You are on page 1of 10

Kitab : 2 Korintus

Penulis : Paulus
Tema : Kemuliaan Melalui Penderitaan
Tanggal Penulisan: Tahun 55/56

Latar Belakang
Pauluslah yang memulai gereja di Korintus (Kis 18:1-17). Paulus menegaskan bahwa ia adalah
seorang rasul (1Kor 9:1, perhatikanlah kata-kata pembukaan dalam suratnya yang kedua). Tetapi,
rasul-rasul palsu (2Kor 11:12-15) masuk ke Korintus. Rasul-rasul 'super' ini (2Kor 11:5)
mengajarkan injil yang berbeda (2Kor 11:12-15) dan menentang wewenang Paulus. Timbullah
kekacauan. Nasihat Paulus dalam I Korintus diabaikan. Kemudian Paulus mengadakan
kunjungan yang mendukakan ke Korintus (2Kor 2:1). Rupa-rupanya' rasul-rasul yang tak ada
taranya' ini hanya menertawakan dia (2Kor 10:10). Paulus meninggalkan Korintus dan kemudian
mengirim, Titus ke gereja itu dengan surat yang bernada keras isinya (2Kor 7:5-13). Dan jemaat
di Korintus bertobat. Titus membawa berita yang sangat menyenangkan ini kepada Paulus (2Kor
7:6, 7). Surat ini merupakan penjelasan yang menyambung sejarah sedih dari pertikaian yang
terjadi.
Surat Paulus Yang Kedua Kepada Jemaat di Korintus ditulis pada masa yang sulit dalam
hubungan Paulus dengan jemaat itu. Ada anggota-anggota dari jemaat itu yang rupanya telah
menyerang Paulus dengan keras, tetapi Paulus menunjukkan bahwa ia ingin sekali berbaik. Ia
memperlihatkan kegembiraannya ketika hal itu terjadi. Dalam bagian pertama suratnya ini
Paulus menguraikan tentang hubungannya dengan jemaat di Korintus. Ia menjelaskan di situ
mengapa ia mengecam dengan keras perlawanan dan celaan terhadap dirinya yang dilakukan
oleh jemaat itu. Setelah mengemukakan hal itu, ia selanjutnya menyatakan kegembiraannya
bahwa kecamannya yang keras itu sudah menghasilkan pertobatan dan kerukunan. Kemudian ia
mengajak supaya jemaat itu mengumpulkan sumbangan untuk menolong orang-orang Kristen
yang hidup berkekurangan di Yudea. Pada pasal-pasal terakhir Paulus mengemukakan
pembelaan dirinya mengenai kedudukannya sebagai rasul terhadap beberapa orang di Korintus
yang menganggap diri sendiri rasul sejati, dan menuduh Paulus sebagai rasul palsu.
Paulus menulis surat kiriman ini kepada jemaat di Korintus dan kepada orang percaya di seluruh
Akhaya (2Kor 1:1), dengan menyebut namanya sendiri sebanyak dua kali (2Kor 1:1; 2Kor 10:1).
Setelah mendirikan jemaat di Korintus selama perjalanan misinya yang kedua, Paulus dan jemaat
itu sering berhubungan karena masalah dalam jemaat
Urutan hubungan ini dan latar belakang penulisan 2 Korintus adalah sebagai berikut:
(1) Setelah beberapa kali berhubungan dan surat-menyurat yang awal diantara Paulus dengan
jemaat itu (misalnya: 1Kor 1:11; 1Kor 5:9;1Kor 7:1), maka Paulus menulis surat 1 Korintus
dari Efesus (awal tahun 55/56).
(2) Berikut, Paulus menyeberangi Laut Aegea menuju Korintus untuk menangani masalah yang
berkembang dalam jemaat. Kunjungan ini diantara 1 dan 2 Korintus (bd. 2Kor 13:1-2)
merupakan suatu kunjungan yang tak menyenangkan, baik bagi Paulus maupun bagi jemaat
itu (2Kor 2:1-2).
(3) Setelah kunjungan ini, ada laporan disampaikan kepada Paulus di Efesus bahwa para
penentang di Korintus itu masih menyerang pribadinya dan wewenang rasulinya, dengan
harapan agar mereka dapat membujuk sebagian jemaat itu untuk menolak Paulus.
(4) Sebagai tanggapan terhadap laporan ini, Paulus menulis surat 2 Korintus dari Makedonia
(akhir tahun 55/56).
(5) Segera sesudah itu, Paulus mengadakan perjalanan ke Korintus lagi (2Kor 13:1), dan tinggal
di situ selama lebih kurang tiga bulan (bd. Kis 20:1-3a). Dari situ ia menulis kitab Roma.

