You are on page 1of 6

Karakteristik Mata Pelajaran Keterampilan

Mata pelajaran Keterampilan berisi kumpulan bahan kajian yang memberikan


pengetahuan dan keterampilan dalam membuat suatu benda kerajinan dan
teknologi. Mata pelajaran keterampilan memiliki fungsi mengembangkan
kreativitas, mengembangkan sikap produktif, mandiri, dan mengembangkan
sikap menghargai berbagai jenis keterampilan/pekerjaan dan hasil karya.
Keterampilan diberikan kepada peserta didik berupa teori tentang pengertian,
jenis, fungsi, bahan, alat, dan teknik membuat benda. Keterampilan kerajinan
dan teknologi tersebut diajarkan melalui membuat desain, membuat skema
rangkaian, membuat resep, membuat benda, membuat kemasan, dan cara
menyajikan serta menjual benda kerajinan dan teknologi. Keterampilan
kerajinan dan teknologi mengembangkan sikap kreatif dan mandiri melalui
pembelajaran berbagai jenis keterampilan. Keterampilan kerajinan meliputi
kerajinan dari bahan lunak, keras baik alami maupun buatan dengan
berbagai teknik pembentukan. Keterampilan teknologi meliputi rekayasa,
budidaya, dan pengolahan, sehingga peserta didik mampu menghargai
berbagai jenis proses membuat keterampilan dan hasil karya keterampilan
kerajinan dan teknologi.

Berdasarkan substansinya, materi pembelajaran keterampilan meliputi


wawasan apresiasi tentang keterampilan dan ruang lingkupnya, pengetahuan
bahan dan alat, berkarya, dan penyajian karya, serta wawasan
kewirausahaan. Dalam pelaksanaan pembelajarannya materi-materi atau
kompetensi tersebut disampaikan berdasarkan bidang masing-masing atau
terpadu sesuai porsi yang ada. Pada hakikatnya, pelaksanaan pembelajaran
keterampilan ditekankan pada pembelajaran produktif, yaitu berkarya
keterampilan kerajinan dan teknologi, penyajian karya, dan wawasan
pemasaran karya untuk membentuk jiwa kewirausahaan peserta didik.

Pembelajaran keterampilan diarahkan agar peserta didk dapat


mengembangkan kecaapan hidup (life skill ) yang meliputi keterampilan
personal, social, pravokasional, dan akademik. Penekanan jenis ketrampilan
dipilih oleh satuan pendidikan dan perlu mempertimbangkan minat dan bakat
peserta didik serta potensi lokal, budaya, ekonomi, dan kebutuhan daerah.

Keterampilan personal dan social diperlukan untuk semua peserta didik,


keterampilan akademik mereka yang akan melanjutkan jenjang pendidikan
yang lebih tinggi. Keterampilan pravokasional diperlukan mereka yang akan
memasuki dunia kerja. Keterampilan pravokasional memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk terlibat diberbagai pengalaman apresiasi dan
kreasi untuk menghasilkan karya yang bermanfaat bagi peserta didik.
Pembelajaran keterampilan memberikan bekal kepada peserta didik agar
memiliki sikap adaptif, kreatif, dan inovatif melalui pengalaman belajar yang
menekankan pada aspek fisik dan mental.

