Professional Documents
Culture Documents
com
Penyebab Rhinitis
Rhinitis mempunyai banyak sebab-sebab yang mungkin. Rhinitis dapat menjadi akut atau kronis.
Allergic rhinitis adalah penyebab yang sangat umum dari rhinitis. Ia disebabkan oleh alergi-alergi dan
dikarakteristikan oleh hidung yang gatal/ingusan, bersin, dan hidung yang buntu/mampet. Gejala-gejala alergi
lain termasuk:
Orang-orang dengan allergic rhinitis juga mempunyai kejadian yang lebih tinggi dari asma dan eczema, yang
adalah juga sebagian besar alergi aslinya.
Seasonal allergic rhinitis (hay fever) biasanya disebabkan oleh serbuk sari di udara, dan pasien-pasien
yang sensitif mempunyai gejala-gejala selama waktu-waktu puncaknya selama tahun itu.
Perennial allergic rhinitis, tipe dari rhinitis kronis adalah persoalan sepanjang tahun, dan seringkali
disebabkan oleh allergens dalam rumah (partikel-partikel yang menyebabkan alergi-alergi), seperti debu dan
animal dander sebagai tambahan pada serbuk-serbuk sari yang mungkin hadir pada saat itu. Gejala-gejala
cenderung terjadi tidak perduli waktu dari tahun.
Tidak, rhinitis mungkin mempunyai banyak sebab-sebab yang lain daripada alergi-alergi. Beberapa dari tipe-
tipe lain dari rhinitis ini didaftar dibawah.
Non-allergic rhinitis terjadi pada pasien-pasien dimana penyebab-penyebab alergi atau lain dari rhinitis tidak
dapat diidentifikasikan. Non-allergic rhinitis mungkin dapat lebih jauh dibagi kedalam tiga tipe-tipe;
1. vasomotor rhinitis,
2. gustatory rhinitis, dan
3. non-allergic rhinitis with nasal eosinophilia syndrome (NARES).
Kondisi-kondisi ini mungkin tidak mempunyai manifestasi-manifestasi alergi lain seperti, mata-mata yang
gatal dan berair dan juga lebih gigih dan kurang musiman.
• Vasomotor rhinitis diperkirakan terjadi karena pengaturan yang abnormal dari aliran darah hidung
dan mungkin diinduksi oleh fluktuasi-fluktuasi temperatur di lingkungan seperti, udara yang dingin
atau kering, atau irritants seperti:
o polusi udara,
o asap/kabut,
o asap tembakau,
o asap mobil, atau
o bau-bau kuat seperti, detergents atau fragrances (bau-bau wangi).
• Gustatory rhinitis mungkin menyajikan sebagian besar sebagai hidung yang beringus (rhinorrhea)
yang dihubungkan pada konsumsi makanan yang panas dan pedas.
• Non-allergic rhinitis with nasal eosinophilia syndrome (NARES) dikarakteristikan oleh kotoran
hidung yang bening. Kotoran hidung ditemukan mempunyai eosinophils (tipe sel alergi), meskipun
pasien mungkin tidak mempunyai bukti lain apa saja dari alergi dengan pengujian kulit atau sejarah
atau gejala-gejala.
Occupational rhinitis mungkin timbul dari paparan pada irritants di tempat kerja seseorang dengan
perbaikan dari gejala-gejala setelah orang itu meninggalkan tempat kerjanya.
• kehamilan,
• obat-obat tertentu (kontraseptik-kontraseptik oral,
• beberapa obat-obat tekanan darah ,
• beberapa obat-obat ketakutan,
• beberapa obat-obat disfungsi ereksi,
• dan beberapa obat-obat anti-peradangan), atau
• beberapa kelainan-kelainan struktural hidung (septum yang menyimpang, septum yang berlubang,
tumor-tumor, polip-polip hidung, atau benda-benda asing).
Infeksi-infeksi, kebanyakan virus, adalah sebab yang umum dari rhinitis. Viral rhinitis biasanya tidak kronis
dan mungkin menghilang dengan sendirinya.
