pengertian iman:
Iman dalam bahasa arab adalah “attashdiiq” yang berarti membenarkan.
Secara Istilah Iman berarti: membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan
dan melakukan dengan perbuatan..

1. Iman kepada Allah


Yaitu meyakini bahwa Allah itu ada.
Aplikasinya dalam kehidupan adalah:
1. Meyakini bahwa Allah selalu mengawasi dalam segala gerak-gerik kita
2. Meyakini bahwa Allah hanyalah tumpuan dan harapan kita.
2) ‫صَمُد‬ ُّ ‫( ا‬1) ‫حٌد‬
ّ ‫ل ال‬ َ ‫ل َأ‬ ْ ‫)ُق‬
ُّ ‫ل ُهَو ا‬
2. Iman kepada malaikat
Yaitu meyakini bahwa malaikat adalah mahluk Allah yang diciptakan dari cahaya
yang selalu ta’at dan tunduk kepadanya
Dalilnya adalah:
Attahrim ayat 6 yang artinya:
“Wahai orang yang beriman jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka
yang bahan bakarnya manusia dan batu diatasnya ada para malaikat yang tidak
bermaksiat kepada apa yang Allah perintahkan kepada mereka dan melakukan apa
yang diperintahkan kepada mereka”.
Juga dalam surah al-anbiya ayat 26-27:
“Dan mereka mengatakan yang Maha Penyayang telah menjadikan anak
katakanlah akan tetapi hamba-hamba Allah yang dimuliakan. Mereka tidak
mendahului Allah dengan perkataan dan dengan perintah Allah mereka
melakukannya”.

Aplikasinya dalam kehidupan adalah:


1. Meyakini bahwa diantara malaikat-malaikat Allah ada yang selalu mengawasi
kita.
2. Meniru sifat malaikat yaitu ketaatan mereka..

3. Iman kepada kitab-kitab Allah


Artinya adalah beriman, meyakini bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitabnya
yaitu: Taurat, Zabur, Injil, Al-qur’an dan hanya meyakini isi Al-qur’an..
Aplikasinya dalam kehidupan:
1. Memperbanyak membaca Al-Qur’an, memahaminya, merenungkannya dan
mengamalkannya.
2. Meyakini bahwa al-qur’an adalah pedoman dalam kehidupan.
3. Al-Qur’an adalah media komunikasi antara hamba dan Tuhannya.
12
4. Iman kepada rasul-rasul Allah
Yaitu kita meyakini bahwa Allah telah mengutus rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang
menyampaikan risalah-Nya. Mereka yang wajib diketahui ada 25 nabi.
Aplikasinya dalam kehidupan:
1. Meneladani akhlak nabi karena nabi adalah suri tauladan bagi semua manusia
Allah berfirman:
Al-Ahzab ayat 21:
“Sungguh dalam jiwa rasulullah (S.A.W.) terdapat tauladan yang baik bagi orang
yang mengharapkan Allah dan hari akhir dan banyak mengingat Allah”.
Surah Yusuf ayat 111yang artinya:
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang
yang mempunyai akal”.
2. Para nabi adalah orang yang paling dekat kepada Allah dan adalah orang yang
paling mulia.
3. Rasulullah Muhammad S.A.W. adalah orang terhebat di dunia sepanjang zaman..
Dalam waktu hanya 23 tahun beliau dapat merombak total jahiliyyah dan dalam
waktu sesingkat itu Islam telah jaya dan berkuasa di dunia ini..