Tujuan
Paulus menulis surat ini kepada tiga golongan orang di Korintus.
(1) Pertama, ia menulis untuk mendorong mayoritas dalam jemaat di Korintus yang tetap setia
kepadanya sebagai bapa rohani mereka.
(2) Ia menulis untuk menantang dan menyingkapkan rasul-rasul palsu yang terus-menerus
berbicara menentang dia secara pribadi dengan harapan dapat meruntuhkan wibawa dan
kerasulannya dan untuk memutarbalikkan beritanya.
(3) Ia juga menulis untuk menegur minoritas dalam jemaat yang sedang dipengaruhi oleh para
lawan Paulus dan yang terus-menerus menolak wewenang dan tegurannya. Paulus
meneguhkan kembali integritas dan wewenang rasulinya, menjelaskan motivasinya dan
memperingatkan mereka terhadap pemberontakan yang lebih lanjut.
Kitab 2 Korintus berfungsi untuk mempersiapkan jemaat secara keseluruhan untuk
kunjungannya yang akan datang. Maksud utama surat ini adalah untuk memberitahu jemaat
Korintus betapa besar arti perubahan pikiran mereka bagi Paulus. Surat ini juga untuk
memperingatkan mereka agar tidak berlaku terlalu keras terhadap orang-orang yang telah
menyerangnya (2Ko 2:5-11). Ketiga, Paulus ingin mengulang kembali pengajaran yang telah
diberikannya dalam suratnya yang pertama (2Ko 6:14, bandingkan dengan 1Kor 6:15-20).
Alasan yang keempat adalah mengenai' para rasul yang tidak ada taranya' yang tidak mau
bertobat, yang pada kenyataannya adalah guru-guru palsu dengan injil yang berbeda (2Ko 11:1-
6). Kelima, Paulus ingin mengingatkan mereka tentang rencana pengumpulan pemberian untuk
membantu orang miskin di Yerusalem. HaI ini juga telah dibicarakannya dalam suratnya yang
pertama (1Kor 16: 1-3) dan sekarang ia ingin supaya mereka mengirimkan uang itu melalui Titus
(2Ko 9:1-5). Surat ini juga bertujuan supaya orang-orang Kristen mengerti dan mengetahui
wewenang dan kewibawaan kerasulan Rasul Paulus, dan perbedaan hal-hal, rohani dan duniawi.

Survai
Kitab 2 Korintus mempunyai tiga bagian utama.
(1) Pada bagian pertama (pasal 1-7; 2Kor 1:1--7:16), Paulus mulai dengan mengucap syukur
kepada Allah atas penghiburan yang dikaruniakan-Nya di tengah-tengah penderitaan untuk
Injil, memuji jemaat Korintus karena mendisiplinkan orang yang berbuat dosa serius sambil
mempertahankan integritas Paulus dalam kaitan dengan perubahan rencana perjalanannya.
Dalam 2Kor 3:1--6:10 Paulus menyumbangkan pengertian yang paling luas dalam PB
mengenai sifat yang benar dari pelayanan Kristen. Ia menekankan pentingnya pemisahan dari
dunia ini (2Kor 6:11--7:1) dan mengungkapkan sukacitanya ketika mendengar dari Titus
tentang pertobatan banyak anggota jemaat di Korintus yang sebelumnya telah menentang
wewenangnya (pasal 7; 2Kor 7:1-16).
(2) Di pasal 8, 9; (2Kor 8:1-24 dan 2Kor 9:1-15), Paulus menasihati jemaat Korintus untuk
menandingi kemurahan hati orang Makedonia yang dengan sepenuh hati telah
menyumbangkan persembahan yang telah dikumpulkannya untuk orang Kristen yang
menderita di Yerusalem.
(3) Pada pasal 10, 13; (2Kor 10:1--13:13), nada surat berubah. Di sini Paulus mempertahankan
kerasulannya dengan menguraikan panggilannya, kualifikasi, dan penderitaannya sebagai
seorang rasul yang benar. Dengan ini Paulus mengharapkan jemaat Korintus akan mengenal
rasul-rasul palsu di antara mereka dan dengan demikian mereka dapat luput dari disiplin yang
lebih lanjut ketika ia sendiri datang lagi. Paulus mengakhiri kitab 2 Korintus dengan satu-
satunya ucapan berkat yang menyinggung Trinitas dalam PB (2Kor 13:14).