Adakalanya rhinitis mungkin dihubungkan pada kondisi-kondisi medis umum lainnya seperti:
Kondisi-kondisi berikut sering dihubungkan dengan pengaliran hidung yang meningkat. Juga, adalah bukan
tidak umum untuk mempunyai lebih dari satu faktor yang terlibat pada individu tertentu.
• virus-virus
• alergi-alergi
• temperatur-temperatur yang dingin
• makanan-makanan atau rempah-rempah tertentu
• kehamilan atau perubahan-perubahan hormon
• efek-efek sampingan obat (terutama obat-obat tekanan darah tinggi tertentu)
• persoalan-persoalan struktural (septum yang menyimpang, turbinates yang besar)
• vasomotor rhinitis (persoalan pengaturan yang abnormal dengan hidung)
Mengurangi isi cairan dari lendir biasanya mengentalkan sekresi-sekresi yang menjurus pada kesan dari
lendir yang meningkat. Yang berikut mungkin menyebabkan sekresi-sekresi yang kental:
• Umur yang berlanjut: Ini akan menjurus pada kekuatan dan koordinasi yang berkurang dalam
menelan.
• Stres: Stres menjurus pada spasme (kejang) otot atau "gumpalan dalam tenggorokan". Juga
kebiasaan syaraf dari pembersihan tenggorokan yang sering akan memperburuk situasi.
• Penyempitan tenggorokan yang disebabkan oleh tumor-tumor atau kondisi-kondisi lain: Ini
akan mengganggu lewatnya makanan.
• Gastroesophageal reflux (GERD)
• Penyakit-penyakit Syaraf atau Otot: (stroke, dan penyakit-penyakit otot, dan seterusnya.)
Obat-Obat Yang Dapat Digunakan Untuk Merawat Rhinitis Dan Post-Nasal Drip
Sebagai tambahan pada tindakan-tindakan yang dicatat diatas, obat-obat mungkin juga digunakan untuk
perawatan rhinitis dan post-nasal drip.
Penggunaan mereka harus dimonitor dan berangsur-angsur dikurangi oleh dokter yang meresepkannya
karena penggunaan jangka panjang mungkin mempunyai efek-efek sampingan yang signifikan. Contoh-
contoh dari steroid-steroid hidung termasuk:
• beclomethasone (Beconase),
• flunisolide (Nasarel),
• budesonide (Rhinocort),
• fluticasone propionate (Flonase),
• mometasone furoate (Nasonex), dan
• luticasone furoate (Veramyst).
Ini umumya digunakan sekali atau dua kali dalam sehari. Direkomendasikan untuk memiringkan kepala
kedepan sewaktu memasukannya untuk menghindari menyemprot belakang tenggorokan sebagai gantinya
dari hidung.
Steroid-Steroid Oral
Antihistamin-Antihistamin
Obat-obat alergi, seperti antihistamin-antihistamin, juga seringkali digunakan pada allergic rhinitis dan post-
nasal drip. Ini umumnya digunakan sebagai perawatan baris kedua setelah steroid-steroid hidung (nasal
steroids) atau dalam kombinasi dengan mereka. Histamin-histamin adalah kimia-kimia yang terjadi secara
alamiah yang dilepaskan dalam respon pada paparan pada allergen, yang bertanggung jawab untuk
kesumbatan, bersin, dan hidung yang meler (ingusan) yang khas dari reaksi alergi. Antihistamin-antihistamin
adalah obat-obat ang menghalangi reaksi histamin. Obat-obat ini paling baik bekerja jika diberikan sebelum
paparan.
Ada juga preparat antihistamin hidung yang telah ditunjukan sangat efektif dalam merawat allergic rhinitis,
disebut azelastine nasal (Astelin).
Semprotan-Semprotan Decongestant
Oral decongestants
Oral decongestants untuk sementara mengurangi bengkak dari sinus dan jaringan-jaringan hidung yang
menjurus pada perbaikan pernapasan dan pengurangan halangan. Mereka mungkin juga menstimulasi
jantung dan menaikan tekanan darah dan harus dihindari oleh pasien-pasien yang mempunyai tekanan darah
tinggi, ketidakaturan-ketidakaturan jantung, glaucoma, persoalan-persoalan tiroid, atau kesulitan dalam
membuang air kecil. Decongestant yang paling umum adalah pseudoephedrine (Sudafed).