5. Iman kepada Hari Akhir


Yaitu meyakini bahwa hari akhir pasti akan datang..
Hari akhir juga sering disebut hari kiamat .
Kiamat terbagi menjadi 2 :
Kiamat kecil yaitu matinya seseorang secara perorangan dan manusia akan
mengalami alam kubur.
Kiamat besar adalah hari akhir yang diawali dengan gempa kiamat yang dahsyat.
Aplikasinya dalam kehidupan:
1. Meningkatkan amalan untuk persiapan hari akhir.. Dalam surah 42 (Asy-Syura)
ayat 20:
ٍ ‫صي‬
‫ب‬ ِ ‫ن َن‬
ْ ‫خَرِة ِم‬
ِ‫ل‬
ْ ‫ث الّدْنَيا ُنْؤِتِه ِمْنَها َوَما َلُه ِفي ا‬
َ ‫حْر‬
َ ‫ن ُيِريُد‬
َ ‫ن َكا‬
ْ ‫حْرِثِه َوَم‬
َ ‫خَرِة َنِزْد َلُه ِفي‬
ِ‫ل‬
ْ‫ثا‬
َ ‫حْر‬
َ ‫ن ُيِريُد‬
َ ‫ن َكا‬
ْ ‫َم‬
Yang artinya:
“Barang siapa yang menginginkan ladang di akhirat maka kami akan tambahkan
baginya untuk ladangnya dan barang siapa yang menginginkan ladang dunia maka
kami akan berikan bagiannya dan dia tidak akan memiliki bagiannya di akhirat “.
Surah al-isra ayat 14-15:
"Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab
terhadapmu". Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah , maka
sesungguhnya dia berbuat itu untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat
maka sesungguhnya dia tersesat bagi dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa
tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan meng'azab sebelum
Kami mengutus seorang rasul”.
2. Menjauhi segala perbuatan yang tidak Allah ridhai karena ia tahu segala
perbuatannya akan di pertanggungjawabkan di hadapan Allah. Surah Al-Isra’ ayat
13:
13
“Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya pada lehernya.
Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya
terbuka”.

3. Menyadari bahwa kehidupan dunia ini sangatlah singkat dan hari akhir adalah
kekal
Surah Ghafir (40) ayat 39:
‫ي َداُر اْلَقَراِر‬
َ ‫خَرَة ِه‬
ِ‫ل‬
ْ‫نا‬
ّ ‫ع َوِإ‬
ٌ ‫حَياُة الّدْنَيا َمَتا‬
َ ‫َيا َقْوِم ِإّنَما َهِذِه اْل‬
“Wahai kaumku sesungguhnya kehidupan (dunia) ini adalah kenikmatan
(sementara belaka) dan sesungguhnya hari akhir adalah tempat yang tetap
(kekal)”.

6. Iman kepada Qadar


Beriman bahwa Allah mempunyai ketentuan yang tidak bisa ditolak oleh hambanya
baik itu yang baik atau pun yang buruk..
Segala sesuatu adalah ketentuan Allah adalah taqdir.. selama nafas masih ada pada
seorang manusia maka ia masih bisa merubahnya. Apabila ruh telah keluar dari
dirinya maka itu lah takdirnya…
Aplikasinya dalam kehidupan:
1. tidak semua yang di inginkan manusia bisa tercapai…
2. Mempunyai sifat tawakkal dan tidak cepat berputus asa.. segala sesuatu yang
ditentukan Allah mengandung hikmah bagi hambanya.. Al-Baqarah ayat 216..
)‫ن‬ َ ‫ل َتْعَلُمو‬
َ ‫ل َيْعَلُم َوَأْنُتْم‬ُّ ‫شّر َلُكْم َوا‬
َ ‫شْيًئا َوُهَو‬َ ‫حّبوا‬ِ ‫ن ُت‬ ْ ‫سى َأ‬ َ‫ع‬ َ ‫خْيٌر َلُكْم َو‬
َ ‫شْيًئا َوُهَو‬
َ ‫ن َتْكَرُهوا‬
ْ ‫سى َأ‬
َ‫ع‬
َ ‫ل َوُهَو ُكْرٌه َلُكْم َو‬
ُ ‫عَلْيُكُم اْلِقَتا‬
َ ‫ب‬
َ ‫ُكِت‬
216(
“Diwajibkan atas kalian berperang dan kalian membencinya.. boleh jadi kalian
membenci sesuatu padahal sesuatu itu baik untuk kalian dan boleh jadi kalian
menyukai sesuatu padahal sesuatu itu adalah buruk bagi kalian dan Allah
mengetahui sedangkan kalian tidak mengetahui”.
3. Bersikap sabar atas segala sesuatu yang menimpanya..
At-taghabun ayat 11:
‫عِليٌم‬
َ ‫يٍء‬ْ ‫ش‬ َ ‫ل‬ ّ ‫ل ِبُك‬ُّ ‫ل َيْهِد َقْلَبُه َوا‬
ِّ ‫ن ِبا‬
ْ ‫ن ُيْؤِم‬
ْ ‫ل َوَم‬
ِّ ‫ن ا‬
ِ ‫ل ِبِإْذ‬
ّ ‫صيَبٍة ِإ‬
ِ ‫ن ُم‬ ْ ‫ب ِم‬َ ‫صا‬َ ‫َما َأ‬
“Tidaklah menimpa dari suatu musibah pun kecuali dengan izin Allah dan barang
siapa yang beriman kepada Allah maka Allah akan tunjukkan hatinya dan Allah
dengan segala sesuatu mengetahui”.

