You are on page 1of 11

PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU SISTEM

MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah Landasan Pendidikan

Dosen Hj. Prof. Dr. T. Zahara

1. Sutaris NPM 2010717012


2. Indip Dharojatin Dewi A. NPM 2010717006
3. Henik Karjati NPM 2010717007

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2010
DAFTAR ISI

BAB I. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang ………………………………………………………. 1

1.2 Permasalahan ……………………………………………………….. 2

1.3. Tujuan ………………………………………………………………… 2

BAB II. Pembahasan

2.1 Pengertian pendidikan ………………………………………………… 2

2.2 Pengertian Sistem ……………………………………………………... 4

2.3 Pendidikan Nasional sebagai Sistem ……………………………….. 5

2.4 Sekolah sebagai Sistem ………………………………………………. 7

BAB III. Penutup

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………….. 8

3.2 Saran ……………………………………………………………………. 8

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………. 9


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Suatu kenyataan yang yang tampak jelas dalam dunia pendidikan


dimana pendidikan tersebut diharapkan dapat diterima oleh semua pihak.
Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan manusia. Melalui
pendidikan manusia menjadi makhluk yang berpengetahuan dan siap
menghadapi lingkungan hidup yang mengalami perubahan pesat. Ilmu
pendidikan memperhatikan perubahan tata nilai yang terjadi di masyarakat
dan harus memahami peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan,
dalam ekonomi dan politik

Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan


pendidikan. Suatu usaha pendidikan menyangkut tiga unsur pokok yaitu
unsur masukan, unsur proses itu sendiri dan unsur hasil usaha

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1979) menjelaskan bahwa


pendidikan merupakan suatu sistem yang mempunyai unsur-unsur tujuan
sasaran pendidikan, peserta didik, pengelola pendidikan, struktur atau
jenjang, kurikulum dan fasilitas. Setiap sistem pendidikan ini saling
mempengaruhi.

Sistem pendidikan nasional merupakan satu keseluruhan yang terpadu


dari semua kegiatan pendidikan yang saling berkaitan untuk mengusahakan
tercapainya tujuan pendidikan nasional. Dalam sistem pendidikan sangat
memerlukan feedback (umpan balik), sehingga manajemen sekolah dapat
mengembangkan dan memperbaiki proses pendidikan yang dilakukan. Dalam
hal ini output dan outcome akan menjadi feedback utama bagi sekolah dalam
peningkatan program-program pembelajaran, kualitas guru dan staf,
kurikulum, sistem administrasi, sistem evaluasi dan pengukuran, pengelolaan
keuangan.

1
1.2 PERMASALAHAN

Makalah ini membahas hal-hal berikut:

1. pengertian pendidikan

2. pengertian sistem

3. Pendidikan nasional sebagai sistem

4. Sekolah sebagai system

1.3 TUJUAN

1. Agar kami lebih memahami tentang pengertian pendidikan dan sistem

2. Lebih memahami pengertian pendidikan sebagai sistem

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PENDIDIKAN

Tidak mudah mendifinisikan apa sebenarnya pendidikan itu, menurut

Achmad Tafsir, di sebabkan oleh beberapa hal:

1. banyaknya jenis kegiatan yang dapat disebut sebagai kegiatan


pendididkan, yakni; kegiatan pendidikan oleh diri sendir, kegiatan
pendidikan oleh lingkungan, dan kegiatan pendidikan oleh orang
lain terhadap orang tertentu.
2. luasnya aspek yang dibina oleh pendidikan; ada aspek jasmaniah,
akal dan aspek hati.

2
3. luasnya wilayah penyelenggaraan pendidikan; yaitu di dalam
Rumah tangga, di masyarakat dan di sekolah.

Pendidikan ialah suatu usaha sadar dan teratur serta sistemais, yang
dilakukan oleh orang-orang yang bertanggung jawab, untuk mempengaruhi
anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan,
dengan kata lain dapatlah disebutkan bahwa: pendidikan adalah bantuan
yang diberikan dengan sengaja kepada anak, dalam pertumbuhan jasmani
maupun rohani untuk mencapai tingkat dewasa.

