You are on page 1of 6

C.

Cara Menyusun Instrumen

Titik tolak dari penyusunan adalah variabel-variabel yang ditetapkan untuk


diteliti. Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka perlu digunakan
“matrik pengembangan instrumen” atau “kisi-kisi instrumen”.
Untuk bisa menetapkan indikator-indikator dari setiap varoabel yang
diteliti, maka diperlukan wawasan yang luas dan mendalam tentang variabel yang
diteliti, dan teori-teori yang mendukungnya. Penggunaan teori untuk menyusun
instrumen harus secermat mungkin agar diperoleh indikator yang valid. Caranya
dapat dilakukan dengan membaca berbagai refrensi (seperti buku, jurnal)
membaca hasil-hasil penelitian sebelumnya yang sejenis, dan konsultasi pada
orang yang dipandang ahli.
Pengaruh Kinerja Komite sekolah, Profesionalisme Guru, dan
Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap pelaksanaan MPMBS (Manajemen
Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah) di SMK Kabupaten Magelang, kisi-kisi
instrumennya ditunjukan pada tabel 6.1 berikut.

TABEL 6.1
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
Jumlah
No. Variabel Aspek Indikator
butir
Visi-misi dan tujuan 1
penyelenggaraan pendidikan
Mempunyai program 2
unggulan
Terselenggarakannya 9
pendidikan berwawasan mutu
1. Pelaksanaan Pilar Diketahui hasil output 8
MPMBS Mutu pendidikan di SMK
Partisipasi dalam 9
penyelenggaraan pendidikan
di SMK
Kemandirian dalam 8
penyelenggaraan SMK
Trasparasi dalam 7
penyelenggaraan pendidikan
Sbg badan Pertimbangan dlm 4
pertimbangan Perencanaan Sekolah
Pendukung Pelaksanaan 2
Sekolah
Sbg badan Pertimbangan dalam 2
pendukung pengelolaan sumber daya,
sarana dan prasarana

Pendukung dalam 2
pengelolaan anggaran
2. Kinerja Sebagai Badan Kontrol perencanaan 2
Komite Pengontrol pendidikan
Sekolah
Kontrol pelaksanaan program 2
Kontrol output pendidikan 2
Komite Sekolah Penghubung perencanaan
sebagai
penghubung
Penghubung pelaksanaan 5
program
3. Menyusun rencana 1
pembelajaran
Profesionalis Mengelola Melaksanaka interaksi belajar 3
me guru pembelajaran mengajar
Penilaiaan prestasi belajar 3
siswa
Beimbingan belajar siswa 1
Pengenbangan Pengembangan diri 1
propesi
Pengembangan profesional 4
Menguasai Memahami wawasan 3
kemampuan kependidikan
akademik
Menguasai bahan kajian 3
Memahami Visi, Misi dan 1
tujuan sekolah
Melakukan perencanaan 10
Sebagai Melakukan pengorganisasian 2
manajer
Menggerakan seluruh warga 2
sekolah
Melakukan pengawasan 3
melekat
kepribadian 1
Motivasi 2
4. Kepemim- Sebagai Pengambilan keputusan 1
pinan Kepala pemimpin
sekolah
Komunikasi 1
Pendelegasian 1
Sebagai Analisa tantangan dan 2
wirausahawan peluang
Menghargai waktu 1
Pemanfaatan sumber daya 1
Pencipta iklim Menciptakan ruang dan 1
keerja lingkungan kerja yang
nyaman
Suasana kerja
Bimbingan kpd warga 1
sekolah
Sebagai Menyelenggarakan program 2
pendidik diklat bagi guru dan staf
Menciptakan tatatertib di 5
sekolah
Melakukan supervisi 1
Pembinaan Melaksanakan tindak lanjut 1
Ketatausahaan hasil supervisi

Suyud (2005) mengembangkan instrumen Kinerja Profesional Guru


dengan subvariable: Penguasaan bahan Ajar, Pemahaman Karakteristik
Siswa, Penguasaan Pengelola Kelas, Penguasaan Metode dan Strategi
Pembelajaran, Penguasaan Evaluasi Pembelajaran, dan Kepribadian.
Masing-masing subvariabel tersebut dengan indikatir sebagai berikut.

Hoy and Miskel (2001) memberikan indikator indikator efektivitas sekolah


pada aspek Input, Proses dan Output seperti ditunjukan pada gambar 6.1 berikut

INPUT PROSES OUTCOME

INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR


EFEKTIVITAS EFEKTIVITAS EFEKTIVITAS
1. Fiscal 1. Harmony and 1. Achie
Resources vision. vement
2. Fhysic 2. Climate heaalth 2. Stude
al Facilities 3. Motivation level nt learning
3. Stude 4. School and 3. Job
nt Readiness classroom satisfaction
4. Teace 5. Organization 4. Absen
r capabilities 6. Curriculum tee level
5. Techn quality 5. Dropo
ology 7. Instructional ut rate
Resources quality 6. Perfo
6 Parental 8. Learning time mance quality
Support

Gambar 6.1 Indikator sekolah yang efektif


Selanjutnya tiga peneliti (Edmonds; Scheerens and Bosker, Smith and
Purkey dalam Hoy and Miskel 2001) menemukan variabel-variabel yang
mempengaruhi efektifitas sekolah seperti ditunjukan pada gambar 6.2a, 6.2b, 6.2c
berikut.

