You are on page 1of 11

1.

Pengertian dan Karakteristik Sejarah Sosial


- Menurut Kuntowijoyo
Sejarah adalah ilmu yang mempunyai makna sosial yang penting bagi
perkembangan dan perubahan masyarakat.

3. Pengaruh Ekonomi Terhadap Munculnya Gerakan Sosial :

- Kapitalisme

Kapitalisme merupakan sebuah paham ekonomi yang bertujuan untuk mendapatkan


sebesar-besarnya keuntungan dan modal (kapital). Kapitalisme dapat pula diartikan sebagai
susunan ekonomi yang berpusat pada keuntungan perseorangan. Pada paham kapitalisme
uang atau modal memegang peran penting dalam pelaksanaan politik atau kebijakan
kapitalisme. Kapitalisme merupakan suatu paham atau sistem ekonomi yang selalu berubah-
ubahseiring dengan keadaan ekonomi yang terjadi saat itu. Hal ini dilakukan agar
kapitalisme ini dapat terus bertahan hingga sekarang. Seperti yang kita ketahui,
bahwa segala buatan manusia pasti ada lemahnya, tidak ada yang sempurna.
Kapitalisme fase awal, merupakan sejarah awal munculnya kapitalisme, meskipun
bentuknya masih sederhana. Tahap ini berlangsung sejak sekitar tahun 1500 hingga
tahun 1750. Pada tahap ini, kapitalisme masih terbatas pada pencukupan kebutuhan
pokok yang ditandai dengan munculnya industri sedang di Inggris sejak abad ke-16
sampai abad ke-18, yang kemudian berlanjut kepada usaha-usaha lainnya, seperti
perkapalan, pergudangan, bahan-bahan mentah, dan variasi bentuk kekayaan
lainnya.Di perkotaan, pada kapitalisme tahap ini para pedagang (kapitalis) hanya menjual
barang dagangan mereka dalam satu perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain.
Awalnya mereka hanya menjualnya ke sesama pedagang seperjalanan, kemudian
berkembang ke perdagangan public. Sedangkan di pedesaan, para petani masih
menganut paham foedalisme.Kemudian kapitalisme tahap awal ini mulai berkembang
menjadi kapitalisme klasik,
yang berlangsung sekitar tahun 1750 sampai tahun 1914. Awal munculnya tahap ini
diawali dengan munculnya revolusi industri di Inggris. Revolusi industri ini
dipicu dengan ditemukannya mesin uap, sehingga mulai muncul mesin-mesin dengan
skala besar untuk membantu memproduksi barang dalam jumlah banyak. Hal ini
menimbulkan pergeseran dari perdagangan public ke perdaganagan industri.

Pada fase ini jugalah muncul "bapak kapitalisme", Adam Smith, yang terkenal
dengan bukunya yang berjudul The Wealth of Nation (1776). Ajaran kapitalisme
Adam Smith yang terkenal dalam buku ini adalah laissez faire dan invisible hand.
Laisez faire mengandung arti bahwa dalam kegiatan perekonomian pemerintah tidak
boleh ikut campur. Sedangkan yang dimaksud dengan invisible hand (tangan gaib)
adalah bahwa setiap individu dibimbing oleh "tangan tak terlihat" dalam
merealisasikan kepentingan dirinya senidri. Pada tahap ini kapitalisme mendapat
kritikan pedas dari Marx (tokoh Marxis).
Tahap berikutnya adalah tahap lanjut yang berkembang sekitar tahun 1914, setelah
Perang Dunia I, hingga saat ini. Kapitalisme pada tahap ini disebut kapitalisme
lanjut. Pada tahap ini terjadi pergeseran
dominasi modal dari Eropa ke Amerika, ditandai mata uang dolar yang mendominasi
dunia.

