Professional Documents
Culture Documents
uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd
fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
Sejarah
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
Indonesia Pada Masa Reformasi
Nama Kelompok :
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
Fadhila Ika Sani
hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
Fadia Nadila
Innez Irma Luthfiana
Novarida Hidayanti
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
Rahmi Ramadhani
Wahyu Seto Syahputra
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
XII IPA 1
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
SMAN 2 TANGERANG SELATAN
2010-2011
hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
hjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert
yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya kepada
kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah ini
berisi tentang Indonesia Pada Masa Reformasi.
Kami berterima kasih kepada teman-teman XII IPA 1 dan orang tua kami
yang selalu memberikan motivasi dan semangat dalam membantu menyusun
makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih banyak kepada Ibu Suryati
selaku pengajar bidang studi Sejarah yang telah membimbing kami dalam
proses penyusunan dan penyelesaian makalah ini. Terima kasih pula kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kritik dan saran selalu kami harapkan untuk menunjang kebaikan untuk
kita semua. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membaca.
Akhir kata kami selaku penyusun meminta maaf apabila ada kesalahan
kata yang tertulis dalam makalah ini. Selamat membaca .
Penyusun
PERTANYAAN HALAMAN 50
Akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998 Presiden Soeharto mengundurkan diri dari
jabatannya sebagai presiden RI dan menyerahkan jabatannya kepada wakil
presiden B.J. Habibie. Peristiwa ini menandai berakhirnya kekuasaan Orde Baru
dan dimulainya Orde Reformasi.
Krisis politik
Ada kesan kedaulatan rakyat berada di tangan para penguasa. Para anggota
DPR pada kenyataannya sudah diatur dan direkayasa, sehingga sebagian besar
anggota MPR itu diangkat berdasarkan iktana kekeluargaan(nepotisme). Hal itu
menyebabkan terjadinya krisis politik.
Krisis hukum
Pelaksanaan hukum pada masa pemerintahan orde baru terdapat banyak
ketidakadilan. Contohnya, kekuasaan kehakiman yang dinyatakan pada pasal
24 UUD 1945 bahwa kehakiman memeliki kekuasaan yang merdeka dan
terlepas dari kekuasaan pemerintah. Namun pada kenyatannya kekuasaan
kehakiman berda di bawah kekuasaan eksekutif. Oleh karena itu, pengadilan
sangat sulit mewujudkan keadilan bagi rakyat, karena hakim-hakim harus
melayani kehendak para penguasa.
Krisis ekonomi
Krisis moneter yang melanda Negara-negara di Asia Tenggara sejak bulan Juli
1996, juga mempengaruhi perkembangan perekonomian Indonesia. Ekonomi
Indonesia ternyata belum mampu untuk mengahadapia krisis global tersebut.
Krisis ekonomi Indonesia berawal dari melemahanya nilai tukar rupiah
terhadapa dollar Amerika Serikat. Hal ini membuat kepercayaan rakyat
terhadap pemerinta orde baru semakin berkurang.
Krisis kepercayaan
Krisis multidimensi yang melanda Indonesia telah menghilangkan kepercayaan
masyarakat terhadap kepemimpinan Presiden Soeharto.Pada Bulan Mei 1998
para mahasiswa meminta pertanggungjawaban Soeharto sebagai pemimpin
Negara tertinggi pada saat itu, dan meminta dia untuk mengundurkan diri.
Peristiwa pengunduran diri Soeharto dan pengangkatan B.J. Habibie menjadi
presiden menandai runtuhnya orde baru dan awal dari masa reformasi.
Terdapat kesamaan antara jatuhnya orde lama dan orde baru yaitu
terjadinya penyelewengan.
Namun karakter hukum yang buruk itu tidak lahir begitu saja, tetapi sangat
bergantung kepada konfigurasi politik yang melahirkan undang-undang dan
aturan hukum tersebut. Dengan demikian, pada mulanya Orde Baru
melaksanakan sistem pemerintahan yang demokratis, tetapi dalam
perkembangan berikutnya menuju ke arah pemerintahan yang nondemokratis.
Menyusul jatuhnya rezim Orde Baru, pada tahun 1999 masyarakat masuk pada
euforia, dengan harapan besar pemilu yang digelar dapat membawa Indonesia
keluar dari kemelut transisional, dan jalan membangun demokrasi jadi lebih
terbuka. Pemilu 1999 konon dikatakan sebagai pemilu paling demokratis
dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Beberapa fakta memang
menunjukkan bahwa secara relatif pemilu 1999 sama sekali berbeda dengan
pemilu-pemilu yang berlangsung sebelumnya. Kalau dulu pada zaman Orde
Baru pemilu hanya diikuti oleh 3 partai peserta pemilu, dalam pemilu 1999
pesertanya relatif lebih beragam lewat sistem multipartai. Di sisi lain, birokrasi
dan militer yang dulunya berpihak pada Golkar sudah mulai berdiri netral
dihadapan partai-partai yang ada. Dalam pemilu 1999 pendekatan dengan
menggunakan cara-cara koersif juga mulai berkurang, masyarakat memiliki
ruang kebebasan untuk menentukan pilihan politiknya tanpa adanya inetrvensi
dan tekanan dari pihak manapun.
Kesimpulan :
1. Karena pemilu 1999 menggunakan sistem multi partai
2. Peserta partai lebih banyak dibanding zaman orde baru
3. Birokrasi militer tidak memihak dan bersifat netral
4. Berkurangnya kampanye dengan cara-cara koersif
5. Kecurangan paling sedikit
www.wikipedia.id.org
www.yahooanswer.com
www.google.com
http://www.ireyogya.org/wp/WP%20Titok%2001.pdf