Ciri-ciri Khas
Empat ciri utama menandai surat ini:
(1) Kitab ini merupakan surat yang paling banyak memberitahukan riwayat hidup Paulus.
Banyak petunjuk pada dirinya ini, dibuatnya dengan rendah hati, minta maaf dan bahkan
dengan malu, tetapi karena terpaksa mengingat situasi yang ada di Korintus.
(2) Kitab ini melampaui semua surat kiriman lain dari Paulus dalam hal menyatakan kuatnya dan
dalamnya kasih serta keprihatinan bagi anak rohaninya.
(3) Kitab ini berisi teologi yang paling lengkap dalam PB mengenai penderitaan Kristen (2Kor
1:3-11; 2Kor 4:7-18; 2Kor 6:3-10; 2Kor 11:23-30; 2Kor 12:1-10) dan mengenai hal memberi
secara kristiani (pasal 8-9; 2Kor 8:1--9:15).
(4) Istilah-istilah kunci, seperti: kelemahan, dukacita, air mata, bahaya, kesukaran, penderitaan,
penghiburan, kemegahan, kebenaran, pelayanan, dan kemuliaan, menggarisbawahi sifat unik
dari surat ini.

Pesan
Ada dua pokok penting yang dibahas di sini:
1. Hak istimewa dan penderitaan.
Kepemimpinan Kristen seperti yang dilakukan Paulus akan selalu menimbulkan kesengsaraan,
salah pengertian, penderitaan di samping semangat dan sukacita. Paulus memaparkan tentang
penderitaan dalam tujuh pasal yang terpisah dalam surat ini:
o Hampir putus asa ketika jemaat Korintus menolak dia. 2Ko 1:8-11
o Penderitaan mental saat Paulus menantikan jawaban atas suratnya.2Ko 2:12-17
o Keletihan fisik yang disebabkan oleh konflik batin. 2Ko 4:16-18
o Kesengsaraan karena pertikaian yang tak habis-habisnya dalam membela nama Yesus. 2Ko
6:3-10
o 'Pertengkaran dari luar dan ketakutan dari dalam'. 2Ko 7:5-8
o Kepedihan karena tidak dimengerti dan dituduh dengan tuduhan palsu. 2Ko 11:1-10
o Bermacam-macam penderitaan dari pengabar Injil. 2Ko 11:21-29

2. Kemuliaan (pasal 3-5)


Paulus membuka topik ini dengan menunjuk kepada 'surat pujian' yang ditulis oleh gereja
gereja untuk memuji jemaat mereka terhadap gereja-gereja lain. Kemudian ia berbicara
mengenai 'surat' Allah yang memberikan pujian bukan di atas sehelai kertas, melainkan dalam
kehidupan (loh hati) pelayan-pelayan-Nya yang sejati. Ini membawanya kepada Perjanjian
Lama yang mengisahkan tentang tulisan Allah di atas loh batu/;
o Allah sendiri memberi Hukum itu kepada Musa.
o Musa melihat kemuliaan Allah.
o Cahaya terang dan kemuliaan yang luar biasa mengubah Musa, sehingga wajahnya menjadi
cemerlang.
o Perubahan ini menakutkan umat ketika mereka melihatnya.
o Oleh karena itu, Musa harus menutupinya dengan 'selubung'.
o Pemandangan itu tentunya indah sekali; tetapi hanya sebentar, cahaya itu pudar karena Musa
tidak melihat kemuliaan Allah seperti itu lagi.
o Kristen bertemu dengan Allah setiap hari: oleh karena itu seharusnya cahaya itu tetap ada!
o Namun demikian, kehidupan tidak selalu penuh kemuliaan: ada penderitaan juga.
o Tetapi, jangan putus asa: sebab kematian pun hanya pintu gerbang menuju kemuliaan.
o Tubuh kita bagai sebuah kemah: kematian merupakan keruntuhan terakhir kemah itu.
o Tetapi, semua itu hanya berarti suatu perpindahan: perpindahan ke dalam
o sebuah rumah baru, bukan kemah, tetapi suatu rumah yang tetap.
o Untuk itulah Allah telah menyelamatkan kita.
Penerapan
Hal-hal yang dapat dipelajari dari surat ini:
o Gereja bukan hanya tempat berkumpulnya antar teman: di dalamnya ada pemimpin-pemimpin.
o Demokrasi dalam gereja harus disertai dengan wewenang dan tanggung jawab.
o Kepemimpinan dalam gereja bukan hanya suatu hak istimewa, tetapi mengundang penderitaan.
o Misi bukan hal yang mudah: orang yang lemah lebih baik meninggalkannya.
o Orang Kristen seharusnya tidak takut pada kematian. Ada kemuliaan dalam kematian, tetapi
ada kemuliaan yang lebih besar di balik kematian.