Model Silabus Keterampilan 1


Pembelajaran keterampilan pravokasional adalah memfasilitasi pengalaman
emosi, intelektual, fisik, sosial, etika, estetika, dan kreativitas dalam apresiasi
dan kreasi berkarya keterampilan. Kegiatan keterampilan dimulai dari
mengidentifikasi potensi lingkungan peserta didik untuk diubah dan
dikembangkan untuk menjadi bermanfaat bagi kehidupan. Pembelajaran
keterampilan dirancang secara sistematis melalui tahapan meniru,
memodifikasi, mengubah, dan mencipta produk yang lebih bermanfaat.
Pembelajaran keterampilan terkait dengan pembelajaran bidang studi lainnya
dalam kurikulum. Sebagai contoh, keterampilan dengan seni rupa, kerajinan
dengan ekonomi, kerajinan dengan teknologi, teknologi dengan biologi, dan
sebagainya. Keterkaitan pembelajaran antar bidang pelajaran ini
memungkinkan pembelajaran secara kolaboratif yang dapat
mengembangkan kecakapan hidup bagi lulusan.
Pembelajaran keterampilan kerajinan dan teknologi perlu dikaitkan dengan
kebutuhan kehidupan di masyarakat. Masyarakat Indonesia merupakan
masyarakat majemuk, yang memiliki keragamaman seni dan budaya yang
perlu ditumbuhkembangkan oleh generasi berikutnya. Oleh karena itu,
pembelajaran keterampilan kerajinan dan teknologi perlu memperkenalkan
keanekaragaman hayati dan budaya Indonesia. Berkaitan dengan itu, perlu
digunakan strategi pembelajaran yang dapat mendukung pengembangan dan
pelestarian budaya tradisi di seluruh wilayah Nusantara.

Kerajinan dapat dibedakan atau dikelompokan menjadi kerajinan bahan alami


dan buatan, kerajinan dari bahan lunak dan keras, dan kerajinan alternatif
(mixed media). Jenis karya kerajinan tersebut didasarkan pada bahan dan
teknik pembuatannya. Kerajinan menekankan pada keterampilan teknik
pembuatan karya, dengan hasil berupa karya fungsional dan
nonfungsional/hias. Kerajinan menggunakan berbagai media tertentu,
misalnya kayu, bambu, logam, tanah liat, kertas, dan tekstil. Kerajinan
dibentuk dengan teknik tertentu seperti ukir, raut, batik, anyam, sulam, tenun,
makrame, jahit,dan sebagainya.
Keterampilan teknologi meliputi rekayasa membuat teknologi tepat guna
(lampu saign, bel, interkom, ampli, dan benda bergerak), budidaya hewani
dan nabati seperti buddidaya tanaman hias, ikan hias dan ikan air tawar,
pengolahan membuat makanan dengan cara pengawetan, pengeringan,
manisan, pengasinan basah dan kering. Keterampilan tersebut didasarkan
pada keterampilan proses berkarya agar memiliki wawasan pengetahuan dan
pengalaman berkarya teknologi.

Pembelajaran keterampilan perlu mengenalkan berbagai bentuk kerajinan


dan teknologi tradisional dan modern yang ada di sekitar dan yang
berkembang di seluruh wilayah Indonesia. Pembelajaran keterampilan
kerajinan dan teknologi harus memfokuskan pada jenis kerajinan dan
teknologi yang dibutuhkan masyarakat Indonesia. Dengan mempelajari jenis
keterampilan kerajinan dan teknologi yang ada di nusantara peserta didik

Model Silabus Keterampilan 2


dapat memahami dan menghargai peranan keterampilan dalam kehidupan
masyarakat Indonesia. Kerajinan sebagai salah satu bentuk mata
pencaharian atau bidang usaha yang memberikan kebanggaan tersendiri. Hal
ini terbukti banyaknya bidang usaha kerajinan dan ekspor kerajinan ke
berbagai negara. Devisa negara dari non migas yang cukup besar adalah
dari sektor kerajinan. Demikian juga produk karya rekayasa, budidaya
tanaman, budidaya hewan ternak, dan pengolahan makanan. Melihat
kenyataan itu, perlu sejak dini sekolah mengenalkan kenyataan tersebut
melalui pembelajaran di kelas dengan wawasan memberikan kecakapan
untuk bekal hidup. Kerajinan adalah warisan budaya bangsa yang memiliki
nilai luhur, nilai ekonomi, nilai simbolis yang memang perlu dilestarikan dan
dikembangkan. Pendidikan sekolah merupakan suatu institusi formal yang
harus ikut bertanggung jawab untuk mengembangkannya keterampilan
tersebut.