14
Ihwal manusia dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah

1. Keadaan manusia sebelum dilahirkan:

A. (Proses penciptaan manusia)

1. Surah al-mu’minun ayat 12-14


‫خَلْقَنا‬
َ ‫ضَغًة َف‬
ْ ‫خَلْقَنا اْلَعَلَقَة ُم‬
َ ‫عَلَقًة َف‬
َ ‫طَفَة‬ َ ‫( ُثّم‬13) ‫ن‬
ْ ‫خَلْقَنا الّن‬ ٍ ‫طَفًة ِفي َقَراٍر َمِكي‬ َ ‫( ُثّم‬12) ‫ن‬
ْ ‫جَعْلَناُه ُن‬ ٍ ‫طي‬
ِ ‫ن‬
ْ ‫لَلٍة ِم‬
َ‫س‬ُ ‫ن‬
ْ ‫ن ِم‬
َ ‫سا‬
َ ‫لْن‬
ِْ ‫خَلْقَنا ا‬
َ ‫َوَلَقْد‬
14) ‫ن‬ َ ‫خاِلِقي‬
َ ‫ن اْل‬
ُ‫س‬َ‫ح‬ ْ ‫ل َأ‬ُّ ‫ك ا‬ َ ‫خَر َفَتَباَر‬َ ‫خْلًقا آ‬
َ ‫شْأَناُه‬
َ ‫حًما ُثّم َأْن‬
ْ ‫ظاَم َل‬
َ ‫سْوَنا اْلِع‬
َ ‫ظاًما َفَك‬َ‫ع‬ ِ ‫ضَغَة‬ ْ ‫)اْلُم‬

Yang artinya:
12. Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah.
13. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim).
14. Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu
kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang
paling baik.

2. Surah al-hajj ayat 5:


‫ن َلُكْم‬
َ ‫خّلَقٍة ِلُنَبّي‬
َ ‫غْيِر ُم‬َ ‫خّلَقٍة َو‬ َ ‫ضَغٍة ُم‬ْ ‫ن ُم‬ ْ ‫عَلَقٍة ُثّم ِم‬
َ ‫ن‬ْ ‫طَفٍة ُثّم ِم‬ْ ‫ن ُن‬ ْ ‫ب ُثّم ِم‬ ٍ ‫ن ُتَرا‬ ْ ‫خَلْقَناُكْم ِم‬
َ ‫ث َفِإّنا‬
ِ ‫ن اْلَبْع‬َ ‫ب ِم‬ٍ ‫ن ُكْنُتْم ِفي َرْي‬
ْ ‫س ِإ‬
ُ ‫َيا َأيَّها الّنا‬
‫ل َيْعَلَم‬
َ ‫ل اْلُعُمِر ِلَكْي‬ ِ ‫ن ُيَرّد ِإَلى َأْرَذ‬ ْ ‫ن ُيَتَوّفى َوِمْنُكْم َم‬
ْ ‫شّدُكْم َوِمْنُكْم َم‬ ُ ‫ل ُثّم ِلَتْبُلُغوا َأ‬ً ‫طْف‬
ِ ‫جُكْم‬ ُ ‫خِر‬
ْ ‫سّمى ُثّم ُن‬ َ ‫ل ُم‬ٍ‫ج‬َ ‫شاُء ِإَلى َأ‬
َ ‫حاِم َما َن‬
َ ‫لْر‬
َْ ‫َوُنِقّر ِفي ا‬
ٍ ‫ج َبِهي‬
‫ج‬ ٍ ‫ل َزْو‬ ّ ‫ن ُك‬ ْ ‫ت ِم‬ ْ ‫ت َوَأْنَبَت‬ْ ‫ت َوَرَب‬ ْ ‫عَلْيَها اْلَماَء اْهَتّز‬
َ ‫ض َهاِمَدًة َفِإَذا َأْنَزْلَنا‬َ ‫لْر‬ َْ ‫شْيًئا َوَتَرى ا‬ َ ‫عْلٍم‬ ِ ‫ن َبْعِد‬ْ ‫ِم‬

Yang artinya:
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka
(ketahuilah) Sesungguhnya kami Telah menjadikan kamu dari tanah, Kemudian dari
setetes mani, Kemudian dari segumpal darah, Kemudian dari segumpal daging
yang Sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada
kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu
yang sudah ditentukan, Kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, Kemudian
(dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara
kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan
umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang
dahulunya Telah diketahuinya. dan kamu lihat bumi Ini kering, Kemudian apabila
Telah kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan
menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.