- Ekonomi Uang

pendapatan nasional merupakan ukuran paling komprehensif dari tingkat aktivitas ekonomi
suatu Negara (Lipsey, Courant, Purvis dan Steiner, 1996). Salah satu ukuran yang lazim
digunakan untuk output adalah produk domestic bruto (PDB). PDB dapat dilihat sebagai
perekonomian total dari setiap orang di dalam perekonomian atau sebagai pengeluaran total
pada output barang dan jasa perekonomian (Mankiw,2000). Output ini dinyatakan dalam
satuan mata uang (rupiah) sebagai jumlah dari total keluaran barang dan jasa dikalikan
dengan harga per unitnya. Jumlah total tersebut sering disebut sebagai output nominal, yang
dapat berubah karena perubahan baik jumlah fisik maupun perubahan harga terhadap periode
dasarnya. Untuk mengetahui seberapa jauh perubahan tersebut karena perubahan fisik saja,
maka nilai output diukur tidak pada harga sekarang tetapi pada harga yang berlaku pada
periode dasar yang dipilih
- Pajak

Peran serta masyarakat dan pengusaha sebagai warga negara sangat


dibutuhkan dalam pembangunan. Oleh karena itu pungutan pajak merupakan suatu
hal yang lumrah dalam hidup berbangsa dan bernegara.Seyogyanya pajak dapat
dijadikan daya tarik bagi pengusaha ataupun masyarakat luas dalam menjalankan
aktivitasnya. Insentif pajak dapat diberikan kepada pengusaha maupun masyarakat
tertentu guna memberikan motivasi dalam usahanya maupun pekerjaannya.Dewasa
ini masyarakat dan penguasa kurang harmonis seperti kucing-kucingan dalam
membayar pajak dan mengelola perpajakan. Kurang transparansinya Pemerintah
dalam pengelolaan pajak dan kasus penggelapan dana pajak oleh oknum,
menjadikan pembayar pajak kurang percaya terhadap pajak yang dibayarkannya.
Untuk itu Pemerintah harus membenahi sistem pemungutan pajak dan pelaporan
pendapatan dari pajak sehingga transparan dan akuntabel. Selanjutnya Pemerintah
dapat memberikan informasi tentang pembangunan yang dilaksanakan adalah
akibat peran serta masyarakat dalam membayar pajaknya, sehingga masyarakat
merasa terlibat langsung dalam pembangunan.Selain itu Pemerintah juga dapat
memberikan kemudahan atau insentif pajak dan pembinaan serta fasilitas lainnya
yang memudahkan usaha untuk tumbuh dan berkembang yang pada akhirnya nanti
pengusaha dapat memajukan usaha dan memperluas usahanya sehingga dapat
membuka lapangan usaha dan kemampuan membayar pajak yang lebih besar
lagi.Peranan pajak dalam pembiayaan pembangunan dari hari ke hari semakin
dirasakan Ditengah kondisi perekonomian yang belum pulih akibat krisis global
kebijakan menaikkan pajak dinilai kurang tepat. Penerapan pajak yang tinggi akan
menghambat investasi yang pada akhirnya akan melemahkan dunia usaha dan
berpotensi mematikan usaha yang akan berdampak pula pada meningkatnya jumlah
pengangguran. Berkurangnya jumlah investasi menyebabkan berkurangnya jumlah
pengusaha dan usaha yang dijalankan sehingga penerimaan pajak akan turut
tergerus. Dengan tingginya tingkat pengangguran akan mengakibatkan lemahnya
daya beli masyarakat sehingga berpotensi menurunkan pertumbuhan ekonomi
karena akan berakibat pada menurunnya jumlah produksi.

- Kemiskinan stuktural

Faktor-faktor penyebab kemiskinan, disamping faktor-faktor kondisi alam dan geografis, juga
disebabkan oleh faktor-faktor ketidakadilan ekonomi, sosial ataupun politik yang
mengakibatkan apa yang disebut Kemiskinan Struktural (Struktural Poverty) baik pada
tatanan negara ataupun internasional. Kemiskinan Struktural dapat dijelaskan dengan
fenomena-fenomena urban bias, rural-urban dualism, proletarianization serta yang terakhir
dapat dijelaskan pula oleh fenomena environmental destruction. Kemiskinan tersebar pula
dengan pola yang terstruktur mulai dari remote area, rural area, sub-urban area, dan urban
slum.Teori ekonomi mengatakan bahwa untak memutus mata rantai lingkaran kemiskinan
dapat dilakukan peningkatan keterampilan sumber daya manusianya, penambahan modal
investasi, dan mengembangkan teknologi. Melalui berbagai suntikan maka diharapkan
produktifitas akan meningkat. Namun, dalam praktek persoalannya tidak semudah itu. Di
Indonesia program-program penanggulangan kemiskinan sudah banyak pula dilaksanakan,
seperti : pengembangan desa tertinggal, perbaikan kampung, gerakan terpadu pengentasan
kemiskinan. Sekarang pemerintah menangani program tersebut secara menyeluruh, terutama
sejak krisis moneter dan ekonomi yang melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997,
melalui program-program Jaring Pengaman Sosial (JPS). Dalam JPS ini masyarakat sasaran
ikut terlibat dalam berbagai kegiatan.

