Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
I. 1. LATAR BELAKANG
Seperti diketahui bersama dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa
ini, perkembangan di segala bidang kehidupan yang membawa kesejahteraan bagi umat
manusia, pada kenyataannya juga menimbulkan berbagai akibat yang tidak diharapkan.
Salah satu diantara akibat yang tidak diharapkan tersebut adalah meningkatnya
kuantitas maupun kualitas mengenai cara atau teknik pelaksanaan tindak pidana, khusunya
yang berkaitan dengan upaya pelaku tindak pidana dalam usaha meniadakan sarana bukti,
sehingga tidak jarang dijumpai kesulitan bagi para petugas hukum untuk mengetahui korban
merupakan suatu hal yang mempunyai arti sangat penting, yaitu sebagai langkah awal
penyidikan yang harus dibuat jelas lebih dahulu sebelum dapat dilakukan langkah-langkah
selanjutnya dalam proses penyidikan tersebut. Apabila identitas korban tidak dapat diketahui,
penyidikan tidak sampai menemukan identitasnya identitas korban, maka dapat dihindari
adanya kekeliruan dalam proses peradilan yang dapat berakibat fatal (ingat semboyan: “lebih
Selain itu untuk berbagai kehidupan sosial misalnya asuransi, pembagian dan
penentuan ahli waris, akte kelahiran, pernikahan dan sebagainya keterangan identitas
mempunyai arti penting pula, yaitu untuk mengetahui bahwa keterangan itu benar-benar
keterangan yang dimaksud untuk memperoleh yang menjadi haknya maupun untuk
memenuhi kewajibannya.
1
Bencana adalah suatu peristiwa yang terjadi secara mendadak dan tidak terencana
atau secara perlahan tetapi berlanjut yang menimbulkan dampak terhadap pola kehidupan
normal atau kerusakan ekosistem sehingga diperlukan tindakan darurat dan menyelamatkan
—-Bencana yang terjadi secara akut atau mendadak dapat berupa rusaknya rumah
serta bangunan, rusaknya saluran air, terputusnya aliran listrik, jalan raya, bencana akibat
tindakan manusia, dan lain sebagainya. Sedangkan bencana yang terjadi secara perlahan-
lahan atau slow onset disaster, misalnya perubahan kehidupan masyarakat akibat
menurunnya kemampuan memperoleh kebutuhan pokok, atau akibat dari kekeringan yang
berkepanjangan, kebakaran hutan dengan akibat asap atau haze yang menimbulkan masalah
kesehatan.—
Bencana yang terjadi dapat menimbulkan korban massal yang perlu mendapatkan
pertolongan kesehatan segera, dengan menggunakan sarana, fasilitas dan tenaga yang lebih
dari yang tersedia sehari-hari. Adapun bencana massal di Indonesia dapat berupa:
bagian tugas yang mempunyai arti cukup penting. Disebutkan bahwa yang dimaksud dengan
identifikasi adalah suatu usaha untuk mengetahui identitas seseorang melalui sejumlah ciri
yang ada pada orang tak dikenal, sedemikian rupa sehingga dapat ditentukan bahwa orang itu
2
apakah sama dengan orang yang hilang yang diperkirakan sebelumnya juga dikenal dengan
ciri-ciri itu. Disitulah semua, identifikasi mempunyai arti penting baik ditinjau dari segi untuk
Makalah ini bertujuan membahas berbagai hal mengenai identifikasi forensik ataupun
identifkasi secara umum meliputi: pengertian, arti penting, macam-macam pemeriksaan dan
cara atau metode serta sistem identifikasi. Hal-hal demikian diperlukan untuk memperoleh
I. 2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka dalam penulisan
I. 3. TUJUAN PENELITIAN
2. Untuk mengetahui pemeriksaan apa saja yang dilakukan pada identifikasi forensik.
4. Sebagai persyaratan ujian pada kepaniteraan klinik ilmu kedokteran forensik dan
medikolegal.
3
I. 4. MANFAAT
1. Bagi Mahasiswa
3. Bagi Pengadilan
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II. 1. DEFINSI
penyidik untuk menentukan identitas seseorang. Identifikasi personal sering merupakan suatu
masalah dalam kasus pidana maupun perdata. Menentukan identitas personal dengan tepat
amat penting dalam penyidikan karena adanya kekeliruan dapat berakibat fatal dalam proses
peradilan.
Peran ilmu kedokteran forensik dalam identifikasi terutama pada jenazah tidak
dikenal, jenazah yang rusak, membusuk, hangus terbakar dan kecelakaan masal, bencana
alam, huru hara yang mengakibatkan banyak korban meninggal, serta potongan tubuh
manusia atau kerangka.Selain itu identifikasi forensik juga berperan dalam berbagai kasus
lain seperti penculikan anak, bayi tertukar, atau diragukan orangtua nya.Identitas seseorang
yang dipastikan bila paling sedikit dua metode yang digunakan memberikan hasil positif
(tidak meragukan).
biasanya sudah dapat diselenggarakan penanganannya oleh pihak polisi penyidik antara
lain:
5
a. Pemeriksaan secara visual dan fotografi mengenali ciri-ciri muka atau
sebagainya.
dan sebagainya, surat-surat seperti surat tugas/ jalan atau dokumen-dokumen dsb.
diselenggarakan penanganannya oleh pihak medis, yaitu apabila pihak polisi penyidik
tidak dapat menggunakan sarana identifikasi konvensional atau kurang memperoleh hasil
a. Pemeriksaan ciri-ciri tubuh yang spesifik maupun yang non-spesifik secara medis
melalui pemeriksaan luar dan dalam pada waktu otopsi. Beberapa ciri yang spesifik,
misalnya cacat bibir sumbing atau celah palatum, bekas luka atau operasi luar
(sikatrik atau keloid), hiperpigmentasi daerah kulit tertentu (toh), tahi lalat, tato, bekas
fraktur atau adanya pin pada bekas operasi tulang atau juga hilangnya bagian tubuh
tertentu dan lain-lain. Beberapa contoh ciri non-spesifik antaralain misalnya tinggi
badan, jenis kelamin, warna kulit, warna serta bentuk rambut dan mata, bentuk-bentuk
d. Pemeriksaan golongan darah berbagai sistem: ABO, Rhesus, MN, Keel, Duffy, HLA
dan sebagainya.
6
Dikenal ada dua metode melakukan identifikasi yaitu secara membandingkan dan
identifikasi yang dilakukan dengan cara membandingkan antara data ciri hasil pemeriksaan
hasil orang tak dikenal dengan data ciri orang yang hilang yang diperkirakan yang pernah
dibuat sebelumnya.
Pada penerapan penanganan identifikasi kasus korban jenasah tidak dikenal, maka
kedua data ciri yang dibandingkan tersebut adalah data post mortem dan data ante mortem.
Data ante mortem yang baik adalah berupa medical record dan dental record.
sampai pada tingkat individual, yaitu dapat menunjuka siapa jenasah yang tidak dikenal
tersebut. Hal ini karena pada identidikasi dengan cara membandingkan data, hasilnya hanya
ada dua alternatif: identifikasi positif atau negatif. Identifikasi positif, yaitu apabila kedua
data yang dibandingkan adalah sama, sehingga dapat disimpulkan bahwa jenasah yang tidak
dikenali itu adalah sama dengan orang yang hilang yang diperkirakan. Identifikasi negatif
yaitu apabila data yang dibandingkan tidak sama, sehingga dengan demikian belum dapat
ditentukan siapa jenasah tak dienal tersebut. Untuk itu masih harus dicarikan data
pembanding antemortem dari orang hilang lain yang diperkirakan lagi. Untuk dapat
melakukan identifikasi dengan cara membandingkan data, diperlukan syarat yang tidak
mudah, yaitu harus tersedianya data ante mortem berupa medical atau dental record yang
lengkap dan akurat serta up-to-date, memenuhi kriteria untuk dapat dibandingkan dengan
data post mortemnya. Apabila tidak dapat dipenuhi syarat tersebut, maka identifikasi dengan
Apabila identifikasi dengan cara membandingkan data tidak dapat diterapkan, bukan
berarti kita tidak dapat mengidentifikasi. Apabila demikian halnya, kita masih dapat mencoba
7
perkiraan-perkiraan mengenai jenis kelamin, umur, ras, tinggi dan bentuk serta ciri-ciri
a. Dengan mengamati lebar-sempitnya tulang panggul terhadap kriteria dan ukuran laki-laki
b. Dengan mengamai interdigitasi dutura-sutura tengkorak dan pola waktu erupsi gigi, dapat
diperkirakan umurnya. Pada kasus infantisid dengan mengukur tinggi badan (kepala-tumit
c. Dengan formula matematis, dapat diperhitungkan perkiraan tinggi badan individu dari
e. Dengan ciri-ciri yang spesifik, dapat menuntun kepada siapa individu yang memilikinya.
identitas yang dihasilkan dapat mempersempit dan memberikan arah penyidikan. Terhadap
pola permasalahan kasusnya, dikenal ada tiga macam sistem identifikasi, yaitu ;
1. Identifikasi sistem terbuka adalah identifikasi pada kasus yang terbuka kepada siapapun
dikenal.
2. Identifikasi sistem tertutup adalah identifikasi pada kasus yang jumlah dan daftar korban
tak dikenalnya sudah diketahui. Pola permasalahan kasus biasanya: non-kriminal, korban
massal, dimungkinkan diperoleh data ante mortem, identifikasi dapat dilakukan dengan
8
cara membandingkan data, contoh: identifikasi korban kecelakaan pesawat terbang
menabrak gunung.
3. Identifikasi sistem semi terbuka atau semi tertutup adalah identifikasi pada suatu kasus
yang sebagian korban tidak dikenalnya sudah diketahui dan sebagian lainnya belum
diketahui sama sekali atau belum diektahui tetapi sudah tertentu, contoh: identifikasi
korban kecelakaan pesawat terbang di Malioboro (semi terbuka) atau di suatu perumahan
(semi tertutup).
jenasah adalah :
A. Berkaitan dengan kewajiban dokter dalam membantu peradilan diatur dalam KUHP pasal
133 :
korban baik luka, keracunan ataupun mati yang di duga karena peristiwa yang
kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.
2. Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara
tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau
3. Mayat yang dikirimkan kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada rumah
sakit harus diperlakukan secara baik dengan penuh penghormatan terhadap mayat
tersebut dan diberi label yang memuatkan identitas mayat, dilak dengan diberi cap
jabatan yang diilekatkan pada ibu jari kaki atau bagian lain badan mayat.
9
B. Undang-undang Kesehatan Pasal 79
1. Selain penyidik pejabat polisi Negara Republik Indonesia juga kepada pejabat
Acara Pidana, untuk melakukan penyidikan tindak pidana sebagaimana diatur dalam
undang-undang ini.
c. Meminta keteragan dan bahan bukti dari orang atau badan usaha.
Identifikasi dapat berupa orang masing hidup atau yang sudah meninggal dunia.
Penampilan umumm (general appearance), yaitu : tinggi badan, berat badan, jenis kelamin,
1. Pakaian
2. Sidik jari
10
3. Jaringan parut
4. Tatoo
5. Kondisi mental
6. Antropometri
Contoh kasus-kasus pemeriksaan pada identifikasi orang hidup kasus anak hilang,
Tugas melakukan identifikasi pada orang hidup tersebut menjadi tugas pihak
kepolisian. Dalam hal-hal tertentu dapat dimintakan bantuan dokter ; misalnya pada kasus
pemalsuan identitas di bidang keimigrasian atau kasus penyamaran oleh pelaku kejahatan.
Basis identifikasi sangat sering dilakukan tetapi kadang tak dapat dipercaya. Saksilah
diminta untuk menunjuk terdakwa. Basis Identifikasi yang dimaksud adalah suatu
gambaran mengenai seseorang dari gambaran saksi. Dimana kesan pribadi seseorang
tergantung pada corak seperti rambut, jenggot dan kumis, dimana kesan dapat diubah
2. Fotografi
3. Tulisan tangan
pemalsuan. Metoda yang digunakan meliputi pembesaran fotografis, analisa tinta, analisa
kertas.
Sidik jari diproduksi oleh kulit friksi yaitu telapak tangan dan tapak kaki yang membentuk
suatu pola. Kelenjar keringat pada kulit menghasilkan keringat dan sebum. Ketika kulit
11
menyentuh suatu permukaan akan meninggalkan suatu kesan berminyak (sidik jari). Sidik
jari tersebut dapat dilihat baik dengan menaburkan suatu bedak. Sidik jari tersebut dapat
diangkat setelah pengembangan. Sidik jari dapat tersisa selama bertahun-tahun bila tidak
dibersikan. FBI mempunyai lebih dari 100 juta arsip sidik jari tetapi tidak ada satupun
yang sama. Pola sidik jari dari suatu individu tidak akan berubah sepanjang hidupnya.
Tapi pada penyakit tertentu terjadi penghentian pertumbuhan pada kulit seperti penyakit
coeliac dan infeksi kulit. Kerusakan permanen pada kulit terjadi pada lepra dan setelah
ekspose dengan radiasi. Kadang-kadang terjadi usaha untuk merusakkan sidik jari.
Sedangkan identifikasi terhadap orang yang sudah meninggal dunia dapat dilakukan
terhadap :
Contoh kasus-kasus pemeriksaan pada identifikasi orang mati kasus bencana massal
(Tsunami Aceh dan Nias:2004,), terorisme (Bom Bali :2002, dan Bom Bali II : 2004),
1. Metode visual.
Metode ini hanya dapat dilakukan bila keadaan tubuh, terutama wajah korban masih
dalam keadaan baik dan belum terjadi pembusukan yang lanjut. Metode ini dilakukan
keluarga atau temannya. Cara ini hanya efektif pada jenazah yang belum membusuk,
sehingga masih mungkin dikenali wajah dan bentuk tubuhnya oleh lebih dari satu orang.
12
Hal ini perlu diperhatikan mengingat adanya kemungkinan faktor emosi yang turut
Dokumen seperti kartu identitas (KTP, SIM, Paspor) dan sejenisnya yang kebetulan
ditemukan dalam dalam saku pakaian yang dikenakan akan sangat membantu mengenali
jenazah tersebut. Perlu diingat pada kecelakaan masal, dokumen yang terdapat dalam tas
atau dompet yang berada dekat jenazah belum tentu adalah milik jenazah yang
bersangkutan.
Dari pakaian dan perhiasan yang dikenakan jenazah, mungkin dapat diketahui merek atau
nama pembuat, ukuran, inisial nama pemilik, badge yang semuanya dapat membantu
anggota ABRI, identifikasi dipemudah oleh adanya nama serta NRP yang tertera pada
3. Metode eksklusi.
Metode ini sering digunakan pada kasus yang terdapat banyak korban seperti bencana.
Bila dari sekian banyak korban, tinggal satu yang tidak dapat dikenali oleh karena
keadaan mayatnya sudah sedemikian rusaknya, maka atas bantuan daftar korban akan
Metode ini digunakan pada kecelakaan masal yang melibatkan sejumlah orang yang dapat
diketahui identitasnya, misalnya penumpang pesawat udara, kapal laut dan sebagainya.
Bila sebagian besar korban telah dapat dipastikan identitasnya dengan menggunakan
metode indentifikasi yang lain, sedangkan identitas sisa korban tidak dapat ditentukan
dengan metode-metode tersebut diatas, maka sisa korban diindentifikasi menurut daftar
penumpang.
13
Metode ilmiah dari proses identifikasi meliputi:
1. Sidik jari.
1. Definisi
Keuntungan dari metode ini mudah dilakukan secara massal dan biaya yang murah.
Metode ini membandingkan sidik jari jenazah dengan data sidik jari antemortem.
Sampai saat ini, pemeriksaan sidik jari merupakan pemeriksaan yang diakui paling
Daktiloskopi adalah suatu sarana dan upaya pengenalan identitas diri seseorang
melalui suatu proses pengamatan dan penelitian sidik jari, yang dipergunakan untuk
Sidik jari adalah suatu impresi dari alur-alur lekukan yang menonjol dari epidermis
pada telapak tangan dan jari-jari tangan atau telapak kaki dan jari-jari kaki, yang juga
dikenal sebagai “dermal ridges” atau “dermal papillae”, yang terbentuk dari satu atau
lebih alur-alur yang saling berhubungan. Dari bayi pun, kita semua sudah mempunyai
sidik jari yang sangat identik dan tidak dimiliki orang lain. Alur-alur kulit di ujung jari
dan telapak tangan dan kaki mulai tumbuh di ujung jari sejak janin berusia empat
Detail anatomi ini memperkasar permukaan telapak tangan dan kaki hingga
memperkuat cengkeraman kala memegang atau berjalan. Benda yang dipegang tidak
mudah lepas. Secara resmi, istilah sidik jari digunakan pertama kali oleh Dr.
14
pada tahun 1684 tentang tanda-tanda penting yang ditemukan di ujung-ujung jari
manusia. Setahun kemudian, Gouard Bidloo membuat buku pertama pola sidik jari
lengkap. Pada tahun 1788, JCA Mayer menyatakan bahwa tak ada 2 orang, kembar
sekalipun yang memiliki sidik jari sama persis walaupun masing-masing mempunyai
kemiripan individu. Tahun 1823, John E Purkinje dari University of Breslau membuat
klasifikasi sidik jari dalam sembilan golongan utama, walau kemudian Francis Galton
mengindentifikasi individu berdasarkan ciri atau pola yang dimiliki oleh individu
tersebut, misalnya bentuk wajah, sidik jari, warna suara, retina mata, dan struktur
15
DNA. Sidik jari merupakan salah satu pola yang sering digunakan untuk
akurat, aman, mudah, dan nyaman bila dibandingkan dengan sistem biometrik yang
lainnya. Hal ini dapat dilihat pada sifat yang dimiliki oleh sidik jari yaitu guratan-
guratan pada sidik jari yang melekat pada kulit manusia seumur hidup, pola ridge
tidaklah bisa menerima warisan, pola ridge dibentuk embrio, pola ridge tidak pernah
berubah dalam hidup, dan hanya setelah kematian dapat berubah sebagai hasil
pembusukan. Dalam hidup, pola ridge hanya diubah secara kebetulan akibat, luka-
luka, kebakaran, penyakit atau penyebab lain yang tidak wajar. Dapat dikatakan
bahwa tidak ada dua orang yang mempunyai sidik jari yang sama, walaupun kedua
orang tersebut kembar satu telur, Dalam dunia sains pernah dikemukakan, jika ada 5
juta orang di bumi, kemungkinan munculnya dua sidik jari manusia yang sama baru
akan terjadi lagi 300 tahun kemudian, atas dasar ini, sidik jari merupakan sarana yang
a) Perennial nature, yaitu guratan-guratan pada sidik jari yang melekat pada kulit
c) Individuality, pola sidik jari adalah unik dan berbeda untuk setiap orang.
a) Latent prints (Sidik jari Laten). Walaupun kata “laten” berarti tersembunya atau
tak tampak, pada penggunaan modern di ilmu forensik istilah sidik laten berarti
kemungkinan adanya atau impressi secara tak sengaja yang ditinggalkan dari alur-
alur tonjolan kulit jari pada sebuah permukaan, tanpa melihat apakah sidik
16
tersebut terlihat atau tak terlihat pada waktu tersentuh. Teknik memproses secara
elektronik, kimiawi, dan fisik dapat digunakan untuk melihat residu sidik laten
yang tak terlihat yang ditimbulkan dari sekresi kelenjar ekrin yang berada di alur-
alur tonjolan kulit (yang memproduksi keringat, sebum, dan berbagai macam
lipid) walaupun impressi tersebut terkontaminasi dengan oli, darah, cat, tinta, dll.