3. Surah Ghafir ayat 67:


ُ ‫ن َقْب‬
‫ل‬ ْ ‫ن ُيَتَوّفى ِم‬
ْ ‫خا َوِمْنُكْم َم‬
ً ‫شُيو‬
ُ ‫شّدُكْم ُثّم ِلَتُكوُنوا‬
ُ ‫ل ُثّم ِلَتْبُلُغوا َأ‬
ً ‫طْف‬
ِ ‫جُكْم‬
ُ ‫خِر‬
ْ ‫عَلَقٍة ُثّم ُي‬
َ ‫ن‬
ْ ‫طَفٍة ُثّم ِم‬
ْ ‫ن ُن‬
ْ ‫ب ُثّم ِم‬
ٍ ‫ن ُتَرا‬
ْ ‫خَلَقُكْم ِم‬
َ ‫ُهَو اّلِذي‬
15
َ‫سّمى َوَلَعّلُكْم َتْعِقُلون‬
َ ‫ل ُم‬
ً‫ج‬َ ‫َوِلَتْبُلُغوا َأ‬.
Yang artinya:
Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah Kemudian dari setetes mani, sesudah
itu dari segumpal darah, Kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak,
Kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa),
Kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang
diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal
yang ditentukan dan supaya kamu berakal (memahaminya).

B. (Proses penciptaan dan pencatatan rizki,ajal perbuatan, bahagia atau sengsara)


Hadits bukhari dan muslim dari Abdullah bin Mas’ud R.A.:

ُ‫ل اْلَمَلك‬
ُ‫س‬َ ‫ك ُثّم ُيْر‬
َ ‫ل َذِل‬َ ‫ضَغًة ِمْث‬ ْ ‫ك ُم‬ َ ‫ن ِفي َذِل‬ ُ ‫ك ُثّم َيُكو‬
َ ‫ل َذِل‬َ ‫عَلَقًة ِمْث‬
َ ‫ك‬َ ‫ن ِفي َذِل‬ُ ‫طَفًة ُثّم َيُكو‬
ْ ‫ن َيْوًما ُن‬
َ ‫ن ُأّمِه َأْرَبِعي‬
ِ‫ط‬
ْ ‫خْلُقُه ِفي َب‬
َ ‫جَمُع‬
ْ ‫حَدكُْم ُي‬
َ ‫ن َأ‬
ّ ‫ِإ‬
‫سِعيٌد‬
َ ‫ي َأْو‬
ّ ‫شِق‬َ ‫عَمِلهِ َو‬َ ‫جِلِه َو‬
َ ‫ب ِرْزِقِه َوَأ‬ ِ ‫ت ِبَكْت‬
ٍ ‫ح َوُيْؤَمُر ِبأَْرَبِع َكِلَما‬ َ ‫خ ِفيِه الّرو‬ُ ‫َفَيْنُف‬..
‫رواه البخاري ومسلم عن عبد ال بن مسعود واللفظ لمسلم‬
Yang artinya:
Sesungguhnya seseorang diantara kalian dikumpulkan penciptaannya di perut
ibunya 40 hari dalam keadaan air mani kemudian pada waktu yang serupa dalam
keadaan segumpal darah kemudian dalam waktu yang serupa dalam keadaan
segumpal daging kemudian diutuslah seorang malaikat maka ia meniupkan
kepadanya ruh dan diperintahkan dengan 4 perintah dengan mencatat rizkinya,
ajalnya, perbuatannya dan apakah ia adalah orang yang bahagia ataukah ia orang
yang sengsara..

C. (Allah mengambil janji dari manusia untuk bertauhid)


Surah Al-A’raf ayat 172:
‫ن َهَذا‬ْ‫ع‬ َ ‫ن َتُقوُلوا َيْوَم اْلِقَياَمِة ِإّنا ُكّنا‬
ْ ‫شِهْدَنا َأ‬
َ ‫ت ِبَرّبُكْم َقاُلوا َبَلى‬
ُ ‫س‬
ْ ‫سِهْم َأَل‬
ِ ‫عَلى َأْنُف‬
َ ‫شَهَدُهْم‬
ْ ‫ظُهوِرِهْم ُذّرّيَتُهْم َوَأ‬
ُ ‫ن‬
ْ ‫ن َبِني آَدَم ِم‬
ْ ‫ك ِم‬
َ ‫خَذ َرّب‬
َ ‫َوِإْذ َأ‬
َ ‫غاِفِلي‬
‫ن‬ َ
Yang artinya:
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari
sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman): "Bukankah Aku Ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban
kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat
kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang
yang lengah terhadap Ini (keesaan Tuhan)",