- Ekonomi Subsistem

Kemiskinan dipandang disebabkan oleh adanya pola hubungan sosial ekonomi yang
membuat kelompok orang tereksklusi dari posisi ekonomi yang lebih baik.
Pada masa itu, para intelektual menyebut penyebab eksklusi adalah ketergantungan ekonomi
kepada negara industri maju, struktur perekonomian nasional yang hasilnya hanya jatuh
kepada pada segelintir orang (kolusi penguasa dan penguasa), serta politik dan hubungan
sosial yang tidak demokratis.
Saat ini semua faktor di atas tidak bisa dipakai lagi sebagai penjelasan. Banyak negara yang
tadinya dianggap negara miskin/ berkembang mampu merebut pasar global. Kecuali yang
dilakukan beberapa orang, kolusi antara pengusaha dan penguasa tidak lagi sistematik.Situasi
ekonomi Indonesia saat ini lebih tepat disebut situasi chaos as normal order (ketidakpastian
adalah sesuatu yang pasti). Karakteristik yang ada di sini adalah pertautan antara yang legal
dan ilegal (wilayah bayangan), ketidakmampuan institusi/organisasi publik menjunjung nilai
yang dinyatakan karena perangkat organisasinya tidak bergerak ke arah sana,
ketidakmampuan institusi/organisasi publik mengeksekusi kebijakan termasuk melakukan
perbaikan.
Kelemahan di sektor publik sangat berdampak pada sektor masyarakat. Dari aspek ekonomi,
contohnya, jangankan terfasilitasi oleh negara, bahkan wilayah bayangan ini mengunci
penggunaan sumber daya masyarakat.
Sudah lebih dari 10 tahun ini para ekonom dan sosiolog bersatu dalam menjelaskan
bagaimana suatu negara dapat maju atau tidak. Mereka sepakat bahwa faktor institusional
merupakan faktor kunci. Kemajuan suatu bangsa dilihat dari orientasi dan kapasitasnya
menggunakan sumber daya publik secara fokus, terarah, mempunyai kapasitas dasar yang
dibutuhkan.
Akan tetapi, pendekatan institusional belum memecahkan masalah kemiskinan jika
orientasinya belum pada penguatan secara struktural posisi ekonomi kaum miskin. Dalam
kasus Indonesia, pendekatan struktural untuk kaum miskin ini justru membutuhkan
penguatan pelaku ekonomi menengah, misalnya yang bergerak di bidang pengolahan dan
barang manufaktur. Infrastruktur dan kepastian hukum adalah hal mutlak yang diberikan
kepada yang ingin bergerak di sektor formal.