b) Patent prints (Sidik jari Paten). Sidik ini ialah impressi dari alur-alur tonjolan
kulit dari sumber yang jak jelas yang dapat langsung terlihat mata manusia dan
disababkan dari transfer materi asing pada kulit jari ke sebuah permukaan. Karena
sudah dapat langsung dilihat sidik ini tidak butuh teknik-teknik enhancement, dan
c) Plastic prints (Sidik jari Plastik). Sidik plastik adalah impressi dari sentuhan alur-
alur tonjolan kulit jari atau telapak yang tersimpan di material yang
mempertahankan bentuk dari alur-alut tersebut secara detail. Contoh umum: pada
lilin cair, deposit lemak pada permukaan mobil. Sidik-sidik seperti ini dapat
bahwa sidik-sidik laten yang tak tampak dari sekongkolan pelaku mungkin juga
pemrosesan sidikjari yang besar, klasifikasi sidik jari manual digunakan untuk
(seperti ada atau tak adanya pola-pola sirkular pada jari-jari), oleh karena itu
pendataan dan pengambilan catatan laporan dalam jumlah besar berdasarkan pola-
pola tersebut, yang terlepas dari pertimbangan nama, tanggal lahir, dan data
17
biografis. Sistem-sistem klasifikasi sidik jari yang paling populer diantaranya sitem
Roscher, sistem Vucetich, dan sistem Henry. Dari sistem-sistem ini, sistem Roscher
Sistem Henry berasal dari pola ridge yang terpusat pola jari tangan, jari kaki,
khusunya telunjuk. Metoda yang klasik dari tinta dan menggulung jari pada suatu
kartu cetakan menghasilkan suatu pola ridge yang unik bagi masing-masing digit
individu.Dalam sistem klasifikasi Henry, terdapat tiga pola dasar sidik jari: Arch
a. Tipe Arch, Pada patern ini kerutan sidik jari muncul dari ujung, kemudian mulai
b. Tipe Loop, Pada patern ini kerutan muncul dari sisi jari, kemudian membentuk
sebuah kurva, dan menuju keluar dari sisi yang sama ketika kerutan itu muncul.
c. Tipe Whorl, Pada patern ini kerutan berbentuk sirkuler yang mengelilingi sebuah
Dari ketiga klasifikasi diatas terdapat juga klasifikasi yang lebih kompleks yang
(lekukan yang seperti tenda) . Pola Loop dapat berarah radial atau ulnar, tergantung
arah ekor dari loop tersebut. Pola Whorl juga dibagi dalam subgrup-subgrup: plain
Dari sembilan metode identifikasi yang dikenal hanya metode penetuan jati diri
dengan sidik jari (daktiloskopi), yang tidak lazim dikerjakan oleh dokter, melainkan
18
dilakukan oleh pihak kepolisian. Walaupun pemeriksaan sidik jari tidak dilakukan
oleh dokter, dokter masih mempunyai kewajiban yaitu untuk mengambilkan atau
mencetak sidik jari, khususnya sidik jari pada korban yang tewas dan keadaan
mayatnya yang telah membusuk. Teknik pengembangan sidik jari pada jari yang
keriput, serta mencopot kulit ujung jari yang telah mengelupas dan memasangnya
pada jari yang sesuai pada jari pemeriksa, baru kemudian dilakukan pengambilan
• Cara pengangkatan sidik jari yang paling sederhana adalah dengan metode dusting
(penaburan bubuk). Biasanya metode ini digunakan pada sidik jari paten / yang
tampak dengan mata telanjang. Sidik jari laten biasanya menempel pada lempeng
aluminium, kertas, atau permukaan kayu. Agar dapat tampak, para ahli dapat
menggunakan zat kimia, seperti lem (sianoakrilat), iodin, perak klorida, dan
wadah tertutup, misalnya stoples. Dalam stoples tersebut, ditaruh juga permukaan
benda yang diduga mengandung sidik jari yang telah diolesi minyak. Tutup rapat
pada permukaan benda berminyak yang diduga mengandung sidik jari. Semakin
• Cara lainnya dengan menggunakan iodin. Iodin dikenal sebagai zat pengoksidasi.
Jika dipanaskan, iodin akan menyublim, yaitu berubah wujud dari padat menjadi
gas. Kemudian, gas iodin ini akan bereaksi dengan keringat atau minyak pada
Warna yang dihasilkan tidak bertahan lama sehingga harus segera dipotret agar
19
dapat didokumentasikan. Zat kimia lain yang biasa digunakan adalah perak nitrat
dan larutan ninhidrin. Jika perak nitrat dicampurkan dengan natrium klorida, akan
dihasilkan natrium nitrat yang larut dan endapan perak klorida. Keringat dari
benda akan kering dan perak nitrat pun terlihat. Lalu, sinar terang atau ultra violet
yang disorotkan ke permukaan benda akan membuat sidik jari yang mengandung
perak nitrat terlihat. Seperti halnya iodin, warna yang dihasilkan tidak bertahan
merupakan zat kimia yang dapat bereaksi dengan minyak dan keringat
menghasilkan warna ungu. Jika jari pelaku kejahatan mengandung minyak atau
keringat, lalu tertempel pada permukaan benda, sidik jarinya akan terlihat dengan
akan tampak warna ungu. Proses ini dapat dipercepat dengan memanfaatkan panas
lampu. Metode paling mutakhir yang digunakan untuk mengidentifikasi sidik jari
Dibawah ini adalah beberapa alat yang digunakan dalam pengambilan sidik jari, yang
diantaranya adalah :
20
a) Stamping Kit
adalah seperangkat alat yang terdiri dari Roller, Tinta, Plat kaca atau stenless stell,
alat penjepit kartu AK-23, yang sangat bermanfaat dan praktis untuk kegiatan
adalah kartu sidik jari yang spesifikasi teknisnya sudah dibakukan (standard) di
seluruh wilayah R.I. Kartu ini dibuat atau dicetak dengan kertas karton/tebal
warna putih dan licin dengan ukuran 20×20 cm, gunanya adalah untuk merekam
kesepuluh sidik jari dan empat jari bersama kanan dan kiri, serta data-data umum
Kartu sidik jari AK-24 juga sudah dibakukan ( standard) di Polda-Polda. Dibuat
dicetak dengan kertas karton/tebal warna putih licin dengan ukuran : 7 x 13 cm.
kartu AK-23. Artinya setelah kartu sidik jari AK-23 tersebut sudah terisi rekaman
sidik jari, harus dibubuhi rumus dan rumus dibuatkan kartu tiknya (AK-24).
d) Tinta Daktiloskopi
Tinta khusus Daktiloskopi adalah sejenis tinta cetak hitam yang dicampur dengan
mengambil/merekam sidik jari. Kelebihan dari tinta ini adalah: Bila diratakan
sangat mudah dan cepat kering. Tinta yang ada di tangan mudah dicuci. Hasil
sidik jari yang didapat garis papilairnya terlihat jelas. Sidik jari mudah dirumus.
21
e) Roller
Adalah alat yang dibuat dari sepotong karet bulat berdiameter ± 2 cm panjang ± 5-
6 cm. Kegunaannya adalah meratakan tinta pada plat kaca dengan gerakan maju
f) Magnifier/Loop
yaitu kaca pembesar yang digunakan untuk merumus sidik jari atau untuk
diletakkan diatas lukissan sidik jari, sehingga garis-garis papilairnya akan terlihat
jelas dan besar. Benabg bayangan yang ada di tengah/dalam kaca diletakkan
antara Delta dan Core, digunakan untuk menghitung garis-garis papilair sidik jari.
g) Sinyalemen
Adalah ciri-ciri khusus pada seseorang yang harus dituangkan pada urutan kolom
mengetahui suatu tindak pidana di lapangan tau di TKP, bisa mengenal atau
menghafal dan merekam ciri-ciri pelaku, bisa dijadikan bahan penyidikan untuk
Terdapat pula berbagai macam alat yang berhubungan dengan sidik jari yang
1. Fingerprint Magnifier
Kegunaannya adalah sebagai alat untuk melakukan proses pemeriksaan sidik jari.
22
3. Forensic Opsical Comparator Type FX-8A
Kegunaannya adalah sebagai alat untuk mengembangkan sidik jari latent pada
dokumen / kertas yang berpori dengan menggunakan yodium kristal atau Super
Glue.
Kegunaannya adalah sebagai alat untuk mengembangkan sidik jari latent kertas
Kegunaannya adalah sebagai alat untuk mengembangkan sidik jari latent pada
permukaan yang kasar seperti kulit jeruk atau yang tidak bisa dikembangkan
2. Medik.
Metode ini menggunakan data umum dan data khusus. Data umum meliputi tinggi badan,
berat badan, rambut, mata, hidung, gigi dan sejenisnya.Data khusus meliputi tatto, tahi
Metode ini mempunyai nilai tinggi karena selain dilakukan oleh seorang ahli dengan
ketepatan nya cukup tinggi. Bahkan pada tengkorak/kerangka pun masih dapat dilakukan
metode identifikasi ini. Melalui metode ini diperoleh data tentang jenis kelamin, ras,
perkiraan umur dan tingi badan, kelainan pada tulang dan sebagainya.
23
Perbedaan umur jenis kelamin pria dan wanita
Pria Wanita
Panggul Lebih kecil dari bahu Lebih lebar dari bahu
Posture Besar Kecil
Payudara Jarang berkembang Berkembang
Jakun Menonjol Tidak menonjol
Striae Tidak ada Ada, payudara dan bokong
Rambut pubis Tebal, tumbuh melebar - Lurus, hanya di mons
pusar veneris
Rambut Ada di wajah, dada Tidak ada
Kelamin dalam Testis, prostate, vesikula Ovarium,tuba fallopi,
seminalis vagina
Tengkorak Lebih besar, berat dan Lebih kecil, ringan dan
tebal tipis
Proporsi perut Lebih kecil Lebih besar
Paha Bentuk silinder Bentuk kerucut
3. Odontologik.
Dalam beberapa tahun terakhir, kita banyak dikejutkan oleh terjadinya bencana massal
yang menyebabkan kematian banyak orang. Selain itu kasus kejahatan yang memakan
banyak korban jiwa juga cenderung tidak berkurang dari waktu ke waktu. Pada kasus-
kasus seperti ini tidak jarang kita jumpai korban jiwa yang tidak dikenal sehingga perlu
diidentifikasi.
Forensik odontologi adalah salah satu metode penentuan identitas individu yang telah
dikenal sejak era sebelum masehi. Kehandalan teknik identifikasi ini bukan saja
disebabkan karena ketepatannya yang tinggi sehingga nyaris menyamai ketepatan teknik
sidik jari, akan tetapi karena kenyataan bahwa gigi dan tulang adalah material biologis
yang paling tahan terhadap perubahan lingkungan dan terlindung. Gigi merupakan sarana
identifikasi yang dapat dipercaya apabila rekaman data dibuat secara baik dan benar.