FAKTOR-FAKTOR YG
MEMPENGARUHI
EFEKTIVITAS SEKOLAH
1. Principle EFEKTIVITAS
Leadership SEKOLAH
2. Emphasis on
basic skill
3. High
expectations for student
achievment
4. Frequent and

Gambar 6.2a Faktor-faktor variabel yang mempengaruhi efektivtas sekolah


menurut Emonds

FAKTOR-FAKTOR YG
MEMPENGARUHI
EFEKTIVITAS SEKOLAH
1.

D. Contoh Judul Penelitian dan Instrumen yang


Dikembangkan

Judul Penelitian :

GAYA DAN SITUASI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH SERTA


PENGARUHNYA TERHADAP IKLIM KERJA ORGANISASI SEKOLAH
Judul tersebut terdiri atas dua variabel indepeden dan satu dependen.
Masing-masing instrumennya adalah :
a. Instrumen untuk mengukur variabel gaya kepemimpinan
b. Instrumen untuk mengukur variabel situasi kepemimpinan
c. Instrumen untuk mengukur variabel iklim kinerja organisasi

Supaya penyusunan instrumen lebih sistematis, sehingga mudah untuk


dikontrol, dikoreksi, dan dikonsultasikan pada orang ahli, maka sebelum
instrumen disusun menjadi item-item instrumen, maka perlu dibuat kisi-kisi
instrumen.
Selanjutnya untuk menyusun item-item instrumen, maka indikator dari
variabel yang akan diteliti dijabarkan menjadi item-item instrumen. Item-item
instrumen harus disusun dengan bahasa yang jelas sehingga semua pihak yang
berkepentingan tahu apa yang dimaksud dalam item instrumen tersebut. Indikator-
indikator variabel itu sering disebut suatu “construct” dari suatu instrumen, yang
dalam membuatnya diperlukan berbagai konsep dan teori serta hasil penelitian
yang memadai.

1. Instrumen yang diperlukan untuk mengungkapkan variabel gaya


kepemimpinan kepala sekolah tertentu. Sumber datanya adalah guru dan
karyawan Bentuk angketnya adalah multiple choice (pilihan ganda)

Instrumen tentang gaya kepemimpinan itu dikembangkan dari teori


kepemimpinan situasional. Oleh karena itu gaya kepemimpinan yangbaik,
tergantung pada situasinya.
Dengan insstrumen tentang gaya kepemimpinan kepala sekolah itu, maka
akan dapat digunakan untuk mengukur kualitas gaya kepemimpinan seseorang
atau kelompok orang pada lembaga tertentu. Sebaik apa gaya yang ditampilkan
oleh seseorang akan dapat diukur dan diketahui secara kuantitatif.
Item-item (butir) instrumen gaya kepemimpinan itu sifatnya masih umum,
untuk lebih spesifikasinya maka item-item tersebut perlu dikaitkan dengan tugas-
tugas pemimpin sehari-hari.
Menilai pemimpin akan lebih obyektif bila sumber datanya menggunakan
berbagai kelompok yang terlibat dengan pekerjaan pimpinan. Untuk itu maka
akan obyektif bila sumber datanya adalah :

1. Para guru
2. Murid/mahasiswa
3. Atasan (bila ada)
4. Yang bersangkutan (pemimpin menilai dirinya sendiri)

2. Instrumen yang diperlukan untuk mengungkapkan variabel situasi


kepemimpinan dar suatu lembaga. Sumber datanya adalah para pegawai.
Bentuk instrumennya adalah checklist. Untuk itu dapat digunakan
sebagai pedoman observasi wawancara, maupun sebagai angket.

3. Instrumen untuk mengungkapkan iklim kerja organisasi sekolah.


Bentuk instrumen ratingscale. Dapat digunakan untuk pedoman
observasi, wawancara, dan sebagai angket. Sumber data para pegawai.
Dari tiga bentuk instrumen (bentuk pilihan ganda untuk instrumen gaya
kepemimpinan; checklist untuk instrumen situasi kepemimpinan; dan rating scale
untuk instrumen iklim kerja organisasi) tersebut maka pembaca dapat
membedakan mana yang lebih komunikatif.

E. Validitas dan Realibilitas Instrumen

Dalam hal ini perlu dibedakan antara hasil penelitian yang valid dan
reliabel dengan instrumen yang valid dan reliabel. Hasil penelitian yang valid bila
terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya
terjadi pada obyek yang diteliti. Kalau dalam obyek berwarna merah, sedangkan
data yang terkumpul memberikan data berwarna putih maka hasil penelitian tidak
valid. Selanjutnya hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data
dalam waktu yang berbeda. Kalau dalam obyek kemarin berwarna merah, maka
sekarang dan besok tetap berwarna merah.
Pada dasarnya terdapat dua macam instrumen, yaitu instrumen yang
berbentuk test untuk mengukur prestasi belajar dan instrumen yang nontest untuk
mengukur sikap. Instrumen yang berupa test jawabannya adalah “salah atau
benar”, sedangkan instrumen sikap jawabannya tidak ada yang “salah atau benar”
tetapi bersifat “positif atau negatif”/ skema tentang instrumen yang baik dan cara
pengujiannya ditunjukkan pada gambar 6.1 dihalaman berikut.

Gambar 6.1. Skema Tentang Instrumen dan Cara-cara Pengujian Validitas dan
Reliabilitas.

You might also like