Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok
BAB I. Pendahuluan
PENDAHULUAN
1
1.2 PERMASALAHAN
1. pengertian pendidikan
2. pengertian sistem
1.3 TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2
3. luasnya wilayah penyelenggaraan pendidikan; yaitu di dalam
Rumah tangga, di masyarakat dan di sekolah.
Pendidikan ialah suatu usaha sadar dan teratur serta sistemais, yang
dilakukan oleh orang-orang yang bertanggung jawab, untuk mempengaruhi
anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan,
dengan kata lain dapatlah disebutkan bahwa: pendidikan adalah bantuan
yang diberikan dengan sengaja kepada anak, dalam pertumbuhan jasmani
maupun rohani untuk mencapai tingkat dewasa.
a. Tujuan
b. Isi
Isi sistem disusun untuk mencapai suatu tujuan sisterm yang
khusus.
c. Proses
5
Departemen pendidikan dan kebudayaan (1976) merumuskan
bahwa pendidikan nasional adalah suatu usaha membimbing para warga
Negara Indonesia menjadi pancasila, yang berpribadi, berdasarkan akan
kebutuhan berkesadaran masyarakat dan mampu membudayakan alam
sekitar.
Pengertian yang lebih jelas mengenai pendidikan, pendidikan
nasional dan sistem pendidikan nasional dapat dijumpai dalam Undang-
Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam
undang-undang ini pendidikan didefinisikan sebagai “Usaha sadar
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara” (Pasal 1, ayat 1).
Pendidikan nasional didefinisikan sebagai “pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan
nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman
(pasal ! ayat 2). Sedangkan yang dimaksud dengan sistem pendidikan
nasional adalah “keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait
secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional” (pasal 1 ayat
3). Jadi dengan demikia sistem pendidikan nasional dapat dianggap
sebagai jaringan satuan-satuan pendidikan yang dihimpun secara terpadu
dan dikerahkan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Suatu sistem memiliki tiga unsur pokok: (1) tujuan, (2) Isi atau
komponen, dan (3) proses. Apabila pendidikan nasional kita benar-benar
merupakan suatu sistem, maka setidak-tidaknya memiliki tiga unsur pokok
tersebut.
Di samping itu komponen-komponen sistem tersebut harus
berhubungan dan berinteraksi secara terpadu. Adapun komponen pokok
6
dalam sistem pendidikan yaitu: tujuan dan prioritas, anak didik (siswa),
pengelolaan, struktur dan jadwal, isi kurikulum, pendidik/guru, alat bantu
belajar, fasilitas, teknologi, pengawasan mutu, penelitian dan biaya.
Sekolah sebagai sistem, artinya semua elemen atau unsur yang ada di sekolah
sebagai satu kesatuan yang utuh, tidak terpisahkan satu dengan yang lain, seperti siswa,
guru, kepala sekolah, gedung, alat peraga, dan perangkat pembelajaran, dan sebagainya.
Dalam era kemandirian sekolah dan era Manajemen Berbasis Sekolah (MBS),
tugas dan tanggung jawab yang pertama dan yang utama dari para pimpinan sekolah
adalah menciptakan sekolah yang mereka pimpin menjadi semakin efektif, dalam arti
menjadi semakin bermanfaat bagi sekolah itu sendiri dan bagi masyarakatluas
penggunanya. Agar tugas dan tanggung jawab para pimpinan sekolah tersebut menjadi
nyata, kiranya mereka perlu memahami, mendalami, dan menerapkan beberapa konsep
ilmu manajemen yang dewasa ini telah dikembang mekarkan oleh pemikir-pemikir dalam
dunia bisnis. Manakala diperdalam secara sungguh-sungguh, kiranya konsep-konsep ilmu
manajemen tersebut memiliki nilai (dalam arti values) yang tidak akan menjerumuskan
dunia pendidikan kita ke arah bisnis yang dapat merugikan atau mengecewakan
masyarakat luas penggunanya (Thomas B. Santoso, 2001. Jurnal “Memanajemeni
Sekolah di Masa Kini (1)”. www.depdiknas.go.id. ).
Sekolah sebagai sistem adalah sekolah yang memberdayakan seluruh komponen
yang ada di dalamnya secara terpadu, satu sama lain saling berkaitan erat dan mendorong
kegiatan sekolah untuk mencapai tujuan, antara lain input, proses, output, dan outcome
(Depdiknas, 2007)
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN-SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Roestiyah N.K. masalah pengajaran sebagai suatu system, Rineka Cipta, Jakarta,
1986.
Moh. Amin. Pengantar ilmu pendidikan islam, PT.Garoeda Buana Indah, Pasuruan.
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Jakarta: Rineka Cipta, 1991.
Ahmad Tafsir, Ilmu pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung: Remaja Rosda
Karya, 1992