Beberapa alasan dapat dikemukakan mengapa gigi dapat dipakai sebagai sarana
identifikasi adalah sebagai berikut, pertama karena gigi bagian terkeras dari tubuh
24
manusia yang komposisi bahan organik dan airnya sedikit sekali dan sebagian besar
terdiri atas bahan anorganik sehingga tidak mudah rusak, terletak dalam rongga mulut
yang terlindungi. Kedua, manusia memiliki 32 gigi dengan bentuk yang jelas dan masing-
geligi mempunyai kontribusi yang tinggi dalam menentukan identitas seseorang. Pada
kasus Bom Bali I, dimana korban yang teridentifikasi berdasarkan gigi-geligi mencapai
56%, korban kecelakaan lalu lintas di Situbondo mencapai 60%, dan korban jatuhnya
Identifikasi korban pada kasus-kasus ini diperlukan karena status kematian korban
memiliki dampak yang cukup besar pada berbagai aspek yang ditinggalkan. Identifikasi
yang sudah meninggal.selain itu juga merupakan menentukan apakah seseorang tersebut
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia secara geografis terletak pada wilayah
yang rawan terhadap bencana alam baik yang berupa tanah longsor, gempa bumi, letusan
gunung berapi, tsunami, banjir dan lain-lain, yang dapat memakan banyak korban, dan
salah satu cara mengidentifikasi korban adalah dengan metode forensik odontologi. Oleh
karena itu forensik odontologi sangat penting dipahami peranannya dalam menangani
Pemeriksaan ini meliputi pencatatan data gigi (Odontogram) dan rahang yang dapat
dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan manual, sinar-X dan pencetakan gigi dan
rahang. Odontogram memuat data tentang jumlah,bentuk, susunan, tambalan, protesa gigi
dan sebagainya.
25
Seperti hal nya dengan sidik jari, maka setiap individu memiliki susunan gigi yang khas.
Dengan demikian dapat dilakukan indentifikasi dengan cara membandingkan data temuan
Ilmu kedokteran gigi forensik memiliki nama lain yaitu forensic dentistry dan
odontology forensic. Forensik odontologi adalah suatu cabang ilmu kedokteran gigi
yang mempelajari cara penanganan dan pemeriksaan benda bukti gigi serta cara
berikut :
2. Karakteristik individual yang unik dalam hal susunan gigi geligi dan
morfologis, yang mempunyai letak yang terlindung dari otot-otot bibir dan
pipi, sehingga apabila terjadi trauma akan mengenai otot-otot tersebut terlebih
dahulu.
penelitian bahwa gigi manusia kemungkinan sama satu banding dua miliar.
26
7. Gigi geligi tahan terhadap asam keras, terbukti pada peristiwa Haigh
yang terbunuh dan direndam dalam asam pekat, jaringan ikatnya hancur,
Pada gambar diatas menunjukkan bahwa gigi tetap dalam keadaan utuh pada suhu
yang tinggi, walaupun tubuh telah rusak, tetapi gigi masih dapat diidentifikasi.
Batasan dari forensik odontologi terdiri dari identifikasi dari mayat yang tidak dikenal
kekerasan.
27
Forensik odontologi telah ada sejak jaman prasejarah, akan tetapi baru mulai
mendapatkan perhatian pada akhir abad 19 ketika banyak artikel tentang forensik
Sejarah forensik odontologi sudah ada sejak sebelum masehi (SM) yaitu pada masa
pemerintahan Kaisar Roma Claudius pada tahun 49 SM, Agrippina ( yang kelak akan
menjadi ibu Kaisar Nero) membuat rencana untuk mengamankan posisinya. Janda
kaya Lollia Paulina merupakan saingannya dalam menarik perhatian Kaisar, maka ia
membujuk Kaisar untuk mengusir wanita tersebut dari Roma. Akan tetapi hal itu
Tanpa setahu Kaisar, ia mengirim seorang serdadu untuk membunuh wanita tersebut.
Sebagai bukti telah melaksanakan perintahnya, kepala Lollia dibawa dan ditunjukkan
kepada Agrippina. Karena kepala tersebut telah rusak parah mukanya, maka
Agrippina tidak dapat mengenalinya lagi dari bentuk mukanya. Untuk mengenalinya
Agrippina menyingkap bibir mayat tersebut dan memeriksa giginya yang mempunyai
ciri khas, yaitu gigi depan yang berwarna kehitaman. Adanya ciri tersebut pada gigi
mayat membuat Agrippina yakin bahwa kepala tersebut adalah benar kepala Lollia.
—-Pada tahun 1776, dalam suatu perang Bukker Hill terdapat korban Jenderal
Yoseph Warren, oleh drg. Paul Revere dapat dibuktikan bahwa melalui gigi palsu
yang dibuatnya yaitu berupa Bridge Work gigi depan dari taring kiri ke taring kanan
yang ia buat sehingga drg. Paul Revere dapat dikatakan dokter gigi pertama yang
Pada tahun 1887 Godon dari Paris merekomendasikan penggunaan gigi untuk
identifikasi orang yang hilang. Untuk itu ia menganjurkan agar para dokter gigi
menyimpan data gigi para pasiennya, untuk berjaga-jaga kalau-kalau kelak data
28
Kasus identifikasi personal yang terkenal adalah kasus pembunuhan Dr. George
Parkman, seorang dokter dari Aberdeen, oleh Professor JW Webster. Pada kasus ini
mendapatkan satu blok gigi palsu dari porselin yang melekat pada potongan tulang.
Dr. Nathan Cooley Keep, seorang dokter bedah mulut memberikan kesaksian bahwa
gigi palsu itu adalah bagian dari gigi palsu buatannya pada tahun 1846 untuk Dr.
Pada tanggal 4 Mei 1897, sejumlah 126 orang Farisi dibakar sampai meninggal di
Bazaar de la Charite. Para korban sulit diidentifikasi secara visual karena umumnya
dalam keadaan terbakar luas dan termutilasi. Berdasarkan pemeriksaan Dr. Oscar
Amoedo (dokter gigi Kuba yang berpraktek di Paris) dan dua orang dokter gigi
Perancis, Dr. Davenport dan Dr. Braul untuk melakukan pemeriksaan gigi-geligi para
Pada tahun 1917 di dermaga Brooklyn ditemukan mayat yang kemudian dipastikan
sebagai seorang wanita yang telah menghilang 8 bulan sebelumnya. Identifikasi pada
Sekitar tahun 1960 ketika program instruksional formal kedokteran gigi forensik
pertama dibuat oleh Armed Force Institute of Pathology, sejak saat itu banyak kasus
odontologi mulai banyak dikenal bukan saja di kalangan dokter gigi, tetapi juga di
29
Kematian yang tidak wajar atau tidak terduga, atau dalam kondisi bencana massal,
kerusakan fisik yang direncanakan, dan keterlambatan dalam penemuan jenazah, bisa
kemanusiaan dan hukum. Masalah kemanusian menyangkut hak bagi yang meninggal,
karena hilang, tidak dipersoalkan lagi apabila telah mencapai 7 tahun atau lebih.
Dengan demikian surat wasiat, asuransi, masalah pekerjaan dan hukum yang perlu
diselesaikan, serta masalah status pernikahan menjadi tidak berlaku lagi. Sebelum
sebab kematian ditemukan atau pemeriksa medis berhasil menentukan jenazah yang
sulit diidentifikasi, harus diingat bahwa kegagalan menemukan rekaman gigi dapat
keluarga, sehingga sangat diperlukan rekaman gigi setiap orang sebelum dia
meninggal.
1. Akar gigi, yang berfungsi menopang gigi dan merupakan bagian gigi yang
3. Leher gigi, yaitu bagian yang menghubungkan akar gigi dengan mahkota gigi.
30
Badan dari gigi terdiri dari :
berfungsi membentuk struktur luar mahkota gigi dan membuat gigi tahan
terhadap tekanan dan abrasi. Email tersusun dari mineral anorganik terutama
berwarna kekuningan. Dentin bersifat lebih keras dari pada tulang tetapi
lebih lunak dari email. Dentin terdiri dari 70 % bahan organic, terutama
ikat yang memperkuat akar gigi pada alveolus. Sementum lebih lunak dari
dentin dan terdiri dari 50% bahan organic berupa Kalsium dan Fosfor dan
tengah pulpa dan akar gigi. Pada pulpa terkandung pembuluh darah, syaraf,
dan sel pembentuk dentin. Pulpa berisi nutrisi dan berfungsi sebagai sensorik.
1. Gigi susu
Gigi susu berjumlah 20 buah dan mulai tumbuh pada umur 6 -9 bulan dan
lengkap pada umur 2 – 2,5 tahun. Gigi susu terdiri dari 5 gigi pada setiap
daerah rahang masing – masing adalah : 2 gigi seri (incicivus), 1 gigi taring.