- Involusi Pertanian

4. Gerakan Sosial di Indonesia dari Kalangan Masyarakat Petani Pada Pasca Kemerdekaan

Sejumlah pakar sosial menyatakan, dalam sejarah modern dikenal ada ada dua jenis
gerakan sosial yakni gerakan kelas dan gerakan kelompok etnik.Contoh-contoh yang dapat
digolongkan kedalam  gerakan sosial bersifat kelas adalah pertentangan antara gerakan kelas
menengah lawan kelas dan kaum bangsawan, kelas petani lawan tuan tanah, kelas pekerja
lawan majikan, petani lawan tengkulak dan  petty bourgeoisie (borjuis kecil) lawan
pengusaha besar. Jika ditarik contoh lebih luas lagi gerakan kelas ini menyangkut
pertentangan golongan masyarakat miskin lawan kelas kaya.Para pendukung gerakan kelas
ini adalah mereka yang mendapatkan keuntungan ekonomi dan kemajuan sosio-ekonomi,
merasa tereksploitasi dan secara politis tertekan. Beberapa gerakan, khususnya gerakan
tandingan dan gerakan protes berasal dari kelas yang secara sosioekonomis mundur. Oleh
sebab itulah, gerakan buruh Eropa mulai dari para pengrajin yang kehilangan kemerdekaan
ekonomi dan pekerja terampil yang terwakili dalam ekonomi dan elit intelektual
protelariat.Perbedaan sebenarnya perlu dibuat antara gerakan petani kecil dan gerakan petani 
besar (farmer). Yang pertama terjadi di masyarakat dimana tanah adalah properti kelas
penguasa yang tidak selalu terlibat dalam pertanian namun menyewakan atau mendapatkan
pendapatan uang tunai atau sejenisnya atau jasa dari petani.Tipe gerakan petani bertujuan
menghapuskan kewajiban-kewajiban ini dan mengembalikan tanah ke pemilik sebenarnya.
Ketika petani dan tuan tanah berasal dari kelas berbeda seperti terjadi di beberapa negara
Amerika Latin dan negara jajahan, maka konflik itu menjadi tajam.Sebaliknya, gerakan
petani modern khususnya terjadi di kalangan petani komersial  di satu kawasan panen dimana
kerawanan ekonomi hadir. Kecuali adanya petani garapan yang luas, masalah tanah tidak
muncul. Isu yang muncul biasanya tentang harga, tingkat bunga dan pajak. Target utamanya
juga adalah pedagang, kreditor dan pemerintah.Gerakan petani modern sebagai penguasa
tidak mengembangkan ideologi yang rinci namun mengangkat tuntutan-tuntutan konkret
sehingga lebih dekat dengan gerakan protes. Namun jika penderitaan mereka tidak bisa
dihindari, bahkan petani modern menjadi terbuka terhadap gerakan ideologis radikal.
Misalnya terjadi pada gerakan petani selama kebangkitan Nazisme.Gerakan petani mungkin
melahirkan kekerasan. Ideologi mereka, jika ada,mungkin pada saat sama menganut
tradisionalisme dan pemikiran restoratif. Namun biasanya dalam wilayah tradisional dimana
adanya kerusuhan petani, komunisme kontemporer mendapatkan dukungan luas khususnya di
Eropa selatan dan Amerika Latin.

5. Contoh Studi Kasus Gerakan Sosial Keagamaan

6. Pengertian Gender ditinjau Dari :

- Sistem Budaya

Gender artinya suatu konsep, rancangan atau nilai yang mengacu pada sistem
hubungan sosial yang membedakan fungsi serta peran perempuan dan laki-laki
dikarenakan perbedaan biologis atau kodrat, yang oleh masyarakat kemudian dibakukan
menjadi ’budaya’ dan seakan tidak lagi bisa ditawar, ini yang tepat bagi laki-laki dan itu
yang tepat bagi perempuan. Apalagi kemudian dikuatkan oleh nilai ideologi, hukum,
politik, ekonomi, dan sebagainya. Atau dengan kata lain, gender adalah nilai yang
dikonstruksi oleh masyarakat setempat yang telah mengakar dalam bawah sadar kita
seakan mutlak dan tidak bisa lagi diganti.Jadi, kesetaraan gender adalah suatu keadaan di
mana perempuan dan laki-laki sama-sama menikmati status, kondisi, atau kedudukan yang
setara, sehingga terwujud secara penuh hak-hak an potensinya bagi pembangunan di segala
aspek kehidupan berkeluarga,berbangsa dan bernegara.

- Agama

Bila kita memakai analisis gender yang diungkapkan oleh DR. Mansour Fakih maka
perlakuan sebagian agama terhadap perempuan tersebut merupakan suatu bentuk kekerasan
gender (gender violence). Akibat dari perlakuan sebahagian agama yang tidak adil dan
cenderung melecehkan kaum perempuan tersebut sehingga lahirlah paradigma/anggapan
yang cenderung meng-generilisasikan bahwa agama merupakan salah satu faktor yang turut
andil dalam mengkokohkan ketidakadilan terhadap perempuan. Hal tersebut merupakan
“trauma sejarah” bagi kaum perempuan ataupun pemerhati gender. definisi konsep gender
menurut DR. Mansour Fakih yakni semua hal yang dapat dipertukarkan antara sifat
perempuan dan laki-laki yang bisa berubah dari waktu ke waktu serta berbeda dari tempat ke
tempat yang lainnya, maupun berbeda dari suatu kelas ke kelas yang lain. Jadi bisa
disimpulkan bahwa gender (seperti: sifat lemah lembut, emosional, irasional) bukan
merupakan hal yang sifatnya kodrati akan tetapi merupakan hasil konstruksi sosial. Dengan
demikian menurut analisa DR Mansour Fakih laki-laki juga bisa bersifat seperti sifat yang
layak dimiliki oleh perempuan.