1. Rambu-Rambu Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan


Untuk melaksanakan pembelajaran keterampilan di SMP/MTs, perlu
memperhatikan rambu-rambu sebagai berikut:
a. Mata pelajaran keterampilan pada dasarnya adalah mata pelajaran praktik
yang disampaikan dalam bentuk pembelajaran sebagai berikut:
1). Mengapresiasi bertujuan untuk mengembangkan wawasan, pemahaman,
dan penghargaan terhadap karya kerajinan dan teknologi, yang dilakukan
melalui membaca, pengamatan karya, dan pameran. Wawasan
pengetahuan mengenai pengertian, latar belakang sejarah, jenis, fungsi,
bahan, alat, teknik, dan wawasan kewirausahaan/ pemasaran produk
kerajinan dan teknologi
2). Kegiatan mencipta/berkarya keterampilan bertujuan untuk menghasilkan
produk karya kerajinan dan teknologi. Pembelajaran proses berkarya
keterampilan dilakukan melalui kegiatan eksplorasi dan eksperimen bahan
dan teknik berdasarkan gagasan (konsep) perancangan dengan
mengambil unsur-unsur dari berbagai bentuk kerajinan dan teknologi
(tradisi maupun modern) di seluruh wilayah Nusantara menjadi karya
kerajinan dan teknologi yang layak digunakan.
3). Penyajian karya meliputi; penyajian dalam bentuk pameran, penyajian
lisan atau tulis, apresiasi, promosi dan penjualan hasil karya, baik dalam
lingkup kelas, sekolah, maupun masyarakat sebagai upaya membangun
jiwa kewirausahaan peserta didik.
b. Materi pembelajaran keterampilan kerajinan dan
keterampilan teknologi disesuaikan dengan minat dan kemampuan peserta
didik serta kemampuan sekolah atau keadaan daerah. Materi pembelajaran
kerajinan dan teknologi yang belum dapat dilaksanakan oleh sekolah dapat
diberikan dalam bentuk apresiasi melalui pelajaran teori, melihat pameran,
melihat produk teknologi, gambar, foto, membaca buku, dan analisis benda
kerajinan/teknologi.

Model Silabus Keterampilan 3


c. Alternatif pelaksanaan pembelajaran keterampilan
sebagai berikut: Sekolah yang memiliki lebih dari satu guru bidang kerajinan
dan teknologi, masing-masing guru memberikan pembelajaran keterampilan
sesuai dengan bidangnya atau berkolaborasi dalamm bentuk team teaching.
Setiap sekolah harus melaksanakan pembelajaran keterampilan yang
meliputi aspek kerajinan dan teknologi, karena dalam laporan akhir hasil
pembelajaran (raport) dituntut kedua aspek tersebut. Oleh sebab itu, baik
kerajinan maupun teknologi harus diajarkan dalam setiap semester. Jika tidak
memungkinkan satu guru mengajar kedua aspek tersebut, maka dilakukan
dengan team teaching, sehingga kedua aspek tersebut terlaksana. Sekolah
yang hanya memiliki satu guru keterampilan diharuskan melaksanakan
pembelajaran keterampilan kedua aspek tersebut. Materi kompetensi aspek
kerajinan dan teknologi dapat dipilih disesuaikan dengan kondisi sekolah,
daerah, dan kemampuan guru yang ada.
d. Materi pembelajaran yang bersifat teoretik tidak
diberikan secara terpisah, tetapi secara terpadu dengan materi kegiatan
pembelajaran praktik berkarya.
e. Pembelajaran yang bersifat praktik (berkarya) lebih
berorientasi pada proses dari pada hasil, sehingga lebih menekankan usaha
prosedur, membentuk, dan mengungkapkan gagasan kreatif dari pada hasil.
Proses pembelajaran yang baik, dengan prosedur yang benar akan
menghasilkan karya yang baik pula. Membiasakan anak berproses dengan
cara yang benar akan tanggung jawab untuk dapat menghasilkan karya yang
baik pula. Membiasakan anak untuk disiplin, tekun, bekerja keras, akan
mendidik anak tersebut memiliki budaya kerja yang baik.
e. Pembelajaran keterampilan menekankan penguasaan
pengalaman keterampilan berkarya. Penguasaan keterampilan tersebut untuk
mendukung pengembangan sikap dan perilaku produktif dan apresiatif
terhadap proses dan hasil karya.
f. Untuk menunjang pembelajaran keterampilan
kerajinan dan teknologi yang mengarah pada penguasaan keahlian
profesional, perlu ditunjang dengan program ekstrakurikuler atau masuk
dalam mata pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (PDK) sebagai mata
pelajaran mulok, sesuai dengan kemampuan sekolah, daerah, bakat, dan
minat Peserta didik.