2. Gigi permanen
31
Gigi permanen berjumlah 28 – 32 terdiri dari 2 gigi seri, 1 gigi taring, 2 gigi
premolar, dan 3 gigi molar pada setiap daerah rahang. Gigi permanen
menggantikan gigi susu. Antara umur 6 – 14 tahun 20 gigi susu diganti gigi
permanen. Gigi molar 1 dan 2 mulai erupsi pada umur 6 – 12 tahun sedangkan
1. Cara Zsigmondy
Gigi susu
V IV III II I I II III IV V
V IV III II I I II III IV V
Gigi tetap
8764321 12345678
8764321 12345678
Contoh penulisan :
2. Cara Palmer
Gigi susu
EDCBA ABCDE
EDCBA ABCDE
Gigi tetap
8764321 12345678
8764321 12345678
32
3. Cara FID ( Federation Internationale Dentaire )
Gigi Tetap :
1- 2-
4- 3-
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
Gigi Susu
5- 6-
8- 7-
55 54 53 52 51 61 62 63 64 65
85 84 83 82 81 71 72 73 74 75
Contoh penulisan :
1. Periode Proliferasi
Tonjolan gigi berasal dari invaginasi proliferatif dari ectoderm epitel mulut dan
33
berdiferensiasi menjadi enamel yang memproduksi ameloklast dan dentin yang
Pulpa gigi terdiri dari jaringan ikat mesoderm, pembuluh darah dan saraf yang
berkembang secara sentral dalam cangkang luar gigi yang membentuk dentin dan
enamel. Invaginasi Tonjolan gigi berpisah dari tonjolan epitel mulut dan terus
Gigi susu terbentuk sampai umur 3 – 4 bulan (fetus), sedangkan untuk gigi tetap,
gigi belakang ( premolar dan molar ) sampai dengan stadium III kehamilan,
2. Periode kalsifikasi
intrauterine sampai dengan usia 3 tahun setelah lahir untuk gigi susu, sedang
• Gigi I1 mulai 4 bulan intrauterine sampai dengan usia 1,5 tahun setelah
lahir.
begitu pula untuk gigi M1 atas dan gigi M2 bawah. Untuk gigi M2 atas
dan bawah sampai dengan usia 3 tahun. Sedangkan untuk gigi caninus
3. Periode erupsi
Periode erupsi ini sangat bervariasi, tergantung dari beberapa faktor antara lain :
34
▪ Pertumbuhan jaringan tulang rawan.
Gigi dapat memberi informasi apakah seseorang itu anak – anak atau remaja.
Metode yang sering digunakan untuk seseorang berdasar pemeriksaan gigi antara lain:
Schour dan Massler membuat table tentang gambaran pertumbuhan gigi mulai
dari lahir sampai dengan umur 21 tahun, yang banyak digunakan dalam ilmu
Tabel ini biasa dibunakan untuk mempelajari gigi geligi dimana yang sudah
seharusnya tanggal atau seharusnya sudah tumbuh pada umur tertentu. Untuk
mulut dan menentukan umurnya dengan bantuan table Schour dan Massler.
Pada prinsipnya sama dengan sChour dan Massler, hanya pada table
Gustaffson untuk setiap gigi ini diberikan perkiraan jadwal yang lebih
sapai pada penutupan foramen apicalis, sejak dalam kandungan hingga umur
16 tahun.
3. Metode Gustaffson
Gustaffson.
a. atrisi
35
Penggunaan gigi setiap hari membuat gigi mengalami keausan yang sesuai
b. Sekunder dentin
Sejalan dengan adanya atrisi, maka di dalam ruang pulpa akan dibentuk
c. Ginggiva attachment
Semakin tua usia seseorang maka akar giginya semakin bening, hal ini
f. Sekunder sement
usia ketebalan sement pada ujung akar gigi juga semakin bertambah.
Garis-garis incremental Von Ebner dan Neonatal, dapat dilihat pada gigi yang
telah disiapkan dalam bentuk sediaan asahan dengan ketebalan 30-40 mikron.
Pada gigi susu dan Molar 1 (yaitu gigi-gigi yang ada pada waktu kelahiran),
akan ditemukan neonatal line berupa garis demarkasi yang memisahkan bagian
dalam email (yang terbentuk sebelum kelahiran) dengan bagian luar enamel
36
incremental Von Ebner yang merupakan transisi antara periode pertumbuhan
Jarak rata-rata antara garis ini adalah 4 mikron yang merupakan kecepatan
perhitungan garis Von Ebner dari neonatal line dapat membantu penentuan
umur.
terbanyak pada tubuh manusia berbentuk L-amino Acid, D-amino acid yang
ditemukan pada tulang, gigi, otak dan lensa mata. D-amino acid dipercaya
laju pemecahan yang lebih lambat dan mempunyai ratio dekomposisi yang
Pada 1976 Helfman dan Bada menggunakan informasi ini untuk mempelajari
subyek dengan hasil bagus (r = 0,979) rasio yang tinggi pada D/L rasio banyak
ditemukan pada usia muda dan menurun akibat pertambahan usia dan
perubahan lingkungan.
Pada tahun 1990 Ritz et al. melaporkan adanya asam aspartat pada dentin
untuk menentukan usia pada orang yang telah meninggal, berdasarkan hal
tersebut metode ini dapat menyediakan informasi yang lebih akurat tentang
37
Ln (1 + D/L) / (1 – D/L) = 2k (aspartat)t + konstanta
t : actual age
Gigi yang digunakan dalam kasus ini adalah gigi seri tengah bagian bawah dan
premolar pertama. Mereka menemukan perkiraan umur yang lebih baik dari
fraksi total asam amino dengan membagi menjadi fraksi kolagen yang tidak
larut dan fraksi peptide. Dibandingkan dengan total asam amino, fraksi
kolagen yang tidak larut dan fraksi peptide yang terlarut, mempunyai
Ketika tidak ada yang dapat diidentifikasi, gigi dapat membantu untuk membedakan
usia seseorang, jenis kelamin,dan ras. Hal ini dapat membantu untuk membatasi
melalui pertumbuhan gigi ini memberikan hasil yang yang lebih baik daripada
desidua diawali pada minggu ke 6 intra uteri. Mineralisasi gigi dimulai saat 12 –
16 minggu dan berlanjut setelah bayi lahir. Trauma pada bayi dapat merangsang
stress metabolik yang mempengaruhi pembentukan sel gigi. Kelainan sel ini akan
mengakibatkan garis tipis yang memisahkan enamel dan dentin di sebut sebagai
neonatal line. Neonatal line ini akan tetap ada walaupun seluruh enamel dan
dentin telah dibentuk. Ketika ditemukan mayat bayi, dan ditemukan garis ini
enamel dan dentin ini umumnya secara kasar berdasarkan teori dapat digunakan
38
dengan melihat ketebalan dari struktur di atas neonatal line. Pertumbuhan gigi
permanen diikuti dengan penyerapan kalsium, dimulai dari gigi molar pertama
dan dilanjutkan sampai akar dan gigi molar kedua yang menjadi lengkap pada
usia 14 – 16 tahun. Ini bukan referensi standar yang dapat digunakan untuk
menentukan umur, penentuan secara klinis dan radiografi juga dapat digunakan
perkembangan pada usia 9 tahun (pada usia 6 tahun terjadi erupsi dari akar
(b) Dibandingkan dengan diagram yang diambil dari Schour dan Massler
pada gambar (b) menunjukkan pertumbuhan gigi pada anak usia 9 tahun.
Penentuan usia antara 15 dan 22 tahun tergantung dari perkembangan gigi molar
39
degenerasi dan perubahan pada gigi melalui terjadinya proses patologis yang
lambat dan hal seperti ini dapat digunakan untuk aplikasi forensik.
Ukuran dan bentuk gigi juga digunakan untuk penentuan jenis kelamin. Gigi
mencatat bahwa pada 75% kasus, mesio distal pada wanita berdiameter kurang
dari 6,7 mm, sedangkan pada pria lebih dari 7 mm. Saat ini sering dilakukan
berbentuk sekop pada 85-99% ras mongoloid. 2 sampai 9 % ras kaukasoid dan
terlalu jelas.
mongoloid.
40
Gambar : gigi untuk Ras Kaukasoid
2. Pendataran daerah sisi bucco-lingual pada gigi premolar kedua dari mandibula.
5. Dagu menonjol.
1. Pada gigi premolar 1 dari mandibula terdapat dua sampai tiga tonjolan.
4. Protrusi bimaksila.
41
Gambar : gambaran open bite
4. Antropologik
4. 1. Definisi
Antropologi merupakan bidang studi sains tentang asal usul, prilaku, fisik, sosial dan
physical anthropologists yang mengaplikasikan ilmunya dalam bidang biologi, sains, dan
budaya dalam proses hukum. Antropologi Forensik adalah pemeriksaan pada sisa-sisa
rangka. Pemeriksaan ini dapat dilakukan sebagai langkah pertama untuk menentukan
42
Gambar : Anatomi Rangka Manusia
ilmu pengetahuan dari antropologi fisik untuk proses hukum. Identifikasi dari kerangka,
atau sediaan lain dari sisa – sisa jasad (dugaan manusia) yang tidak teridentifikasi penting
tehnik sains sederhana yang berdasarkan antropologi fisik untuk mengidentifikasi sisa –
43
Antropologi forensik meliputi penggalian arkeologis; pemeriksaan rambut, serangga,
plant materials dan jejak kaki; penentuan waktu kematian; facial reproduction;
cedera masa lalu dan penanganan medis. Namun, pada pelaksanaannya forensik
antropologi terutama untuk menentukan identitas jasad berdasar bukti yang tersedia, yaitu
menentukan jenis kelamin, perkiraan usia, bentuk tubuh, dan pertalian ras.
a. Osteologi
Osteologi, merupakan satu dari teknik yang paling bermakna pada pemeriksaan
sisa – sisa tulang maupun tulang yang utuh. Pemeriksa dapat menentukan perkiraan
usia, jenis kelamin, pertalian ras, tampilan fisik saat hidup. Tengkorak merupakan
bagian dari rangka manusia yang paling informatif. Namun, jarang sekali tengkorak
ditemukan dalam keadaan utuh ataupun baik. Oleh karena itu osteologis harus dapat
44
Gambar : Alat – alat Ukur Pemeriksaan Osteologi
Osteologi harus mengerti mengenai kerangka manusia. Langkah pertama pertama dari
osteologi menentukan sisa rangka yang ditemukan apakah dari manusia atau bukan.
Walaupun banyak sekali variasi yang terdapat pada manusia atau hewan, namun
ditemukan, tulang manusia dapat dibedakan dari hewan berdasarkan bentuk, ukuran
dan perbedaan densitas tulang. Penentuan spesies akan sangat sulit jika tulang yang
ditemukan berupa pecahan – pecahan. Ada dua tipe sifat yang dapat ditemukan dari sisa
– sisa rangka yaitu metrik dan nonmetrik. Tipe metrik adalah variasi ukuran tulang.
Contohnya panjang dari humerus pada seseorang dapat lebih panjang dari orang lain
yang mempunyai tinggi badan yang sama. Sifat nonmetrik adalah perbedaan antara
tulang – tulang seseorang yang tidak dapat diukur. Contohnya penyatuan pada tulang
45
Gambar : Penentuan jenis Kelamin Berdasar Metode Non Metrik
b. Dentisi
Dentisi merupakan ilmu yang mempelajari sisa – sisa gigi. Analisa dari sisa – sisa gigi
Digunakan bersama dengan osteologi untuk menentukan usia, jenis kelamin dan diet.