- Ekonomi

Gender berasal dari kata “gender” (bahasa Inggris) yang diartikan sebagai jenis kelamin.
Namun jenis kelamin di sini bukan seks secara biologis, melainkan sosial budaya dan
psikologis. Pada prinsipnya konsep gender memfokuskan perbedaan peranan antara pria
dengan wanita, yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan norma sosial dan nilai sosial
budaya masyarakat yang bersangkutan. Peran gender adalah peran sosial yang tidak
ditentukan oleh perbedaan kelamin seperti halnya peran kodrati. Oleh karena itu,
pembagian peranan antara pria dengan wanita dapat berbeda di antara satu masyarakat
dengan masyarakat yang lainnya sesuai dengan lingkungan. Peran gender juga dapat
berubah dari masa ke masa, karena pengaruh kemajuan : pendidikan, teknologi, ekonomi,
dan lain-lain.

7. Sejarah Munculnya Gerakan Feminisme

- Tahap I

Tahap pertama dimulai dari perjuangan kaum perempuan (Amerika) di pertengahan abad
19, dengan mengadakan KTT perempuan pertama pada tahun 1848, di Seneca Falls.
Perjuangan kaum perempuan tahap pertama ini digawangi oleh Lucretia Mott and Elizabeth
Cady Stanton. Para pejuang perempuan ini, bekerja sama dengan para pejuang abolisionis—
kesetaraan kaum kulit hitam dengan kulit putih—memperjuangkan kaum perempuan untuk
mendapatkan hak pilih dalam Pemilu, sebagai satu-satunya tujuan.

- Tahap II

Tahap kedua mengacu pada perjuangan yang digawangi oleh Betty Friedan pada tahun
1960-an, yang memperjuangkan hak untuk bekerja di luar rumah.

- Tahap III

Tahap ketiga yang juga dikenal sebagai postfeminisme, dimulai awal tahun 1990-an.

8. Perjuangan Kaum Perempuan Di Indonesia

- R.A Karini

sejarah perjuangan kartini selama ini adalah semangat emansipasi untuk menjadikan kaum
wanita mempunyai hak yang sama dan sejajar dengan kaum laki – laki, sehingga yang terlihat
kemudian adalah wanita Indonesia ( feminis ) yang tergopoh – gopoh untuk menempatkan
diri pada posisi – posisi yang didominasi oleh kaum pria. Bahkan, momen peringatan kartini
juga dimanfaatkan oleh kementrian pemberdayaan perempuan untuk menindak perda –perda
( peraturan daerah ) yang dipandang mendiskriminasikan perempuan ( sampai sekarang ini
diperkirakan ada 50 perda yang dianggap diskriminatif ).Menteri pemberdayaan
perempuan,Meutia hatta swasono, dan dirjen HAM Depkum HAM harkristuti harkrisnowo,
mengatakan bahwa pihaknya akan mendesak agar perda itu dicabut, karena kontradiktif
dengan prinsip kesetaraan gender di segala sektor. Meutia mengatakan “ Masa sekarang
makin banyak perda yang tidak pro perempuan dan justru membatasi gerak perempuan”
Dengan alasan emansipasi perempuan juga, kaum feminis menginginkan kuota 50% untuk
perempuan di pemilu 2009 agar persoalan yang banyak menimpa perempuan( dalam asumsi
mereka ) dapat diselesaikan, dengan perkiraan semakin banyak perempuan di sektor publik
maka persoalan perempan akan terselesaikan.Yang lebih parah lagi kata emansipasi telah
bergeser kearah perjuangan gender dan ide – ide penentangan terhadap fitrah wanita yang
memang berbeda dengan laki – laki. Kartini,keturunan ningrat dengan ketatnya kungkungan
adat – istiadat dan pengaruh kebebasan barat.
Kartini tumbuh dalam dua suasana dan pemikiran yang saling bertentangan satu dengan yang
lain. Sebagai keturunan ningrat, dia dikungkung oleh adat – istiadat yang ketat. Di sisi yang
lain, karena keningratannya, memungkikannya memiliki teman – teman dari Belanda yang
mengagungkan kebebasan. Dari surat – surat kartini yang terhimpun, nampak bahwa jalinan
persahabatan ini telah menyumbangkan sebuah pemikiran tersendiri bagi perkembangan
pemikirannya.Di tengah kuatnya dominasi adat, Kartini berani berdiri untuk menentang
semua adat itu. Kartini menentang adat Jawa yang membedakan manusia berdasarkan
keturunan, sebaliknya dia memahami bahwa setiap manusia sederajat dan berhak
mendapatkan perlakuan yang sama. Kebencian terhadap adat yang diskriminatif ini
mendorongnya untuk mengintip dan membandingkannya dengan nilai – nilai yang berlaku di
Eropa dari teman – teman Belandanya. Ini dapat dilihat dari petikan suratnya: “ Orang
kebanyakan meniru kebiasaan orang baik – baik, orang baik – baik itu meniru kebiasaan
orang yang lebih tinggi lagi, dan mereka itu meniru yang tertinggi pula ialah orang Eropa “
( Surat Kartini kepada Stella, 25 Mei 1899 ).Kartini menyimpulkan pangkal kemunduran dan
rendah diri masyarakat saat itu adalah mundur dan minimnya pendidikan yang mereka
rasakan. Kaum pribumi adalah kaum terbelakang dan bodoh. Pendidikan menjadi hak paten
bagi kalangan ningrat dan para penjajah. Maka titik tolak perjuangan Kartini diawali dengan
membenahi pendidikan di kalangan pribumi, tak terkecuali wanita. Kartini membuat nota
yang berjudul “ Berilah Pendidikan Kepada Bangsa Jawa “ kepada pemerintah kolonial yang
berisi kritik dan saran kepada hampir semua Departemen Pemerintah Hindia Belanda.