Tema-tema Kunci
1. Penderitaan.
2. Kristen dan pelayanan sosial.
Paulus sangat prihatin tentang perlunya gereja-gereja di Asia membantu orang-orang Kristen
di Yudea yang sangat menderita akibat kelaparan (Kis. 11:27-30). Pelajari Kis 4:32-5:11 dan
2Kor 8:1-9:15 bersama-sama dengan 1Kor 16:1-4, Rom 15:24-29 dan Kis 24:17 untuk
melihat prinsip-prinsip umum apa yang dapat dijadikan pedoman oleh orang Kristen dalam
hal memberi. Perhatikan juga perkataan Yesus sendiri mengenai hal ini: Mat 6:1-4.
3. Kematian.
Korintus 4:7-5:10 menyangkut masalah kelemahan tubuh manusia dan tidak terluputnya tubuh
tersebut dari kematian.
4. Wewenang kerasulan.
Kedua belas rasul merupakan suatu kelompok yang unik, yang dipakai untuk menyatakan
hubungan antara kedua belas suku Israel dalam Perjanjian Lama dan gereja dalam Perjanjian
Baru (Gal 6:16, 'Israel milik Allah').

Isi Kitab
Kitab II Korintus terbagi atas 13 pasal. Kitab ini merupakan kelanjutan dari Kitab I Korintus. Di
dalamnya kita dapat melihat kemurnian pelayanan Paulus sebagai Rasul Yesus Kristus.
Ajaran-ajaran utama dalam Kitab II Korintus
1. Pasal 1-5 (2Kor 1:1-5:21 (TB)).
Pembelaan Rasul Paulus atas kerasulannya
Bagian ini berisi pembelaan Rasul Paulus tentang ketulusan
hatinya dalam melayani Tuhan Yesus, serta membuktikan
kerasulannya dan wewenangnya sebagai Rasul Tuhan Yesus.
2. Pasal 6-9 (2Kor 6:1-9:15 (TB)).
Pengajaran tentang hal-hal rohani dan duniawi
Pada bagian ini, Rasul Paulus memberikan peringatan-peringatan
mengenai campuran hal-hal rohani dengan yang duniawi.
3. Pasal 10-13 (2Kor 10:1-13:14 (TB)).
Pengajaran tentang pembelaan Rasul Paulus terhadap
tuduhan-tuduhan yang disampaikan kepadanya
Dalam bagian ini, Rasul Paulus kembali membela dirinya atas
tuduhan-tuduhan yang ditujukan kepada dirinya.

Garis Besar
[1] RINCIAN PERTIKAIAN 2Ko 1:1-2:17
2Ko 1:1-14 Menunggu Titus: betapa Paulus menderita
2Ko 1:15-2:4 Menjelaskan ketidakhadirannya
2Ko 2:5-11 'Ampuni lawan-lawan saya'
2Ko 2:12-17 Titus telah tiba: betapa Paulus bersukacita

[2] KEMULIAAN PERJANJIAN BARU 2Ko 3:1-5:21


2Ko 3:1-6 Roh yang dari Allah dan hati manusia
2Ko 3:7-18 Kemuliaan Injil yang lebih besar
2Ko 4:1-6 Kemuliaan yang tersembunyi dari mereka yang terhilang
2Ko 4:7-18 Kemuliaan tersembunyi oleh penderitaan
2Ko 5:1-10 Kematian: pintu gerbang menuju kemuliaan
2Ko 5:11-21 Kemuliaan yang akan datang dan perbuatan masa kini

[3] KESELAMATAN DAN TINGKAH LAKU 2Ko 6:1-7:1


2Ko 6:1-10 Tingkah laku Kristen: suatu kesaksian
2Ko 6:11:1 Tingkah laku Kristen: suatu imbauan
[4] BILA ORANG KRISTEN BERTIKAI 2Ko 7:2-16
2Ko 7:2-4 Pertentangan tanpa sebab
2Ko 7:5-13a Penderitaan akibat pertentangan antara Kristen
2Ko 7:13b-2Ko 7:16 Kelegaan akibat perdamaian!