Pada orang dewasa terdapat 32 gigi yang pada masing – masing sisinya, pada rahang
atas dan bawah terdapat dua insisivus, satu kaninus, dan dua atau tiga molar. Pada anak
– anak terdapat dua puluh gigi dengan dua insisivus dan satu kaninus serta dua molar
c. Etnobotani
Etnobotani merupakan ilmu yang mempelajari tentang serbuk sari dan tanaman dari
masa lalu. Ini berguna untuk menentukan waktu sejak kematian dan menentukan diet
suatu hal yang biasa bahwa tulang atau komponen binatang menjadi perhatian hukum
bagi para agen penyelidik forensik. Biasanya para ilmuwan forensik dapat dengan
mudah menentukan spesimen nonhuman. Suatu cakar beruang, kuku binatang dan
ruas jari yang koyak, bulu binatang dan kulit yang dipisahkan oleh pengulitan pisau
46
atau oleh pembusukan, biasa menyerupai manusia. Gambar yang dihasilkan oleh sinar
Sisa tulang dari binatang menyusui besar kemungkinan dapat mengacaukan para
penemu yang tak terlatih. Seseorang yang terlatih dalam ilmu tulang atau anatomi
manusia seperti dokter, dokter gigi, dan ahli antropologi tidak akan mempunyai
kesukaran dalam mendeteksi karakteristik nonhuman baik dari segi ukuran, arsitektur,
dan bentuk dari tulang binatang yang utuh. Yang paling membedakan bagian-bagian
Seandainya sisa tulang cuma berupa fragmen diaphysis, roentgenography dapat sangat
menolong. Tulang, proses pembentukan tulang, dan proses eksresi yang berhubungan
dengan organ dan perlekatan ototberbeda antara manusia dan binatang. Chilvarquer et
manusia dengan tulang binatang. Pola tulang manusia berbentuk saluran spongiosa
dan medullary yang reguler, memiliki ruang ovoid antar trabeculae utama yang agak
kasar dan trabeculae sekunder yang lebih halus. Zone transisi tersebut lebarnya kira-
kira 1-3 mm. Pada penyakit osteoporosis, zona transisi tersebut lebih lebar karena
47
Pada binatang corticomedullary terlihat sangat jelas. Saluran spongiosa lebih sedikit
Untuk memastikan bahwa potongan tubuh berasal dari manusia dapat digunakan
Pada gambaran mikroskopik perlu juga dilihat fusi epiphysis dan metaphysis serta
ukuran tulang. Pada hewan, fusi ini terjadi saat ukuran tulang belum begitu panjang.
Pada manusia fusi terjadi pada usia dewasa dimana panjang tulang sudah maximal.
perkiraan umur, tinggi badan, dan pertalian ras. Pemeriksaan juga dapat digunakan
Jenis kelamin dapat ditentukan dengan beberapa cara dari bagian – bagian yang
berbeda pada rangka. Penentuan jenis kelamin hanya mungkin pada rangka orang
dewasa. Salah satu cara yang umum dilakukan yaitu dengan mengukur ukuran
48
tulang, dimana pada pria ukuran rangka lebih besar. Pria juga lebih cenderung
Pelvis adalah tulang yang paling umum digunakan untuk menentukan jenis
kelamin. Sudut subpubis pada wanita lebih besar, biasanya lebih dari 900.
khasnya lebih besar dan dalam pada pria dibandingkan wanita. Sakrum lebih lurus
pada wanita dan lebih lengkung pada pria. Pintu atas panggul pada wanita lebih
Kranium atau tengkorak merupakan tulang yang juga berguna untuk menentukan
jenis kelamin. Dagu pada pria cendrung lebih petak dan lebih lancip pada wanita.
49
Dahi pada pria cendrung lebih landai sedangkan pada wanita dahinya lebih lurus.
Pria Wanita
Tulang Lebih besar, berat dan Lebih kecil, ringan dan
kasar halus
Tengkorak Lebih berat dan menonjol Lebih ringan, kurang
menonjol
Tulang wajah Lebih besar Lebih kecil
Supra orbital Lebih menonjol Kurang menonjol
Zigomatikus Lebih menonjol Kurang menonjol
Oksiput Lebih menonjol Kurang menonjol
Sinus frontalis Lebih lebar Lebih kecil
Toraks Panjang Pendek lebar
Pelvis Lebih dalam, sempit dan Lebih dangkal, halus dan
berat ringan
Ilium Lebih melengkung Kurang melengkung
SIAS Terpisah jarak tidak lebar Terpisah jarak lebar
Cekungan sacrum Tidak lebar, panjang, Lebih lebar dan
melengkung
Arkus pubis Lebih sempit Lebih besar
b. Perkiraan Umur
50
Walaupun umur sebenarnya tidak dapat ditentukan dari tulang, namun perkiraan
joint, cranium, artritis pada spinal dan pemeriksaan mikroskopis dari tulang dan
usia, bagian yang berbeda dari rangka lebih berguna untuk menentukan perkiraan
usia pada range usia yang berbeda. Range usia meliputi usia perinatal, neonatus,
bayi dan anak kecil, usia kanak-kanak lanjut, usia remaja, dewasa muda dan
dewasa tua.
Usia perinatal, yaitu bayi yang belum lahir, dapat ditentukan dari ukuran tulang. Ini
karena faktor luar seperti malnutrisi pada ibu tidak akan mempengaruhi
pertumbuhan fetus secara berarti. Dalam periode intake makanan yang kurang,
tubuh ibu akan memberi nutrisi pada fetus, mengambil nutrien ibu.
51
Neonatus, bayi yg belum mempunyai gigi, sangat sulit untuk menentukan
masing individu. Bayi dan anak kecil biasanya telah memiliki gigi.
Beberapa proses penulangan mulai terbentuk pada usia ini, ini berarti bagian-
bagian yang lunak dari tulang mulai menjadi keras. Namun, ini bukan faktor
Masa kanak-kanak lanjut dimulai saat gigi permanen mulai tumbuh. Semakin
tulang panjang dan penyatuan pada ujungnya. Penyatuan ini merupakan teknik
pada diafisis pada usia-usia tertentu. Dewasa muda dan dewasa tua
sutura cranium; morfologi dari ujung iga, permukaan aurikula dan simfisis
52
Tulang selangka merupakan tulang panjang terakhir unifikasi.
penyatuan sutura dengan penentuan umur kurang valid. Morfologi pada ujung
iga berubah sesuai dengan umur. Iga berhubungan dengan sternum melalui
tulang rawan. Ujung iga saat mulai terbentuk tulang rawan awalnya berbentuk
datar, namun selama proses penuaan ujung iga mulai menjadi kasar dan tulang
Pemeriksaan tengkorak :
20 – 30 tahun
53
Sutura spheno-parietal umumnya tidak akan menutup sampai umur 70
tahun.
Tinggi merupakan persamaan linear dari berbagai panjang tulang, yaitu humerus
(lengan atas), femur (paha), radius (pengumpil) dan tibia (kering) dengan rumusan
Kepentingan pengukurang tinggi badan dari tulang panjang adalah penting pada
keadaan tubuh sudah terpotong atau yang didapatkan rangka atau sebagai tulang.
Tulang paha……………………27%TB
Tulang kering………………….22%TB
Tulang belakang……………….35%YB
kering.
1. Stevenson
54
TB =2,39 (Tibia) + 81,45 (3,27 cm)
Pengukuran sebaiknya dengan kedua formula tersebut diatas agar mendekati tinggi
badan sebenarnya.
Melalui suatu penelitian, Djaja Surya Atmadja menemukan rumus untuk populasi
55
a) Pria :
b) Wanita :
jumlah dan kondisi dari jaringan lunak seperti otot, kulit, dan ligamen, keadaan
tulang yang masih baik, luas yang berhubungan dengan pertumbuhan akar
tanaman, bau busuk, dan aktivitas karnivora maupun serangga pada jasad. Namun
banyak variabel yang harus dipertimbangkan, seperti suhu saat kematian, luka
tusuk, kelembapan, ph tanah, dan kadar air. Semakin lama waktu kematian
dalam 2 minggu tubuh tersebut akan telah menjadi kerangka., dan dalam 8 bulan
akan menjadi kerangka secara komplit. Jika dikubur, tubuh akan menjadi kerangka
komplit dalam waktu 1 sampai 2 tahun dan pada daerah yang kering dapat terjadi
mumifikasi.
penguburan. Jumlah dan tipe tulang yang masih dapat ditemukan memberikan
56
gambaran berapa lama tubuh tersebut sudah berada disana, contoh, tulang yang
lebih kecil lebih cepat hilang. Perkiraan waktu kematian berdasarkan penelitian di
• >12 tahun: tulang hancur, dapat terkubur oleh daun, badai, erosi.
e. Pertalian Ras
Pertanyaan mengenai pertalian ras sulit untuk dijawab karena walaupun klasifikasi
ras memiliki komponen biologis yang sama, tetap didasari dari hubungan sosial.
individual. Pada ras kulit putih memiliki wajah yang menyempit dengan hidung
yang agak meninggi dan dagu yang menonjol. Ras kulit hitam memiliki hidung
yang lebar dan subnasal yang berlekuk. Indian Amerika dan Asia memilki bentuk
57
Seorang antropologis memiliki banyak metode yang rumit untuk dapat menentukan
ras atau nenek moyang suatu populasi melalui tulang. Ras dari pemilik tulang dapat
diidentifikasi menjadi :
lainnya.
Negroid (semua kilit hitam/ Negro Afrika, Amerika dan Indian Barat).
tulang fasial.
• Apertura nasalis sangat lebar dan tepi bawah tulang nasalis tumpul.
prognathis.
58
Mongoloid (Cina, Jepang, Indian Amerika)
• Lebar apertura nasalis sedang dan tepi bawah nasal agak runcing.