- Dewi Sartika

Pada tahun 1902 Dewi Sartika memulai memberikan pengajaran membaca, menulis
dan keterampilan lainnya kepada sanak keluarganya di belakang rumah ibunya. Kegiatan
tersebut tecium oleh C. Den Hammer, pejabat Inspektur Pengajaran Hindia Belanda di
Bandung. Pada awalnya Den Hammer menilai kegiatan Dewi Sartika sebagai suatu kegiatan
liar yang membahayakan dan patut dicurigai.Ternyata niat mendirikan sekolah wanita
tersebut sulit dan Den Hammer mengusulkan untuk meminta bantuan Bupati Bandung Raden
Adipati Martanegara. Untuk Dewi Sartika hal ini pun sulit karena ayahnya dibuang ke
Ternate hingga wafat karena menentang pelantikan Martanegara sebagai bupati.Tapi akhirnya
Dewi Sartika memberanikan diri berbicara dengan bupati yang kemudian dirembukkan
terlebih dahulu oleh bupati dengan sahabat dan jajaran pemerintahannya.“Nya atuh Uwi, ari
Uwi panting jeung keukeuh hayang mah, mugi-mugi baé dimakbul ku Allah nu ngawasa
sakuliah alam, urang nyoba-nyoba nyieun sakola sakumaha kahayang Uwi. Pikeun nyegah
bisi aya ka teu ngeunah di akhir, sekolah téh hadé lamun di pendopo waé heula. Lamun
katanyaan henteu aya naon-naon, pék baé pindah ka tempat séjén”. Akhirnya itulah yang
dikatakan bupati Martanegara kepada Dewi Sartika hingga pada tanggal 16 Januari 1904
didirikanlah Sakola Istri di Paséban Barat pendopo kabupaten dengan pengajar Dewi Sartika
dibantu oleh Nyi Poerwa dan Nyi Oewid untuk mengelola 60 murid wanita.Setahun
berikutnya sekolah tersebut terpaksa dipindah ke Ciguriang Kebon Cau atas biaya pribadi dan
bantuan bupati karena muridnya semakin banyak. Kemudian Dewi Sartika menikah dengan
seorang guru Eerste Klasse School Raden Kanduruan Agah Suriawinata dari Karang
Pamulang meskipun sebelumnya sempat dilamar oleh Pangeran Djajadiningrat dari Banten
tapi ditolak.November 1910 Perkumpulan Kautamaan Istri akhirnya dibentuk dengan tujuan
memperluas sekolah ke luar Bandung, sekaligus nama sekolah berubah menjadi Sakola
Kautamaan Istri dengan mengadaptasi kurikulum Tweede Klasse School.Pada tanggal 16
Januari 1939 Dewi Sartika mendapat Bintang Emas dari Pemerintah Belanda sebagai
penghargaan atas jasa-jasanya bagi masyarakat, sebelumnya juga memperoleh Bintang Perak
dari Pemerintah Belanda sebagai penghargaan atas jasa-jasanya. Selanjutnya pada tanggal 1
Desember 1966 Presiden Soekarno menetapkan Dewi Sartika sebagai Pahlawan
Kemerdekaan Nasional.Dewi Sartika meninggal pada tanggal 11 September 1947 dan
dimakamkan dengan suatu upacara pemakaman sederhana dipemakaman Cigagadon, Desa
Rahayu, Kecamatan Cineam. Tiga tahun kemudian dipindahkan ke kompleks Pemakaman
Bupati Bandung di Jalan Karang Anyar Bandung.