Definisi Pendidikan menurut GBHN 1998. GBHN memberikan


batasan-batasan tentang Pendidikan Nasional yang berakar pada
kebudayaan bangsa dan berdasarkan Pancasila serta Undang – Undang
Dasar 1945 dimana batasan tersebut mengarahkan untuk meningkatkan
kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa, mewujudkan manusia serta
masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berkualitas, mandiri sehingga mampu membangun dirinya dan
masyarakat sekitarnya, dan dapat memenuhi kebutuhan pembangunan
nasional dan bertanggung jawab dalam pembangunan bangsa. Dalam hal ini
pendidikan memperhatikan kesatuan aspek jasmani dan rohani, aspek
individu dan sosial, aspek kognitif, aspek afektif, aspek psikomotorik, dan
aspek hubungan pribadi individu dengan lingkungan sosial maupun alam
sekitarnya.

2.2 PENGERTIAN SISTEM


Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “systema” yang berarti
sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara
teratur dan merupakan suatu kesluruhan. Menurut Zahara Idris (1987)
Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau
elemen-elemen atau unsur-unsur sebagai sumber yang mempunyai
hubungan fungsional yang teratur, tidak secara acak yang saling
membantu untuk mencapai suatu hasil (Product). Contoh tubuh manusia
merupakan satu jaringan daging, otak, urat-urat, dll. Yang komponen
mempunyai fungsi masing-masing yang satu sama lain saling berkaitan
sehingga mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sistem merupakan himpunan komponen atau subsistem yang


saling berkaitan dan berfungsi sesuai dengan rencana untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Dalam pengertian ini sistem menekankan pada
unsur rencana dan saling keterkaitan antar komponen. Berdasarkan
uraian tersebut, sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan integral
dari sejumlah komponen, dimana komponen – komponen tersebut satu
dengan yang lainnya saling berpengaruh dengan fungsinya masing –
masing dan secara bersama – sama terarah pada suatu tujuan dari
sistem.

Dengan seperti ini suatu sistem itu mengandung 3 (tiga) bentuk


aspek yaitu :

a. Tujuan

Sistem itu mempunyai tujuan, sistem dibangun dari bagian-


bagian atau komponen dan sejumlah komponen-komponen itu adalah
isi sistem.

b. Isi
Isi sistem disusun untuk mencapai suatu tujuan sisterm yang
khusus.

c. Proses

Operasi dan fungsi komponen itu dihubungkan dalam konstruksi


untuk mencapai tujuan sistem, itulah proses sistem. Urutan tujuan, isi
dan proses itu penting, karena itulah diprioritaskan.

Sistem dapat diidentifikasikan oleh tujuannya. Tujuannya


menjelaskan pada kita apa yang harus dikerjakan, tujuan menentukan
pula proses apa yang harus ditempatkan.

Isi bagian yang tercakup di dalam sistem, diseleksi


kemampuannya untuk mencapai proses yang diharapkan dalam
rentetan untuk mencapai tujuan sistem.

Tujuan menentukan proses, yang harus menghasilkan susunan


untuk mencapai tujuan. Proses wajar akan menyarankan bermacam-
macam komponen, sehingga dapat menghasilkan atau menciptakan isi
sistem.

2.3 PENDIDIKAN NASIONAL SEBAGAI SISTEM

Menurut Sunarya (1969) pendidikan nasional adalah suatu sistem


pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh falsafah hidup
suatu bangsa dan tujuannya bersifat mengabdi kepada kepentingan dan
cita-cita nasional bangsa.

5
Departemen pendidikan dan kebudayaan (1976) merumuskan
bahwa pendidikan nasional adalah suatu usaha membimbing para warga
Negara Indonesia menjadi pancasila, yang berpribadi, berdasarkan akan
kebutuhan berkesadaran masyarakat dan mampu membudayakan alam
sekitar.
Pengertian yang lebih jelas mengenai pendidikan, pendidikan
nasional dan sistem pendidikan nasional dapat dijumpai dalam Undang-
Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam
undang-undang ini pendidikan didefinisikan sebagai “Usaha sadar
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara” (Pasal 1, ayat 1).
Pendidikan nasional didefinisikan sebagai “pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan
nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman
(pasal ! ayat 2). Sedangkan yang dimaksud dengan sistem pendidikan
nasional adalah “keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait
secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional” (pasal 1 ayat
3). Jadi dengan demikia sistem pendidikan nasional dapat dianggap
sebagai jaringan satuan-satuan pendidikan yang dihimpun secara terpadu
dan dikerahkan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Suatu sistem memiliki tiga unsur pokok: (1) tujuan, (2) Isi atau
komponen, dan (3) proses. Apabila pendidikan nasional kita benar-benar
merupakan suatu sistem, maka setidak-tidaknya memiliki tiga unsur pokok
tersebut.
Di samping itu komponen-komponen sistem tersebut harus
berhubungan dan berinteraksi secara terpadu. Adapun komponen pokok

6
dalam sistem pendidikan yaitu: tujuan dan prioritas, anak didik (siswa),
pengelolaan, struktur dan jadwal, isi kurikulum, pendidik/guru, alat bantu
belajar, fasilitas, teknologi, pengawasan mutu, penelitian dan biaya.