Tengkorak
karakteristik tertentu dari nenek moyang suatu populasi, akan tetapi kadang
59
Gambar : Gambar menunjukkan perbedaan karakteristik tulang tengkorak dari
menentukan ras.
inferior
malar
sudut
Dagu, prosesus ++ - +
mentalis
60
Sudut intercondylar shelf
Menentukan ras dari sudut intercondylus dapat digunakan bila yang tersisa
hanya kerangka saja. Metode ini memerlukan penempatan distal femur pada
posisi lateral.
Gambar : Gambaran foto Rontgen lateral lutut memperlihatkan metode untuk mengukur
Tulang panjang
Pada ras kulit hitam, tibia relatif lebih panjang daripada femur dan radius
relatif lebih panjang daripada humerus. Pada populasi kulit putih dan
populasi kulit hitam. Femur ras kulit hitam cenderung lebih lurus.
61
f. Bukti Trauma
Setelah tanah dan kotoran lainnya dibersihkan dari tulang dengan menggunakan air
dan sikat yang halus, maka jejas trauma yang halus sekalipun, akan terlihat.
Dicari pula tanda-tanda kekerasan pada tulang dan memperkirakan sebab kematian.
dengan membandingkan data antemortem. Bila terdapat foto terakhir wajah orang
jalan menumpukkan foto Rontgen tulang tengkorak diatas foto wajah orang
tersebut yang dibuat berukuran sama dan diambil dari sudut pengambilan yang
5. Serologik.
Metode serologik meliputi penentuan golongan darah, dan analisis DNA. Pemeriksaan
pada jenazah yang telah membusuk dapat dilakukan dengan memeriksa rambut, kuku
dan tulang. Saat ini telah dapat dilakukan pemeriksaan sidik DNA yang akurasi nya
sangat tinggi.
a) Definisi DNA
mendikte suatu sifat khusus disebut “ gen “. Struktur DNA adalah “ untaian ganda”
(double helix), yaitu dua untai bahan genetik yang membentuk spiral satu sama lain.
62
Setiap untaian terdiri dari satu deretan basa ( juga disebut nukleotida ). Basa dimaksud
adalah salah satu dari keempat senyawa kimiawi berikut : Adenin, Guanin, Cytosine
dan thymine.
Kedua untai DNA berhubungan pada setiap basa. Setiap basa hanya akan berikatan
dengan satu basa lainnya, dengan aturan sebagai berikut : Adenin (A) hanya akan
berikatan dengan thymine (T), dan guanine (G) hanya akan berikatan dengan
Cytosine (C) .
A-A-C-T-G-A-T-A-G-G-T-C-T-A-G
Untaian DNA yang dapat terikat pada untaian DNA di atas adalah
T-T-G-A-C-T-A-T-C-C-A-G-A-T-C
A-A-C-T-G-A-T-A-G-G-T-C-T-A-G
T-T-G-A-C-T-A-T-C-C-A-G-A-T-C
Untaian DNA dibaca dari arah yang khusus, dari puncak atas (disebut 5’ atau ujung “
lima utama “) atau dari dasar (disebut ujung 3’ atau ujung “ tiga utama). Pada suatu
5’ A - A - C - T - G - A - T - A - G - G - T - C - T - A - G 3’
3’ T - T - G - A - C - T - A - T - C - C - A - G - A - T - C 5’
63
Gambar : Pasangan basa DNA
Struktur kimiawi DNA dari setiap orang adalah sama, yang berbeda hanyalah
urutan/susunan dari pasangan basa yang membentuk DNA tersebut. Ada jutaan
pasangan basa yang yang terkandung dalam DNA setiap orang, di mana
dapat diidentifikasi. Namun demikian, karena ada jutaan pasangan basa, pekerjaan
tersebut akan membutuhkan waktu yang lama. Sebagai penggantinya, para ahli dapat
menggunakan metode yang lebih pendek, yaitu berdasarkan adanya pola pengulangan
64
Namun demikian, pola ini tidak dapat memberikan suatu “ sidik jari “ secara individu,
tetapi dapat digunakan untuk menentukan apakah dua contoh DNA yang dianalisis
berasal dari orang yang sama, atau orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga
satu satu sama lain, atau mereka sama sekali tidak mempunyai hubungan keluarga.
Para ahli menggunakan sejumlah kecil deretan DNA yang diketahui bervariasi di
“ Southern Blot “ adalah salah satu cara untuk menganalisis pola-pola genetik yang
meliputi :
(1). Isolasi DNA, yang dipermasalahkan yang berasal dari sisa-sisa bahan sel di
dalam inti sel. Pekerjaan ini dapat dilakukan secara kimiawi, yaitu dengan
menggunakan detergent khusus untuk mencuci bahan ekstra dari DNA, atau
(2). Pemotongan DNA menjadi beberapa potongan dengan ukuran yang berbeda.
diterapkan pada gel tersebut, dengan muatan positif pada dasar wadah gel, dan
muatan negatif pada puncak wadah. Karena DNA bermuatan negatif, maka
65
potongan DNA akan tertarik ke arah dasar gel. Namun demikian, potongan-
potongan kecil dari DNA akan dapat bergerak lebih cepat, dan karenanya
lebih besar. Berdasarkan prinsip di atas, potongan DNA dengan ukuran yang
berbeda akan terpisah, potongan yang lebih kecil lebih dekat ke dasar, dan
(4). Denaturasi DNA, agar semua DNA berubah menjadi untai tunggal. Hal ini dapat
(5). Blotting DNA. Gel dengan DNA yang sudah terfraksinasi berdasarkan
tersebut dapat melekat secara tetap pada lembaran tersebut. Lembaran ini
pada kertas, hanya area di mana “ probe radioaktif “ berikatan yang terlihat
DNA seseorang dari kejadian dan frekwensi pemunculan pola genetik khusus
Setiap untaian DNA mempunyai bagian yang membawa informasi genetik yang
bagian yang tidak membawa informasi genetik, yang disebut “ introns “. Namun
66
demikian, introns bukanlah sesuatu yang tidak berguna, telah ditemukan bahwa
Variable Number Tandem Repeats “ ( VNTRs ) yang dapat tersusun dari dua-puluh
mempunyai VNTR khusus, dibuat suatu “ southern blot “, kemudian southern blot
radioaktif dari VNTR yang dipertanyakan. Pola yang dihasilkan dari proses ini
VNTRs seseorang berasal dari informasi genetik yang diwariskan oleh kedua orang
tuanya ( ibu dan bapak ). Dia dapat memiliki VNTRs yang diwariskan dari bapaknya
atau dari ibunya, atau kombinasi dari keduanya, tetapi mustahil tidak ada dari
keduanya.
d) Penggunaan Praktis dari Pencetakan Sidik Jari DNA (Suatu Tinjauan Aksiologi)
Karena seseorang mewarisi VNTRS dari orang tuanya, maka pola VNTRs dapat
VNTR tersebut, sehingga pola VNTR yang diwarisi dari orang tua hanya dapat
direkontruksi jika pola VNTR dari si anak diketahui ( lebih banyak anak yang
diuji, maka rekonstruksi akan lebih benar ). Analisis pola VNTR dari orang tua-
kewarganegaraan, dalam hal adopsi, kedudukan sebagai orang tua kandung. Pada
tahun 1988, Kantor Keimmigrasian Inggeris ( United Kingdom Home Office and
67
untuk pemecahan perdebatan keimmigrasian yang bergantung pada hubungan
keluarga.
DNA yang diisolasi dari darah, air mani (semen), rambut, sel-sel kulit, atau
barang bukti genetik lainnya yang ditemukan di tempat kejadian perkara dapat
VNTR juga berguna dalam menetapkan identitas dari korban pembunuhan, juga
dari DNA yang ditemukan sebagai barang bukti atau dari mayat itu sendiri.
Banyaknya penerapan dari pencetakan sidik jari DNA dalam bidang ini telah
menjadikan metode pembuktian ini sebagai metode yang tak terhingga nilainya di
Gagasan untuk menggunakan sidik jari DNA sebagai suatu jenis “ bar-code”
genetik untuk mengidentifikasi individu telah dibahas, tetapi hal ini kurang
kemudian menganalisis jutaan pola VNTR yang sangat khas merupakan hal yang
Sidik jari DNA telah digunakan pada beberapa bidang penelitian perawatan
kesehatan, demikian pula pada sistem peradilan. Sidik jari DNA digunakan untuk
mendiagnosa penyakit keturunan, baik pada bayi-bayi yang belum lahir, maupun
banyak lagi yang lain. Deteksi awal dari dari penyakit-penyakit semacam ini
68
memungkinkan dokter dan orang tua si anak untuk mempersiapkan diri terhadap
pengobatan yang cocok untuk sang bayi. Pada beberapa program, penasehat
genetik menggunakan informasi sidik jari DNA untuk membantu calon orang tua
untuk memahami resiko mempunyai anak yang cacat. Sidik jari DNA juga
Sama halnya dengan topik-topik lain dalam dunia ilmu pengetahuan, pencetakan
sidik jari DNA tidak dapat dijamin 100 %. Istilah “ sidik jari DNA” kurang tepat
karena menyiratkan pengertian bahwa pola VNTR dari seseorang mempunyai sifat
khas yang sempurna untuk orang tersebut. Sebenarnya semua pola VNTR dapat
pemilik pola VNTR tersebut ( dari anak, bukti-bukti kriminil, atau dari sumber
tingkat kepercayaan hasil analisis sidik jari DNA sangat ditentukan oleh besar
kecilnya peluang kecocokan (matches) dari sidik jari DNA yang dipersoalkan dengan
sidik jari DNA pembanding. Hal ini menimbulkan keraguan yang besar mengenai
Diperlukan peluang kesamaan yang tinggi yang dapat mendukung bahwa suatu
sidik jari DNA betul-betul adalah milik seseorang, khususnya dalam pembuktian
69
VNTRs yang langka atau kombinasi VNTRs untuk memperoleh pola VNTR yang
pola-pola VNTR tersebut berasal dari orang yang berbeda, atau dari orang-orang
• Genetika Populasi
tidak terdistribusi secara merata pada semua populasi manusia. Oleh karena
itu, suatu VNTR tertentu tidak mempunyai peluang kemunculan yang stabil.
individu. Perbedaan peluang ini khususnya tampak pada kelompok ras yang
berbeda. Beberapa VNTRs yang paling sering muncul (ditemukan) pada ras
Hispanic akan jarang muncul pada ras Caucasian atau ras African-American.