- Tjut Nyak Dien

Ketika Lampadang, tanah kelahirannya, diduduki Belanda pada bulan Desember 1875, Cut
Nyak Dien terpaksa mengungsi dan berpisah dengan ayah serta suaminya yang masih
melanjutkan perjuangan. Perpisahan dengan sang suami, Teuku Ibrahim Lamnga, yang
dianggap sementara itu ternyata menjadi perpisahan untuk selamanya. Cut Nyak Dien yang
menikah ketika masih berusia muda, begitu cepat sudah ditinggal mati sang suami yang
gugur dalam pertempuran dengan pasukan Belanda di Gle Tarum bulan Juni 1878.
Begitu menyakitkan perasaaan Cut Nyak Dien akan kematian suaminya yang semuanya
bersumber dari kerakusan dan kekejaman kolonial Belanda. Hati ibu muda yang masih
berusia 28 tahun itu bersumpah akan menuntut balas kematian suaminya sekaligus
bersumpah hanya akan menikah dengan pria yang bersedia membantu usahanya menuntut
balas tersebut. Hari-hari sepeninggal suaminya, dengan dibantu para pasukannya, dia terus
melakukan perlawanan terhadap pasukan Belanda.
Dua tahun setelah kematian suami pertamanya atau tepatnya pada tahun 1880, Cut Nyak
Dien menikah lagi dengan Teuku Umar, kemenakan ayahnya. Sumpahnya yang hanya akan
menikah dengan pria yang bersedia membantu menuntut balas kematian suami pertamanya
benar-benar ditepati. Teuku Umar adalah seorang pejuang kemerdekaan yang terkenal
banyak mendatangkan kerugian bagi pihak Belanda. Teuku Umar telah dinobatkan oleh
negara sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.
Sekilas mengenai Teuku Umar. Teuku Umar terkenal sebagai seorang pejuang yang banyak
taktik. Pada tahun 1893, pernah berpura-pura melakukan kerja sama dengan Belanda hanya
untuk memperoleh senjata dan perlengkapan perang. Setelah tiga tahun berpura-pura
bekerja sama, Teuku Umar malah berbalik memerangi Belanda. Tapi dalam satu
pertempuran di Meulaboh pada tanggal 11 Pebruari 1899, Teuku Umar gugur.
Cut Nyak Dien kembali sendiri lagi. Tapi walaupun tanpa dukungan dari seorang suami,
perjuangannya tidak pernah surut, dia terus melanjutkan perjuangan di daerah pedalaman
Meulaboh. Dia seorang pejuang yang pantang menyerah atau tunduk pada penjajah. Tidak
mengenal kata kompromi bahkan walau dengan istilah berdamai sekalipun.
Perlawanannya yang dilakukan secara bergerilya itu dirasakan Belanda sangat mengganggu
bahkan membahayakan pendudukan mereka di tanah Aceh, sehingga pasukan Belanda
selalu berusaha menangkapnya tapi sekalipun tidak pernah berhasil.Tapi seiring dengan
bertambahnya usia, Cut Nyak Dien pun semakin tua. Penglihatannya mulai rabun dan
berbagai penyakit orang tua seperti encok pun mulai menyerang. Di samping itu jumlah
pasukannya pun semakin berkurang, ditambah lagi situasi yang semakin sulit memperoleh
makanan.
Melihat keadaan yang demikian, anak buah Cut Nyak Dien merasa kasihan kepadanya
walaupun sebenarnya semangatnya masih tetap menggelora. Atas dasar kasihan itu,
seorang panglima perang dan kepercayaannya yang bernama Pang Laot, tanpa
sepengetahuannya berinisiatif menghubungi pihak Belanda, dengan maksud agar Cut Nyak
Dien bisa menjalani hari tua dengan sedikit tenteram walaupun dalam pengawasan Belanda.
Dan pasukan Belanda pun menangkapnya.
Begitu teguhnya pendirian Cut Nyak Dien sehingga ketika sudah terkepung dan hendak
ditangkap pun dia masih sempat mencabut rencong dan berusaha melawan pasukan
Belanda. Pasukan Belanda yang begitu banyak akhirnya berhasil menangkap tangannya. Dia
lalu ditawan dan dibawa ke Banda Aceh.
Tapi walaupun di dalam tawanan, dia masih terus melakukan kontak atau hubungan dengan
para pejuang yang belum tunduk. Tindakannya itu kembali membuat pihak Belanda berang
sehingga dia pun akhirnya dibuang ke Sumedang, Jawa Barat. Di tempat pembuangan itulah
akhirnya dia meninggal dunia pada tanggal 6 Nopember 1908, dan dimakamkan di sana.
Perjuangan dan pengorbanan yang tidak mengenal lelah didorong karena kecintaan pada
bangsanya menjadi contoh dan teladan bagi generasi berikutnya. Atas perjuangan dan
pengorbanannya yang begitu besar kepada negara, Cut Nyak Dien dinobatkan menjadi
Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Penobatan tersebut dikuatkan dengan SK Presiden RI
No.106 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964.