[5] MENGENAI UANG 2Ko 8:1-9:15


2Ko 8:1-7 Memberi: contoh dari Makedonia
2Ko 8:8-15 Memberi: sekarang bagaimana dengan Anda?
2Ko 8:16-9:5 Beberapa pengaturan praktis
2Ko 9:6-15 Memberi: suatu prinsip rohani

[6] DISIPLIN GEREJA DAN WEWENANG KERASULAN 2Ko 10:1-12:13


2Ko 10:1-6 Disiplin: suatu keharusan rohani
2Ko 10:7-12 Disiplin dari jarak jauh
2Ko 10:13-18 Hak seorang misionaris untuk mendisiplin
2Ko 11:1-15 Teladan seorang misionaris dalam disiplin diri
2Ko 11:16-33 'Kelemahan' kerasulan
2Ko 12:1-10 Hak istimewa kerasulan
2Ko 12:11-13 'Sekarang saling memberi penilaian'

[7] KESIMPULAN 2Ko 12:14-13:14


2Ko 12:14-21 Saya akan datang: dalam kasih
2Ko 13:1-4 Saya akan datang: untuk menghakimi
2Ko 13:5-10 Ujilah dirimu masing-masing... maka aku tidak perlu menguji engkau
2Ko 13:11-14 Salam

Pendahuluan
(2Kor 1:1-11)
I. Pembelaan Paulus Demi Kepentingan Mayoritas Jemaat yang Setia
(2Kor 1:12--7:16)
A. Penyangkalan atas Tuduhan Bahwa Ia Plinplan
(Berpendirian Tidak Tetap)
(2Kor 1:12-22)
B. Penjelasan Mengenai Perubahan Rencana Perjalanannya
(2Kor 1:23--2:17)
C. Penjelasan Mengenai Sifat Pelayanannya
(2Kor 3:1--6:10)
1. Pelayanan Terhadap Suatu Perjanjian Baru
(2Kor 3:1-18)
2. Pelayanan yang Terbuka dan Dalam Kebenaran
(2Kor 4:1-6)
3. Pelayanan Dalam Penderitaan Pribadi
(2Kor 4:7--5:10)
4. Pelayanan Dalam Penyerahan yang Penuh Belas Kasihan
(2Kor 5:11--6:10)
D. Permintaan Pribadi dan Rasa Hormat yang Penuh Kasih Sayang bagi
Orang Korintus
(2Kor 6:11--7:16)
II. Pengumpulan Uang bagi Orang Kristen di Yerusalem yang Membutuhkan
Bantuan
(2Kor 8:1--9:15)
A. Sifat Kemurahan Hati Kristen
(2Kor 8:1-15)
B. Titus Mengepalai Urusan Pengumpulan Uang Itu
(2Kor 8:16-24)
C. Imbauan untuk Tanggapan yang Segera
(2Kor 9:1-5)
D. Imbauan untuk Tanggapan yang Berkemurahan Hati
(2Kor 9:6-15)
III.Jawaban Paulus kepada Minoritas Jemaat yang Melawan
(2Kor 10:1--13:10)
A. Jawaban Terhadap Tuntutan Sifat Pengecut dan Kelemahan
(2Kor 10:1-18)
B. Keengganan Paulus untuk Membela Kerasulannya
(2Kor 11:1--12:18)
1. Minta Maaf Terhadap Nada Menyombongkan Diri
(2Kor 11:1-15)
2. Menegaskan bahwa Ia Tidak Lebih Rendah daripada Para Penganut
Yudaisme (2Kor 11:16--12:10)
3. Menuntut Pengakuan yang Sah atas Kerasulannya
(2Kor 12:11-18)
C. Kunjungan Ketiga yang Mendatang Disebut Sebagai Suatu Peringatan
(2Kor 12:19--13:10)
1. Kekuatiran Terhadap Jemaat Korintus
(2Kor 12:19-21)
2. Ketetapan Hati untuk Bersikap Teguh
(2Kor 13:1-10)
Penutup
(2Kor 13:11-14)

Kesimpulan
Melalui Kitab II Korintus jelaslah bahwa Paulus adalah Rasul Tuhan Yesus yang sah. Sebab
yang memilih dia menjadi Rasul adalah Tuhan Yesus, dan mengenai hal itu ia tidak berdusta.
Rasul Paulus juga dalam memberitakan Injil tidak memberitakan dirinya atau mengambil
keuntungan untuk dirinya sendiri.

You might also like