2. Pembelajaran Keterampilan ( Kerajinan dan Teknologi )

Pembelajaran keterampilan pada dasarnya adalah pembelajaran praktik.


Pembelajaran keterampilan mengacu pada pembelajaran berbasis kompetensi
yaitu model pembelajaran di mana perencanaan, pelaksanaan, dan penilaiannya
mengacu pada penguasaan kompetensi. Pendekatan pembelajaran berbasis
kompetensi dimaksudkan agar segala upaya yang dilakukan dalam
pembelajaran benar-benar mengacu dan mengarahkan peserta didik untuk
menguasai kompetensi yang ditetapkan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pembelajaran kompetensi adalah (1) penguasaan kompetensi oleh

Model Silabus Keterampilan 4


peserta didik, (2) penguasaan kompetensi peserta didik harus memiliki
kesepadanan dengan kompetensi tersebut dimana digunakan, (3) aktivitas
belajar Peserta didik bersifat perseorangan, dan (4) pembelajaran kompetensi
harus ada bahan pengayaan (enrichment) bagi Peserta didik yang lebih cepat
dan program perbaikan (remedial) bagi Peserta didik yang lamban, sehingga
perbedaan irama belajar Peserta didik terlayani (Depdiknas.1999).
Mata pelajaran keterampilan meliputi kerajinan dan teknologi. Kerajinan
menncakup beberapa cabang kerajinan dengan menggunakan bahan lunak,
bahan keras baik alami maupun buatan, dan kerajinan alternatif (mixed media).
dengan berbagai teknik. Keterampilan teknologi mencakup teknologi rekayasa,
yang menghasilkan teknologi tepat guna, budidaya tanaman dan peternakan,
dan pengolahan bahan makanan. Setiap cabang keterampilan memiliki ciri-ciri
khusus berdasarkan pada bahan dan teknik pembuatanya. Pendidikan
keterampilan menganut pandangan bahwa anak dilibatkan dalam proses kreatif,
akan menghasilkan pengalaman nyata yang bermakna. Seseorang harus
melukis untuk belajar melukis, seseorang harus mengukir untuk belajar ukir dan
seterusnya. Oleh karena itu, pembelajaran yang melibatkan anak dalam aktivitas
berkarya (learning by doing) dapat dilakukan melalui berbagai media dan teknik
berkarya kerajinan dan teknologi.
Pembelajaran keterampilan dilaksanakan dengan bertolak dari pengetahuan,
bahan, alat, dan keteknikan berkarya yang meliputi kerajinan berbahan lunak,
keras, kerajinan alternatif (mixed media), baik alami maupun buatan.
Keterampilan teknologi rekayasa, budidaya, dan pengolahan, penyajian
kerajinan, dan wawasan pemasaran produk keterampilan.