9. Peran Pemuda Dalam Masyarakat

Pemuda merupakan generasi penerus sebuah bangsa, kader bangsa, kader masyarakat
dan kader keluarga. Pemuda selalu diidentikan dengan perubahan, betapa tidak peran pemuda
dalam membangun bangsa ini, peran pemuda dalam menegakkan keadilan, peran pemuda
yang menolak kekeuasaan.Sejarah telah mencatat kiprah pemuda-pemuda yang tak kenal
waktu yang selalu berjuang dengan penuh semangat biarpun jiwa raga menjadi taruhannya.
Indonesia merdeka berkat pemuda-pemuda Indonesia yang berjuang seperti Ir. Sukarno,
Moh. Hatta, Sutan Syahrir, Bung Tomo dan lain-lain dengan penuh mengorbankan dirinya
untuk bangsa dan Negara. Selaku Pemuda kita dituntut aktif dalam kegiatan-kegiatan
masyarakat, sosialisasi dengan warga sekitar. Kehadiran pemuda sangat dinantikan untuk
menyokong perubahan dan pembaharuan bagi masyarakat dan negara. Aksi reformasi
disemua bidang adalah agenda pemuda kearah masyarakat madani. Reformasi tidak mungkin
dilakukan oleh orang tua dan anak-anak.Dengan penuh harapan moga pemuda-pemudi dan
generasi penerus harapan bangsa dapat menjelma menjadi sukarno-sukarno masa depan
dengan samangat juang yang tinggi. Sebagai motor perjuangan bangsa
10. Dampak Revolusi Industri Terhadap Lahirnya Gerakan Buruh DI Indonesia

Gerakan buruh merupakan istilah yang digunakan secara luas untuk menjelaskan
dinamika organisasi kolektif para pekerja atau buruh dalam rangka menuntut perbaikan nasib
mereka kepada majikan (pengusaha) dan kebijakan-kebijakan perburuhan yang pro-buruh
dan adil. Revolusi Industri merupakan istilah yang digunakan oleh ilmuwan sosial untuk
menjelaskan perubahan besar pada alat-alat produksi di Inggris beserta konsekuensi sosialnya
sejak pertengahan Abad ke-18.Revolusi Industri yang ditandai oleh adanya penemuan mesin
uap telah mengubah secara permanen hubungan buruh-majikan. Pada saat itu, bangsa Inggris
mengalami sebuah transformasi berupa peralihan dari era pertanian menuju era industri.
Peralihan ini tentu saja berdampak pada perubahan budaya kerja, metode kerja, upah kerja.
Jika pada era pertanian yang menjadi penguasa adalah para tuan tanah, maka pada era
industri yang menjadi penguasa adalah para pengusaha (pemberi kerja).
Para pengusaha (pemberi kerja) inilah yang menentukan sepenuhnya nasib para buruh.

You might also like