2.4 SEKOLAH SEBAGAI SISTEM

Sekolah sebagai sistem, artinya semua elemen atau unsur yang ada di sekolah
sebagai satu kesatuan yang utuh, tidak terpisahkan satu dengan yang lain, seperti siswa,
guru, kepala sekolah, gedung, alat peraga, dan perangkat pembelajaran, dan sebagainya.
Dalam era kemandirian sekolah dan era Manajemen Berbasis Sekolah (MBS),
tugas dan tanggung jawab yang pertama dan yang utama dari para pimpinan sekolah
adalah menciptakan sekolah yang mereka pimpin menjadi semakin efektif, dalam arti
menjadi semakin bermanfaat bagi sekolah itu sendiri dan bagi masyarakatluas
penggunanya. Agar tugas dan tanggung jawab para pimpinan sekolah tersebut menjadi
nyata, kiranya mereka perlu memahami, mendalami, dan menerapkan beberapa konsep
ilmu manajemen yang dewasa ini telah dikembang mekarkan oleh pemikir-pemikir dalam
dunia bisnis. Manakala diperdalam secara sungguh-sungguh, kiranya konsep-konsep ilmu
manajemen tersebut memiliki nilai (dalam arti values) yang tidak akan menjerumuskan
dunia pendidikan kita ke arah bisnis yang dapat merugikan atau mengecewakan
masyarakat luas penggunanya (Thomas B. Santoso, 2001. Jurnal “Memanajemeni
Sekolah di Masa Kini (1)”. www.depdiknas.go.id. ).
Sekolah sebagai sistem adalah sekolah yang memberdayakan seluruh komponen
yang ada di dalamnya secara terpadu, satu sama lain saling berkaitan erat dan mendorong
kegiatan sekolah untuk mencapai tujuan, antara lain input, proses, output, dan outcome
(Depdiknas, 2007)

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Sebagai kesimpulan dapat kita pastikan bahwa pendidikan itu


merupakan sebuah komponen atau lembaga yang mempunyai tujuan agar
terciptanya situasi atau potensi-potensi dasar apa saja yang dimiliki anak-
anak dapat dikembangkan sesuai dengan ketentuan kebutuhan mereka pada
suatu zaman dan dimana mereka harus survival. Dalam pendidikan tersebut
memahami bahwa tujuan atau kompetensi yang dirumuskan dalam kurikulum
yang berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan proses pembelajaran.
Persoalan tersebut adalah bagaimna melaksanakannya di dalam proses
belajar-mengjar atau proses pembelajaran agar tujuan atau kompetensi yang
diharapkan tercapai dan juga memahami bagaimana pendidikan itu
mempunyai sistem yang baik untuk mencapai tujuan.

3.2 SARAN-SARAN

Kami sebagai penyusun makalah ini menyatakan bahwa makalah kami


ini sangat kurang dari kesempurnaan sehingga sebagai penyusun kami
mengharapkan kepada seluruh pembaca agar senantiasa memberikan kritik
dan saran anda sekalian yang tentunya bersifat membangun, untuk kami
jadikan bahan telaah untuk tugas-tugas selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Roestiyah N.K. masalah pengajaran sebagai suatu system, Rineka Cipta, Jakarta,
1986.

Nana Sudjana, Eddy susanta. Pendekatan system bagi administrator pendidikan,Sinar


Baru Bandung.1989.

Moh. Amin. Pengantar ilmu pendidikan islam, PT.Garoeda Buana Indah, Pasuruan.

M. Said, Ilmu pendidikan Bandung: Alumni, 1985

Khursyid Ahmad, Prinsip-Prinsip Pendidikan Islam Surabaya Pustaka Progresif,


1992.

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Jakarta: Rineka Cipta, 1991.

Ahmad Tafsir, Ilmu pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung: Remaja Rosda
Karya, 1992

You might also like