Pembelajaran kerajinan dan teknologi di sekolah mengembangkan kemampuan


dan keterampilan Peserta didik dalam berkarya. Pembelajaran keterampilan
memberikan kemampuan bagi Peserta didik untuk membuat benda kerajinan
dan teknologi sesuai dengan kebutuhannya. Kebutuhan tersebut dapat berupa
kebutuhan praktis maupun kebutuhan akan kepuasan terhadap hasil ciptaannya.
Melalui pengalaman berkarya, peserta didik memperoleh pemahaman dan
keterampilan tentang berbagai penggunaan media, baik media untuk berkarya
kerajinan dan teknologi. Dalam berkarya, peserta didik belajar menggunakan
berbagai teknik tradisional dan bantuan alat modern untuk mengeksploitasi
bahan menjadi karya kerajinan yang berkualitas. Melalui belajar keterampilan,
peserta didik belajar tekun, sabar, terampil, kreatif, dan bertanggung jawab
terhadap proses dan hasil karyanya.

Dalam pembelajaran keterampilan, proses dan prosedur kerja sangat penting


karena akan menghasilkan karya yang baik sesuai tuntutan konsep, fungsi,
desain, kebutuhan yang dirancang. Pembelajaran kerajinan dan teknologi di
sekolah dapat dilakukan dengan pendekatan di studio/laboratorium atau di kelas
dan di luar kelas sesuai karakteristik jenis kerajinan dan teknologi.
Materi pembelajaran keterampilan meliputi kegiatan mengapresiasi, mencipta
kerajinan dan teknologi, dan penyajian karya dalam bentuk pameran, apresiasi,

Model Silabus Keterampilan 5


promosi, dan wawasan pemasaran produk. Mengapresiasi keterampilan berarti
mengenal, memahami, mengkomunikasikan, dan memberikan penghargaan
terhadap karya kerajinan dan teknologi. Materi pengetahuan keterampilan pada
dasarnya adalah pengenalan pengertian, latar belakang sejarah, jenis, fungsi,
karakteristik bahan, alat, teknik pembuatan, dan wawasan pemasaran produk.
Berkarya kerajinan dan teknologi pada dasarnya merupakan proses membuat
dan mengolah bahan dengan teknik tertentu untuk mewujudkan produk kerajinan
dan teknologi. Dalam proses membentuk karya, Peserta didik perlu dilibatkan
dalam berbagai pendekatan, seperti, mengobservasi, mencatat, membuat
sketsa, membuat desain/skema, membuat resep, dan sampai membuat karya.
Selain itu, melibatkan Peserta didik secara langsung dalam aktivitas berkarya
keterampilan akan memberikan pengalaman nyata dan bermakna.

Mengolah media pada dasarnya adalah menggunakan bahan dan alat untuk
membentuk benda kerajinan atau teknologi. Dalam membuat kerajinan, peserta
didik perlu diperkenalkan dengan berbagai teknik penggunaan berbagai alat dan
bahan, dengan memperhatikan keterbatasan maupun kelebihannya. Walapun
demikian dalam membuat kerajinan dan keterampilan teknologi, peserta didik
perlu diberi kesempatan untuk mengembangkan kreasinya sehingga memberi
kesempatan untuk mengembangkan potensinya.

Selain berkarya kerajinan dan teknologi, materi pembelajaran keterampilan juga


mencakup penyajian karya. Materi penyajian karya kerajinan dan teknologi
meliputi pameran, penyajian lisan/tulis, apresiasi, promosi, dan penjualan karya
kerajinan dan teknologi. Kegiatan ini dapat dilakukan di dalam kelas, sekolah,
bahkan juga di masyarakat. Materi pokok pameran adalah penataan ruang,
pemajangan karya, promosi, dan penjualan karya. Materi pameran mencakup
kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pameran. Kegiatan penyajian
karya ini dalam kerangka untuk membentuk jiwa kewirausahaan peserta didik.

Model Silabus Keterampilan 6

You might also like