Cromolyn sodium (Nasalcrom) adalah semprotan yang membantu menstabilkan sel-sel alergi (mast cells)
dengan mencegah pelepasan penengah-penengah (mediators) alergi, seperti histamin. Mereka adalah paling
efektif jika digunakan sebelum mulainya musim alergi atau sebelum paparan pada allergen yang diketahui.
Montelukast (Singulair)
Montelukast (Singulair) adalah agent yang bertindak serupa pada antihistamin, meskipun ia terlibat pada
jalan tapak lain dalam respon alergi. Ia telah ditunjukan kurang bermanfaat daripada semprotan-semprotan
steroid hidung, namun sama efektifnya seperti beberapa dari antihistamin-antihistamin. Ia mungkin berguna
pada pasien-pasien yang tidak ingin menggunakan semprotan-semprotan hidung atau mereka yang
mempunyai kehadiran asma.
Ipratropium (Atrovent nasal) digunaka sebagai semprotan hidung dan membantu mengontrol aliran hidung
yang ditengahi oleh jalan-jalan tapak syaraf. Ia tidak akan merawat alergi, namun ia mengurangi aliran
hidung.
Agent-Agent Pengencer Lendir (ingus)
Agent-agent pengencer lendir (ingus) digunakan untuk membuat sekresi-sekresi lebih encer dan kurang
lengket. Mereka membantu mencegah penyatuan dari sekresi-sekresi di belakang hidung dan tenggorokan
dimana mereka seringkali menyebabkan tercekik. Sekresi-sekresi yang lebih encer melewatinya lebih mudah.
Guaifenesin (Humibid, Fenesin, Organidin) adalah formulasi yang umum digunakan. Jika rash berkembang
atau ada pembengkakan dari kelenjar-kelenjar air liur, mereka harus dihentikan. Pemasukan cairan yang
tidak mencukupi akan juga menebalkan (mengentalkan) sekresi-sekresi. Meningkatkan jumlah air yang
diminum, dan menghilangkan kafein dari diet dan penggunaan dari diuretics juga adalah bermanfaat.
Suntikan-suntikan alergi mengganggu respon alergi. Setelah identifikasi dari allergen, jumlah-jumlah kecil
diberikan kembali pada pasien yang sensitif. Melalui waktu pasien akan mengembangkan antibodi-antibodi
penghalang pada allergen, dan mereka menjadi kurang sensitif dan kurang reaktif pada unsur yang
menyebabkan gejala-gejala alergi.
Kombinasi-Kombinasi
Obat-obat ini dibuat dari satu atau lebih obat-obat anti-alergi. Mereka biasanya adalah gabungan dari
antihistamin dan decongestant. Kombinasi-kombinasi umum lain termasuk agent-agent pengencer lendir,
agent-agent anti-batuk, aspirin, ibuprofen (Advil), atau acetaminophen (Tylenol). Mereka membantu
menyederhanakan pendosisan dan seringkali akan bekerja bersama untuk bahkan manfaat yang lebih atau
mempunyai efek-efek sampingan yang menetralkan yang menghilangkan atau mengurangi efek-efek
sampingan total.
Semprotan-semprotan steroid hidung dan antihistamin-antihistamin hidung [azelastine (Astelin)] seperti yang
digambarkan lebih detil pada bagian sebelumnya, adalah sasaran utama dari terapi untuk non-allergic
rhinitis. Terapi kombinasi yang menggunakan semprotan steroid hidung dan antihistamine hidung bersama-
sama telah ditunjukan adalah lebih bermanfaat.
Terapi-terapi lain, seperti ipratropium (Atrovent) dan decongestants, mungkin juga digunakan pada pasien-
pasien yang terus menerus mempunyai gejala-gejala meskipun dengan terapi yang benar dengan steroid-
steroid hidung dan antihistamin-antihistamin hidung.