2. Keadaan manusia setelah dilahirkan:

A. (Manusia dilahirkan dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa)


Surah an-nahl ayat 78:
‫وال أخرجكم من بطون أمهاتكم ل تعلمون شيئا وجعل لكم السمع والبصار والفئدة لعلكم تشكرون‬
Dan allah mengeluarkan kalian dari perut-perut ibu-ibu kalian dalam keadaan kalian
tidak mengetahui apa-apa dan Allah telah menjadikan bagi kalian pendengaran dan
16
penglihatan agar kalian bersyukur.
B. (Fase kehidupan manusia)
ُ ‫خُل‬
‫ق‬ ْ ‫شْيَبًة َي‬
َ ‫ضْعًفا َو‬ َ ‫ن َبْعِد ُقّوٍة‬
ْ ‫ل ِم‬
َ ‫جَع‬
َ ‫ف ُقّوًة ُثّم‬
ٍ ‫ضْع‬
َ ‫ن َبْعِد‬
ْ ‫ل ِم‬
َ ‫جَع‬
َ ‫ف ُثّم‬
ٍ ‫ضْع‬
َ ‫ن‬
ْ ‫خَلَقُكْم ِم‬
َ ‫ل اّلِذي‬
ُّ ‫ا‬
‫شاُء َوُهَو اْلَعِليُم اْلَقِديُر‬
َ ‫َما َي‬
Yang artinya:
Allah lah yang telah menciptakan kalian dari keadaan lemah kemudian menjadikan
setelah lemah kuat kemudian menjadikan setelah kuat lemah dan beruban allah
menciptakan apa yang Ia inginkan dan ia adalah maha mengetahui yang maha
berkuasa.

17
Islam, ilmu pengetahuan dan tekhnologi

Islam adalah agama yang pro tekhnologi dan kemajuan. Bagi islam segala ilmu
yang bermanfa’at dan tidak bertentangan dengan syari’at adalah hal perlu
dipelajari. Islam bukanlah agama seperti nashrani pada abad pertengahan yang
para gereja-gereja ketika itu mengharamkan belajar ilmu dan tekhnologi. Islam
mengajarkan menuntut ilmu dari tempat peribadatan orang muslim yaitu mesjid.
Mesjid bukan hanya tempat ibadah namun juga sebagai tempat menimba ilmu.
Hal ini yang terjadi. Kaum muslimin telah maju terlebih dahulu ketimbang eropa
ketika itu. Islam telah maju dengan ilmu kedokterannya sehingga imam syafi’I
mengatakan:
Saya tidak mendapatkan satu ilmu yang lebih mulia setelah mengetahui halal dan
haram dari ilmu kedokteran..
Islam datang dengan wahyunya yang pertama telah memerintahkan untuk
membaca dalam surah al-alaq ayat pertama: “‫ ”إقرأ باسم ربك الذي خلق‬bacalan dengan
nama Tuhan-mu yang telah menciptakan.
Ketika perang badar rasulullah menjadikan syarat bebasnya para tawanan perang
mengajari membaca dan menulis kaum muslimin. Ketika perang ahzab rasulullah
menggunakan tekhnologi parit yang dikuasai oleh seorang sahabatnya yang berasal
dari Persia yang bernama Salman Al-Farisi.
Jelaslah dari yang telah disebutkan bahwa islam adalah agama yang pro ilmu
pengetahuan dan tekhnologi selama tidak menyimpang dari ajaran islam itu sendiri.

Berikut adalah tokoh-tokoh muslim dalam ilmu pengetahuan dan spesifikasi


kelimuannya:
1. Dalam sains
Ibnu famas yang terkenal dalam ilmu kimia dan astronomi.
Ibnu jubair dari Valencia yang terkenal dalam sejarah dan geografi. Ibnu batuthah
dari tanger.
2. Dalam bidang filsafat.
Abu bakr bin thufail. Ibnu rusyd dari cordova.
3. Dalam bidang fikih
Ibnu hazm.
4. Dalam bidang bahasa dan sastra
Abu hayyan. Ibnu malik pengarang kitab alfiyyah.
5. Dalam bidang ilmu pasti
Al-khawarizm yang terkenal dengan algorisme.
Al-jabr. Teorinya dengan aljabar.
6. Dalam bidang teknik mesin
Al-jazari
Taqi al-din dari damaskus.

18
7. Dalam ilmu kedokteran
Ibnu sina.

19

You might also like