Hingga saat ini, tidak ada pengetahuan yang cukup tentang distribusi
70
serta argumen lain yang menyatakan bahwa upaya tersebut dapat
• Kesulitan-kesulitan Teknis
dalam bentuk peluang, dan seringkali gagasan tentang kesalahan tidak dapat
orang-orang yang bersalah, dan hilangnya hak-hak sah seorang ibu untuk
khusus juga harus diberikan terhadap contoh DNA dalam jumlah yang sangat
Reactions = PCR ). Jika yang diaplifikasi adalah DNA yang salah (misalnya
DNA dari sel-sel kulit teknisi laboratorium), maka akibatnya akan sangat
merusak hasil analisis. Hingga sekarang ini, belum ada standar yang bersifat
universal untuk penentukan kecocokan sidik jari DNA dan untuk keamanan
71
Belum ada dalam sejarah seseorang yang seterkenal O.J.Simpson didakwa
melakukan kejahatan yang sangat keji, yaitu menggorok bekas isterinya ( Nicole
Sebagai bagian dari kegilaan media massa, pemetaan sidik jari DNA yang
memberikan bukti penting dalam kasus tersebut mendapat perhatian yang sangat
besar. Namun demikian, sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pada akhirnya
barang bukti sidik jari DNA dalam kasus ini tidak dapat mengarahkan kepada
dalam kasus Simpson mempunyai banyak bukti yang didasarkan pada sidik jari
Penuntutan kasus Simpson ini secara esensial didasarkan pada barang bukti
DNA.Salah satu bagian terpenting dari barang bukti adalah sarung tangan yang
Sarung tangan ini sesuai dengan ukuran Simpson, modelnya sama dengan model
sarung tangan yang biasa dia pakai, dan ditemukan juga pasangan dari sarung
tangan tersebut di tempat kejadian perkara. Pada sarung tangan itu ditemukan
juga serat yang serupa dengan serat bahan baju Goldman, rambut Brown dan
Goldman, dan bulu badan laki-laki kulit hitam. Darah pada sarung tangan tersebut
cocok cocok dengan darah Goldman, Brown, dan Simpson. Potongan barang
72
bukti penting lainnya adalah kaos kaki yang mengandung noda darah yang
ditemukan pada lantai kamar tidur Simpson. DNA dari noda darah pada kaos kaki
tersebut cocok dengan DNA Simpson dan Brown, dan darah yang ditemukan
pada pintu belakang di tempat kejadian perkara DNA-nya cocok dengan DNA
DNA-nya cocok dengan DNA Simpson, Brown, dan Goldman. Selain itu,
Ini adalah suatu kasus dengan dukungan barang bukti yang sangat kuat. Jika
semua bukti di atas telah diterima oleh hakim sebagai sesuatu yang otentik (asli),
maka sudah cukup kuat dalam mengarahkan hakim untuk menghukum Simpson.
Namun demikian, bagian lain dari cerita ini menjadi lebih penting dari bukti-
bukti DNA, yaitu tentang cara pengumpulan barang bukti tersebut. Penyelidikan
yang lebih mendalam menunjukkan bahwa pihak penuntuk tidak mungkin dapat
serius dalam penanganan barang bukti DNA selama tahap awal penyelidikan.
kejadian perkara.
73
• Hal yang lebih memberatkan lagi adalah kenyataan bahwa Vannatter
Simpson di dalam vial yang disimpan dalam amplop terbuka selama tiga
jam, dan pergi minum kopi sebelum membawa barang bukti tersebut ke
laboratorium pemeriksaan.
membantah bahwa barang bukti darah 1,5 cc tersebut tidak dapat diperhitungkan
dimasukkan oleh Vannetter, karena darah yang ditemukan pada pintu di TKP
tidak ditemukan selama tahap awal penyelidikan. Hal ini menciptakan keraguan
yang kuat pada para hakim. Selain itu, pada pengujian silang, ahli kriminil
kesalahan besar dalam penanganan barang bukti DNA oleh pihak penuntut maka
pembela dapat memenangkan perdebatan. Pihak pembela juga membawa hasil uji
tahun 1987 yang dilakukan oleh Cellmark dan Forensic Science Associate yang
di atas tidak relevan karena mengubah protokol pengujian yang digunakan untuk
uji DNA. O. J. Simpson bukan satu-satunya orang yang diadili, sehingga tindakan
74
mempersalahkan hasil-hasil uji DNA sangat merugikan bagi masa depan
diterimanya uji sidik jari DNA di pengadilan. Banyak orang berharap bahwa
didasarkan pada pemetaan sidik jari DNA akan membuka pintu untuk
depan dari pengujian DNA dalam sistem peradilan menjadi tidak menentu.
Salah satu efek yang muncul kemudian dari kasus Simpson adalah bahwa para
melakukan penelitian yang lebih cermat terhadap hasil-hasil uji DNA yang
satu dari banyak hal yang terkait dengan pencetakan sidik jari DNA. Hal lainnya
adalah tentang penerimaan uji tersebut oleh pengadilan, banyak issue moral dan
etika yang terlibat dalam hal ini. Pertama, issue apakah bukti-bukti DNA
konstitusional untuk suatu peradilan yang adil Dia menyatakan bahwa “ dalam
75
kasus pemerkosaan, bila barang bukti air mani (semen) yang ditemukan cocok
dengan kepunyaan terdakwa , dan peluang bahwa barang bukti tersebut berasal
dari orang lain adalah 33 milyar berbanding 1 , maka anda tidak membutuhkan
hakim lagi “. Tentu saja sisi lain dari issu ini adalah bahwa DNA dapat
suatu tindak kriminil, dan orang lain mengatakan bahwa ini adalah suatu
halangan terhadap peradilan dan merupakan hal yang tidak konstitusional bila
Pengujian DNA bukan hanya terkait dengan persoalan etika, legal, atau kebijakan
publik, pengujian ini juga berkaitan dengan permasalahan wanita. Sembilan puluh
persen (90 %) dari korban kriminil yang melibatkan identifikasi DNA adalah
yang dilaporkan yang menghasilkan penahanan, dan kurang dari separuh pelaku
yang ditahan yang dijatuhi hukuman di pengadilan. Uji DNA telah membuat
Bantuan yang dapat diberikan oleh dokter pada proses identifikasi meliputi :
Jika ditemukan tulang-tulang maka kadang-kadang tulang dari beberapa binatang tertentu
mirip manusia. Cakar dari beruang misalnya, hamper mirip bentuknya dengan tangan
76
manusia.denngan pemeriksaan teliti akan dapat dibedakan apakah tulang yang ditemukan
Yang agak sulit adalah jika yang ditemukan itu berupa tukang yang khas (unidentifiable
bones) atau jaringan lunak. Dalam hal ini pemeriksaan yang diperlukan untuk
Pada korban kebakaran atau pada mayat yang sudah membusuk di mana penentuan jenis
kelamin tidak mungkin di lakukan dengan pemeriksaan luar maka penentuan jenis
a. Jaringan tertentu :
uterus dan prostat merupakan jaringan lunak yang lebih tahan terhadap pembusukan
dan dapat digunakan untuk menentukan jenis kelamin. Dari jaringan lunak juga dapat
jaringan kulit dan tulang rawan. Metode ini juga berguna bagi penentuan jenis
b. Tulang-tulang tertentu :
Pada orang dewasa, beberapa tulang tertentu bentuknya berbeda antara laki-laki dan
wanita. Tulang- tulang itu antara lain tengkorak, pelvis, tulang panjang, rahang dan
gigi.
77
Tengkorak : Laki-laki : wanita:
Tulang panjang pada laki-laki lebih massive ( terutama di sekitar sendi ) dan rigi
perlekatan otot lebih nyata. Bentuk rahang dan gigi antara laki-laki dan wanita juga
Rahang pada laki-laki umumnya seperti huruf V sedangkan pada wanita seperti huruf
U. Gigi dan akar gigi permanen pada laki-laki lebih besar dari pada wanita.
3. Menentukan Umur
Tulang manusia dan gigi juga dapat memberikan informasi penting bagi perkiraan umur
78
Pada fetus dan neonates, perkiraan didasarkan pada inti penulangan yang dapat dilihat
melalui pemeriksaan ronsenologik atau otopsi. Oleh para ahli telah disusun table
pembentukan inti penulangan dari berbagai tulang, mulai dari kehidupan intra uterine
sampai pada kehidupan di luar kandungan. Pada anak-anak dan adolescen sampai umur
20 tahun, yang paling berguna bagi penentuan umur adalah penutupan epifise. Seperti
diketahui bawha penutupan epifise juga mengikutti urutan kronologik. Memang tingkat
Pada kelompok dewasa (yaitu sesudah berumur 20 tahun), perkiraan umur dengan
menggunakan tulang menjadi lebih sulit. Beberapa petunjuk yang dapat dipakai antara
lain; penutupan sutura, perubahan sudut rahang dan adanya proses penyakit.
Penentuan umur dengan menganalisa jaringan yang akan tumbuh menjadi gigi pada bayi
mahkota gigi, erupsi gigi dan resorbsi apicalis.dengan menggunakan formula matematik,
Salah satu informasi penting yang dapat digunakan untuk melacak identitas seseorang
adalah informasi tentang tinggi badan. Oleh sebab itu pada pemeriksaan jenasah yang tak
diketahui identitasnya perlu diperiksa tinggi badanya. Memang tidak mudah mendapatkan
tinggi badan yang tepat dari pemeriksan yang dilakukan sesudah mati, meskipun yang
diperiksa itu jenasah yang utuh. Perlu diketahui bahwa ukuran orang yang sudah mati
biasanya sedikit lebih panjang (sekitar 2,5 cm) dari pada tinggi badan waktu hidup.
Jika yang diperiksa jenasah yang tidak utuh maka penentuan tinggi badan dapat
79
panjang yang utuh umur pemiliknya dapat diperkirakan, tetapi hasil yang lebih akurat
dapat diperoleh jika tersedia beberapa jenis dari tulang panjang. Untuk kepentingan dari
perhitungan tersebut ada banyak rumus yang dapat dipakai dan salah satunya adalah
80